Assalamu alaekum dan selamat jumpa salam ilmu pengetahuan Indonesia Ya saya ini punya rekayasa Alat Testing K beton ( Kekuatan Tekan Beton ) dalam keadaan cair sistim elektronik Pertanyaan saya adalah : Apakah mungkin bisa dengan menggunakan arus DC dengan rumus rumus Fisika lainnya ? dapat menggunakan alat tsting ini ? Test ini belum ada didunia sampai sekarang. Alat test ini sudah saya gunakan pada test K ( Kekuatan Tekan beton ) pada Pembangunan Rusun ( Rumah susun Sederhana Sewa ) Dinas Pekerjaan Umum kota Makassar di lokasi di Tanjung Bunga dekat pantai Losari kota Makassar .
Mohon maaf Bapak, kalau untuk tes Beton yang punya kompetensi Insinyur Teknik Sipil Pak... Saya tidak punya kompetensi di Bidang Teknik Sipil. Untuk testing parameter fisik bisa menggunakan berbagai macam sinyal (Listrik, Pneumatic, Hidrolik, Magnetik dan lain sebagainya). Pengukuran membutuhkan sensor yang nanti dikonversi menjadi penunjukkan meter pada alat ukur. Kalau teorinya benar mestinya bisa digunakan.
Untuk pengendalian Motor Listrik dengan Mengatur Tegangan Masukan harus memperhatikan batasan tegangan menurut NEMA. Caranya Bisa menggunakan rangkaian AC Regulator Silahkan lihat di video ini th-cam.com/video/AOiX3e1PwHs/w-d-xo.html Semoga membantu
Pak saya mau tanya...saya ada vsd LS iS7 185 Kw...saat dioperasikan untuk elektro motor fan idf boiler 3 phasa,160 Kw,voltage 380 V...saat dioperasikan tampilan dimonitor display vsd ...frekuensi 50 Hz,Amper 272 A...tapi voltagenya 351 V....sehingga vsdnya trip2x....kira2 apa problem votagenya drop pak?
Suatu VSD LS iS7 185 Kw, dioperasikan untuk mengontrol motor listrik fan IDF Boiler 3 phasa, 160 Kw, Tegangan 380 V. Pada saat dioperasikan tampilan dimonitor display VSD frekuensi 50 Hz, Amper 272 A tetapi tegangan 351 V sehingga VSD trip dua kali. Menurut anda penyebab dari drop tegangan pada VSD ini? Drop Tegangan pada VSD dapat disebabkan oleh beberapa faktor di bawah ini: 1. Beban Motor yang Tinggi: Beban tinggi membutuhkan arus yang besar, yang dapat menyebabkan drop tegangan sistem. 2. Jarak Kabel yang Terlalu Panjang: Kabel yang panjang menyebabkan R Kabel naik sehingga dapat menyebabkan drop tegangan. 3. Ketidaksesuaian Kapasitas VSD 4. Drop Tegangan Internal dalam VSD karena komponen elektronik atau konfigurasi internal yang tidak optimal. Ini bisa disebabkan oleh masalah pada VSD yang memerlukan perbaikan atau penggantian komponen. Untuk memastikan penyebab drop tegangan pada VSD disarankan untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian lebih lanjut oleh teknisi yang kompeten untuk melakukan analisis dan evaluasi kondisi sistem secara menyeluruh.
Untuk Rangkaian Konversi AC to DC, Nilai DC sekitar 0,707 V AC untuk penyearah gelombang penuh 1 fasa. Untuk penyearah setengah geombang 0,303 V. AC. Dalam realnya, ada drop tegangan pada Dioda sekitar 0,7 Volt untuk Silikom dan 0,3 Untuk Germanium. Untuk Rangkaian Inverter Ada rumus berapa nilai Output tegangan AC berdasarkan nilai tegangan DC-nya.
