Informasi yang sangat bermanfaat, disini kita dapat tau bahwa dengan adanya kebijakan makroprudensial itu dapat memelihara stabilitas sistem keuangan ( NN)
Informasi yg sangat bermanfaat dari sini kita dapat mengetahui tentang kebijakan makroprudensial ini bertujuan untuk menjaga kestabilan sistem keuangan dan mengurangi resiko sistemik (LDT)
Dari video tersebut bisa kita lihat begitu penting nya penerapan kebijakan Makroprudensial yang dapat melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan ~ergadm
Penerapan kebijakan makroprudensial oleh bank indonesia bertujuan untuk mencegah dan mengurangi risiko sistematik, mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas serta meningkatkan efesiensi sistem keuangan dan akses keuangan.(Ayu)
Informasi ini sangat mengedukasi sekali .. Dari sini kita bisa tahu bahwa makroprudensial adalah kebijakan yg bertujuan untuk menjaga kestabilan sistem keuangan dan mengurangi risiko sistemik. (NM)
Bank indonesia melakukan bergai upaya dalam menangani bergaimacam permsalahan yg di hadapi termasuk juga resiko2 yg akan di hadapi, dalam meminimalisir resiko dan sebagai tanggap cemat dari bank indonesia, maka dengan itu hadirlah makroprudensial sebagai salah satu cara dan jalan dalam menangani resiko2 yg ada
Dari video tersebut dapat saya tarik kesimpulan bahwasannya makroprudensial tak hanya mencakup institusi keuangan, namun meliputi pasar keuangan, korporasi, rumah tangga, dan infrastruktur keuangan. dan makroprudensial sebuah prinsip kehati-hatian dalam langkah tersebut BI ingin memajukan perekonomian indonesia. *Mhd Cahyono Situmorang*
BI juga senantiasa menjaga nilai tukar rupiah agar selalu stabil. Stabil, bukan selalu berarti rendah, namun disesuaikan dengan kebutuhan. Vini Oktavia
Akibat dari krisis ekonomi pada tahun 2008, adanya penerapan strategi operasional kerangka kebijakan makroprudensial yang dapat mencegah terjadinya krisis ekonomi dan memajukan ekonomi indonesia yg lebih baik lagi. Sangat bermanfaat dan menambah wawasan ~Nur Anissa (NA)
Stabilitas sistem keuangan dan makroekonomi perlu didukung kebijakan makroprudensial. kebijakan makroprudensial merupakan kebijakan dengan tujuan akhir meminimalkan terjadinya risiko sistemik. (EW)
Otoritas keuangan dunia semakin menyadari betapa pentingnya kebijakan penerapan makroprudensial yg dapat melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan (R.E.T)
Kebijakan makroprudential sangat penting dalam mencegah krisis keuangan bagi suatu negara. Di Indonesia sendiri, BI menerapkan 4 langkah kebijakan makroprudential. Semoga hal ini dapat didukung oleh masyarakat yang menjadi pelaku pasar. Muh. lik
Penerapan kebijakan makroprudensial sangatlah penting untuk melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan. BI pun telah menerapkan 4 langkah strategi operasional kerangka kebijakan makroprudensial, yaitu: 1. Identifikasi prioritas risiko sistemik 2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial 3. Perumusan dan evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis ~Fini Anisa (FA)
Saya selaku bangsa Indonesia selalu mendukung kebijakan - kebijakan BI di karenakan kebijakan tersebut untuk kepentingan kemajuan ke Ekonomi Indonesia.terus maju BI. (R)
Strategi operasional kebijakan makroprudensial Pada tahun 2008 terjadi krisis ekonomi global yang mengejutkan otoritas dunia mengingat krisis tersebut terjadi ditengah kondisi makro ekonomi yang baik serta kesehatan individual perbankan yang mencukupi, maka dari itu otoritas dunia melakukan penerapan makroprudensial untuk melengkapi agar mencegah terjadinya krisis keuangan. Dalam pelaksanaan ini BI menerapkan 4 strategi operasional makroprudensial: 1. Identifikasi prioritas risiko sistemik 2. Pengawasan&monitoring makroprudensial 3. Perumusan&evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis ~Kindry Yarsih
-ayu permata sari(APS) Pentingnya penerapan kebijakan makroprudential yg dapat melengkapi kebijakan lainnya dan dapat mencegah terjadinya krisis sistem keuangan.
