mau bertanya pak untuk konsep kekuatan geser pada baut dan plat, mengapa pada baut kuat gesernya itu 0.6 dikalikan fy (kuat leleh) sedangkan pada plat o.6 dikalikan Fu? terimakasih
Saya menduga bahwa kenapa dikalikan 0.6 sudah paham ya. Karena kita menghitung kuat geser sementara kuat bahan itu biasanya diuji dalam posisi tarik, ada hubungan antara kuat geser dan kuat tarik itu sekitar 60%. Nah, kenapa sepertinya dibaut dikalikan fy nya sementara di pelat di kalikan fu. Sebenarnya tidak demikian. Pada baut mutu tinggi Fy dan Fu itu tidak terlalu jauh berbeda, dengan kata lain kegagalannya cenderung cepat terjadi setelah mengalami kelelehan, oleh karena untuk baut digunakan Fy untuk menyebutkan kekuatan maksimumnya. Tidak seperti pelat, dimana Fy dan Fu itu jauh berbeda, oleh karen itu dikalikan dengan Fu sebagai kekuatan maksimumnya. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaanya.
@@BelajarStrukturdiUBL betul pa, karena itu mencari bahan belajar yang enak untuk baja ringan di internet itu susah sekali. nyari di youtube juga saya kesulitan mencari video belajar kekuatan sambungan baja ringan pa. di tunggu ya paserial baja ringan nya .terima kasih. chanel belajar struktur di UBL is The Best
@@BelajarStrukturdiUBL untuk pekerjaan pa, soalnya saya nyari cara ngitung kekuatan sambungan baja ringan di internet ga nemu nemu pa. tolong dibahas ya pa hehehe. belajar struktur di ubl cara penyajian materinya enak
maaf izin bertanya pa, untuk struktur baja pada jembatan itu menggunakan SNI yang manaya? apakah RSNI T-03-2005 "Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan" itu sudah yang terbaru?
@Aditya Wahyu Pradana secara konsep sama proses perhitungan antara lubang standard dan slotted holes. Namun ada sedikit perbedaan rumus antara kedua jenis lubang. Yang disampaikan divideo untuk lubang standard, yang paling sering digunakan. Kalau untuk slotted holes bisa dilihat di peraturan SNI 1729-2015 untuk detail rumusnya. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya.
Izin tanya pak, jika baut disambung bukan dengan sesama rangka batang, tapi sambungan untuk seling, (swage fork, swage stud) apakah cara menghitungnya sama dengan di video? terimakasih pak
ijin bertanya bapak, boleh tidak saya bertanya tentang buku, rekomendasi buku yang kiranya bisa lebih power full dalam mempelajari struktur baja. pertanyaan kedua pak, faktor reduksi 0,75 apakah ini juga dikatakan safety faktor sebesar 0,25 pak. terima kasih.
@barbar terima kasih sudah memperhatikan materi yang disampaikan. Bantu share ya, kesemua teman-teman yang sekiranya membutuhkan materinya. Mengenai hal yang ditanyakan, untuk strultur baja saya banyak menggunakan buku karangan Segui atau Salmon&Johnson. Untuk yang lokal bisa pake buku pak Wiryanto. Mengenai faktor reduksi, itu sebagian dari faktor keamanan, bersama-sama dengan faktor pengali beban. Kekuatan direduksi dan beban diperbesar. Mudah-mudahan bisa dipahami. 🙏
Jawaban untuk pertanyaannya sangat tergantung konfigurasi bangunan dan beban yang akan dipikul oleh bangunan tersebut. Dengan informasi sesingkat itu, relatif susah untuk memberikan jawaban yang spesifik.
