Mas Dhimas pamukoaji, nyuwun Sewu, menawi Bade tmbas kaset Bedhaya majakirana harus kemana njih mas, soalnya sy skrg tinggal di Solo..hehehe..maturnuwun sanget, sukses selalu @gitomaroon
Tari bedhaya itu kreasi seni dari era Mataram Islam di masa pemerintahan Sultan Agung. Diciptakan sebagai court dance atau seni tari kraton Mataram Islam. Ini bukan tarian era majapahit.
Opini saya . Dari beberapa sumber ,Bedhaya sendiri memang terinspirasi dari tari tarian putri yg di lakukan di pura pada era Majapahitan .namun pada saat itu blm di namakan Bedhaya . Lalu pada jaman Mataram Islam tercipta lah sebuah tarian dengan nama Bedhaya itu sendiri .dari segi mitos ,Bedhaya sendiri merupakan tarian yg di tarikan di istana pantai selatan yg secara tak kasat mata raja Mataram terdahulu melihat dan menyaksikan.lalu timbullah hasrat untuk menciptakan tarian serupa dengan di bantu oleh GKR . Kencono hadisari alias ratu Pantai selatan . Nah hubungan nya apa dengan Bedhaya majapihatan garapan baru termasuk Bedhaya majakirana di atas ? . Hubungan nya adalah , seharusnya pencipta tari atau koreografer nya harus paham betul apa itu Bedhaya dan aturan nya apa . Karena tidak bisa di pungkiri yg namanya Bedhaya itu adalah prodak seni yg sudah baku milik keraton Mataram Islam dan di lestarikan oleh pecahan nya sekarang . Yang memang harusnya koreografer nya jika ingin menciptakan tari dengan embel embel nama Bedhaya harusnya mengikuti aturan yg berlaku dalam tari Bedhaya sendiri .yaitu jumblah penari,urutan gendhing,dan pola lantai nya . Kemudian ada yg bilang " ini kan tari Jawa Timur,ya bebas dong menciptakan rasa sendiri?" Nah ini keliru .memang boleh silahkan menciptakan tari Bedhaya dengan rasa Jawa Timur ,tapi perlu di ketahui yg di ubah adalah gagrak nya .bentuk gerak tarian nya .tapi yang lain seperti jumblah penari,susunan Gending nya ,pola lantai nya ,semua seyogyanya ikut aturan baku . Di masyarakat banyak di jumpai Bedhaya ini di tarikan oleh kurang penari atau bahkan kelebihan .yg namanya Bedhaya jumbalh penari nya itu hanya ada dua jenis .jenis kasultanan atau kasunanan dengan jumlah 9 penari atau jenis kadipatennan 7 atau 6 penari seperti di pura Pakualaman. Untuk susunan Gending sendiri tari Bedhaya punya beberapa jenis dalam satu tari .ada fase dimana harus menggunakan ketawang ,ada fase dimana harus menggunakan ladrang . Dan terkadang ada penggunaan Gending kemanakan atau lancaran mungkin . Di Jawa timur sepengetahuan saya juga mengenal jenis Gending ini kecuali kemanak .nah seharusnya koreografer juga memperhatikan susunan Gending nya . Yg terakhir pola lantai nya . Dalam Bedhaya jg mengenal pola lantai yg baku ,baik di kasunanan ataupun kasultanan .tinggal pilih mau ikut gaya yang mana . Ada pola adep adepan ,rakit telu ,dan sebagainya harusnya ini juga perlu di perhatikan lagi . Jadi esensi dari tari Bedhaya sendiri tidak hilang . Mau Gending nya di rubah pake Gending Jawa timuran gerak nya di rubah Jawa timuran ,asal semua syarat bentuk tari Bedhaya di penuhi itu akan menjadikan sebuah tari dengan nama Bedhaya akan keluar wibawa dan rasa nya .kalau yg di atas ini mohon maaf belum bisa di katakan tari Bedhaya .apalagi yg di luar sana ada yg menarikan tari ini dengan jumlah penari 1,4 bahkan ada yg masal .nah ini keliru sekali .mungkin kalau nama tari nya adalah bedhayan ,itu tidak akan berpengaruh sih . Harapan nya ,bagi seniman Jawa timur jika suatu saat nanti akan menciptakan tari dengan tema Bedhaya .harap di perhatikan lagi aspek aspek dalam tari Bedhaya nya .ingat Bedhaya adalah milik keraton yang di pinjamkan untuk di pelajari di luar tembok keraton. Jadi sudah seharusnya kita yang meminjam itu menjaga bukan merusak. Semoga kedepannya bisa ada yg lebih baik lagi dan semakin maju .
