6 KLUB KECIL INGGRIS YANG JINAKKAN RAKSASA EROPA

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 14 พ.ย. 2024

ความคิดเห็น • 105

  • @StartingElevenList
    @StartingElevenList  2 ปีที่แล้ว +44

    Selamat malam semua... 😊

  • @ariirawanchanel
    @ariirawanchanel 2 ปีที่แล้ว +5

    Ipsictown adalah club bek timnas kita elkan bagot

    • @Champprix
      @Champprix 5 หลายเดือนก่อน

      & musim dpn Ipswich bermain di kasta tertinggi liga inggris PL..

  • @facthur
    @facthur 2 ปีที่แล้ว +49

    yang menarik di liga inggris selain permainannya yang sangat ketat tidak ada kata im medioker, semua tim bisa melawan tim tim besar dan tak jarang suka membuat kejutan.. makannya gue seneng banget liat liga inggris

    • @anakkampung9733
      @anakkampung9733 2 ปีที่แล้ว +2

      Skrg di hadapan haland medioker smua

    • @facthur
      @facthur 2 ปีที่แล้ว

      @@anakkampung9733 beberapa kali city juga sanggup d tahan imbang

    • @ahmadjakfarsiregar409
      @ahmadjakfarsiregar409 2 ปีที่แล้ว +2

      Liga terbaik sih katanya, tapi ketemu tim Spanyol sekelas villareal aja ketar ketir

    • @isalardnn666
      @isalardnn666 2 ปีที่แล้ว +3

      yoi, skor/kemenangan tidak bisa di prediksi

    • @rajaboba6217
      @rajaboba6217 2 ปีที่แล้ว +4

      Yang pasti liga Inggris tidak sperti liga SPANYOL DAN ITALY yg penuh dengan sejarah.
      Inggris bru bbrpa tahun mulai bagus krna 80% pemain nya bukan asli orng Inggris tapi negara luar

  • @agusnch9249
    @agusnch9249 2 ปีที่แล้ว +3

    Semua tim kecil dr negara lain juga byk yg prnh ngalahin raksasa eropa,gk cuma dr inggris doank

  • @siapahayo1055
    @siapahayo1055 2 ปีที่แล้ว +6

    Banyal club2 liga inggris yang sekarang dianggap club Mediocre dulunya club yang disegani, seperti Preston North End,leeds United,Sheffield Wednesday,Sunderland,Aston Villa,bolton Wanderers,nottingham Forest,ipswich town,newcastle United,everton dll sempat berjaya dimasanya sayangnya skrg juga banyak yang Tenggelam

    • @justinsm
      @justinsm 3 หลายเดือนก่อน

      Banyak klub bersejarah Inggris seperti Preston North End, Leeds United, Sheffield Wednesday, Sunderland, Aston Villa, Bolton Wanderers, Nottingham Forest, Ipswich Town, Newcastle United, dan Everton memang sukses di masanya. Jatuhnya mereka dari posisi terdepan dapat disebabkan oleh berbagai faktor:
      1. Tantangan Finansial:
      Ketidakstabilan keuangan dan salah urus telah mempengaruhi banyak klub. Investasi pada pemain atau fasilitas bisa saja salah, dan klub terkadang harus berjuang dengan utang atau salah urus keuangan, yang berujung pada penurunan.
      2. Permasalahan Pengelolaan dan Kepemilikan:
      Keputusan manajemen yang buruk dan kepemilikan yang tidak stabil dapat berdampak pada kinerja klub. Perubahan kepemilikan, strategi yang tidak selaras, atau kurangnya visi dapat menghambat kesuksesan jangka panjang.
      3. Perubahan Persaingan:
      Lanskap sepak bola telah berubah secara dramatis, dengan masuknya kekayaan dan investasi ke klub-klub dari negara lain. Tim-tim seperti Manchester City dan Chelsea telah mengubah keseimbangan kompetitif sepak bola Inggris secara signifikan.
      4. Peningkatan Persaingan:
      Meningkatnya persaingan baik di dalam negeri maupun internasional membuat mempertahankan kesuksesan menjadi lebih menantang. Klub-klub yang dulunya dominan menghadapi persaingan yang lebih ketat dari tim-tim lain dengan dukungan finansial yang signifikan.
      5. Dinamika Sepak Bola Modern:
      Lingkungan sepak bola modern lebih didorong oleh finansial. Klub-klub yang pernah meraih kesuksesan dalam sejarah mungkin akan kesulitan bersaing dengan kekuatan finansial yang mendominasi sepakbola saat ini.
      Membandingkan Klub:
      Everton:
      Everton memang klub bersejarah dengan kekayaan sejarah dan prestasi substansial. Namun, performa mereka saat ini mungkin tidak sesuai dengan status historis mereka, terutama jika dibandingkan dengan klub-klub sukses baru-baru ini.
      Kekuatan Komparatif:
      Betis, Leipzig, Lyon, Fiorentina, dan tiga besar Portugal (Porto, Benfica, Sporting) tampil kompetitif di liga dan kompetisi Eropa masing-masing.
      PSV, Celtic, dan Zenit juga sukses di liga domestiknya dan terkadang di Eropa.
      Everton secara historis penting tetapi mungkin tidak secara konsisten menyamai level klub-klub ini, terutama dalam hal kesuksesan dan kekuatan finansial baru-baru ini. Kesuksesan historis tidak selalu mencerminkan performa saat ini, dan banyak faktor yang berkontribusi terhadap sifat dinamis status klub sepak bola.
      Kesimpulan:
      Meskipun banyak dari klub-klub bersejarah ini pernah menjadi raksasa dalam sepak bola, dinamika persaingan dan finansial sepak bola modern telah mengubah keseimbangan. Klub seperti Everton mungkin memiliki sejarah yang kaya, namun mempertahankan atau mendapatkan kembali keunggulan di dunia sepak bola saat ini memerlukan banyak tantangan, termasuk stabilitas keuangan, manajemen yang efektif, dan kinerja kompetitif.

