Teman ku yang punya usaha software house utk app juga depresi karena butuh pekerja tapi nggak ada lulusan ilmu komputer yang memadai. Akhirnya dia scouting sendiri dan justru ketemu yang otodidak, dan dari 5 orang itu nggak ada satupun yang kuliah di ilmu komputer.
Pak GG, saya Raissa, orang Indonesia WN Canada. Saya beruntung orangtua saya membawa saya ke Canada dgn pendidikan gratis di Public School dgn bahasa pengantar Inggris dan Perancis sejak saya Primary School (SD). Walau di sekolah gunakan banyak techonology computer, kami banyak msh waktu out door, jarang Homeworks, bahkan kami tdk terbiasa dengan gunakan aplikasi Games dan media sosial yang berlebihan. Selalu sekolah arahkan bgm technology bisa dpkai utk memproduksi sesuatu, bukan kita jadi Consument victims. Sejak kelas 9, kami sdh diarahkan bekerja di business world, jadi kami mengenal bgm dunia kerja, lelahnya cari uang, dan tahu arahnya nanti mau kuliah ke mana. Sedangkan teman2 di RI kelas 9 masih, minta uang orangtua dan habis waktu main games dan addicted instagram, tiktok dll. Bahkan tdk tahu mau kulah apa, yang penting jd sarjana saja dengan ijasahnya. Suka kasihan lihat teman2 di RI.
Walaupun kurikulum sekolah dirombak total untuk menghadapi masa depan. Pihak guru yg tak sanggup mengajarkan hal tersebut kepada murid, karena mungkin malah murid yg lebih canggih.
Mungkin bisa di ralat, canggihnya si murid terutama kesadaran di bidang IT dan marketing. Yang mana mereka harus sadar jika mereka menguasai IT, bukan IT yg menguasai mereka.. :)
Setuju bro, jadi ingat guru saya pernah bilang, kalian sekarang murid bapak, dimasa depan kalian bisa mewujudkan cita cita yang kalian inginkan, bapak mungkin masih menjadi guru, tapi kalian mungkin bisa menjadi dokter, profesor dan ilmuwan.
Hanya mau sharing : 18 tahun saya bekerja,dari kerja di bengkel,kurir,karyawan resto,sampe terakhir menjadi akunting di salah satu hotel terbesar di indonesia, semua pekerjaan itu tidak ada satupun pelajaran dari sekolah yg bisa saya gunakan,karena memang tidak ada relefansinya, Pun saat terakhir menjadi akunting,itupun otodidak belajar pas kerja,diajari oleh rekan kerja, Singkatnya dengan tekad ,niat ,doa,serta mempunyai kemauan belajar, skrg sudah hampir 4 tahunn,merintis usaha online & alhamdulilah berlahan menjadi kepastian,bahwa yg sekarang saya kerjakan mulai mampu mewujudkan apa yg saya cita2kan, ,benar sekali pendapat guru gembul, Sekolah indonesia saat ini,belum mampu menjawab tantangan dunia di masa depan, Jadi bekal kita adalah tetap mengembangkan potensi kita untuk membuat hidup kita lebih baik,& otomatis membantu mengurangi permasalahan di negara kita ini,🙏😊
Bener banget kalo itung itungan sendiri malah bisa bikin salah itung, contoh aj kalo ada mau roket mau terbang trus ada salah perhitungan krn ada 1 orang aja yang ngotot banget mau ngitung manual, kan bisa fatal banget
Waktu SD dulu sih ga di kasih sama guru karena masih belajar hitung"an dasar, supaya ngerti konsepnya. Klo waktu SMP SMA udah diijinkan sih. Apalagi pelajaran fisika yg hitungan bisa ampe pangkat 9/-9
Beberapa permasalahan pendidikan di Indonesia berdasarkan apa yang saya dengar dari pendapat rekan2, adik2 yg masih sekolah, dan informasi2 dari internet: 1. Beberapa siswa terkadang dipaksa untuk memahami semua materi di hampir seluruh mapel. 2. Beberapa materi belajar kurang relevan untuk diterapkan di kehidupan nyata. 3. Jam pelajaran yang bisa dikatakan terlalu lama sehingga kebanyakan siswa mengeluh terkait hal ini. 4. Jumlah mata pelajaran yg tergolong cukup banyak khususnya tingkat SMA. 5. Siswa kadang kesulitan dalam mempelajari apa yg sebenarnya ia kuasai, karena beberapa siswa masih sulit untuk menemukan di mana sebenarnya kemampuan terbaik mereka. Sekian dari saya...
cocok banget, ini tentang pendidikan sekolah dasar aja deh, mengapa dunia pendidikan mengikat pada kurikulum yang dikeluarkan oleh menteri pendidikan? seperti pertanyaan : 1.ibu membersihkan rumah menggunakan _______ bagi orang yang hidup di dunia tradisional / jaman kuno mungkin jawabannya adalah sapu/sapu lidi. bagaimana dengan generasi yang hidup di jaman modern? jaman modern sudah memiliki vakum cleaner, bukan hanya sapu doang sebagai alat pembersih. namun , ketika di jaman modern, bagi kehidupan orang yang mampu mendapat pertanyaan seperti itu pasti akan menjawab vakum cleaner sebagai alat pembersih rumah. namun mengapa vakum cleaner sering disalahkan oleh guru disekolah? terutama soal essay.
@@randyalexander393 | Udah tahun 2022, Microsoft sudah merilis Windows 11 pada tahun 2021 lalu. Namun, anehnya, pelajaran TIK masih membahas Windows XP. 😂
@@nabiljanuar wkwkwk itulah sistem pendidikan di indonesia, masih di kontrol oleh kurikulum, bukan berdasarkan pengetahuan murid / siswa. walau pengetahuan murid menjawab dengan jawaban yang benar, namun jawaban itu dianggap salah oleh kurikulum, karena bangsa indonesia dikekang untuk " sistem menghapal dan harus sama dengan kurikulum, tidak boleh berbeda dari kurikulum" pantas saja bangsa ini begitu-gitu aja di sistem pendidikan. coba jangan bergantung pada kurikulum, gue yakin apapun jawaban murid bakalan dianggap benar. 2021 sudah di upload ke WINDOWS 11, kenapa masih Windows XP, karena Windows XP pelajaran TIK yang disesuaikan oleh kurikulum, sehingga pendidikan disekolah harus mengajar tentang Windows XP dan tidak ada kebebasan untuk mengajar yang diluar dari kurikulum pendidikan.
Jangan lupa, pekerjaan seperti Psikolog dan Konselor juga dimasa depan akan sangat banyak diperlukan, semakin maju suatu pendidikan dan ekonomi sebuah negara, maka semakin tinggi juga tingkat kepedulian masyarakat terhadap mental healthnya
Di Indonesia psikiologi kebanyakan orang bukan dianggap hal penting. Menurutku kebanyakan orang kita membagi kesehatan mental jadi 2,yg normal biasa aja,sama yg gila yg sampe ngejar" orang,terus ada yg ngira kerasukan juga padahal itu kelainan mental
@@gameonline2206 Sekarang dianggap blm penting karena mayoritas penduduk Indonesia masih Uneducated,10 tahun kedepan gw yakin mayoritas penduduk Indonesia udah Educated dan jadi Aware terhadap Mental Health.
Menurut saya yang harus utama dirubah itu selain sistem pendidikan adalah mindset dan kebiasaan. Akan percuma jika sistemnya bagus tapi literasi rendah, menolak perubahan, gampang menyerah.
Setuju pak, mindset gurunya yang lebih penting karena merekalah garda terdepan dalam membentuk karakter siswa-siswinya. Sangat setuju dengan pernyataan akang tentang literasi rendah. Disekolah siswa selalu dibebankan untuk berliterasi, namun kenyataan di lapangan guru juga sedikit yang berliterasi.
@@iqbalyuskaismail3977 di Indonesia yang disalahkan selaku siswanya bukan cara mengajar gurunya. Padahal banyak ulama yang bilang kalok siswa melakukan keslahan yang ditanya itu gurunya siapa?
Terkadang saya ingin nangis saat sekolah di Indonesia. Seperti dipaksakan harus pintar bisa semuanya , padahal saya punya keinginan dalam sesuatu dan kelebihan dalam bidang tertentu tapi mengapa sekolah di Indonesia bukannya mendukung dan diberi pelajaran yang lebih anak dengan bidang yang ia kuasainya malah mendapat kritikan yang hina dan membatasinya? Baru saja aku mendapatkan pengalaman diatas👆 waktu sekolah kemarin 😭😭
Makanya kenangan disekolah yang paling menyenangkan adalah kontak langsung dengan kawan, cabut ke kantin, dihukum masih bisa ketawa-ketiwi, dsb. Semoga keturunan kita bisa siap menghadapi masa mereka.
kalo anda sekarang punya bengkel motor atau bekerja memperbaiki motor, coba mulai sekarang belajar tentang motor listrik & dinamo. motor listrik & mobil listrik 10 tahun kedepan sangat buanyak...
Banyak diperlukan berbagai terobosan dalam dunia pendidikan, terutama utk mempersiapkan anak-anak kita dalam menghadapi perubahan zaman yang begitu cepat..
Ada baiknya lulusan perguruan tinggi yang belum beruntung memperoleh pekerjaan dengan kualifikasi dan kompetensi yang diinginkan, bisa dicoba lowongan-lowongan pekerjaan yang hanya membutuhkan kualifikasi pendidikan yg jauh dibawahnya, gengsi memang, tapi kadangkala ketika kita berkecimpungan pekerjaan lapangan yg sepele malah memunculkan ide-ide bisnis yang gampang diaplikasikan di masyarakat
@@silvervirio3642 Bantu coba jawab. Misal kerja di dapur kedai kecil/restorant/cafe itu kan tidak perlu kualifikasi pendidikan S1 ke atas tetapi bisa dapat banyak ilmu masak,manajemen resto, pelayanan,dll. Darisitu aja sudah dapat modal ilmu untuk buka usaha serupa sendiri
@@yeskiii1842 klw mau dagang nanti perlu ilmu lagi, kaya ilmu dagang/bisnis dll Misal nih saya jago ternak cupang, disitu saya mendalami ilmunya Tpi klw mau dagang, ya harus belajar ilmu bisnis
@@suidyhan6828 Iy itu untuk yg sekala besar memang perlu Ilmu Bisnis tambahan. Tetapi dagang dan bisnis itu ilmu yang menurut saya adalah ilmu yang jauh lebih baik didapat melalui praktik langsung bukan melalui universitas. Misal nih ya dari contoh dagang cupang. Ketika usaha itu berkembang, pasti kan ilmu dagang,bisnis,dan ternak cupang itu bertambah juga. Nah pasti ketika ingin memperluas skala ternak cupang itu mulai lah berpikir gimana caranya ya? Jawabannya itu banyak di Internet, buku, bahkan bertanya langsung ke orang dalam bisnis yang sama . Apalagi ditambah dari pengalaman usaha cupang jadi mudah mengaplikasikan ilmu bisnis dari internet/buku.
Dalam konteks ini contoh yg saya rasakan adalah bab akutansi di pelajaran ekonomi kelas 12. Saya rasa udh jadi rahasia umum kalau sekarang buat laporan keuangan, buat jurnal umum, buku besar, dll menggunakan excel. Tapi guru di sekolah saya entah knp gak mau nerima anak yg ngerjain tugas akuntasi pakai excel padahal gak nyontek samsek salah satu korban penolakan nya yaitu saya, hmm sungguh mengesalkan🗿.
Pakai manual untuk melatih ketelitian, kerapian dan kehati-hatian. Cermati saja, akunting itu rata-rata perfeksionis dalam hal penampilan. Dan itu sesuai pekerjaannya. semua tertata rapi dari penyimpanan file hingga penyimpanan duit.
Intinya yang kita dapat cerna di dalam video ini, orang orang di masa kecil sudah di tekan untuk mengikuti buku, bukan di tekan kepada minat dan bakat mereka sendiri, kalau mereka ditekan kepada minat dan bakat mereka sendiri pasti mereka rata rata akan berhasil menggunakan pendidikan di kehidupan mereka selanjutnya❤️ Edit: ending yang sangat memotivasi👍
@@Zahraa_Shalimarr itu benar, tetapi sudahlah. Lebih baik membenahi diri dengan pendidikan yang kita inginkan supaya kita dapat hidup dengan lebih baik, Stay on the right path my friend, ngomong ngomong saya baru SMK😁 tapi bagus saya tau lebih awal dibandingkan tau di akhir👍
Kurang lebih, iya, tetapi mengikuti buku tidak sepenuhnya salah, seperti seorang elektronik perlu membaca buku datasheet elektronik dalam mengerjakan tugasnya, programmer yang harus membaca manual instruksi nya agar dapat mengaplikasi kan nya dan masih banyak lagi profesi yang harus mengikuti buku maupun manual
Di tengah kemelut dunia pendidikan di negeri ini, paling tidak guru gembul merupakan salah satu bukti nyata berhasilnya pendidikan kita menetaskan para pemikir-pemikir cemerlang yang walaupun mungkin jumlahnya tidaklah seberapa. 😁
Saya sekolah agar bisa latihan manajemen diri, latihan bersosialisasi, menghadapi ujian untuk melatih otak, sama agar bisa dapat uang saku yang dipakai untuk ditabung. Kalau cari ilmu dan pengetahuan lebih bagus cari lewat Internet.
Saya dulu kuliah di jurusan sastra indonesia, tak ada kekhawatiran akan bekerja apa kelak. Saya kuliah niatnya karena suka dengan ilmunya. Dan saya percaya nanti ada bidang pekerjaannya yg sesuai jurusan. Sampai ketika saya sudah lulus. Ternyata di dunia kerja, umumnya jurusan kualifikasi seperti sastra, apalagi sastra indonesia itu jarang dan bahkan ngga ada. Cari kerja sungguh sulit rasanya. Setelah lulus, melamar kemana mana tapi masih nihil hasilnya. Sampai harus menanggur sekitar setahun, baru dapat pekerjaan. Itu pun juga pekerjaan yg tidak sesuai jurusan. Kalo pun mau kerja yg bener2 sesuai jurusan ya jd PNS. Jurusan yg kualifikasinya umum dicari di dunia kerja ya kurang lebih seperti hukum, teknik, ekonomi, akuntansi, ilkom dll. Jurusan itu selalu ada dan tertera di lowongan pekerjaan. Untuk jurusan di luar itu, apalagi jurusan saya mentok kalo ngelamar kerja ikut yg kualifikasi semua jurusan. Saya baru sadar, kalo kuliah setidaknya agar mudah cari kerja, apalagi (bukan anak orang kaya) dan agar tidak terhalang kualifikasi jurusan. Sebaiknnya memang kuliah di jurusan yg umum dicari saja. Tp kalo emg niat kuliah cuma suka sama ilmunya, dan apalagi (anak orang kaya) bolehlah ambil jurusan apapun itu, yg aneh2, atau yg tidak umum dicari di dunia kerja juga ngga masalah. Kalo toh ngga dapet kerja ya masih ada back up, karena anak orang kaya. Memang harus survive dan puter otak kalo udah kecemplung di situasi yg seperti saya. Setidaknya punya keahlian khusus di bidang lain itu bisa jadi nilain plus. Mau Anda dari jurusan apapun itu. Anda harus siap kerja apa saja yg penting halal. Ngga usah gengsi.