Maaf izin memberi opini lain menurut saya meskipun tetap beralur dari apa kata opini kakak tadi tetapi kalau di setiap daerah punya chiri khas masing masing dan di bawakan dengan alur yang tidak melenceng dari tatanan yang sebenarnya bagaimana kak karena memang benar bedhaya itu berawal dari dalam tembok kraton ,tetapi jika di wilayah jawatimur juga memiliki sumber atau punjering kerajaan khisusnya kerajaan majapahit gmna menurut saya sah sah saja jika koreografer menciptakan tarian ini dengan chirikhas majapahitannya beliau sang koreografer pastinya sudah mengkaji lebih dalam sebelum menciptakan tarian ini jadi ya sukses selalu buat kita semua koreografer koreografer muda kedepanya dengan menciptakan inovasi baru tetapi harus mengkaji lebih dalam dan menciptakan tarian tarian sesuai kaidahnya sekian terimakasih🙏🏼
@@AdrielMahendra kalau memang di Jawa Timur punya paugeran tari sendiri yg berasal dari Majapahit ya silahkan saja .tapi hilangkan merek Marka lebel Bedhaya nya .karena yang namanya "BEDHAYA". Itu merupakan hak paten cipta dari kraton Mataram Islam dan di lanjutkan oleh penerus nya . Karena Bedhaya sendiri memiliki tempat tersendiri untuk kita yg beraliran seni klasik . Harap bisa paham makna dari tari klasik itu apa . Ya kalau memang di kraton Majapahit di tempo dulu punya tarian serupa ya Monggo silahkan tapi dari semua catatan yg ada tidak di tuliskan bahwa nama tarian itu adalah Bedhaya . Kata"BEDHAYA" sendiri baru muncul di era jaman Mataram Islam . Bahkan untuk keraton pendahulu nya seperti Demak dan pajang juga tidak memiliki tarian ini . Jadi ya Ndak membatasi generasi luar untuk berkreasi tapi ya Monggo melakukan penelitian dan pencarian dulu apakah boleh atau tidak .guru saya mas didik hadi Prayitno alias mas Didik Nini Thowok saja . Sekelas maistro Nate Dhawuh kepada saya bahwa salah satu mahakarya beliau Bedhaya hagoromo (Bedhaya akulturasi Jawa dan jepang ) ,sebelum penciptaan nya masih perlu riset dan bertanya dulu kepada pemucal di pihak keraton .apakah seperti ini boleh atau tidak .bahkan Bedhaya garapan beliau termasuk jenis garapan baru walaupun ada unsur jepang dari segi musik tapi susunan gendhing ,pola lantai ,gerak dan semua posisi penari mengikuti aturan yg baku . Dan satu lagi perlu di ketahui seni klasik dari Surakarta ataupun Yogyakarta di ajarkan di luar tembok keraton itu istilah nya kita di pinjami ,orang minjem itu di jaga ,bukan di rusak seenaknya sendiri .masak minjem kok di rusak .jadi kalou blm paham apa tari klasik itu , seperti apa cara nari nya yg benar , seperti apa pola nya yg benar lebih baik jangan di ajarkan atau di tampilkan . Mungkin ada yg bilang " Ndak papa itu kan bentuk pelestarian daripada Ndak di lestarikan" ya sekarang kalo di lestarikan tapi salah ? Lak sama saja . mending ya kalau memang di Jawa Timur nda ada Bedhaya atau tari klasik ya pelajari dan pentaskan saja tari daerah sendiri . Kalau mau belajar dan menampilkan ya cari guru yg bagus .masak saya liat kemarin di postingan salah satu mahasiswi Unesa srimpi manggalaretna semua gerak nya ga tepat pemangku irama gerakan jg salah ,bhkn banyak lagi dari smki Surabaya jg . Bukan merendahkan tapi lebih ke kurang terima saja
![Bedhayan Sranti Jiwa [by Sanggar Tari Diamond Art Performance]](http://i.ytimg.com/vi/H4gcJQQ-FWc/mqdefault.jpg)
![Bedhayan Sranti Jiwa [by Sanggar Tari Diamond Art Performance]](/img/tr.png)
Ingat waktu di Malang kirab tujuh belasan kemerdekaan di jalan Malang Surabaya
🎉🎉🎉wuasikkk
Mas Dhimas pamukoaji, nyuwun Sewu, menawi Bade tmbas kaset Bedhaya majakirana harus kemana njih mas, soalnya sy skrg tinggal di Solo..hehehe..maturnuwun sanget, sukses selalu @gitomaroon
Mohon maaf lahir dan bathin dan salam Sehat semuanya
Hi kak izin pakai lagunya untuk pentas anak sekolah ya. Terimakasih
🎉🎉🎉
Apakah tari ini boleh di tiru dan di pertunjukan kak?
