Pernah baca di suatu buku tentang konspirasi ini. Di sana ditulis tentang 'Jangan terlalu mengandalkan apa yang kalian pelajari semasa sekolah karena di sekolah, kalian hanya diajarkan bagaimana cara menjadi seseorang yang patuh pada yang berkuasa bukan bagaimana cara kalian menjadi seorang penguasa.'
The 6 purposes : 1. To obey the authority = ikuti peraturan, nurut, similar response 2. Conforming = se-seragam mungkin 3. Social role = mempunyai peran 4. Differenciate = diferensiasi/pembedaan 5. Grading = label-ing/peinilaian orang, pemisahan pintar-bodoh 6. Prophaditik/custodian = terpilih, chosen, selected group of people
oke... kita menggunakan logika sederhana. memang betul bahwa anda sekolah itu memang sudah masuk kedalam sebuah petak petak khusus, jadi memang betul sekolah itu menyediakan berbagai bidang keahlian. tujuan mereka adalah membuat anda pintar di bidangnya dan bisa bekerja di sebuah perusahaan yang anda bisa melakukanya. - bocoran ( semua orang ingin mahir dalam berbagai bidang, di saat anda ahli dalam berbagai bidang pasti anda berfikir akan melakukan semua yang anda mampu lakukan. but its not easy, you are human, you are people, humans can make mistakes, like human error. manusia itu tempatnya salah, manusia membutuhkan orang lain. ) yup... betul ini memang sebuah rencana, tapi manusia juga dapat merubah apa yang dia mau selagi itu masih masuk akal. buktinya banyak orang yang dulunya hanya penggembala kambing mampu mengekolahkan anaknya hingga S3, setelah anaknya memperoleh gelar dia menggunakan ilmunya untuk membuat sebuah usaha penunjang hidup, lalu usahanya berkembang dan dia menjadi miliarder. kemudia anaknya miliarder ini di didik secara khusus untuk melanjutkan usahanya dan mengembangkannya lebih jauh. dan masih panjang sebetulnya kisah kisah di balik kertas putih ini. like jika anda suka dan dislike jika anda tidak suka.
memang dari dulu paradigma kita adalah "sekolah yang rajin, biar pintar, nanti gampang cari kerja" akhirnya kita disiapkan dicetak untuk menjadi pegawai/karyawan/pekerja....bukan pengusaha, point untuk obey the authority tercapai sudah
Ko saya kebalik yaa, saya mau usaha tapi selalu sulit karna saya bodoh, kenapa saya bodoh? Karna saya waktu kecil malas sekolah dan lebih mentingin bermain. Memang sekolah ga jamin kita kaya dan pintar tapi setidaknya punya dasar. Contoh nya gini, semua usaha itu perlu ilmu, lihat pengusaha Indonesia yg memiliki Merek terkenal rata rata mereka orang pintar loh karna dengan program merekea bisnis mereka bisa berjalan. Seperti Gojek, Tokopedia dll Lah saya Facebookan aja masih bingung.
Saya pernah dikasih tau sama almarhum kakek saya "Sekolah itu untuk belajar bersosialisasi, gak semua mata pelajaran harus dpt nilai bagus, yg penting sekolah agar hidup punya tujuan"
Apa bisa menjadi ilmuan tanpa sekolah? Apa bisa bikin nuklir tanpa sekolah? Apa bisa menciptakan teknologi2 canggih tanpa sekolah? Apa bisa bikin virus tanpa sekolah? Apa bisa menciptakan energi terbarukan tanpa sekolah? Apa bisa memajukan teknologi pangan tanpa sekolah? Percaya kalo cuma jd youtuber jd mc itu memang gak perlu sekolah,untuk jd kaya tidak perlu sekolah... Tp kan kehidupan di bumi ini bukan soal adsense saja...
@@wagyu9823 Bener jawaban kamu, tapi semua itu tergantung dari dirinya sendiri dan punya tujuan ketika kelak kita bisa mencapai tujuan yang kita mau. Jadi tiap anak punya tujuan dan maksud dari hal yang telah dipelajari disekolah. Kalo kamu bertanya seperti itu jawabannya bener2 ga bisa. Seorang anak bisa mencapai hal yang kamu maksud itu ga bisa. Jadi maksud dari sang kakek tersebut adalah sekolah itu bisa diambil banyak pelajarannya tapi kamu ga perlu dapet nilai bagus semua di sekolah, yang penting kamu disekolah bisa belajar apa sih maksud dari bersosialisasi, apa sih maksud dari hukuman yang disekolah, dan setidaknya kamu bisa satu mapel sehingga kelak bisa membantumu mewujudkan cita-cita kamu kedepannya seperti apa. Sejujurnya saya juga tidak terlalu pintar di sekolah, tapi saya mempelajari sesuatu hal yang lebih dari di sekolah.
@@wagyu9823 Bisa saja di jaman sekarang ini, yg penting bs baca dan nulis, semua bs dicari lewat internet...cuman kepintaran nya tdk diakui karena tdk ad legalitas dari sekolah atau institut
Ekonomi saya pas-pasan, tapi ketika istri nemu sekolah alam, saya setuju utk nyekolahin anak di sana. Alhamdulillah, anak saya sekolah selalu happy dan nggak melulu di dalam kelas. Banyak life skill dan leadership yg diajarkan. Semua juga tergantung prinsip serta visi misi keluarganya ya.
@@teguhmaulana1238 sekolah utamanya ya punya gedung sekolah. Tapi setiap hari anak² tidak melulu berada di kelas. Terkadang proses belajar mengajar sambil main di sawah, pinggir sungai kecil, lapangan, dsb yg dekat area sekolah. Ada praktek menanam padi/palawija/buah mulai dari mencangkul, nanam, dst sampai panen. Juga life skill beternak seperti ternak lele, kambing/ sapi. Membuat gerabah, dsb. Kalau utk pelajaran tematik, biasanya materi di kelas, jika selesai 1 sub tema, anak² langsung praktek juga ke tempat² sesuai tema. Misal kelas 2 ada tema aturan di masyarakat. Anak² keluar sekolah utk membersihkan sungai, berbagi makanan ke warga sekitar, dsb. Outing dan outbond setiap bulan sekali. Jadi di dalam kelas itu anak² terbatas. Mereka lebih ke alam bebas dengan prakteknya langsung. Dan di sekolah alam tempat anak saya ini, termasuk sekolah tahfidz juga. Jadi ada hapalan Al quran, hadist, kewajiban sholat dan melaksanakan sunnah. Semua sunnah juga dipraktekkan langsung, seperti menjaga kedisiplinan, kebersihan, sholat sunnah, puasa sunnah, dsb.
Gw sebagai alumni sekolah Alam,jujur itu sekolah yang paling gw suka. Sistem Kurikulum nya berbeda,malah sistem Kurikulum nya membuat gw lebih fun dan nyaman. Ketimbang kurikulum merdeka(belum merdeka)🤫
Pengalaman om deddy sama dengan pengalaman anak ku 😂😂 anakku ada di pesantren tahfidz dan sekarang hafal 5 juz di kelas 3 SMP...Dan di sekolah formal anakku selalu ranking 1 (dari belakang) dan ada lho guru yg sikapnya beda ke anakku..(negatif)..tp ketika ada lomba robotik di sekolahnya...anakku selalu di depan ..contoh kemarin ada lomba daur ulang sampah ...dan anakku juara 1 dooong...dan dia bilang ke aku...bu kok adek ngantuk ya tiap pegang buku dan pulpen...hafalan alquran juga tertinggal banyak.... Jawabanku ....adek sudah ada di pesantren dan menghapal alquran hingga hari ini ,itu sudah pencapaian yg luar biasa.....apalagi adek berani ikut lomba lomba seperti itu...keren 👍🏾👍🏾👍🏾 Kadang yang menjatuhkan mental seorang anak adalah orang tua..mereka memaksa anak nya untuk bisa sama seperti anak orang yg lain yg lebih berprestasi...padahal si anak punya potensi yg lain yg orang tua nggk bisa memahami 😀
Selama gua ketemu sama wali murid (sebelum resign di dunia pendidikan). Belum pernah ada yang berpikiran kek gini. Mereka sibuk ngeles in anaknya ke sana sini sampai nggak ada waktu buat anaknya bermain. Ya gua nggak beranilah nyeramahin apa yg di lakukan orang tua ke anaknya. Karna kalo di luar sekolah ya udah tanggung jawab orang tuanya not teacher di sekolah. Ya kadang ada aja sii guru yg nggak bisa bedain mana lingkup sekolah mana luar sekolah. Hah..
Dulu sy pnh jadi guru kelas 2 SD selama 2 tahun, sy punya konsep sendiri dlm mengajari anak2. Out of the box dri guru2 yang lain, gak hny dianggap aneh sma guru lain tapi jg dri org tua siswa. Tapi anak2 enjoy dan lebih senang dalam belajar. Krn kita sama2 mencipatakan metode dan suasana belajar yg bikin fun, bangga sekarang ktmu mrka2 murid sy jdi org2 bebas yg bisa menciptakan karya mereka sendiri 🤗😊 Semoga kelak sekolah guru orangtua dan semua yg terkait dgn pendidikan makin open minded dan selalu berani buat out of the box. Sehingga akan lahir generasi2 yg kuat secara mind, action dan creat their own thing. Generasi yg tak mudah terhasut dan latah dengan hal hal yg viral 🤭🙏😊
Good idea...krn ana jg pernah ngajar yg jg mengajarkan out the box lewar program MGMP waktu itu dan tutor ana survive dg itu..krn dia melihat langsung keberhasilannya...sayang ana berhenti krn ikut keluarga
Saya selaku wali murid, guru anak saya bisa dibilang disiplin banget, saya tidak keberatan dengan cara mengajarnya, ada beberapa wali murid yang tidak suka dengan cara mengajarnya. Itulah manusia memiliki pandangan masing masing, bisa dari sisi positif bisa dari sisi negatif. Jika anak tidak mengerjakan tugas lalu dimarahi ada orang tua yang tidak terima, ada orang tua yang ah biarlah, biar anaknya nanti jadi bisa tanggung jawab
Trimakasih insightnya, ini pembahasan yg menarik. Sy sbg ortu melihat ketika sistem masih blm berjalan secara mumpuni, jalan apapun yg dipilih (sekolah formal, nonformal, informal), jd kan sebagai salah satu fasilitas(bukan satu²nya). Kuatkan dulu home educationnya(pendidikan di rumah), tentukan visi misi keluarga, tumbuhkan fitrah belajar anak, ortu sbg fasilitator bantu anak utk menemukan peran peradabannya (yg memang sesuai dgn minat bakatnya). Jdnya apapun jalur yg dipilih scr sadar, tetap bisa menghantarkan anak menuju perannya(ya pada dasarnya manusia memang punya peran masing², yg seharusnya tidak dikelas²kan sih). Yg penting gairah belajar, curiousity anak tumbuh dari dalam diri sendiri dulu bkn karna tuntutan luar. If there is a will then theres a way.
Semoga dengan podcast ini Kemendikbud bisa berbenah dengan sistem pendidikan indonesia yang masih membeda-bedakan kemampuan setiap siswanya, ga semua harus pinter akademik dan non akademis. semoga sistem pendidikan Indonesia bisa meyerupai di FINLANDIA kedepannya
iya bro semoga bisa kaya Finlandia, tapi bukan cuman sekolahnya aja, tapi siswanya harus sadar juga bro, lu tau kan siswa/siswi Indonesia gimana, adabnya masih jauh dri siswa/siswi Finlandia, jadi ya muridnya di benerin dulu, dan yg penting murid bisa menerimanya kalo ga menerimanya ya sama aja boobg
Dulu sewaktu SD,SMP,SMA saya selalu buat rumus2 sendiri dan selalu benar , akan tetapi saya di anggap aneh dan nilai saya sewaktu ujian tidak dinilai karena caranya berbeda walau jawabannya sama. Semoga sistem sekolah sekarang lebih membuat para siswa lebih kreatif dan inovatif
Hanya karena berbeda sedikit jadi dianggap aneh. Padahal sama2 berusaha dan ada hasil, hasilnya juga baik. Karena berbeda cara dan strategi dianggap aneh atau ga masuk akal😁😁. Di negeri kita bangga akan penyeragaman
Sekolah nggak membentuk kasta, lingungan sosial lah yg mengkasta-kastakan. Di sekolah semua sama, apakah kamu miskin ataupun kaya. Lalu lingkungan sosial "menghidupkan" institusi² pendidikan yang yang muahal. Akhirnya terbentuklah kasta² pendidikan dalam lingkungan sosial.
Sebenernya manusia nya sendiri yg membentuk perbedaan itu, jaman skrng pergaulan dan lingkungan nya geng2an, dan diskriminatif, justru saat ini jmn sdh kebalik, dng pendidikan di jmn skrng, etitude dan akhlak sdh berkurang, kurikulum tiap sekolah pun berbeda, sistem mengajar dan pendidikan pun sdh sngt berbeda, sekolah skrng jd ajang bisnis, mereka lbh berlomba2 cr sekolah terbaik, cr sekolah paling mahal, dan gengsi, tp pembentukan karakter si anak nya tdk ada sm sekali, etitude, tatakrama, sopan santun dll, semua nya nol, sy setuju mm peran ortu dan kluarga itu yg lbh penting, sekolah jmn skrng hny identitas doang, hny untuk mendapatkan ijazah, isi kpl pd kurang, hny gaya yg bnyk di tonjol khan, maaaaaaaf klo komentar nya tdk nyambung 🙏🙏🙏
Nah setuju.. bukan sekolah yg membentuk kasta.. tapi sosial mungkin si Tom dan si Dedi lupa Indonesia bisa merderka karena pemuda pribumi diberi kesempatan belajar di sekolah 😂 harus inget kihajar Dewantara.. kalau yg ngomong beliau gua percaya.. lah ini si Tom yg pernah di hujat perkara hubungan dia dan karyawan
jaman sekarang sekolah sudah banyak yang bagus. memperkenalkan aturan dengan cara membangun konsep pada diri apakah salah atau tidak untuk dirinya sendiri, inget diri mereka. sekolah yang salah adalah sekolah adalah NURUT paling banyak ini di pondok pesantren ya dimana seorang murid harus nurut pada kyai ntah yang salah siapa... (even kadang yang salah kyai). tanpa mengikuti pemahaman dari seorang anak ttng peraturan tersebut.
Saya seorang guru SD, saya sangat setuju ketika pendidikan diarahkan sesuai dgn bakat minat siswa. Tapi masalah pendidikan kita begitu kompleks. Bayangkan saja anak hobby musik tp di kelas dituntut menguasai materi pelajaran selain musik dan harus dapat nilai minimal KKM. Anak hobby olahraga tp disuruh belajar sejarah yg begitu rumit. Sebenarnya guru sangat ingin berkreasi mengembangkan potensi anak, tp kembali lg bahwa guru jg dituntut untuk mendidik anak sesuai kurikulum yg ada. Apalagi klu guru skrg diberi tugas tambahan jadi operator sekolah (BOS, Aset, Dapodik) ini akan memecah konsentrasi guru dalam mendidik anak anak. Ya harapan semoga ada perbaikan sistem pendidikan di Indonesia dan tetap berbenah diri untuk kemajuan negeri ini lewat pendidikan.
f*ck kurikulum bro.. kalau lu punya pikiran spt itu, then do it, berkreasilah mengembangkan potensi anak, masalah nilai KKM bisa lu manipulasi biar nyenengin kemendikbud, bcs mereka hanya peduli soal dokumen saja.. tpi dibalik itu lu harus kembangin betul potensi anak yg lu anggap menonjol, latih mereka ajak ikut lomba sesuai passion mereka, maka lu udah menebus dosa manipulasi dokumen KKM tadi
@@thisisfinebtw betul bang soal manipulasi emang udah hal wajar. Masalahnya gini, misal ni ya guru susah payah mau ngembangin bakat ini anak, tp kadang pulang dirumah sama ortu dan lingkungan bakat anak dirusak lg dan gak didukung dgn berbagai alasan. Susah bro di lingkungan ku pedesaan mayoritas anak petani yg anak mau sekolah saja ortunya udah seneng bgt.
Saya selaku guru, juga setuju dengan pendapat anda 👍🏻 saya lebih suka mendidik dan mendukung siswa sesuai dengan minat dan bakatnya. Karena yang saya sering alami, banyak siswa yang pada pelajaran tertentu itu merasa suntuk, yah intinya tampak muak dengan pelajaran.
Alhamdulillah aku lahir akhir tahun 80-an.bisa ngerasain feel-nya sekolah/sentuhan lembut guru.kasih sayang guru sama seperti kasih sayang orang tua kita di rumah.peduli sm perasaan kita dan mau mendengarkan pendapat kita.Berbanding terbalik dengan keadaan sekarang.Berdasarkan pengalaman saya mengurusi sekolah anak-anak, sekarang kebanyakan guru hanya memerintah tanpa menyentuh hati murid.karena sistem menuntut guru untuk menyelesaikan kurikulum pendidikan yang luar biasa padat dan berat.semoga pendidikan di Indonesia semakin baik lagi ke depannya..
Setuju Mengajar bukan hanya menyampaikan keilimuan saja Tapi menyampaikan kasih sayang, memperkenalkan humanisme Mengenalkan sosialisasi Masalah ke depan mau jadi apa, itu masih rahasia Illahi. Mendidik menjadi pribadi yang berdisiplin, bertanggung jawab dan belajar apa itu konsekuensi
closethedor adalah Yang membuat aku tau Ada apa,siapa,kenapa Yang teejadi Di Indonesia Karena aku gak pernah nonton TV ,jadi terimakasih mas dedy ,Dari semua berita Yang kadang Masih belum jelas ya jadi jelas
sekolah itu asalnya dari roma, awalnya di ciptakan untuk mengisi waktu luang dengan berpikir. lambat laun semakin banyak yang bergabung dan peraturan yang sebelumnya tidak ada pun menjadi di ciptakan untuk mengatur orang yang banyak. menurut yang saya baca dengar dulu.
Percakapan ini sangat luar biasa tetapi membahayakannya dapat menimbulkan bias pemahaman. Yang saya percaya dari percakapan ini, seseorang harus kuat mental dan otentik dengan siapa dirinya itu yang membentuk seseorang menjadi suksesnya. Kalian luar biasa. Saya sepakat tidak menyerahkan 100% pendidikan anak kepada sekolah, orang tua berperan sangat penting untuk masa depan anaknya. Terima kasih banyak atas podcastnya. Sangat menginspirasi.
"tidak ada kata terlambat, jangan tertipu dengan umur" selama masih hidup dan sehat walau dalam usia muda dan tua ikhlas, fokus & memperbanyak ibadah maka ketenangan dan kebahagiaan bisa di dapat.
Menurut saya, sekolah bukan hanya untuk mencari kepintaran atau mencari nilai 100 tapi tempat untuk bersosialisasi dan berkolaborasi. Kemampuan akademik pas2an disertai karakter yg baik lebih bagus dibanding kemampuan akademik oke tanpa disertai karakter yg baik. Sekolah bukan tempat untuk menghafal tapi menemukan. Penguasaan keterampilan tertentu lebih penting drpd kemampuan menghafal.
Makanya biarpun anak2 bersekolah, peran orang tua tetap sangat penting. Karena sangat penting untuk bertemu dengan teman2 yang seumuran untuk bersosialisasi di sekolah. Mungkin konspirasi yg dibahas terjadi si era tertentu dan spesifik di sekolah tertentu
Pendidikan itu ngk berhenti di Sekolah, tapi ada peran orang tua juga di dalamnya. Jadi, alih-alih menyalahkan sistem dan sekolah. Lebih baik mencoba menjadi orang tua yang mampu mengarahkan anak untuk mengerti tujuan dan apa yang harus dia dapat selama sekolah.
