Sahabat DW, target India netral emisi tahun 2070, sementara Indonesia 2060. Menurutmu apakah ini realistis dan Indonesia benar-benar bisa meninggalkan batu bara?
Tidak realistis. Kecuali harga listrik mau naik sampai 4x lipat menjadi semahal di eropa. Dan harus diingat pula indonesia negara kepulauan, berbeda dengan eropa yang pakai interconnecting grid. Masalah kelistrikan Indonesia sangat kompleks untuk kearah EBT yg saat ini masih sangat mahal. Suka tidak suka, mau tidak mau, batubara tetap paling murah untuk Indonesia karena Indonesia surga batubara. Tinggal beli mesin yang polusinya paling kecil.
Kalau menggantikan energi dari batubara dengan solar cell, wind farm, ataupun mikrohidro adalah tidak sepadan. Untuk menggantikan itu haruslah dengan energi yang sepadan. Yang paling ideal dengan nuklir sebab skala energinya bisa sampai 20 kali lipat dalam satu kawasan, dan memang menghasilkan radiasi tapi jika dari aspek gas emisi per watt yang dihasilkan ia paling bersih emisi dibanding energi mana pun. Selanjutnya PLTA dam dan geotermal, adalah 2 energi skala berikutnya yg bisa menandingi batubara, namun itu potensi local spesifik alami yang tidak semua negara punya. PLTA, setelah proyek bendungannya sudah rampung dan tinggal operasional mengalir, itu ibarat energi mengalir gratis, tinggal biaya maintenance dan balikin modal. Sayang, untuk buat PLTA harus bedol kawasan.
limbah nuklir juga di sebut sebut sebagai limbah yang paling aman buat alam dan manusia soalnya dslam jangka waktu 20-50 tahun itu limbah bisa bersih dsri radiasi dan mungkin kedepannya bakal bisa di daur ulang
Menurut saya batubara adalah bisnis menjanjikan dan begitu sangat besar pengaruhnya bagi pekerja yg menggantungkan hidupnya, dan bagi Indonesia ide cemerlang itu sangat sulit diterima bagi petinggi krn petinggi pun tidak berani mencoba atau membuat perubahan yang sangat baik utk jangka panjang. Dan bagi saya yg memulai pekerjaan dari 2010 sebagai pelaut di kapal niaga, artinya sudah 14 thn Indonesia jelas sangat membutuhkan batu bara dan sangat cuan byk, dari penghasilan broker batubara saja sangat fantastis loh hasilnya, dan hasil pajak dari batu bara saja lumayan untuk pemerintah.
Bukan gengsi sih, tapi resiko tinggi, apalagi di indonesia, dimana mana ada penduduk nya, di gunung berapi pun berpenduduk, tambh lagi ntar bangunan nya rawan di korupsi. Kalo bangun nuklirnya di gurun sahara kayaknya ideal
Sahabat DW, target India netral emisi tahun 2070, sementara Indonesia 2060. Menurutmu apakah ini realistis dan Indonesia benar-benar bisa meninggalkan batu bara?
Mantap
Apakah hal tersebut masih berlaku bila terjadi ww3😢
Mungkin bisa. Saat ini bukannya pemerintah sudah merencanakan membangun PLTN di Kalimantan?
Tidak realistis. Kecuali harga listrik mau naik sampai 4x lipat menjadi semahal di eropa. Dan harus diingat pula indonesia negara kepulauan, berbeda dengan eropa yang pakai interconnecting grid. Masalah kelistrikan Indonesia sangat kompleks untuk kearah EBT yg saat ini masih sangat mahal. Suka tidak suka, mau tidak mau, batubara tetap paling murah untuk Indonesia karena Indonesia surga batubara. Tinggal beli mesin yang polusinya paling kecil.
@@ElectroEngineers rerata hpp listrik EBT sdh mendekati HPP Batubara dengan teknologi saat ini, apalagi 10 tahun mendatang
Kalau menggantikan energi dari batubara dengan solar cell, wind farm, ataupun mikrohidro adalah tidak sepadan. Untuk menggantikan itu haruslah dengan energi yang sepadan. Yang paling ideal dengan nuklir sebab skala energinya bisa sampai 20 kali lipat dalam satu kawasan, dan memang menghasilkan radiasi tapi jika dari aspek gas emisi per watt yang dihasilkan ia paling bersih emisi dibanding energi mana pun. Selanjutnya PLTA dam dan geotermal, adalah 2 energi skala berikutnya yg bisa menandingi batubara, namun itu potensi local spesifik alami yang tidak semua negara punya. PLTA, setelah proyek bendungannya sudah rampung dan tinggal operasional mengalir, itu ibarat energi mengalir gratis, tinggal biaya maintenance dan balikin modal. Sayang, untuk buat PLTA harus bedol kawasan.
limbah nuklir juga di sebut sebut sebagai limbah yang paling aman buat alam dan manusia soalnya dslam jangka waktu 20-50 tahun itu limbah bisa bersih dsri radiasi dan mungkin kedepannya bakal bisa di daur ulang
Menurut saya batubara adalah bisnis menjanjikan dan begitu sangat besar pengaruhnya bagi pekerja yg menggantungkan hidupnya, dan bagi Indonesia ide cemerlang itu sangat sulit diterima bagi petinggi krn petinggi pun tidak berani mencoba atau membuat perubahan yang sangat baik utk jangka panjang.
Dan bagi saya yg memulai pekerjaan dari 2010 sebagai pelaut di kapal niaga, artinya sudah 14 thn Indonesia jelas sangat membutuhkan batu bara dan sangat cuan byk, dari penghasilan broker batubara saja sangat fantastis loh hasilnya, dan hasil pajak dari batu bara saja lumayan untuk pemerintah.
Mantap
Dw media eropa
Bagaimana dengan rumput laut?
Kebijakan Pemerintah kita tersandra para mafia batubara..
Sepi amat min
Ada energi Nuklir sih, tapi terlalu gengsi buat dipakai. energi terbarukan menurut saya adalah omongkosong.
Bukan gengsi sih, tapi resiko tinggi, apalagi di indonesia, dimana mana ada penduduk nya, di gunung berapi pun berpenduduk, tambh lagi ntar bangunan nya rawan di korupsi. Kalo bangun nuklirnya di gurun sahara kayaknya ideal
Nice! Mampus tu para juragan batu bara serakah!
Jangan Gitulah. Saya masyarakat kecil punya saham Batubara