Saya juga mas, tapi pendidikan bahasa dan sasindo. Ini smst akhir hehe. Alhamdulillah selama covid berusaha banget nyari loker dan akhirnya dapet. Dulu anak organisasi si lumayan walau engga seaktif yg lain. Sekarang saya ngajar homeschooling buat anak usia dini. Ortu ngejar harus jd pns juga tapi saya rasa nunggu jadi pns dan cuma nerima gaji kayanya malah jadi situasi yg ga berkembang deh. Tapi saya berharap one day bisa jadi guru yg baik (tdk mendiskriminasi apapun pilihan murid saya). Sedih juga sbg lulusan pendidikan ngeliat siswa justru tersiksa dg sistem pendidikan
@@gorilladisco9108 Harusnya bisa jadi editor, wartawan ataupun humas, bro, karena Sasindo dapat mata kuliah yang berkaitan dengan ketiga hal di atas. Sayangnya, ketiga pekerjaan yang tersedia di atas justru malah cari anak Jurusan Ilmu Komunikasi.
Kaya saya udh lulus kuliah, udh jauh jauh hari, pengen kerja di Jepang dengan bermodalkan titel S1. Karena saya tau, bekerja di luar negeri lebih enak gaji besar, ijazah saya di hargai lowongan pekerjaan di sanah lebih banyak baik yang part time, ataupun full-time. Dan saya juga tau, resiko yang harus di lalui, serta tuntutan yang harus di hadapi. Dan keluarga mempunyai dana dan sudah deal sebelum lulus kuliah, sesudah lulus gua di boongin terus enggak setuju. Disitu perjuangan gua yang udh jauh jauh hari belajar bahasa Jepang dari jam 1 malem ke jam 3 t, udh pergi ke tempat pemagangan ke Jepang al hasil nol besar setelah lulus tidak jadiiii. Dan apa, gua 2 tahun ngangur dengan lulusan sarjana yang selama dua tahun sudah melamar kesana kesini dari yang lulusan SMA maupun sarjana. Dari yang pekerjaan maaf bilang, OB pun saya lamar gak di Terima. Aneh dengan perusahaan2 Indonesia. Mencari pekerjaan susah. Yang di nomor satu kan orang dalam. Ah!!!Sungguh ironi yang mau mencari pekerjaan di Indonesia. Sedikit curhat
@Azura Mv ya mudah,, Han pilpres selanjutnya mempunyai pemimpin dan para pejabat yg benar,, amanah dan membawa Nkri lebih baik lagi.. dan bisa merubah pola pendidikan di Indonesia dari TK sampai perguruan tinggi ngikuti perkembangan jaman. Biar anak bangsa ini maju.dan tidak terbelakang serba ketertinggalan.
Sewaktu di Luar negri hari hari berbicara tentang nuklir , rakyat kita msaih sibuk dengan ilmu santet, itu yg membuat kita tak pernah maju karena salalu berbicara tentang dulu,dulu, dan dulu bukannya tentang nanti , nanti, nanti yg di bicarakan,seharusnya di perbanyak channel tentang masalah masalah pendidikan dan yang akan di hadapi rakyat di masa depan sehingga rakyat kita siap menghadapi masa depan yang lebih canggih, bukannya banyak santet dan genderuwo yg dibicarakan , mantap pak guru
tapi untuk menjadi data scientist, ai engineer atau pekerjaan2 yang sangat mumpuni di masa depan, maka sebaiknya masuk ke perguruan tinggi yang berkompetensi dimana biasanya hanya ada pada ptn, tetapi untuk masuk ke ptn harus melalui ujian yang terpaksa harus dipelajari di sekolah Saya seorang ai engineer/data scientist juga software engineering, sebenarnya apa yang dipelajari di sekolah basic-nya ada, sangat berkaitan, dan sangat fundamental dari pekerjaan2 masa depa tersebut, namun sekolah GAGAL menghubungkan apa yang menjadi kebutuhan masa depan dan minat siswa kemudian sekolah juga hanya menargetkan semakin banyak materi maka akan semakin baik dan pasti menjadi parameter kecerdasan anak, ini sangat fatal, waktu sma saya sangat passion di bidang komputer, tapi sekolah tidak dapat menghubungkah minat saya tersebut, sehingga membuat sekolah menjadi tidak menyenangkan, alhasil saya masuk ips krn nilai ipa yang anjlok, tapi justru ketika kuliah saya justru menemukan sendiri sendiri kaitannya antara materi sekolah dengan passion saya, dan anehnya saya masuk ptn di jurusan golongan ipa, teknik informatika, karena pada akhirnya saya belajar sendiri materi ipa yang sesuai (tidak semua) dan berkaitan dengan jurusan, bahkan saya lulus menjadi mapres dr kampus saya sendiri. jadi buat apa saya mempelajari banyak materi di tingkat sma?, disitulah terlihat gagal-nya sekolah bagi saya. saya pun melihat kompetensi guru, hanyalah lulusan "pendidikan" yang sesuai jurusannya dan hanya bertanggung jawab mengajarkan pada bidangnya, sedangkan siswa dibebankan semua materi (yang mungkin saja tidak disukai dan tidak sesuai dengan minat dan bakatnya), kemudian guru hanya diuji kompetensi mengajarnya, bukan pengalaman industri-nya, sehingga guru tidak akan dapat menghubungkan materi yang diajarkan dengan kebutuhan masa depan secara lebih dalam (guru pun sendiri bingung, karena tidak memiliki pengalaman) mengapa bidang-bidang computer/computing ini menjadi bidang yang sangat dibutuhkan masa depan?, karena bidang ini akan menjadi tuntutan yang akan cross ilmu pengetahuan, kembali ke materi dasar di sekolah, jika akan cross ilmu pengetahuan, makan semua materi di sekolah benar2 akan terpakai? ya betul, bahkan seharusnya tidak ada batasan ipa atau ips, tapi apakah harus semua materi itu dibebankan ke semua anak? TIDAK, semua harus berlandaskan minat dan bakat, jika minat anak sudah diketahui, anak mempunyai passion, jika mempunyai passion maka seorang anak akan mencarinya sendiri, bahkan jika harus semua materi dipelajarinya. sekolah di indonesia itu lack of motivation, lack of how to link science with the passion, sekolah hanya memberikan dogma bahwa sukses dan kepintaran berdasarkan IQ, nilai, ijasah, IPK, anak ipa, teknik, matematika, kedokteran...padahal semua bidang memiliki potensi.
Nilai ga kepake pas kerja karena lebih dibutuhkan softskill, tapi nilai sangat penting saat daftar, kalau jelek ya kena filter. Sekolah perlu lebih banyak mengenalkan softskill dibanding materi, supaya dengan mengenal berbagai macam softskill, siswa bisa tau minat dan bakatnya yg perlu dikembangin kira2 dimana.
Sebagai Graphic Designer pelajaran sekolah yang sering terpakai diprofesi saya itu Matematika dasar, Contoh: - Phi golden ratio buat logo, layout dan komposisi design lainnya. - Rumus bangun ruang, sering saya pakai untuk ukuran kemasan dan desain produk. dan masih ada banyak lagi.
belajarlah apapun itu ,karena kita tidak tau ilmu apa yg nnti kita gunakan . berdoalah terua menerus ,karena kita tidak tau doa mana yg akan dikabulkan .. tak semudah itu pk guru , tak semua arah pendidikan itu untuk pekerjaan ..
sya tamatan smk 2015, dr dulu sya sekolah rasanya hampa, seperti ada yg salah dengan pelajaran yg diberikan, dan akhirnya memang benar sebagian besar ilmu yg dipelajari tidak diterapkan pada dunia kerja, tp hanya beberapa persen saja yg berguna
12:35-13:03 itulah motivasi saya selama ini. Kita bisa jd mafia ataupun pengusaha yg dermawan. Intinya ya tetap kapitalis tp nggak yg kapitalis akut,yaitu tetap mengedepankan aspek utilitarianisme. Pemerintah nggak selalu bisa diandalkan untuk mengubah suatu negara.Apalagi kek Indonesia ini. Ya kalau mau berubah,jangan andalkan pemerintah, karena bisa aja pemerintahan dikuasai oleh oligarki,belum lagi ada mafia2 yg berada di dalam sistem. Ya cita2 saya menjadi mafia dalam mafia,mafia yg menghancurkan mafia,mafia yg mengedepankan utilitarianisme🤣🤣🤣 (Sumpah,halu gw bisa begitu besar🤣🤣🤣. Dan semoga halu gw menjadi kenyataan,Amin)
Orang-orang yang gua maksud si seperti orang² yang request di videonya alffy rev papua. kak buatin provinsi gua dong,buatin daerah gua dong,buatin budaya gua dong. maksudnya kalo lu pengin budaya lu terkenal kenapa lu ga berusaha untuk buat sendiri tapi malah berhap ke orang lain.
..Pak Guru,,si tempat saya (kalteng)Sekarang di Serang dan di Bombargir perkebunan,,,,sawit...semua jadi domino epek..sosial..budaya..teknologi..lingkungan...terakhir dampaknya ke pekerjaan....sekarang anak2 muda tinggal 2 pilihan...jadi PNS...//Buruh kebun...sementara sebagai orang tua...kani terpaksa dan harus punya kebun sawit juga....untuk meyesuaikan keadaan..nahhhhh...gmna nasib anak2 itu ke depan...setinggi apapun mereka sekolah pasti larinya ke kebun sawit...(karna kontrak perkebuna itu 25 - 30 th)............entah kebun sendiri entah jadi kuli....jadi kami realistis ..kami harus punya kabun setidak2tidaknya...Kebun sendiri...di tambah ilmu sekolah yg tinggi dengan kemajuan teknologi,,kami bisa MANDIRI...............Semoga Aminnnnnnn
Satu hal yg menarik dr setiap konten Tuan Guru adalah JUDUL atau TOPIK lalu diikuti dgn PROLOG yg membuat kita semakin penasaran utk mendengarkan lebih lanjut. Di tengah jalan kita akan dipertemukan dgn DATA riil atau FAKTA. Di akhir kita diberikan SOLUSI atau KESIMPULAN. Saran : 1. Kedepan Tuan Guru mulai memaparkan FAKTA tsb dan analisa lebih lanjut ttg FAKTA tsb. Dan konsekuensi FAKTA tsb. 2. Ada jg pemaparan ttg CIPTA KONDISI utk memahami FAKTA tsb jika FAKTA tsb akan berakibat negatif. Salut kepada Tuan Guru, semoga tetap sehat selalu.
11:36 ada hubungan nya guru gembul , data analisis dan data scientist itu nggak jauh - jauh dari ilmu matematika. Contoh hal - hal simple pelajari di sekolah : 1. Aritmatika sosial menghitung untung dan rugi 2. Matematika peluang 3. Kalkulus limit 4. Aljabar. ini hanya dasar nya saja Selebih nya belajar dari internet
Bukan gitu maksudnya baraya, maksud Pak Guru adalah sekolah tidak memberikan skill yang dibutuhkan, biasanya hanya memberikan pengetahuan biasa yg kebanyakan akan terus berubah-ubah seiring berjalannya waktu
@@wrightars7394 kalau untuk "sekolah tidak memberikan skill yang dibutuhkan" itu saya kurang setuju, sekolah itu dasar dari skill yang kita pelajari ( tergantung sama bidang nya ). tapi kalau untuk "biasanya hanya memberikan pengetahuan biasa yg kebanyakan akan terus berubah-ubah seiring berjalannya waktu" itu saya setuju.
Intinya pekerjaan yang bakal banyak dipakai itu yang membutuhkan kreativitas dan critical thinking. Kayak artis, pelukis, koki, engineer, fisikawan, programmer dll. Karena mereka yang akan melakukan discovery dan menuntut ke mana perkembangan manusia di saat itu
Setuju bgt pak, tapi birokrasi di Indonesia masih manual juga sih sedikit banyak emang masih kepake. E-ktp tapi apa2 butuh fotokopi KTP masih isi biodata manual dll. Aplikasi buatan pemerintah ga maksimal masih apa2 berkas manual
Ada yang lucu nih tentang e-ktp. Jadi gini pernah diceritakan salah satu dosen dikampus waktu dia ke Singapura ada acara olahraga, kebetulan dia suka sama maraton. Nah waktu mo ngurus dokumen cuma di kedubes indo doang masih minta photocopy e-ktp. Dia tanya sama warga negara lain enggak pernah malahan udah elektronik semua. Anjirr itu salah satu yang membuat gw sadar betapa indonesia sangat sangat tertinggal dari negara lain dibidang teknologi dan SDM nya.
Trims pencerahan n wawasan x yang sangat berguna khususx bagi saya pribadi ,, hanya menambahkan Jangan lupa salah satux minimal menguasai 1 bidang Bahasa n 1 bahasa lainx yang pasti akan diperlukan di mana saja n di sepanjang masa .
Pak guru bahas dong,kan investor kapitalis ingin bisnisnya terus berkembang dan maju,berbagai upaya dilakukan termasuk merusak alam,orang orang yang bekerja di bidang lingkungan kan berpikir tentang permasalahan lingkungan yang berbentrokan dengan kapitalis tersebut,sedangkan kapitalis kebanyakan memiliki kuasa lebih terhadap hukum dan pemerintah,jadi solusi yang bisa diambil oleh orang yang bekerja di bidang lingkungan itu apa? Mohon dijawab 🙏
Solusinya adalah dengan membuat organisasi yang diakui Dunia Internasional agar kita ada kekuatan untuk membantu mencapai tujuan untuk lingkungan,Semakin besar organisasi Lingkungan hidup semakin kuat pula pengaruhnya di masyarakat dan pemerintahan.
Pada pandangan saya, baraya, dulu Malaysia mengimpor guru2 dari Indonesia dan menghsbiskan banyak uang demi ilmu yang kami tidak punyai. Begitu juga halnya dgn ilmu petroleum, kami belajar dari anda. Itulah pemikiran Tun Abdul Razak , Perdana Menteri ketika itu. Namun begitu beliau tidak meminggirkan pembangunan material yang lain. Contohnya pembukaan Tanah2 Rancamgan Felda, Felcra, Risda dan lain2. Beliau agak kurang membelanjakan untuk bidang militer. Walaupun militer itu penting untuk pertahanan negara. Mungkin belau melihat kekuatan militer itu tergantug pada perkembangan teknologi. Teknologi sentiasa berubah2. Justru beliau digelar Bapa Pembangunan. Berbanding Indonesia, MUNGKIN pemerintahan Pak Harto yang terlalu lama lebih kearah yang sebaliknya. Dan ini terlihat apabila beliau melantik Pak Habibie yang berpandangan lebih jauh untuk pembangunan Indonesia sebagai penganti. Tapi sayang, peluang untuk beliau membangunkan Indonesia hanya diberi seketika. Dan Indonesia mundur kembali dengan penganti2 selepas beliau. Namun kelihatan peluang itu muncul kembali apabila Pak Jokowi mengambil alih. Pembangunan demi pembangunan di buat. Tapi yang anehnya pembangunan dalam bidang pelajaran tidak/kurang dititik beratkan. Seharusnya itu lebih utama.
sekolah buat ilmu = nonono sekolah buat melatih survival skill dengan effort sekecil mungkin dan mencari koneksi, meanwhile cari ilmu daari internet = :)
Dahulu tahun 1981 saja saya mencari pekerjaan di Jakarta susah didapat. Ilmu yang didapat dan ijazah SMA tidak ada artinya bagi dunia kerja saat itu. Beruntung saya punya talenta alami bisa melukis foto dan alam semesta. Akhirnya ilmu otodidak ini yang mengantarkan saya untuk mendapat pekerjaan.