Ini komen yg paling gue setujuin sih 👍👍👍. Apalagi kalo sampe nyalahin guru tentang apa2 yg salah sama anaknya, guru harus ngajar dan perhatiin banyak anak, sedangkan orangtua justru yg paling deket dengan anak mereka.
Tanpa disadari atau tidak. Om ded adalah orang yg peduli dengan bangsa ini. Selalu mengundang orang-orang yg berilmu dan berwawasan. Dari yg tidak paham tentang dibalik kehidupan di negara ini menjadi paham. Terimakasih om ded
Sepanjang gua nonton podcast dr om Dedy,ini podcast yg paling keren dan sangat2 mengedukasi bagi kami orang tua.Harusx pembahasan seperti ini sdh lama biar bisa di up.Hal yg paling di tunggu2.Terimakasi om ded..biar mata pemerintah bisa buka mata mereka bahwa sistem pendidikan di Indonesia harus di rombak total biar anak2 bisa bebas mana yg terbaik buat mereka dan demi masa depan mereka itu sendiri.Terimakasih bayak om ded...
kalo untuk bahas sistem atau metode pendidikan disekolah, udah lama sebenernya jauh sebelum podkes ini ada, sekitar 7/8 tahun yang lalu. sering ada seminarnya juga. semenjak itu saya ngikutin hingga hari ini. dan hingga hari ini pula metode sekolah tetap tidak berubah🤣
4 tahun terakhir, saya menduga sekolah untuk menyeragamkan. Hari ini, terjawab. Terimakasih om ded. Makin yakin, sekolah untuk sosialisasi (dasar bertemu banyak karakter manusia) bukan untuk di labeli pinter atau tidak. 👍👍👍👍
Mr. Dedy Codbuzer tolong dong salah satu saksi ( Danu ) dan pengacaranya ( bapak Achmad Taufan S. ) Diundang di acara Mr. Dedy Krn kasus pembunuhan ibu dan anak di jalan cagak subang Sampai sekarang sudah tujuh bulan belum tertangkap pembunuhnya. Banyaknya keganjilan" serta kasus sekarang sudah dilimpahkan ke Polda Jabar tapi blm jg terungkap siapa pembunuhnya.. Makasih Mr. Dedy yang selalu sehat, hebat dan baik hati 👍🌹👍
Saya pribadi guru,murid saya adalah pintu surga bagi saya, yg tdk mampu dlm ekonomi sebisanya saya bantu,yg dlm akademik lemah sy hargai Krn esok nasib mereka tiada yg tau...banyak bukti sudah mereka sekolah lemah nasib mereka Allah taqdir kan baik
Tujuan Pendidikan 1. To obey = patuh 2. Conforming = seragam/sama 3. Social role = pemisahan sesuai peran/profesi pilihan 4. Differencing/Social economic status = kaya miskin/kekuasaan 5. Grading = peringkat (pintar bodoh) 6. Propheditic = memilih orang-orang tertentu untuk mempertahankan sistem setelah selesai pendidikan... mencari kerja... digaji dengan kertas diberi angka (moneter)... tidak menghasilkan produk nyata Mencetak uang (moneter) untuk membeli bahan makanan dari petani... membeli ikan dari nelayan... membayar orang untuk menggali tambang bukan menghasilkan komoditas dari komoditas... tapi moneter untuk komoditas yang menghasilkan komoditas menjadi korban
Thank you for giving more information about education. Well....in my opinion, ada banyak jenis2 sekolah sekarang ini, dan pokok bahasan yg di video tidak bisa digeneralisir....NOT ALL SCHOOL are the same. In the fact that school is a place to gather, sekolah adalah tempat untuk belajar bersama, dan beraktivitas bersama, baik yg mereka sukai atau tidak mereka sukai, semua kegiatan sedikit banyak memberikan pengalaman berbeda. Anak suka sekolah = melanjutkan kehidupan mereka, anak tidak suka sekolah = tetap melanjutkan kehidupan mereka. Didaerah pedesaan, sekolah adalah tempat mencari informasi yang valid, di perkotaan,, sekolah adalah tempat mencari komunitas penunjang karier, semua memiliki visi misi jelas. Memang ada sekolah yang mencetak orang "patuh" dan "seragam", ada pula sekolah yang mencetak orang-orang yang beragam, bahkan ada juga sekolah yang tidak mencetak apa-apa ....jadi kesimpulannya adalah.... sekolah adalah bagian dari kehidupan dengan segala kompleksitas yang terjadi.
Mumpung masih baru, ingin ikut berpendapat tentang sekolah dan pendidikan sekolah utamanya di Indonesia. Pertama-tama, terima kasih untuk Mas Tom atas perhatiannya untuk dunia pendidikan sampai hal ini juga dijadikan penelitian pribadi. Ingin memberikan latar belakangnya dulu, kalau pendidikan Indonesia saat ini menggunakan kurikulum 2013 (K-13) yang peranannya cukup banyak perubahan dari kurikulum sebelum-sebelumnya, dari perubahan teacher center menjadi student center (guru hanya menjadi fasilitator, murid yang berfikir), memperkenalkan adanya multiple intelligence (Kecerdasan majemuk) bahwa setiap individu anak/pelajar memiliki kecerdasan yang berbeda, dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan 5 nilai utamanya (religius, nasionalis, gotong royong, integritas, dan mandiri) yang tentunya hal ini diperlukan dalam bermasyarakat karena keberagaman yang kita miliki. Membahas dari 6 tujuan sekolah yang disebut yaitu To Obey, dalam perkembangan anak tujuan ini juga penting. Mengapa bisa penting? karena untuk pembiasaan anak/pelajar dalam memasuki dunia yang lebih luas lagi (Negara) yang setiap materinya sudah diatur (UUD 45, Pancasila, UU, KUHP, Pajak, dll), toh juga tidak ada juga yang aneh dengan "To Obey" dalam hidup ini, peranan dalam bidang Religi-pun ada, dalam berumah tangga-pun ada, dalam bermasyarakat ada, dan dalam bermain juga ada, rules (aturan) diciptakan untuk patuh (obey) agar tidak ada penyelewengan/tidak keluar jalur/tidak bebas/tidak liar, maka secara garis besar bahwa to obey ini di sekolah tujuannya untuk pendisiplinan. Apa yang terjadi jika tidak ada rules to obey? bisa jawab sendiri yaa.. kedua ada Conforming (penyeragaman), sekolah di Indonesia khususnya sekolah negeri memiliki sudut pandang yang bisa dikatakan unik dan menarik, dimana sekolah mengajarkan akan keberagaman, pluralitas, multikulkural yang isi di sekolah itu berbagai macam hal yang berbeda,, dari karakter, emosi, kecerdasan, agama, suku, daerah, bahkan negara. Merujuk pada K-13 yang memperkenalkan Multiple Intelligence membuat hal-hal ini tidak perlu diseragamkan karena tiap individu berbeda, apabila pelajar terlihat memiliki kecerdasa di salah satu bidang maka sekolah ikut membantu mengarahkannya, karena sekolah tempatnya mencari minat dan bakat khususnya di tingkat SD dan SMP. Apabila pelajar tidak mendapatkan nilai yang baik di salah satu bidang juga tidak dapat disalahkan dan tidak perlu adanya Grading (penilaian individu) dan sekolah ditargetkan hanya menilai karakter dan pengetahuan pelajar dalam proses pembelajarannya bukan dari hasilnya. Hal ini yang membuat UN baiknya dihapuskan, sedangkan dalam rapot pelajar itu sebagai standar kemampuan atau kecakapan siswa di bidang tersebut untuk orangtua dan sekolah dapat melihat kecerdasan dan ketertarikan anak dalam bidang apa. penyeragaman pelajar disekolah hanya pada keseragaman yang dijadikan aturan, seperti pemakaian seragam yang baik, sepatu hitam, rambut rapih, dan penyamaan aturan yang apabiila dilanggar oleh setiap pelajar akan dapat hukuman yang sama. Hal ini juga bertujuan untuk pendisiplinan. Oiya btw seragam yang sama, sepatu yang sama, rambut rapih, dll bukan karena sekolah berpadahm komunis yang sama rata, tapi karena agar tidak ada kesenjangan antar pelajar baik dari status ekonominya maupun sosial, jadi ya obey aja. ketiga social role (peran sosial), justru ini amat sangat penting dan sangat positif. pelajar diarahkan untuk memiliki peran dalam bersosial, setiap bidang pelajaran di sekolah memiliki nilai-nilai yang dapat dibawa dalam bersosial. dan memang manusia juga merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, dan tidak perlu diukur seberapa besar peran individu dalam bersosial, karena manusia tidak semua sama. justru memiliki peran kecil-pun sudah sangat baik daripada tidak sama sekali. Differenciate sama Grading gausah lah yaa, udah kebahas diatas. Custodian ini yang menarik sebagai selected group of people, ini ga bisa disampingkan si, karena emang Pemerintah juga menargetkan K-13 ini untuk generasi emas berkarakter 2045 disamping bonus demografi juga bertujuan akan memberikan kontribusi besar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional secara keseluruhan. jadi ya pemerintah pada sekolah (pendidikan) memiliki tujuan yang positif juga untuk negara. itu aja, panjang ya, maaf ya wkwk
Inilah salah satu Alasan kenapa sampe sekarang Indonesia🇲🇨 masih ada di peringkat 55 dari 73 Negara Soal Pendidikan. Lagi2 Tugas Kemendikbud buat ngerubah biar indonesia bisa lebih maju soal Pendidikan. Thanks Om dedy❤️👍🏻🥰
Yang penting belajar... nilai adalah bonus. Anak saya selalu merasa kurang pandai tapi di setiap akhir ujian selalu di 3 besar. Anak Pandai itu berasal dari nol...asal mau giat belajar otomatis akan ada ilmu yg di dapat!
Intinya pendidikan itu selalu mengupayakan agar kita terdidik sesuai kebutuhan industri. Bukan untuk menciptakan industri. Dari saya SMA sampe kuliah selalu ada ujaran "nanti kalian kalo kerja begini... Nanti kalian kalo kerja begitu..." selalu orientasinya kerja kantoran/kerja sama orang Edit: Dan salah satu candu yang tidak disadari masyarakat adalah candu terhadap gajian. Dimana kita akan betah mendapatkan gaji tetap ditengah kehidupan yg semakin berat, dan ketika kita udh nggak dipake lagi sama perushaan, kita bingung mau ngapain lagi. Karena udh terbiasa hidup enak gajian lancar dan nggak mengalami pendapatan yg fluktuatif. Banyak kawan ayah saya yg ketika pensiun tertipu investasi bodong karena nggak mempersiapkan mental berdagang sebelum pensiun
Hmmmm menarik, tapi menurut saya itu susah juga, mendapatkan gajian atau gaji tetap itu juga lebih baik daripada mereka yg tidak memiliki gaji tetap, lalu bagaimana kah cara agar keluar dari zona nyaman gajian? Apakah juga harus menjadi wirausaha, atau lebih ke menjadi bossnya sendiri walau tidak menjadi bos atau bukan ikut orang? Tapi itu susah juga karena butuh perjuangan yang lebih? Berarti lebih ke arah merubah mindset? Agar kita bekerja menghasilkan uang? Bukan bekerja untuk mendapatkan uang dari orang lain? Atau dibayar? Hmm maaf sebelumnya karena kata kata saya susah dimengerti karena saya juga bingung mau nulisnya gimana 😥
Dijawa tengah sudah lebih 50.000 anak sekolah putus sekolah om Deddy selama pandemi ini. Mereka terpaksa putus sekolah dan bekerja disektor informal utk bertahan hidup. 😊
Sekolah dibentuk untuk memenuhi kebutuhan pada masa revolusi Industri. Masuk sekolah tepat waktu, relate to kerja masuk ada jam nya. Duduk manis di kelas dengerin guru, nurut sama guru, relate to ikutin arahan bos, kerja di balik meja, kerja sistematis. Daan sebagainya.. Pernah liat video singkatnya tapi lupa siapa creatornya
Entah kenapa setuju banget dengan statement² yang ada di podcast kali ini, semuanya real dan terjadi di pendidikan kita. Harusnya podcast bareng juga sama Pak Kemendikbud nih.
Ga ngerasa mereka pernah sekolah ... dan ga ada pikiran menghargai pengalaman di sekolah .. ini bukan tentang dunia aja baca Ayat kursi ... Pahami dulu langit dan bumi Allah pemiliknya ... orientasi dunia boleh but secukupnya aja .. lern lagi belajar lagi
sistematis sekolah yang benar itu harusnya mengambil dari sistem sekolah 🏫 yang mengembangkan murid² didiknya dengan memperhatikan bakat, minat dan kemampuan kerja siswa/siswi, di Indonesia sebelum perombakan kurikulum, siswa dan siswi diajarkan teori² yang pada akhirnya hanya memenuhkan memori dan sistem pembelajaran yang dianggap berprestasi diukur dari nilai² diatas raport caturwulan/semester 😀
Anak generasi Corona kasian,sekolah penting buat saya yg ngerasa gak sekolah menyesal banget makanya anak2 saya harus sekolah sampai setinggi tingginya aamin
Ada 1 kalimat yg gw denger wktu klas 2 SMP (2008) dan smpai saat ini masih gw jalani "Lu jgn liat hasilnya, tp liat prosesnya jgn fokus dgn hasil/nilainya tp nikmati dan pahami prosesnya" SD-SMP kurang suka Matematika tp pas SMK tambah suka matematika krna gurunya enak 😅 Butuh proses luar biasa klo mau rubah sistem pendidikan di negeri ini Terimakasih Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Anak anak di Indonesia juga terkadang secara tidak langsung di doktrin untuk nilai itu harus bagus jadi menyontek itu hal yang biasa karena patokan kita adalah hasil akhir pelajaran bukan bagaimana pelajaran itu bisa masuk dan paham ke otak kita
Tom MC Ifle : mendapat penghargaan business coach. Sering memberikan pelatihan/coaching ttg bisnis dsb. Tapi dalam video ini membicarakan tentang sekolah. Alangkah baiknya ketika berbicara yg menjadi konsumsi publik itu mengenai topik yg dibidang keahliannya ataupun dibidang disiplin ilmu yg dikuasai aja. Lebih baik lg kalo memiliki publikasi ilmiah (nasional/internasional) dibidang itu. Misalnya bicara tentang sekolah, ya sblm bicara pastikan dulu memiliki pemahaman yg komprehensif atau setidaknya pernah publikasi karya ilmiah tentang sekolah sebagai hasil riset yg dilakukan, bukan hanya sebatas "personal research" aja. Apalagi antara "business coaching" dengan "teaching at school" itu berbeda. Hal itu diperlukan agar masyarakat yg nonton tidak "tersesat" dengan narasi yg dibicarakan, apalagi dengan judul "konspirasi sekolah". Pertanyaan selanjutnya, apakah Tom sudah melakukan riset yg dipublikasikan dgn standar riset nasional/internasional tentang konspirasi sekolah di indonesia? sehingga layak utk berbicara tentang konspirasi sekolah? Kalo belum, rasanya lebih bijak jika bicara tentang pelatihan bisnis saja yg sesuai dgn ilmu yg dimiliki.
Dia menceritakan buku yang dia baca. Anaknya jga sekolah ko. Gak menjustifikasi sekolah salah. Kenyataan di lapangan jga bnyak yang bener. Coba nonton sampe abis.
@@shamtonoramdhoni1230 halo terimakasih sudah meluangkan waktu utk menanggapi komentar saya. Saya sudah nonton sampai habis kok. Betul, memang sering kali Mr. Tom mengatakan bahwa 6 poin yg dibicarakannya itu diambil dari buku yg dia baca. Tapi sudahkah anda mendengar dan mencermati kata-katanya pada menit ke 5:21-5:24 yg mengatakan "gue research ini gara-gara lu omongin tentang sekolah". Hal itulah yg membuat saya menulis komentar "kalo ngomongin sesuatu yg jd konsumsi publik tapi substansi materi yg diomongin itu sebenernya diluar bidang keahlian atau disiplin ilmu yg dimiliki, maka sebaiknya jangan bicara hanya berdasarkan personal research tp baiknya berdasarkan research ilmiah yg berstandar nasional/internasional yg telah dilakukan sendiri atau dipublikasi". Kemudian, pada menit ke 7:25-7:45, Mr Tom mengatakan "tidak ada guru yg great" selanjutnya "doesn't matter how you teach, as long as you get certified" dan selanjutnya "gak ada guru yg fun ngajarinnya biar melekat". Nah kata-kata tersebut kan gak dijelasin sama dia bahwa itu pandangannya personal atau dari buku itu.. Selain itu masih ada lg beberapa ucapannya yg bersifat personal bukan berupa "quotes" atau mengutip buku yg dibaca. Nah hal itulah yg saya maksud agar sebaiknya ketika bicara pada suatu media yg disaksikan banyak orang tuh harus hati-hati, dan harus bicara yg dikuasai saja ilmunya jangan bicara yg tidak dikuasai ilmunya. Apalagi kalo belum pernah melakukan sendiri penelitian tentang sekolah dan guru dari sabang sampai merauke terus tiba2 hanya dengan baca buku kemudian jd berani tampil di publik untuk bicara tentang sekolah dan guru.
Saya punya buku Om Deddy yang berjudul "Mantra" itu... saya beli pada tahun 2006 ketika masih kelas 1 SMA. Terima kasih sudah memberi inspirasi melalui buku itu... mengantarkan saya untuk tertarik pada kuliah psikologi dan kini saya telah menjadi psikolog + akademisi psikologi. Thanks for the book, Om Ded.
Ini lah kenapa Orang tua tidak boleh memaksakan anak untuk masuk ke sekolah A atau Sekolah B, Birlah anak yg memilih mau masuk sekolah yg mana jurusannya apa, jgn dipksa percuma juga klo orang tua nya maksa ke sekolah ini tapi anaknya g suka nanti malah males2an toh yg rugi nantinya kita sendiri sebagai org tua. Bebasin anak nya memilih di bidang apa sesuai kemampuan dan keinginan nya yah🇲🇨❤️🔥😇
perlu d garis bawah i, sdm kita belum siap d ajaak seperti itu, culture budaya kita santuy, beda dg sepertilah d korea, dri kecil uda didik semangat belajar gila2an,
Sekolah yang seharusnya tempat suci pembelajar tapi malah membuat kita curiga ya. Jalan terbaik adalah sebagus apapun iklan sekolah , semahal apapun sekolah ,jangan percaya 100%. tetap kita sebagai ortu harus mendampingi anak kita. Jangan lepaskan anak kita sendirian.
Suka sekali statement terakhirnya, entah anak sekolah, belajar, bermain, tumbuh kembang mereka harus didampingi oleh orang tua, bukan dilepaskan begitu saja.
Trimakasih om deddy, sy guru SD dinpedesaan mendapat tambahan ilmu dan motivasi setelah menonton video ini, siswa yg dianggap "kurang" dari segi kognitif nyatanya memiliki talent yg luarbiasa diluar kelas. Hanya saja kurang tersalurkan dan kurang support dr orangtua, ditambah kopid 2 tahun benar2 mengurangi tingkat kompetitif dan potensi siswa melalui kegiatan dan perlombaan2 yg rutin diadakan setiap tahun didalam sekolah maupun antar sekolah.
Mungkin sekolah tetap harus jadi kewajiban .tetap dijalankan dengn pola pikir saat itu .. Setelah lu lulus sekolah baru la Ubah pola pikir dengan konsep org ini agar tidak terbawa setelah sekolah di kehidupan lu..
Apa bisa menjadi ilmuan tanpa sekolah? Apa bisa bikin nuklir tanpa sekolah? Apa bisa menciptakan teknologi2 canggih tanpa sekolah? Apa bisa bikin virus tanpa sekolah? Percaya kalo cuma jd youtuber jd mc itu memang gak perlu sekolah,untuk jd kaya tidak perlu sekolah... Tp kan kehidupan di bumi ini bukan soal adsense saja...