Dengan ditemukan nya sistem atau sinyal yang baru... Semoga BI bisa menerapkannya secara optimal sehingga mampu mencegah dan mengantisipasi terjadinya krisis keuangan ~PRISANDIKA APRILLIANSYAH~
Video yang sangat bermanfaat karena dapat menambah wawasan mahasiswa dan masyarakat awam tentang makroprudensial, video ini juga dikemas secara menarik dengan bahasa yang mudah dimengerti (RN)
Pentingnya penerapan kebijakan makroprudensial yang dapat melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan. Di Indonesia otoritas yang memegang mandat makroprudensial adalah BI. Dalam pelaksanaan mandat ini BI menerapkan 4 langkah strategi operasional penerepan kebijakan mokroprudensial di Indonesia, sebagai berikut: 1. Identifikasi prioritas risiko sistemik 2. Pengawasan dan monitoring makroprdensial 3. Perumusan dan evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis - Ummi Kalsum
Di sisi lain, BI juga senantiasa menjaga nilai tukar rupiah agar selalu stabil. Stabil, bukan selalu berarti rendah, namun disesuaikan dengan kebutuhan. Kebijakan makroprudensial dimulai sejak tahap awal yakni pemetaan dan pemantauan risiko, hingga berlanjut ke tahap pemilihan instrumen kebijakan yang diperlukan beirkut implementasinya. Tahap terakhir adalah evaluasi untuk mengetahui efektivitas tindakan yang diambil. ~Anita Anwari (AA)
Dari informasi tersebut kita mengetahui bahwa kebijakan makroprudensial dapat melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan, di Indonesia otoritas yang memegang mandat makroprudensial adalah Bank Indonesia - Rahmawati
Bisa di simpulkan bahwa video ini sangat penting buat kita semua dan mengatahui makroprudensial serta pencegahannya kerisis moneter. Khususnya ini adalah tugas utama BI agar tidak terjadi Kerisis di Indonesia
Segala Upaya yang telah dilakukan oleh BI sangat baik demi adanya peningkatan dan penguatan serta analisis untuk perbaikan dalam menentukan kebijakan selanjutnya, pembaruan kebijakan sangat di perlukan karena adanya setiap perubahan ekonomi di Indonesia demi menghindari adanya krisis keuangan maupun ekonomi. (Yunita Pramesti)
Krisis keuangan global 2008 menunjukkan adanya gap kebijakan dimana kebijakan mikroprudensial tidak cukup mengatasi perilaku ambil risiko dari institusi keuangan. Sementara kebijakan moneter yang difokuskan pada stabilitas harga tidak secara langsung menjangkau permasalahan di level mikro. Oleh karena itu otoritas keuangan menerapkan kebijakan makroprudensial yang dapat melengkapi kebijakan lainnya dan dapat mencegah terjadinya krisis sistem keuangan. 4 langkah strategis kebijakan makroprudensial yang diterapkan oleh BI 1. Identifikasi prioritas risiko sistematik 2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial 3. Perumusan dan evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis ~(MIF)
Bank Indonesia menerapkan kebijakan makroprudensial untuk mencegah dan mengurangi risiko sistemik, mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas serta meningkatkan efisiensi sistem keuangan dan akses keuangan. Ada 4 langkah strategi Bank Indonesia dari kebijakan makroprudensial : (1)mengidentifikasi sumber risiko dari sudut pandang para stakeholder.(2)mengawasi secara langsung/tidak langsung institusi keuangan terkait. (3)Respons instrumen kebijakan makroprudensial diantaranya instrumen secara umum yg ditujukan mengatur kredit, likuiditas, dan permodalan.(4)Protokol manajemen krisis Bila hasil asesmen menunjukkan peningkatan risiko yang menuju ke krisis, BI akan segera mengaktifkan hal tersebut.