  • @bysignals9611
    @bysignals9611 2 ปีที่แล้ว +5

    Dsini klub kecil dari indonesia raya ditaklukkan klub kamboja raya

  • @penerusluckyarul23n
    @penerusluckyarul23n 2 ปีที่แล้ว +18

    Biasanya klub Spanyol yang bisa jinakin klub raksasa hehehe, mantap lah klub Liga Inggris yang lain

    • @justinsm
      @justinsm 3 หลายเดือนก่อน

      Ya, klub-klub Spanyol punya reputasi mampu menjinakkan beberapa raksasa terbesar di sepak bola Eropa, dan itu terbukti dari penampilan mereka di Liga Champions UEFA dan Liga Eropa UEFA selama bertahun-tahun. Klub-klub seperti Real Madrid, Barcelona, ​​dan Sevilla secara konsisten berhasil mengalahkan tim-tim papan atas dari Premier League dan liga lainnya, yang merupakan bukti ketajaman taktis, pengalaman, dan kualitas mereka.
      1. Klub Spanyol vs. Raksasa:
      Real Madrid terkenal dengan kemampuannya mengalahkan raksasa lain, terutama di Liga Champions, di mana mereka telah berkali-kali mengalahkan klub seperti Manchester United, Liverpool, dan Bayern Munich.
      Barcelona, ​​bahkan dalam fase transisi, memiliki kemampuan untuk bangkit melawan tim papan atas, dengan kemenangan mengesankan atas Manchester United, Chelsea, dan Arsenal di musim UCL sebelumnya.
      Sevilla telah mengukir namanya dengan memenangkan Liga Europa beberapa kali, sering kali mengalahkan tim-tim yang terlihat lebih kuat di atas kertas, termasuk klub-klub dari Liga Premier.
      2. Daya Saing Klub Liga Inggris:
      Klub-klub Liga Premier, seperti yang Anda sebutkan, memang tangguh. Terkait pertandingan babak sistem gugur yang intens dan penuh tekanan, mereka memiliki kualitas untuk menantang tim mana pun, termasuk raksasa Spanyol. Pertarungan yang Anda sebutkan, seperti Real Madrid atau Barcelona vs PSG, atau pertarungan Liga Inggris seperti Fulham vs Bournemouth, masing-masing menghadirkan keseruannya masing-masing, namun dengan cara yang berbeda.
      3. Membandingkan Kecocokan:
      Dalam pertandingan Eropa yang penuh pertaruhan (seperti Real Madrid/Barca vs. PSG), fokusnya sering kali tertuju pada kecemerlangan individu para pemain kelas dunia dan pertarungan taktis antar manajer elit.
      Di Liga Premier, pertandingan seperti Fulham vs. Bournemouth menghadirkan kegembiraan melalui sifat liga yang tidak dapat diprediksi, di mana bahkan tim yang disebut "lebih kecil" pun dapat memberikan kejutan melawan klub-klub besar, menciptakan drama dan ketegangan setiap minggunya.
      Kesimpulan:
      Meski klub-klub Spanyol secara historis sukses menjinakkan raksasa, terutama di kompetisi Eropa, Premier League menawarkan sensasi berbeda. Pertandingannya kompetitif, tidak dapat diprediksi, dan seringkali lebih menarik sepanjang musim. Jadi, apakah itu pertandingan antara raksasa Eropa atau pertarungan sengit di Premier League, selalu ada sesuatu yang menarik untuk dinantikan.