Sekarang ini kita lagi krisis pendidikan moral. Begitu bebasnya informasi yang masuk tanpa ada proses filtering. Ini sebenarnya pendidikan dasar yang bisa membentuk karakter generasi berikutnya.
Tergantung bagaimana kita menyingkapi, hasil pelajaran sekolah, adalah dasar ilmu. Ada aturan yg di buat melalui kesepakatan, ada juga hasil penemuan dan penelitian. Selepas sekolah, kita juga perlu mencari ilmu hasil dari pengembangan ilmu dasar dari sekololah tersebut.
Apa bisa menjadi ilmuan tanpa sekolah? Apa bisa bikin nuklir tanpa sekolah? Apa bisa menciptakan teknologi2 canggih tanpa sekolah? Apa bisa bikin virus tanpa sekolah? Percaya kalo cuma jd youtuber jd mc itu memang gak perlu sekolah,untuk jd kaya tidak perlu sekolah... Tp kan kehidupan di bumi ini bukan soal adsense saja...
Mengembangkan seimbang dlm mendidik sehingga terampil, kritis, brsikap baik, bersyukur ats nikmat yg tlh d berikan Dzat Yang Maha Pencipta spy ttp rendah hati dlm melangkah 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Terima kasih Deddy Corbuzier atas podcastnya yang bermutu. Oya kebetulan saya mengajar di sekolah yang mengeksplorasi serta memetakan potensi 9 kecerdasan jamak pada anak. Kami juga mempunyai motto where knowledge meets fun. Metode kami adalah anak-anak usia dini sambil sekolah, tapi tetap tidak kehilangan masa bermainnya. setiap pembelajaran dibuat menyenangkan. Dan yang membuat kami bangga dan bahagia adalah mereka menjadi anak-anak yang cinta buku dan kecil-kecil sudah pandai presentasi. Karena materi yang diberikan menunjang hal itu. tujuan kami di antaranya mereka menjadi anak yang pembelajar seumur hidup. Karena belajar itu menyenangkan!
Saya setuju sih sama ibu,soalnya disekolah saya dulu juga sistem nya hampir sama dengan yang ibu katakan dan memang benar itu membuat murid murid lebih bersemangat
Yang anehnya, gw pernah mengomentari sebuah konten short youtube, dan disitu kontennya saat Gigi (Nagita Slavina istri Raffi Ahmad), sedang masak dgn versi jumbo, dan memasukkan bumbunya terlihat ngasal tapi hasilnya masih tetap enak. Gw berkomentar gini. "Jadi inget Gigi waktu di talkshow (entah dimana), ketika dia ditanya, punya cita2 apa, dan beliau menjawab, ingin menjadi Ibu Rumah Tangga, berbeda dengan Perempuan pada umumnya ketika ditanya cita2, mereka rata2 ingin mapan, ingin menjadi populer, ingin ini, ingin itu" Dan itu malah menuai Kontroversi, ada yg bilang Gigi emang udah mapan dari awal, ada yang bilang kemapanan memang harus dicapai, ada yang bilang, Kalau saya jadi gigi saya akan menjawab yang sama. Sebenarnya ini perspektif bagaimana kita memahami apa itu berkecukupan dalam mencapai sesuatu. Kadang manusia pada umumnya mau ambil lebih lagi dan lagi, banyak dari mereka gak punya Rem dan akhirnya jatuh dari harapan yang tinggi. edit: abis nonton sampai selesai. Podcast ini durasinya gak panjang, tapi padet bgt ilmu yang diserap. Semua Kotradiktif tentang Sekolah, benar2 di Umbar, segi positif dan negatifnya.
Saya sekolah jarang masuk, 1 semester mungkin kurang dari 2 bulan saya masuk. Sampai wali kelas saya meluluskan saya dengan raport yg dia print sendiri. Setelah pengumuman kelulusan saya sama keluarga mau ngasih amplop ke wali kelas karna sudah meluluskan saya. Tapi demi Tuhan beliau menolak semua pemberian keluarga saya. Dan yang membuat saya makin menghormati beliau adalah kata2nya yg gak pernah saya lupa "kamu itu pintar, sayangnya kamu pemalas. Tapi kalau kamu tidak punya ijaza, tidak akan ada yg tau kalau kamu pintar"
Kebayang gak kita lg santai atau lg makan trus nonton podcast nya om ded yg sangat berisi,kita dpt ilmu,dpt pengetahuan yg sangat luas dan banyak dgn cara sambil santai2,thanks om ded and team 😊
Anak saya sekolah di MI ( sekolah islam ) kebetulan masuk di kelas percepatan tafis Al-quran. Yg paling di tekankan adalah hafalan Al-quran nya untuk pelajarany umum tidak terlalu di tekankan. Karena para guru yakin, kalw masuk di kelas Tafis pelajaran yg lain pasti akan mudah di pelajarai oleh siswa. Hampir 70% hafalan, 30% pelajaran umum.
@@arkand8392 dari pada ngapalin lagu kekinian mending hafal al quran bos.. kan membaca al quran termasuk amalan, 1 kata pun akan di catat.. lah ini 1 ayat bisa di ulang2 berpa kali biar hafal.. berpa amalan yg di catat.. beranjak lagi kalw sudah dewasa bisa jd guru ngaji bisa ngajarin ngaji anak2 yg lain mengalir lagi pahalanya. Cb yg di hafal perihal yg lain ... sudah lah jalani aja pa yg kamu hadapi br saya menjalani mendidik anak sy seprti ini
Yakin...??? Kl hafal dpt pahala...???kl tau artinya dan mengamalkannya baru dpt pahala...Al Qur an itu bukan sekedar bacaan,tp dlmnya trdpt pesan2 moral utk manusia,kebayang nggak kl dimasa dpn banyak anak hafis Qur an tp gak pernah paham isinya apa lagi tidak diamalkan.... Anak2 hny JD beo dmsa depan... Hafalan itu bukan amalan, kl sekedar hafal gak akan ada manfaatnya... Inti dr alqur an itu bukan dihafal...tp dipahami dan diterapkan dlm sehari2
@@arkand8392 ok saya sependapat itu... tapi apa anda tidak bahwa tuhan maha adil dosa sekecil apa pun akan di catat apa lagi amalan baca Alquran apa lagi di hafalkan.. cb lah anda punya yutub banyak kok yg meyakini itu.. setidak nya anak ku berbuat baik dan masih menjalani proses ke hal baik dan positif.. semua butuh proses dengan hafalan lanjut ke artinya..
@@RyuBiyantri ya itu betul...jangankan membaca Al Qur an..membaca hal2 baik diluar Al Qur an pun jg ada pahalanya.... intinya kt harus membimbing anak berperilaku, berakhlak dengan dasar Al Qur an... seperti yg dituntun oleh nabi... Tp sayang zaman sekarang,anak dikatakan Sholeh ketika dia hafis Qur an,rajin baca Qur an...betapa dangkalnya alat ukurnya... Coba aja liat,sekolah hafis,pesantren,sedikit pun TDK membawak kemajuan thp umat... Sebab apa? Karena asik menghafal...
Saat manusia besiasat, ketahuilah Allah SWT pun bersiasat dan siasatnya lebih hebat. Jadi bergantunglah hanya kepada Allah SWT. Jangan bergantung pada manusia.
18:56 memang sudah seharusnya orang tua punya andil dalam mendidik dan mengarahkan anaknya... Jangan sepenuhnya pasrah kepada sekolah, dan kebanyakan orang tua malah melihat indikator kecerdasan anak dari raport-nya tidak melihat bakat, melatih dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya... Sedangkan pendidikan sekolah bersifat general dan MAYORITAS dididik untuk "nurut" yang masa depannya diharapkan bisa "melamar pekerjaan" bukan menciptakan...
Saya teringat statement orangtua yang hanya seorang petani dan tidak tamat SD, "saya bekerja keras mencari uang untuk menyekolahkan anak saya agar tidak menjadi seperti saya, saya titipkan anak dia disekolah agar bisa pintar karena saya tidak memiliki ilmu yang mumpuni dan waktu yang cukup untuk mengajari anak saya" nah klo kasusny org tuanya kyk gini gmn?
@@natz451 Setuju, saya rasa semua orang tua pun punya pemikiran demikian, ingin anaknya dapat berkehidupan lebih baik dari dirinya, begitu pula saya, namun menurut saya pribadi kurang relevan klo pendidikan dulu dibandingkan dengan sekarang, sangat jauh berbeda... Tuntutan jaman juga berkembang, ragam profesi semakin variatif... Artinya klo dahulu orang tua petani yang (maaf) Tamatan SD, mereka menyekolahkan untuk pendidikan formal yang utamanya adalah dapat memiliki kecerdasan intelektual yang sifatnya general dan esensial... Yang saya maksud disini adalah orang tua tidak pasrah penuh terhadap sekolah, sebagai orang tua harus punya andil untuk mendidik, dari sisi lainya (spiritual, emosional, akhlak, tata krama, sosial dsb) syukur2 bisa melihat dan mengarahkan potensi yg dimilikinya untuk bisa lebih berkembang... Sebenarnya tidak ada yang salah tentang hal ini, mau pasrah 100% kepada sekolah atau ikut andil dalam mendidik... Karena orang tua punya cara pandang dan latar belakang masing2... Dan semuanya tidak terlepas dr tujuan utamanya = ingin anaknya bisa berkehidupan lebih baik darinya..
@@infoku8794 Klo anda bermaksud untuk bercanda ya saya bisa maklumi... Namun klo anda bertanya serius, ya agak lucu sih... 😂 Kok ya bisa bilang, klo semua jadi boss yang jadi kuli siapa... 😂 Saya justru sangat menginginkan semua orang, warga Indonesia khususnya, bisa jadi boss... Aamiinn... KALAU anda serius mau nyari kuli, dan anda kebingungan karena nyari di indo gak ada, anda bisa nyari dan pakai tenaga kerja luar negri boss... Itu pun KALAU anda benar2 kebingungan nyari kuli... Indonesia MASIH 3.74% warganya yang menjadi pengusaha... terlalu pesimis dan sempit aja klo bingung kuli-nya siapa... Salah satu contoh, warga negara Singapura rata2 boss... Mereka globalis yang bisa menjalankan berbagai bisnisnya di banyak negara, meski Populasi-nya sedikit... Namun SDM-nya handal, padahal Indonesia jauh unggul di bidang SDA, dan jumlah populasi...
'Jangan terlalu mengandalkan apa yang kalian pelajari semasa sekolah karena di sekolah, kalian hanya diajarkan bagaimana cara menjadi seseorang yang patuh pada yang berkuasa bukan bagaimana cara kalian menjadi seorang penguasa.'
Sebenarnya dari podcast ini sebagai orang tua diajarkan jangan menyerahkan semua pendidikkan anak pada sekolah, tetap masih harus dihandle oleh orang tua
Satu Maslah Lgi di pendidikan Kita adalah tidak ada upaya agar pelajaran matematika menyenangkan. Mulai dari gurunya galak, PR yg banyak, hukuman, hingga rumus2 yg gak dijelaskan manfaatbya dalam kehidupan praktis. Padahal dg matematika seseorang bisa terlatih menyelesaikan persoalan.
udah dibahas di Video selagi punya sertifikat berarti bisa ngajar sesimple itu jadi guru sertifikat kalau di negara kita itu Ijazah S1 Pendidikan, SK Pegawai negeri, atau SK Mengajar tanpa dipedulikan gurunya bisa ngajar atau nggak pembelajarannya menarik atau nggak
Sekolah bukan satu-satunya tempat untuk mencari ilmu.. Tapi sampai saat ini sekolah masih menjadi sistem yang terbaik untuk mencari ilmu.. Seberapapun banyaknya penelitian yang mungkin bisa membuktikan bahwa orang tidak sekolah bisa sukses, masih tidak sebanding dengan banyaknya penelitian, jurnal, tesis, disertasi yang membuktikan sekolah masih menjadi pilihan terbaik sebagai tempat mencari ilmu..
Inget banget pas SMP kelas 8, penempatan kelas diatur berdasarkan nilai yang didapat pas kelas 7. Ada 10 kelas. Gw yang otaknya sedang sedang aja masuk ke kelas 86... Ya pas ulangan ya gtu gtu aja karena gak ada yang pinter bgt seringkali guru sebel dalam pembelajaran). Setelah dipikir pikir yang paling di Untung kan adalah kelas atas yaitu kelas 81 dan 82, karna Mereka kumpulan orang orang pinter disatuin (perencanaan dan pembelajaran pasti sangat efektif). Sering kali kita yang kelas pertengahan dan kelas bawah dibanding bandingkan sama guru karna gak bisa sebaik, sepintar dan senurut kelas atas (kelas 81 dan 82). Kelas 81 sampai 85 masuk jam pagi, sedangkan kelas 86 sampai 8 10 masuk jam siang. Baru nyadar deskriminasi sudah gw alami sejak SMP, tapi menurut gw kecerdasan orang itu gak bisa diseragamkan ,sekolah itu harus dibuat semirip mungkin seperti bermasyarakat. harus banyak bermacam macam karakter dalam satu kelas ( orang pinter, orang berjiwa pemimpin, orang kurang pinter, orang religius, orang licik, orang jago gelud) 🗿.
Bukan karena otak lu sedang2 aja, tapi karena lu males menjalani sekolah yg monoton. BTW Saya dari sd sampai kuliah sayalah yg paling bodoh. Tapi SMP 2007 saya sudah baca Robert Kiyosaki, Bill gates. Sekarang dari semua seangkatan saya ternyata saya yg paling sukses
Tdk ada anak bodoh. Tapi mgkn skill anda bkn dlm teori. Mgkn lbh ke prakteknya. Contoh aku. Dulu hampir semua mata pelajaran remidial. Eh pas lulus sma aku jd asisten drs bedah. Sampd asisten profesor krn saya telaten bkn ga mau bljr saat sekolah.
Emang bener, Anak² "diprogram" untuk berpikir seragam. Pasti kita semua mengalami pas kita mengerjakan soal Matematika tidak sesuai cara yang diajarkan oleh guru, padahal jawaban kita benar namun tetap disalahkan.
Kalau saya pernah jawab pertanyaan matematika dengan rumus sendiri, dan sangat diapresiasi oleh bapak guru matematika. Malah dengan bangganya si bapak undang aku untuk ngerjain jenis soal yang sama di kelas yang lain 😀❤️
Udang tamu yg di bidang pendidikan deh om... Guru yg kreatif dan mengembangkan potensi anak banyak kok.. Metode2 guru mengajar sekarang juga keren2.. . Menerapkan HOTS(high other thinking skill) dll...
Saran brother dedy, menghadirkan munib chatib, beliau howard gardnernya indonesia, yg memodifikasi teori multiple intelegensi dan value islami, dan sudah diterapakan di sekolahan beliau di gresik, permata dunia yg kurang dihargai di negrinya sendiri. Om dedy please, negara kita dijajah di semua lini, ibu pertiwi nusantara sangat butuh tangan dingin om dedy, Penjajahan: 1.pendidikan 2.pertanian 3.budaya-sosial Yg terakhir terlalu bahaya kl diulik 4.ekonomi 5.politik Semoga Allah meridhoi, 😭😭😭🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Dan faktanya 87% mahasiswa/mahasisiwi indonesia SALAH PILIH JURUSAN, itu artinya ANAK FOLLOW THE RULE kalo ga ortunya ya temannya, karena minimnya berfikir di sekolah sebenarnya akan dibawa kemana hidup setelah lulus SMA (JATI DIRI MINAT BAKAT BELUM KELIATAN) karena proses sekolah hanyalah rutinitas, bukan berpikir, so harusnya ada RUANG KHUSUS TERTENTU DI SEKOLAH YANG MANA DIDALAMNYA TERDAPAT PENGGALIAN MINAT/BAKAT bila perlu konsultasi dengan psikolog/expertis di bidangnya supaya ketika siswa lulus SMA dia tidak kebingungan mau kemana selanjutnya
Itu uda ada bro di sekolah setaraf internasional kaya penabur dll, karna itu di luar dari kurikulum jadi x-tra studi = budget dan tentunya Uda simetris dengan sistem di sekolah tersebut . Jadi klo di terapin di sekolah menengah kebawah ga hanya +budget (+spp) tapi di rombak dari semua sisi agar simetris biar konek dengan pelajaran yang lain ga tabrakan.
Selama gua sekolah, dari SD sampe SMP, gada pembeda di pelajaran seni, kecuali di sd, karna memang guru SD harus serba bisa ngajar pelajaran, tapi selama SMP gua belajar seni cuma musik, padahal gua anak yang bisa di bilang jago menggambar. Akhirnya masuk ke SMP negeri dan yang di ajari cuma musik. Gua dari orang yang kurang mampu bisa di bilang orang tua gak bisa ngembangin bakat gua, ampe di SMA 1 tahun cuma belajar musik, tahun ke 2 baru belajar seni kembali, akhirnya tahun ke 3 korona nyerang dan daring. Apa yang gua dapat adalah, sekolah bisa mematikan bakat anak anak, apalagi yang gak mempunyai uang sama mental.
Sepertinya memang begitu, kalau memang indonesia ingin maju, seharusnya sekolah itu murah, jadi semua orang bisa menjadi pintar, akan banyak lahir dokter, teknisi mesin, dll yg akan membuat indonesia maju, tapi kenyataannya kan tidak demikian, berarti ada penguasa yg mengatur agar masyarakat bisa diatur.
Tentang labeling mmg faktanya ada dan sangat kuat, ttp mudah2an semakin terkikis. Ketika pendidik dan kita semua memahami setiap anak berbeda dan memiliki talent yg berbeda, mudah2an semakin banyak pendidik yg memahami ttg multiple intellegent yg dikemukakan Gadner, maka tidak ada murid atau anak bodoh. Semua punya bakat yg hrs digali, bayangkan klu semua anak sma di lPA semua dan jd ilmuwan atau dokter semua. Kita tdk akan punya seniman hebat, tdk punya ahli komunikasi yg hebat.. dan ini jg tdk perlu dikhawatirkan org tua klu anaknya tdk pandai matematika. Apakah menjadi orang spt Tom Cruise hrs pandai matematika? Kan tidak
Waktu SMA, dari kelas 1 sampai kelas 2 saya masuk kelas unggulan, lalu otomatis kelas 3 saya dimasukkan ke IPA. Tapi saat itu saya menolak karena saya suka banget pelajaran IPS jadi saya minta masuk IPS. Wali kelas saua sempat bilang, "kamu tau tidak, banyak yang mau masuk IPA, tapi tidak bisa. Tapi kenapa kamu malah mau masuk IPS?". Saya bilang saat itu, "karena saya ingin belajar sesuatu yang saya sukai Bu, jadi saya semangat terus untuk ke sekolah dan ga stress. Dan yang akan ngejalanin kan saya bukan ibu atau siapapun, jadi harusnya saya yang memilih, bukan orang lain". Lalu alhamdulillah nya diperbolehkan. Menurut saya, setiap manusia itu punya kecerdasannya dibidang yang mereka sukai dan minati. Jadi just true to be you.... Sekarang saya guru les setelah pernah bekerja di berbagai perusahaan sebagai Budak Corporate 😊. Di tempat les saya, setelah kelas selesai, saya mengadakan Dinamika Kelompok (Mereka bisa menceritakan apa saja satu sama lain hal yg menyenangkan dan tidak menyenangkan, dan yang lain hanya mendengarkan tanpa menghakimi dan hanya boleh memberi support satu sama lain dan menjaga rahasia cerita mereka satu sama lain). Menjadi guru itu harus bisa fleksible.... bisa menjadi pengajar, pendidik, orang tua bahkan sahabat.... Sehingga belajar menjadi hal yg menyenangkan dan bukan membosankan apalagi menakutkan...
