Khalid Bin Walid, Pedang Allah Yang Tak Terkalahkan

Khalid bin Walid berasal dari suku Quraisy, salah satu suku yang paling berpengaruh di Makkah. Sejak muda, ia dikenal sebagai ahli strategi dan panglima perang yang tak tertandingi. Bahkan sebelum memeluk Islam, Khalid sudah menunjukkan kehebatannya di medan perang, termasuk saat Perang Uhud, di mana ia menjadi kunci kemenangan pasukan Quraisy."
"Setelah Perjanjian Hudaibiyah, Khalid mulai merasakan keraguan terhadap agamanya. Ia menyadari bahwa perjanjian ini lebih menguntungkan kaum Muslimin daripada Quraisy. Pikiran inilah yang mulai menggerakkan hatinya. Bahkan, surat dari saudaranya, Walid bin Walid, semakin membuka matanya terhadap kebenaran Islam. Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam. sendiri menanti kedatangannya, menyebutkan bahwa seorang cerdas seperti Khalid akan sangat berharga bagi umat Islam."
Akhirnya, Khalid memutuskan untuk berhijrah ke Madinah dan memeluk Islam. Perjalanannya tidak mudah, namun ia tidak sendiri. Ia ditemani oleh Utsman bin Thalhah dan 'Amr bin 'Ash, dua tokoh Quraisy lainnya yang juga ingin memeluk Islam. Sambutan hangat dari Rasulullah menunjukkan betapa pentingnya Khalid bagi perkembangan Islam."
"Sebagai seorang Muslim, Khalid bin Walid menjadi panglima yang tak terkalahkan. Dari Perang Mu'tah hingga Yarmuk, Khalid selalu memimpin pasukan Muslim meraih kemenangan. Julukan Saifullah atau Pedang Allah diberikan oleh Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam., mengisyaratkan betapa pentingnya perannya dalam menegakkan panji Islam."
"Meskipun dikenal sebagai pejuang di medan perang, Khalid meninggal di tempat tidurnya, suatu hal yang membuatnya merasa tidak puas karena tidak syahid di medan perang. Namun, kontribusinya terhadap Islam tidak dapat diukur hanya dari kematian, melainkan dari banyaknya kemenangan yang diraih atas namanya."‪@Hilman504‬
( video dan gambar hanya sebagai ilustrasi )
#kisahislami
#sahabatnabi
#video
#insfiratif
#kisahinspiratif
#katamotivasibelajar
#HilmanHd