Terimakasih atas materi yang disampaikan pak, apabila pelat buhul mengalami kegagalan tumpu apakah metode perhitungan sama seperti kegagalan pada batang tarik ? Dengan catatan hanya mengganti tebal pada pelat buhul dalam metode perhitungan? Terimakasih pak
@Listiana Henri terima kasih sudah memperhatikan materi yang disampaikan. Bantu share ya videonya, kesemua teman-teman yang sekiranya membutuhkan materinya. Mengenai hal yang ditanyakan, lc itu per definisi adalah jarak bersih dari tepi pelat ke tepi lubang baut, atau jarak bersih dari tepi lubang ke tepi lubang lainnya (check menit 6:42) Nah... biasanya, untuk lubang yang pinggir, informasi ukuran yang diberikan adalah jarak dari as lubang ke tepi pelat. Oleh karena itu, lc = jarak as ke pinggir - 1/2 diameter lubang baut (check mulai menit 7:36) Dengan konsep yang sama, biasanya untuk lubang yang ditengah, informasi ukuran yang diberikan adalah jarak as-ke-as lubang. Oleh karena itu, lc = jarak as-ke-as lubang - diameter lubang baut (check mulai menit 10:22). Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya.
Mau tanya pak, mengana nilai rn dijumlahkan antara kuat tumpu dengan kuat sobek yg memenuhi ? Mengapa tidak diambil dari salah satunya saja (nilai terkecil) pak ?
Maaf Pak,ada yg menghitung tidak menggunakan lc masing2 kemungkinan sobeknya,tapi cukup diambil LC yg kecil trus dikalikan 4 baut,apakah penggunaan atau pengertian rumus ini pemakaian lc fleksibel atau termasuk engineering adjustment
@Husein Faisal terima kasih sudah memperhatikan materinya. Bantu share ya videonya, kesemua teman-teman yang membutuhkan informasinya. Mengenai hal yang ditanyakan, secara teori dan ditetapkan diperaturan nilai Lc harus dihitung untuk masing-masing lubang. Namun mengambil Lc terkecil lalu digunakan untuk semuanya bisa saja, berarti mengambil pendekatan konservatif. Itu bisa saja jadi pertimbangan perencananya. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya.
Secara spesifik tebal pelat buhul (pelat sambung), setahu saya, tidak ada didetailkan didalam SNI 1729-2015. Perencana dapat menentukan tebalnya berdasarkan tebal penampang elemen baja yang hendak disambungkan. Pelat buhul sebisa mungkin tidak gagal lebih dahulu dari elemen baja yang disambung, karena bila gagal akan sangat catastrophic pada strukturnya. Oleh karena itu biasanya tebalnya paling tidak menyamai elemen yang disambung. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya.
Pak, izin tanya, rumus yang 1,2.lc.tp.fub itu berarti sudah termasuk 2 bidang geser, yg dalam pengertian bapak tadi jelaskan, dalam satu baut terdapat 2 bidang geser? 🙏
Sudah termasuk 2 bidang geser dalam artian robekan disisi atas dan bawah lubang baut seperti saya jelaskan divideo. Namun kalau ada 3 buah pelat disambungkan, berarti dikali 2 lagi utk merobek pelat didepan dan dibelakang yang mengapit pelat tengah. Mudah-mudahan bisa dipahami. 🙏
@@BelajarStrukturdiUBL mau bertanya juga pak. Berarti kalau semisal baja yang disambung adalah baja double angle dengan 1 plat buhul maka rumusnya juga dikali 2 ya pak?
@@BelajarStrukturdiUBL saya mau bertanya lagi pak, misalnya pelat penyambung yg kita gunakan sama dengan tebal balok yg disambung, jumlah bidang geser nya 2, apakah bisa diasumkan baloknya yg akan sobek? Karna jumlah pelat penyambung 2 kali tebal balok. Terimakasih pak🙏
Bisa kiranya pak bantu kasih penyelesaian, saya ada plat Astm 283 gr c. Ukuran plat nya tebal 12 mm dan 16 mm masing2 200x200 dengan ukuran baut M22 ada 4 jumlah baut. Sama dengan pembahasan ini untuk beban yang di terima 20 ton. Pertanyaannya perhitungan shear strength
Perhitungan kekuatannya didasarkan pada pelat yang lebih tipis 12 mm. Dengan menggunakan properties pelatnya fy dan fu, bisa dihitungkan kekuatan tumpu pelatnya seperti divideo. Kekuatan bautnya dapat dihitung dengan mereview kembali video berikut: th-cam.com/video/9_F9-hb5nPo/w-d-xo.html mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya.
