Ridho Allah karena Ridho orang tua, Buya Ristawardi Ceramah agama Islam lucu bahasa Minang

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 30 พ.ย. 2024

ความคิดเห็น • 4

  • @GeminiGirl11-ec2fw
    @GeminiGirl11-ec2fw 2 วันที่ผ่านมา +8

    Mari samo2 wak simak caramah buya ko....

  • @masnidardar9543
    @masnidardar9543 วันที่ผ่านมา +2

    A'laikum Salaam Ww ,yaa Allaah sehat kan selalu ,dan berkahi umur beliau sehatkan selalu jasmani Rohani aamiin yaarabbal a' aalamiin,sehat selalu Buyaa, 🙏🙏🙏

    • @NadriSaaduddin
      @NadriSaaduddin วันที่ผ่านมา +1

      Topik pertama Sab, 30 Nov 2024
      Masalah Kenabian dan mengenal kenabian Muhammad SAW dan tanda tanda kedatangannya
      Oleh H. Nadri Saadoeddin
      Umumnya dikalangan mayoritas Mainstream Islam dan ulama 2 mereka, berpendapat bahwa sepeninggal Nabi Muhammad SAW, Allah tidak mengutus lagi seorang Nabipun kepada manusia, karena menurut pemahaman mereka agama Islam itu sudah sempurna maka tidak diperlukan lagi seorang Nabi yang akan mengoreksi dan menyempurnakan agama Islam ini kembali.
      Memang bertolak dari QS. 5:4 yang merupakan ayat terakhir dari Al Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan ayat ini diturunkan menjelang akhir kehidupan Nabi Suci, oleh sebab itu semua muffasirin sependapat bahwa ayat ini merupakan ayat terakhir dari Al Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan sesudah ayat ini turun tidak ada lagi ayat2 Al Qur'an yang diturunkan.
      Nabi Suci meninggal sekitar 81 atau 82 hari sesudah turunnya ayat ini. Dan ayat ini menjadi bukti yang terang benderang akan sempurnanya agama dalam Islam, sementara dalam Kitab Suci agama2 lain tidaklah dijumpai pengakuan seperti ini. Malahan sebelum datangnya Nabi Muhammad SAW, Nabi Isa berkata sebagai berikut: "Banyak lagi perkara yang Aku katakan kepadamu, tetapi sekarang ini tiada dapat kamu menanggungnya. Akan tetapi, apbila ia sudah datang, yaitu Roh Kebenaran maka Iapun akan membawa kamu kepada kebenaran (Yahya 16:12-13) dan apa yang dinubuwatkan Nabi Isa itu terbukti dengan kedatangan Nabi Muhammad untuk penyempurnaan agama Islam dan tidak lagi seorang Nabipun yang datang sesudah Muhammad SAW, yang akan menyempurnakan kembali agama Islam yang memang telah sempurna dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW sebelumnya.
      Adapun perkataan "ikmaal" (menyempurnakan) dan perkataan "itmaam"(melengkapkan) merupakan akar kata (masdar), yang pertama berhubungan dengan kaifiat (kuwalitas) dan yang kedua berhubunga'n dengan kamiat (kuwantitas).
      Kata yang pertama ikmaal menunjukkan bahwa ajaran2 serta perintah2mengenai pencapaian kemajuan jasmani, rohani dan akhlak manusia telah terkandung dalam Al Qur'an dalam bentuk yang peripurna, sedang yang kedua itmaam menunjukkan tak ada satupun kebutuhan manusia yang luput dari perhatian(diabaikan).
      Lagi pula kata yang pertama berhubungan dengan perintah perintah yang bertalian dengan segi fisik atau keadaan lahiriah manussia. Sedang yang kedua itmaam berhub ungan dengan segi rohaniah dan batiiniahnya. Penyempurnaan dan perlengkapan agama dan nikmat Tuhan disebut berdampingan dengan hukum yang berlaku bertalian dengan makanan2untuk menjelaskan bahwa penggunaan makanan yang halal dan thayyib merupakan salah satu dasar yang amat penting untuk nilai akhlak yang baik dan pada gilirannya memberikan dasar berpijak guna mencapai kemajuan rohani. Secara sepintas dapat diketahui bahwa ayat ini merupakan ayat yang diwahyukan terakhir dan Rasulullah SAW wafat hanya 82 hari sesudah ayat ini diturunkan.
      Wassalam
      H. Nadri Saadoeddin
      +6282170891932
      Payakumbuh Barat 26225
      SUMATERA BARAT

  • @citrahandayani9183
    @citrahandayani9183 20 ชั่วโมงที่ผ่านมา

    I