MaasyaAllah di sini Ustadz Nuruddin berbicara dg bahasa yg sederhana dan mudah dipaham, sesuai dg porsi si penannya. Berbeda saat debat kemarin, beliau saat itu menunjukkan taringnya dan memakai gaya bahasa yg tinggi. Salut dan salam ta'dzim ustad 🙏🏻 Semoga senantiasa bisa menginspirasi dan mencerahkan 🤲 متعنا الله بطول حياتكم مع اللطف والعافية
Intinya yg ust nuruddin maksud iyalah.. Penting nya mempunyai guru/belajar dgn bimbingan guru untuk membentuk dasar" pengetahuan sebelum kita membaca kitab" yg lain sebagai penambahan wawasan, meskipun tidak talaqqi, yg menjadi masalah iyalah... Org" yg tak punya dasar dalam pengetahuan terhadap suatu ilmu, lalu menggali ilmu hanya sebatas panduan buku saja, karna bisa jadi dia salah tampa ada yg membenarkan nya, kecuali dia mau bertanya terhadap apa yg ia tidak mengerti.
Klo bisa bikin daftar guru yg bersanad.....biar gak pada bingung.....betul tidak?......hehehe.....semua guru agama disekolah negeri dan swasta....harus bersanad....termasuk guru TPQ....khotib jumat.....juga.....wuih.....susah ternyata beragama tuh....
@darmamuliachannel1331 judul perbincangan ust nuruddin dah jelas di atas,bahwa bagi org yg ingin menjadi ulama'(ahli dlm agama)tidak bisa sekedar banyak membaca,melainkan harus menempuh pendidikan dan berguru kepada guru" yg bersanad,karna kita yg awam meskipun telah banyak membaca sekalipun,tampa pendidikan khusus,tidak bisa langsung memgklaim bahwa dia ahli tafsir,atau ulama,..itulah yg di maksud pembicaraan ust nuruddin. Adapaun zama kita sekarang.. belajar itu dah pada gampang... melalui sosmed juga bisa... melalui dengar" ceramah di tv,itu dah bisa di katakan belajar...belajar tak harus di pondk pensantren..tapi... seperti sy jelaskan.. bahwa menjadi ulama,perlu dgn pendidikan khusus.
@FahrulMizan-k2k iya ya itu buat yg mo jadi ulama.......tapi masih bingung juga nih ulama yg sini gak diakui ulama yg sana.....ada ulama al. Azhar....ada ulama yaman....ada ulama.arab saudi ada ulama2 negara lain pula....yg kadang bertolak belakang pada hal2 tertentu....apakah yg ada di MUI semua bisa dikata ulama menurut standar ust Muhammad Nurdin ini ya?.....apakah sanadnya juga harus diteliti?....sejak ngikutin Ust Muhammad Nuruddin aku jadi sering mikir nih....heheheh
@darmamuliachannel1331 kita di indo... ada beberapa kelompok termasuk aswaja,wahabi... silahkan saja mau ikut yg mana... yg jelas anda terus belajar.. terutama ketika melihat perbedaan pendapat bagaimana sikap kita terhadap sodara yg berbeda pendapat... Adapun MUI itu merupakan organisasi yg memberi fatwa dan nasehat dan di dalam nya terdiri ulama
Intinya bergurulah pd orang yg tepat memiliki basis keagamaan yg jelas dan bukan lewat hawa napsu. Banyak baca buku banyak interpretasi yg sesuai keinginannya itu sangat berbahaya
Kalo ada kesempatan coba kritisi channelnya Kumaila yg bernama "Forbidden Questions". Kumaila dan Armando suka menggiring opini dengan membelokan atau memotong ayat atau sejarah hingga memberi kesan negatif terhadap ajaran Islam. Terima kasih ustadz. 🙏
