Ini adalah lagu paling dahsyat ..... paling sakral .... paling dalam syair yang sejiwa dengan lagu dan penyanyinya. Saya pernah diceritakan oleh Denny Sakri tentang lagu ini saat direkam dimana Achmad Albar kesulitan untuk menyanyikan lagu ini karena nadanya yang sangat tinggi. Guruh memaksa Achmad Albar untuk terus mencoba menyanyikannya dan berhasil seperti yg kita dengar. Master rekaman lagu ini menurut informasi Denny terbakar sehingga tidak ada lagi master asli dari rekaman lagu ini ..... Saat kaset ini pertama kali keluar, lagu ini ketika pertama kali didengar membuat merinding dan menghanyutkan jiwa dan perasaan, saya bisa merasakan kemarahan Guruh atas perlakuan penguasa orde baru terhadap Bapaknya, Bung Karno ..... Ini memang lagu yang super dahsyaaaaat !!!! Senang sekali akhirnya bisa menemukan dan mendengar lagi lagu ciptaan terbaik dari Guruh SP .....
Pahlawan Nasional Indonesia dr Abdul Mughni Razy waliyullah diangkat menjadi raja Islam di Indonesia tercinta dan berkah untuk ibadah kepada Allah SWT semoga indahnya cinta pertama kita berdua semakin besar dan harum namanya tercantum di dalam buku catatan sejarah singkat berdirinya kerajaan Islam pertama di keluarga besar Mbah KH Ahmad Siddiq waliyullah melahirkan generasi penerus bangsa Indonesia untuk ibadah haji ke baitullah bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah Saw Allahumma Shallii wasallim Wabaarik Alaa sayyidina Muhammad waala Alihi washohbihi Wabaarik wasallim ajmaiin.
“Perikemanusiaan” adalah lagu yang ditulis oleh Guruh Soekarno Putera untuk ayahnya Soekarno. Lagu dengan lirik yang bersemburat gugat ini dinyanyikan dengan ekspresi geram,gugat dan gundah oleh penyanyi rock sohor Achmad Albar dalam konser ” pagelaran Karya Cipta Guruh Soekarno Putera” yang berlangsung di Balai Sidang Senayan Jakarta pada januari 1979 .
Ahmad albar suara rock nya yg mantap pas sekali dengan lagu ini
Dan saya tidak pernah bosan mendengarnya... 👍
Ini adalah lagu paling dahsyat ..... paling sakral .... paling dalam syair yang sejiwa dengan lagu dan penyanyinya. Saya pernah diceritakan oleh Denny Sakri tentang lagu ini saat direkam dimana Achmad Albar kesulitan untuk menyanyikan lagu ini karena nadanya yang sangat tinggi. Guruh memaksa Achmad Albar untuk terus mencoba menyanyikannya dan berhasil seperti yg kita dengar. Master rekaman lagu ini menurut informasi Denny terbakar sehingga tidak ada lagi master asli dari rekaman lagu ini ..... Saat kaset ini pertama kali keluar, lagu ini ketika pertama kali didengar membuat merinding dan menghanyutkan jiwa dan perasaan, saya bisa merasakan kemarahan Guruh atas perlakuan penguasa orde baru terhadap Bapaknya, Bung Karno ..... Ini memang lagu yang super dahsyaaaaat !!!! Senang sekali akhirnya bisa menemukan dan mendengar lagi lagu ciptaan terbaik dari Guruh SP .....
Mantap jiwaaa...
Tanpa Ir Soekarno, Indonesia tidak akan merdeka. Bisa-bisa kita diakui merdeka tanggal 27 Desember 1949,pemberian penjajah Belanda
Ayah Genius politik.. putra Genius Seni...
….so true, the truth will prevails 🙏
Pahlawan Nasional Indonesia dr Abdul Mughni Razy waliyullah diangkat menjadi raja Islam di Indonesia tercinta dan berkah untuk ibadah kepada Allah SWT semoga indahnya cinta pertama kita berdua semakin besar dan harum namanya tercantum di dalam buku catatan sejarah singkat berdirinya kerajaan Islam pertama di keluarga besar Mbah KH Ahmad Siddiq waliyullah melahirkan generasi penerus bangsa Indonesia untuk ibadah haji ke baitullah bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah Saw Allahumma Shallii wasallim Wabaarik Alaa sayyidina Muhammad waala Alihi washohbihi Wabaarik wasallim ajmaiin.
Lirik dan Aransemen yang sangat Menyentuh dan Tak Lekang oleh Jaman ............
aranssernya paling hebat n bagus sulit buat ditiru
Good Goeroeh....
memperingati hari kelahiran Pancasila tgl 1 juni
“Perikemanusiaan” adalah lagu yang ditulis oleh Guruh Soekarno Putera untuk ayahnya Soekarno. Lagu dengan lirik yang bersemburat gugat ini dinyanyikan dengan ekspresi geram,gugat dan gundah oleh penyanyi rock sohor Achmad Albar dalam konser ” pagelaran Karya Cipta Guruh Soekarno Putera” yang berlangsung di Balai Sidang Senayan Jakarta pada januari 1979 .
Terjemahan textnya ngawur
Never forget history 😁