HUKUM CHILDFREE (KEPUTUSAN MENIKAH TANPA MEMILIKI ANAK) | USTADZ KHALID BASALAMAH

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 12 ก.ย. 2024

ความคิดเห็น • 8

  • @ekakurniati1688
    @ekakurniati1688 4 หลายเดือนก่อน +2

    *Dalam Islam, apakah berdosa jika sepasang suami istri memutuskan untuk melakukan childfree dikarenakan rasa ketidakmampuan mereka untuk dapat mendidik anak dengan baik secara moral, mental, maupun emosional?*
    Tidak. Karena memiliki anak hukumnya *tidak wajib.*
    Justru orang yang tidak baik secara moral, mental maupun emosional dilarang menjadi orang tua sebab rentan menjadi orangtua durhaka.
    Dalam Islam sifat durhaka bukan hanya anak kepada orangtua saja. Tapi orangtua kepada anak. Terdapat narasi kisah aduan kepada Umar bin Khattab mengenai kedurhakaan orangtua terhadap anaknya, antara lain:
    1. Seorang ayah yang tidak berlaku baik kepada ibu si anak. Tidak memberikan teladan yang baik.
    2. Tidak memberikan nama yang baik.
    3. Tidak memberikan pendidikan (terutama masalah agama) yang baik
    Belum lagi pertimbangan aspek-aspek kewajiban orangtua dari narasi-narasi al-Qur'an agar dapat mendidik anak dengan baik dan penuh hikmah seperti Luqman Al-Hakim. Mengajari prinsip tauhid dan sikap terpuji. Mendoakan agar dapat perlindungan Allah seperti Hannah Istri Imran kepada Maryam. Menjaga anak dari api neraka. Bersikap adil antar anak dan sayang pada anak pada hadits daaaan seterusnyaaa.
    Individu yang pontang-panting belajar parenting bertahun-tahun bahkan jauh sebelum memutuskan untuk menikah, mengupayakan kestabilan emosi, belajar moral keagamaan dan kemasyarakatan saja banyak mendapati hal-hal yang terjadi tidak sesuai ekspektasi. Merasa tidak becus. Apalagi yang sadar dari awal kalau tidak mampu. Bagi saya itu sudah redflag. Kalau nekat, ya anak jadi *korban.*
    Jangan lupa, dalam Qs.Ali Imran ayat 14 memiliki anak adalah bagian dari syahwat dan hawa nafsu manusia. Sama seperti syahwat kepada lawan jenis dan syahwat kepada harta kekayaan, syahwat memiliki anak sifatnya manusiawi tapi harus dimanage dan dikontrol sesuai kemampuan. Kalau ga mampu, ya jangan.
    Meskipun Nabi saw pernah bersabda bahwa beliau akan bangga bila umatnya banyak, tapi jangan lupa sabda beliau yang lain. Dalam memiliki anak quality tetap over quantity.
    *_Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabat: “Tahukah engkau siapakah yang mandul?” Para sahabat menjawab; “Orang yang mandul ialah orang yang tidak mempunyai anak”. Lalu Rasulullah bersabda; Orang yang mandul ialah orang yang mempunyai banyak anak, tetapi anak-anaknya tidak memberi manfaat kepadanya sesudah ia meninggal dunia”. (HR. Ahmad)_*
    Huru-hara masalah childfree pada dasarnya hanya berkutat pada masalah etis. Rasa tidak ingin memiliki anak dianggap berlainan dengan insting manusia yang terus bereproduksi demi menjaga eksistensinya.
    Silahkan childfree dengan ber-KB dengan KB yang diperbolehkan. Jangan langsung vasektomi atau tubektomi. Selain jenis ini terlarang apabila tidak didapati indikator darurat, antisipasi juga kalau tiba-tiba kita berubah pikiran.
    Saran saya kalau mau aman untuk childfree, jangan bilang siapa-siapa. Biar ga dijulidin tetangga.🤫
    _Salam_
    Orangtua yang saban hari belajar parenting tapi tidak becus-becus.
    _Nanay_

  • @jbjb8477
    @jbjb8477 3 ปีที่แล้ว +2

    Anak itu karunia Allah, Rahmat Allah, rezeki dari Allah.
    Rumah akan begitu sepi tanpa anak-anak.
    Kehadiran anak akan memberikan semangat dan lebih memberi arti bagi hidup kita

  • @adriansuknawang5570
    @adriansuknawang5570 3 ปีที่แล้ว

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
    Jangan lupa untuk banyakin bersholawat sama istighfar ya teman-teman

  • @Abdillah004
    @Abdillah004 3 ปีที่แล้ว +1

    Kalo boleh tau suara qori' siapa di setiap opening dan penutup video SAP CHANEL?