Ustadz mohon beri penjelasan. kalo bisa podcast materi khusus tentang pentingnya sanad keilmuan. karna banyak yg bilang sanad ilmu itu tidak penting dengan salah satu alasannya katanya istilah sanad itu baru hadir sekarang2 ini. bahkan guru gembul bilang baru ada di tahun 2000an. sering dibawakan oleh orang2 NU alasannya untuk melawan faham wahabi. terima kasih Kalau perlu diperlihatkan bukti argumentasinya ustadz. Jazakallah
Sanad itu sudah ada sejak zaman Sahabat, bacaan Qur'an itu ada sanadnya (penjelasan sumbernya dari guru si a, dari gurunya, gurunya, dst sampai nabi). Hadits juga ada sanadnya. Sanad yang di keraskan di zaman sekarang, sanad keilmuan, dia pernah belajar gak ke guru, ke orang alim, atau cuman lewat baca. karna di zaman sekarang, orang" yang belajar langsung ke buku, itu pemikirannya aneh, semaunya, karna mungkin faktor pertamanya, merasa diri pintar, alhasil semua maunya ngomong
Ustadz.. Kalo belajar di mulai usia 45, bagaimana? Yg di utamakan ilmu yg mana.. tauhid, fikih, nahusorof, tasawuf, atau yg mana.. Mohon jawabannya. Terimakasih
Klo kyainya atau ustadz gurunya bersanad tapi beragamanya nyleneh gimana dong......ust itu kyai itu....dari pondok yg jelas.....tapi nyleneh dalam perkara yg jelas wajibnya.....gimana dong.....ternyata yg ngaku bersanad pun....dari sekolah yg katanya bersanad....ngeri juga kan....?
Dalam tradisi keilmuan umum,..seorang murid didoktrin harus bisa lebih pintar ketimbang gurunya,agar bisa menjadi pembaharu/bahkan jadi penemu Tapi dalam tradisi keilmuan agama(dalam hal ini belajar agama/nyantri) Seorang murid didoktrin untuk cukup mengimbangi, tak harus lebih pintar dari gurunya/Ulama terdahulu (dalam hal ini kita cenderung dengan menghafal/mengutip kajian" guru/ulama masa lalu saja) Tradisi ini cukup punya kelemahan, Dengan fokus ke keilmuan ulama masa lalu saja,seolah di masa depan kita gk bisa melahirkan Ulama" yg berkompeten lagi. padahal kajian ulama jaman dahulu,belum tentu sesuai konteks jaman sekarang/masa depan..
anda dapat dari mana itu? banyak sekali murid yang lebih pinter dari gurunya, dan gurunya mengakui. Imam al-Haramain mengakui bahwa al-Ghazali muridnya lebih superior darinya.
@@zeinurymegapratiwi413 itu jaman muslim lebih mau berfikir merdeka, ..Gk cuma fokus mengutip &muter" belajar penafsiran" Ulama" terdahulu saja,.. Mungkin bisa jadi salah satu alasan kenapa sekitar abad itu peradaban Muslim masuk era keemasan. Periode "setelahnya cuma berdebat perihal tekstual alias penafsiran Ulama A vs Ulama B.. Bayangkan saja,.. debat Al-Qur'an itu makhluk/Kalam ilahi saja ratusan tahun masih GK nemu kesepakatan.. masih dibahas, diperdebatkan & dicari dalil "nya satu sama lain terus
Baru ngikuti ya? Makanya kalau baru tau jgn sok tau, sejak zaman kontroversi ahok pun beliau sudah terkenal di kalangan akademisi. Dikalangan bocah tiktod kayak anda yg sukanya konten konten tanpa referensi seperti GG memang tidak anda ketahui.