@@muhal-Creation Mohon maaf bapak kan tadi di vfd itu kan input misal tegangan 380 nah saat dia sudah di rubah ke dc di dalam vfd,itu tegangan dc nya jadi berapa bapak di dalam vfd nya itu jika tadi inputanyya 380, sebelum akan di rubah ke ac lagi. Terimakasih
Tegangan DC fapat dicari dengan rumus seperti pada Rumus di Video Penyearah 3 Fasa.... Tergantung pakai Fullwave atau Half Wave rangkaian penyearahannya....
Mohon maaf pak, izin bertanya. Ini sedikit di luar konteks pembahasan. Saya pernah membaca jurnal terkait Modular Multilevel Converter (MMC). Yang saya ketahui adalah, MMC memiliki 2 buah metode yaitu : Fullbridge dan Halfbridge, dan disitu keduanya juga bisa menghasilkan listrik DC ke AC 3 fasa. Yang jadi pertanyaan saya adalah, saya masih belum paham sistem kerja Inverter yang memiliki modul tersebut, apakah ada manfaat dari semakin banyaknya modul tersebut? Terima Kasih pak
Asalamualaikum pak saya ingin bertanya. Untuk melakukan pengujian inverter satu fasa dengan beban resistif dan induktif bagaimana ya pak ? Terimakasih pak 🙏🏻
Beban Resistif, Inverter dapat dibebani dengan Resistor atau lampu pijar. Nanti diukur tegangan, arus dan daya outout maupun input. Untukbeban R dan L bisa menggunakan Resistor dan Induktor atau Motor Listrik. Setelah dibebani tinggal diukur apa yang ingin diketahui (Arus, Tegangan, Daya, Faktor Daya, Harmonisa, Dll). Juga perlu diukur bentuk gelombangnya...
Terimakasih pak atas jawabannya. Maaf sebelumnya saya ingin bertanya lagi pak apakah ada sistem pengontrolan khusus terhadap beban induktif dan resisistif ? Terimakasih pak 🙏🏻
@@fahrizal1333 Maksud pengontrolan khusus bagaimana ya? Kalau beban resistif kan berupa lampu, pemanas dan beban-beban resistif lainnya. Cara pengontrolannya tergantung kebutuhan bisa dilakukan secara manual, semi otomatis maupun full otomatis dan diintegrasikan dengan sistem kontrol lainnya seperti IoT maupun Kontrol Cerdas. Demikian juga untuk bebab Resitif + Induktif (Motor) dan beban-beban lainnya. Pengontrolan dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang mau dikontrol apanya? Apakah Torsinya, apakah Kecepatan putarnya? apakah ON/Offnya, apakah durasi On/Offnya atau yang lainnya. Kebutuhan pengendalian sama bisa dilakukan secara manual, semi otomatik maupun full otomatik yang terinegrasi dengan PLC, DCS atau sistem kontrol lainnya... Semoga bisa difahami. Kalau masih ada yang belum jelas silahkan bisa ditanyakan
Makasih pak! Materi sangat bagus 🎉👏
Semoga bermanfaat...
@@muhal-Creation iya pa siap 🙏
Terima kasih
Semoga bermanfaat....
Terimakasih pak atas materinya, sangat membantu dan bermanfaat
Alhamdulillah, Semoga berkah ilmunya
Terimakasih pak Dosen sudah berbagi teori Inventer, kebetulan saya kerja di gedung.
Semoga bermanfaat...
Terimakasih pak ,video penjelasan nya dapat dipahami untuk saya semoga ilmunya bermanfaat
Alhamdulillah, Semoga bermanfaat...
Terimakasih atas materinya Pak 🙏
Alhamdulillah, Semoga bermanfaat
Video bapak sangat jelas sekali, terimakasih pak
Alhamdulillah....
Alhamdulillah terimakasih pak
Alhamdulillah, Semoga membantu dalam memahami materi Elektronika Daya
Terimakasih pak . Vidio penjelasan nya dapat dipahami oleh saya , semoga ilmunya dapat bermanfaat
Alhamdulillah, Semoga bermanfaat...