👍
mantep👍👍👍
Mantul
🙂
kak izin ambil video buat tugas 🙏
Tari bedhaya itu kreasi seni dari era Mataram Islam di masa pemerintahan Sultan Agung. Diciptakan sebagai court dance atau seni tari kraton Mataram Islam. Ini bukan tarian era majapahit.
iya memang bukan,tapi apa salahnya berinovasi,sekarang nyatanya banyak Bedhaya kreasi lainnya
@@Masramaaja Banyak yang salah sangka....sesungguhnya ini bagian dari kebudayaan Islam. Cuma mau edukasi.
Maka dari itu setahu saya,, bedaya garapan baru biasanya dinamakan Bedayan yg artinya bedaya-bedayaan bukan bedaya asli,,
Sip nice voment sih menurutku@@kancilpro7948
Opini saya .
Dari beberapa sumber ,Bedhaya sendiri memang terinspirasi dari tari tarian putri yg di lakukan di pura pada era Majapahitan .namun pada saat itu blm di namakan Bedhaya .
Lalu pada jaman Mataram Islam tercipta lah sebuah tarian dengan nama Bedhaya itu sendiri .dari segi mitos ,Bedhaya sendiri merupakan tarian yg di tarikan di istana pantai selatan yg secara tak kasat mata raja Mataram terdahulu melihat dan menyaksikan.lalu timbullah hasrat untuk menciptakan tarian serupa dengan di bantu oleh GKR . Kencono hadisari alias ratu Pantai selatan . Nah hubungan nya apa dengan Bedhaya majapihatan garapan baru termasuk Bedhaya majakirana di atas ? . Hubungan nya adalah , seharusnya pencipta tari atau koreografer nya harus paham betul apa itu Bedhaya dan aturan nya apa . Karena tidak bisa di pungkiri yg namanya Bedhaya itu adalah prodak seni yg sudah baku milik keraton Mataram Islam dan di lestarikan oleh pecahan nya sekarang . Yang memang harusnya koreografer nya jika ingin menciptakan tari dengan embel embel nama Bedhaya harusnya mengikuti aturan yg berlaku dalam tari Bedhaya sendiri .yaitu jumblah penari,urutan gendhing,dan pola lantai nya . Kemudian ada yg bilang " ini kan tari Jawa Timur,ya bebas dong menciptakan rasa sendiri?" Nah ini keliru .memang boleh silahkan menciptakan tari Bedhaya dengan rasa Jawa Timur ,tapi perlu di ketahui yg di ubah adalah gagrak nya .bentuk gerak tarian nya .tapi yang lain seperti jumblah penari,susunan Gending nya ,pola lantai nya ,semua seyogyanya ikut aturan baku . Di masyarakat banyak di jumpai Bedhaya ini di tarikan oleh kurang penari atau bahkan kelebihan .yg namanya Bedhaya jumbalh penari nya itu hanya ada dua jenis .jenis kasultanan atau kasunanan dengan jumlah 9 penari atau jenis kadipatennan 7 atau 6 penari seperti di pura Pakualaman. Untuk susunan Gending sendiri tari Bedhaya punya beberapa jenis dalam satu tari .ada fase dimana harus menggunakan ketawang ,ada fase dimana harus menggunakan ladrang . Dan terkadang ada penggunaan Gending kemanakan atau lancaran mungkin . Di Jawa timur sepengetahuan saya juga mengenal jenis Gending ini kecuali kemanak .nah seharusnya koreografer juga memperhatikan susunan Gending nya . Yg terakhir pola lantai nya . Dalam Bedhaya jg mengenal pola lantai yg baku ,baik di kasunanan ataupun kasultanan .tinggal pilih mau ikut gaya yang mana . Ada pola adep adepan ,rakit telu ,dan sebagainya harusnya ini juga perlu di perhatikan lagi . Jadi esensi dari tari Bedhaya sendiri tidak hilang . Mau Gending nya di rubah pake Gending Jawa timuran gerak nya di rubah Jawa timuran ,asal semua syarat bentuk tari Bedhaya di penuhi itu akan menjadikan sebuah tari dengan nama Bedhaya akan keluar wibawa dan rasa nya .kalau yg di atas ini mohon maaf belum bisa di katakan tari Bedhaya .apalagi yg di luar sana ada yg menarikan tari ini dengan jumlah penari 1,4 bahkan ada yg masal .nah ini keliru sekali .mungkin kalau nama tari nya adalah bedhayan ,itu tidak akan berpengaruh sih .