Penerapan kebijakan makroprudensial oleh BI memiliki tujuan untuk mencegah dan mengurangi risiko sistemik, mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas serta meningkatkan efisiensi sistem keuangan dan akses keuangan meningkatkan pembiayaan perbankan sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. -FITRI DAMAIYANTI-
Kebijakan makroprudensial memang sangat penting untuk melengkapi kebijakan kebijakan yang lainnya dalam menstabilkan sistem keuangan dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan. Di Indonesia yang memegang mandat makroprudensial adalah bank Indonesia dalam melaksanakan mandat ini bank Indonesia menerapkan 4 langkah strategi yaitu 1. Identifikasi prioritas risiko sistemik 2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial 3. Perumusan dan evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis
Dengan adanya kebijakan makroprudensial bertujuan untuk mencegah dan mengurangi risiko sistemik, mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas serta meningkatkan efisiensi sistem keuangan dan akses keuangan. Good BI 👍
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kebijkan makroprudensial yang menjadi tugas utama BI adalah seluruh upaya yang dilakukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan
Makroprudensial dianggap mampu dalam melengkapi kebijakan yang sudah ada serta dapat mencegah dan mengantisipasiterjadinya krisis keuangan. Dalam hal ini ada 4 langkah strategi operasional kerangka kebijakan makroprudensial 1. Identifikasi priositas risiko sistematik 2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial 3. Perumusan dan evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis ~Dessy Widyaningrum (DW)~
Menurut saya, ini saatnya LTV (loan to value) dilonggarkan untuk mendorong kredit sampai 3-4 tahun ke depan untuk mendorong perekonomian nasional. Hal ini dilakukan (melonggrakan moneter), supaya ada dorongan dalam penyaluran kredit perbankan, sehingga memacu pertumbuhan ekonomi. Mungkin tidak harus terbit bersamaan, bisa beriringan mana yang siap dulu. Tapi, mungkin yang bisa untuk menyokong pertumbuhan ekonomi tahun ini adalah kebijakan makropudensial terkait dengan green financing. Karena, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sudah menyiapkan itu. BI dan OJK memang berupaya melakukan singkronisasi kebijakan Setelah itu, pemerintah diharapkan mampu mengetahui apa sesungguhnya indikator utama stabilitas keuangan dari realitas yang dihadapi serta mendapatkan rekomendasi yang tepat untuk ditawarkan dalam kerangka stabilitas sistem keuangan. Keputusan pengambilan utang dan strategi pelunasannya harus diatur sedemikian rupa agar tidak menggangu stabilitas sistem keuangan di Indonesia. Dalam kaitannya dengan neraca pembayaran, cadangan devisa biasanya digunakan untuk membiayai impor dan kewajiban luar negeri. Dengan mengetahui mana indikator atau faktor makroprudensial prioritas yang mempengaruhi stabilitas keuangan Indonesia, diharapkan para pengambil kebijakan mampu menjaga inflasi yang mampu memberikan stabilitas perekonomian. ~Kiesty Amalia (KA)~