Gaskeun pak Nadiem, sebagai pendiri Gojek pasti solusinya sudah ada, langsung jalankan saja.. Ayo tenaga pendidik, jgn lelah buat belajar lagi dan menyesuaikan tuntutan jaman.. Para murid sepertinya selalu antusias utk sistem pembelajaran yg out of the box dari biasanya..
Punya cerita lucu ,saya sendirian cuma lulusan smp nekat melamar pekerjaan ke gudang betamart kemarin dulu, lulus tes abcd sampai akhirnya gagal pas sesi interview, yg paling saya inget kata2 si bapak yg interviewnya, "ini kamu lulusan smp aja?" Stelah kalimat itu langsung stop disitu 😂 wellcome to wkwkland
Untuk mengikuti perkembangan zaman, diri kita yang diupgrade dengan zamannya terlepas individu itu sekolah atau tidak.. Ahh saya berharap ketemu doraemon dari masa depan 😁
pak gugem dan baraya yang lain saya izin membagikan pengalaman ya. saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama dan saya dulu suka dengan dunia prasejarah kek zaman dinosaurus, zaman es, dll pas masih TK sama SD cuman lama kelamaan ketertarikan itu pudar dan seolah menghilang karena kalimat "emang itu muncul di ulangan!?" karena ya waktu itu saya masih kecil banget jadi ya tanpa sadar ya nurut aja. terus pas akhir SD sampai awal-awal SMP saya tertarik dengan luar angkasa yang lagi-lagi pudar walaupun kalau yang ini belum benar-benar hilang dan alasannya lagi-lagi karena sekolah. dan habis itu saya suka nulis novel dan karena pengalaman kalau cuman minat selewat ntar bakalan hilang kek pengalaman saya sebelumnya akibat "sekolah" yang kek nyuruh anak didiknya buat jadi guru di "sekolah" yang kek gitu lagi jadi saya berusaha untuk bener-bener nekunin yang ini, cuman lagi-lagi dateng masalah, karena kan nulis novel butuh mood yang bagus dan suasana yang tenang, lah gimana mau tenang kalau selalu ada WA tugas. jadi kek contoh "moodnay lagi bagus nih ntar jam segini lanjutin nulis novelnya ah" eh bener jam segitu nulis, cuman bukan nulis novel, nulis PR yang "kagak jelas" dan dadakan, jadi suka bikin puyeng, di satu sisi saya yang udah berkomitmen ntar jam segitu mau lanjutin nulis novel bener-bener gak mau ngerjain PRnya otak ke nge blank gitu, cuman pas mau lanjutin nulis novelnya juga udah gak bisa, idenya udah buyar semua karena moodnya udah berubah drastis, terutama yang bikin saya gak mood banget tuh yang prakarya tugas nulis tentang kayu, bambu, rotan bruh saya gak mau jadi tukang kayu, gak minat samsek malah dipaksa dan malah bikin bad mood doang. mungkin kalau ada yang punya saran untuk ngadapin ini boleh diutarakan soalnya saya udah pusing atas bad mood yang terus menerus ini, yang membuat saya sering mencari pengalihan ke game tapi itu juga suka gak guna karena saya gak mau main game terus-terusan tapi kalau gak pake game untuk pengalihan bisa-bisa saya cuman dikamar seharian sambil nangis tanpa suara(soalnya takut diomelin).
asli dah kalau inget masa-masa saya yang dulu demen dunia prasejarah suka sedih sendiri, soalnya saya pernah berusaha balikin minat itu cuman rasanya beda, rasanya hambar, tapi disisi lain saya masih ingat betapa minatnya saya dengan dunia prasejarah pas kecil yang berakhir tragis itu.
@@mumupragaming7833 biasanya karena kecenderungan melakukan hal hal selain yang diminati,jadi otak secara otomatis akan merasa hal baru saja dipelajari lebjh menarik,karna Bidang seseorang itu gampang berubah rubah, tergantung seberapa Ngotot nya diri sendiri
Trimakasih Pak Guru 🙏 , Saya Fokus ke kutipan Kata ² Nadiem Makariem " apa yang kita Pelajari di hari ini ada kemungkinan tidak akan Relevan lagi di masa depan " tapi apa kenyataanya bertolak belakang hanya omong kosong dia sebagai mentri tidak berbuat apa ² tentang hal itu Padahal Dia Mentri sampai sekarang ???.... mengecewakan artinya ini ada kesengajaan yg sudah mentri Nadiem kakukan dia sengaja agar generasi bangsa ini selalu tertinggal , tolong Bapak Presiden Jokowi dikoreksi hal ini sekali lagi trimakasih 0ak Furu gembul sehat dan sukses selalu 🙏🙏
@@qagetIn cuma terjadi di di luar negeri bukan terjadi di Indonesia yang diisi oleh mahasiswa yang suka demo dan Malas berpikir untuk Cari solusinya apa
Saya cuma lulusan sma Saya pernah merasakan kerja jadi kuli bangunan, jadi buruh pabrik sampai ojek online. Alhamdulullah sekarang audah mendapatkan pekerjaan yg bisa dibilang lumayan lah. Saya jualan online produk makanan. Walaupun masa pandemi alhamdulillah pelanggan tetap banyak. Karena pelanggan saya mencakup seluruh indonesia dari sabang sampai merauke. Ga peduli mau tanggal tua atau tanggal muda, Karena gajian setiap hari. Dulu saya kerja kepada orang lain, alhamdulillah sekarang bisa mempekerjakan orang lain
Dengan dibangun pusat riset di bukit algoritma di Sukabumi Saya harap pemerintah menseriusi bidang coding/pemrograman tsb Pusat penelitian ini juga lumayan dekat dgn pusat sekolah teknologi di Bandung Contoh lulusan kaya achmad zacky pendiri buka lapak dan pembuatan aplikasi nebengers
Bener pak. Sekolahan sekarang itu itu saja. Tdk mau mengambil lebih berani. dan khualitas Guru sekarang bikin miris pak. Guru komputer malah kalah sama orang yg bukan guru komputer. Itu cuma dasar komputer belum lainnya
banyak dari pekerjaan akan hilang kecuali pekerjaan yang menyangkut emosi dan perasaan(psikolog, psikiater, dll), bidang makanan/kuliner dan pekerjaan yang sifatnya menciptakan suatu inovasi yang baru.
@@mardisdarwis kesehatan iya tapi yang bagian nyiptain sama nemuin penyakit baru sih kayanya.Kalau operasi atau penanganan jaman sekarang udah mulai ada uji coba pakai robot kan ya?
Kita harus mencambuk diri kita sendiri. Masa depan bergerak seperti kecepatan cahaya. Bahkan orang2 yg paling berguna saja belum tentu bisa mengejarnya.
Saya baru tanggal 1 kemaren dinyatakan lulus sebagai mahasiswa analisis kimia, dan alhamdulillah bidang ini memiliki cukup banyak lowongan dari berbagai perusahaan, bahkan ada beberapa mahasiswa telah diterima sebelum mereka wisuda dan telah bekerja
Mudahan pa guru gembul jadi menteri pendidikan indonesia agar bisa merubah sistem pendidikan zaman dulu menjadi sistem pendidikan seperti di negara maju.....aaamiin🤲
Saya punya cita-cita bikin sekolah di Indonesia, nanti anak muridnya di didik dari zero to hero dan kurikulumnya modern menyesuaikan masa masa yang akan datang Dan saya ingin menjadi mentri pendidikan sehingga bisa mengubah cara mengajar guru menjadi satu kesatuan dan lebih baik. Tolong amii nin semoga ajah terkabulkan.
Aamiin Saya yakin banyak juga orang2 diluar sana yang berpikir seperti anda. Semoga tercapai di masa yg akan datang, antara pendidikan dengan lapangan pekerjaan di indonesia bisa lebih baik dan lebih maju sesuai perkembangan zaman
Setuju sama Pak Guru, pak tolong bahas juga dong kenapa mata pelajaran sejarah di Indonesia mengambil referensi dari Barat, kenapa guru2 di Indonesia mengajarkan kepada muridnya teori tentang penemuan benua(Amerika) baru ala Barat, padahal kan benua tersebut sudah ditemukan dan dihuni oleh manusia ribuan tahun lamanya 🙏 dan apakah negara2 lainnya macam China, Jepang, Arab Saudi juga menggunakan teori tersebut dalam mata pelajaran sejarah di negaranya 🙏 Salam
Wah, berarti sejarahnya masih pakai eropa-sentris. Biasanya, kayak gini banyak di abad 20. Kalau sekarang beberapa negara sudah mulai gak eropa-sentris lagi. Tapi kalau di Indonesia ya gak tau
Jaman sekarang pekerjaan yg menyediakan salary yg bagus membutuhkan multidisiplin ilmu, mis.nya: akuntan, kalo pinter bahasa asing, ngerti hukum dan psikologi juga bakal terus bisa bersaing Semuanya tergantung di kita ajam Pak Gugel klo mnurut saya 🙏🙂
Terima kasih untuk konten yang sangat bagus ini. Saya adalah ketua program studi psikologi di sebuah universitas di Jakarta, dan salah satu tanggung jawab saya adalah menyusun kurikulum. Video ini akan menjadi salah satu inspirasi bagi saya dalam menyusun kurikulum dan materi ajar yang tepat bagi mahasiswa2 saya.
saya rasa menjadi atlet masih relevan karna akan selalu ada kompetisi di masa depan tapi sayangnya hanya segelintir olahraga yg dipatenkan untuk berkompetisi di internasional dan inilah tugas atlet2 muda untuk mempromosikan olahraga yg kurang dilirik dan dianggap tabu macam judo, wrestling, mma, softball, tennis, dll agar mata generasi muda terbuka bahwa masih banyak cabor yang bisa digeluti tapi yg sudah berkembang jgn lupa ditingkatkan lagi
Gini sih apresiasi pemerintah terhadap atlet masih kurang jadi intinya jika tidak bertanding tidak digaji. Seharusnya sih para atlet itu dapet gaji meskipun gk tanding liat aja banyak juga yg mundur dari pon Papua gara-gara gk pernah digaji
Betul kata pak guru. Saya lulusan S1 Teknik mesin. Masih belum dapat pekerjaan tetap hingga sekarang. Walaupun saya punya 3 skill dasar2 dibidang mechanical, elektronik, Programming, otomotif sepeda motor. Mungkin saya sulit dapet pekerjaan karena gak pernah menunjukkan skill saya ke orang lain 😭
Sebenarnya sih gini bro, pendidikan Indonesia itu target masa depannya ya sudah ketinggalan, kalau yang lain sudah merencanakan mobil terbang disini baru bermimpi membuat mobilnya, ketinggalan jaman.
@@Jasuke88 mobil terbang ide buruk, kalo gw sih ga mau gw ga mau nanti ada sopir mabok udah itu nabrak bangunan bukannya cuma nabrak lobi apartemen doang tapi ruang orang-orang yg nanti malahan runtuhin bangunan. tp other than that, iya sih, lu bener ttg sistem edukasi kita
BANGSA INDONESIA DIKARUNIAI SDA YG MELIMPAH TAPI TIDAK BISA MENGELOLANYA.... DEMIKIAN JUGA SAMA DENGAN SISTEM PENDIDIKAN.... MANUSIA INDONESIA DIKARUNIAI BAKAT KEUNIKAN MASING MASING...TAPI TDK BISA MENGELOLA BAKAT TERSEBUT...E BAKATNYA MALAH TERKUBUR DIKUBUR
Mereka lebih fokus meratakan sekolahnya (pada dasarnya rebutan cuan antar sekolah), daripada fokus kepada kurikulumnya. Karena menurut mereka kurikulumnya udh paling bener. Yaa kek gitu klo yg memimpin orang kolot 🤦🏽♂️
Assalamu'alaikum guru gembul, saya ingin guru gembul berpendapat apa yang terjadi di sekolah saya. Jadi di sekolah saya itu ada peraturan tentang rambut, yang dimana siswa tidak diperbolehkan untuk memiliki rambut panjang. Nah terdapat seorang siswa yang sangat terkenal sekali, ganteng, kulit putih, sering perawatan, dimana ia terkenal karena ia berbakat dalam bermain alat musik bahkan dia pernah keluar negeri "pokoknya dia sangat dikenal oleh artis-artis di Indonesia". Nah dia ini sangat diistimewakanlah oleh sekolah, bahkan semua siswa di sekolah saya tahu itu. Terdapat suatu scenario dimana saya dan teman-teman saya dihukum dan ditegur oleh guru karena rambut saya panjang, kemudian rambut teman saya dan saya dipotong oleh guru tersebut, terus terdapat percakapan antara teman saya dan guru tersebut, entah mengapa teman saya langsung menyebutkan nama siswa terkenal itu dan mengatakan kenapa dia gk dihukum dan juga dipotong rambutnya. Lantas guru itu menjawab "ya karna dia itu toh punya prestasi." Sedangkan kamu prestasinya apa untuk sekolah. Padahal diantara kita terdapat siswa yang berprestasi bahkan pernah menjuarai, Olimpiade ekonomi se kabupaten peringkat 1, walaupun hanya se kabupaten, dan sisanya adalah anak-anak atlet sepakbola, voli, dll yang pernah menjuarai kejuaraan Se kabupaten, dan hampir se-provinsi. dibandingkan dengan siswa terkenal tersebut yang dimana semua prestasinya dibidang musik dan juga mencakup luar negeri. Setelah guru tersebut mengatakan seperti itu saya dan juga temannya saya tuh merasa sakit hati. Kita semua tahu bahwa siswa tersebut diberikan kelonggaranlah oleh sekolah, "Dia sangat kebal akan hukum yang ada disekolah, dan 100% dia tidak akan dikeluarkan oleh sekolah walaupun dia melakukan kesalahan yang sangat berat sekalipun. Tidak hanya tentang rambut, bahkan terdapat dimana dia tidak masuk kelas/bolos, namun Guru-guru tidak ada yang menghukumnya apalagi dibawa ke BK. Sedangkan saya dan teman-teman saya melakukan hal itu, langsung dibawa ke BK dan diberi point. Menurut pendapat guru gembul bagaimana dengan hal tersebut? Kalo bisa buat videonya yang tema nya hampir sama dengan cerita saya. Terimakasih
Dulu waktu sekolah di belanda pas pindah ke indo, sekolah di indo aku kaget materi aljabar udh diajarin sedangkan di belanda masih hitungan umum, kalau di u.s mapel agama itu gaada asik2 tapi ati2 suka ada anak yg nawarin buat masuk sekte sesat 😂
Saya ada ide dengan melihat situasi dunia yang semakin disruptif, alangalh baiknya sistem pendidikan disekolah menerapkan pola pembelajaran di Merdeka belajar kampus Merdeka dengan jangkauan yg lebih luas, dengan sekolah hanya memberikan pelajaran karakter sedangkan pelajaran vokasional yg kompatibel dengan masa depan diserahkan kepada siswa, seperti belajar di coursera, udemy atau belajar langsung dilapangan dengan satuan kredit yg telah ditetapkan oleh sekolah. Saya melihat dikampus ada Rekognisi Pembelajaran Lampau yang berupa pengalaman kerja bisa di konver menjadi nilai mata kuliah sehingga yg bersangkutan hanya menempuh mata kuliah wajib di saja. Demikian semoga menjadi solusi. 😊
Saya lulusan SMK T.Mesin tapi saya rasa ilmu saya tidak berguna sama sekali disekolah , dan setelah lulus rela nganggur 2 tahun demi belajar desain secara otodidak dan alhamdulillah sekarang jadi fulltime freelance desain grafis dan kerja secara WFH ( Work From Home ) dari rumah .
