Pemandian Raja dengan 25 Selir dan Permaisuri, Mitos Dibalik Keindahan Situs Tamansari
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 15 พ.ย. 2021
- The King's Bath with 25 Concubines and Empresses, the Myth Behind the Beauty of the Tamansari Site
The Taman Sari site is known to have been around since 1785, which was marked by Sri Sultan Hamengkubuwono I's candra sengkala catur naga rasa (a sign of a new palace). on 27 May 2006.
According to information sourced from the palace, the Taman Sari tourist village, as well as the building and cultural heritage conservation center, it is said that it is a fairly large lake, equipped with a ditch from Taman Sari to the palace's central building via the Segar.
Taman Sari, which is actually a guesthouse, was led by Sri Sultan Hamengku Buwono I and the Regent of Madiun Raden Rangga Prawirasentika during its construction, while the construction was carried out by the Regent of Kiai Tumenggung Mangoendipoero.
From the beginning, Taman Sari Pesanggrahan was built for defense purposes in a physical sense, but philosophically, Taman Sari Pesanggrahan has two values that it wants to describe. Namely the process of seeking worldly pleasures, which is symbolized by the presence of beautiful gardens and ponds. But on the other hand, there is a main building called the gemuling well, as well as the Mihrab (the place of the priest) which is usually used for prayer. It can be interpreted, the gemuling well, which is part of Taman Sari, is a symbol of a person's test in life in this world, namely between worldly pleasures and divine rules, all of which are described in Taman Sari guesthouses and other guesthouses.
According to various sources, the magnificent and beautiful architecture in the Taman Sari complex is a blend of various existing cultures. Because Sultan Hamengku Buwono I was a lover of art, and Taman Sari was a monumental architectural work during his reign. It is said that it is said, Taman Sari is also said to be a water palace, which was used for the bathing place for the empress and the king's daughters at that time.
One of the myths circulating in the people of Yogyakarta is the alley in Taman Sari, which is said to be able to penetrate to the south coast. There are two underground passages in the Tamansari area, the first named Urung-urung (lorong) Timur and Urung-urung Sumur Gumuling.
The east corridor has a length of 45 meters connecting Pulo Panembung and Pulo Kenanga. While the Gumuling Sumur alley has a length of 39 meters, at the part that almost reaches the end of the hallway, there is a spring called Gumuling Sumur, which is surrounded by five steps. Just above this spring is an underground mosque.
But actually, the Gumuling Sumur Lorong is said to be even longer to the west. But because it collapsed, the building was restored in 1972 and closed until the remaining 39 meters. Before it was restored, it is said that the news that circulated from generation to generation in the village stated that the end of this tunnel could penetrate to the southern sea coast.
Another myth says that the Gumuling Well is the meeting place between the Queen of the South Coast or Nyi Roro Kidul and the Sultan of Yogyakarta. Meanwhile, according to one of the Tamansari supervisors, Sri Sultan Hamengku Buwono I did build the Keraton on an imaginary straight axis, which is connected to Mount Merapi and Parangtritis Beach. Sultan hopes that the three can work together.
Also Support Our Social Media:
TikTok : / arnusantara
Instagram : / arnusantara99
Facebook : / arnusantaraofficial
Website : www.arnusantara.com
#KeratonYogyakarta#ExploreJogja#SiteTamansari
Wisata sejarah dan budaya leluhur
Pernah berkunjung ke taman sari.
Kagum sama bapak pemandunya sudah sepuh tapi gesit tindaknya cepet sehat banget ngendikanya juga sangat jelas luar biasa sy kagum kpd seluruh kraton Ngayogyokarto Hadiningrat beserta budaya dan isinya semoga lestari.