Kebijakan Markoprudensial adalah pelengkap dari kebijakan lain nya, semoga dengan ada nya kebijakan ini sistem keuangan di indonesia bisa selalu stabil aminn ~Rusdiana
Menurut Otoritas Keuangan Dunia, penerapan kebijakan makroprudensial dapat melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan. Adapun di Indonesia, BI selaku otoritas yang memegang mandat makroprudensial memiliki 4 langkah strategi operasional kerangka kebijakan makroprudensial sebagai berikut: 1. Identifikasi Prioritas Risiko Sistemik. 2. Pengawasan dan Monitoring Makroprudensial. 3. Perumusan dan Evaluasi Kebijakan. 4. Protokol Manajemen Krisis. (CN)
Dengan adanya pembelajaran tentang kebijakan makropurdensial ini, makanya kami sebagai masyarakat serta sebagai mahasiswa lebih tau mengenai perekonomian dunia saat ini, dan ini sangat mendukung sekali untuk kami yang kurang memahami lebih jauh (R06)
Karena kebijakan Mikroprudensial dan kebijakan Moneter dianggap kurang dalam mengahadapi krisis sistem keuangan maka BI kembali mengeluarkan kebijakan Makroprudensial antara lain dengan strategi: 1. Identifikasi prioritas risiko sistemik 2. Monitoring terhadap makroprudensial 3. Perumusan dan Evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis Dengan adanya KSSK yg terdiri dari BI, OJK, MenKeu, dan LKS semoga pertumbuhan ekonomi nasional semakin meningkat karena adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat dalam suatu negara. Nadia Puji Madina🔥
Sangat penting untuk menerapkan kebijakan makroprudensial untuk memelihara stabilitas sistem keuangan. Ada 4 langkah strategis operasional dalam rangka kebijakan makroprudensial. 1. Identifikasi prioritas risiko sistematik 2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial 3. Rumusan dan evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis (Nisa)
Penerapan kebijakan makroprudensial dari BI ini bertujuan untuk menyeimbangkan sistem keuangan dan akses keuangan. BI menerapkan 4 langkah starategi operasional kebijakan makroprudensial yang terdiri dari: 1. Identifikasi sumber risiko sistemik 2. Melakukan pengawasan secara tidak langsung maupun secara langsung pada institusi keuangan terkait, 3. Respons kebijakan melalui desain dan implementasi instrumen, kebijakan makroprudensial diterapkan untuk mencegah terjadinya risiko sistemik. 4. Protokol manajemen krisis (PMK) Bila hasil asesmen menunjukkan peningkatan risiko yang menuju ke krisis, BI akan segera mengaktifkan PMK.
Otoritas keuangan menerapkan kebijakan makroprudensial yang dapat mencegah terjadinya krisis sistem keuangan, maka dari itu BI telah menerapkan 4 langkah strategi kebijakan makroprudensial, yaitu 1. Identifikasi prioritas risiko sistemik 2.pengawasan dan Monitoring makroprudensial 3. Perumusan dan evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis - Friska Mulinda Anggraini
Kebijakan makroprudensial ini sebenarnya sudah ada sejak beberapa puluh tahun lalu, namun kebijakan ini kembaki aktif setelah adanya krisis moneter pada tahun 2008. Itu yang menyadari otoritas keuangan dunia menerapkan pentingnya kebijakan makroprudensial ini yang dapat melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan.
