Mencerdaskan anak bangsa dan menyamankan guru dlm mengajar dan mendidik putra putri bangsa kedepan lbh cerdas dgn biaya pendidikan yg terjangkau kaum bawah alias rakyat kebanyakan bukan di buat ajang bisnis
Menteri yang Di SD harus memahami pemamhami siswa yang berumur usia dini. beda dengan SMP, beda dengan SMA dan sederajat, Beda dengan yang sudah di tingkat Universitas.
Buat Pak mentri, coba deh Bapak mengajar di sekolah berinteraksi langsung dengan siswa, ya minimal 3 bulan supaya Bapak punya pengalaman ril dan ngk sotoy. Permasalahan pendidikan kita itu sifatnya lokal, daripada terus-terusan pemborosan anggaran untuk gonta-ganti kurikulum lebih baik dananya digunakan untuk membentuk tim yg akan mendampinggi guru mengatasi permasalahan pembelajarannya, jika ternyata diperlukan dana untuk penanganannya maka ada anggaran yang disiapkan. Pengalaman mengajar di perguruan tinggi itu berbeda Pak dengan mengajar di sekolah apalagi kalau Bapak taunya dunia pendidikan cuma dari baca buku, hahaa kita guru-guru ketawa aja lihat Bapak, tapi ya beginilah nasip pendidikan kita, diurus orang-orang sok tau
Baca juga berita lainnya di kompas.id:
Mendikdasmen: Talenta Unggul Jangan Lupa Mengabdi untuk Negeri - komp.as/4ipHEFf
Mencerdaskan anak bangsa dan menyamankan guru dlm mengajar dan mendidik putra putri bangsa kedepan lbh cerdas dgn biaya pendidikan yg terjangkau kaum bawah alias rakyat kebanyakan bukan di buat ajang bisnis
Selamat pak Mentri barun
SD, sebanyak mungkin harus di ajari,
Menteri yang Di SD harus memahami pemamhami siswa yang berumur usia dini. beda dengan SMP, beda dengan SMA dan sederajat, Beda dengan yang sudah di tingkat Universitas.
Yang tidak bisa sertifikasi Pak Menteri, apa juga ada bantuan kesejahteraan dari Pemerintah ?
Buat Pak mentri, coba deh Bapak mengajar di sekolah berinteraksi langsung dengan siswa, ya minimal 3 bulan supaya Bapak punya pengalaman ril dan ngk sotoy.
Permasalahan pendidikan kita itu sifatnya lokal, daripada terus-terusan pemborosan anggaran untuk gonta-ganti kurikulum lebih baik dananya digunakan untuk membentuk tim yg akan mendampinggi guru mengatasi permasalahan pembelajarannya, jika ternyata diperlukan dana untuk penanganannya maka ada anggaran yang disiapkan. Pengalaman mengajar di perguruan tinggi itu berbeda Pak dengan mengajar di sekolah apalagi kalau Bapak taunya dunia pendidikan cuma dari baca buku, hahaa kita guru-guru ketawa aja lihat Bapak, tapi ya beginilah nasip pendidikan kita, diurus orang-orang sok tau
Statmentnya kadang berubah-ubah ..