  • @wanda5407
    @wanda5407 2 ปีที่แล้ว +10

    middelsburg ..
    mark viduka , gaizka mendeita

  • @wahyusetiawan7261
    @wahyusetiawan7261 2 ปีที่แล้ว +12

    Betul sekali, jika nggak ada liga Inggris kagak seru, males nonton lihat liga eropa lainnya nggak ada gregetnya.
    Sampai gregetnya liga Inggris lebih seru dr champions. Liga Champions aja pada 8 besar baru serunya, sedangkan liga Inggris hampir tiap minggu ada saja partai yg seru dan menarik

    • @Ramdhanipermana
      @Ramdhanipermana ปีที่แล้ว

      Luh ga tau ya liga itali diera akhir 80an sampai akhir 90an jadi kiblat pelabuhan pemain bintang.... bahkan sampai saat nih menjadi rekor hak penyiaran terlama diindonesia selama lebih 10 musim....

    • @wahyusetiawan7261
      @wahyusetiawan7261 ปีที่แล้ว

      @@Ramdhanipermana itu dulu mang sekarang sudah jadi liga aki-aki 🤭

    • @Ramdhanipermana
      @Ramdhanipermana ปีที่แล้ว

      @@wahyusetiawan7261 gue akuin liga inggris tuh sekarang bertabur bintang tapi tuh dah terlambat ga bisa melewati rekor hak siar diindonesia sampai lebih dari 10 tahun karena tv sekarang lebih fokus ke emak" buat naikin rating dibandingkan membeli hak siar liga inggris🤣🤣🤣

    • @justinsm
      @justinsm 3 หลายเดือนก่อน

      Anda benar sekali dalam menyoroti daya tarik unik Liga Utama Inggris (EPL). EPL dikenal dengan persaingannya yang ketat, bahkan pertandingan antara tim papan tengah atau peringkat bawah pun bisa menegangkan. Kegembiraan ini didorong oleh ketidakpastian liga, keseimbangan kompetitif, dan atmosfer penuh semangat yang diciptakan oleh para penggemar.
      1. Keseruan Mingguan di EPL:
      Setiap minggunya, Premier League menawarkan pertandingan-pertandingan menarik, dan hasilnya sering kali tidak menentu. Bahkan pertandingan yang melibatkan tim seperti Spurs dan Leicester bisa menjadi pertandingan yang menegangkan dan menampilkan momen dramatis. Fisik, kecepatan, dan intensitas permainan menambah tontonan.
      2. Keseruan Liga Champions:
      Liga Champions UEFA biasanya menjadi lebih intens di babak selanjutnya, seperti perempat final dan semifinal, tempat tim-tim terbaik di Eropa saling berhadapan. Meskipun pertandingan babak 16 besar seperti Atlético Madrid vs. Inter Milan sangat dinantikan, memang benar bahwa beberapa pertandingan penyisihan grup atau babak sistem gugur awal mungkin tidak memiliki keseruan dari minggu ke minggu seperti EPL.
      3. Daya Tarik Global Liga Premier:
      Daya tarik global EPL sebagian disebabkan oleh daya saingnya-bahkan tim-tim di luar "Enam Besar" tradisional dapat menantang tempat di Eropa atau membuat kejutan melawan tim-tim papan atas. Hal ini menciptakan lingkungan di mana hampir setiap pertandingan terasa penting dan dapat memberikan hasil yang tidak terduga.
      4. Perbandingan dengan Liga Lain:
      Meskipun pertandingan antara raksasa seperti Atlético Madrid dan Inter Milan berlangsung menarik, pertandingan tersebut lebih sedikit dan jarang terjadi di liga di mana tim-tim papan atas sering kali mendominasi. Beragamnya tim kompetitif di EPL berarti pertandingan menarik lebih sering terjadi.
      Singkatnya, meskipun Liga Champions menawarkan sepak bola papan atas dan berisiko tinggi, keseruan Liga Premier yang konsisten sering kali memberikan pengalaman menonton yang lebih menarik, menjadikannya liga paling mendebarkan untuk diikuti minggu demi minggu.

