Lijn Weltevreden - Meester Cornelis

Director: unknown | Production Country: Netherlands | Year: 1919 - 1923 | Production Company: Koloniaal Instituut (Amsterdam) | FLM38701 | Film from the collection of Eye (Amsterdam) - filmdatabase.e...
A brief reportage about the train trip from Weltevreden to Meester Cornelis and from Meester Cornelis to Manggarai station on Java, around 1920.
Interested in licensing? For more information about this film and other items from our collection please contact [e-mail]
phone [phone] mobile [phone]
www.eyefilm.nl...

[@AlphaRP]

dan tadi saya lihat bangunan utama dipo jatinegara atapnya dibongkar :((

[@irwansyahtourguide832]

Menurut berbagai sumber di internet Belanda membangun rel kereta api di Weltevreden pada bulan September 1871 untuk menghubungkan Weltevreden-Batavia Benedenstad ( Kota Lama Jakarta ). Stasiun Weltevreden ( kini Stasiun kereta api Gambir Jakarta ) pada tahun 1884 tapi hanya sebuah stasiun kecil yang disebut Koningsplein dan kemudian berganti nama menjadi Weltevreden. Pada tahun 1937 Belanda membangun Stasiun Kereta Api Gambir Jakarta dengan gaya art deco. Nama Gambir berasal dari nama pohon gambir yang hanya ada di kawasan itu. Sejak 1969 Nama Gambir mulai digunakan oleh stasiun kereta api itu. Namun karena sering terjadinya banjir yang melanda kawasan itu maka bangunan lama Stasiun kereta Gambir dibongkar oleh PT K A I untuk dinaikkan ( elevated ) menjadi 2 tingkat. Jadi sejak zaman kolonial Belanda Stasiun kereta api Gambir ini menghubungkan Batavia-Bekassie-Buitenzorg ( Bogor )-Bandoeng-Soerabaia.

[@husniahadam8258]

Indah sekali Jatinegara tempo dulu,karena penduduknya SEDIKIT.Andaikata penduduk Jkt cuma 2 juta bisa luar biasa bagusnya. Tak ada lagi rumah2 di gang sempit dan kumuh.Jakarta akan berobah wajah dg taman2 hijau disetiap RT.

[@jadequeen6714]

Betul sekali!

[@hovnatangazanian868]

harusnya bisa sih jadi dua juta, yang delapan juta pindah ke pinggiran kaya bekasi bogor tangerang atau depok.

[@zNblack00]

@@hovnatangazanian868 Tapi sayangnya, tentu 8 juta masih mencari makan di Ibukota. Macet juga kalo semua bawa kendaraan pribadi.

[@narpchanel]

Dampak urbanisasi

[@dwisiswanto8441]

Melihat sejarah jaman dulu tidak ada bosannya suasana damai walaupun kita sdg di jajah

[@sarwobudhi3329]

menara airnya masih ada di manggarai, menit 2:11

[@hansstrik4704]

I hope as an old man that we did not do everything wrong in your paradise country.

[@zulfika_]

5:58 nampak di kejauhan sepertinya bangunan kompleks stasiun manggarai

[@ydchannel7655]

Lebih indah jaman dahulu meski sedang di jajah

[@narni9635]

Where is Meester Cornelis in Jakarta now?

[@rosdani]

Jatinegara

[@zulfika_]

meester cornelis SS = Stasiun Jatinegara
meester cornelis NIS = Depo Bukit Duri

[@adisuganda5085]

natural ..........

[@wljzq]

Kayak nya disitu adem

[@achmadfadhillah5374]

Meester Cornelis masih ada sepur simpan nya

[@edwinkurniadipawardhana]

Merinding

[@abdullahishak7567]

Jatinegara dan manggarai Peronnya hampir sama dengan sekarang cuma lebih tinggi aj

[@ervinakmal2856]

Walau sekarang semrawut tp punya kita.kl dulu punya penjajah.penjajah jg membangum dgn modal kekayaan alam kita yg dirampas.tenaga kerja paksa.mudah2 an pd paham

[@DynamiteMustDie]

skrg juga masih ada kok, penjajah membangun jawa dgn modal kekayaan alam kalimantan dan sumatra. mudah2an pd paham

[@Alan-rg3wk]

Manggarai 100 tahun lalu masih hutan ya

[@ansosboy8687]

Stasiun Jatinegara

[@ariwibowo2240]

planologi/tata ruang Jakarta berantakan sekali setelah kemerdekaan. Banyak tanah pemukiman tidak sesuai untuk peruntukannya.

[@denpraze88]

00.00 Yg pegang tongkat Wessel gagah sekali , mungkin keturunan londo

[@AR-bh3mn]

Buittenzorg ( Bogor) 🤔

[@glenags]

Jt negara

[@jokowaluyo7928]

bagusan jaman belandaa..

[@yaraihan]

Itu Dari Segi Rolling Stock KAnya & Juga Rel KAnya. Kalau 2009/2010 Sudah Dimodifikasi Sebagiannya. Dibanding Sekarang. Justru Sudah Tertinggal Jaman. Dan Rata Rata Hampir 90% Sudah Tak Bisa Dikenali Lagi.