@@dinoahgundala7598 di lingkungan dunia penuntut keilmuan islam yang jelas, kalo tontonan kamu semodel guru gembul ya wajar aja kamu gatau. masing masing ada segment nya
Boleh aja jadi ahli agama tapi jangan alergi dgn kemajuan sains teknologi apalagi sampai mengharamkan uji genealogi tes dna. Giliran view cuan aja mau bnyak2an, pola pikir egois arogan.😅
Jangan mau jadi ahli agama...ahli agama hanya menjadikan seseorang mejadi egois merasa paling benar dan paling dekat dgn Tuhan serta berpotensi menjerumuskan umat ke jurang panas dgn pendapat-pendapatnya.... Jadilah ahlul ma'riftullah dan ahlul kebajikan...biasanya mereka cenderung tawadu', ga doyan debat, ga doyan ngedjuge, ga ngerasa paling suci, dan merasa belum layak "ngelurusin" orang lain.
Setuju,..apalagi sebagian ahli agama kita cenderung fokus ke penafsiran " Ulama jaman dulu,seolah dimasa depan umat kita tak bisa melahirkan Ulama berkompeten&sholeh lagi. Kan bisa jadi guru/Ulama jaman dulu khilaf ,melakukan kajian/penafsiran Alqur'an/hadits tak sesuai konteksnya .. karena toh kadang Ulama A bilang hadist ini shohih Ulama B bilang dhoif
@@zeinurymegapratiwi413 Ilmi itu maknanya ilmu asalnya dari Alim...Ya Alim itu nama Allah....Mencari Allah(Ya Alim) dan mengenaliNya itu wajib. kelak setelah kenal Allah, Allah yg kan memberimu Ilmu dan pemahaman... yang perlu dibuang ke tempat sampah itu Ahli Agama...yang suka buat umat bingung dgn pendapat2 mereka yg berbeda...menentukan kapan puasa dan lebaran saja buat bingung..perihal halal/haram musik juga bingung...tentang keabsahan Nasab juga bingung...belum lagi suka nyalahin, nyesatin, ndebatin yang tidak sepaham dgn mereka.
@karyabadi2832 diskusi dalam ilmu itu biasa, debat juga biasa. Semua bidang keilmuan begitu. Anda bikin definisi sendiri lalu menyerang pendapat berdasarkan definisi anda. Strawman fallacy itu mas. Berdasarkan konteks pembicaraan sudah jelas yang dimaksud adalah ahli ilmu agama, ga perlu dibawa jauh jauh ke pembahasan di awang awang anda itu. Ajaran islam mana yang mengajarkan membuang ilmu agama?
Alhamdulillah 🤲🤲🤲🙏👍
Selalu nyimak❤
Allahuma Shalli'ala Sayyidina Muhammad Wa'ala Ali Sayyidina Muhammad 🤲♥️
Masuk pesantren sidogiri, ploso, gontor, tebu ireng, lirboyo, atau pesantren NU lainnya…jelas ilmu agamanya
MaasyaAllah di sini Ustadz Nuruddin berbicara dg bahasa yg sederhana dan mudah dipaham, sesuai dg porsi si penannya. Berbeda saat debat kemarin, beliau saat itu menunjukkan taringnya dan memakai gaya bahasa yg tinggi. Salut dan salam ta'dzim ustad 🙏🏻
Semoga senantiasa bisa menginspirasi dan mencerahkan 🤲
متعنا الله بطول حياتكم مع اللطف والعافية
Mantap guru yg bersanad ilmunya Insya ALLAH berkah.
Makassar hadir
Masya Allah,, semoga kami dapat mengikuti jejak beliau
MasyaAllah ustad
Darul archam rajeg tangerang
Intinya yg ust nuruddin maksud iyalah.. Penting nya mempunyai guru/belajar dgn bimbingan guru untuk membentuk dasar" pengetahuan sebelum kita membaca kitab" yg lain sebagai penambahan wawasan, meskipun tidak talaqqi, yg menjadi masalah iyalah... Org" yg tak punya dasar dalam pengetahuan terhadap suatu ilmu, lalu menggali ilmu hanya sebatas panduan buku saja, karna bisa jadi dia salah tampa ada yg membenarkan nya, kecuali dia mau bertanya terhadap apa yg ia tidak mengerti.