SBG guru, sy memahami om Deddy saat dipermalukan oleh guru dan mungkin sekarang adalah saat yg tepat utk menunjukkan kesuksesannya, sy harap om Deddy jg memakluminya karena keterbatasan pengetahuan dan pemahaman manusia yg kebetulan waktu itu mjd Guru, dan sy yakin sukses om dedddy sekarang adl hsl kerja keras yg om Deddy usahakan, spt diakui sendiri sampai sekarang tidak mengetahui apa itu akuntansi, apa kah kali ini juga sukses di bidang akuntansi? Kesimpulannya Ucapan guru itu dibawah sadar telah mencambuk diri utk sukses dan Alhamdulillah berhasil. Selamat om Deddy....
Itu sebabnya setelah anak saya masuk SMP, saya memilih homeschooling untuk anak-anak saya. Karena value yang diajarkan di rumah rusak karena "pendidikan" di sekolah. Tapi ini hanya untuk saya ya, setiap orang terserah aja, hidup sendiri sendiri kok...
Anak saya juga homeschooling , saya mengajarkan sesuai bakat mereka masing2 .. sekolah rata2 hanya mementingkan nilai dan membandingkan anak2 yg pintar dan yg kurang pintar .
Klw bukan arap sama om dedi muncul di youtube gak mungkin saya nyoba nyoba ngonten, waktu konten motivasi om ded waktu itu msh ada, berasa orang tua sendiri yg ngomong ke anaknya... Makasih om ded, yakin podacst dan karir nya om ded tetap di atas.. Amiin
Seperti om ded, saya punya 1 kalimat dari guru yang sampai sekarang selalu ingat tentang ketidakmampuan saya. Dan membuat saya sangat sulit melakukan Hal itu.. hingga saat ini saya menjadi guru, saya berusaha berhati2 sekali dalam berkata2, Dan mudah2an saya selalu dipelihara oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala agar tidak memberikan Luka atau malu kepada anak2... 🥺🥺🥺
Saya dukung mba effortnya, jangan sampe menyakiti anak dg kata2 judgemental. Ga ada yang tau jalan hidup seorang anak kedepannya. Tugas guru adalah mendidik tanpa menjudge. Karena bisa jadi cara didik guru tsb ga cocok dengan cara belajar anak, bukan berarti anak bodoh. Anak pinter di sekolah ga jadi apa2 ada...anak yg di cap bodoh jadi sukses banyak.
Suara saya sumbang ketika menjadi paduan suara, "kamu tidak usah keluarkan suara kamu, Karena berbeda, cukup komat kamit saja... 😁😁😁 Sebenarnya tidak bgitu menyakitkan, namun terus terngiang2 Dan membuat insecure..
Assalamualaikum pak saya dari Malaysia amat suka akan rancangan anda dari dulu kerana banyak manfaat dan juga pandangan yang benar bagi pendapat saya.from Malaysia semoga Indonesia terus maju dan aman damai.
Bapak gue pernah bilang, "Sekolah cuman untuk dpt ijazah, pengalaman bisa di dapat di luar sekolah, sekolah tidak mengajarkan cara mencari duit & kaya, tp mengajarkan utk menjadi patuh & nurut." Dan ternyata emamg benar.
@@rimbakusumawardani8560 Ya ini yg gua rasa jg. Dlm hal itu ada hal yg perlu diperbaiki dlm sistem perkuliahan (termasuk tenaga pengajarny). Gua tamatan Tek Sipil tp apa yg gua harapkan dan bayangkan saat sblm kuliah berbeda dgn kenyataannya. Kebanyakn teori dlm ruang kls, kurang praktek. Adapun praktek waktunya singkat, kurang pengarahan dan pengaturan yg jls sehingga gampang dikali oleh mahasiswa yg malas. Ada pula kegiatan penelitian di laboratorium namun krn keterbatasan sarana dan overdosisny praktikan membuat waktu pelaksanaan menjadi sangat singkat. Akhirnya banyak yg asal menjalankan tanpa kesadaran akan tujuan dan pentingnya kegiatan tsb. Satu hal lg. D kampus itu yg penting hormat pd senior (dosen itu termasuk senior). Krn itu pengkaderan itu penting dan sertifikatny menjadi prasyarat kelulusan. Urusan nilai itu bs diatur kalau rajin masuk sj, minta contekan, joki tubes. Oh ya yg rajin ikut organisasi hdpny lebih lama d kampus. Mungkin krn senang dgn sistem yg ada d kampus. Org2 itu mendapat doktrin bhw apa yg didapatkan d kampus itu tdk terlalu penting krn blm tentu hal itu bs dipraktekkan d lapangan. Atau jurusan yg dipilih blm tentu menentukan jenis pekerjaanmu. Kurang lebih sama halny dgn pernyataan bhw sekolah blm tentu membuatmu jd org sukses. Dunia kampus itu jg dinamis. Ada yg senang ada yg gak. Gua sih senang2 sj. Krn itu pengen kuliah tinggi2 krn blm puas. Hahahaha....
Keinget smp gua dulu, pembagian kelas sesuai dengan nilai, kelas a, b, c untuk orang ranking 1-100 besar, untuk kelas d orang orang yang gak lulus untuk masuk kelas atas, kelas f sampai h untuk murid biasa yang nilainya berurut, dan kelsa g untuk semua orang yang gak naik kelas.
Gua aja pas sd inge banget. Setiap kelas ada 4 baris depan ke belakang. Baris sebelah kiri depannya guru itu bagian pinter. Dan paling kanan pasti yg paling bawah. Aneh setiap ada tugas buat maju kedepan pasti dia nunjuk baris satu sama dua. Klo yg kanan mah ya disuruh liatin doang. Kalo ngejelasin pasti tatapannya cuma baris 1 sama 2. Kalo kita agak kurang aja,paati diancam. Kamu mau,ibu pindahin ke baris meja ke 4 (rentetan kurang pinter). Dan disitu berasa terpojoki. Pasti baris ke4 dianggap bego sama siswa dan ortu ortu siswa itu
Keren, yang sulit di hilangkan adalah pelabelan guru / ortu / figur otoritas terhadap anak, karena kebiasaan yang sudah lama tertanam....butuh kerjasama semua pihak,untuk sama2 merubah kebiasaan pelabelan terlalu dini...
sekolah jaman sekarang gurunya mengajar ya cuma ngajar terserah anak muridnya ngerti apa enggak, soalnya guru sekarang takut dikit2 dilaporin polisi. semoga pendidikan indonesia kedepan lebih baik lagi. makasih om ded udah speak up tentang pendidikan 😁👍
Selain dari takut dilaporkan aturan dari pimpinan pendidikan pun kurikulum harus tercapai. Anak bisa atau tidak mengikuti pembelajaran harus tetap naik kelas dan nilai juga harus bagus. Kebayang dong betapa malasnya anak sekarang karena mereka yakin sudah pasti naik kelas, sudah pasti lulus dapat nilai yang bagus lagi. Guru ga bisa apa apa kalo sdh begitu. 😔😔
Selain itu anak sekarang bodoh pintar harus di katrol nilainya agar naik kelas, Tidak ada Ujian Nasional, dan yang terakhir adalah sekolahnya zonasi. Daya saing tiap individu sudah tidak ada.
I wish I knew this when I was in school. Thank you Om Ded and Coach Tom atas diskusinya, semakin membuat saya harus berhati-hati dlm mendidik anak ketika punya anak nanti.
Menarik banget, baru paham sistem dan alasan mengapa sekolah itu ada. Dari dulu merasakan spertinya ada yang salah atau keliru dari sistem pendidikan di mana pun. Hanya gak paham, baru kebuka hari ini. Tapi kita meski pelajari lagi dari sumber yang lain, barulah kita simpulkan sistem apa yg salah dan sistem apa yang perlu di perbaiki dari sekolah. Keren
Sama om, gw sekolah di SMKN daerah Pejaten sampingnya SMPN.Nah gw sering tuh di jelekin guru di depan temen" bahkan murid lain, dan yang gw kaget.Ada adek kelas, dia kelas 10.Bilang kalo gw di omongin sama guru di kelasnya, dan di label/cap jelek.Dan gw dah tau lama Dumbing Us Down, makanya gw ga terlalu perduli nilai dan cap tersebut.Ya karna gw tau nilai tuh cuman angka dimana lu menghapal sesuatu, bukan berfikir tentang sesuatu.Ya i hope kedepannya gada guru" yg kek gt lagi, cukup yang sudah berumur aja yang kaya gitu.
mau cerita dikit, dulu waktu gw sekolah SMA (pas pelajaran mtk) pernah dibilang 'tidak pintar' karena gak ngerti soal dan pas itu juga langsung gw jawab 'kalo saya pintar ngapain sekolah bu'. Sampai detik ini hal tersebut menjadi hal yang paling bikin merasa lega karena pernah ngejawab omongan itu guru :))
Yang jadi pertanyaan waktu ditanya soalnya sama si guru, materinya udah diajarin ato belum? Kalo belum, jawaban anda sudah benar. Kalo udah, maaf tapi anda memang "tidak pintar" plus bebal dikasih tau bukannya sadar malah ngelawan 😂
Saya kepala sekolah... Saya setuju setiap siswa Harus belajar yg dia suka.. Dan jangan terpaku mata pelajaran sekolah, Yg penting punya akhlak sopan santun yg baik
Saya lulusan SMA th 2010, Nilai rata-rata UN sy sangat cukup untuk lulus di kurikulum skrg, tp sy dulu tidak lulus UN Krn nilai mapel biologi sy di bawah 4.5. sedangkan mapel lain diatas 8. Saya memang sgt lemah dlm hafalan. Akhirnya saya lulus di ujian perbaikan ke 2. Mksd saya, kurikulum di waktu itu sangat tidak mementingkan potensi murid, semua harus ikut aturan dan standart yg di tetapkan. Entah skrg.
saya sebagai orangtua akan amat bahagia kalau nanti di negara kita ini ada SMAN Matematika, SMAN Biologi, SMAN Kesenian, SMAN Atlet, dll. (pokoknya anak saya sudah bisa memilih minat atau fokus ke satu pelajaran disaat menginjak SMA) jadi pengenalan diri dan pelajaran dimulai SD hingga SMP. selama SD-SMP ga perlu nguberin semua nilai, cukup nilai mata pelajaran atau kegiatan yang dia paling sukai. dari sana tamat SMP diarahkan ke SMA SMA diatas, tergantung nilai apa yang paling baik. dan di SMA di kelaskan lagi. SMAN Matematika: kelas fisika kelas kimia SMAN Biologi kelas anatomi manusia kelas anatomi tumbuhan kelas anatomi hewan jadi di kuliah nanti tinggal mantapkan untuk pekerjaan selanjutnya. tapi bisa jadi saya keliru soal ini, dan butuh pendapat kalian.
ini betul bnget, sya respect banget. jujur ya sekolah di SMA itu kebanyakan kurikulum, kebanyakan Mapel, ngejar nilai no 1. yang endingnya membangun mental siswa jadi Orang Gengsian.. contohnya banyak
Setuju gw mikirnya jga begitu, tetapi kembali ke "bisnis". berapa banyak siswa yg mau daftar ke SMAN matematik, brapa banyak siswa yg daftar ke SMAN Biologi,. kembali ke pemerintah sebenarnya merancang menyiapkan lapangan kerja, sehingga karir yg dituju jelas. kalo misal pincang orang jadi enggan milih profesi yg akan didalaminya
Fact! paradigma itu terus exsisting, sangat berimpact kedalam kehidupan... dan berdasarkan pengalaman pribadi sangat membuat mental kita dihajar... tinggal kita mampu bertahan atau tidak!
Yang nanya buku apa yg tadi di kasih lihat Tom.. Itu buku ciptaan saya thn 2005 berjudul MANTRA.
Waduuuhh
😲
Sulit om 😂
Wadoh botak
Inpone maszeh
Pernah baca di suatu buku tentang konspirasi ini. Di sana ditulis tentang 'Jangan terlalu mengandalkan apa yang kalian pelajari semasa sekolah karena di sekolah, kalian hanya diajarkan bagaimana cara menjadi seseorang yang patuh pada yang berkuasa bukan bagaimana cara kalian menjadi seorang penguasa.'
Ya mmg
Spill nama bukunya
th-cam.com/video/S0IOLdrijB0/w-d-xo.html
😭👆Kenapa habib bahar di tutup mata nya kaya teroris ,tolong viral kan.
Apa nama bukunya?
Spil buku nya
The 6 purposes :
1. To obey the authority = ikuti peraturan, nurut, similar response
2. Conforming = se-seragam mungkin
3. Social role = mempunyai peran
4. Differenciate = diferensiasi/pembedaan
5. Grading = label-ing/peinilaian orang, pemisahan pintar-bodoh
6. Prophaditik/custodian = terpilih, chosen, selected group of people
.
Nama bukunya apa? Gakeliatan:)
Makasih
Terimakasih sam 👍👍👍
oke... kita menggunakan logika sederhana.
memang betul bahwa anda sekolah itu memang sudah masuk kedalam sebuah petak petak khusus, jadi memang betul sekolah itu menyediakan berbagai bidang keahlian. tujuan mereka adalah membuat anda pintar di bidangnya dan bisa bekerja di sebuah perusahaan yang anda bisa melakukanya.
- bocoran ( semua orang ingin mahir dalam berbagai bidang, di saat anda ahli dalam berbagai bidang pasti anda berfikir akan melakukan semua yang anda mampu lakukan. but its not easy, you are human, you are people, humans can make mistakes, like human error. manusia itu tempatnya salah, manusia membutuhkan orang lain. )
yup... betul ini memang sebuah rencana, tapi manusia juga dapat merubah apa yang dia mau selagi itu masih masuk akal. buktinya banyak orang yang dulunya hanya penggembala kambing mampu mengekolahkan anaknya hingga S3, setelah anaknya memperoleh gelar dia menggunakan ilmunya untuk membuat sebuah usaha penunjang hidup, lalu usahanya berkembang dan dia menjadi miliarder. kemudia anaknya miliarder ini di didik secara khusus untuk melanjutkan usahanya dan mengembangkannya lebih jauh.
dan masih panjang sebetulnya kisah kisah di balik kertas putih ini.
like jika anda suka dan dislike jika anda tidak suka.
memang dari dulu paradigma kita adalah "sekolah yang rajin, biar pintar, nanti gampang cari kerja" akhirnya kita disiapkan dicetak untuk menjadi pegawai/karyawan/pekerja....bukan pengusaha, point untuk obey the authority tercapai sudah
Tapi pendidikan itu juga nggak bisa di kesampingkan begitu aja
Stereotipe kalimat orang tua. Makanya ntar pas udah punya anak jangan bilang kaya tadi ke anak. Coba bisa ngga?.
@@rahman0438 Sekolah nya bukan pendidikan nya
@@milamurniati7274 Bisa dong, mari sama-sama revolusi
Ko saya kebalik yaa, saya mau usaha tapi selalu sulit karna saya bodoh, kenapa saya bodoh? Karna saya waktu kecil malas sekolah dan lebih mentingin bermain.
Memang sekolah ga jamin kita kaya dan pintar tapi setidaknya punya dasar.
Contoh nya gini, semua usaha itu perlu ilmu, lihat pengusaha Indonesia yg memiliki Merek terkenal rata rata mereka orang pintar loh karna dengan program merekea bisnis mereka bisa berjalan.
Seperti Gojek, Tokopedia dll
Lah saya Facebookan aja masih bingung.
Saya pernah dikasih tau sama almarhum kakek saya
"Sekolah itu untuk belajar bersosialisasi, gak semua mata pelajaran harus dpt nilai bagus, yg penting sekolah agar hidup punya tujuan"
Hebat kakeknya
Kalau gak dpt nilai bagus, berarti kaya film upin dan ipin, sdh 5 tahun tetap aj masih di PAUD
Apa bisa menjadi ilmuan tanpa sekolah?
Apa bisa bikin nuklir tanpa sekolah?
Apa bisa menciptakan teknologi2 canggih tanpa sekolah?
Apa bisa bikin virus tanpa sekolah?
Apa bisa menciptakan energi terbarukan tanpa sekolah?
Apa bisa memajukan teknologi pangan tanpa sekolah?
Percaya kalo cuma jd youtuber jd mc itu memang gak perlu sekolah,untuk jd kaya tidak perlu sekolah...
Tp kan kehidupan di bumi ini bukan soal adsense saja...
@@wagyu9823 Bener jawaban kamu, tapi semua itu tergantung dari dirinya sendiri dan punya tujuan ketika kelak kita bisa mencapai tujuan yang kita mau. Jadi tiap anak punya tujuan dan maksud dari hal yang telah dipelajari disekolah. Kalo kamu bertanya seperti itu jawabannya bener2 ga bisa. Seorang anak bisa mencapai hal yang kamu maksud itu ga bisa. Jadi maksud dari sang kakek tersebut adalah sekolah itu bisa diambil banyak pelajarannya tapi kamu ga perlu dapet nilai bagus semua di sekolah, yang penting kamu disekolah bisa belajar apa sih maksud dari bersosialisasi, apa sih maksud dari hukuman yang disekolah, dan setidaknya kamu bisa satu mapel sehingga kelak bisa membantumu mewujudkan cita-cita kamu kedepannya seperti apa. Sejujurnya saya juga tidak terlalu pintar di sekolah, tapi saya mempelajari sesuatu hal yang lebih dari di sekolah.
@@wagyu9823
Bisa saja di jaman sekarang ini, yg penting bs baca dan nulis, semua bs dicari lewat internet...cuman kepintaran nya tdk diakui karena tdk ad legalitas dari sekolah atau institut
Ekonomi saya pas-pasan, tapi ketika istri nemu sekolah alam, saya setuju utk nyekolahin anak di sana. Alhamdulillah, anak saya sekolah selalu happy dan nggak melulu di dalam kelas. Banyak life skill dan leadership yg diajarkan.
Semua juga tergantung prinsip serta visi misi keluarganya ya.
ide bagus
Maaf sekolah alam mksdnya istilah aja atau emang sekolah nya di alam terbuka. Serius nanya😊🙏😁
@@teguhmaulana1238 sekolah utamanya ya punya gedung sekolah. Tapi setiap hari anak² tidak melulu berada di kelas. Terkadang proses belajar mengajar sambil main di sawah, pinggir sungai kecil, lapangan, dsb yg dekat area sekolah. Ada praktek menanam padi/palawija/buah mulai dari mencangkul, nanam, dst sampai panen. Juga life skill beternak seperti ternak lele, kambing/ sapi. Membuat gerabah, dsb. Kalau utk pelajaran tematik, biasanya materi di kelas, jika selesai 1 sub tema, anak² langsung praktek juga ke tempat² sesuai tema. Misal kelas 2 ada tema aturan di masyarakat. Anak² keluar sekolah utk membersihkan sungai, berbagi makanan ke warga sekitar, dsb. Outing dan outbond setiap bulan sekali. Jadi di dalam kelas itu anak² terbatas. Mereka lebih ke alam bebas dengan prakteknya langsung. Dan di sekolah alam tempat anak saya ini, termasuk sekolah tahfidz juga. Jadi ada hapalan Al quran, hadist, kewajiban sholat dan melaksanakan sunnah. Semua sunnah juga dipraktekkan langsung, seperti menjaga kedisiplinan, kebersihan, sholat sunnah, puasa sunnah, dsb.
Gw sebagai alumni sekolah Alam,jujur itu sekolah yang paling gw suka.
Sistem Kurikulum nya berbeda,malah sistem Kurikulum nya membuat gw lebih fun dan nyaman.
