Ragukan KPU Papua Barat Daya LMA Suku Ambel Buat Prosesi Adat Tolak Verfak

SORONG, KOMPAS.TV - Dengan menggunakan pakaian adat Suku Ambel dari Waigeo dan Teluk Mayalibit, Kabupaten Raja Ampat, membuat prosesi adat di depan kantor KPU Papua Barat Daya, disaksikan komisioner KPU divisi sosialisasi pendidikan pemilih partisipasi masyarakat dan SDM, Selasa (17/09/2024).
Setelah melaksanakan prosesi adat, dokumen penolakan verifikasi faktual yang dilakukan KPU, kemudian surat tersebut diserahkan LMA Suku Ambel kepada KPU dan diterima untuk diproses sesuai aturan yang berlaku.
Ketua LMA Suku Ambel mengatakan sumpah adat yang melakukan ini karena keraguan lembaga masyarakat adat terhadap KPU, yang tidak mempercayai Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat Daya yang telah mengeluarkan rekomendasi terhadap bakal calon gubernur Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiw yang memenuhi syarat sebagai Orang Asli Papua.
Hal ini membuat sehingga KPU Papua Barat Daya kembali membentuk tim untuk melakukan klarifikasi ulang sesuai amanat UU nomor 8 Tahun 2015 tentang pemilihan kepala daerah, dimana KPU Provinsi meneliti persyaratan administrasi dan klarifikasi jika dibutuhkan.
Sementara itu pada Senin (16/09/2024) Majelis Rakyat Papua Provinsi Papua Barat Daya telah menyampaikan, kekecewaan terhadap KPU karena tidak mengindahkan hasil verifikasi MRP, namun kembali membentuk tim untuk melakukan klarifikasi.
Dari 11 lembaga masyarakat adat hanya dua LMA yang menyetujui bakal calon gubernur Papua Barat Daya Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiw sebagai Orang Asli Papua, sedangkan sembilan diantara menolak.
Artikel ini bisa dilihat di : www.kompas.tv/...

[@akuupapua]

kam belom rasaa...nnti de ddk d atas baru kam lhat provinsi ni jd bgmna..
contoh sja honor2 d rja4 pda ngeluh..
tu smua kluarga kerbat sja yg ddk d kursi..sprti d rja4 ..
cma bsa ksih mkan rmah sndri..rmah msyrkat lain trda

[@Deckywanma02wanma02]

Setuju Sdr ku 🙏

[@Purwantoi7k]

Benalu2 yg mengisap kekayaan dan budaya disuruh tanah west papua harus dipangkas jgn pelihara sebelum beranak cucu, 👍🇨🇺❤🇨🇺🙏

[@BojesKeriting-x5w]

Bapak suku yg terhormat ini tidak patut di contohi karna oleh ketua suku yg lain di tahan Papua..
Sebab dengan cara seperti ini dapat membuka ruang untuk orng non Papua memimpin Papua dan anak negeri menjadi budak di rumah sendiri..

[@FretexFretex]

Betul sekali Bp dorang 🙏🙏❣️❣️

[@zeneco8120]

Undang2 Otsus sudah jelas..di perda Gubernur saat itu 2023 Masih Papua Barat,Pasal 5 berbunyi jelas OAP itu terdiri dari:
1.Bapa Oap -Mama Oap
2.Bapa Non oap - Mama Oap
3.Bapa Oap-mama non Oap
semua kategori itu masih termasuk Oap,,Kalopun MRPD 2024 yg baru di bentuk ini Beda..,,dimana dari garis bapak yg harus Oap,,baru dikatakan Oap,,
waah..bahaya juga ini persoalan darah keturunan yg mengalir di dalam tubuh seseorang ,,sampai matipun..cucu anda ya keturunan anda,,anak anda ya keturunan anda..tdk bisa dihapus dgn aturan dunia..
Masa iya 2023 seseorang Masih OAp,,tapi tiba2 2024 Sudah bukan Oap..,,jelas KPU harus objektif..ini keputusan MRPD berdasar nilai2 adat..yg mana Undang2 Otsus juga dibuat atas dasar nilai2 adat.atau jgn2 ada unsur politiknya utk gagalkan pndaftaran satu paslon..!?!!🤦

[@DenizDeniz-el3kt]

Stop bikin provokator semua ada aturan... Negara su adil trus yg bingung di mana? Krna Kam gagal paham... Terhadap oap itu sendiri... Dari pada kitong mulut busah sama saja.. jago itu tempat jalur hukum bukan adu domba ... Kitong sama" PU niat baik agar semua proses berjalan dengan baik dan damai... !

[@randyzompol1863]

😊😊😊😊😊

[@FritsFret]

KPU TDK jelas itu.

[@DenizDeniz-el3kt]

Semua ada aturan klw tra suka ko tempuh de PU jalur 😂

[@emanueltata4886]

KPU kan Sdh di Sogok..😅😅
ini bukan Hal Baru..
Pejabat Papua Kan Gampang Di Beli.😅
5000 dapat 3 Pejabat.,😁🤣

[@Mr_Treizebeatz]

brita mcm kaki kepala eee ... yg liput brita ini tdk paham masalah ... asal tulis sj ni 😂

[@Jimin-e5h]

Kpu tetap berpegang pada uu otsus