Klo bisa bikin daftar guru yg bersanad.....biar gak pada bingung.....betul tidak?......hehehe.....semua guru agama disekolah negeri dan swasta....harus bersanad....termasuk guru TPQ....khotib jumat.....juga.....wuih.....susah ternyata beragama tuh....
@darmamuliachannel1331 judul perbincangan ust nuruddin dah jelas di atas,bahwa bagi org yg ingin menjadi ulama'(ahli dlm agama)tidak bisa sekedar banyak membaca,melainkan harus menempuh pendidikan dan berguru kepada guru" yg bersanad,karna kita yg awam meskipun telah banyak membaca sekalipun,tampa pendidikan khusus,tidak bisa langsung memgklaim bahwa dia ahli tafsir,atau ulama,..itulah yg di maksud pembicaraan ust nuruddin.
Adapaun zama kita sekarang.. belajar itu dah pada gampang... melalui sosmed juga bisa... melalui dengar" ceramah di tv,itu dah bisa di katakan belajar...belajar tak harus di pondk pensantren..tapi... seperti sy jelaskan.. bahwa menjadi ulama,perlu dgn pendidikan khusus.
@FahrulMizan-k2k iya ya itu buat yg mo jadi ulama.......tapi masih bingung juga nih ulama yg sini gak diakui ulama yg sana.....ada ulama al. Azhar....ada ulama yaman....ada ulama.arab saudi ada ulama2 negara lain pula....yg kadang bertolak belakang pada hal2 tertentu....apakah yg ada di MUI semua bisa dikata ulama menurut standar ust Muhammad Nurdin ini ya?.....apakah sanadnya juga harus diteliti?....sejak ngikutin Ust Muhammad Nuruddin aku jadi sering mikir nih....heheheh
@darmamuliachannel1331 kita di indo... ada beberapa kelompok termasuk aswaja,wahabi... silahkan saja mau ikut yg mana... yg jelas anda terus belajar.. terutama ketika melihat perbedaan pendapat bagaimana sikap kita terhadap sodara yg berbeda pendapat...
Adapun MUI itu merupakan organisasi yg memberi fatwa dan nasehat dan di dalam nya terdiri ulama
Allahuakbar walillaahilhamd, jazaakumullah ustadz Nuruddin ❤❤❤
Hadir, manfaat banget berasa sya masuk pesantren
Mantap terimakasih banyak Ustadz🙏
perbanyak konten seperti ini tad
Alhamdulillah
Sorong hadir
Purwokerto nyimak
Jazakallah Khoir y ustadz
Intinya bergurulah pd orang yg tepat memiliki basis keagamaan yg jelas dan bukan lewat hawa napsu. Banyak baca buku banyak interpretasi yg sesuai keinginannya itu sangat berbahaya
sumbawa hadir
Absen
❤
Embul terpongkeng om 🤭🤸🤸🤸🤸
Assalamualaikum
Kalo ada kesempatan coba kritisi channelnya Kumaila yg bernama "Forbidden Questions".
Kumaila dan Armando suka menggiring opini dengan membelokan atau memotong ayat atau sejarah hingga memberi kesan negatif terhadap ajaran Islam. Terima kasih ustadz. 🙏
Ustadz mohon beri penjelasan. kalo bisa podcast materi khusus tentang pentingnya sanad keilmuan. karna banyak yg bilang sanad ilmu itu tidak penting dengan salah satu alasannya katanya istilah sanad itu baru hadir sekarang2 ini. bahkan guru gembul bilang baru ada di tahun 2000an. sering dibawakan oleh orang2 NU alasannya untuk melawan faham wahabi. terima kasih
Kalau perlu diperlihatkan bukti argumentasinya ustadz. Jazakallah
Sanad itu sudah ada sejak zaman Sahabat, bacaan Qur'an itu ada sanadnya (penjelasan sumbernya dari guru si a, dari gurunya, gurunya, dst sampai nabi).
