Ok, santai aja, adapi kehidupan selalu bersyukur, mereka lagi pusing dengan massalah mereka bukan, masalah ku, tetap tenang, jalani kehidupan, Terimakasih, salam.
Saya pernah berada di fase 5 tanda kesuksesan tsb padahal sy bukan orang sukses yg memiliki sesuatu yg patut di cemburui apalagi sbg ancaman mereka yg membenci , memfitnah dan membuat narasi bohong demi menjatuhkan nama saya. Kl mengingat masa" itu ngeri rasanya dan saya bersyukur krn mampu melewati sampai finish saat purna tugas. Yg lebih menyeramkan hanya ada bbrp gelintir orang yg sikap baiknya tidak berubah meski ada narasi kejam terhadap saya. Sy hanya bs diam dan lebih fokus pada tugas" saya di kantor , saya bahkan tidak peduli/ bodo' amat kl pun semua membenci saya karena saya lbh mrsa nyaman , enjoy dan bener" berenergi saat saya sendiri. Jadi kebencian mereka justru mendatangkan kenikmatan bagi sy krn saya mencintai pekerjaan saya. Orang lain boleh menilai saya tidak punya teman tapi yg terjadi sesungguhnya saya tidak butuh teman apa lagi teman toxic seperti mereka. Seiring berjalannya waktu terfilter siapa dan apa biang di balik kebencian yg menimpa saya sudah terbiasa tidak peduli dg hal yg tidak berguna toh hukum alam akhirnya bicara, generasi berikutnya bisa menilai siapa mereka orang yg membenci, memfitnah saya. Dan lagi waktu sy dilingkungan toxic tsb tidak lama lagi. Semakin usia bertambah saya makin tidak sudi ribet dg pemikiran orang. Mo dianggap baik syukur , di anggap buruk terserah. Mo berteman ayo , gak juga silahkan. Yg terpenting saya menyelesaikan tugas saya sebaik-baiknya dan mengabdi pd Masyarakat dg sepenuh hati sehingga tidak ada mrsa menyesal alih" berhutang karena saya di gaji dari uang pajak RAKYAT. Tuhan emg maha asyik .... menghajar demi menguatkan mental saya Tks Tuhan .... Untuk diri sendiri , tks tubuh telah sekuat ini. ♈
Betul sobat,tnk you
Slm.makasih.sebelum.dan.sesudahnya.amin.ya.rba...
Sama-sama
Pas mantap
😇
betull sekali, dan hal2 ini memang related di kehidupan sehari-hari
😇
Ok, santai aja, adapi kehidupan selalu bersyukur, mereka lagi pusing dengan massalah mereka bukan, masalah ku, tetap tenang, jalani kehidupan, Terimakasih, salam.
Saya pernah berada di fase 5 tanda kesuksesan tsb padahal sy bukan orang sukses yg memiliki sesuatu yg patut di cemburui apalagi sbg ancaman mereka yg membenci , memfitnah dan membuat narasi bohong demi menjatuhkan nama saya. Kl mengingat masa" itu ngeri rasanya dan saya bersyukur krn mampu melewati sampai finish saat purna tugas. Yg lebih menyeramkan hanya ada bbrp gelintir orang yg sikap baiknya tidak berubah meski ada narasi kejam terhadap saya. Sy hanya bs diam dan lebih fokus pada tugas" saya di kantor , saya bahkan tidak peduli/ bodo' amat kl pun semua membenci saya karena saya lbh mrsa nyaman , enjoy dan bener" berenergi saat saya sendiri. Jadi kebencian mereka justru mendatangkan kenikmatan bagi sy krn saya mencintai pekerjaan saya.
Orang lain boleh menilai saya tidak punya teman tapi yg terjadi sesungguhnya saya tidak butuh teman apa lagi teman toxic seperti mereka. Seiring berjalannya waktu terfilter siapa dan apa biang di balik kebencian yg menimpa saya sudah terbiasa tidak peduli dg hal yg tidak berguna toh hukum alam akhirnya bicara, generasi berikutnya bisa menilai siapa mereka orang yg membenci, memfitnah saya. Dan lagi waktu sy dilingkungan toxic tsb tidak lama lagi. Semakin usia bertambah saya makin tidak sudi ribet dg pemikiran orang. Mo dianggap baik syukur , di anggap buruk terserah. Mo berteman ayo , gak juga silahkan.
Yg terpenting saya menyelesaikan tugas saya sebaik-baiknya dan mengabdi pd Masyarakat dg sepenuh hati sehingga tidak ada mrsa menyesal alih" berhutang karena saya di gaji dari uang pajak RAKYAT.
Tuhan emg maha asyik ....
menghajar demi menguatkan mental saya
Tks Tuhan ....
Untuk diri sendiri , tks tubuh telah sekuat ini. ♈
Terima kasih sudah berbagi cerita dan pengalaman di sini.
Status quo tak relevan bagi mereka yg mahu melebihi level luarbiasa.. jgn terpedaya pd apa yg anda hadapi saat anda berusaha success.
😇