Terimakasih atas penjelasannya pak
Alhamdulillah, semoga bermanfaat dan barokah ilmunya
Terimakasih pak atas penjelasannya semoga bermanfaat
Aamiin Ya Robbal 'aalamiin... Selamat belajar semoga sukses,,,
Video pembahasan yang dipaparkan mengenai inverter, jelas, sangat bermanfaat. Terima kasih Pak
Alhamdulillah, Semoga membantu memahami materi Elektronika Daya dengan baik...
Assalamu alaekum dan selamat jumpa salam ilmu pengetahuan Indonesia
Ya saya ini punya rekayasa Alat Testing K beton ( Kekuatan Tekan Beton ) dalam keadaan cair sistim elektronik
Pertanyaan saya adalah :
Apakah mungkin bisa dengan menggunakan arus DC dengan rumus rumus Fisika lainnya ? dapat menggunakan alat tsting ini ?
Test ini belum ada didunia sampai sekarang. Alat test ini sudah saya gunakan pada test K ( Kekuatan Tekan beton ) pada Pembangunan Rusun ( Rumah susun Sederhana Sewa ) Dinas Pekerjaan Umum kota Makassar di lokasi di Tanjung Bunga dekat pantai Losari kota Makassar .
Mohon maaf Bapak, kalau untuk tes Beton yang punya kompetensi Insinyur Teknik Sipil Pak...
Saya tidak punya kompetensi di Bidang Teknik Sipil. Untuk testing parameter fisik bisa menggunakan berbagai macam sinyal (Listrik, Pneumatic, Hidrolik, Magnetik dan lain sebagainya). Pengukuran membutuhkan sensor yang nanti dikonversi menjadi penunjukkan meter pada alat ukur. Kalau teorinya benar mestinya bisa digunakan.
izin nanya pak, untuk mengendaliakan tegangan input motor 3 phasa mengunakan inverter 3 pahas giaman ya pak
Untuk pengendalian Motor Listrik dengan Mengatur Tegangan Masukan harus memperhatikan batasan tegangan menurut NEMA.
Caranya
Bisa menggunakan rangkaian AC Regulator
Silahkan lihat di video ini
th-cam.com/video/AOiX3e1PwHs/w-d-xo.html
Semoga membantu
Permisi pak, izin bertanya jika kelauaran spwm itu kan gelombang kotak. cara ngukur rms nya bagaimana ya pak?
Bisa pakai integral untuk mencari luas gelombangnya....
Kalau gelombang keluaran mendekati sinus bisa menggunakan rumus-rumus listrik AC....
Pak saya mau tanya...saya ada vsd LS iS7 185 Kw...saat dioperasikan untuk elektro motor fan idf boiler 3 phasa,160 Kw,voltage 380 V...saat dioperasikan tampilan dimonitor display vsd ...frekuensi 50 Hz,Amper 272 A...tapi voltagenya 351 V....sehingga vsdnya trip2x....kira2 apa problem votagenya drop pak?
Suatu VSD LS iS7 185 Kw, dioperasikan untuk mengontrol motor listrik fan IDF Boiler 3 phasa, 160 Kw, Tegangan 380 V. Pada saat dioperasikan tampilan dimonitor display VSD frekuensi 50 Hz, Amper 272 A tetapi tegangan 351 V sehingga VSD trip dua kali. Menurut anda penyebab dari drop tegangan pada VSD ini?
Drop Tegangan pada VSD dapat disebabkan oleh beberapa faktor di bawah ini:
1. Beban Motor yang Tinggi: Beban tinggi membutuhkan arus yang besar, yang dapat menyebabkan drop tegangan sistem.
2. Jarak Kabel yang Terlalu Panjang: Kabel yang panjang menyebabkan R Kabel naik sehingga dapat menyebabkan drop tegangan.
3. Ketidaksesuaian Kapasitas VSD
4. Drop Tegangan Internal dalam VSD karena komponen elektronik atau konfigurasi internal yang tidak optimal. Ini bisa disebabkan oleh masalah pada VSD yang memerlukan perbaikan atau penggantian komponen.