Hadits juga ada sanadnya.
Sanad yang di keraskan di zaman sekarang, sanad keilmuan, dia pernah belajar gak ke guru, ke orang alim, atau cuman lewat baca.
karna di zaman sekarang, orang" yang belajar langsung ke buku, itu pemikirannya aneh, semaunya, karna mungkin faktor pertamanya, merasa diri pintar, alhasil semua maunya ngomong
blokir ada cenel si gembul dan doakan dia semoga cpt taubat dan mengakui kesesatan nya
Apalagi belajar dari guru yg baru hijrah, faksinya ke politik. Ya repot. Pasti omongannya aneh-aneh.
TERNATE 🖤🌟
Pondoknya dimana tadz
Ustadz.. Kalo belajar di mulai usia 45, bagaimana?
Yg di utamakan ilmu yg mana.. tauhid, fikih, nahusorof, tasawuf, atau yg mana.. Mohon jawabannya. Terimakasih
Yg biasanya belajar tanpa ikut ulama ya wahabi
Klo kyainya atau ustadz gurunya bersanad tapi beragamanya nyleneh gimana dong......ust itu kyai itu....dari pondok yg jelas.....tapi nyleneh dalam perkara yg jelas wajibnya.....gimana dong.....ternyata yg ngaku bersanad pun....dari sekolah yg katanya bersanad....ngeri juga kan....?
Dalam tradisi keilmuan umum,..seorang murid didoktrin harus bisa lebih pintar ketimbang gurunya,agar bisa menjadi pembaharu/bahkan jadi penemu
Tapi dalam tradisi keilmuan agama(dalam hal ini belajar agama/nyantri)
Seorang murid didoktrin untuk cukup mengimbangi, tak harus lebih pintar dari gurunya/Ulama terdahulu (dalam hal ini kita cenderung dengan menghafal/mengutip kajian" guru/ulama masa lalu saja)
Tradisi ini cukup punya kelemahan,
Dengan fokus ke keilmuan ulama masa lalu saja,seolah di masa depan kita gk bisa melahirkan Ulama" yg berkompeten lagi.
padahal kajian ulama jaman dahulu,belum tentu sesuai konteks jaman sekarang/masa depan..
anda dapat dari mana itu? banyak sekali murid yang lebih pinter dari gurunya, dan gurunya mengakui. Imam al-Haramain mengakui bahwa al-Ghazali muridnya lebih superior darinya.
@@zeinurymegapratiwi413 itu jaman muslim lebih mau berfikir merdeka, ..Gk cuma fokus mengutip &muter" belajar penafsiran" Ulama" terdahulu saja,..
Mungkin bisa jadi salah satu alasan kenapa sekitar abad itu peradaban Muslim masuk era keemasan.
Periode "setelahnya cuma berdebat perihal tekstual alias penafsiran Ulama A vs Ulama B..
Bayangkan saja,.. debat Al-Qur'an itu makhluk/Kalam ilahi saja ratusan tahun masih GK nemu kesepakatan.. masih dibahas, diperdebatkan & dicari dalil "nya satu sama lain terus
viral jalur guru gembul wkwkwkwk
Beliau sudah terkenal lama di Mesir sebelum pulang ke Indonesia
Baru ngikuti ya? Makanya kalau baru tau jgn sok tau, sejak zaman kontroversi ahok pun beliau sudah terkenal di kalangan akademisi. Dikalangan bocah tiktod kayak anda yg sukanya konten konten tanpa referensi seperti GG memang tidak anda ketahui.
@@rezahasbi9946 ko marah sih, faktanya doi terkenal jalur guru gembul, ga usah bnyk ngeles lah wkwkwkwk
@@robithelkamali1601 terkenal dilingkungan anda doang wkwkkwkwk
@@dinoahgundala7598 di lingkungan dunia penuntut keilmuan islam yang jelas,
kalo tontonan kamu semodel guru gembul ya wajar aja kamu gatau.
masing masing ada segment nya
Felix Siaw itu juga cm banyak membaca
beliau aktivis Hizbut Tahrir, di Hizbut Tahrir ada halaqoh minimal 1 kali dalam sepekan, bertalaqqi langsung dengan guru mereka.