  • @mamangudin9514
    @mamangudin9514 2 ปีที่แล้ว

    Ibnu Taimiyyah gak nikah

  • @HasanQomarii-iq5rb
    @HasanQomarii-iq5rb 7 หลายเดือนก่อน

    Kalu child free di larang agama lantas kenapa masih ada pasangan yang mandul?

    • @saya.orang-bijak
      @saya.orang-bijak 6 หลายเดือนก่อน

      Mandul itu adalah takdir, gimana dia bisa punya anak kalau mandul, yang dimaksud pak ustadz pasangan yang bisa atau mampu punya anak tapi memutuskan tidak mau punya anak.

    • @ekakurniati1688
      @ekakurniati1688 4 หลายเดือนก่อน

      Siapa bilang tidak mau punya anak itu berdosa?
      *Dalam Islam, apakah berdosa jika sepasang suami istri memutuskan untuk melakukan childfree dikarenakan rasa ketidakmampuan mereka untuk dapat mendidik anak dengan baik secara moral, mental, maupun emosional?*
      Tidak. Karena memiliki anak hukumnya tidak wajib.
      Justru orang yang tidak baik secara moral, mental maupun emosional dilarang menjadi orang tua sebab rentan menjadi orangtua durhaka.
      Dalam Islam sifat durhaka bukan hanya anak kepada orangtua saja. Tapi orangtua kepada anak. Terdapat narasi kisah aduan kepada Umar bin Khattab mengenai kedurhakaan orangtua terhadap anaknya, antara lain:
      1. Seorang ayah yang tidak berlaku baik kepada ibu si anak. Tidak memberikan teladan yang baik.
      2. Tidak memberikan nama yang baik.
      3. Tidak memberikan pendidikan (terutama masalah agama) yang baik
      Belum lagi pertimbangan aspek-aspek kewajiban orangtua dari narasi-narasi al-Qur'an agar dapat mendidik anak dengan baik dan penuh hikmah seperti Luqman Al-Hakim. Mengajari prinsip tauhid dan sikap terpuji. Mendoakan agar dapat perlindungan Allah seperti Hannah Istri Imran kepada Maryam. Menjaga anak dari api neraka. Bersikap adil antar anak dan sayang pada anak pada hadits daaaan seterusnyaaa.
      Individu yang pontang-panting belajar parenting bertahun-tahun bahkan jauh sebelum memutuskan untuk menikah, mengupayakan kestabilan emosi, belajar moral keagamaan dan kemasyarakatan saja banyak mendapati hal-hal yang terjadi tidak sesuai ekspektasi. Merasa tidak becus. Apalagi yang sadar dari awal kalau tidak mampu. Bagi saya itu sudah redflag. Kalau nekat, ya anak jadi *korban.*
      Jangan lupa, dalam Qs.Ali Imran ayat 14 memiliki anak adalah bagian dari syahwat dan hawa nafsu manusia. Sama seperti syahwat kepada lawan jenis dan syahwat kepada harta kekayaan, syahwat memiliki anak sifatnya manusiawi tapi harus dimanage dan dikontrol sesuai kemampuan. Kalau ga mampu, ya jangan.
      Meskipun Nabi saw pernah bersabda bahwa beliau akan bangga bila umatnya banyak, tapi jangan lupa sabda beliau yang lain. Dalam memiliki anak quality tetap over quantity.
      *_Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabat: “Tahukah engkau siapakah yang mandul?” Para sahabat menjawab; “Orang yang mandul ialah orang yang tidak mempunyai anak”. Lalu Rasulullah bersabda; Orang yang mandul ialah orang yang mempunyai banyak anak, tetapi anak-anaknya tidak memberi manfaat kepadanya sesudah ia meninggal dunia”. (HR. Ahmad)_*
      Huru-hara masalah childfree pada dasarnya hanya berkutat pada masalah etis. Rasa tidak ingin memiliki anak dianggap berlainan dengan insting manusia yang terus bereproduksi demi menjaga eksistensinya.
      Silahkan childfree dengan ber-KB dengan KB yang diperbolehkan. Jangan langsung vasektomi atau tubektomi. Selain jenis ini terlarang apabila tidak didapati indikator darurat, antisipasi juga kalau tiba-tiba kita berubah pikiran.
      Saran saya kalau mau aman untuk childfree, jangan bilang siapa-siapa. Biar ga dijulidin tetangga.🤫
      _Salam_
      Orangtua yang saban hari belajar parenting tapi tidak becus-becus.
      _Nanay_