Izin tanya pak, klw gaya Pu tersebut misal pd Beam jembatan, gaya yg mengakibatkan tarikan pada frame tsb diakibatkan oleh gaya aksial/geser atau dr momen ya pak? Thanks pak sebelumnya....
@kifna hayani terima kasih sudah mengunjungi channel Belajar Struktur di UBL dan memperhatikan materi yang disampaikan. Bagikan kesemua teman-teman yang sekiranya membutuhkan materinya. Mengenai hal yang ditanyakan, saya sedikit kesulitan memahami konteks yang ditanyakan dengan pasti. Bila beban Pu bekerja pada balok jembatan, beban-beban tersebut akan diterima sebagai beban terpusat pada titik kumpul rangka batang. Tergantung posisi bebannya, gaya tersebut menyebabkan gaya aksial tarik atau tekan pada elemen rangka batangnya. Pada sambungan sendiri, gaya aksial tersebut dipikul sebagai gaya geser. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya. 🙏
@@BelajarStrukturdiUBL ow iya pak, soalnya ketika dianalisis dengan software sap2000 pd Beam tidak menerima hasil gaya aksial di outputnya, mungkin seperti yg BPK bilang didistribusikan menjadi gaya geser.... Sehingga tarik yg dipikul batang itu dr gaya geser.... Bgtu kan pak
@@kifnahayani8710 balok memang dominannya memikul momen dan gaya geser, gaya aksial kecil sekali. Kalau rangka batang, dominannya gaya aksial tarik atau tekan. Kalau sambungan dirangka batang, memikul gaya geser 🙏
mau bertanya pak untuk konsep kekuatan geser pada baut dan plat, mengapa pada baut kuat gesernya itu 0.6 dikalikan fy (kuat leleh) sedangkan pada plat o.6 dikalikan Fu? terimakasih
Saya menduga bahwa kenapa dikalikan 0.6 sudah paham ya. Karena kita menghitung kuat geser sementara kuat bahan itu biasanya diuji dalam posisi tarik, ada hubungan antara kuat geser dan kuat tarik itu sekitar 60%.
Nah, kenapa sepertinya dibaut dikalikan fy nya sementara di pelat di kalikan fu. Sebenarnya tidak demikian. Pada baut mutu tinggi Fy dan Fu itu tidak terlalu jauh berbeda, dengan kata lain kegagalannya cenderung cepat terjadi setelah mengalami kelelehan, oleh karena untuk baut digunakan Fy untuk menyebutkan kekuatan maksimumnya. Tidak seperti pelat, dimana Fy dan Fu itu jauh berbeda, oleh karen itu dikalikan dengan Fu sebagai kekuatan maksimumnya. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaanya.
@@BelajarStrukturdiUBL Fy pada baut itu Fnt atau Fnv ya pak?
@@agaztaruutama6361 Fy itu diperoleh dari uji tarik, jadi Fnt.
terima kasih penjelasanx pak
Enjoy. 👍 Bantu saya share videonya ya. 🙏
membantu , tks
Enjoy. @Ronal Manik bantu saya share videonya ya. 🙏
apa ada video desain stiffener dan voute pak?
Saat ini topik yang ditanyakan belum tersedia 🙏
pak bahas sambungan baja ringan dong pa
Baja ringan beda prilakunya dengan baja struktur. Mudah-mudahan kedepannya bisa tersedia. 🙏
@@BelajarStrukturdiUBL betul pa, karena itu mencari bahan belajar yang enak untuk baja ringan di internet itu susah sekali. nyari di youtube juga saya kesulitan mencari video belajar kekuatan sambungan baja ringan pa. di tunggu ya paserial baja ringan nya .terima kasih. chanel belajar struktur di UBL is The Best
@@rezafauzinirwan9471 siip... Baja ringan untuk materi kuliah kah atau pekerjaan?
