NGOBROL SANTAI DENGAN EYANG SUNDARI CICIT NDORO DJAYENGKUSUMO

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 22 ส.ค. 2021
  • Jika Anda suka menelisik sejarah Tulungagung, Anda tidak akan lepas dari nama Djayengkoesoemo. Dia dianggap sebagai salah seorang yang “babad alas” Tulungagung, terutama di kawasan Tulungagung bagian selatan.
    Makamnya berada di wilayah Kecamatan Pucanglaban, tepatnya di Desa Demuk. Sejumlah orang mengkeramatkan makamnya dan banyak yang berziarah ke sana. Siapakah Djajengkoesoemo? R.M. Djajengkoesoemo masih keturunan Raja Mataram (Hamengkubuwono II). Beliau adalah putra R.M.T. Djajaningrat, Bupati Ngrowo yang ke-5. nama kecilnya R.M. Moidjan. Sejak dari kanak-kanak sudah tampak jiwa kepahlawanannya, dan bibit kebenciannya terhadap orang-orang Belanda.
    Seringkali putera Bupati ini bertengkar dengan sinyo-sinyo dan bahkan pada suatu ketika pernah ada seorang anak Belanda yang ditempelengnya sampai jatuh pingsan. Ayahnya, ialah R.M.T. Djajaningrat kerap kali merasa jengkel terhadap tindakan puteranya. Karena kenakalannya pernah R.M.Moijan dihajar oleh sang ayah, dimasukkan dalam kolah berisi air yang dicampur dengan tumbukan lombok rawit. Tetapi ternyata tidak apa-pa. jangankan menangis, merasa pedih atau “wedangan” (bahasa Jawa) pun tidak. Setengah orang mengatakan bahwa R.M.Moijan adalah anak kendit (mempunyai jalur putih yang melingkar diatas pingganya).Ini menandakan seorang anak yang memiliki kekebalan. Setelah dewasa R.M.Moijan berganti nama R.M.Djajengkoesoemo. pada tahun 1644 R.M.Djejengkoesoemo R.M.Djajengkoesoemo sudah menjabat Wedono di kota Tulungagung, lalu pindah ke Srengat (1849), kemudian ke Nganjuk (1051). Tiga tahun kemudian menjabat Collecteur Berhbek lalu dipindah jadi Wedono Distrik Gemenggeng. R.M.Djajengkoesoemo sangat memperhatikan kebutuhan penduduk.
    Ini terbukti dengan usaha pembangunannya, ialah ketika di Srengat membuat bendungan Pakel yang dapat menolong penghidupan rakyat desa Pakel, Pucung, dan Majangan (Ketm. Ngantru). Selain itu membangun rumah Kawedanan dengan merogoh sakunya sendiri.Di Nganjuk juga membangun rumah, lantai dan pagar Kawedanan atas biaya sendiri serta mengerjakan bendungan kali Lo, yang menggenangi kebun tebu sampai menjadi sawah. Di Gemenggeng membangun rumah Kawedanan beratab sirap dan memperbaiki bendungan Kedung Gupit-Paron yang sering kali dadal, sampai menjadi kuta sekali.
    Oleh sebab beliau sering berkecimpung dalam masalah pembangunan, maka hubungannya dengan masyarakat menjadi lebih akrab, sehingga hampir setiap orang mengenalnya. Eratnya perhubungan ini lebih menjangkitkan jiwa kepatriotannya, sehingga dimana saja namanya selalu disebut orang. Beliau termasuk seorang yang berkeras hati dan pemberani, tetapi perasannya sangat halus. Hal ini terbukti dengan terjadinya peristiwa Ngujang. Pada waktu itu jembatan Ngujang sedang dalam keadaan dibangun. Kuli-kuli bekerja dengan sibuknya.Dalam perjalannya dari Nganjuk ke Tulungagung R.M.Djajengkoesoemo tertarik kepada kesibukan pekerjaan-pekerjaan pembangunan, sehingga terpaksa berhenti untuk melihatnya.Diantara berpuluh-puluh kuli, terdapat beberapa kelompok orang yang sedang beristirahat sambil duduk menikmati bekal yang dibawanya dari rumah.Kebelutan pada saat itu ada seorang petugas bangsa Belanda yang sedang berkeliling mengadakan pengawasan. Mengetahui orang duduk sambil makan itu ia marah-marah dengan membentak-bentak ia menyuruh orang-orang itu bekraja kembali dan menaburkan pasir pada makanan kuli tersebut.R.M. Djajengkoesoemo mengetahui semua kejadian itu. Beliau tak dapat menabahkan hatinya.
    Tanpa pikir panjang pusakanya dihunus diacungkan kepada petugas yang kasar itu. Karena pusaka itu sangat ampuh maka petugas tadi tak dapat bergerak dan mati dalam keadaan tetep berdiri.Keris pusaka itu bernama keris Kyai Semar Mesem yang sampai sekarang masih disimpan oleh keturunan R.M. Djajengkoesoemo. Dengan terjadinya peristiwa itu R.M. Djajengkoesoemo dipersalahkan, tetapi karena beliau itu masih keturunan Raja, tidak dikenakan hukuman penjara, melainkan diselong ke Demuk.
    Untuk ini beliau disuruh mengajukan permohonan babad hutan kepada pemerintah Belanda.Sedang putranya bernama R.M. Argono Purbokoesoemo yang umumnya disebut Raden Margono pernah menjabat Kepala Desa Puser. Cerita kesaktian masih pula terdapat pada masa itu. Pernah ada seorang mantra klasir mencobanya, ialah dengan sengaja meninggalkan topinya. Mantri ini lalu suruhan orang untuk mengambilnya tetapi entah karena apa tidak kuat mengangkat. R.M.Margono mengerti hal ini. Beliau segera mendekati topi tersebut, lalu disemparnya dengan kaki. Topi melesat dan jatuh persis di atas kepala mantri Klasir. Demonstrasi ini diketahui oleh para lid Klasir, baik dari desa Demuk maupun desa sekitarnya, sehingga setelah itu Mantri Klasir tak berani menonjolkan kelebihannya lagi.
  • บันเทิง