Sebenarnya yang paling baik itu yang akademik dan praktiknya baik. Masalanya yang seperti ini biasanya bakal membuka perusahaan sendiri atau jadi profesional yang nggak dikenal kalau kamu ngak masuk di bidang/industri tersebut. Nah yang akademiknya baik ya terbagi 2 juga ada yang sukses dan ada yang belum. Untuk yang ototdidak, memang biasanya lebih skillfull, cuma ingat kalau sudah punya modal atau waktu bisa sekolah lagi biar skill lebih maksimal karena sudah berkembang.
Menurut saya permasalahannya bukan bisa atau tidaknya, tetapi mau atau tidaknya. Karena memelihara kebodohan orang lain lebih menguntungkan daripada mengajak orang lain untuk berkembang bersama sama.
Terimakasih pak guru sudah mewakili uneg-uneg saya, cuma yg jadi masalah skarang standar recruitment tetep masih menanyakan status pendidikan, meskipun sudah banyak juga yg berdasarkan kompetensi.jadi mo mengabaikan jenjang pendidikan saat ini juga tidak bisa, meskipun kita tau itu buang waktu dan biaya.
Petani: yoi (yg paham aja) tambahan: kalo bikinnya dari budaya-budaya indonesia itu bakal bagus banget, ya kaya jepang ajalah. soal budaya indonesia dikit anak² sekarang yg tau atau mungkin gk sama sekali.
@@ramadhanyudhatama1014 kebanyakan orang indo cuma mau jadi konsumen bro.buat ga mau tapi pas ada yang buat yg tapi kurang bagus dihujat habis²an dan orang indo banyak yg suka bajakan
@@Almabruri. well, ini dimulai dari sekolah yg membunuh para seniman, kalo studio animasi indo banyak yg minat kaya di jp kan makin banyak tayangan yg asik di tv/internet dari indonesia.
#Setidak2nya hidup dimasa depan: *tidak menjadi beban bagi orang lain. # Selayaknya hidup dimasa depan : mampu bertahan dan mudah menyesuikan diri dengan keadaan. #Seharusnya hidup dimasa depan: sudah tahu potensi dan kelemahan diri yang dapat dikonfersi menjadi daya tawar terhadap peluang survive usaha #Sebaik2nya hidup dimasa depan : mengetahui jauh2 hari arah kebijakan dan regulasi buat ramu teknologinya yg adaptif. Seburuk2 hidup dimasa depan: menjadi pecundang, tim sabotase dan hatters sebagai ekspresi kegagalan dirinya mengelola banyaknya informasi
Masa depan itu belajar diluar test di lembaga penerbit ijazah. Kita hanya butuh "ijazah"(sertifikat) doang. Belajar dirumah tes dapat achivement sertifikat bidang yang kita pelajari.
Gara2 ini saya makin galau pak... Anak saya yg pertama sudah jadi korban, banyak sekali yg dipelajari dengan setengah2 dan ga ada satupun yg dikuasai. Skrg anak yg kedua, jadi bikin galau mau diterusin buat sekolah formal. Dia hanya menonjol di bidang matematika, dan bikin dia stress kalau belajar tematik, yang soal2nya pun bikin saya sendiri geleng2 kepala...
@Wiwitan Rangga aku bukan om, om... Aku emak2, hehehe... Matematika berguna om, buat ngitung duit jajan, klo jajan ke warung,hahahaha.... Iya, aku juga mikirnya ke situ om, anak yg kedua ini harus dialihkan ke IT dan semacamnya.... Terima kasih sarannya ya om.... 😊
Fokus aja motivasiin anak keduanya untuk kerja dibidang IT mbak, kalo anaknya jago matematika bisa potensial itu. Kalo mata pelajaran lain dia belajar setengah-setengah gausah khawatir, yg penting anak naik kelas aja udah bagus, dengan catatan matematika nya tetap dijaga dan biarkan dia bergaul. Kalo anak pertama tolong jangan pernah push dia untuk punya nilai bagus, sangat berbahaya buat masa depannya. Yang penting dia naik kelas aja udah bagus, sisanya biarkan dia bergaul dan nyari bakatnya sendiri secara otodidak. Ada banyak kok bidang-bidang yg bahkan mapelnya ga dijumpai di sekolah umum.
@@abanghussein7966 Yang penting di dukung sma di fasilitasiin aja bund. jangan di tuntut harus bisa semua, ikutin aja apa yang dia mau kasih dukungan, motivasi, doa sama fasilitas
SD, SMP, SMA pelajaran diulang-ulang terus dgn alasan diperdalam , trus buat apa, banggalah keluarga SMK berkembanglah terus memenuhi kebutuhan dan beranilah bubar ganti jurusan jika diperlukan
Mas nadiem dijadiin menteri pendidikan, salah satunya ditugaskan pak presiden adalah untuk merombak dunia pendidikan yg seperti dibilang pagurugembul ini. Tapi, lihatlah. Betapa apa yg dilakukan mas nadiem untuk merombak itu, sengaja DIPOLITISASI dan DISALAH ARTIKAN oleh internal kementerian nya yg rata2 adalah ORANG-ORANG LAMA yg sulit diajak berubah, sulit ditunjukkan bahwa ada kesenjangan yg luar biasa besar antara lulusan sekolah dg kebutuhan dunia kerja. Jadi, menurut saya, KRITIK paguru itu lebih banyak ditujukan kepada ORANG-ORANG LAMA DUNIA PENDIDIKAN, dan bukan untuk orang muda semangat baru, termasuk mas mentri. Menurut saya gitu. 👍👍👍👍👍
Alhamdulillah sih kalo untuk SMK (jurusan TKJ). Materi yang saya dapat hampir selalu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Jadi ketika saya bertanya sesuatu ke alumni yang terpaut 3/4 tahun pasti gerak geriknya akan sama, mereka akan merasa sedikit kebingungan karena perbedaan materi/pelajaran. Namun untuk mata pelajar biasa seperti matematika dan semacamnya ya itu masih sama hal nya dengan sekolah biasa.
Teman ku yang punya usaha software house utk app juga depresi karena butuh pekerja tapi nggak ada lulusan ilmu komputer yang memadai. Akhirnya dia scouting sendiri dan justru ketemu yang otodidak, dan dari 5 orang itu nggak ada satupun yang kuliah di ilmu komputer.
Nice, label di ijazah engga pernah menjamin, apalagi di ilmu komputer.
😊😊👍
Ane belajar jadi TKJ dari masa ini sejak SD 6
Gw mau belajar programming pusing amat ya :'v
@@tayonfriends3534 gak usah dibuat pusing , pusing tinggal tidur aja dulu atau yang lain 😂
Pak GG, saya Raissa, orang Indonesia WN Canada. Saya beruntung orangtua saya membawa saya ke Canada dgn pendidikan gratis di Public School dgn bahasa pengantar Inggris dan Perancis sejak saya Primary School (SD). Walau di sekolah gunakan banyak techonology computer, kami banyak msh waktu out door, jarang Homeworks, bahkan kami tdk terbiasa dengan gunakan aplikasi Games dan media sosial yang berlebihan. Selalu sekolah arahkan bgm technology bisa dpkai utk memproduksi sesuatu, bukan kita jadi Consument victims. Sejak kelas 9, kami sdh diarahkan bekerja di business world, jadi kami mengenal bgm dunia kerja, lelahnya cari uang, dan tahu arahnya nanti mau kuliah ke mana. Sedangkan teman2 di RI kelas 9 masih, minta uang orangtua dan habis waktu main games dan addicted instagram, tiktok dll. Bahkan tdk tahu mau kulah apa, yang penting jd sarjana saja dengan ijasahnya. Suka kasihan lihat teman2 di RI.
semoga sukses
Thank you for sharing raissa
Kasih info dong gmn dpt sekolah gratis di LN?
Utk bs skul di LN, carilah beasiswa nya
Walaupun kurikulum sekolah dirombak total untuk menghadapi masa depan.
Pihak guru yg tak sanggup mengajarkan hal tersebut kepada murid, karena mungkin malah murid yg lebih canggih.
Ya😂
Mungkin bisa di ralat, canggihnya si murid terutama kesadaran di bidang IT dan marketing. Yang mana mereka harus sadar jika mereka menguasai IT, bukan IT yg menguasai mereka.. :)
Valid,pernah guru gw ngirim link Kouta gratis pas gw bilang itu hoax trus dihapus pesannya
Setuju bro, jadi ingat guru saya pernah bilang, kalian sekarang murid bapak, dimasa depan kalian bisa mewujudkan cita cita yang kalian inginkan, bapak mungkin masih menjadi guru, tapi kalian mungkin bisa menjadi dokter, profesor dan ilmuwan.
Guru gak ada waktu buat jadi guru. Guru di Indonesia sibuk bikin buku harian buat di bakar di dinas pendidikan
Hanya mau sharing :
18 tahun saya bekerja,dari kerja di bengkel,kurir,karyawan resto,sampe terakhir menjadi akunting di salah satu hotel terbesar di indonesia,
semua pekerjaan itu tidak ada satupun pelajaran dari sekolah yg bisa saya gunakan,karena memang tidak ada relefansinya,
Pun saat terakhir menjadi akunting,itupun otodidak belajar pas kerja,diajari oleh rekan kerja,
Singkatnya dengan tekad ,niat ,doa,serta mempunyai kemauan belajar,
skrg sudah hampir 4 tahunn,merintis usaha online & alhamdulilah berlahan menjadi kepastian,bahwa yg sekarang saya kerjakan mulai mampu mewujudkan apa yg saya cita2kan,
,benar sekali pendapat guru gembul,
Sekolah indonesia saat ini,belum mampu menjawab tantangan dunia di masa depan,
Jadi bekal kita adalah tetap mengembangkan potensi kita untuk membuat hidup kita lebih baik,& otomatis membantu mengurangi permasalahan di negara kita ini,🙏😊
Semangat
Sama kawan
Bang jadi akuntan pake hitungan matematika ga?, perlu bisa baca tulis ga?
Gurunya aja masih nyari tambahan
@@budisatriabayuaji9417 sabar om
Bener ini. Hitung-hitungan pake kalkulator aja gaboleh, padahal kerja gamungkin itung pakai manual.
yup, padahal kalkulator berguna untuk konfirmasi jawaban, belom lagi ngerjain soal yg panjang.
Bener banget kalo itung itungan sendiri malah bisa bikin salah itung, contoh aj kalo ada mau roket mau terbang trus ada salah perhitungan krn ada 1 orang aja yang ngotot banget mau ngitung manual, kan bisa fatal banget
negara maju, efek rakyat nya di tanya manual pada bingung wk wk
Waktu SD dulu sih ga di kasih sama guru karena masih belajar hitung"an dasar, supaya ngerti konsepnya.
Klo waktu SMP SMA udah diijinkan sih. Apalagi pelajaran fisika yg hitungan bisa ampe pangkat 9/-9
Klo udah kuliah boleh kok...
Beberapa permasalahan pendidikan di Indonesia berdasarkan apa yang saya dengar dari pendapat rekan2, adik2 yg masih sekolah, dan informasi2 dari internet:
1. Beberapa siswa terkadang dipaksa untuk memahami semua materi di hampir seluruh mapel.
2. Beberapa materi belajar kurang relevan untuk diterapkan di kehidupan nyata.
3. Jam pelajaran yang bisa dikatakan terlalu lama sehingga kebanyakan siswa mengeluh terkait hal ini.
4. Jumlah mata pelajaran yg tergolong cukup banyak khususnya tingkat SMA.
5. Siswa kadang kesulitan dalam mempelajari apa yg sebenarnya ia kuasai, karena beberapa siswa masih sulit untuk menemukan di mana sebenarnya kemampuan terbaik mereka.
Sekian dari saya...
Saya sma kls 1 stres harus belajar semua pelajaran.
Kalok dapat nilai jelek dianggep males padahal gurunya gak mau instropeksi diri cara ngajarnya gimana
cocok banget, ini tentang pendidikan sekolah dasar aja deh, mengapa dunia pendidikan mengikat pada kurikulum yang dikeluarkan oleh menteri pendidikan?
seperti pertanyaan :
1.ibu membersihkan rumah menggunakan _______
bagi orang yang hidup di dunia tradisional / jaman kuno mungkin jawabannya adalah sapu/sapu lidi.
bagaimana dengan generasi yang hidup di jaman modern? jaman modern sudah memiliki vakum cleaner, bukan hanya sapu doang sebagai alat pembersih.
namun , ketika di jaman modern, bagi kehidupan orang yang mampu mendapat pertanyaan seperti itu pasti akan menjawab vakum cleaner sebagai alat pembersih rumah.
namun mengapa vakum cleaner sering disalahkan oleh guru disekolah?
terutama soal essay.
@@randyalexander393 | Udah tahun 2022, Microsoft sudah merilis Windows 11 pada tahun 2021 lalu. Namun, anehnya, pelajaran TIK masih membahas Windows XP. 😂
@@nabiljanuar wkwkwk itulah sistem pendidikan di indonesia, masih di kontrol oleh kurikulum, bukan berdasarkan pengetahuan murid / siswa.
walau pengetahuan murid menjawab dengan jawaban yang benar, namun jawaban itu dianggap salah oleh kurikulum, karena bangsa indonesia dikekang untuk " sistem menghapal dan harus sama dengan kurikulum, tidak boleh berbeda dari kurikulum" pantas saja bangsa ini begitu-gitu aja di sistem pendidikan.
coba jangan bergantung pada kurikulum, gue yakin apapun jawaban murid bakalan dianggap benar.
2021 sudah di upload ke WINDOWS 11, kenapa masih Windows XP, karena Windows XP pelajaran TIK yang disesuaikan oleh kurikulum, sehingga pendidikan disekolah harus mengajar tentang Windows XP dan tidak ada kebebasan untuk mengajar yang diluar dari kurikulum pendidikan.