@belajar88 oh jadi punya guru ya
wkwkwk, ahli agama katanya 😂
Kalian agamaksa ini mirip kayak orang jaman dulu yg memuja dan menyembah Dewa Zeus
oh aja sih
Boleh aja jadi ahli agama tapi jangan alergi dgn kemajuan sains teknologi apalagi sampai mengharamkan uji genealogi tes dna. Giliran view cuan aja mau bnyak2an, pola pikir egois arogan.😅
kl test dna habib itu.. dna nya dibandingin sama siapa?
@RifkiFauzi bandingkan sja dgn habib yg suka flexing, angkuh dan arogan, sesuai suri tauladan nabi.😅
zaman sekarang asal followers banyak sudah cukup untuk menjadi seorang ulama, semua yang disebutkan ustadz itu tidak penting
Jangan mau jadi ahli agama...ahli agama hanya menjadikan seseorang mejadi egois merasa paling benar dan paling dekat dgn Tuhan serta berpotensi menjerumuskan umat ke jurang panas dgn pendapat-pendapatnya....
Jadilah ahlul ma'riftullah dan ahlul kebajikan...biasanya mereka cenderung tawadu', ga doyan debat, ga doyan ngedjuge, ga ngerasa paling suci, dan merasa belum layak "ngelurusin" orang lain.
Setuju,..apalagi sebagian ahli agama kita cenderung fokus ke penafsiran " Ulama jaman dulu,seolah dimasa depan umat kita tak bisa melahirkan Ulama berkompeten&sholeh lagi.
Kan bisa jadi guru/Ulama jaman dulu khilaf ,melakukan kajian/penafsiran Alqur'an/hadits tak sesuai konteksnya .. karena toh kadang Ulama A bilang hadist ini shohih Ulama B bilang dhoif
lantas Ayat-ayat dan hadis perintah buat tolabul ilmi anda buang ke tempat sampah?
@@zeinurymegapratiwi413 Ilmi itu maknanya ilmu asalnya dari Alim...Ya Alim itu nama Allah....Mencari Allah(Ya Alim) dan mengenaliNya itu wajib.
kelak setelah kenal Allah, Allah yg kan memberimu Ilmu dan pemahaman...
yang perlu dibuang ke tempat sampah itu Ahli Agama...yang suka buat umat bingung dgn pendapat2 mereka yg berbeda...menentukan kapan puasa dan lebaran saja buat bingung..perihal halal/haram musik juga bingung...tentang keabsahan Nasab juga bingung...belum lagi suka nyalahin, nyesatin, ndebatin yang tidak sepaham dgn mereka.
@karyabadi2832 diskusi dalam ilmu itu biasa, debat juga biasa. Semua bidang keilmuan begitu. Anda bikin definisi sendiri lalu menyerang pendapat berdasarkan definisi anda. Strawman fallacy itu mas. Berdasarkan konteks pembicaraan sudah jelas yang dimaksud adalah ahli ilmu agama, ga perlu dibawa jauh jauh ke pembahasan di awang awang anda itu. Ajaran islam mana yang mengajarkan membuang ilmu agama?
yg anda maksud itu ahli korupsi berkedok agama.. jangan kebalik2 mikirnya
Filsafat ilmu sesat
Sesat jika tidak mengikuti panduan dari Agama Islam, di kehidupan sehari-hari kita aja akan tersesat jika tidak mengikuti panduan dari Agama Islam.!
@kunjay8872 filsafat ajaran kafir yg paling banyak di lakukan orang² aswaja nganu,makanya banyak yg jadi liberal dan khawarij
Alhamdulillah