ความคิดเห็น • 19

  • @tunggulametungofficial779
    @tunggulametungofficial779 ปีที่แล้ว +1

    Keris nya krowelang bos ku

  • @bundabunda3552
    @bundabunda3552 2 ปีที่แล้ว +1

    ,taiwan asli t agung hadir.

  • @globalskincarechanel9305
    @globalskincarechanel9305 ปีที่แล้ว +1

    Ya Allah mas sya msh ingt trakhr 2012 ke sna dan eyang margono adlh ayah ya dr embah sya ibu musriatun dan skrng d makam kan ya di daerah purwakarta . Tinggal dengan ank ya yg bernma Untung basuki itu ayah saya...

    • @sigarjawi
      @sigarjawi  ปีที่แล้ว +1

      monggo mbak disambung lagi silaturahminya...

  • @ceritamisteri3282
    @ceritamisteri3282 2 ปีที่แล้ว

    Jos mas mimin

  • @bundabunda3552
    @bundabunda3552 2 ปีที่แล้ว +1

    ,kuli asli tiang ,tegalrejo rejotangan ,mbah.

  • @imamsamroni6710
    @imamsamroni6710 2 ปีที่แล้ว +1

    Nyuwun pirso mbah....
    Putranipun raden Mas jayeng Kusumo niku sinten nggih....

    • @sigarjawi
      @sigarjawi  ปีที่แล้ว

      terima kasih sudah mampir di chanel ini

    • @yoyoksuwartoyo6563
      @yoyoksuwartoyo6563 4 หลายเดือนก่อน

      Anaknya 9...

  • @supaniburungsupani669
    @supaniburungsupani669 2 ปีที่แล้ว

    Sumberdadap hadir maas.

    • @sigarjawi
      @sigarjawi  ปีที่แล้ว +1

      Makasih selalu hadir

  • @donysinuraya463
    @donysinuraya463 2 ปีที่แล้ว

    Joss min amin

    • @sigarjawi
      @sigarjawi  2 ปีที่แล้ว

      siap laksamana

  • @mb7680
    @mb7680 2 ปีที่แล้ว

    Punya nomernya mbah sundari min

    • @sigarjawi
      @sigarjawi  ปีที่แล้ว

      Tidak punya, maaf...