Jangan lupa, pekerjaan seperti Psikolog dan Konselor juga dimasa depan akan sangat banyak diperlukan, semakin maju suatu pendidikan dan ekonomi sebuah negara, maka semakin tinggi juga tingkat kepedulian masyarakat terhadap mental healthnya
Di Indonesia psikiologi kebanyakan orang bukan dianggap hal penting.
Menurutku kebanyakan orang kita membagi kesehatan mental jadi 2,yg normal biasa aja,sama yg gila yg sampe ngejar" orang,terus ada yg ngira kerasukan juga padahal itu kelainan mental
@@gameonline2206 Sekarang dianggap blm penting karena mayoritas penduduk Indonesia masih Uneducated,10 tahun kedepan gw yakin mayoritas penduduk Indonesia udah Educated dan jadi Aware terhadap Mental Health.
Sy ipa tapi nilai pri-sos sy justru 95 dan numerika sy justru pling rendah,gimana tuh bang?
@@sh6br6nniamisaadi89 kecerdasan itu ada banyak (jamak), ada 9 kategori, mungkin kamu dominan disalah satu kecerdasan itu
Gak heran skrg makin banyak manusia2 pengidap anxiety dan bipolar
Menurut saya yang harus utama dirubah itu selain sistem pendidikan adalah mindset dan kebiasaan. Akan percuma jika sistemnya bagus tapi literasi rendah, menolak perubahan, gampang menyerah.
Setuju pak, mindset gurunya yang lebih penting karena merekalah garda terdepan dalam membentuk karakter siswa-siswinya. Sangat setuju dengan pernyataan akang tentang literasi rendah. Disekolah siswa selalu dibebankan untuk berliterasi, namun kenyataan di lapangan guru juga sedikit yang berliterasi.
Contohnya jepang
@@iqbalyuskaismail3977 di Indonesia yang disalahkan selaku siswanya bukan cara mengajar gurunya. Padahal banyak ulama yang bilang kalok siswa melakukan keslahan yang ditanya itu gurunya siapa?
Terkadang saya ingin nangis saat sekolah di Indonesia. Seperti dipaksakan harus pintar bisa semuanya , padahal saya punya keinginan dalam sesuatu dan kelebihan dalam bidang tertentu tapi mengapa sekolah di Indonesia bukannya mendukung dan diberi pelajaran yang lebih anak dengan bidang yang ia kuasainya malah mendapat kritikan yang hina dan membatasinya?
Baru saja aku mendapatkan pengalaman diatas👆 waktu sekolah kemarin 😭😭
Tetap semangat saudara ku
Sama broku aku juga sama
Ane anti kepala sekolah anti guru anti rengking karena ini hanya sistem tak berguna REVOLUSI PENDIDIKAN HARUS TERJADI
Pendidikan TANPA KELAS
Ya kadang kalo kita punya kepintaran yang di luar buku pasti bakal di batasi
@@achmadsyaiful dan juga dimanfaatkan oleh sekolah tentunya
Makanya kenangan disekolah yang paling menyenangkan adalah kontak langsung dengan kawan, cabut ke kantin, dihukum masih bisa ketawa-ketiwi, dsb. Semoga keturunan kita bisa siap menghadapi masa mereka.
Ho'oh mana ada yg kangen ama pelajarannya :v.
Klo kangen pun paling gegara dulu masih gampang².
Iya juga ya, justru hal" diluar aspek edukasi nya yg justru lebih ngangenin.... Sebuah ironi
@@male20yearsold tepatnya pelajaran hidup lebih bermakna
@@tuuturu sekarang pelajarannya jelimet, ga efektif pula 😂
@@male20yearsold hahaha setuju. banyak yang belajar karena terpaksa, bukan karena cinta dan ber-passion sama ilmu & pelajarannya.
kalo anda sekarang punya bengkel motor atau bekerja memperbaiki motor, coba mulai sekarang belajar tentang motor listrik & dinamo. motor listrik & mobil listrik 10 tahun kedepan sangat buanyak...
Down :v
Load..
Good
MAFIA MIGAS DAN BATUBARA TAK SENANG DENGAN KONDISI INI
Umm .. pekerjaan itu sudah diambil alih oleh tukang servis dinamo dan penjaga toko sepeda. Beneran, itu yang terjadi di kota gw.
Banyak diperlukan berbagai terobosan dalam dunia pendidikan, terutama utk mempersiapkan anak-anak kita dalam menghadapi perubahan zaman yang begitu cepat..
Ada baiknya lulusan perguruan tinggi yang belum beruntung memperoleh pekerjaan dengan kualifikasi dan kompetensi yang diinginkan, bisa dicoba lowongan-lowongan pekerjaan yang hanya membutuhkan kualifikasi pendidikan yg jauh dibawahnya, gengsi memang, tapi kadangkala ketika kita berkecimpungan pekerjaan lapangan yg sepele malah memunculkan ide-ide bisnis yang gampang diaplikasikan di masyarakat
@@chroot-n3v berarti hrs nikah dlu spy berani mencoba?
Misalnya ap?
@@silvervirio3642 Bantu coba jawab. Misal kerja di dapur kedai kecil/restorant/cafe itu kan tidak perlu kualifikasi pendidikan S1 ke atas tetapi bisa dapat banyak ilmu masak,manajemen resto, pelayanan,dll. Darisitu aja sudah dapat modal ilmu untuk buka usaha serupa sendiri
@@yeskiii1842 klw mau dagang nanti perlu ilmu lagi, kaya ilmu dagang/bisnis dll
Misal nih saya jago ternak cupang, disitu saya mendalami ilmunya
Tpi klw mau dagang, ya harus belajar ilmu bisnis
@@suidyhan6828 Iy itu untuk yg sekala besar memang perlu Ilmu Bisnis tambahan. Tetapi dagang dan bisnis itu ilmu yang menurut saya adalah ilmu yang jauh lebih baik didapat melalui praktik langsung bukan melalui universitas.
Misal nih ya dari contoh dagang cupang. Ketika usaha itu berkembang, pasti kan ilmu dagang,bisnis,dan ternak cupang itu bertambah juga. Nah pasti ketika ingin memperluas skala ternak cupang itu mulai lah berpikir gimana caranya ya? Jawabannya itu banyak di Internet, buku, bahkan bertanya langsung ke orang dalam bisnis yang sama . Apalagi ditambah dari pengalaman usaha cupang jadi mudah mengaplikasikan ilmu bisnis dari internet/buku.
Bener banget pak guru, Saya hidup baru 19 tahun aja banyak banget perubahan dalam Dunia ini.
Welcome 😊
Gua Hidup Baru 14 Tahun Tapi Semejak Saya Berusia 4 Tahun Sudah Merasakan Banyak Banget Perubahan Di Dunia Ini
Saya hidup 12 tahun aja 6 tahun akhir2 ini udh banyak bgt perubahan
@@xyns5800 Keren, saat anak-anak lain lebih asyik melihat konten2 Hiburan, kamu justru lebih suka dengan konten pendidikan seperti Ini. Mantap
Dalam konteks ini contoh yg saya rasakan adalah bab akutansi di pelajaran ekonomi kelas 12. Saya rasa udh jadi rahasia umum kalau sekarang buat laporan keuangan, buat jurnal umum, buku besar, dll menggunakan excel. Tapi guru di sekolah saya entah knp gak mau nerima anak yg ngerjain tugas akuntasi pakai excel padahal gak nyontek samsek salah satu korban penolakan nya yaitu saya, hmm sungguh mengesalkan🗿.
Pakai manual untuk melatih ketelitian, kerapian dan kehati-hatian. Cermati saja, akunting itu rata-rata perfeksionis dalam hal penampilan. Dan itu sesuai pekerjaannya. semua tertata rapi dari penyimpanan file hingga penyimpanan duit.
Intinya yang kita dapat cerna di dalam video ini, orang orang di masa kecil sudah di tekan untuk mengikuti buku, bukan di tekan kepada minat dan bakat mereka sendiri, kalau mereka ditekan kepada minat dan bakat mereka sendiri pasti mereka rata rata akan berhasil menggunakan pendidikan di kehidupan mereka selanjutnya❤️
Edit: ending yang sangat memotivasi👍
Ya gimana ya, mau ke luar negeri tapi gak ada uang
Mau protes tapi nolep
Mau memberontak tapi didoktrin
@@Zahraa_Shalimarr itu benar, tetapi sudahlah. Lebih baik membenahi diri dengan pendidikan yang kita inginkan supaya kita dapat hidup dengan lebih baik, Stay on the right path my friend, ngomong ngomong saya baru SMK😁 tapi bagus saya tau lebih awal dibandingkan tau di akhir👍
Aku aslinya pengen jadi perawat tapi sekolah kayak gitu mahal
Jadi sekolah jurusan akuntansi sampe sekarang gak paham spreed sheet
Kurang lebih, iya, tetapi mengikuti buku tidak sepenuhnya salah, seperti seorang elektronik perlu membaca buku datasheet elektronik dalam mengerjakan tugasnya, programmer yang harus membaca manual instruksi nya agar dapat mengaplikasi kan nya dan masih banyak lagi profesi yang harus mengikuti buku maupun manual
@@WD_ID iya, kalo sekarang saya cuma belajar apa yang saya suka lewat internet
Di tengah kemelut dunia pendidikan di negeri ini, paling tidak guru gembul merupakan salah satu bukti nyata berhasilnya pendidikan kita menetaskan para pemikir-pemikir cemerlang yang walaupun mungkin jumlahnya tidaklah seberapa. 😁
Pendidikan yang rusak akan melahirkan pendidikan yang baik
Guru gembul adalah hasil Bug dari pendidikan Indonesia 😂
@@musuhabadi2534 GG adalah laporan dari sistem
@@musuhabadi2534 wkwkwk
@@musuhabadi2534 Bug yang baik
Saya sekolah agar bisa latihan manajemen diri, latihan bersosialisasi, menghadapi ujian untuk melatih otak, sama agar bisa dapat uang saku yang dipakai untuk ditabung.
Kalau cari ilmu dan pengetahuan lebih bagus cari lewat Internet.
Wah, kalau begitu orang2 introvert gak butuh sekolah ya.
Sekolah cuma cari temen dan pasangan kalo saya😅😅😅 walaupun yang masuk pelajaran cuma dikit
Saya rasa materi sekolah kita cuma itu itu aja
@@bobdrako4791 sebenarnya butuh juga untuk memperluas jaringan pertemanan
Guru nya old school sih.. haruse yg udah GK kompten pensiun dini.. soale kasiann guru2 yg bagus GK berkembang krna ngikut irama guru2 jadul
Saya dulu kuliah di jurusan sastra indonesia, tak ada kekhawatiran akan bekerja apa kelak. Saya kuliah niatnya karena suka dengan ilmunya. Dan saya percaya nanti ada bidang pekerjaannya yg sesuai jurusan. Sampai ketika saya sudah lulus. Ternyata di dunia kerja, umumnya jurusan kualifikasi seperti sastra, apalagi sastra indonesia itu jarang dan bahkan ngga ada. Cari kerja sungguh sulit rasanya. Setelah lulus, melamar kemana mana tapi masih nihil hasilnya. Sampai harus menanggur sekitar setahun, baru dapat pekerjaan. Itu pun juga pekerjaan yg tidak sesuai jurusan. Kalo pun mau kerja yg bener2 sesuai jurusan ya jd PNS.
Jurusan yg kualifikasinya umum dicari di dunia kerja ya kurang lebih seperti hukum, teknik, ekonomi, akuntansi, ilkom dll. Jurusan itu selalu ada dan tertera di lowongan pekerjaan. Untuk jurusan di luar itu, apalagi jurusan saya mentok kalo ngelamar kerja ikut yg kualifikasi semua jurusan.
Saya baru sadar, kalo kuliah setidaknya agar mudah cari kerja, apalagi (bukan anak orang kaya) dan agar tidak terhalang kualifikasi jurusan. Sebaiknnya memang kuliah di jurusan yg umum dicari saja. Tp kalo emg niat kuliah cuma suka sama ilmunya, dan apalagi (anak orang kaya) bolehlah ambil jurusan apapun itu, yg aneh2, atau yg tidak umum dicari di dunia kerja juga ngga masalah. Kalo toh ngga dapet kerja ya masih ada back up, karena anak orang kaya.
Memang harus survive dan puter otak kalo udah kecemplung di situasi yg seperti saya. Setidaknya punya keahlian khusus di bidang lain itu bisa jadi nilain plus. Mau Anda dari jurusan apapun itu. Anda harus siap kerja apa saja yg penting halal. Ngga usah gengsi.
Saya juga mas, tapi pendidikan bahasa dan sasindo. Ini smst akhir hehe. Alhamdulillah selama covid berusaha banget nyari loker dan akhirnya dapet. Dulu anak organisasi si lumayan walau engga seaktif yg lain. Sekarang saya ngajar homeschooling buat anak usia dini. Ortu ngejar harus jd pns juga tapi saya rasa nunggu jadi pns dan cuma nerima gaji kayanya malah jadi situasi yg ga berkembang deh. Tapi saya berharap one day bisa jadi guru yg baik (tdk mendiskriminasi apapun pilihan murid saya). Sedih juga sbg lulusan pendidikan ngeliat siswa justru tersiksa dg sistem pendidikan
Kt guru ku dulu.sekolah tinggi gak menjamin kerja tapi dg sekolah tinggi mendukung pekerjaan.wawasan lebih luas dan matang dg sekolah tinggi.
Memangnya Sastra Indonesia kerjanya jadi apa ya? Guru Bahasa Indonesia di sekolah? 😶
@@gorilladisco9108 Harusnya bisa jadi editor, wartawan ataupun humas, bro, karena Sasindo dapat mata kuliah yang berkaitan dengan ketiga hal di atas. Sayangnya, ketiga pekerjaan yang tersedia di atas justru malah cari anak Jurusan Ilmu Komunikasi.
@@royyannewsted8909 Bikin saja koran sendiri :D
Kaya saya udh lulus kuliah, udh jauh jauh hari, pengen kerja di Jepang dengan bermodalkan titel S1. Karena saya tau, bekerja di luar negeri lebih enak gaji besar, ijazah saya di hargai lowongan pekerjaan di sanah lebih banyak baik yang part time, ataupun full-time.
Dan saya juga tau, resiko yang harus di lalui, serta tuntutan yang harus di hadapi.
Dan keluarga mempunyai dana dan sudah deal sebelum lulus kuliah, sesudah lulus gua di boongin terus enggak setuju.
Disitu perjuangan gua yang udh jauh jauh hari belajar bahasa Jepang dari jam 1 malem ke jam 3 t, udh pergi ke tempat pemagangan ke Jepang al hasil nol besar setelah lulus tidak jadiiii.
Dan apa, gua 2 tahun ngangur dengan lulusan sarjana yang selama dua tahun sudah melamar kesana kesini dari yang lulusan SMA maupun sarjana.
Dari yang pekerjaan maaf bilang, OB pun saya lamar gak di Terima.
Aneh dengan perusahaan2 Indonesia. Mencari pekerjaan susah. Yang di nomor satu kan orang dalam. Ah!!!Sungguh ironi yang mau mencari pekerjaan di Indonesia.