  • @clangamers7501
    @clangamers7501 2 ปีที่แล้ว +5

    Syangnya klub inggris terlalu padat jadwalnya sehingga sering kali memasuki momen2 menjelang semifinal dan final turnamen kejuaraan eropa, klub inggris kehbisan stamina sehingga gagal juara

    • @justinsm
      @justinsm 3 หลายเดือนก่อน

      Musim 2018-2019 memang menjadi musim yang luar biasa bagi klub-klub Inggris karena mendominasi kompetisi Eropa meski memiliki jadwal yang padat. Inilah cara mereka berhasil mencapai hal ini:
      1. Kedalaman Pasukan:
      Klub-klub Liga Premier memiliki beberapa skuad terdalam di Eropa, memungkinkan mereka untuk merotasi pemain dan mengelola kelelahan lebih baik daripada banyak klub lain. Kedalaman ini sangat penting pada tahun 2019, karena tim seperti Liverpool dan Tottenham mampu menurunkan susunan pemain yang kuat baik di kompetisi domestik dan Eropa.
      2. Fleksibilitas Taktis:
      Manajer Inggris seperti Jürgen Klopp (Liverpool) dan Mauricio Pochettino (Tottenham) mampu mengadaptasi taktik mereka secara efektif melawan lawan yang berbeda. Kemampuan mereka untuk mengubah strategi, apakah itu tekanan tinggi, serangan balik, atau pertahanan yang solid, memainkan peran penting dalam mengalahkan raksasa Eropa.
      3. Ketahanan Mental:
      Tim-tim Inggris menunjukkan ketahanan mental yang luar biasa pada tahun 2019. Kembalinya Liverpool melawan Barcelona di semifinal Liga Champions, di mana mereka membalikkan defisit 3-0 dengan kemenangan 4-0 di Anfield, adalah contoh utama dari tekad dan keyakinan mereka.
      4. Intensitas Liga Premier:
      Tingginya intensitas Liga Inggris mungkin justru mempersiapkan klub-klub Inggris menghadapi pertandingan-pertandingan berat di Eropa. Tuntutan fisik dan mental dari liga mungkin telah membantu mereka mempertahankan performa tingkat tinggi di Eropa.
      5. Pertunjukan Utama:
      Kecemerlangan individu juga berperan. Pemain seperti Virgil van Dijk, Mohamed Salah, dan Son Heung-min menampilkan penampilan kunci di saat yang paling penting, membantu tim mereka mengatasi lawan yang kuat.
      6. Keberuntungan dan Waktu:
      Keberuntungan dan waktu juga berperan. Cedera, performa, dan bahkan keputusan wasit dapat memengaruhi hasil pertandingan. Pada tahun 2019, klub-klub Inggris tampaknya memiliki perpaduan yang tepat dari elemen-elemen ini di pihak mereka.
      Meskipun jadwalnya padat, kombinasi kedalaman skuad, fleksibilitas taktis, dan ketahanan klub-klub Inggris memungkinkan mereka untuk unggul dan mendominasi kompetisi Eropa pada tahun 2019, yang berpuncak pada final Liga Champions Inggris antara Liverpool dan Tottenham, serta Chelsea memenangkan Europa. Liga melawan Arsenal.

  • @j.a.s542
    @j.a.s542 2 ปีที่แล้ว +8

    Mungkin secara kompetisi, liga ingrris yg terbaik di dunia, tetapi Club Club liga inggris kesusahan saat berkompetisi di eropa baik di UCL dan UEL dan 2 kompetisi tersebut di dominasi dari liga spayol,
    UCL bersama Real Madrid
    UEL bersama Sevilla