Ketimbang kurikulum merdeka(belum merdeka)🤫
Pengalaman om deddy sama dengan pengalaman anak ku 😂😂 anakku ada di pesantren tahfidz dan sekarang hafal 5 juz di kelas 3 SMP...Dan di sekolah formal anakku selalu ranking 1 (dari belakang) dan ada lho guru yg sikapnya beda ke anakku..(negatif)..tp ketika ada lomba robotik di sekolahnya...anakku selalu di depan ..contoh kemarin ada lomba daur ulang sampah ...dan anakku juara 1 dooong...dan dia bilang ke aku...bu kok adek ngantuk ya tiap pegang buku dan pulpen...hafalan alquran juga tertinggal banyak....
Jawabanku ....adek sudah ada di pesantren dan menghapal alquran hingga hari ini ,itu sudah pencapaian yg luar biasa.....apalagi adek berani ikut lomba lomba seperti itu...keren 👍🏾👍🏾👍🏾
Kadang yang menjatuhkan mental seorang anak adalah orang tua..mereka memaksa anak nya untuk bisa sama seperti anak orang yg lain yg lebih berprestasi...padahal si anak punya potensi yg lain yg orang tua nggk bisa memahami 😀
Selama gua ketemu sama wali murid (sebelum resign di dunia pendidikan). Belum pernah ada yang berpikiran kek gini. Mereka sibuk ngeles in anaknya ke sana sini sampai nggak ada waktu buat anaknya bermain.
Ya gua nggak beranilah nyeramahin apa yg di lakukan orang tua ke anaknya. Karna kalo di luar sekolah ya udah tanggung jawab orang tuanya not teacher di sekolah. Ya kadang ada aja sii guru yg nggak bisa bedain mana lingkup sekolah mana luar sekolah. Hah..
Jadi seharusnya metode sekolah atau belajar itu seperti apa? Apakah kita harus membantah 1+1=2? Thi is stupid broo
@@sijugul557 bukan kesitu arahnya pak, coba baca lagi pelan pelan terus pahami
@@sijugul557 lu yang stupid, udah tua gk bsa memahami topik
@@sijugul557 itu mah ilmu dasar, yg dibahas bukan ke situ arah nya bambang
Dulu sy pnh jadi guru kelas 2 SD selama 2 tahun, sy punya konsep sendiri dlm mengajari anak2. Out of the box dri guru2 yang lain, gak hny dianggap aneh sma guru lain tapi jg dri org tua siswa. Tapi anak2 enjoy dan lebih senang dalam belajar. Krn kita sama2 mencipatakan metode dan suasana belajar yg bikin fun, bangga sekarang ktmu mrka2 murid sy jdi org2 bebas yg bisa menciptakan karya mereka sendiri 🤗😊
Semoga kelak sekolah guru orangtua dan semua yg terkait dgn pendidikan makin open minded dan selalu berani buat out of the box. Sehingga akan lahir generasi2 yg kuat secara mind, action dan creat their own thing. Generasi yg tak mudah terhasut dan latah dengan hal hal yg viral 🤭🙏😊
menarik... gimana perbedaannya? dan gimana ngadepin guru2 yg ga sepaham?
Wah gimana metodenya om?
Good idea...krn ana jg pernah ngajar yg jg mengajarkan out the box lewar program MGMP waktu itu dan tutor ana survive dg itu..krn dia melihat langsung keberhasilannya...sayang ana berhenti krn ikut keluarga
Saya selaku wali murid, guru anak saya bisa dibilang disiplin banget, saya tidak keberatan dengan cara mengajarnya, ada beberapa wali murid yang tidak suka dengan cara mengajarnya. Itulah manusia memiliki pandangan masing masing, bisa dari sisi positif bisa dari sisi negatif. Jika anak tidak mengerjakan tugas lalu dimarahi ada orang tua yang tidak terima, ada orang tua yang ah biarlah, biar anaknya nanti jadi bisa tanggung jawab
You're one of the good ones, one of the view. Sukses selalu bosku
Trimakasih insightnya, ini pembahasan yg menarik. Sy sbg ortu melihat ketika sistem masih blm berjalan secara mumpuni, jalan apapun yg dipilih (sekolah formal, nonformal, informal), jd kan sebagai salah satu fasilitas(bukan satu²nya). Kuatkan dulu home educationnya(pendidikan di rumah), tentukan visi misi keluarga, tumbuhkan fitrah belajar anak, ortu sbg fasilitator bantu anak utk menemukan peran peradabannya (yg memang sesuai dgn minat bakatnya). Jdnya apapun jalur yg dipilih scr sadar, tetap bisa menghantarkan anak menuju perannya(ya pada dasarnya manusia memang punya peran masing², yg seharusnya tidak dikelas²kan sih). Yg penting gairah belajar, curiousity anak tumbuh dari dalam diri sendiri dulu bkn karna tuntutan luar. If there is a will then theres a way.
Setujuu
Semoga dengan podcast ini Kemendikbud bisa berbenah dengan sistem pendidikan indonesia yang masih membeda-bedakan kemampuan setiap siswanya, ga semua harus pinter akademik dan non akademis. semoga sistem pendidikan Indonesia bisa meyerupai di FINLANDIA kedepannya
*VIRAL 30 DETIK*
th-cam.com/video/J4B7Mv2VSYk/w-d-xo.html..
Nah gitu emg ngeselin banget
Uda diantisipasi skg bang...dengan sistem zona.
iya bro semoga bisa kaya Finlandia, tapi bukan cuman sekolahnya aja, tapi siswanya harus sadar juga bro, lu tau kan siswa/siswi Indonesia gimana, adabnya masih jauh dri siswa/siswi Finlandia, jadi ya muridnya di benerin dulu, dan yg penting murid bisa menerimanya kalo ga menerimanya ya sama aja boobg
@@Tamzxyz ya wkwk, karena udh terbiasa dengan kebiasaan" yg diterapkan di indo. Tapi kalo udh dirubah sedikit" bakal terbiasa kok
Dulu sewaktu SD,SMP,SMA saya selalu buat rumus2 sendiri dan selalu benar , akan tetapi saya di anggap aneh dan nilai saya sewaktu ujian tidak dinilai karena caranya berbeda walau jawabannya sama. Semoga sistem sekolah sekarang lebih membuat para siswa lebih kreatif dan inovatif
Hanya karena berbeda sedikit jadi dianggap aneh. Padahal sama2 berusaha dan ada hasil, hasilnya juga baik. Karena berbeda cara dan strategi dianggap aneh atau ga masuk akal😁😁. Di negeri kita bangga akan penyeragaman
Viral video guru cabuli muridnya di sekolah😭😱
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
@@auliafitria5524 yg cabul ya koe..
Jangan buru buru th-cam.com/video/d6dqpmVDHl4/w-d-xo.html
Masih begitu, meski jawaban sama jika cara sedikit berbeda tetap SALAH ❌
Sekolah nggak membentuk kasta, lingungan sosial lah yg mengkasta-kastakan. Di sekolah semua sama, apakah kamu miskin ataupun kaya. Lalu lingkungan sosial "menghidupkan" institusi² pendidikan yang yang muahal. Akhirnya terbentuklah kasta² pendidikan dalam lingkungan sosial.
Sebenernya manusia nya sendiri yg membentuk perbedaan itu, jaman skrng pergaulan dan lingkungan nya geng2an, dan
diskriminatif, justru saat ini jmn sdh kebalik, dng pendidikan di jmn skrng, etitude dan akhlak sdh berkurang, kurikulum tiap sekolah pun berbeda, sistem mengajar dan pendidikan pun sdh sngt berbeda, sekolah skrng jd ajang bisnis, mereka lbh berlomba2 cr sekolah terbaik, cr sekolah paling mahal, dan gengsi, tp pembentukan karakter si anak nya tdk ada sm sekali, etitude, tatakrama, sopan santun dll, semua nya nol, sy setuju mm peran ortu dan kluarga itu yg lbh penting, sekolah jmn skrng hny identitas doang, hny untuk mendapatkan ijazah, isi kpl pd kurang, hny gaya yg bnyk di tonjol khan, maaaaaaaf klo komentar nya tdk nyambung 🙏🙏🙏
Nah setuju.. bukan sekolah yg membentuk kasta.. tapi sosial mungkin si Tom dan si Dedi lupa Indonesia bisa merderka karena pemuda pribumi diberi kesempatan belajar di sekolah 😂 harus inget kihajar Dewantara.. kalau yg ngomong beliau gua percaya.. lah ini si Tom yg pernah di hujat perkara hubungan dia dan karyawan
jaman sekarang sekolah sudah banyak yang bagus. memperkenalkan aturan dengan cara membangun konsep pada diri apakah salah atau tidak untuk dirinya sendiri, inget diri mereka.
sekolah yang salah adalah sekolah adalah NURUT paling banyak ini di pondok pesantren ya dimana seorang murid harus nurut pada kyai ntah yang salah siapa... (even kadang yang salah kyai). tanpa mengikuti pemahaman dari seorang anak ttng peraturan tersebut.
Saya seorang guru SD, saya sangat setuju ketika pendidikan diarahkan sesuai dgn bakat minat siswa. Tapi masalah pendidikan kita begitu kompleks. Bayangkan saja anak hobby musik tp di kelas dituntut menguasai materi pelajaran selain musik dan harus dapat nilai minimal KKM. Anak hobby olahraga tp disuruh belajar sejarah yg begitu rumit.
Sebenarnya guru sangat ingin berkreasi mengembangkan potensi anak, tp kembali lg bahwa guru jg dituntut untuk mendidik anak sesuai kurikulum yg ada.
Apalagi klu guru skrg diberi tugas tambahan jadi operator sekolah (BOS, Aset, Dapodik) ini akan memecah konsentrasi guru dalam mendidik anak anak.
Ya harapan semoga ada perbaikan sistem pendidikan di Indonesia dan tetap berbenah diri untuk kemajuan negeri ini lewat pendidikan.
f*ck kurikulum bro..
kalau lu punya pikiran spt itu, then do it, berkreasilah mengembangkan potensi anak, masalah nilai KKM bisa lu manipulasi biar nyenengin kemendikbud, bcs mereka hanya peduli soal dokumen saja..
tpi dibalik itu lu harus kembangin betul potensi anak yg lu anggap menonjol, latih mereka ajak ikut lomba sesuai passion mereka, maka lu udah menebus dosa manipulasi dokumen KKM tadi
@@thisisfinebtw betul bang soal manipulasi emang udah hal wajar.
Masalahnya gini, misal ni ya guru susah payah mau ngembangin bakat ini anak, tp kadang pulang dirumah sama ortu dan lingkungan bakat anak dirusak lg dan gak didukung dgn berbagai alasan.
Susah bro di lingkungan ku pedesaan mayoritas anak petani yg anak mau sekolah saja ortunya udah seneng bgt.
Jangan buru buru th-cam.com/video/d6dqpmVDHl4/w-d-xo.html
Solusinya dgn tes sidik jari...d jelas minat bakat d mana.....
Saya selaku guru, juga setuju dengan pendapat anda 👍🏻 saya lebih suka mendidik dan mendukung siswa sesuai dengan minat dan bakatnya. Karena yang saya sering alami, banyak siswa yang pada pelajaran tertentu itu merasa suntuk, yah intinya tampak muak dengan pelajaran.
Alhamdulillah aku lahir akhir tahun 80-an.bisa ngerasain feel-nya sekolah/sentuhan lembut guru.kasih sayang guru sama seperti kasih sayang orang tua kita di rumah.peduli sm perasaan kita dan mau mendengarkan pendapat kita.Berbanding terbalik dengan keadaan sekarang.Berdasarkan pengalaman saya mengurusi sekolah anak-anak, sekarang kebanyakan guru hanya memerintah tanpa menyentuh hati murid.karena sistem menuntut guru untuk menyelesaikan kurikulum pendidikan yang luar biasa padat dan berat.semoga pendidikan di Indonesia semakin baik lagi ke depannya..
Viral video guru cabuli muridnya di sekolah😭😱
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Viral orang ini menghina guru di inddonesia😭
👇
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Sama sy juga hidup di masa itu...pas reformasi baru brasa bnyk tuntutan ini itu..
Klarifikasi apa ini
👇
th-cam.com/video/K-j8hfx4PtM/w-d-xo.html
Setuju
Mengajar bukan hanya menyampaikan keilimuan saja
Tapi menyampaikan kasih sayang, memperkenalkan humanisme
Mengenalkan sosialisasi
Masalah ke depan mau jadi apa, itu masih rahasia Illahi.
Mendidik menjadi pribadi yang berdisiplin, bertanggung jawab dan belajar apa itu konsekuensi
closethedor adalah Yang membuat aku tau Ada apa,siapa,kenapa Yang teejadi Di Indonesia Karena aku gak pernah nonton TV ,jadi terimakasih mas dedy ,Dari semua berita Yang kadang Masih belum jelas ya jadi jelas
*VIRAL 30 DETIK*
th-cam.com/video/J4B7Mv2VSYk/w-d-xo.html..
Sangat men yentuh th-cam.com/video/d6dqpmVDHl4/w-d-xo.html
Bubarkan KPI
👍
Setujuuh
sekolah itu asalnya dari roma, awalnya di ciptakan untuk mengisi waktu luang dengan berpikir. lambat laun semakin banyak yang bergabung dan peraturan yang sebelumnya tidak ada pun menjadi di ciptakan untuk mengatur orang yang banyak.
menurut yang saya baca dengar dulu.
Percakapan ini sangat luar biasa tetapi membahayakannya dapat menimbulkan bias pemahaman. Yang saya percaya dari percakapan ini, seseorang harus kuat mental dan otentik dengan siapa dirinya itu yang membentuk seseorang menjadi suksesnya. Kalian luar biasa. Saya sepakat tidak menyerahkan 100% pendidikan anak kepada sekolah, orang tua berperan sangat penting untuk masa depan anaknya. Terima kasih banyak atas podcastnya. Sangat menginspirasi.
th-cam.com/video/0nBQ_07IAMk/w-d-xo.html
"tidak ada kata terlambat, jangan tertipu dengan umur"
selama masih hidup dan sehat walau dalam usia muda dan tua ikhlas, fokus & memperbanyak ibadah maka ketenangan dan kebahagiaan bisa di dapat.
Menurut saya, sekolah bukan hanya untuk mencari kepintaran atau mencari nilai 100 tapi tempat untuk bersosialisasi dan berkolaborasi. Kemampuan akademik pas2an disertai karakter yg baik lebih bagus dibanding kemampuan akademik oke tanpa disertai karakter yg baik. Sekolah bukan tempat untuk menghafal tapi menemukan. Penguasaan keterampilan tertentu lebih penting drpd kemampuan menghafal.
Makanya biarpun anak2 bersekolah, peran orang tua tetap sangat penting.
Karena sangat penting untuk bertemu dengan teman2 yang seumuran untuk bersosialisasi di sekolah. Mungkin konspirasi yg dibahas terjadi si era tertentu dan spesifik di sekolah tertentu
Pendidikan itu ngk berhenti di Sekolah, tapi ada peran orang tua juga di dalamnya. Jadi, alih-alih menyalahkan sistem dan sekolah. Lebih baik mencoba menjadi orang tua yang mampu mengarahkan anak untuk mengerti tujuan dan apa yang harus dia dapat selama sekolah.
Ini komen yg paling gue setujuin sih 👍👍👍. Apalagi kalo sampe nyalahin guru tentang apa2 yg salah sama anaknya, guru harus ngajar dan perhatiin banyak anak, sedangkan orangtua justru yg paling deket dengan anak mereka.
Penentu keberhasilan pendidikan itu kombinasi sekolah, ortu, masyarakat, dan pemerintah...pasti timpang hasilnya bila 4 itu tidak ikut andil.
Tanpa disadari atau tidak. Om ded adalah orang yg peduli dengan bangsa ini. Selalu mengundang orang-orang yg berilmu dan berwawasan. Dari yg tidak paham tentang dibalik kehidupan di negara ini menjadi paham. Terimakasih om ded
Betul banget 😌
Ini cerita dari buku sekolah itu ngeri😭
👇
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Viral video guru cabuli muridnya di sekolah😭
👇
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Cuma dsini semua ilmu di dapatkan
Pendidik yg utama adalah ibu tanggung jawab beliau klu anak dmasukn k sekolah yg beda dg akidahy
Sepanjang gua nonton podcast dr om Dedy,ini podcast yg paling keren dan sangat2 mengedukasi bagi kami orang tua.Harusx pembahasan seperti ini sdh lama biar bisa di up.Hal yg paling di tunggu2.Terimakasi om ded..biar mata pemerintah bisa buka mata mereka bahwa sistem pendidikan di Indonesia harus di rombak total biar anak2 bisa bebas mana yg terbaik buat mereka dan demi masa depan mereka itu sendiri.Terimakasih bayak om ded...
kalo untuk bahas sistem atau metode pendidikan disekolah, udah lama sebenernya jauh sebelum podkes ini ada, sekitar 7/8 tahun yang lalu. sering ada seminarnya juga.
semenjak itu saya ngikutin hingga hari ini.
dan hingga hari ini pula metode sekolah tetap tidak berubah🤣
4 tahun terakhir, saya menduga sekolah untuk menyeragamkan. Hari ini, terjawab. Terimakasih om ded.
Makin yakin, sekolah untuk sosialisasi (dasar bertemu banyak karakter manusia) bukan untuk di labeli pinter atau tidak. 👍👍👍👍
Yang paling gua heran masalah rambut
Disekolah saya(pesantren) rambut bebas asal rapi. seragam ada tapi tidak setiap hari dipakai. Yang penting bajunya suci bersih
podcast ini menceritakan masa lalu, bukan saat ini.
Viral video guru cabuli muridnya di sekolah😭😱
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Viral orang ini menghina guru di inddonesia😭
👇
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Mr. Dedy Codbuzer tolong dong salah satu saksi ( Danu ) dan pengacaranya ( bapak Achmad Taufan S. ) Diundang di acara Mr. Dedy Krn kasus pembunuhan ibu dan anak di jalan cagak subang Sampai sekarang sudah tujuh bulan belum tertangkap pembunuhnya. Banyaknya keganjilan" serta kasus sekarang sudah dilimpahkan ke Polda Jabar tapi blm jg terungkap siapa pembunuhnya.. Makasih Mr. Dedy yang selalu sehat, hebat dan baik hati 👍🌹👍
Saya pribadi guru,murid saya adalah pintu surga bagi saya, yg tdk mampu dlm ekonomi sebisanya saya bantu,yg dlm akademik lemah sy hargai Krn esok nasib mereka tiada yg tau...banyak bukti sudah mereka sekolah lemah nasib mereka Allah taqdir kan baik
👍
Guru yg bijak masa depan murid2nya akan suksek dan bijak jg.
Tujuan Pendidikan
1. To obey = patuh
2. Conforming = seragam/sama
3. Social role = pemisahan sesuai peran/profesi pilihan
4. Differencing/Social economic status = kaya miskin/kekuasaan
5. Grading = peringkat (pintar bodoh)
6. Propheditic = memilih orang-orang tertentu untuk mempertahankan sistem
setelah selesai pendidikan... mencari kerja... digaji dengan kertas diberi angka (moneter)... tidak menghasilkan produk nyata
Mencetak uang (moneter) untuk membeli bahan makanan dari petani... membeli ikan dari nelayan... membayar orang untuk menggali tambang
bukan menghasilkan komoditas dari komoditas... tapi moneter untuk komoditas
yang menghasilkan komoditas menjadi korban
Tujuan schooling. Bukan education
@@adnanzaid6197 he... he... he...
Thank you for giving more information about education. Well....in my opinion, ada banyak jenis2 sekolah sekarang ini, dan pokok bahasan yg di video tidak bisa digeneralisir....NOT ALL SCHOOL are the same.