Makroprudensial adalah kebijakan yang ditetapkan oleh BIyang memiliki tujuan untuk mengurangi risiko sistemik di Indonesia yang diakibatkan oleh perilaku sistem perbankan melalui penyaluran kredit yang berlebihan dan mengakibatkan terjadinya prosiklikalitas. (NA)
Akibat krisis ekonomi yang terjadi di dunia pada tahun 2008. Hal ini menyadarkan bahwa kebijakan makroprudensial mampu untuk mengatasinya. Hal ini membuat Bank Indonesia melakukan empat langkah strategis operasional kerangka kebijakan makroprudensial yaitu: 1. identifikasi prioritas risiko sistematik 2. pengawasan dan monitoring makroprudensial 3.perumusan dan evaluasi kebijakan 4. protokol manajemen krisis (Rika Nurdiani Pratiwi)
Makroprudensial adalah kebijakan yang memiliki tujuan utama untuk memelihara stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan melalui pembatasan peningkatan risiko sistemik, oleh karna itu Otoritas jasa keuangn dunia menyadari Pentingya penerapan Kebijakan makroprudensial untuk melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah kerisis sistem keuangan. (NR)
Ketika sinyal risiko yg dihasilkan mengarah pada keadaan krisis, BI akan langsung mngaktifkan protokol manajemen krisis (terdpat dlm UUD pncegahan dan penganan krisis sistem keuangan) -mh
Yang belum tau apa yang terjadi di 2008 silahkan tonton channel lainnya... ada kok yang jelasin kenapa rupiah terus melemah.... kalau gk salah saya liat video nya astronacchi dia jelasin... di 2008 waktu itu pemerintah udah salah langkah ngambil kebijakan... kenapa di saat Dollar menurun dan rupiah di perkuat tajam... sedangkan kita negara berkembang butuh ekspor banyak.... akibat rupiah di perkuat.. alhasil banyak impor masuk sana sini... karena memang banyak masyarakatnya yang beli barang barang dari luar... CMIIW.... :) ini hanya sebagian yang saya ketahui... jika memang salah harap di benarkan... TANPA EMOSI :)
BI telah menerapkan 4 langkah Strategi Operasional penerapan kebijakan Makroprudensial di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi prioritas risiko sistemik 2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial 3. Perumusan dan evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis -Miranda Saputri (MS)
Otoritas Indonesia yang memegang mandat makroprudensial adalah Bank Indonesia. Dalam melaksanakan mandatnya Bank Indonesia menerapkan 4 langkah strategi operasional kerangka kebijakan makroprudensial yakni 1. Identifikasi prioritas risiko sistemik 2. Pengawasan monitoring makroprudensial. 3. Perumusan dan evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis (R A)
Pentingnya menerapkan kebijakan makroprudensial untuk memelihara stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan untuk peningkatan sistemik. BI menerapkan 4 strategi operasional makroprudensial : 1. Identifikasi prioritas risiko sistemik 2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial 3. Perumusan dan evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis
Kebijakan moneter dan mikroprudensial sat itu, memang belum mampu menangkap sinyal akan terjadinya krisis dan risiko sistemik sebagai dampak negatif. Dalam hal itu, otoritas keuangan dunia menemukan fakta bahwa dibutuhkan sistem baru untuk menangkap sinyal tersebut. Bank Indonesia telah menerapkan 4 Iangkah Strategi Operasional Kerangka Kebijakan Makroprudensial, yaitu: 1. Identiflkasi prioritas risiko sistemik 2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial 3. Perumusan dan evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis
Rp 500000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000990000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 uang digital elitronik
Otomatis pemegang mandat makroprudensial di Indonesia adalah BI. Ada 4 langkah operasional kerangka kebijakan makroprudensial: 1. Identifikasi prioritas risiko sistemik 2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial 3. Perumusan dan evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis. (A.Y)
Hai #SobatRupiah, informasi mengenai seputar makroprudensial sudah di publish baik melalui website www.bi.go.id maupun sosial media seperti Channel TH-cam Bank Indonesia.
Buku Kebijakan Makroprudensial di Indonesia www.tokopedia.com/librari/buku-kebijakan-makroprudensial-di-indonesia Stabilitas sistem keuangan memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Berbagai episode krisis di masa lalu menunjukkan bahwa instabilitas sistem keuangan sangat berdampak pada terganggunya aktivitas perekonomian yang berakibat pada perlambatan dan bahkan kontraksi ekonomi. Pasca Krisis Keuangan Global, kebijakan makroprudensial menjadi salah satu instrumen kebijakan penting yang secara aktif digunakan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan telah menjadi bagian dari bauran kebijakan Bank Indonesia bersama dengan kebijakan moneter dan sistem pembayaran dalam mencapai stabilitas harga, nilai tukar, dan sistem keuangan.