    • @justinsm
      @justinsm 3 หลายเดือนก่อน

      Anda benar dalam menyoroti bahwa klub-klub Inggris sering menghadapi persaingan ketat di Eropa, sementara klub-klub Spanyol, khususnya Real Madrid di Liga Champions UEFA (UCL) dan Sevilla di Liga Eropa UEFA (UEL), mendominasi. Mari kita uraikan ini:
      1. Dominasi Spanyol di Eropa:
      Real Madrid sangat sukses di Liga Champions, dengan rekor 14 gelar, termasuk serangkaian kemenangan di tahun 2010-an.
      Sevilla telah mendominasi Liga Europa, memenangkan kompetisi tersebut sebanyak 7 kali, termasuk rekor luar biasa dalam beberapa tahun terakhir.
      2. Koefisien UEFA Tinggi:
      Meskipun dominasi klub-klub Spanyol di UCL dan UEL, klub-klub Inggris secara konsisten memiliki koefisien UEFA yang tinggi. Hal ini karena sistem koefisien UEFA tidak hanya memberikan penghargaan pada kemenangan di babak sistem gugur tetapi juga kinerja yang konsisten di semua putaran kompetisi selama beberapa musim. Inilah mengapa klub-klub Inggris mempertahankan koefisien yang tinggi:
      Konsistensi dalam Partisipasi:
      Klub-klub Inggris secara teratur lolos ke babak grup UCL dan UEL dan sering kali melaju ke babak sistem gugur. Kehadiran yang konsisten di kompetisi Eropa membantu mengumpulkan poin.
      Performa Kuat di Berbagai Klub:
      Liga Premier biasanya memiliki banyak klub yang berkinerja baik di Eropa, bukan hanya satu atau dua tim dominan. Misalnya, dalam beberapa tahun terakhir, klub-klub seperti Manchester City, Liverpool, Chelsea, Tottenham, Arsenal, dan Manchester United semuanya telah mencapai tahap lanjutan di kompetisi Eropa.
      Kedalaman Persaingan:
      Kedalaman persaingan di Premier League berarti bahwa bahkan klub-klub yang tidak sering memenangkan trofi Eropa (misalnya Arsenal, Manchester United, Tottenham) masih bisa melaju jauh ke dalam turnamen dan mendapatkan poin yang signifikan sebagai koefisien.
      Keberhasilan Terbaru:
      Liverpool menjuarai Liga Champions pada tahun 2019, Chelsea menjuarainya pada tahun 2021, dan Manchester City pada tahun 2023. Kemenangan-kemenangan ini, bersama dengan pencapaian reguler klub-klub Inggris lainnya, berkontribusi besar pada tingginya koefisien.
      Di Liga Europa, Chelsea dan Manchester United telah memenangkan gelar dalam beberapa tahun terakhir, semakin meningkatkan koefisien Inggris.
      3. Kesimpulan:
      Meskipun klub-klub Spanyol memiliki periode dominasi baik di UCL maupun UEL, kekuatan dan konsistensi klub-klub Inggris secara keseluruhan di semua putaran kompetisi Eropa menjaga koefisien UEFA mereka tetap tinggi. Sifat kompetitif Liga Premier berarti bahwa klub-klubnya secara konsisten berada di antara yang terbaik di Eropa, meskipun mereka tidak selalu memenangkan trofi final sesering rekan-rekan mereka di Spanyol.

  • @yulianbaskara3351
    @yulianbaskara3351 2 ปีที่แล้ว +21

    Saat itu Swansea yang pernah d perkuat jordy amat , calon pemain naturalisasi timnas indonesia

  • @Ramdhanipermana
    @Ramdhanipermana ปีที่แล้ว

    Gue inget banget waktu milan lawan leeds.... dida membuat blunder konyol yang membuat dirinya dipinjamkan ke corintians

  • @galihwidilaksono5614
    @galihwidilaksono5614 2 ปีที่แล้ว +14

    kurang 1 match lagi min. Leicester City vs Sevilla di babak 16 besar UCL 2016-17

    • @TidurZZZ12
      @TidurZZZ12 15 วันที่ผ่านมา

      Leicester itu kelab besar pernah menang liga inggeris kalau kelab kecil contoh nya Deportivo la coruna yg menang ke atas AC milan

  • @agusmovistar4632
    @agusmovistar4632 2 ปีที่แล้ว +10

    Nottingham forest juara ucl

  • @listyawanwawan3231
    @listyawanwawan3231 2 ปีที่แล้ว +19

    Memang kalo tim kecil semangat dan motivasi nya lebih besar daripada club2 besar.😏😏

  • @muhammadiqbal3441
    @muhammadiqbal3441 2 ปีที่แล้ว +4

    Sayangnye Sekarang Michu Udeh Pensiun.

  • @freddy8431
    @freddy8431 2 ปีที่แล้ว +7

    Jaman dulu Nottingham bukan club kecil, kayanya dulu admin belum lahir. Dulu Nottingham pernah jadi raja Eropa 2x. Berhubung prestasi menurun dan bahkan terdegradasi tidak banyak sponsor yang masuk sehingga mengalami krisis.

