bagaimana manusia purba dalam pandangan Islam?

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 15 ก.ค. 2023
  • ©aziz pw adalah kanal info yg berisikan informasi berupa :
    _-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
    -kisah, sejarah, mitos, fakta,kisah islami, dan berita unik lainya. -
    JANGAN TELAN MENTAH2 INFORMASI DARI KAMI CHECK TERLEBIH DAHULU jika tidak suka chanel ini silakan abaikan saja
    terimakasih.
    ----------------------------------------------------------------
    Video terbaru kami Update 1x dalam satu minggu
    ---------------------------------------------------------------
    WEBSITE :
    azizpwantarakisahsejarah.blog...
    Menurut ajaran Islam, Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang tercipta di bumi. Namun, terdapat teori sains yang menjelaskan bahwa manusia pertama di dunia adalah manusia purba. Lalu, bagaimana manusia purba dalam pandangan Islam?
    Manusia purba diperkirakan muncul sekitar 2,588 juta tahun lalu. Mengutip buku Seri IPS Sejarah SMP oleh Drs. Prawoto, M.Pd., manusia purba hidup di zaman purba atau yang dikenal dengan masa praaksara.
    Masa praaksara adalah sebuah masa di mana manusia belum mengenal tulisan Masa ini ditandai dengan manusia yang masih menggunakan batu dan logam sebagai teknologinya kala itu
    Seiring dengan berjalannya waktu, terjadi evolusi pada manusia, baik pada bentuk tubuh maupun kecerdasan. Misalnya, isi otak semakin besar, bentuk tengkorak berubah, cara berjalan yang semakin tegak, dan sebagainya. Evolusi terus terjadi hingga terbentuk manusia dengan wujud seperti sekarang
    Sekali-kali, tengoklah buku sejarah untuk tingkat SMP. Bab 1 buku itu membahas tentang sejarah manusia, yang dikaitkan dengan kemungkinan adanya jenis makhluk bernama 'manusia purba'. Mengapa teori semacam ini dimunculkan dan diajarkan di sekolah-sekolah?
    Perlu dicatat, Ilmu pengetahuan yang berkembang pada era dominasi Peradaban Barat sekarang ini bersumber dari paham sekularisme, utilitarianisme dan materialismematerialisme
    Pahampaham tersebut menolak unsur transenden dalam alam semesta, memisahkan agama dari kehidupan dan nilai yang tidak mutlak atau relatif (Harvey Cox, The Secular City, 1965).
    Semenjak Rene Descartes (m. 1650) menyampaikan prinsip cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada) maka rasio menjadi satu-satunya pengetahuan dan satu-satunya kriteria untuk mengukur kebenaran
  • บันเทิง

ความคิดเห็น •