Kebijakan moneter dan mikroprudensial memang belum mampu menangkap sinyal akan terjadinya krisis dan risiko sistemik sebagai dampak negatif. Seolah tak ingin terkesima yang terlalu lama, otoritas keuangan dunia menemukan fakta bahwa dibutuhkan sistem baru untuk menangkap sinyal tersebut. Bank Indonesia telah menerapkan 4 langkah Strategi Operasional Kerangka Kebijakan Makroprudensial, yaitu: 1. Identifikasi prioritas risiko sistemik 2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial 3. Perumusan dan evaluasi kebijakan 4. Protokol manajemen krisis (adovan)
Informasi yang sangat bermanfaat, disini kita dapat tau bahwa dengan adanya kebijakan makroprudensial itu dapat memelihara stabilitas sistem keuangan ( NN)
Terima kasih Nana 😊
Mantap
Terima kasih #SobatRupiah 🙌🏻
Verry good
Thank you 😊🙏
Informasi yg sangat bermanfaat dari sini kita dapat mengetahui tentang kebijakan makroprudensial ini bertujuan untuk menjaga kestabilan sistem keuangan dan mengurangi resiko sistemik (LDT)
Dgn ada nya kebijakan makroprudensial dapat melengkapi kebijakan lainnya dan akan mencegah ada nya krisis keuangan
Sri khairi inayah
terimaksih banyak, semoga bermangfaat
Dari video tersebut bisa kita lihat begitu penting nya penerapan kebijakan Makroprudensial yang dapat melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan
~ergadm
Penerapan kebijakan makroprudensial oleh bank indonesia bertujuan untuk mencegah dan mengurangi risiko sistematik, mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas serta meningkatkan efesiensi sistem keuangan dan akses keuangan.(Ayu)
sangat penting menerapkan kebijakan makroprudensial yg dapat mencegah adanya krisis keuangan. (RSA)
Pentingnya penerapan kebijakan makroprudensial
Dengan adanya kebijakan Makroprudensial dapat melengkapi kebijakan lainnya dan juga dapat mencegah krisis uang.
Syahruddin
Pentingnya menerapkan kebijakan Makroprudensial.
Informasi ini sangat mengedukasi sekali ..
Dari sini kita bisa tahu bahwa makroprudensial adalah kebijakan yg bertujuan untuk menjaga kestabilan sistem keuangan dan mengurangi risiko sistemik. (NM)
Penerapan kebijakan makroprudensial ini sangat penting marena dapat mencegah krisis sistem keuangan (IS)
Dengan adanya kebijakan makroprudensial ini maka dapat melengkapi kebijakan yg lainnya dan mecegah terjadinya krisis keuangan.
-Nurmila
Penting sekali untuk menerapkan kebijakan Makroprudensial untuk memelihara stabilitas sistem keuangan
(NURMIATI)
Bank indonesia melakukan bergai upaya dalam menangani bergaimacam permsalahan yg di hadapi termasuk juga resiko2 yg akan di hadapi, dalam meminimalisir resiko dan sebagai tanggap cemat dari bank indonesia, maka dengan itu hadirlah makroprudensial sebagai salah satu cara dan jalan dalam menangani resiko2 yg ada
Tmbh Ilmu, trmksh BI👍👍👍
Dari video tersebut dapat saya tarik kesimpulan bahwasannya makroprudensial tak hanya mencakup institusi keuangan, namun meliputi pasar keuangan, korporasi, rumah tangga, dan infrastruktur keuangan. dan makroprudensial sebuah prinsip kehati-hatian dalam langkah tersebut BI ingin memajukan perekonomian indonesia.
*Mhd Cahyono Situmorang*
Dari video ini dapat kita ketahui bahwa pentingnya makroprudensial untuk kebijakan yang bertujuan menjaga kesetabilan sistem Keuangan. (Avida).
BI juga senantiasa menjaga nilai tukar rupiah agar selalu stabil. Stabil, bukan selalu berarti rendah, namun disesuaikan dengan kebutuhan.