Keren kang, semangat terus membuat konten yg bermanfaat🙏
*_SAUDARAKU, RASA-BANGGA KITA ADALAH KETIKA MASIH BERUPA KERAJA'AN MATARAM YANG DIPIMPIN "SULTAN AGUNG", BELIAU SE'ORANG PAHLAWAN YANG GAK SUDI ADA BELANDA MENGUASAI DAN MENGATUR "TANAH-JAWA" MEMBUAT BENTENG-PENJAJAHAN DI JAYAKARTA (BATAVIA/ BETAWI, MENURUT BELANDA), SULTAN AGUNG 2 KALI MENYERANG JAYAKARTA/BATAVIA, LEWAT DARAT DAN LAUT, SAYANG GAGAL SEBAB LUMBUNG-PERSEDIA'AN BAHAN MAKAN/ PERANG DIRUSAK BELANDA LEWAT (PENGKHIANATAN PRIBUMI PENJILAT), WALAUPUN GAGAL, PATRIOTISME SULTAN AGUNG SANGAT MEMBANGGAKAN (DILANJUTKAN OLEH PANGERAN DIPONEGORO), SETELAH JAMAN ITU, GAK ADA LAGI YANG MEMBANGGAKAN KITA (MATARAM DIPECAH MENJADI 4 KEKUASA'AN, ATAS KUASA BELANDA), SAYANG !_*
Kagum banget dengan peninggalannya , ngebayangin betapa megahnya dulu, tp sekarang sedih banget kondisinya
trimaksih sudah mampir. betul tempat ini sangat megah dan butuh perhatian serius untuk merawat
Andai kan aku jadi sultan. Oh indahnya
Yg penting percaya Allah swt
Harta, tahta, wanita...
Wenak tenan dadi raja..
Nyimak, takjub, bangga dengan sejarah budaya Nusantara. Trims slm sehat. 🇲🇨
trimakasih sudah mampir
Subhanalloh Lukisan Prajurit Kraton ,ngLukisnya Kren banget,Pasti Lulusan Seni Rupa .
Oiaaa masukan aja buat kakang dan kametamenny, saat menerangkan atau menunjuk suatu objek boleh gak yg disorot objeknya spy visualnya keliatan
trimakasih sudah mampir dan koreksinya. sangant membatu agar ar nusantara bisa makin berkembang
Pernah kesana..tapi kesannya seram dan kurang terawat
Waduh ra mudeng aku , cm saya kagum dng arsiteknya yang buat Taman Sari dulu
Taman sari, mantap
Terima Kasih sudah hadir di Channel Kami, Salam Budaya Nusantara
Hrsnya direvitalisasi sampai keujung istana
Penjelasan yg jelas
*_SAYANG SEKALI, PARA BANGSAWAN (JAMAN BELANDA) MUDAH DIADU-DOMBA, SALING BERMUSUHAN (YANG LEMAH DIBANTU BELANDA, DENGAN BALASAN PERLUASAN-TANAH BAGI BELANDA), AKIBATNYA TANAH MATARAM YANG SEMULA LUAS DENGAN SATU-RAJA, DIPECAH BELANDA JADI 4 KERATON DENGAN 4 RAJA (SEKARANG BERPUSAT DI YOGYAKARTA DAN SURAKARTA) ATAU DI SATU KOTA ADA 2 RAJA, JADI "RASA BANGGANYA DI MANA ?"_*
Enak ya jadi sultan.
Hihihi, mandi pKe air dingin
penak tenan dadi sultan..wkwkwk
Andai ku jadi raja. Tinggal tunjuk sana sini. Enak....
Terima Kasih sudah hadir di Channel Kami, Salam Budaya Nusantara
kemodo hadir om...😂😂😂😂😂
Terima Kasih sudah hadir di Channel Kami, Salam Budaya Nusantara
Tempat yang menyimbolkan rendahnya martabat manusia, terutama wanita wanita.
Tempat .andi raja dan istrinya bkn diumbul panguras
Oh ya?
Selir yg buat lomba mewarnai ?
