BENANG RAJA

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 3 ส.ค. 2021
  • Ide Garapan
    Ide merupakan gagasan atau konsep dasar yang menjadi landasan terwujudnya sebuah garapan. Ide terkadang muncul begitu saja dalam pikiran seorang penggarap, dan seketika juga hilang, untuk itu perlu dilakukan pencatatan setiap kali memikirkan ide sebagai referensi pemikiran. Ada juga yang mencari ide melalui proses merenung, menghayal, menonton, membaca, melihat fenomena di sekitar, mendengarkan cerita orang lain dan sebagainya, proses ini disebut dengan eksplorasi (exploration). Untuk mendapatkan ide perlu adanya beberapa pertimbangan dan pemikiran yang matang, kesiapan dan kematangan ide akan berpengaruh besar pada wujud garapan, sehingga ide tersebut dapat direalisasikan secara jelas melalui media ungkap gamelan Semara Pegulingan dan tersampaikan dengan baik serta dapat dimengerti oleh penonton.
    Kemudian, ide yang dituangkan dalam garapan ini adalah mencoba menggambarkan tentang proses terjadinya pelangi dan keindahan yang dipancarkannya. Ide tersebut didapatkan ketika sepulangnya penata dari melakukan persembahyangan di Pura Kawitan Pasek Bendesa Gerih. Di perjalanan penata terkena hujan yang lebat, sehingga penata berteduh di warung-warung penduduk di daerah Penarungan. Seiring berjalannya waktu, hujan mulai redup atau gerimis akan tetapi, anehnya terdapat cahaya matahari yang menyinari pada hujan gerimis tersebut. Seketika pandangan penata teralihkan ke arah barat langit yang terdapat fenomena Pelangi yang memukau. Berangkat dari pengalaman tersebut, penata berkeinginan untuk mengangkat fenomena pelangi dan keindahannya untuk dijadikan ide dalam penggarapan karya yang penata ciptakan. Alasanya karena penata sangat tertarik dengan keunikan dari proses terjadinya dan keindahan yang terdapat atau terpancar dari fenomena pelangi tersebut.
    Konsep Garapan
    Pembentukan sebuah karya sudah barang tentu didasari dengan sebuah konsep sebagai rancang bangun dari sebuah karya. Konsep dalam hal ini sangat membantu atau mempermudah seorang komposer atau penata dalam suatu pembentukan sebuah karya yang ingin diangkat untuk dijadikan sebuah karya musik ataupun karya dalam bidang karawitan dan mempermudah dalam mewujudkan garapan. Selain itu dalam konteks karya seni akademik, sebuah konsep garapan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk memberikan pertanggung jawaban secara konprehensif terhadap hasil karya yang telah dibuat.
    Garapan komposisi Benang Raja merupakan komposisi karawitan baru yang menggunakan Gamelan Semara Pegulingan sebagai media ungkap. Alasan penata menggunakan gamelan Semara pegulingan adalah kesamaan dari jumlah warna pelangi dan jumlah nada pada gamelan tersebut, sehingga penata membulatkan tekad untuk menggunakan gamelan Semare Pegulingan. Kemudian garapan ini menggunakan beberapa bagian seperti bagian I, II, III, dan IV. Dalam konteks musikalnya, penata mencoba menggambarkan proses terjadinya fenomena pelangi dan mengaplikasikan warna dari pelangi ke dalam patet-patet yang ada pada Gamelan Semara Pegulingan. Pola-pola yang dikembangkan baik dari struktur, teknik permainan maupun motif-motif gendingnya dengan penataan atau pengolahan unsur-unsur musikal seperti ritme, melodi, dinamika dan timbre (warna suara). Untuk bentuk garapan yang penata gunakan yaitu Tabuh kreasi, dimana jika ditelaah secara arti kata, kata kreasi berarti kreatifitas. Jadi menurut penata, tabuh kreasi merupakan garapan musik tradisional Bali yang digarap berdasarkan kreatifitas penata. Garapan ini diharapkan dapat menampilkan kesan pembaharuan dengan menggembangkan pola-pola tradisi tersebut ke dalam bentuk garapan komposisi yang baru. Kemudian penata memakai 3 orang Gerong untuk menegaskan penyampaian dari ide dan untuk menambah keindahan garapan ini. Dan durasi dalam garapan ini kurang lebih 12 menit.

ความคิดเห็น •