Vini Oktavia
Terima kasih Bi ini sangat mengedukasi kepada kami mahasiswa
Terima kasih #SobatRupiah 😊
Pentingnya untuk menerapkan kebijakan makroprufential untuk memelihara stabilitas sistem keuangan indonesia.
Irvan Gusniawan
Akibat dari krisis ekonomi pada tahun 2008, adanya penerapan strategi operasional kerangka kebijakan makroprudensial yang dapat mencegah terjadinya krisis ekonomi dan memajukan ekonomi indonesia yg lebih baik lagi. Sangat bermanfaat dan menambah wawasan
~Nur Anissa (NA)
sangat bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang makroprudensial. (M A)
Stabilitas sistem keuangan dan makroekonomi perlu didukung kebijakan makroprudensial. kebijakan makroprudensial merupakan kebijakan dengan tujuan akhir meminimalkan terjadinya risiko sistemik. (EW)
Otoritas keuangan dunia semakin menyadari betapa pentingnya kebijakan penerapan makroprudensial yg dapat melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan (R.E.T)
Tidak hanya menjadi ibu dari bank.. Tp jg memberi edukasi kpd yg lain... Semangat BI
Kebijakan makroprudential sangat penting dalam mencegah krisis keuangan bagi suatu negara. Di Indonesia sendiri, BI menerapkan 4 langkah kebijakan makroprudential. Semoga hal ini dapat didukung oleh masyarakat yang menjadi pelaku pasar. Muh. lik
Kebijakan makroprudensial merupakan kebijakan yang diambil guna menjaga stabilitas keuangan di Indonesia
Ria anggeriani
Penerapan kebijakan makroprudensial sangatlah penting untuk melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan.
BI pun telah menerapkan 4 langkah strategi operasional kerangka kebijakan makroprudensial, yaitu:
1. Identifikasi prioritas risiko sistemik
2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
~Fini Anisa (FA)
Saya selaku bangsa Indonesia selalu mendukung kebijakan - kebijakan BI di karenakan kebijakan tersebut untuk kepentingan kemajuan ke Ekonomi Indonesia.terus maju BI.
(R)
Strategi operasional kebijakan makroprudensial
Pada tahun 2008 terjadi krisis ekonomi global yang mengejutkan otoritas dunia mengingat krisis tersebut terjadi ditengah kondisi makro ekonomi yang baik serta kesehatan individual perbankan yang mencukupi, maka dari itu otoritas dunia melakukan penerapan makroprudensial untuk melengkapi agar mencegah terjadinya krisis keuangan.
Dalam pelaksanaan ini BI menerapkan 4 strategi operasional makroprudensial:
1. Identifikasi prioritas risiko sistemik
2. Pengawasan&monitoring makroprudensial
3. Perumusan&evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
~Kindry Yarsih
-ayu permata sari(APS)
Pentingnya penerapan kebijakan makroprudential yg dapat melengkapi kebijakan lainnya dan dapat mencegah terjadinya krisis sistem keuangan.
Pentingnya penerapan kebijakan makroprudensial untuk dapat melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis pada sistem keuangan.
Adapun BI menerapkan 4 langkah strategi operasional kerangka kebijakan makroprudensial yaitu :
1. Identifikasi prioritas risiko sistemik
2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis.
