TARI LENGGER DAN TARI TOPENG SURENG GEDE WONOSOBO PART 18

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 9 ก.ย. 2020
  • Sejarah Tari Lengger Tari Lengger menurut ceritanya sudah ada sejak zaman pemerintahan Prabu Brawijaya yang kemudian diadopsi oleh agama Islam untuk menyebarkan agama Islam diseluruh Nusantara. Tari ini berawal ketika Raja Brawijaya yang kehilangan putrinya, Dewi Sekartaji, mengadakan sayembara untuk memberikan penghargaan bagi siapa pun yang bisa menemukan sang putri. Bila pria yang menemukan akan dijadikan suami sang putri dan jika wanita maka akan dijadikan saudara. Sayembara yang dikuti oleh banyak ksatria ini akhirnya tinggal menyisakan dua peserta yaitu Raden Panji Asmoro Bangun yang menyamar dengan nama Joko Kembang Kuning dari Kerajaan Jenggala. Satu lagi, Prabu Klono dari Kerajaan Sebrang, merupakan orang yang menyebabkan sang putri kabur karena sang raja menjodohkannya.
    Tari Lengger berasal dari kata “elinga ngger”. Yang artinya ingatlah nak. Lengger tersebut bermakna petuah atau nasehat agar kita selalu ingat kepada Tuhan yang Maha Esa, untuk b atau berbuat baik kepada semua orang. Pada saat itu, hiburan yang disenangi oleh masyarakat adalah Tayub atau Ledek. Pada saat masyarakat sedang mengadakan hiburan Tayub atau Ledek, Sunan Kalijaga hadir pula ditengah-tengah para penonton. Apabila sudah tiba saatnya untuk sholat, baik itu sholat Dzuhur, ‘Ashar, Maghrib, Isya’, maupun Shubuh, Sunan Kalijaga selalu mengingatkan dengan kata elinga ngger iki wis wayahe padha shalat age padha shalat dhisik (ingatlah nak saatnya sholat, mari kita sholat dulu). Dengan kata elinga ngger maka timbul kata Lengger
  • บันเทิง

ความคิดเห็น • 6

  • @putrarimbasakti1939
    @putrarimbasakti1939 3 ปีที่แล้ว

    Jos

  • @sedewodewo7954
    @sedewodewo7954 3 ปีที่แล้ว

    Mba sendur mengingatkan zawan aku kecil nonton lengger dandany gelungan klhtn klasik dan anggun,,tpi lengger2 sekarang ga mau gelungan

    • @Kebablas.Kreatif
      @Kebablas.Kreatif  3 ปีที่แล้ว

      kemajuan jaman, mau memperlihatkan rambut reboundingnya kali he he he