    • @bagusrio8198
      @bagusrio8198 2 ปีที่แล้ว +2

      Klub kecil bisa karena tempat asalnya

    • @justinsm
      @justinsm 3 หลายเดือนก่อน

      Anda benar dalam menyoroti bahwa Nottingham Forest pernah menjadi kekuatan dominan di sepakbola Eropa, memenangkan Piala Eropa (sekarang Liga Champions UEFA) dua kali pada tahun 1979 dan 1980. Namun, penurunan kinerja mereka, menyebabkan degradasi dari Liga Premier dan kesulitan keuangan, berdampak signifikan pada klub.
      Skenario yang Anda gambarkan memang bisa terjadi pada klub-klub besar lainnya jika menghadapi situasi serupa, meski lebih rumit terjadi pada tim-tim papan atas saat ini seperti Manchester United, Juventus, Manchester City, Liverpool, Chelsea. Inilah alasannya:
      1. Kekuatan Finansial dan Merek Global:
      Klub-klub top saat ini memiliki basis penggemar global yang jauh lebih besar, sumber pendapatan yang terdiversifikasi (dari penyiaran, merchandising, dan sponsorship), dan dukungan finansial yang signifikan, yang membuat mereka lebih tahan terhadap krisis.
      Degradasi masih akan menyebabkan kerugian finansial yang besar, terutama dari hilangnya pendapatan dari penyiaran, namun klub-klub ini memiliki jaring pengaman yang lebih besar dibandingkan dengan Nottingham Forest selama penurunan mereka.
      2. Sponsor dan Penawaran Komersial:
      Sponsor dan kesepakatan komersial sering kali bersifat jangka panjang dan terikat pada merek global, bukan sekadar kinerja. Namun, kinerja buruk dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penurunan nilai sponsorship.
      Degradasi kemungkinan akan menyebabkan beberapa sponsor menarik diri atau menegosiasikan kembali kesepakatan, namun klub-klub papan atas sering kali memiliki kontrak yang melindungi mereka.
      3. Dampak Degradasi:
      Manchester City dan Chelsea memiliki pemilik kaya yang dapat mengurangi dampak degradasi melalui dukungan finansial, sementara klub seperti Manchester United dan Liverpool memiliki aliran pendapatan global yang besar yang dapat membantu mereka bangkit kembali dengan cepat.
      Juventus memiliki warisan sejarah dan basis penggemar yang kuat yang akan mendukung mereka bahkan di masa-masa sulit.
      Meskipun degradasi tidak diragukan lagi akan menjadi kemunduran besar bagi klub-klub ini, struktur, kekuatan finansial, dan daya tarik global mereka saat ini kemungkinan besar akan mencegah mereka menghadapi penurunan jangka panjang seperti yang dialami Nottingham Forest.

  • @MukimadvsBajreyyun
    @MukimadvsBajreyyun 2 ปีที่แล้ว +9

    Dulu ada Gamis di Swansea

    • @armand04
      @armand04 2 ปีที่แล้ว +2

      Gomis cuk bukan gamis wkwk, btw gomis tiba di Swansea waktu the Swans udh jadi tim papan bwah lg

  • @yudhaaji9715
    @yudhaaji9715 2 ปีที่แล้ว +28

    Itulah kenapa saya suka liga Inggris karena tim - tim kecil liga Inggris bisa mengalahkan tim besar Eropa dan klub - klub kecil liga Inggris bisa berbicara banyak di kompetisi Eropa.

    • @justinsm
      @justinsm 3 หลายเดือนก่อน

      Senang rasanya Anda mengapresiasi sifat kompetitif Liga Premier Inggris, di mana tim-tim kecil sering kali bisa menantang dan bahkan mengalahkan beberapa tim raksasa Eropa. Namun jika bicara kesuksesan di kompetisi Eropa, Arsenal tak setingkat Real Madrid atau Barcelona dalam pencapaian sejarah.
      1. Real Madrid dan Barcelona di Eropa:
      Real Madrid telah memenangkan Liga Champions UEFA (UCL) sebanyak 14 kali, menjadikan mereka klub tersukses dalam sejarah kompetisi.
      Barcelona telah memenangkan UCL 5 kali dan memiliki sejarah kesuksesan di Eropa, termasuk beberapa kemenangan Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antarklub FIFA.
      Kedua klub telah mendominasi sepak bola Eropa selama beberapa dekade, terutama Real Madrid yang memiliki tradisi sukses di Liga Champions sejak lama.
      2. Arsenal di Eropa:
      Arsenal adalah klub penting dan dihormati di sepakbola Eropa, namun lemari trofi Eropa mereka lebih kecil dibandingkan dengan Madrid dan Barca.
      Arsenal telah memenangkan Piala Winners UEFA (1994) dan Piala Pameran Antar Kota (1970). Namun, mereka belum memenangkan Liga Champions UEFA, yang paling dekat terjadi pada tahun 2006 ketika mereka mencapai final tetapi dikalahkan oleh Barcelona.
      Arsenal telah menjadi peserta reguler di Liga Champions dan Liga Europa, mencapai final Liga Europa pada 2019 tetapi kalah dari Chelsea.
      3. Daya Saing Liga Inggris:
      Yang membuat Premier League spesial adalah kedalaman kompetisinya. Bahkan klub-klub yang bukan merupakan kekuatan tradisional di Eropa dapat tampil baik di kompetisi Eropa. Misalnya, Chelsea dan Liverpool meraih kesuksesan signifikan di Liga Champions, dan klub-klub seperti Manchester United dan Manchester City juga meraih kesuksesan.
      Kesimpulan:
      Meskipun Arsenal adalah klub besar dengan sejarah yang kaya dan penampilan yang kuat di kompetisi Eropa, Real Madrid dan Barcelona berada di liga yang berbeda dalam hal kesuksesan Eropa. Banyaknya gelar Liga Champions dan penampilan konsisten mereka di level tertinggi sepak bola Eropa telah menjadikan mereka dua klub paling sukses dan ikonik dalam sejarah olahraga ini.