In the fact that school is a place to gather, sekolah adalah tempat untuk belajar bersama, dan beraktivitas bersama, baik yg mereka sukai atau tidak mereka sukai, semua kegiatan sedikit banyak memberikan pengalaman berbeda. Anak suka sekolah = melanjutkan kehidupan mereka, anak tidak suka sekolah = tetap melanjutkan kehidupan mereka. Didaerah pedesaan, sekolah adalah tempat mencari informasi yang valid, di perkotaan,, sekolah adalah tempat mencari komunitas penunjang karier, semua memiliki visi misi jelas. Memang ada sekolah yang mencetak orang "patuh" dan "seragam", ada pula sekolah yang mencetak orang-orang yang beragam, bahkan ada juga sekolah yang tidak mencetak apa-apa ....jadi kesimpulannya adalah.... sekolah adalah bagian dari kehidupan dengan segala kompleksitas yang terjadi.
sekolah kedinasan patuh dan seragam 😁😁😁
benar, tidak semua sekolah seperti ini.. tapi sekolah yang seperti ini pasti sekolah yang dinaungi penguasa/pemerintah
th-cam.com/video/ndgIEIyuoo0/w-d-xo.html terungkap semuanya
Anak jaksel ya bang?
@@Yips25 iya... :D
Mumpung masih baru, ingin ikut berpendapat tentang sekolah dan pendidikan sekolah utamanya di Indonesia.
Pertama-tama, terima kasih untuk Mas Tom atas perhatiannya untuk dunia pendidikan sampai hal ini juga dijadikan penelitian pribadi.
Ingin memberikan latar belakangnya dulu, kalau pendidikan Indonesia saat ini menggunakan kurikulum 2013 (K-13) yang peranannya cukup banyak perubahan dari kurikulum sebelum-sebelumnya, dari perubahan teacher center menjadi student center (guru hanya menjadi fasilitator, murid yang berfikir), memperkenalkan adanya multiple intelligence (Kecerdasan majemuk) bahwa setiap individu anak/pelajar memiliki kecerdasan yang berbeda, dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan 5 nilai utamanya (religius, nasionalis, gotong royong, integritas, dan mandiri) yang tentunya hal ini diperlukan dalam bermasyarakat karena keberagaman yang kita miliki.
Membahas dari 6 tujuan sekolah yang disebut yaitu To Obey, dalam perkembangan anak tujuan ini juga penting. Mengapa bisa penting? karena untuk pembiasaan anak/pelajar dalam memasuki dunia yang lebih luas lagi (Negara) yang setiap materinya sudah diatur (UUD 45, Pancasila, UU, KUHP, Pajak, dll), toh juga tidak ada juga yang aneh dengan "To Obey" dalam hidup ini, peranan dalam bidang Religi-pun ada, dalam berumah tangga-pun ada, dalam bermasyarakat ada, dan dalam bermain juga ada, rules (aturan) diciptakan untuk patuh (obey) agar tidak ada penyelewengan/tidak keluar jalur/tidak bebas/tidak liar, maka secara garis besar bahwa to obey ini di sekolah tujuannya untuk pendisiplinan. Apa yang terjadi jika tidak ada rules to obey? bisa jawab sendiri yaa..
kedua ada Conforming (penyeragaman), sekolah di Indonesia khususnya sekolah negeri memiliki sudut pandang yang bisa dikatakan unik dan menarik, dimana sekolah mengajarkan akan keberagaman, pluralitas, multikulkural yang isi di sekolah itu berbagai macam hal yang berbeda,, dari karakter, emosi, kecerdasan, agama, suku, daerah, bahkan negara. Merujuk pada K-13 yang memperkenalkan Multiple Intelligence membuat hal-hal ini tidak perlu diseragamkan karena tiap individu berbeda, apabila pelajar terlihat memiliki kecerdasa di salah satu bidang maka sekolah ikut membantu mengarahkannya, karena sekolah tempatnya mencari minat dan bakat khususnya di tingkat SD dan SMP. Apabila pelajar tidak mendapatkan nilai yang baik di salah satu bidang juga tidak dapat disalahkan dan tidak perlu adanya Grading (penilaian individu) dan sekolah ditargetkan hanya menilai karakter dan pengetahuan pelajar dalam proses pembelajarannya bukan dari hasilnya. Hal ini yang membuat UN baiknya dihapuskan, sedangkan dalam rapot pelajar itu sebagai standar kemampuan atau kecakapan siswa di bidang tersebut untuk orangtua dan sekolah dapat melihat kecerdasan dan ketertarikan anak dalam bidang apa. penyeragaman pelajar disekolah hanya pada keseragaman yang dijadikan aturan, seperti pemakaian seragam yang baik, sepatu hitam, rambut rapih, dan penyamaan aturan yang apabiila dilanggar oleh setiap pelajar akan dapat hukuman yang sama. Hal ini juga bertujuan untuk pendisiplinan. Oiya btw seragam yang sama, sepatu yang sama, rambut rapih, dll bukan karena sekolah berpadahm komunis yang sama rata, tapi karena agar tidak ada kesenjangan antar pelajar baik dari status ekonominya maupun sosial, jadi ya obey aja.
ketiga social role (peran sosial), justru ini amat sangat penting dan sangat positif. pelajar diarahkan untuk memiliki peran dalam bersosial, setiap bidang pelajaran di sekolah memiliki nilai-nilai yang dapat dibawa dalam bersosial. dan memang manusia juga merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, dan tidak perlu diukur seberapa besar peran individu dalam bersosial, karena manusia tidak semua sama. justru memiliki peran kecil-pun sudah sangat baik daripada tidak sama sekali.
Differenciate sama Grading gausah lah yaa, udah kebahas diatas.
Custodian ini yang menarik sebagai selected group of people, ini ga bisa disampingkan si, karena emang Pemerintah juga menargetkan K-13 ini untuk generasi emas berkarakter 2045 disamping bonus demografi juga bertujuan akan memberikan kontribusi besar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional secara keseluruhan. jadi ya pemerintah pada sekolah (pendidikan) memiliki tujuan yang positif juga untuk negara.
itu aja, panjang ya, maaf ya wkwk
Viral video guru cabuli muridnya di sekolah😭😱
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Ini om @deddy
Napa bor, marah kah?
Cerpen
Kalo boleh komen, menurut ku semua yg ketik bagus,cuma sayangnya praktek ny gk sebagus itu..✌️
Inilah salah satu Alasan kenapa sampe sekarang Indonesia🇲🇨 masih ada di peringkat 55 dari 73 Negara Soal Pendidikan.
Lagi2 Tugas Kemendikbud buat ngerubah biar indonesia bisa lebih maju soal Pendidikan. Thanks Om dedy❤️👍🏻🥰
Susah si klo mau maju
Up
th-cam.com/video/S0IOLdrijB0/w-d-xo.html
😭👆Kenapa habib bahar di tutup mata nya kaya teroris ,tolong viral kan.
@@jaka0267 Susah bukan berarti ga bisa
Sama di sini jugak
Yang penting belajar... nilai adalah bonus. Anak saya selalu merasa kurang pandai tapi di setiap akhir ujian selalu di 3 besar. Anak Pandai itu berasal dari nol...asal mau giat belajar otomatis akan ada ilmu yg di dapat!
itulah kenapa mindset para siswa terolah menjadi the six purpose that always membayangi pikiran hingga merasuki kehidupan kita.
Intinya pendidikan itu selalu mengupayakan agar kita terdidik sesuai kebutuhan industri. Bukan untuk menciptakan industri. Dari saya SMA sampe kuliah selalu ada ujaran "nanti kalian kalo kerja begini... Nanti kalian kalo kerja begitu..." selalu orientasinya kerja kantoran/kerja sama orang
Edit:
Dan salah satu candu yang tidak disadari masyarakat adalah candu terhadap gajian. Dimana kita akan betah mendapatkan gaji tetap ditengah kehidupan yg semakin berat, dan ketika kita udh nggak dipake lagi sama perushaan, kita bingung mau ngapain lagi. Karena udh terbiasa hidup enak gajian lancar dan nggak mengalami pendapatan yg fluktuatif. Banyak kawan ayah saya yg ketika pensiun tertipu investasi bodong karena nggak mempersiapkan mental berdagang sebelum pensiun
th-cam.com/video/S0IOLdrijB0/w-d-xo.html
😂👆Astaga video panas ariel dan bunga citra lestari di bali terekam cctv.
Pendidikan dan pekerjaan
th-cam.com/video/NAeQHToXZbY/w-d-xo.html
Viral video guru cabuli muridnya di sekolah😭😱
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Hmmmm menarik, tapi menurut saya itu susah juga, mendapatkan gajian atau gaji tetap itu juga lebih baik daripada mereka yg tidak memiliki gaji tetap, lalu bagaimana kah cara agar keluar dari zona nyaman gajian? Apakah juga harus menjadi wirausaha, atau lebih ke menjadi bossnya sendiri walau tidak menjadi bos atau bukan ikut orang? Tapi itu susah juga karena butuh perjuangan yang lebih? Berarti lebih ke arah merubah mindset? Agar kita bekerja menghasilkan uang? Bukan bekerja untuk mendapatkan uang dari orang lain? Atau dibayar? Hmm maaf sebelumnya karena kata kata saya susah dimengerti karena saya juga bingung mau nulisnya gimana 😥
👍
Dijawa tengah sudah lebih 50.000 anak sekolah putus sekolah om Deddy selama pandemi ini. Mereka terpaksa putus sekolah dan bekerja disektor informal utk bertahan hidup. 😊
Sekolah dibentuk untuk memenuhi kebutuhan pada masa revolusi Industri. Masuk sekolah tepat waktu, relate to kerja masuk ada jam nya. Duduk manis di kelas dengerin guru, nurut sama guru, relate to ikutin arahan bos, kerja di balik meja, kerja sistematis. Daan sebagainya.. Pernah liat video singkatnya tapi lupa siapa creatornya
guru gembul ya ?
Entah kenapa setuju banget dengan statement² yang ada di podcast kali ini, semuanya real dan terjadi di pendidikan kita. Harusnya podcast bareng juga sama Pak Kemendikbud nih.
Sudah pernah sm pak Nadiem
Jadi nya debat panjang nanti🤣
th-cam.com/video/ndgIEIyuoo0/w-d-xo.html terungkap semuanya
Ga ngerasa mereka pernah sekolah ... dan ga ada pikiran menghargai pengalaman di sekolah .. ini bukan tentang dunia aja baca Ayat kursi ... Pahami dulu langit dan bumi Allah pemiliknya ... orientasi dunia boleh but secukupnya aja .. lern lagi belajar lagi
Heleh dikit2 setuju hahahahaha
sistematis sekolah yang benar itu harusnya mengambil dari sistem sekolah 🏫 yang mengembangkan murid² didiknya dengan memperhatikan bakat, minat dan kemampuan kerja siswa/siswi, di Indonesia sebelum perombakan kurikulum, siswa dan siswi diajarkan teori² yang pada akhirnya hanya memenuhkan memori dan sistem pembelajaran yang dianggap berprestasi diukur dari nilai² diatas raport caturwulan/semester 😀
Anak generasi Corona kasian,sekolah penting buat saya yg ngerasa gak sekolah menyesal banget makanya anak2 saya harus sekolah sampai setinggi tingginya aamin
th-cam.com/video/S0IOLdrijB0/w-d-xo.html
😭👆Kenapa habib bahar di tutup mata nya kaya teroris ,tolong viral kan
Jangan buru buru th-cam.com/video/d6dqpmVDHl4/w-d-xo.html
Ini serem banget😬
th-cam.com/video/0m6Kp0zhhh0/w-d-xo.html
@@IyanThemekers Bodo amat, BANGKE...!!!
@@IyanThemekers memang teroris aja yang di tutup matanya , Napi lainya juga brei
Ada 1 kalimat yg gw denger wktu klas 2 SMP (2008) dan smpai saat ini masih gw jalani
"Lu jgn liat hasilnya, tp liat prosesnya jgn fokus dgn hasil/nilainya tp nikmati dan pahami prosesnya"
SD-SMP kurang suka Matematika tp pas SMK tambah suka matematika krna gurunya enak 😅
Butuh proses luar biasa klo mau rubah sistem pendidikan di negeri ini
Terimakasih Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Anak anak di Indonesia juga terkadang secara tidak langsung di doktrin untuk nilai itu harus bagus jadi menyontek itu hal yang biasa karena patokan kita adalah hasil akhir pelajaran bukan bagaimana pelajaran itu bisa masuk dan paham ke otak kita
Indeed
Tom MC Ifle : mendapat penghargaan business coach. Sering memberikan pelatihan/coaching ttg bisnis dsb. Tapi dalam video ini membicarakan tentang sekolah. Alangkah baiknya ketika berbicara yg menjadi konsumsi publik itu mengenai topik yg dibidang keahliannya ataupun dibidang disiplin ilmu yg dikuasai aja. Lebih baik lg kalo memiliki publikasi ilmiah (nasional/internasional) dibidang itu. Misalnya bicara tentang sekolah, ya sblm bicara pastikan dulu memiliki pemahaman yg komprehensif atau setidaknya pernah publikasi karya ilmiah tentang sekolah sebagai hasil riset yg dilakukan, bukan hanya sebatas "personal research" aja. Apalagi antara "business coaching" dengan "teaching at school" itu berbeda. Hal itu diperlukan agar masyarakat yg nonton tidak "tersesat" dengan narasi yg dibicarakan, apalagi dengan judul "konspirasi sekolah".
Pertanyaan selanjutnya, apakah Tom sudah melakukan riset yg dipublikasikan dgn standar riset nasional/internasional tentang konspirasi sekolah di indonesia? sehingga layak utk berbicara tentang konspirasi sekolah? Kalo belum, rasanya lebih bijak jika bicara tentang pelatihan bisnis saja yg sesuai dgn ilmu yg dimiliki.
Dont follow rules
Betul sekali, menyederhanakan sesuatu yang kompleks akhirnya menjustifikasi pendidikan di sekolah sebagai penjara sosial bagi anak.😎
Dia menceritakan buku yang dia baca. Anaknya jga sekolah ko. Gak menjustifikasi sekolah salah.
Kenyataan di lapangan jga bnyak yang bener. Coba nonton sampe abis.
Pelatihan bisnis
th-cam.com/video/NAeQHToXZbY/w-d-xo.html
@@shamtonoramdhoni1230 halo terimakasih sudah meluangkan waktu utk menanggapi komentar saya. Saya sudah nonton sampai habis kok.
Betul, memang sering kali Mr. Tom mengatakan bahwa 6 poin yg dibicarakannya itu diambil dari buku yg dia baca. Tapi sudahkah anda mendengar dan mencermati kata-katanya pada menit ke 5:21-5:24 yg mengatakan "gue research ini gara-gara lu omongin tentang sekolah". Hal itulah yg membuat saya menulis komentar "kalo ngomongin sesuatu yg jd konsumsi publik tapi substansi materi yg diomongin itu sebenernya diluar bidang keahlian atau disiplin ilmu yg dimiliki, maka sebaiknya jangan bicara hanya berdasarkan personal research tp baiknya berdasarkan research ilmiah yg berstandar nasional/internasional yg telah dilakukan sendiri atau dipublikasi".
Kemudian, pada menit ke 7:25-7:45, Mr Tom mengatakan "tidak ada guru yg great" selanjutnya "doesn't matter how you teach, as long as you get certified" dan selanjutnya "gak ada guru yg fun ngajarinnya biar melekat". Nah kata-kata tersebut kan gak dijelasin sama dia bahwa itu pandangannya personal atau dari buku itu..
Selain itu masih ada lg beberapa ucapannya yg bersifat personal bukan berupa "quotes" atau mengutip buku yg dibaca. Nah hal itulah yg saya maksud agar sebaiknya ketika bicara pada suatu media yg disaksikan banyak orang tuh harus hati-hati, dan harus bicara yg dikuasai saja ilmunya jangan bicara yg tidak dikuasai ilmunya. Apalagi kalo belum pernah melakukan sendiri penelitian tentang sekolah dan guru dari sabang sampai merauke terus tiba2 hanya dengan baca buku kemudian jd berani tampil di publik untuk bicara tentang sekolah dan guru.
Bagi yang tanya, itu judul bukunya "MANTRA"
Ciptaan karya dari si deddy itu, makanya dia ketawanya kyk lagi bernostalgia
Saya punya buku Om Deddy yang berjudul "Mantra" itu... saya beli pada tahun 2006 ketika masih kelas 1 SMA. Terima kasih sudah memberi inspirasi melalui buku itu... mengantarkan saya untuk tertarik pada kuliah psikologi dan kini saya telah menjadi psikolog + akademisi psikologi. Thanks for the book, Om Ded.
Undang master gema om dedy 🙏 buat edukasi semua masyarakat Indonesia tentang masalah investasi yang baik&benar.
Ini lah kenapa Orang tua tidak boleh memaksakan anak untuk masuk ke sekolah A atau Sekolah B, Birlah anak yg memilih mau masuk sekolah yg mana jurusannya apa, jgn dipksa percuma juga klo orang tua nya maksa ke sekolah ini tapi anaknya g suka nanti malah males2an toh yg rugi nantinya kita sendiri sebagai org tua. Bebasin anak nya memilih di bidang apa sesuai kemampuan dan keinginan nya yah🇲🇨❤️🔥😇
th-cam.com/video/S0IOLdrijB0/w-d-xo.html
😂👆Astaga video panas ariel dan bunga citra lestari di bali terekam cctv.
Curhat mba? Wkwk
Ini cerita dari buku sekolah itu ngeri😭
👇
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Kalau Milih Gak sekolah Gmana bos?...
Adek Gua Bgitu soalnya ..
perlu d garis bawah i, sdm kita belum siap d ajaak seperti itu, culture budaya kita santuy, beda dg sepertilah d korea, dri kecil uda didik semangat belajar gila2an,
Sekolah yang seharusnya tempat suci pembelajar tapi malah membuat kita curiga ya. Jalan terbaik adalah sebagus apapun iklan sekolah , semahal apapun sekolah ,jangan percaya 100%. tetap kita sebagai ortu harus mendampingi anak kita. Jangan lepaskan anak kita sendirian.
*PENONTON SETIA PASAR TANAH ABANG HADIR* 🖐️
🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩😘
*VIRAL 30 DETIK*
th-cam.com/video/J4B7Mv2VSYk/w-d-xo.html..
@@onickayes741 kayeeeeeeeeeees kayes
Gua cium lo klau gemesin😂
@Official Skyzhi cringe
Suka sekali statement terakhirnya, entah anak sekolah, belajar, bermain, tumbuh kembang mereka harus didampingi oleh orang tua, bukan dilepaskan begitu saja.
Trimakasih om deddy, sy guru SD dinpedesaan mendapat tambahan ilmu dan motivasi setelah menonton video ini, siswa yg dianggap "kurang" dari segi kognitif nyatanya memiliki talent yg luarbiasa diluar kelas. Hanya saja kurang tersalurkan dan kurang support dr orangtua, ditambah kopid 2 tahun benar2 mengurangi tingkat kompetitif dan potensi siswa melalui kegiatan dan perlombaan2 yg rutin diadakan setiap tahun didalam sekolah maupun antar sekolah.
Eqq
Viral video guru cabuli muridnya di sekolah😭😱
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Viral orang ini menghina guru di inddonesia😭😱
👇
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Om Ded diperiksa karena undang bintang tamu ini..
th-cam.com/video/3r2ywfT-N-c/w-d-xo.html
Mendapat tambahan ilmu
th-cam.com/video/NAeQHToXZbY/w-d-xo.html
Mungkin sekolah tetap harus jadi kewajiban .tetap dijalankan dengn pola pikir saat itu .. Setelah lu lulus sekolah baru la Ubah pola pikir dengan konsep org ini agar tidak terbawa setelah sekolah di kehidupan lu..