Harapan nya ,bagi seniman Jawa timur jika suatu saat nanti akan menciptakan tari dengan tema Bedhaya .harap di perhatikan lagi aspek aspek dalam tari Bedhaya nya .ingat Bedhaya adalah milik keraton yang di pinjamkan untuk di pelajari di luar tembok keraton. Jadi sudah seharusnya kita yang meminjam itu menjaga bukan merusak. Semoga kedepannya bisa ada yg lebih baik lagi dan semakin maju .
Maaf izin memberi opini lain menurut saya meskipun tetap beralur dari apa kata opini kakak tadi tetapi kalau di setiap daerah punya chiri khas masing masing dan di bawakan dengan alur yang tidak melenceng dari tatanan yang sebenarnya bagaimana kak karena memang benar bedhaya itu berawal dari dalam tembok kraton ,tetapi jika di wilayah jawatimur juga memiliki sumber atau punjering kerajaan khisusnya kerajaan majapahit gmna menurut saya sah sah saja jika koreografer menciptakan tarian ini dengan chirikhas majapahitannya beliau sang koreografer pastinya sudah mengkaji lebih dalam sebelum menciptakan tarian ini jadi ya sukses selalu buat kita semua koreografer koreografer muda kedepanya dengan menciptakan inovasi baru tetapi harus mengkaji lebih dalam dan menciptakan tarian tarian sesuai kaidahnya sekian terimakasih🙏🏼
@@AdrielMahendra kalau memang di Jawa Timur punya paugeran tari sendiri yg berasal dari Majapahit ya silahkan saja .tapi hilangkan merek Marka lebel Bedhaya nya .karena yang namanya "BEDHAYA". Itu merupakan hak paten cipta dari kraton Mataram Islam dan di lanjutkan oleh penerus nya . Karena Bedhaya sendiri memiliki tempat tersendiri untuk kita yg beraliran seni klasik . Harap bisa paham makna dari tari klasik itu apa . Ya kalau memang di kraton Majapahit di tempo dulu punya tarian serupa ya Monggo silahkan tapi dari semua catatan yg ada tidak di tuliskan bahwa nama tarian itu adalah Bedhaya . Kata"BEDHAYA" sendiri baru muncul di era jaman Mataram Islam . Bahkan untuk keraton pendahulu nya seperti Demak dan pajang juga tidak memiliki tarian ini . Jadi ya Ndak membatasi generasi luar untuk berkreasi tapi ya Monggo melakukan penelitian dan pencarian dulu apakah boleh atau tidak .guru saya mas didik hadi Prayitno alias mas Didik Nini Thowok saja . Sekelas maistro Nate Dhawuh kepada saya bahwa salah satu mahakarya beliau Bedhaya hagoromo (Bedhaya akulturasi Jawa dan jepang ) ,sebelum penciptaan nya masih perlu riset dan bertanya dulu kepada pemucal di pihak keraton .apakah seperti ini boleh atau tidak .bahkan Bedhaya garapan beliau termasuk jenis garapan baru walaupun ada unsur jepang dari segi musik tapi susunan gendhing ,pola lantai ,gerak dan semua posisi penari mengikuti aturan yg baku . Dan satu lagi perlu di ketahui seni klasik dari Surakarta ataupun Yogyakarta di ajarkan di luar tembok keraton itu istilah nya kita di pinjami ,orang minjem itu di jaga ,bukan di rusak seenaknya sendiri .masak minjem kok di rusak .jadi kalou blm paham apa tari klasik itu , seperti apa cara nari nya yg benar , seperti apa pola nya yg benar lebih baik jangan di ajarkan atau di tampilkan . Mungkin ada yg bilang " Ndak papa itu kan bentuk pelestarian daripada Ndak di lestarikan" ya sekarang kalo di lestarikan tapi salah ? Lak sama saja . mending ya kalau memang di Jawa Timur nda ada Bedhaya atau tari klasik ya pelajari dan pentaskan saja tari daerah sendiri . Kalau mau belajar dan menampilkan ya cari guru yg bagus .masak saya liat kemarin di postingan salah satu mahasiswi Unesa srimpi manggalaretna semua gerak nya ga tepat pemangku irama gerakan jg salah ,bhkn banyak lagi dari smki Surabaya jg . Bukan merendahkan tapi lebih ke kurang terima saja