  • @rizkyramdani3122
    @rizkyramdani3122 2 ปีที่แล้ว +5

    Middlesbrough dan Fulham mengejutkan pada masa-masanya

  • @Gojo26972.
    @Gojo26972. 2 ปีที่แล้ว +11

    Intronya baru min 🗿,
    Min bahas tentang club argentina dalam peristiwa baru baru ini

  • @4gotten4what
    @4gotten4what 2 ปีที่แล้ว +11

    Negri ratu Elizabeth ya?, nggak salah sih

  • @bosowatexsas7661
    @bosowatexsas7661 ปีที่แล้ว

    Liga Inggris tdk membosankan dgn fair play nya.. Tdk seperti Italia yg sngt membosankan dgn aksi2 diving nya

  • @nuklirgaming898
    @nuklirgaming898 2 ปีที่แล้ว +10

    🔥🔥🔥🎉🎉🎉

  • @arfanEfend1
    @arfanEfend1 2 ปีที่แล้ว

    Liga terbaik💯

  • @mohalam5879
    @mohalam5879 ปีที่แล้ว

    Anjay, sejak kpn Roma jdi klub raksasa 😂🤣😂

  • @kasmanyusuf514
    @kasmanyusuf514 2 ปีที่แล้ว +8

    Bahas serie A juga

  • @newtown9182
    @newtown9182 2 ปีที่แล้ว +3

    Seru ya.... Tapi mengapa Selalunya partai final klub2 Liga Inggeris menangis tanpa trophy? 😳😂
    Selalunya klub2 dr luar Liga Inggeris yg menang.

    • @kskmy2
      @kskmy2 2 ปีที่แล้ว

      selalu ya cong 👍🏻 pinter banget ni bocah

  • @edwardraharja2424
    @edwardraharja2424 2 ปีที่แล้ว +2

    Sy suka Liga Inggris karena Liga yg ketat, maha dahsyat dan seru

  • @irsanm10
    @irsanm10 2 ปีที่แล้ว +11

    Zoltan gera, bobby Zamora, clint Dempsey, dulu suka pake Fulham kalo mau main tanpa beban pas main cup wkwkk

    • @ahmadfuad4651
      @ahmadfuad4651 2 ปีที่แล้ว

      Dickson Etuhu, Scot Parker 😬

    • @irsanm10
      @irsanm10 2 ปีที่แล้ว

      @@ahmadfuad4651 etuhu ngacir bgt dulu wkwkwk Parker buat shoot jarak jauh sama maen umpan pendek nya wkwkwk

  • @fadzrilmaruflubis
    @fadzrilmaruflubis ปีที่แล้ว

    Ada klubnya si Elkan Baggot cuy 😁

  • @gherinryo2852
    @gherinryo2852 2 ปีที่แล้ว +2

    Besok southampton ngatungi city

    • @abdurahman3065
      @abdurahman3065 2 ปีที่แล้ว +1

      afhhh iyhh kidsss JANJI GA 4-0???🤡🤡🤡🤫🤫🤡🤡🤫🤡🤡

  • @safutrahaseo1473
    @safutrahaseo1473 2 ปีที่แล้ว +8

    kenapa selalu club italiano

  • @budirisdiantorisdianto60
    @budirisdiantorisdianto60 2 ปีที่แล้ว

    Newcastle min...... Lawan barcelona menang 3-2......wah....sentimen nich si mimin

  • @Monkyv2-m4t
    @Monkyv2-m4t 7 หลายเดือนก่อน

    Sekarang Atalanta vs liverpool

  • @pinziestefanus.425
    @pinziestefanus.425 2 ปีที่แล้ว +3

    Leeds waktu itu masi klub kuat

  • @agussetyawan4347
    @agussetyawan4347 2 ปีที่แล้ว +2

    Semuanya dari liga inggris liga konoha tdk ada dan jgn ngarep ya

  • @idwd4
    @idwd4 2 ปีที่แล้ว +10

    Leicester bapuk 😂

  • @muhammadnajib295
    @muhammadnajib295 2 ปีที่แล้ว

    Newcastle vs barca min

  • @Theend-d4q
    @Theend-d4q 5 หลายเดือนก่อน

    Klub kecil apaan kalo sudah ngomongin klub yg ada di liga inggris itu itu sudah termasuk klub besar kocak 😂