Kalau saya sultannya, mandi bareng 25 istri langsung biar greng
Segala tempat sampah hanya kehancuran kemusnahan hanya menjadi neraka kekal abadi selamanya nggak akan ada kehidupan lagi di dalam nya kekal abadi selamanya amin
Kangen tempat eyangku eyang pamgeran mangkubumi... Kakekku pamamya eyang jendral sarwo edhi wibowo dan kami sekeluarga sejak dulu hidup merakyat jd rakyat biasa
.. Dan walau saya sdh bergelar putri mahkota kerajaan mataram jogia dam solo dan sy bergelar gusti kanjeng putri ayu kencpnosari tp sy lbh memilih hidup merakyat ikuti jejak sang kakek dan ibuku.. Aku salut dan bangga kpd kakek dan ibuku walau kedudukan dan posisi tinggi tp mrk merendah dan merakyat.. Ibuku pun ratu sejati yg atasi konflik kraton solo hadapi tejo wulan... Aku kangen dan ibuku yg sdh tdk ada lg yg temaniku di sore hari desember 2012 di kolam renang depan persis kamar eyang pangeran mangkubumi... Nun sewu sembah sungkem eyang dan ibunda tercinta
Nah kl situs2 yg ky gni ga da di al-quran.. tp kl yg candi2 yg dr batu2an itu situs2 peninggalan kerajaan jaman kenabian keberadaanny langsung di jaga oleh allah sbg bukti utk umat berikutny.. kisah2 hamba terdahulu yg di azab krn kafir dn sombong.. contoh bngunan tinggi petra. Piramida. Candi ratu boko dll
Bkn kontenya krng keren .
jaman dulu belum ada pabrik semen tapi bangunan nya kuat kuat pake bahan apa ya?🤔
Iya itu mas, teknologinya hebat.
Terima Kasih sudah hadir di Channel Kami, Salam Budaya Nusantara
@@ARNusantara tak pikir isa njawab...
,Ngene mas semen ala orang jawa itu
1.Batu kapur/Gamping.
2.Batu bata di tumbuk di ayak sampai halus.
3.Baru do masuki pasir.
Di era 70 an,kalau orang biasa bikin rumah ya seperti ini campurannya.
Tolong guide yg dijogya didaftarkan diuji kemampuan nya diberi pendidikan sejarah yg benar... Biar informasi yg disampaikan baik n benar
Guide nya neranginya asal bunyi. Masak Sultan HB 1 sebelum jadi raja disebut Pangeran Mangkubumi. Setelah menjadi raja disebut Sultan Agung atau Panembahan Senopati. Padahal jamannya jauh sekali. Itu belum Amangkurat 1-4 dan Pakubuwono 1. Maaf kalau koreksi saya salah
Mbuh Ra ngerti ...😊😊😊😊
terima kasih sudah mampir di channel ar nusantara. koreksi anda sangat bermanfaat bagi kami. supaya ar nusantara semakin besar
Si lokal guide perlu belajar lagi ttg taman sari kpd yg berkompeten/saksi hidup(abdi dalem)yg masih hidup,dan tinggal dikampung taman.pelajari lg ttg 3fungsi pema dian nya
Sayang pemandunya tidak pakai pakaian adat Jawa Jogja kurang etis
trimakasih sudah mampir di channel kami. kritik dan saran suatu kehormatan bagi kami. agar ar nusantara lebih dewasa dan berkembang
Kameramen nya kurang mantap
Terima Kasih sudah hadir di Channel Kami, Salam Budaya Nusantara
@@ARNusantara ,,masama Om👍
Hukum islam ttg 25 selir itu gimana, bukankah dibatasi cuma 4 dalam islam ?
Keislaman dari kerajaan islam ini dimanapun harus dipertanyakan berkaitan dng selir atau harem. Perlu penjelasan syar'i berkaitan dng kata "islam".
Mana nih para Yai jgn cuma ngebul bae ngebako !?!
Orang ini tidak tahu sejarah Mataram... bikin malu saja😮😂
trimakasih sudah mampir bapak
Bongkar aja bangunan kuno jelek. Bikin tempat wisata yg bagus, modern.
Bojo 25....agamane opo kiro2....Al Qur'an hanya mengijinkan 4 dan perkecualian untuk Kanjeng Nabi....muslim lain maksimal 4....
itu selir mas wkwkwk.. gak masuk hitungan istri..
@@wahyono1739 selir kuwi opo to....opo gendakane kok gak dihitung bojo....
Mantap kang... tapi TOUR LEADER/GUIDE nya kecepetan. Seakan cepet selesai. Cepet bayaran😂😂😂