Distance

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 16 ต.ค. 2024
  • No one chooses to be a refugee.
    Leaving homeland avoiding fright of persecution.
    Wandering foreign countries, hoping protection for their rights.
    It is their story.
    People kept away from humanity.
    Sufferer of conflict and violence.
    Living on a frontier of civilization.
    They are condemned illegal.
    Banned and undocumented people.
    Inhabiting dark corners of detention centers.
    Caged by metal grills and bars.
    They are naturally the same as us.
    Like a father longing for his family.
    Wishing to live normal like others.
    Enjoying freedom, passing days unworried.
    "I just want my family to be able to go with me someday.
    Enjoying a peaceful morning far from killing terrors
    or suicide bombs," a refugee said.
    Will we answer a calling to give out heart?
    Open the window and welcome the refugees as true friends?
    Accept their hands?
    And remove the space separating us from them?
    __________________________________________________________
    Tidak ada orang yang memilih menjadi pengungsi.
    Meninggalkan tanah air sendiri karena ketakutan akan persekusi.
    Berkelana di negeri asing, berharap hak-hak mereka dilindungi.
    Ini adalah kisah mereka.
    Orang-orang yang terjauhkan dari nilai kemanusiaan.
    Korban konflik dan kekerasan.
    Hidup di tapal batas peradaban.
    Mereka dianggap ilegal.
    Manusia gelap tanpa identitas.
    Mendiami sudut-sudut gelap rumah detensi.
    Dibatasi teralis dan jeruji besi.
    Sesungguhnya mereka sana seperti kita.
    Bak ayah yang merindukan keluarga
    Menginginkan hidup seperti manusia biasa.
    Menghirup kebebasan
    Menjalani hari tanpa kecemasan.
    "Saya hanya ingin suatu hari bisa mengajak keluarga saya pergi.
    Menikmati pagi tanpa takut akan mati, karena bom bunuh diri",
    ucap seorang pengungsi.
    Akankah kita terpanggil untuk menyediakan hati?
    Membula pintu dan menyambut pengungsi sebagai teman sejati?
    Menerima uluran tangannya?
    Dan menghapus jarak yang memisahkan kita dengan mereka?

ความคิดเห็น • 1