Untuk memastikan penyebab drop tegangan pada VSD disarankan untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian lebih lanjut oleh teknisi yang kompeten untuk melakukan analisis dan evaluasi kondisi sistem secara menyeluruh.
Mohon maaf bapak mau tanya untuk tegangan saat sudah DC apakah masih sama dengan saat tegangan inputannya misal 220 apakah saat di dc juga 220
Untuk Rangkaian Konversi AC to DC, Nilai DC sekitar 0,707 V AC untuk penyearah gelombang penuh 1 fasa. Untuk penyearah setengah geombang 0,303 V. AC.
Dalam realnya, ada drop tegangan pada Dioda sekitar 0,7 Volt untuk Silikom dan 0,3 Untuk Germanium.
Untuk Rangkaian Inverter
Ada rumus berapa nilai Output tegangan AC berdasarkan nilai tegangan DC-nya.
@@muhal-Creation
Mohon maaf bapak kan tadi di vfd itu kan input misal tegangan 380 nah saat dia sudah di rubah ke dc di dalam vfd,itu tegangan dc nya jadi berapa bapak di dalam vfd nya itu jika tadi inputanyya 380, sebelum akan di rubah ke ac lagi.
Terimakasih
Tegangan DC fapat dicari dengan rumus seperti pada Rumus di Video Penyearah 3 Fasa.... Tergantung pakai Fullwave atau Half Wave rangkaian penyearahannya....
Mohon maaf pak, izin bertanya. Ini sedikit di luar konteks pembahasan. Saya pernah membaca jurnal terkait Modular Multilevel Converter (MMC). Yang saya ketahui adalah, MMC memiliki 2 buah metode yaitu : Fullbridge dan Halfbridge, dan disitu keduanya juga bisa menghasilkan listrik DC ke AC 3 fasa. Yang jadi pertanyaan saya adalah, saya masih belum paham sistem kerja Inverter yang memiliki modul tersebut, apakah ada manfaat dari semakin banyaknya modul tersebut? Terima Kasih pak
assalamualaikum pak,bisa minta file ppt nya tidak ?
File Presentasi bisa didownload di Besmart (E-Learning UNY)...
Asalamualaikum pak saya ingin bertanya. Untuk melakukan pengujian inverter satu fasa dengan beban resistif dan induktif bagaimana ya pak ? Terimakasih pak 🙏🏻
Beban Resistif, Inverter dapat dibebani dengan Resistor atau lampu pijar. Nanti diukur tegangan, arus dan daya outout maupun input. Untukbeban R dan L bisa menggunakan Resistor dan Induktor atau Motor Listrik. Setelah dibebani tinggal diukur apa yang ingin diketahui (Arus, Tegangan, Daya, Faktor Daya, Harmonisa, Dll). Juga perlu diukur bentuk gelombangnya...
Terimakasih pak atas jawabannya. Maaf sebelumnya saya ingin bertanya lagi pak apakah ada sistem pengontrolan khusus terhadap beban induktif dan resisistif ? Terimakasih pak 🙏🏻
@@fahrizal1333 Maksud pengontrolan khusus bagaimana ya? Kalau beban resistif kan berupa lampu, pemanas dan beban-beban resistif lainnya. Cara pengontrolannya tergantung kebutuhan bisa dilakukan secara manual, semi otomatis maupun full otomatis dan diintegrasikan dengan sistem kontrol lainnya seperti IoT maupun Kontrol Cerdas. Demikian juga untuk bebab Resitif + Induktif (Motor) dan beban-beban lainnya. Pengontrolan dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang mau dikontrol apanya? Apakah Torsinya, apakah Kecepatan putarnya? apakah ON/Offnya, apakah durasi On/Offnya atau yang lainnya. Kebutuhan pengendalian sama bisa dilakukan secara manual, semi otomatik maupun full otomatik yang terinegrasi dengan PLC, DCS atau sistem kontrol lainnya...
Semoga bisa difahami. Kalau masih ada yang belum jelas silahkan bisa ditanyakan