@@BelajarStrukturdiUBL untuk pekerjaan pa, soalnya saya nyari cara ngitung kekuatan sambungan baja ringan di internet ga nemu nemu pa. tolong dibahas ya pa hehehe. belajar struktur di ubl cara penyajian materinya enak
@@rezafauzinirwan9471 iya, memang belum banyak yang membahas baja ringan.
maaf izin bertanya pa, untuk struktur baja pada jembatan itu menggunakan SNI yang manaya? apakah RSNI T-03-2005 "Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan" itu sudah yang terbaru?
Terimakasih pak materinya. Ijin bertanya, apakah persamaan tsb bisa berlaku juga jika lubang bautnya model slot hole?
@Aditya Wahyu Pradana secara konsep sama proses perhitungan antara lubang standard dan slotted holes. Namun ada sedikit perbedaan rumus antara kedua jenis lubang. Yang disampaikan divideo untuk lubang standard, yang paling sering digunakan. Kalau untuk slotted holes bisa dilihat di peraturan SNI 1729-2015 untuk detail rumusnya. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya.
Izin tanya pak, jika baut disambung bukan dengan sesama rangka batang, tapi sambungan untuk seling, (swage fork, swage stud) apakah cara menghitungnya sama dengan di video? terimakasih pak
mau tanya pak untuk konsep kuat tumpu ini apabila pelat sambungnya ada 2 dengan tebal 0.6, t menggunakan 0.6 atau 1.2 pak?
Perhitungan kekuatan berdasarkan 1 pelat, kalau ada 2 pelat perhitungannya jadi 2 kali nya.
@@BelajarStrukturdiUBL baik terimakasih pak...semoga ilmu dari bapak bermanfaat
@@moch.dhonibathista7240 Terima kasih doanya. Bantu saya share videonya ya, agar semakin banyak yang merasakan manfaatnya. 🙏
ijin bertanya bapak,
boleh tidak saya bertanya tentang buku, rekomendasi buku yang kiranya bisa lebih power full dalam mempelajari struktur baja.
pertanyaan kedua pak, faktor reduksi 0,75 apakah ini juga dikatakan safety faktor sebesar 0,25 pak.
terima kasih.
@barbar terima kasih sudah memperhatikan materi yang disampaikan. Bantu share ya, kesemua teman-teman yang sekiranya membutuhkan materinya.
Mengenai hal yang ditanyakan, untuk strultur baja saya banyak menggunakan buku karangan Segui atau Salmon&Johnson. Untuk yang lokal bisa pake buku pak Wiryanto.
Mengenai faktor reduksi, itu sebagian dari faktor keamanan, bersama-sama dengan faktor pengali beban. Kekuatan direduksi dan beban diperbesar. Mudah-mudahan bisa dipahami. 🙏
@@BelajarStrukturdiUBL
Siap pak
Dicopy
@@barbar8629 siip..
Pak mau tanya kalau bangunan baja wf 200 bentang 14meter join sambungan kuda2 ke kolom tiang standarnya pakek baut berapa mm
Jawaban untuk pertanyaannya sangat tergantung konfigurasi bangunan dan beban yang akan dipikul oleh bangunan tersebut. Dengan informasi sesingkat itu, relatif susah untuk memberikan jawaban yang spesifik.
Terimakasih atas materi yang disampaikan pak, apabila pelat buhul mengalami kegagalan tumpu apakah metode perhitungan sama seperti kegagalan pada batang tarik ? Dengan catatan hanya mengganti tebal pada pelat buhul dalam metode perhitungan?
Terimakasih pak
Pak saya ijin bertanya terkait lc. Kenapa lc baut 1 & 2 jarak yang tertera dikurangi setengah diameter baut sedangkan untuk baut 3 & 4 tidak dikurangi setengah diameter baut juga? apakah karna letaknya? terimakasih sebelumnya
@Listiana Henri terima kasih sudah memperhatikan materi yang disampaikan. Bantu share ya videonya, kesemua teman-teman yang sekiranya membutuhkan materinya.