Apa bisa menjadi ilmuan tanpa sekolah?
Apa bisa bikin nuklir tanpa sekolah?
Apa bisa menciptakan teknologi2 canggih tanpa sekolah?
Apa bisa bikin virus tanpa sekolah?
Percaya kalo cuma jd youtuber jd mc itu memang gak perlu sekolah,untuk jd kaya tidak perlu sekolah...
Tp kan kehidupan di bumi ini bukan soal adsense saja...
Sekarang ini kita lagi krisis pendidikan moral. Begitu bebasnya informasi yang masuk tanpa ada proses filtering. Ini sebenarnya pendidikan dasar yang bisa membentuk karakter generasi berikutnya.
*VIRAL 30 DETIK*
th-cam.com/video/J4B7Mv2VSYk/w-d-xo.html..
perang dunia th-cam.com/video/4KGGIOnl9r4/w-d-xo.html
Krisisis pendidikan moral
th-cam.com/video/NAeQHToXZbY/w-d-xo.html
Ini cerita dari buku sekolah itu ngeri😭
👇
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Viral video guru cabuli muridnya di sekolah😭😱
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Tergantung bagaimana kita menyingkapi, hasil pelajaran sekolah, adalah dasar ilmu.
Ada aturan yg di buat melalui kesepakatan, ada juga hasil penemuan dan penelitian.
Selepas sekolah, kita juga perlu mencari ilmu hasil dari pengembangan ilmu dasar dari sekololah tersebut.
Apa bisa menjadi ilmuan tanpa sekolah?
Apa bisa bikin nuklir tanpa sekolah?
Apa bisa menciptakan teknologi2 canggih tanpa sekolah?
Apa bisa bikin virus tanpa sekolah?
Percaya kalo cuma jd youtuber jd mc itu memang gak perlu sekolah,untuk jd kaya tidak perlu sekolah...
Tp kan kehidupan di bumi ini bukan soal adsense saja...
Gak ada yang salah dengan sekolah.
Yang salah TEKNIS PELAKSANAAN, PENDIDIKAN KARAKTER, MORAL, KEPEMIMPINAN.
Mengembangkan seimbang dlm mendidik sehingga terampil, kritis, brsikap baik, bersyukur ats nikmat yg tlh d berikan Dzat Yang Maha Pencipta spy ttp rendah hati dlm melangkah 🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Terima kasih Deddy Corbuzier atas podcastnya yang bermutu. Oya kebetulan saya mengajar di sekolah yang mengeksplorasi serta memetakan potensi 9 kecerdasan jamak pada anak. Kami juga mempunyai motto where knowledge meets fun. Metode kami adalah anak-anak usia dini sambil sekolah, tapi tetap tidak kehilangan masa bermainnya. setiap pembelajaran dibuat menyenangkan. Dan yang membuat kami bangga dan bahagia adalah mereka menjadi anak-anak yang cinta buku dan kecil-kecil sudah pandai presentasi. Karena materi yang diberikan menunjang hal itu. tujuan kami di antaranya mereka menjadi anak yang pembelajar seumur hidup. Karena belajar itu menyenangkan!
th-cam.com/video/S0IOLdrijB0/w-d-xo.html
😭👆Kenapa habib bahar di tutup mata nya kaya teroris ,tolong viral kan
Saya setuju sih sama ibu,soalnya disekolah saya dulu juga sistem nya hampir sama dengan yang ibu katakan dan memang benar itu membuat murid murid lebih bersemangat
Viral video guru cabuli muridnya di sekolah😭😱
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Viral orang ini menghina guru di inddonesia😭
👇
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
th-cam.com/video/QWvzrxPeu1Y/w-d-xo.html
YAKIN GAK EMOSI???
Yang anehnya, gw pernah mengomentari sebuah konten short youtube, dan disitu kontennya saat Gigi (Nagita Slavina istri Raffi Ahmad), sedang masak dgn versi jumbo, dan memasukkan bumbunya terlihat ngasal tapi hasilnya masih tetap enak. Gw berkomentar gini.
"Jadi inget Gigi waktu di talkshow (entah dimana), ketika dia ditanya, punya cita2 apa, dan beliau menjawab, ingin menjadi Ibu Rumah Tangga, berbeda dengan Perempuan pada umumnya ketika ditanya cita2, mereka rata2 ingin mapan, ingin menjadi populer, ingin ini, ingin itu"
Dan itu malah menuai Kontroversi, ada yg bilang Gigi emang udah mapan dari awal, ada yang bilang kemapanan memang harus dicapai, ada yang bilang, Kalau saya jadi gigi saya akan menjawab yang sama. Sebenarnya ini perspektif bagaimana kita memahami apa itu berkecukupan dalam mencapai sesuatu. Kadang manusia pada umumnya mau ambil lebih lagi dan lagi, banyak dari mereka gak punya Rem dan akhirnya jatuh dari harapan yang tinggi.
edit:
abis nonton sampai selesai.
Podcast ini durasinya gak panjang, tapi padet bgt ilmu yang diserap. Semua Kotradiktif tentang Sekolah, benar2 di Umbar, segi positif dan negatifnya.
Saya sekolah jarang masuk, 1 semester mungkin kurang dari 2 bulan saya masuk. Sampai wali kelas saya meluluskan saya dengan raport yg dia print sendiri. Setelah pengumuman kelulusan saya sama keluarga mau ngasih amplop ke wali kelas karna sudah meluluskan saya. Tapi demi Tuhan beliau menolak semua pemberian keluarga saya. Dan yang membuat saya makin menghormati beliau adalah kata2nya yg gak pernah saya lupa "kamu itu pintar, sayangnya kamu pemalas. Tapi kalau kamu tidak punya ijaza, tidak akan ada yg tau kalau kamu pintar"
"Sekolah nggak ngetest Pengetahuan, mereka ngetest Ingatan"
Gw suka komen lu
bhahahahah😂
Benar banget selama ini nilai hanya formalitas aja
Benar
Mirisnya kadang boleh open book 😂
Kebayang gak kita lg santai atau lg makan trus nonton podcast nya om ded yg sangat berisi,kita dpt ilmu,dpt pengetahuan yg sangat luas dan banyak dgn cara sambil santai2,thanks om ded and team 😊
th-cam.com/video/S0IOLdrijB0/w-d-xo.html
😭👆Kenapa habib bahar di tutup mata nya kaya teroris ,tolong viral kan.
Ini cerita dari buku sekolah itu ngeri😭
👇
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
kayak gini, gua jg lagi makan mie laksa singapurnya mie sedap.
Viral orang ini menghina guru di inddonesia😭
👇
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Ini serem banget😬
th-cam.com/video/0m6Kp0zhhh0/w-d-xo.html
harapan indonesia sebagian besar di podcast ini om deddy, sehat2 selalu om
Anak saya sekolah di MI ( sekolah islam ) kebetulan masuk di kelas percepatan tafis Al-quran. Yg paling di tekankan adalah hafalan Al-quran nya untuk pelajarany umum tidak terlalu di tekankan. Karena para guru yakin, kalw masuk di kelas Tafis pelajaran yg lain pasti akan mudah di pelajarai oleh siswa. Hampir 70% hafalan, 30% pelajaran umum.
Kenapa harus hafalan,kan yg ditanya dlm kubur kan amalan...saya rasa lebih baik hafal 1 ayat tp di amalkan...
@@arkand8392 dari pada ngapalin lagu kekinian mending hafal al quran bos.. kan membaca al quran termasuk amalan, 1 kata pun akan di catat.. lah ini 1 ayat bisa di ulang2 berpa kali biar hafal.. berpa amalan yg di catat.. beranjak lagi kalw sudah dewasa bisa jd guru ngaji bisa ngajarin ngaji anak2 yg lain mengalir lagi pahalanya. Cb yg di hafal perihal yg lain ... sudah lah jalani aja pa yg kamu hadapi br saya menjalani mendidik anak sy seprti ini
Yakin...??? Kl hafal dpt pahala...???kl tau artinya dan mengamalkannya baru dpt pahala...Al Qur an itu bukan sekedar bacaan,tp dlmnya trdpt pesan2 moral utk manusia,kebayang nggak kl dimasa dpn banyak anak hafis Qur an tp gak pernah paham isinya apa lagi tidak diamalkan....
Anak2 hny JD beo dmsa depan...
Hafalan itu bukan amalan, kl sekedar hafal gak akan ada manfaatnya...
Inti dr alqur an itu bukan dihafal...tp dipahami dan diterapkan dlm sehari2
@@arkand8392 ok saya sependapat itu... tapi apa anda tidak bahwa tuhan maha adil dosa sekecil apa pun akan di catat apa lagi amalan baca Alquran apa lagi di hafalkan.. cb lah anda punya yutub banyak kok yg meyakini itu.. setidak nya anak ku berbuat baik dan masih menjalani proses ke hal baik dan positif.. semua butuh proses dengan hafalan lanjut ke artinya..
@@RyuBiyantri ya itu betul...jangankan membaca Al Qur an..membaca hal2 baik diluar Al Qur an pun jg ada pahalanya....
intinya kt harus membimbing anak berperilaku, berakhlak dengan dasar Al Qur an... seperti yg dituntun oleh nabi...
Tp sayang zaman sekarang,anak dikatakan Sholeh ketika dia hafis Qur an,rajin baca Qur an...betapa dangkalnya alat ukurnya...
Coba aja liat,sekolah hafis,pesantren,sedikit pun TDK membawak kemajuan thp umat...
Sebab apa?
Karena asik menghafal...
Saat manusia besiasat, ketahuilah Allah SWT pun bersiasat dan siasatnya lebih hebat. Jadi bergantunglah hanya kepada Allah SWT. Jangan bergantung pada manusia.
tambah episodenya. ini podcastnya sangat bernilai. senang banget bisa belajar disini. semoga kedua coach ini makin sukses dan sehat terus
Ini serem banget😬
th-cam.com/video/0m6Kp0zhhh0/w-d-xo.html
Senang sekali belajar
th-cam.com/video/NAeQHToXZbY/w-d-xo.html
Boleh info siapa nama coach /tamunya Deddy kliatan familiar tapi lupa namanya 🙏🏻
18:56 memang sudah seharusnya orang tua punya andil dalam mendidik dan mengarahkan anaknya... Jangan sepenuhnya pasrah kepada sekolah, dan kebanyakan orang tua malah melihat indikator kecerdasan anak dari raport-nya tidak melihat bakat, melatih dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya... Sedangkan pendidikan sekolah bersifat general dan MAYORITAS dididik untuk "nurut" yang masa depannya diharapkan bisa "melamar pekerjaan" bukan menciptakan...
Saya teringat statement orangtua yang hanya seorang petani dan tidak tamat SD, "saya bekerja keras mencari uang untuk menyekolahkan anak saya agar tidak menjadi seperti saya, saya titipkan anak dia disekolah agar bisa pintar karena saya tidak memiliki ilmu yang mumpuni dan waktu yang cukup untuk mengajari anak saya" nah klo kasusny org tuanya kyk gini gmn?
th-cam.com/video/ndgIEIyuoo0/w-d-xo.html terungkap semuanya
lha klo semua jadi bos. yg jadi kuli siapa??
@@natz451 Setuju, saya rasa semua orang tua pun punya pemikiran demikian, ingin anaknya dapat berkehidupan lebih baik dari dirinya, begitu pula saya,
namun menurut saya pribadi kurang relevan klo pendidikan dulu dibandingkan dengan sekarang, sangat jauh berbeda... Tuntutan jaman juga berkembang, ragam profesi semakin variatif...
Artinya klo dahulu orang tua petani yang (maaf) Tamatan SD, mereka menyekolahkan untuk pendidikan formal yang utamanya adalah dapat memiliki kecerdasan intelektual yang sifatnya general dan esensial...
Yang saya maksud disini adalah orang tua tidak pasrah penuh terhadap sekolah, sebagai orang tua harus punya andil untuk mendidik, dari sisi lainya (spiritual, emosional, akhlak, tata krama, sosial dsb) syukur2 bisa melihat dan mengarahkan potensi yg dimilikinya untuk bisa lebih berkembang...
Sebenarnya tidak ada yang salah tentang hal ini, mau pasrah 100% kepada sekolah atau ikut andil dalam mendidik... Karena orang tua punya cara pandang dan latar belakang masing2...
Dan semuanya tidak terlepas dr tujuan utamanya = ingin anaknya bisa berkehidupan lebih baik darinya..
@@infoku8794 Klo anda bermaksud untuk bercanda ya saya bisa maklumi...
Namun klo anda bertanya serius, ya agak lucu sih... 😂
Kok ya bisa bilang, klo semua jadi boss yang jadi kuli siapa... 😂
Saya justru sangat menginginkan semua orang, warga Indonesia khususnya, bisa jadi boss... Aamiinn... KALAU anda serius mau nyari kuli, dan anda kebingungan karena nyari di indo gak ada, anda bisa nyari dan pakai tenaga kerja luar negri boss... Itu pun KALAU anda benar2 kebingungan nyari kuli...
Indonesia MASIH 3.74% warganya yang menjadi pengusaha... terlalu pesimis dan sempit aja klo bingung kuli-nya siapa...
Salah satu contoh, warga negara Singapura rata2 boss... Mereka globalis yang bisa menjalankan berbagai bisnisnya di banyak negara, meski Populasi-nya sedikit... Namun SDM-nya handal, padahal Indonesia jauh unggul di bidang SDA, dan jumlah populasi...
'Jangan terlalu mengandalkan apa yang kalian pelajari semasa sekolah karena di sekolah, kalian hanya diajarkan bagaimana cara menjadi seseorang yang patuh pada yang berkuasa bukan bagaimana cara kalian menjadi seorang penguasa.'
th-cam.com/video/0nBQ_07IAMk/w-d-xo.html
Sebenarnya dari podcast ini sebagai orang tua diajarkan jangan menyerahkan semua pendidikkan anak pada sekolah, tetap masih harus dihandle oleh orang tua
Satu Maslah Lgi di pendidikan Kita adalah tidak ada upaya agar pelajaran matematika menyenangkan. Mulai dari gurunya galak, PR yg banyak, hukuman, hingga rumus2 yg gak dijelaskan manfaatbya dalam kehidupan praktis. Padahal dg matematika seseorang bisa terlatih menyelesaikan persoalan.
udah dibahas di Video
selagi punya sertifikat berarti bisa ngajar
sesimple itu jadi guru
sertifikat kalau di negara kita itu Ijazah S1 Pendidikan, SK Pegawai negeri, atau SK Mengajar
tanpa dipedulikan gurunya bisa ngajar atau nggak
pembelajarannya menarik atau nggak
Sekolah bukan satu-satunya tempat untuk mencari ilmu.. Tapi sampai saat ini sekolah masih menjadi sistem yang terbaik untuk mencari ilmu..
Seberapapun banyaknya penelitian yang mungkin bisa membuktikan bahwa orang tidak sekolah bisa sukses, masih tidak sebanding dengan banyaknya penelitian, jurnal, tesis, disertasi yang membuktikan sekolah masih menjadi pilihan terbaik sebagai tempat mencari ilmu..
minset bro dirubah
@@Dian-Trading maksudnya?
Inget banget pas SMP kelas 8, penempatan kelas diatur berdasarkan nilai yang didapat pas kelas 7. Ada 10 kelas. Gw yang otaknya sedang sedang aja masuk ke kelas 86... Ya pas ulangan ya gtu gtu aja karena gak ada yang pinter bgt seringkali guru sebel dalam pembelajaran). Setelah dipikir pikir yang paling di Untung kan adalah kelas atas yaitu kelas 81 dan 82, karna Mereka kumpulan orang orang pinter disatuin (perencanaan dan pembelajaran pasti sangat efektif). Sering kali kita yang kelas pertengahan dan kelas bawah dibanding bandingkan sama guru karna gak bisa sebaik, sepintar dan senurut kelas atas (kelas 81 dan 82). Kelas 81 sampai 85 masuk jam pagi, sedangkan kelas 86 sampai 8 10 masuk jam siang. Baru nyadar deskriminasi sudah gw alami sejak SMP, tapi menurut gw kecerdasan orang itu gak bisa diseragamkan ,sekolah itu harus dibuat semirip mungkin seperti bermasyarakat. harus banyak bermacam macam karakter dalam satu kelas ( orang pinter, orang berjiwa pemimpin, orang kurang pinter, orang religius, orang licik, orang jago gelud) 🗿.
Anjay, siyhap 86 🏃
Bermacam-macam karakter
th-cam.com/video/NAeQHToXZbY/w-d-xo.html
th-cam.com/video/ndgIEIyuoo0/w-d-xo.html terungkap semuanya
Bukan karena otak lu sedang2 aja, tapi karena lu males menjalani sekolah yg monoton.
BTW Saya dari sd sampai kuliah sayalah yg paling bodoh. Tapi SMP 2007 saya sudah baca Robert Kiyosaki, Bill gates. Sekarang dari semua seangkatan saya ternyata saya yg paling sukses
Tdk ada anak bodoh. Tapi mgkn skill anda bkn dlm teori. Mgkn lbh ke prakteknya. Contoh aku. Dulu hampir semua mata pelajaran remidial. Eh pas lulus sma aku jd asisten drs bedah. Sampd asisten profesor krn saya telaten bkn ga mau bljr saat sekolah.
Alhamdulilah Abang menyampaikan kembali.
Apa yg disampaikan sama Ustadz Budi Ashari.
Tentang sekolah.
Mantap
Emang bener, Anak² "diprogram" untuk berpikir seragam. Pasti kita semua mengalami pas kita mengerjakan soal Matematika tidak sesuai cara yang diajarkan oleh guru, padahal jawaban kita benar namun tetap disalahkan.
Gw pernah ngalamin bro, gw singkat rumus hitung matematika malah di bilang salah walau jawabanku udh bener
@@martinuserikson6900 kan bener, kita cuma diajarkan 4 = 2+2 , kalau 4= 3+1 atau 4= 4+0 disalahkan oleh guru padahal jawabannya sama² 4
Ga semua guru boy, gua sma pernah debat sm guru matematika gua karena gua punya cara sendiri, oke aja. Tapi kalau dibilang "rata rata" ya bener.
Kalau saya pernah jawab pertanyaan matematika dengan rumus sendiri, dan sangat diapresiasi oleh bapak guru matematika. Malah dengan bangganya si bapak undang aku untuk ngerjain jenis soal yang sama di kelas yang lain 😀❤️
Viral video guru cabuli muridnya di sekolah😭😱
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Di Indonesia sudah sangat jarang kita temui seorang guru, yang tersisa hanya tenaga ajar / pengajar.. Silahkan maknai sendiri....
Udang tamu yg di bidang pendidikan deh om...
Guru yg kreatif dan mengembangkan potensi anak banyak kok..
Metode2 guru mengajar sekarang juga keren2.. .
Menerapkan HOTS(high other thinking skill) dll...
Saran brother dedy, menghadirkan munib chatib, beliau howard gardnernya indonesia, yg memodifikasi teori multiple intelegensi dan value islami, dan sudah diterapakan di sekolahan beliau di gresik, permata dunia yg kurang dihargai di negrinya sendiri.