Sedikit curhat
Contohnya pelajaran Blockchain dan Cryptocurrency yang belum ada di sekolah, dimana teknologi ini sebentar lagi akan di adopsi masal seluruh dunia.
Ya sih sekarang, jujur tapi gak suka angka, gua suka gambar jadi saya mau main NFT walaupun agak lama dibanding bermain trading
@@endynorviko6525 Mantap
kalo mau dapet pelajaran seperti itu, ada di youtube gak ya? setidaknya aku bisa ngerti dasar2nya
@@magomago437 ada
Pelajaran apa itu ? Saya gak pernah denger dirumah maupun disekolah 🗿
Pemerintah Harus merubah sistem pendidikan di Indonesia.. supaya ikut perkembangan jaman.. Hadeeuuhh.. gereget banget dengan para pemimpin Nkri ini..
@Azura Mv ya mudah,, Han pilpres selanjutnya mempunyai pemimpin dan para pejabat yg benar,, amanah dan membawa Nkri lebih baik lagi.. dan bisa merubah pola pendidikan di Indonesia dari TK sampai perguruan tinggi ngikuti perkembangan jaman. Biar anak bangsa ini maju.dan tidak terbelakang serba ketertinggalan.
Sewaktu di Luar negri hari hari berbicara tentang nuklir , rakyat kita msaih sibuk dengan ilmu santet, itu yg membuat kita tak pernah maju karena salalu berbicara tentang dulu,dulu, dan dulu bukannya tentang nanti , nanti, nanti yg di bicarakan,seharusnya di perbanyak channel tentang masalah masalah pendidikan dan yang akan di hadapi rakyat di masa depan sehingga rakyat kita siap menghadapi masa depan yang lebih canggih, bukannya banyak santet dan genderuwo yg dibicarakan , mantap pak guru
Disini juga kok berbicara tentang nuklir.
Tapi kode nuklir hehe.... IYKWIM
@@hilmyvaza8123 bagi woiy...
Seharusnya kita lebih berpikir gimana cara menyantet agar dpt dijadikan senjata militer..........hehe
@@hilmyvaza8123 bagi lur
Aku aslinya pengen jadi perawat tapi sekolah kayak gitu mahal
Jadi sekolah jurusan akuntansi sampe sekarang gak paham spreed sheet
Komersialisasi pendidikan. Yang penting, pelajaran nya masih laku dan bisa jadi materi ujian.
tapi untuk menjadi data scientist, ai engineer atau pekerjaan2 yang sangat mumpuni di masa depan, maka sebaiknya masuk ke perguruan tinggi yang berkompetensi dimana biasanya hanya ada pada ptn, tetapi untuk masuk ke ptn harus melalui ujian yang terpaksa harus dipelajari di sekolah
Saya seorang ai engineer/data scientist juga software engineering, sebenarnya apa yang dipelajari di sekolah basic-nya ada, sangat berkaitan, dan sangat fundamental dari pekerjaan2 masa depa tersebut, namun sekolah GAGAL menghubungkan apa yang menjadi kebutuhan masa depan dan minat siswa kemudian sekolah juga hanya menargetkan semakin banyak materi maka akan semakin baik dan pasti menjadi parameter kecerdasan anak, ini sangat fatal, waktu sma saya sangat passion di bidang komputer, tapi sekolah tidak dapat menghubungkah minat saya tersebut, sehingga membuat sekolah menjadi tidak menyenangkan, alhasil saya masuk ips krn nilai ipa yang anjlok, tapi justru ketika kuliah saya justru menemukan sendiri sendiri kaitannya antara materi sekolah dengan passion saya, dan anehnya saya masuk ptn di jurusan golongan ipa, teknik informatika, karena pada akhirnya saya belajar sendiri materi ipa yang sesuai (tidak semua) dan berkaitan dengan jurusan, bahkan saya lulus menjadi mapres dr kampus saya sendiri. jadi buat apa saya mempelajari banyak materi di tingkat sma?, disitulah terlihat gagal-nya sekolah bagi saya.
saya pun melihat kompetensi guru, hanyalah lulusan "pendidikan" yang sesuai jurusannya dan hanya bertanggung jawab mengajarkan pada bidangnya, sedangkan siswa dibebankan semua materi (yang mungkin saja tidak disukai dan tidak sesuai dengan minat dan bakatnya), kemudian guru hanya diuji kompetensi mengajarnya, bukan pengalaman industri-nya, sehingga guru tidak akan dapat menghubungkan materi yang diajarkan dengan kebutuhan masa depan secara lebih dalam (guru pun sendiri bingung, karena tidak memiliki pengalaman)
mengapa bidang-bidang computer/computing ini menjadi bidang yang sangat dibutuhkan masa depan?, karena bidang ini akan menjadi tuntutan yang akan cross ilmu pengetahuan, kembali ke materi dasar di sekolah, jika akan cross ilmu pengetahuan, makan semua materi di sekolah benar2 akan terpakai? ya betul, bahkan seharusnya tidak ada batasan ipa atau ips, tapi apakah harus semua materi itu dibebankan ke semua anak? TIDAK, semua harus berlandaskan minat dan bakat, jika minat anak sudah diketahui, anak mempunyai passion, jika mempunyai passion maka seorang anak akan mencarinya sendiri, bahkan jika harus semua materi dipelajarinya. sekolah di indonesia itu lack of motivation, lack of how to link science with the passion, sekolah hanya memberikan dogma bahwa sukses dan kepintaran berdasarkan IQ, nilai, ijasah, IPK, anak ipa, teknik, matematika, kedokteran...padahal semua bidang memiliki potensi.
Nilai ga kepake pas kerja karena lebih dibutuhkan softskill, tapi nilai sangat penting saat daftar, kalau jelek ya kena filter.
Sekolah perlu lebih banyak mengenalkan softskill dibanding materi, supaya dengan mengenal berbagai macam softskill, siswa bisa tau minat dan bakatnya yg perlu dikembangin kira2 dimana.
Betull👍👍👍
Perusahaan besar dunia seperti google, microsoft dkk sudah menerapkan ini
Sebagai Graphic Designer pelajaran sekolah yang sering terpakai diprofesi saya itu Matematika dasar, Contoh: - Phi golden ratio buat logo, layout dan komposisi design lainnya. - Rumus bangun ruang, sering saya pakai untuk ukuran kemasan dan desain produk. dan masih ada banyak lagi.
benar sekali, Siswa harus menguasai matematika dan baha inggris jika ingin jago di teknologi.
belajarlah apapun itu ,karena kita tidak tau ilmu apa yg nnti kita gunakan .
berdoalah terua menerus ,karena kita tidak tau doa mana yg akan dikabulkan ..
tak semudah itu pk guru , tak semua arah pendidikan itu untuk pekerjaan ..
Jadi mubazir dong kalau gitu namanya.
Semoga om guru jadi menteri pendidikan, aamiin.
Aamiin....
Alhamdulillah sekarang sudah muncul Pondok IT, Qodr, Madrasah Digital, dll. Disana mereka bisa belajar materi Agama dan materi IT.
sya tamatan smk 2015, dr dulu sya sekolah rasanya hampa, seperti ada yg salah dengan pelajaran yg diberikan, dan akhirnya memang benar sebagian besar ilmu yg dipelajari tidak diterapkan pada dunia kerja, tp hanya beberapa persen saja yg berguna
12:35-13:03 itulah motivasi saya selama ini. Kita bisa jd mafia ataupun pengusaha yg dermawan. Intinya ya tetap kapitalis tp nggak yg kapitalis akut,yaitu tetap mengedepankan aspek utilitarianisme.
Pemerintah nggak selalu bisa diandalkan untuk mengubah suatu negara.Apalagi kek Indonesia ini. Ya kalau mau berubah,jangan andalkan pemerintah, karena bisa aja pemerintahan dikuasai oleh oligarki,belum lagi ada mafia2 yg berada di dalam sistem.
Ya cita2 saya menjadi mafia dalam mafia,mafia yg menghancurkan mafia,mafia yg mengedepankan utilitarianisme🤣🤣🤣
(Sumpah,halu gw bisa begitu besar🤣🤣🤣. Dan semoga halu gw menjadi kenyataan,Amin)
Mafia yang menghancurkan mafia.. saya suka itu, moga nnti gembong mafia positifnya bakal punya anak buah yg loyal dan dermawan ya :D
Pak guru bahas orang indo dong yang pengin budayanya terkenal tapi cuman berharap ke orang lain dari pada pengin buat sendiri
Haha, jadi ladang konten sama orang luar
Orang Overproud :v
Orang-orang yang gua maksud si seperti orang² yang request di videonya alffy rev papua.
kak buatin provinsi gua dong,buatin daerah gua dong,buatin budaya gua dong.
maksudnya kalo lu pengin budaya lu terkenal kenapa lu ga berusaha untuk buat sendiri tapi malah berhap ke orang lain.
@@bankruptmapping3919 Tapi bukan salah orang luarnya si yg salah orang indo ngapain suka hal begituan.
*WOW REAKSI BULE MAKAN BKA BLABA TERKEJUT ENAK BANGET*
gitu kan ya
..Pak Guru,,si tempat saya (kalteng)Sekarang di Serang dan di Bombargir perkebunan,,,,sawit...semua jadi domino epek..sosial..budaya..teknologi..lingkungan...terakhir dampaknya ke pekerjaan....sekarang anak2 muda tinggal 2 pilihan...jadi PNS...//Buruh kebun...sementara sebagai orang tua...kani terpaksa dan harus punya kebun sawit juga....untuk meyesuaikan keadaan..nahhhhh...gmna nasib anak2 itu ke depan...setinggi apapun mereka sekolah pasti larinya ke kebun sawit...(karna kontrak perkebuna itu 25 - 30 th)............entah kebun sendiri entah jadi kuli....jadi kami realistis ..kami harus punya kabun setidak2tidaknya...Kebun sendiri...di tambah ilmu sekolah yg tinggi dengan kemajuan teknologi,,kami bisa MANDIRI...............Semoga Aminnnnnnn
**Belajar 4 tahun di universitas dgn sangat tekun**
Job requierment : Bisa excel
Tapi gak boong, sekarang kita harus wajib tau teknologi dan aplikasi.
Wkkwkwkw bener sih ini
Excel gw dpt di SMP.. atau cari turor sendiri max 1 bln hrsnya bisa
Dan banyak jga lulusan yang gak bisa excel
Ya liat dulu ngelamarnya pekerjaan apa
Betul ituu
Satu hal yg menarik dr setiap konten Tuan Guru adalah JUDUL atau TOPIK lalu diikuti dgn PROLOG yg membuat kita semakin penasaran utk mendengarkan lebih lanjut. Di tengah jalan kita akan dipertemukan dgn DATA riil atau FAKTA. Di akhir kita diberikan SOLUSI atau KESIMPULAN.
Saran :
1. Kedepan Tuan Guru mulai memaparkan FAKTA tsb dan analisa lebih lanjut ttg FAKTA tsb. Dan konsekuensi FAKTA tsb.
2. Ada jg pemaparan ttg CIPTA KONDISI utk memahami FAKTA tsb jika FAKTA tsb akan berakibat negatif.
Salut kepada Tuan Guru, semoga tetap sehat selalu.
11:36
ada hubungan nya guru gembul , data analisis dan data scientist itu nggak jauh - jauh dari ilmu matematika.
Contoh hal - hal simple pelajari di sekolah :
1. Aritmatika sosial menghitung untung dan rugi
2. Matematika peluang
3. Kalkulus limit
4. Aljabar.
ini hanya dasar nya saja
Selebih nya belajar dari internet
betul sih , tapi gk sedikit orang yang maunya belajar di sekolah doang gk mau explore lagi dirumah , apalagi tugas disekolah cukup numpuk
Bukan gitu maksudnya baraya, maksud Pak Guru adalah sekolah tidak memberikan skill yang dibutuhkan, biasanya hanya memberikan pengetahuan biasa yg kebanyakan akan terus berubah-ubah seiring berjalannya waktu
@@wrightars7394
kalau untuk "sekolah tidak memberikan skill yang dibutuhkan" itu saya kurang setuju, sekolah itu dasar dari skill yang kita pelajari ( tergantung sama bidang nya ).
tapi kalau untuk "biasanya hanya memberikan pengetahuan biasa yg kebanyakan akan terus berubah-ubah seiring berjalannya waktu"
itu saya setuju.
Tapi kebanyakan kita hanya menggunakan matematika dasar SD saja, kalo menurut saya bisa saja orang belajar matematika hanya dengan TH-cam
@@Zahraa_Shalimarr tentu saja bisa
Intinya pekerjaan yang bakal banyak dipakai itu yang membutuhkan kreativitas dan critical thinking. Kayak artis, pelukis, koki, engineer, fisikawan, programmer dll. Karena mereka yang akan melakukan discovery dan menuntut ke mana perkembangan manusia di saat itu
Setuju bgt pak, tapi birokrasi di Indonesia masih manual juga sih sedikit banyak emang masih kepake. E-ktp tapi apa2 butuh fotokopi KTP masih isi biodata manual dll. Aplikasi buatan pemerintah ga maksimal masih apa2 berkas manual
iya juga sih,kenapa fotokopi2 itu sangat penting padahal semua bisa diakses online
Server resmi bwat web pemerintah kita ajh suka eror
Itu menunjukkan orang kita masih gaptek
Ada yang lucu nih tentang e-ktp. Jadi gini pernah diceritakan salah satu dosen dikampus waktu dia ke Singapura ada acara olahraga, kebetulan dia suka sama maraton. Nah waktu mo ngurus dokumen cuma di kedubes indo doang masih minta photocopy e-ktp. Dia tanya sama warga negara lain enggak pernah malahan udah elektronik semua. Anjirr itu salah satu yang membuat gw sadar betapa indonesia sangat sangat tertinggal dari negara lain dibidang teknologi dan SDM nya.
Trims pencerahan n wawasan x yang sangat berguna khususx bagi saya pribadi ,, hanya menambahkan Jangan lupa salah satux minimal menguasai 1 bidang Bahasa n 1 bahasa lainx yang pasti akan diperlukan di mana saja n di sepanjang masa .
Pak guru bahas dong,kan investor kapitalis ingin bisnisnya terus berkembang dan maju,berbagai upaya dilakukan termasuk merusak alam,orang orang yang bekerja di bidang lingkungan kan berpikir tentang permasalahan lingkungan yang berbentrokan dengan kapitalis tersebut,sedangkan kapitalis kebanyakan memiliki kuasa lebih terhadap hukum dan pemerintah,jadi solusi yang bisa diambil oleh orang yang bekerja di bidang lingkungan itu apa?
Mohon dijawab 🙏
Solusinya adalah dengan membuat organisasi yang diakui Dunia Internasional agar kita ada kekuatan untuk membantu mencapai tujuan untuk lingkungan,Semakin besar organisasi Lingkungan hidup semakin kuat pula pengaruhnya di masyarakat dan pemerintahan.
yg jadi korban kapitalis harus jadi kapitalis
Anda harus jadi pecinta lingkungan yang kapitalistik.