Mengenai hal yang ditanyakan, lc itu per definisi adalah jarak bersih dari tepi pelat ke tepi lubang baut, atau jarak bersih dari tepi lubang ke tepi lubang lainnya (check menit 6:42) Nah... biasanya, untuk lubang yang pinggir, informasi ukuran yang diberikan adalah jarak dari as lubang ke tepi pelat. Oleh karena itu, lc = jarak as ke pinggir - 1/2 diameter lubang baut (check mulai menit 7:36)
Dengan konsep yang sama, biasanya untuk lubang yang ditengah, informasi ukuran yang diberikan adalah jarak as-ke-as lubang. Oleh karena itu, lc = jarak as-ke-as lubang - diameter lubang baut (check mulai menit 10:22).
Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya.
@@BelajarStrukturdiUBL Baik pak, sangat dimengerti. Terimakasih atas penjelasannya, videonya sangat membantu🙏🏻
@@listianahenri siip...
Mau tanya pak, mengana nilai rn dijumlahkan antara kuat tumpu dengan kuat sobek yg memenuhi ? Mengapa tidak diambil dari salah satunya saja (nilai terkecil) pak ?
Maksudnya kuat tumpu itu ketika kegagalan pelat mengalami sobek
Maaf Pak,ada yg menghitung tidak menggunakan lc masing2 kemungkinan sobeknya,tapi cukup diambil LC yg kecil trus dikalikan 4 baut,apakah penggunaan atau pengertian rumus ini pemakaian lc fleksibel atau termasuk engineering adjustment
@Husein Faisal terima kasih sudah memperhatikan materinya. Bantu share ya videonya, kesemua teman-teman yang membutuhkan informasinya.
Mengenai hal yang ditanyakan, secara teori dan ditetapkan diperaturan nilai Lc harus dihitung untuk masing-masing lubang. Namun mengambil Lc terkecil lalu digunakan untuk semuanya bisa saja, berarti mengambil pendekatan konservatif. Itu bisa saja jadi pertimbangan perencananya. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya.
Maaf pak izin bertanya, rumus mencari tebal pelat sambung bagaimana pak?dan berdasarkan SNI pasal berapa.
Terimakasih
Secara spesifik tebal pelat buhul (pelat sambung), setahu saya, tidak ada didetailkan didalam SNI 1729-2015. Perencana dapat menentukan tebalnya berdasarkan tebal penampang elemen baja yang hendak disambungkan. Pelat buhul sebisa mungkin tidak gagal lebih dahulu dari elemen baja yang disambung, karena bila gagal akan sangat catastrophic pada strukturnya. Oleh karena itu biasanya tebalnya paling tidak menyamai elemen yang disambung. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya.
@@BelajarStrukturdiUBL terimakasih banyak penjelasannya pak
@@QianaAmbara siip..
Pak, izin tanya, rumus yang 1,2.lc.tp.fub itu berarti sudah termasuk 2 bidang geser, yg dalam pengertian bapak tadi jelaskan, dalam satu baut terdapat 2 bidang geser? 🙏
Sudah termasuk 2 bidang geser dalam artian robekan disisi atas dan bawah lubang baut seperti saya jelaskan divideo. Namun kalau ada 3 buah pelat disambungkan, berarti dikali 2 lagi utk merobek pelat didepan dan dibelakang yang mengapit pelat tengah. Mudah-mudahan bisa dipahami. 🙏
@@BelajarStrukturdiUBL oh baik pak, paham2, terima kasih banyak
@@jagaranda663 siip..
@@BelajarStrukturdiUBL mau bertanya juga pak. Berarti kalau semisal baja yang disambung adalah baja double angle dengan 1 plat buhul maka rumusnya juga dikali 2 ya pak?
@@yomanmendrofa766 iya, benar pemahamannya.
Maaf pak saya mau bertanya, kalau utk 2 bidang geser apakah rumus 2,4 db Fu tp dikali dua juga pak? Terimakasih pak🙏
Iya. Karena juga harus merobekkan 2 buah pelat.