Om dedy please, negara kita dijajah di semua lini, ibu pertiwi nusantara sangat butuh tangan dingin om dedy,
Penjajahan:
1.pendidikan
2.pertanian
3.budaya-sosial
Yg terakhir terlalu bahaya kl diulik
4.ekonomi
5.politik
Semoga Allah meridhoi, 😭😭😭🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Dan faktanya 87% mahasiswa/mahasisiwi indonesia SALAH PILIH JURUSAN, itu artinya ANAK FOLLOW THE RULE kalo ga ortunya ya temannya, karena minimnya berfikir di sekolah sebenarnya akan dibawa kemana hidup setelah lulus SMA (JATI DIRI MINAT BAKAT BELUM KELIATAN) karena proses sekolah hanyalah rutinitas, bukan berpikir, so harusnya ada RUANG KHUSUS TERTENTU DI SEKOLAH YANG MANA DIDALAMNYA TERDAPAT PENGGALIAN MINAT/BAKAT bila perlu konsultasi dengan psikolog/expertis di bidangnya supaya ketika siswa lulus SMA dia tidak kebingungan mau kemana selanjutnya
th-cam.com/video/S0IOLdrijB0/w-d-xo.html
😭👆Kenapa habib bahar di tutup mata nya kaya teroris ,tolong viral kan.
Itu uda ada bro di sekolah setaraf internasional kaya penabur dll, karna itu di luar dari kurikulum jadi x-tra studi = budget dan tentunya Uda simetris dengan sistem di sekolah tersebut . Jadi klo di terapin di sekolah menengah kebawah ga hanya +budget (+spp) tapi di rombak dari semua sisi agar simetris biar konek dengan pelajaran yang lain ga tabrakan.
Contoh BK ga semua sekolah menengah kebawah bisa berjalan yang namanya BK, tapi klo internasional school itu uda pasti berjalan.
@@randyleo8753 oh pantesan mahal baru tau thx infonya
Salah pilih jurusan
th-cam.com/video/NAeQHToXZbY/w-d-xo.html
Selama gua sekolah, dari SD sampe SMP, gada pembeda di pelajaran seni, kecuali di sd, karna memang guru SD harus serba bisa ngajar pelajaran, tapi selama SMP gua belajar seni cuma musik, padahal gua anak yang bisa di bilang jago menggambar. Akhirnya masuk ke SMP negeri dan yang di ajari cuma musik. Gua dari orang yang kurang mampu bisa di bilang orang tua gak bisa ngembangin bakat gua, ampe di SMA 1 tahun cuma belajar musik, tahun ke 2 baru belajar seni kembali, akhirnya tahun ke 3 korona nyerang dan daring. Apa yang gua dapat adalah, sekolah bisa mematikan bakat anak anak, apalagi yang gak mempunyai uang sama mental.
Pendidikian psikologi dan emosional sangat penting bagi siswa, supaya tidak terkena tekanan batin pada siswa
Penting juga untuk kita yg sudah tua2. Supaya lebih cerdas dalam mendidik atau mendampingi mereka dalam proses menuju dewasa 🙏
Viral video guru cabuli muridnya di sekolah😭😱
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Viral orang ini menghina guru di inddonesia😭
👇
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Pendidikan psikologi dan emosional
th-cam.com/video/NAeQHToXZbY/w-d-xo.html
Sepertinya memang begitu, kalau memang indonesia ingin maju, seharusnya sekolah itu murah, jadi semua orang bisa menjadi pintar, akan banyak lahir dokter, teknisi mesin, dll yg akan membuat indonesia maju, tapi kenyataannya kan tidak demikian, berarti ada penguasa yg mengatur agar masyarakat bisa diatur.
dari sekian banyak podcast Om Deddy menurut aku ini podcast yg berat banget pembahasannya tapi sangat relatable
Pansosss teros sampe 65 comments 💀
@@michellekahlez2105 try
.
Hmmm
Tentang labeling mmg faktanya ada dan sangat kuat, ttp mudah2an semakin terkikis. Ketika pendidik dan kita semua memahami setiap anak berbeda dan memiliki talent yg berbeda, mudah2an semakin banyak pendidik yg memahami ttg multiple intellegent yg dikemukakan Gadner, maka tidak ada murid atau anak bodoh. Semua punya bakat yg hrs digali, bayangkan klu semua anak sma di lPA semua dan jd ilmuwan atau dokter semua. Kita tdk akan punya seniman hebat, tdk punya ahli komunikasi yg hebat.. dan ini jg tdk perlu dikhawatirkan org tua klu anaknya tdk pandai matematika. Apakah menjadi orang spt Tom Cruise hrs pandai matematika? Kan tidak
Waktu SMA, dari kelas 1 sampai kelas 2 saya masuk kelas unggulan, lalu otomatis kelas 3 saya dimasukkan ke IPA. Tapi saat itu saya menolak karena saya suka banget pelajaran IPS jadi saya minta masuk IPS. Wali kelas saua sempat bilang, "kamu tau tidak, banyak yang mau masuk IPA, tapi tidak bisa. Tapi kenapa kamu malah mau masuk IPS?". Saya bilang saat itu, "karena saya ingin belajar sesuatu yang saya sukai Bu, jadi saya semangat terus untuk ke sekolah dan ga stress. Dan yang akan ngejalanin kan saya bukan ibu atau siapapun, jadi harusnya saya yang memilih, bukan orang lain". Lalu alhamdulillah nya diperbolehkan. Menurut saya, setiap manusia itu punya kecerdasannya dibidang yang mereka sukai dan minati. Jadi just true to be you.... Sekarang saya guru les setelah pernah bekerja di berbagai perusahaan sebagai Budak Corporate 😊. Di tempat les saya, setelah kelas selesai, saya mengadakan Dinamika Kelompok (Mereka bisa menceritakan apa saja satu sama lain hal yg menyenangkan dan tidak menyenangkan, dan yang lain hanya mendengarkan tanpa menghakimi dan hanya boleh memberi support satu sama lain dan menjaga rahasia cerita mereka satu sama lain).
Menjadi guru itu harus bisa fleksible.... bisa menjadi pengajar, pendidik, orang tua bahkan sahabat.... Sehingga belajar menjadi hal yg menyenangkan dan bukan membosankan apalagi menakutkan...
th-cam.com/video/0nBQ_07IAMk/w-d-xo.html
Belajar hal yang menyenangkan
th-cam.com/video/NAeQHToXZbY/w-d-xo.html
th-cam.com/video/ndgIEIyuoo0/w-d-xo.html terungkap semuanya
th-cam.com/video/ndgIEIyuoo0/w-d-xo.html terungkap semuanya
Undang Indra kenz Dong 1😁
th-cam.com/video/ZNXIXsgq6Rw/w-d-xo.html
SBG guru, sy memahami om Deddy saat dipermalukan oleh guru dan mungkin sekarang adalah saat yg tepat utk menunjukkan kesuksesannya, sy harap om Deddy jg memakluminya karena keterbatasan pengetahuan dan pemahaman manusia yg kebetulan waktu itu mjd Guru, dan sy yakin sukses om dedddy sekarang adl hsl kerja keras yg om Deddy usahakan, spt diakui sendiri sampai sekarang tidak mengetahui apa itu akuntansi, apa kah kali ini juga sukses di bidang akuntansi? Kesimpulannya
Ucapan guru itu dibawah sadar telah mencambuk diri utk sukses dan Alhamdulillah berhasil. Selamat om Deddy....
Itu sebabnya setelah anak saya masuk SMP, saya memilih homeschooling untuk anak-anak saya. Karena value yang diajarkan di rumah rusak karena "pendidikan" di sekolah. Tapi ini hanya untuk saya ya, setiap orang terserah aja, hidup sendiri sendiri kok...
Bnr stuju
Anak saya juga homeschooling , saya mengajarkan sesuai bakat mereka masing2 .. sekolah rata2 hanya mementingkan nilai dan membandingkan anak2 yg pintar dan yg kurang pintar .
Klw bukan arap sama om dedi muncul di youtube gak mungkin saya nyoba nyoba ngonten, waktu konten motivasi om ded waktu itu msh ada, berasa orang tua sendiri yg ngomong ke anaknya... Makasih om ded, yakin podacst dan karir nya om ded tetap di atas.. Amiin
Emot No Free 🤫
Emot Wander 😁
Emot Riko 👶
Emot Robert 🤭
Apa apaan sih ini
👇
th-cam.com/video/K-j8hfx4PtM/w-d-xo.html
Seperti om ded, saya punya 1 kalimat dari guru yang sampai sekarang selalu ingat tentang ketidakmampuan saya. Dan membuat saya sangat sulit melakukan Hal itu.. hingga saat ini saya menjadi guru, saya berusaha berhati2 sekali dalam berkata2, Dan mudah2an saya selalu dipelihara oleh Alloh Subhanahu Wa Ta'ala agar tidak memberikan Luka atau malu kepada anak2... 🥺🥺🥺
Saya dukung mba effortnya, jangan sampe menyakiti anak dg kata2 judgemental. Ga ada yang tau jalan hidup seorang anak kedepannya. Tugas guru adalah mendidik tanpa menjudge. Karena bisa jadi cara didik guru tsb ga cocok dengan cara belajar anak, bukan berarti anak bodoh.
Anak pinter di sekolah ga jadi apa2 ada...anak yg di cap bodoh jadi sukses banyak.
Kalo boleh tau, memangnya kalimat dari gurunya apa kak dian?
Suara saya sumbang ketika menjadi paduan suara, "kamu tidak usah keluarkan suara kamu, Karena berbeda, cukup komat kamit saja... 😁😁😁 Sebenarnya tidak bgitu menyakitkan, namun terus terngiang2 Dan membuat insecure..
Assalamualaikum pak saya dari Malaysia amat suka akan rancangan anda dari dulu kerana banyak manfaat dan juga pandangan yang benar bagi pendapat saya.from Malaysia semoga Indonesia terus maju dan aman damai.
Bapak gue pernah bilang, "Sekolah cuman untuk dpt ijazah, pengalaman bisa di dapat di luar sekolah, sekolah tidak mengajarkan cara mencari duit & kaya, tp mengajarkan utk menjadi patuh & nurut."
Dan ternyata emamg benar.
Karena sampai kuliahpun yg dipelajari itu teori... Terkaget" habis lulus n kenapa banyak lulusan sarjana pun kaya bingung sama skillnya.
dan sampai sekarang bapak lo masih kismin 😭
Benerny kek gman contohnya?
@@rimbakusumawardani8560 Ya ini yg gua rasa jg. Dlm hal itu ada hal yg perlu diperbaiki dlm sistem perkuliahan (termasuk tenaga pengajarny). Gua tamatan Tek Sipil tp apa yg gua harapkan dan bayangkan saat sblm kuliah berbeda dgn kenyataannya. Kebanyakn teori dlm ruang kls, kurang praktek. Adapun praktek waktunya singkat, kurang pengarahan dan pengaturan yg jls sehingga gampang dikali oleh mahasiswa yg malas.
Ada pula kegiatan penelitian di laboratorium namun krn keterbatasan sarana dan overdosisny praktikan membuat waktu pelaksanaan menjadi sangat singkat. Akhirnya banyak yg asal menjalankan tanpa kesadaran akan tujuan dan pentingnya kegiatan tsb.
Satu hal lg. D kampus itu yg penting hormat pd senior (dosen itu termasuk senior). Krn itu pengkaderan itu penting dan sertifikatny menjadi prasyarat kelulusan.
Urusan nilai itu bs diatur kalau rajin masuk sj, minta contekan, joki tubes. Oh ya yg rajin ikut organisasi hdpny lebih lama d kampus. Mungkin krn senang dgn sistem yg ada d kampus. Org2 itu mendapat doktrin bhw apa yg didapatkan d kampus itu tdk terlalu penting krn blm tentu hal itu bs dipraktekkan d lapangan. Atau jurusan yg dipilih blm tentu menentukan jenis pekerjaanmu. Kurang lebih sama halny dgn pernyataan bhw sekolah blm tentu membuatmu jd org sukses.
Dunia kampus itu jg dinamis.
Ada yg senang ada yg gak.
Gua sih senang2 sj. Krn itu pengen kuliah tinggi2 krn blm puas.
Hahahaha....
@@kucingmenangisofficial3139 awowkwkwk😂dark
Keinget smp gua dulu, pembagian kelas sesuai dengan nilai, kelas a, b, c untuk orang ranking 1-100 besar, untuk kelas d orang orang yang gak lulus untuk masuk kelas atas, kelas f sampai h untuk murid biasa yang nilainya berurut, dan kelsa g untuk semua orang yang gak naik kelas.
Ngalamin sih
Gua aja pas sd inge banget. Setiap kelas ada 4 baris depan ke belakang. Baris sebelah kiri depannya guru itu bagian pinter. Dan paling kanan pasti yg paling bawah. Aneh setiap ada tugas buat maju kedepan pasti dia nunjuk baris satu sama dua. Klo yg kanan mah ya disuruh liatin doang. Kalo ngejelasin pasti tatapannya cuma baris 1 sama 2. Kalo kita agak kurang aja,paati diancam. Kamu mau,ibu pindahin ke baris meja ke 4 (rentetan kurang pinter). Dan disitu berasa terpojoki. Pasti baris ke4 dianggap bego sama siswa dan ortu ortu siswa itu
Keren, yang sulit di hilangkan adalah pelabelan guru / ortu / figur otoritas terhadap anak, karena kebiasaan yang sudah lama tertanam....butuh kerjasama semua pihak,untuk sama2 merubah kebiasaan pelabelan terlalu dini...
Viral video guru cabuli muridnya di sekolah😭😱
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Ini serem banget😬
th-cam.com/video/0m6Kp0zhhh0/w-d-xo.html
Terimakasih...bung .
Muatan brokes ..baik bagus banget ,...tolong...menjadi HAMBA ALLAH YG BERTQWA.BUNG DEDY ..
sekolah jaman sekarang gurunya mengajar ya cuma ngajar terserah anak muridnya ngerti apa enggak, soalnya guru sekarang takut dikit2 dilaporin polisi. semoga pendidikan indonesia kedepan lebih baik lagi. makasih om ded udah speak up tentang pendidikan 😁👍
Kurang pas kalimatnya.
Tambahin kondisi "sebagian besar"
Persis guru Fisika gw
Iya. Ortu sekarang banyak yang baperan
Selain dari takut dilaporkan aturan dari pimpinan pendidikan pun kurikulum harus tercapai. Anak bisa atau tidak mengikuti pembelajaran harus tetap naik kelas dan nilai juga harus bagus. Kebayang dong betapa malasnya anak sekarang karena mereka yakin sudah pasti naik kelas, sudah pasti lulus dapat nilai yang bagus lagi. Guru ga bisa apa apa kalo sdh begitu. 😔😔
Selain itu anak sekarang bodoh pintar harus di katrol nilainya agar naik kelas, Tidak ada Ujian Nasional, dan yang terakhir adalah sekolahnya zonasi. Daya saing tiap individu sudah tidak ada.
I wish I knew this when I was in school. Thank you Om Ded and Coach Tom atas diskusinya, semakin membuat saya harus berhati-hati dlm mendidik anak ketika punya anak nanti.
Viral video guru cabuli muridnya di sekolah😭😱
th-cam.com/video/tAZNE0dpAe4/w-d-xo.html
Sekolahlah agar kamu tidak dibodohi, dan sekolahlah agar kamu tau sekolah gagal membodohimu - Cak Nun -
Menarik banget, baru paham sistem dan alasan mengapa sekolah itu ada. Dari dulu merasakan spertinya ada yang salah atau keliru dari sistem pendidikan di mana pun. Hanya gak paham, baru kebuka hari ini. Tapi kita meski pelajari lagi dari sumber yang lain, barulah kita simpulkan sistem apa yg salah dan sistem apa yang perlu di perbaiki dari sekolah. Keren
Sama om, gw sekolah di SMKN daerah Pejaten sampingnya SMPN.Nah gw sering tuh di jelekin guru di depan temen" bahkan murid lain, dan yang gw kaget.Ada adek kelas, dia kelas 10.Bilang kalo gw di omongin sama guru di kelasnya, dan di label/cap jelek.Dan gw dah tau lama Dumbing Us Down, makanya gw ga terlalu perduli nilai dan cap tersebut.Ya karna gw tau nilai tuh cuman angka dimana lu menghapal sesuatu, bukan berfikir tentang sesuatu.Ya i hope kedepannya gada guru" yg kek gt lagi, cukup yang sudah berumur aja yang kaya gitu.
Wah luar biasa sekali materi podcast nya Om Ded... , Selalu Peduli dengan bangsa ini.
peduli apaan! kl emg peduli dedi mestinya bikin dong yayasan trus bikin skolah gratis dari level sd-universitas utk sluruh anak nkri! bikinlah minimal 10 skolah gratis di tiap pelosok/provinsi nkri yg msh blm dpt akses pendidikan! 😁
mau cerita dikit,
dulu waktu gw sekolah SMA (pas pelajaran mtk) pernah dibilang 'tidak pintar' karena gak ngerti soal dan pas itu juga langsung gw jawab 'kalo saya pintar ngapain sekolah bu'.
Sampai detik ini hal tersebut menjadi hal yang paling bikin merasa lega karena pernah ngejawab omongan itu guru :))
Saya ikut bangga dan lega : )
Yang jadi pertanyaan waktu ditanya soalnya sama si guru, materinya udah diajarin ato belum?
Kalo belum, jawaban anda sudah benar.
Kalo udah, maaf tapi anda memang "tidak pintar" plus bebal dikasih tau bukannya sadar malah ngelawan 😂
Songong
Saya kepala sekolah... Saya setuju setiap siswa Harus belajar yg dia suka.. Dan jangan terpaku mata pelajaran sekolah, Yg penting punya akhlak sopan santun yg baik
Saya lulusan SMA th 2010,
Nilai rata-rata UN sy sangat cukup untuk lulus di kurikulum skrg, tp sy dulu tidak lulus UN Krn nilai mapel biologi sy di bawah 4.5. sedangkan mapel lain diatas 8.
Saya memang sgt lemah dlm hafalan. Akhirnya saya lulus di ujian perbaikan ke 2. Mksd saya, kurikulum di waktu itu sangat tidak mementingkan potensi murid, semua harus ikut aturan dan standart yg di tetapkan. Entah skrg.
saya sebagai orangtua akan amat bahagia kalau nanti di negara kita ini ada SMAN Matematika, SMAN Biologi, SMAN Kesenian, SMAN Atlet, dll.
(pokoknya anak saya sudah bisa memilih minat atau fokus ke satu pelajaran disaat menginjak SMA)
jadi pengenalan diri dan pelajaran dimulai SD hingga SMP.
selama SD-SMP ga perlu nguberin semua nilai, cukup nilai mata pelajaran atau kegiatan yang dia paling sukai.
dari sana tamat SMP diarahkan ke SMA SMA diatas, tergantung nilai apa yang paling baik.
dan di SMA di kelaskan lagi.
SMAN Matematika:
kelas fisika
kelas kimia
SMAN Biologi
kelas anatomi manusia
kelas anatomi tumbuhan
kelas anatomi hewan
jadi di kuliah nanti tinggal mantapkan untuk pekerjaan selanjutnya.
tapi bisa jadi saya keliru soal ini, dan butuh pendapat kalian.
ini betul bnget, sya respect banget. jujur ya sekolah di SMA itu kebanyakan kurikulum, kebanyakan Mapel, ngejar nilai no 1. yang endingnya membangun mental siswa jadi Orang Gengsian.. contohnya banyak
Baik nya kayak gini
Setuju gw mikirnya jga begitu, tetapi kembali ke "bisnis". berapa banyak siswa yg mau daftar ke SMAN matematik, brapa banyak siswa yg daftar ke SMAN Biologi,.
kembali ke pemerintah sebenarnya merancang menyiapkan lapangan kerja, sehingga karir yg dituju jelas. kalo misal pincang orang jadi enggan milih profesi yg akan didalaminya
Wow banget pembahasannya,keren bngt narasumbernya.Bang Deddy luar biasa emang untuk menyeleksi narasumber.
Sangat me nyentuh th-cam.com/video/d6dqpmVDHl4/w-d-xo.html
Fact! paradigma itu terus exsisting, sangat berimpact kedalam kehidupan... dan berdasarkan pengalaman pribadi sangat membuat mental kita dihajar... tinggal kita mampu bertahan atau tidak!