Pada pandangan saya, baraya, dulu Malaysia mengimpor guru2 dari Indonesia dan menghsbiskan banyak uang demi ilmu yang kami tidak punyai. Begitu juga halnya dgn ilmu petroleum, kami belajar dari anda. Itulah pemikiran Tun Abdul Razak , Perdana Menteri ketika itu.
Namun begitu beliau tidak meminggirkan pembangunan material yang lain. Contohnya pembukaan Tanah2 Rancamgan Felda, Felcra, Risda dan lain2.
Beliau agak kurang membelanjakan untuk bidang militer. Walaupun militer itu penting untuk pertahanan negara. Mungkin belau melihat kekuatan militer itu tergantug pada perkembangan teknologi. Teknologi sentiasa berubah2.
Justru beliau digelar Bapa Pembangunan.
Berbanding Indonesia, MUNGKIN pemerintahan Pak Harto yang terlalu lama lebih kearah yang sebaliknya.
Dan ini terlihat apabila beliau melantik Pak Habibie yang berpandangan lebih jauh untuk pembangunan Indonesia sebagai penganti. Tapi sayang, peluang untuk beliau membangunkan Indonesia hanya diberi seketika.
Dan Indonesia mundur kembali dengan penganti2 selepas beliau.
Namun kelihatan peluang itu muncul kembali apabila Pak Jokowi mengambil alih. Pembangunan demi pembangunan di buat. Tapi yang anehnya pembangunan dalam bidang pelajaran tidak/kurang dititik beratkan. Seharusnya itu lebih utama.
Yang Anda sampaikan ini memang benar. Kualitas pendidikan Malaysia melesat seperti roket.
Minyak goreng
sekolah buat ilmu = nonono
sekolah buat melatih survival skill dengan effort sekecil mungkin dan mencari koneksi, meanwhile cari ilmu daari internet = :)
Dahulu tahun 1981 saja saya mencari pekerjaan di Jakarta susah didapat. Ilmu yang didapat dan ijazah SMA tidak ada artinya bagi dunia kerja saat itu.
Beruntung saya punya talenta alami bisa melukis foto dan alam semesta. Akhirnya ilmu otodidak ini yang mengantarkan saya untuk mendapat pekerjaan.
Ohh ya pekerjaannya apa❓ kan bisa melukis?
Gaskeun pak Nadiem, sebagai pendiri Gojek pasti solusinya sudah ada, langsung jalankan saja..
Ayo tenaga pendidik, jgn lelah buat belajar lagi dan menyesuaikan tuntutan jaman..
Para murid sepertinya selalu antusias utk sistem pembelajaran yg out of the box dari biasanya..
Asli keren pembahsanya ngena bgt ama yg terjdi skrang🙏😄
Assalamualaikum pak guru... Selamat pagi agak siang 😄 Alhamdulillah dpt pelajaran baru... 👍
bismillah... terima kasih pak guru gembul... pikiran ini trasa lbih terang dan hati mnjadi lbih tenang mlihat pnjelasan pak guru gembul.
Pelajaran bahasa inggris dan geografi potensi untuk bekerjanya lebih besar. Bisa keliling dunia bisa jadi tour guide
Waktu jaman aing dl pelajaran geografi itu ngafalin letak sungai, hutan, tambang, dll yg ntah apa fungsinya
Dan di situ nilai aing selalu merah 😂
@@cipetonk 😂🤣🤣lucu nya wkwkwk
Setuju pak, mohon bapak bisa membuka sekolah sendiri atau memberikan rekomendasi sekolah yg tepat. 👍👍🙏
Mantap , Terima kasih pencerahannya pak guru
Pak guru terimakasih ilmunya
Bahas terus soal pendidikan Indonesia kaum milenial sangat membutuhkan hal pencerahan seperti ini🌱
Pekerjaan di dunia pertanian akan selalu dibutuhkan sampai akhir zaman
Punya cerita lucu ,saya sendirian cuma lulusan smp nekat melamar pekerjaan ke gudang betamart kemarin dulu, lulus tes abcd sampai akhirnya gagal pas sesi interview, yg paling saya inget kata2 si bapak yg interviewnya, "ini kamu lulusan smp aja?" Stelah kalimat itu langsung stop disitu 😂 wellcome to wkwkland
kuncinya skills bahasa inggris dan IT..
☕😃ngopi
Maksudnya gagal karena cuma lulusan smp
Ya kanyanya , kan interview itu tes tahap trakhir.
Sigmamart 🗿
Untuk mengikuti perkembangan zaman, diri kita yang diupgrade dengan zamannya terlepas individu itu sekolah atau tidak..
Ahh saya berharap ketemu doraemon dari masa depan 😁
tp sikologis jg dibntuk dlm dunia persekolahan
Pokoknya perkerjaan yang memiliki keahlian di bidang IT, Coding, Programming itu masih dibutuhkan
pak gugem dan baraya yang lain saya izin membagikan pengalaman ya. saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama dan saya dulu suka dengan dunia prasejarah kek zaman dinosaurus, zaman es, dll pas masih TK sama SD cuman lama kelamaan ketertarikan itu pudar dan seolah menghilang karena kalimat "emang itu muncul di ulangan!?" karena ya waktu itu saya masih kecil banget jadi ya tanpa sadar ya nurut aja. terus pas akhir SD sampai awal-awal SMP saya tertarik dengan luar angkasa yang lagi-lagi pudar walaupun kalau yang ini belum benar-benar hilang dan alasannya lagi-lagi karena sekolah. dan habis itu saya suka nulis novel dan karena pengalaman kalau cuman minat selewat ntar bakalan hilang kek pengalaman saya sebelumnya akibat "sekolah" yang kek nyuruh anak didiknya buat jadi guru di "sekolah" yang kek gitu lagi jadi saya berusaha untuk bener-bener nekunin yang ini, cuman lagi-lagi dateng masalah, karena kan nulis novel butuh mood yang bagus dan suasana yang tenang, lah gimana mau tenang kalau selalu ada WA tugas. jadi kek contoh "moodnay lagi bagus nih ntar jam segini lanjutin nulis novelnya ah" eh bener jam segitu nulis, cuman bukan nulis novel, nulis PR yang "kagak jelas" dan dadakan, jadi suka bikin puyeng, di satu sisi saya yang udah berkomitmen ntar jam segitu mau lanjutin nulis novel bener-bener gak mau ngerjain PRnya otak ke nge blank gitu, cuman pas mau lanjutin nulis novelnya juga udah gak bisa, idenya udah buyar semua karena moodnya udah berubah drastis, terutama yang bikin saya gak mood banget tuh yang prakarya tugas nulis tentang kayu, bambu, rotan bruh saya gak mau jadi tukang kayu, gak minat samsek malah dipaksa dan malah bikin bad mood doang. mungkin kalau ada yang punya saran untuk ngadapin ini boleh diutarakan soalnya saya udah pusing atas bad mood yang terus menerus ini, yang membuat saya sering mencari pengalihan ke game tapi itu juga suka gak guna karena saya gak mau main game terus-terusan tapi kalau gak pake game untuk pengalihan bisa-bisa saya cuman dikamar seharian sambil nangis tanpa suara(soalnya takut diomelin).
asli dah kalau inget masa-masa saya yang dulu demen dunia prasejarah suka sedih sendiri, soalnya saya pernah berusaha balikin minat itu cuman rasanya beda, rasanya hambar, tapi disisi lain saya masih ingat betapa minatnya saya dengan dunia prasejarah pas kecil yang berakhir tragis itu.
@@mumupragaming7833 biasanya karena kecenderungan melakukan hal hal selain yang diminati,jadi otak secara otomatis akan merasa hal baru saja dipelajari lebjh menarik,karna Bidang seseorang itu gampang berubah rubah, tergantung seberapa Ngotot nya diri sendiri
Relate bro
Gw juga suka pelajaran prasejarah kaya lu bro
Relate
Trimakasih Pak Guru 🙏 , Saya Fokus ke kutipan Kata ² Nadiem Makariem " apa yang kita Pelajari di hari ini ada kemungkinan tidak akan Relevan lagi di masa depan " tapi apa kenyataanya bertolak belakang hanya omong kosong dia sebagai mentri tidak berbuat apa ² tentang hal itu Padahal Dia Mentri sampai sekarang ???.... mengecewakan artinya ini ada kesengajaan yg sudah mentri Nadiem kakukan dia sengaja agar generasi bangsa ini selalu tertinggal , tolong Bapak Presiden Jokowi dikoreksi hal ini sekali lagi trimakasih 0ak Furu gembul sehat dan sukses selalu 🙏🙏
8:51 aku ingat Bu Susi gak lulus SMA bisa mengerjakan lulusan universitas
tapi ya banyak juga yang sarjana punya perusahaan besar, banyak juga yang dari 0, punya banyak karyawan. jangan juga di tutupi sama bu Susi saja
Diksi yang benar " memperkerjakan " bukan "mengerjakan".
@@qagetIn cuma terjadi di di luar negeri bukan terjadi di Indonesia yang diisi oleh mahasiswa yang suka demo dan Malas berpikir untuk Cari solusinya apa
@@xenomorphkokonosoko1556 ga perlu bawa2 demo sih,demo hak tiap warga negara,negara demokrasi ya wajar ada demo.
@@byunbaekhyun2283 tapi demo para mahasiswa seperti orang purba yang lahir di zaman yang salah
Saya cuma lulusan sma
Saya pernah merasakan kerja jadi kuli bangunan, jadi buruh pabrik sampai ojek online.
Alhamdulullah sekarang audah mendapatkan pekerjaan yg bisa dibilang lumayan lah.
Saya jualan online produk makanan.
Walaupun masa pandemi alhamdulillah pelanggan tetap banyak. Karena pelanggan saya mencakup seluruh indonesia dari sabang sampai merauke.
Ga peduli mau tanggal tua atau tanggal muda, Karena gajian setiap hari.
Dulu saya kerja kepada orang lain, alhamdulillah sekarang bisa mempekerjakan orang lain
Jualan apa ka
@@ingurahagungwirasakti524 aneka cemilan.
Biskuit, astor, wafer, kerupuk, kue kering dll
Intinya pake internet.
Ya itu, semuanya beralih ke teknologi.
Dengan dibangun pusat riset di bukit algoritma di Sukabumi
Saya harap pemerintah menseriusi bidang coding/pemrograman tsb
Pusat penelitian ini juga lumayan dekat dgn pusat sekolah teknologi di Bandung
Contoh lulusan kaya achmad zacky pendiri buka lapak dan pembuatan aplikasi nebengers
Bener pak. Sekolahan sekarang itu itu saja. Tdk mau mengambil lebih berani. dan khualitas Guru sekarang bikin miris pak.
Guru komputer malah kalah sama orang yg bukan guru komputer. Itu cuma dasar komputer belum lainnya
banyak dari pekerjaan akan hilang kecuali pekerjaan yang menyangkut emosi dan perasaan(psikolog, psikiater, dll), bidang makanan/kuliner dan pekerjaan yang sifatnya menciptakan suatu inovasi yang baru.
Dan kesehatan 😀😀😀
@@mardisdarwis kesehatan iya tapi yang bagian nyiptain sama nemuin penyakit baru sih kayanya.Kalau operasi atau penanganan jaman sekarang udah mulai ada uji coba pakai robot kan ya?
@@mardisdarwis nyiptain obat maksudnya hahahha
@@secretone6952 nyiptain virus dan anti-virusnya wkwkwk
@@mardisdarwis waduh ga ikut2an deh
Kita harus mencambuk diri kita sendiri.
Masa depan bergerak seperti kecepatan cahaya.
Bahkan orang2 yg paling berguna saja belum tentu bisa mengejarnya.
Saya baru tanggal 1 kemaren dinyatakan lulus sebagai mahasiswa analisis kimia, dan alhamdulillah bidang ini memiliki cukup banyak lowongan dari berbagai perusahaan, bahkan ada beberapa mahasiswa telah diterima sebelum mereka wisuda dan telah bekerja
Mudahan pa guru gembul jadi menteri pendidikan indonesia agar bisa merubah sistem pendidikan zaman dulu menjadi sistem pendidikan seperti di negara maju.....aaamiin🤲
Saya punya cita-cita bikin sekolah di Indonesia, nanti anak muridnya di didik dari zero to hero dan kurikulumnya modern menyesuaikan masa masa yang akan datang
Dan saya ingin menjadi mentri pendidikan sehingga bisa mengubah cara mengajar guru menjadi satu kesatuan dan lebih baik.
Tolong amii nin semoga ajah terkabulkan.
amin
Aamiin
Saya yakin banyak juga orang2 diluar sana yang berpikir seperti anda. Semoga tercapai di masa yg akan datang, antara pendidikan dengan lapangan pekerjaan di indonesia bisa lebih baik dan lebih maju sesuai perkembangan zaman
Dipikir" bener jg,kita disekolah masih diajari mengarang puisi,pantun dan segudang pelajaran laen yg membagongkan..
Setuju sama Pak Guru, pak tolong bahas juga dong kenapa mata pelajaran sejarah di Indonesia mengambil referensi dari Barat, kenapa guru2 di Indonesia mengajarkan kepada muridnya teori tentang penemuan benua(Amerika) baru ala Barat, padahal kan benua tersebut sudah ditemukan dan dihuni oleh manusia ribuan tahun lamanya 🙏 dan apakah negara2 lainnya macam China, Jepang, Arab Saudi juga menggunakan teori tersebut dalam mata pelajaran sejarah di negaranya 🙏 Salam
Betul
Seolah2 tokoh utama di dunia ini adalah bangsa Eropa 😂
Kayanya udah engga deh gua sd,smp,sma ga pernah ada materi benua Amerika dan sebagainya mungkin lunya aja yang yang udah tua.
Akibat stereotip orang indonesia ke budaya barat, karena berfikir kalau kita mengikuti ajaran barat maka lebih baju, dan lebih keren
Wah, berarti sejarahnya masih pakai eropa-sentris. Biasanya, kayak gini banyak di abad 20. Kalau sekarang beberapa negara sudah mulai gak eropa-sentris lagi. Tapi kalau di Indonesia ya gak tau
Jaman sekarang pekerjaan yg menyediakan salary yg bagus membutuhkan multidisiplin ilmu, mis.nya: akuntan, kalo pinter bahasa asing, ngerti hukum dan psikologi juga bakal terus bisa bersaing
Semuanya tergantung di kita ajam Pak Gugel klo mnurut saya 🙏🙂
Terima kasih untuk konten yang sangat bagus ini. Saya adalah ketua program studi psikologi di sebuah universitas di Jakarta, dan salah satu tanggung jawab saya adalah menyusun kurikulum. Video ini akan menjadi salah satu inspirasi bagi saya dalam menyusun kurikulum dan materi ajar yang tepat bagi mahasiswa2 saya.
Terima kasih pak guru,saya SMA kelas 3 sudah menyadarkan tentang hal itu
saya rasa menjadi atlet masih relevan
karna akan selalu ada kompetisi di masa depan
tapi sayangnya hanya segelintir olahraga yg dipatenkan untuk berkompetisi di internasional
dan inilah tugas atlet2 muda untuk mempromosikan olahraga yg kurang dilirik dan dianggap tabu macam judo, wrestling, mma, softball, tennis, dll
agar mata generasi muda terbuka bahwa masih banyak cabor yang bisa digeluti
tapi yg sudah berkembang jgn lupa ditingkatkan lagi
Gini sih apresiasi pemerintah terhadap atlet masih kurang jadi intinya jika tidak bertanding tidak digaji.
