Istilahnya "one size doesn't fit all", ya, Mas. Anyway, topik ini sindiran keras untuk saya, soale saya termasuk cukup fanatik pada satu prinsip brand. Ternyata enggak boleh begitu, ya. Edisi Market-Think paling nampol 👍👍
Catet pak ✍🏼. Semakin terbuka ttg ilmu branding dengan melihat kebutuhan ilmu di medan tempur sesungguhnya. Semuanya bisa dipakai dengan melihat kondisi apa yang terjadi di pasar. Terimakasih pak😊. Jawaban saya pilih : B.
Jawaban kuis A. Betul brand harus mengerti manusia, namun tanpa positioning, brand akan sulit dilirik karena tidak memiliki speciality. Orang tidak bisa mengerti apa bagusnya produk/jasa dari brand. Apalagi jika tidak memiliki reach and frequency. Tidak banyak orang yang akan mengerti eksistensi brand. Mengerti manusia saja tanpa positioning dan reach & frequency, tidak cukup untuk membangun brand.
Jawabannya A, karena seharusnya ketika kita mengerti manusia, kita juga harus tau step berikutnya dengan cara yaaa menentukan rumus positioning dan reach & frequency yang tepat, jadi pada intinya benar kata pak ignatius yaitu saling melengkapi kekosongan dari satu dengan yang lain😬
Jawaban A: Manusia merupakan makhluk konsisten namun di satu sisi juga tidak konsisten, bersifat dinamis. dengan begitu pengunaan strategi Positioning dan Reach & Frequency merupakan kunci penting dalam mebangun brand.
A. Marketing is Combination of Science and Art. Keduanya saling dibutuhkan, dan porsinya sesuai case masing-masing.
Istilahnya "one size doesn't fit all", ya, Mas. Anyway, topik ini sindiran keras untuk saya, soale saya termasuk cukup fanatik pada satu prinsip brand. Ternyata enggak boleh begitu, ya. Edisi Market-Think paling nampol 👍👍
Catet pak ✍🏼. Semakin terbuka ttg ilmu branding dengan melihat kebutuhan ilmu di medan tempur sesungguhnya. Semuanya bisa dipakai dengan melihat kondisi apa yang terjadi di pasar. Terimakasih pak😊. Jawaban saya pilih : B.
Jawabnya A pak Untung.
Positioning dan Reach & Frequency sama sama dibutuhkan dan penting dalam membangun brand karena saling melengkapi.
Jawaban kuis A. Betul brand harus mengerti manusia, namun tanpa positioning, brand akan sulit dilirik karena tidak memiliki speciality. Orang tidak bisa mengerti apa bagusnya produk/jasa dari brand. Apalagi jika tidak memiliki reach and frequency. Tidak banyak orang yang akan mengerti eksistensi brand.
Mengerti manusia saja tanpa positioning dan reach & frequency, tidak cukup untuk membangun brand.
Jawabannya A, karena seharusnya ketika kita mengerti manusia, kita juga harus tau step berikutnya dengan cara yaaa menentukan rumus positioning dan reach & frequency yang tepat, jadi pada intinya benar kata pak ignatius yaitu saling melengkapi kekosongan dari satu dengan yang lain😬
Jawaban A: Manusia merupakan makhluk konsisten namun di satu sisi juga tidak konsisten, bersifat dinamis. dengan begitu pengunaan strategi Positioning dan Reach & Frequency merupakan kunci penting dalam mebangun brand.
Positioning dan Reach Frequency sama sama Penting 👍
Terimakasih atas videonya, insight baru. Jawabannya A.
Jawabannya jelas A 😊
Jawabannya B
Jawaban E
AKUN HOAX INI. ISINYA CUMA PENCITRAAN. AKSINYA NOL BESAR
Jawabannya E