Sejarah adanya Lengger pria ini sebetulnya mulia lho. Terlepas mengharuskan wanita musti berpenampilan mirip laki2. Aku pernah nonton di National Geography Indonesia. Dulu jaman penjajahan Belanda/Jepang. Tentara Penjajah ini suka banget sama pertunjukan tari-tarian ini. Terlebih tau kalau penarinya pasti cantik dan tubuhnya molek. Tentara penjajah, yg nonton pertunjukan ini, setelah pementasan seringnya ingin dilayani nafsunya sama para penari. Nggak sedikit para penari yg dijadikan gundik, simpanan sampai punya anak. Pdhl anaknya, kalau para penjajah udah habis masa dinas kemiliteran. Balik ke negara asalnya. Anaknya nasibnya nggak diakui. Apalagi Belanda yg menganggap campuran pribumi derajatnya lebih rendah dibanding mereka. Sering ditelantarkan, diintimidasi oleh Belanda murni. Lama2 pemerintah takut jika semua generasi penari ini keturunan anaknya punya darah campuran kompeni/penjajah. Karena hampir pasti, para penari diwajibkan melayani nafsu para tentara penjajah. Mereka bahkan nggak peduli, klo penari ini statusnya udh punya suami/istri orang. Selagi para tentara penjajah suka ya sah2 aja dirampas. Bahkan suaminya dibunuh. Akhirnya, diakali lah penari Lengger Lanang/laki2, tapi berdandan layaknya perempuan ini. Untuk mengelabui para penjajah, supaya nggak sembarangan melampiaskan nafsunya ke para penari. Biar generasi penari nantinya bukan turunan penjajah yg statusnya tidak diakui oleh Bapaknya sendiri. Intinya, Penari Lengger Lanang ini dahulu, tujuannya adalah utk menyelamatkan harga diri perempuan bangsa Indonesia.
Orang asing bangga dengan budaya Indonesia, eh bangsa Indonesia sendiri khususnya Jawa bangga dengan budaya timur tengah, dari pakaian, nama anak sekarang, panggilan anak pada orang tua, bahkan anak sekarang dah gak tau huruf Jawa.
Ini kan mas Rian, temen se kos dulu di Solo tahun 2004 - 2006. Saya di UNS, dia di ISI. Dia asli orang Purwokerto, kalo ngomong masih ngapak. Dulu pernah patah kaki, di kos ditemani ibunya. Dulu udah nikah tapi istrinya balik ke Jepang, sekarang nyusul toh. Sukses terus mas Rian 👏👏👏👏
Bulan September lalu, beliau diundang dan dinobatkan jadi Maskot SIPA 2022 (Solo International Performing Art). Performa penampilannya keren banget Mas. Saya yg kebetulan orang Solo nonton sampai terkagum2. Sayangnya saya cuma nonton di hari terakhir, bukan di hari pertama pembukaan yg pas Mas Rianto pakai costume maskotnya.
Asli kesenian Banyumasan yang harus di jaga dan di lestarikan lengger lanang
Salam budaya .....
Matur nwn Mas Rianto sdh melestarikan salah satu warisan budaya bangsa
Sejarah adanya Lengger pria ini sebetulnya mulia lho. Terlepas mengharuskan wanita musti berpenampilan mirip laki2.
Aku pernah nonton di National Geography Indonesia. Dulu jaman penjajahan Belanda/Jepang. Tentara Penjajah ini suka banget sama pertunjukan tari-tarian ini. Terlebih tau kalau penarinya pasti cantik dan tubuhnya molek. Tentara penjajah, yg nonton pertunjukan ini, setelah pementasan seringnya ingin dilayani nafsunya sama para penari. Nggak sedikit para penari yg dijadikan gundik, simpanan sampai punya anak. Pdhl anaknya, kalau para penjajah udah habis masa dinas kemiliteran. Balik ke negara asalnya. Anaknya nasibnya nggak diakui. Apalagi Belanda yg menganggap campuran pribumi derajatnya lebih rendah dibanding mereka. Sering ditelantarkan, diintimidasi oleh Belanda murni. Lama2 pemerintah takut jika semua generasi penari ini keturunan anaknya punya darah campuran kompeni/penjajah. Karena hampir pasti, para penari diwajibkan melayani nafsu para tentara penjajah. Mereka bahkan nggak peduli, klo penari ini statusnya udh punya suami/istri orang. Selagi para tentara penjajah suka ya sah2 aja dirampas. Bahkan suaminya dibunuh.
Akhirnya, diakali lah penari Lengger Lanang/laki2, tapi berdandan layaknya perempuan ini. Untuk mengelabui para penjajah, supaya nggak sembarangan melampiaskan nafsunya ke para penari. Biar generasi penari nantinya bukan turunan penjajah yg statusnya tidak diakui oleh Bapaknya sendiri.
Intinya, Penari Lengger Lanang ini dahulu, tujuannya adalah utk menyelamatkan harga diri perempuan bangsa Indonesia.
Bener banget bro
salam sht selalu semua nx. budaya harus kita lestarikan.
Orang asing bangga dengan budaya Indonesia, eh bangsa Indonesia sendiri khususnya Jawa bangga dengan budaya timur tengah, dari pakaian, nama anak sekarang, panggilan anak pada orang tua, bahkan anak sekarang dah gak tau huruf Jawa.
Sukses terus nggo kakang Riyanto
Aku wong Banjarnegara ikut bangga salam sukses selalu Banyumas
Mantep. Bangga...salam budaya mase
mas rianto bravo
Mas Rianto hebat
Ini kan mas Rian, temen se kos dulu di Solo tahun 2004 - 2006. Saya di UNS, dia di ISI. Dia asli orang Purwokerto, kalo ngomong masih ngapak. Dulu pernah patah kaki, di kos ditemani ibunya. Dulu udah nikah tapi istrinya balik ke Jepang, sekarang nyusul toh. Sukses terus mas Rian 👏👏👏👏
Bulan September lalu, beliau diundang dan dinobatkan jadi Maskot SIPA 2022 (Solo International Performing Art). Performa penampilannya keren banget Mas. Saya yg kebetulan orang Solo nonton sampai terkagum2. Sayangnya saya cuma nonton di hari terakhir, bukan di hari pertama pembukaan yg pas Mas Rianto pakai costume maskotnya.
Luwes banget narinya..salut sama mas Anto
Sayang sekali.. justru sangat di hargai di negara lain..
Up .. berita 2024 sekarang...bagaimana apa sudah ada asli orang jepang... yang sudah bisa main Lengger
Byak wrga +62 tdk dihargai di negarax sendiri tp sngat dihargai dinegara org lain
Ini kn yg di film kan ..ku cumbu tubuh indahku ....
Mirip Dona Harun
Jaman dulu di wonosobo lenggernya juga laki2 sekitar thn 1975nan tpi setelah lepas jd lengger sikapnya ya biasa sbg laki2 krn itu hanya seni
Waaww
Luwes le nari
Up
Beda lah ini masih laki, beda sama mami yang suka laki2
🤣😃😃kenapa Andy nya jadi ikut2 an pakai baju gt.....