Seharusnya sih para atlet itu dapet gaji meskipun gk tanding liat aja banyak juga yg mundur dari pon Papua gara-gara gk pernah digaji
@@mir47626 bener bgt sih
apresiasi pemerintah juga sangat berpengaruh pada minat dan semangat para atlet
@@levibaiquni8776 para atlet harusnya i oasilitasi dan jadikan guru olahraga/PNS dalam bidang nya
Wholesome itu saat pak gembul meroasting pendidikan indonesia
Betul kata pak guru. Saya lulusan S1 Teknik mesin. Masih belum dapat pekerjaan tetap hingga sekarang. Walaupun saya punya 3 skill dasar2 dibidang mechanical, elektronik, Programming, otomotif sepeda motor. Mungkin saya sulit dapet pekerjaan karena gak pernah menunjukkan skill saya ke orang lain 😭
Di Indonesia, orang yang futuristik,jenius.
Justru dianggap negatif.miris.
Sistem pendidikan indonesia lebih ke "Primitif"
Kok ga "purbakala"? #heureuy 😂
"Seperti pesona dunia lama"
- Squidward
@@Amrdau biar bisa disambungin ke squidward
Sebenarnya sih gini bro, pendidikan Indonesia itu target masa depannya ya sudah ketinggalan, kalau yang lain sudah merencanakan mobil terbang disini baru bermimpi membuat mobilnya, ketinggalan jaman.
@@Jasuke88 mobil terbang ide buruk, kalo gw sih ga mau gw ga mau nanti ada sopir mabok udah itu nabrak bangunan bukannya cuma nabrak lobi apartemen doang tapi ruang orang-orang yg nanti malahan runtuhin bangunan.
tp other than that, iya sih, lu bener ttg sistem edukasi kita
BANGSA INDONESIA DIKARUNIAI SDA YG MELIMPAH TAPI TIDAK BISA MENGELOLANYA....
DEMIKIAN JUGA SAMA DENGAN SISTEM PENDIDIKAN....
MANUSIA INDONESIA DIKARUNIAI BAKAT KEUNIKAN MASING MASING...TAPI TDK BISA MENGELOLA BAKAT TERSEBUT...E BAKATNYA MALAH TERKUBUR DIKUBUR
1:48 jadi keinget mentri pendidikan sebelum pak nadiem, yang kerjanya senyam senyum teruss 😊
prestasi nya cuma bikin zonasi sekolah yang sama sekali ga relevan buat sekarang, kualitas sekolah negeri aja belum merata 🤣
Mereka lebih fokus meratakan sekolahnya (pada dasarnya rebutan cuan antar sekolah), daripada fokus kepada kurikulumnya.
Karena menurut mereka kurikulumnya udh paling bener.
Yaa kek gitu klo yg memimpin orang kolot 🤦🏽♂️
Si m*anis jembatan Ancol mari kita perbaiki kata kata ,kata kata dan kata kata kita harus dengan kata kata
Saya yang kena korbannya KWKWKWW tapi ya mau gimana lg
Assalamu'alaikum guru gembul, saya ingin guru gembul berpendapat apa yang terjadi di sekolah saya. Jadi di sekolah saya itu ada peraturan tentang rambut, yang dimana siswa tidak diperbolehkan untuk memiliki rambut panjang. Nah terdapat seorang siswa yang sangat terkenal sekali, ganteng, kulit putih, sering perawatan, dimana ia terkenal karena ia berbakat dalam bermain alat musik bahkan dia pernah keluar negeri "pokoknya dia sangat dikenal oleh artis-artis di Indonesia". Nah dia ini sangat diistimewakanlah oleh sekolah, bahkan semua siswa di sekolah saya tahu itu. Terdapat suatu scenario dimana saya dan teman-teman saya dihukum dan ditegur oleh guru karena rambut saya panjang, kemudian rambut teman saya dan saya dipotong oleh guru tersebut, terus terdapat percakapan antara teman saya dan guru tersebut, entah mengapa teman saya langsung menyebutkan nama siswa terkenal itu dan mengatakan kenapa dia gk dihukum dan juga dipotong rambutnya. Lantas guru itu menjawab "ya karna dia itu toh punya prestasi." Sedangkan kamu prestasinya apa untuk sekolah.
Padahal diantara kita terdapat siswa yang berprestasi bahkan pernah menjuarai, Olimpiade ekonomi se kabupaten peringkat 1, walaupun hanya se kabupaten, dan sisanya adalah anak-anak atlet sepakbola, voli, dll yang pernah menjuarai kejuaraan Se kabupaten, dan hampir se-provinsi. dibandingkan dengan siswa terkenal tersebut yang dimana semua prestasinya dibidang musik dan juga mencakup luar negeri.
Setelah guru tersebut mengatakan seperti itu saya dan juga temannya saya tuh merasa sakit hati.
Kita semua tahu bahwa siswa tersebut diberikan kelonggaranlah oleh sekolah, "Dia sangat kebal akan hukum yang ada disekolah, dan 100% dia tidak akan dikeluarkan oleh sekolah walaupun dia melakukan kesalahan yang sangat berat sekalipun. Tidak hanya tentang rambut, bahkan terdapat dimana dia tidak masuk kelas/bolos, namun Guru-guru tidak ada yang menghukumnya apalagi dibawa ke BK. Sedangkan saya dan teman-teman saya melakukan hal itu, langsung dibawa ke BK dan diberi point.
Menurut pendapat guru gembul bagaimana dengan hal tersebut? Kalo bisa buat videonya yang tema nya hampir sama dengan cerita saya. Terimakasih
Guru pilih kasih gitu kan?
Dimana daerah itu?
Protes aja terus sekolah nya atau yayasan nya
Dulu waktu sekolah di belanda pas pindah ke indo, sekolah di indo aku kaget materi aljabar udh diajarin sedangkan di belanda masih hitungan umum, kalau di u.s mapel agama itu gaada asik2 tapi ati2 suka ada anak yg nawarin buat masuk sekte sesat 😂
Aljabar adalah hal yang aku benci
Wow keren bgt, harus bnyak bljar dri negara maju, pelajaran di Indonesia udh bener bener makin ketinggalan. Bener harus di ganti sistem nya
Saya ada ide dengan melihat situasi dunia yang semakin disruptif, alangalh baiknya sistem pendidikan disekolah menerapkan pola pembelajaran di Merdeka belajar kampus Merdeka dengan jangkauan yg lebih luas, dengan sekolah hanya memberikan pelajaran karakter sedangkan pelajaran vokasional yg kompatibel dengan masa depan diserahkan kepada siswa, seperti belajar di coursera, udemy atau belajar langsung dilapangan dengan satuan kredit yg telah ditetapkan oleh sekolah. Saya melihat dikampus ada Rekognisi Pembelajaran Lampau yang berupa pengalaman kerja bisa di konver menjadi nilai mata kuliah sehingga yg bersangkutan hanya menempuh mata kuliah wajib di saja. Demikian semoga menjadi solusi. 😊
Saya lulusan SMK T.Mesin tapi saya rasa ilmu saya tidak berguna sama sekali disekolah , dan setelah lulus rela nganggur 2 tahun demi belajar desain secara otodidak dan alhamdulillah sekarang jadi fulltime freelance desain grafis dan kerja secara WFH ( Work From Home ) dari rumah .
Setuju aku bang... kita hanya perlu optimalisasi penggunaan teknologi.
Pekerjaan itu tidak penting yang penting adalah penghasilan 😅
MantaPN pak guru
Sebenarnya yang paling baik itu yang akademik dan praktiknya baik. Masalanya yang seperti ini biasanya bakal membuka perusahaan sendiri atau jadi profesional yang nggak dikenal kalau kamu ngak masuk di bidang/industri tersebut.
Nah yang akademiknya baik ya terbagi 2 juga ada yang sukses dan ada yang belum.
Untuk yang ototdidak, memang biasanya lebih skillfull, cuma ingat kalau sudah punya modal atau waktu bisa sekolah lagi biar skill lebih maksimal karena sudah berkembang.
Menurut saya permasalahannya bukan bisa atau tidaknya, tetapi mau atau tidaknya. Karena memelihara kebodohan orang lain lebih menguntungkan daripada mengajak orang lain untuk berkembang bersama sama.
Terimakasih pak guru sudah mewakili uneg-uneg saya, cuma yg jadi masalah skarang standar recruitment tetep masih menanyakan status pendidikan, meskipun sudah banyak juga yg berdasarkan kompetensi.jadi mo mengabaikan jenjang pendidikan saat ini juga tidak bisa, meskipun kita tau itu buang waktu dan biaya.
Menurut ku, pekerjaan yang paling awet itu hiburan, pokoknya sesuatu yang seper hiburan orang lain, contoh nya film,komik,animasi,game,dll
Petani: yoi (yg paham aja)
tambahan: kalo bikinnya dari budaya-budaya indonesia itu bakal bagus banget, ya kaya jepang ajalah. soal budaya indonesia dikit anak² sekarang yg tau atau mungkin gk sama sekali.
@@ramadhanyudhatama1014 maksud saya itu apa.... pekerjaan2 yang melyani nafsu manusia kyk main,makan,tidur
@@ramadhanyudhatama1014 itu kebanyakan dijawa,kalau diluar Jawa Kenya masih banyak
@@ramadhanyudhatama1014 kebanyakan orang indo cuma mau jadi konsumen bro.buat ga mau tapi pas ada yang buat yg tapi kurang bagus dihujat habis²an dan orang indo banyak yg suka bajakan
@@Almabruri. well, ini dimulai dari sekolah yg membunuh para seniman, kalo studio animasi indo banyak yg minat kaya di jp kan makin banyak tayangan yg asik di tv/internet dari indonesia.
Yg penting mah menciptakan karya yg berguna di masa depan atau tidak, bekerja sama menciptakan karya yg berguna di masa depan
Setuju bgt ama guru gembul, pendidikan di Indonesia emang udah gak relevan lagi, kuno, ketinggalan zaman.
Tapi Moga kedepannya lebih baik lagi
#Setidak2nya hidup dimasa depan: *tidak menjadi beban bagi orang lain. # Selayaknya hidup dimasa depan : mampu bertahan dan mudah menyesuikan diri dengan keadaan. #Seharusnya hidup dimasa depan: sudah tahu potensi dan kelemahan diri yang dapat dikonfersi menjadi daya tawar terhadap peluang survive usaha #Sebaik2nya hidup dimasa depan : mengetahui jauh2 hari arah kebijakan dan regulasi buat ramu teknologinya yg adaptif. Seburuk2 hidup dimasa depan: menjadi pecundang, tim sabotase dan hatters sebagai ekspresi kegagalan dirinya mengelola banyaknya informasi
Menjadi politikus, anggota dewan, penjilat penguasa, eksekutif penipu, mafia hukum, adalah pekerjaan yang akan selalu ada di negeri ini pak guru.
hihi semoga engga selamanya
@@gurugembulYa, itu benar... 🌊🐋
Masa depan itu belajar diluar test di lembaga penerbit ijazah. Kita hanya butuh "ijazah"(sertifikat) doang.
Belajar dirumah tes dapat achivement sertifikat bidang yang kita pelajari.
10 pekerjaan dari data WEF atau smpe dajjal muncul, 1 bidang pekerjaan yg pasti adalah logistik. Apapun pekerjaannya pasti membutuhkan logistik.
Yes, tp tetap ada disrupsi di bagian sistemnya, yaitu lewat pengembangan teknologi 'smart contract'
setidaknya saya lulusan smk tkj. ada manfaatnya. sekarang jadi teknisi jaringan.laptop.print.cctv makasih pak guru ilmunya 🙏
Gara2 ini saya makin galau pak...
Anak saya yg pertama sudah jadi korban, banyak sekali yg dipelajari dengan setengah2 dan ga ada satupun yg dikuasai. Skrg anak yg kedua, jadi bikin galau mau diterusin buat sekolah formal. Dia hanya menonjol di bidang matematika, dan bikin dia stress kalau belajar tematik, yang soal2nya pun bikin saya sendiri geleng2 kepala...
@Wiwitan Rangga aku bukan om, om... Aku emak2, hehehe...
Matematika berguna om, buat ngitung duit jajan, klo jajan ke warung,hahahaha....
Iya, aku juga mikirnya ke situ om, anak yg kedua ini harus dialihkan ke IT dan semacamnya....
Terima kasih sarannya ya om.... 😊
Fokus aja motivasiin anak keduanya untuk kerja dibidang IT mbak, kalo anaknya jago matematika bisa potensial itu. Kalo mata pelajaran lain dia belajar setengah-setengah gausah khawatir, yg penting anak naik kelas aja udah bagus, dengan catatan matematika nya tetap dijaga dan biarkan dia bergaul. Kalo anak pertama tolong jangan pernah push dia untuk punya nilai bagus, sangat berbahaya buat masa depannya. Yang penting dia naik kelas aja udah bagus, sisanya biarkan dia bergaul dan nyari bakatnya sendiri secara otodidak. Ada banyak kok bidang-bidang yg bahkan mapelnya ga dijumpai di sekolah umum.
@@abanghussein7966 Yang penting di dukung sma di fasilitasiin aja bund. jangan di tuntut harus bisa semua, ikutin aja apa yang dia mau kasih dukungan, motivasi, doa sama fasilitas
SD, SMP, SMA pelajaran diulang-ulang terus dgn alasan diperdalam , trus buat apa, banggalah keluarga SMK berkembanglah terus memenuhi kebutuhan dan beranilah bubar ganti jurusan jika diperlukan
Mas nadiem dijadiin menteri pendidikan, salah satunya ditugaskan pak presiden adalah untuk merombak dunia pendidikan yg seperti dibilang pagurugembul ini.
Tapi, lihatlah. Betapa apa yg dilakukan mas nadiem untuk merombak itu, sengaja DIPOLITISASI dan DISALAH ARTIKAN oleh internal kementerian nya yg rata2 adalah ORANG-ORANG LAMA yg sulit diajak berubah, sulit ditunjukkan bahwa ada kesenjangan yg luar biasa besar antara lulusan sekolah dg kebutuhan dunia kerja.
Jadi, menurut saya, KRITIK paguru itu lebih banyak ditujukan kepada ORANG-ORANG LAMA DUNIA PENDIDIKAN, dan bukan untuk orang muda semangat baru, termasuk mas mentri.
Menurut saya gitu.
👍👍👍👍👍
Alhamdulillah sih kalo untuk SMK (jurusan TKJ). Materi yang saya dapat hampir selalu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Jadi ketika saya bertanya sesuatu ke alumni yang terpaut 3/4 tahun pasti gerak geriknya akan sama, mereka akan merasa sedikit kebingungan karena perbedaan materi/pelajaran. Namun untuk mata pelajar biasa seperti matematika dan semacamnya ya itu masih sama hal nya dengan sekolah biasa.