  • @Hunter.212.pemula
    @Hunter.212.pemula 2 ปีที่แล้ว

    Mimin tidak konsisten di salah 1videonya bilang bahwa liga inggris liga petani😂😂😂 tapi skrg bilang menguasai liga eropa,mana ada si min liga petani bisa menguasai liga eropa...yg benar yg mana min???

  • @bagusrio8198
    @bagusrio8198 2 ปีที่แล้ว

    Ada bang amat

  • @muhammadfikri637
    @muhammadfikri637 2 ปีที่แล้ว

    Min coba bahas kenpa club liga Spanyol lebih sukses di kancah Eropa ketimbang liga yang. Sukses nya tu seperti Madrid Barca di liga ucl Sevilla di Eropa league

  • @theendrieprianto253
    @theendrieprianto253 2 ปีที่แล้ว

    Sepak bola makin tak menarik dan tak merata selama ini

  • @mahar_grz
    @mahar_grz 2 ปีที่แล้ว +1

    AS Roma klub besar ya? 😂

    • @Dse_2334
      @Dse_2334 3 หลายเดือนก่อน

      ya besar lah pernah comeback lawan barca

  • @dhikinurarifin7234
    @dhikinurarifin7234 2 ปีที่แล้ว +1

    Ipswich town bukannya klub ny elkan

  • @endahpurnamasari6975
    @endahpurnamasari6975 ปีที่แล้ว

    Fulham 5-1sks fc

  • @gusmoen
    @gusmoen 2 ปีที่แล้ว +10

    Min, coba angkat Michu dan Bony, karier nya kok menghilang tanpa jejak 😊

    • @mohammadhafidz5234
      @mohammadhafidz5234 2 ปีที่แล้ว +2

      Lgsg wa aja istrinya gan
      😝😝😅

    • @gusmoen
      @gusmoen 2 ปีที่แล้ว

      @@mohammadhafidz5234 🤣🤣🤣

    • @adestywn7460
      @adestywn7460 2 ปีที่แล้ว +2

      Michu dah lama pensiun, kalo bony di musim ini belum ada klub yg mau menampungnya

  • @abrahamtubiaspuhiri2162
    @abrahamtubiaspuhiri2162 2 ปีที่แล้ว +1

    Amat

  • @adamrizqi4870
    @adamrizqi4870 2 ปีที่แล้ว +5

    michu striker sensasional di EPL waktu itu..bahkan dia smpat msuk jajaran topskor

  • @isalti
    @isalti 2 ปีที่แล้ว

    Berarti man city klub kecil dong 😂

  • @kudahitam387
    @kudahitam387 ปีที่แล้ว

    ada jordi Amat

  • @fathanhidayat2005
    @fathanhidayat2005 2 ปีที่แล้ว +8

    First comment

  • @dailysantuy6339
    @dailysantuy6339 2 ปีที่แล้ว +2

    Ngakunya sih liga terbaik, nyatanya gelar ucl semua timnya kalah sama jumlah gelar 1 tim la liga. Huuuu

    • @kskmy2
      @kskmy2 2 ปีที่แล้ว

      apalagi 5 piala beruntun homodrid itu jaman dinosaurus waktu itu cuman beberapa tim doang yg ikut tim inggris sama italia blm gabung, trus klub latinos baru muncul lagi awal 2000an

    • @lukihimawan8746
      @lukihimawan8746 2 ปีที่แล้ว +1

      @@kskmy2 pelawak handal, liga italia udah ikut sejak musim pertama european cup tahun 55-56, waktu itu perwakilannya ac milan, liga inggris ikut dimusim kedua tahun 56-57, diwakilin manchester united, eintracht frankfurt tahun 59-60 jadi tim non-latin pertama yg masuk final

    • @Dse_2334
      @Dse_2334 3 หลายเดือนก่อน

      "ngomongin homo padahal kenyataannya cuma real madrid klub eropa yg menolak lgbti,tak seperti club kesayangan mu bahkan tak malu merayakannya"😂​@@kskmy2

  • @fahrigaming3042
    @fahrigaming3042 2 ปีที่แล้ว +9

    Kedua

  • @dhikinurarifin7234
    @dhikinurarifin7234 2 ปีที่แล้ว +2

    Ipswich town bukannya klub ny elkan