@@BelajarStrukturdiUBL terimakasih pak🙏
@@atkalgunawan1983 siip
@@BelajarStrukturdiUBL saya mau bertanya lagi pak, misalnya pelat penyambung yg kita gunakan sama dengan tebal balok yg disambung, jumlah bidang geser nya 2, apakah bisa diasumkan baloknya yg akan sobek? Karna jumlah pelat penyambung 2 kali tebal balok. Terimakasih pak🙏
@@atkalgunawan1983 Dari penjelasan kamu, saya membayangkan 2 pelat penyambung menjepit pelat batang tarik misalnya. Kalau tebalnya sama, dan mutu bajanya sama, maka kegagalan akan terjadi pada pelat batang tariknya. Mudah-mudahan menjawab.
Bagaimana cara dengan hitungan yang sama dan di aplikasikan ke beban ton
Bisa dengan konversi satuan 1 kN = 1000 N = 100 kg = 0.1 ton. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya. 🙏
Bisa kiranya pak bantu kasih penyelesaian, saya ada plat Astm 283 gr c. Ukuran plat nya tebal 12 mm dan 16 mm masing2 200x200 dengan ukuran baut M22 ada 4 jumlah baut. Sama dengan pembahasan ini untuk beban yang di terima 20 ton. Pertanyaannya perhitungan shear strength
Perhitungan kekuatannya didasarkan pada pelat yang lebih tipis 12 mm. Dengan menggunakan properties pelatnya fy dan fu, bisa dihitungkan kekuatan tumpu pelatnya seperti divideo. Kekuatan bautnya dapat dihitung dengan mereview kembali video berikut: th-cam.com/video/9_F9-hb5nPo/w-d-xo.html mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya.
@@BelajarStrukturdiUBL baik bapak sangat membantu terima kasih semoga sukses selalu
@@Masteranreceh25 siip... 👍
Izin tanya pak, klw gaya Pu tersebut misal pd Beam jembatan, gaya yg mengakibatkan tarikan pada frame tsb diakibatkan oleh gaya aksial/geser atau dr momen ya pak?
Thanks pak sebelumnya....
@kifna hayani terima kasih sudah mengunjungi channel Belajar Struktur di UBL dan memperhatikan materi yang disampaikan. Bagikan kesemua teman-teman yang sekiranya membutuhkan materinya.
Mengenai hal yang ditanyakan, saya sedikit kesulitan memahami konteks yang ditanyakan dengan pasti. Bila beban Pu bekerja pada balok jembatan, beban-beban tersebut akan diterima sebagai beban terpusat pada titik kumpul rangka batang. Tergantung posisi bebannya, gaya tersebut menyebabkan gaya aksial tarik atau tekan pada elemen rangka batangnya. Pada sambungan sendiri, gaya aksial tersebut dipikul sebagai gaya geser. Mudah-mudahan bisa menjawab pertanyaannya. 🙏
@@BelajarStrukturdiUBL ow iya pak, soalnya ketika dianalisis dengan software sap2000 pd Beam tidak menerima hasil gaya aksial di outputnya, mungkin seperti yg BPK bilang didistribusikan menjadi gaya geser.... Sehingga tarik yg dipikul batang itu dr gaya geser.... Bgtu kan pak
@@kifnahayani8710 balok memang dominannya memikul momen dan gaya geser, gaya aksial kecil sekali. Kalau rangka batang, dominannya gaya aksial tarik atau tekan. Kalau sambungan dirangka batang, memikul gaya geser 🙏
@@BelajarStrukturdiUBL Penjelasannya sangat keren pak, terima kasih banyak pak 🙏
@@fasellaia6576 terima kasih apresiasinya. Bantu saya share videonya ya 🙏
Pak saya mau minta materinya boleh?
@Althaf Zahra minta materinya bagaimana maksudnya? Materi yang divideo silahkan dipergunakan secar maksimal termasuk di download. 🙏
@@BelajarStrukturdiUBL materi mengenai kuat tumpu plat berupa Ebook maksud saya pak.
@@althafzahra9313 oh..materi e-bpok topik yang diminta belum tersedia saat ini. 🙏