- Zahrotul Wardah (ZW)
Dengan ditemukan nya sistem atau sinyal yang baru... Semoga BI bisa menerapkannya secara optimal sehingga mampu mencegah dan mengantisipasi terjadinya krisis keuangan
~PRISANDIKA APRILLIANSYAH~
Semoga kepahaman masyarakat bisa meningkat tentang makroprudensial melalui video ini (NAA)
Sangat bermanfaat dan mengedukasi. Mudah untuk di pahami. (Sr)
Video yang sangat bermanfaat karena dapat menambah wawasan mahasiswa dan masyarakat awam tentang makroprudensial, video ini juga dikemas secara menarik dengan bahasa yang mudah dimengerti (RN)
Pentingnya penerapan kebijakan makroprudensial yang dapat melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan. Di Indonesia otoritas yang memegang mandat makroprudensial adalah BI. Dalam pelaksanaan mandat ini BI menerapkan 4 langkah strategi operasional penerepan kebijakan mokroprudensial di Indonesia, sebagai berikut:
1. Identifikasi prioritas risiko sistemik
2. Pengawasan dan monitoring makroprdensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
- Ummi Kalsum
Di sisi lain, BI juga senantiasa menjaga nilai tukar rupiah agar selalu stabil. Stabil, bukan selalu berarti rendah, namun disesuaikan dengan kebutuhan. Kebijakan makroprudensial dimulai sejak tahap awal yakni pemetaan dan pemantauan risiko, hingga berlanjut ke tahap pemilihan instrumen kebijakan yang diperlukan beirkut implementasinya. Tahap terakhir adalah evaluasi untuk mengetahui efektivitas tindakan yang diambil.
~Anita Anwari (AA)
Dari informasi tersebut kita mengetahui bahwa kebijakan makroprudensial dapat melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan, di Indonesia otoritas yang memegang mandat makroprudensial adalah Bank Indonesia
- Rahmawati
penting untuk menerapkan kebijakan makroprudensial untuk memelihara stabilitas sistem keuangan di indonesia.
Adinda Desire Nurafni
Sangat bagus , menambah ilmu (RH)
Bisa di simpulkan bahwa video ini sangat penting buat kita semua dan mengatahui makroprudensial serta pencegahannya kerisis moneter. Khususnya ini adalah tugas utama BI agar tidak terjadi Kerisis di Indonesia
Segala Upaya yang telah dilakukan oleh BI sangat baik demi adanya peningkatan dan penguatan serta analisis untuk perbaikan dalam menentukan kebijakan selanjutnya, pembaruan kebijakan sangat di perlukan karena adanya setiap perubahan ekonomi di Indonesia demi menghindari adanya krisis keuangan maupun ekonomi.
(Yunita Pramesti)
Good BI MENGEDUKASI masyarakat KHUSUSNYA PELAJAR & MAHASISWA 👍👍👍
LANJUTKAN 👍👍👍
Krisis keuangan global 2008 menunjukkan adanya gap kebijakan dimana kebijakan mikroprudensial tidak cukup mengatasi perilaku ambil risiko dari institusi keuangan. Sementara kebijakan moneter yang difokuskan pada stabilitas harga tidak secara langsung menjangkau permasalahan di level mikro. Oleh karena itu otoritas keuangan menerapkan kebijakan makroprudensial yang dapat melengkapi kebijakan lainnya dan dapat mencegah terjadinya krisis sistem keuangan.
4 langkah strategis kebijakan makroprudensial yang diterapkan oleh BI
1. Identifikasi prioritas risiko sistematik
2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
~(MIF)
Bank Indonesia menerapkan kebijakan makroprudensial untuk mencegah dan mengurangi risiko sistemik, mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas serta meningkatkan efisiensi sistem keuangan dan akses keuangan. Ada 4 langkah strategi Bank Indonesia dari kebijakan makroprudensial : (1)mengidentifikasi sumber risiko dari sudut pandang para stakeholder.(2)mengawasi secara langsung/tidak langsung institusi keuangan terkait. (3)Respons instrumen kebijakan makroprudensial diantaranya instrumen secara umum yg ditujukan mengatur kredit, likuiditas, dan permodalan.(4)Protokol manajemen krisis Bila hasil asesmen menunjukkan peningkatan risiko yang menuju ke krisis, BI akan segera mengaktifkan hal tersebut.
Penerapan kebijakan makroprudensial oleh BI memiliki tujuan untuk mencegah dan mengurangi risiko sistemik, mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas serta meningkatkan efisiensi sistem keuangan dan akses keuangan
meningkatkan pembiayaan perbankan sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
-FITRI DAMAIYANTI-
Kebijakan makroprudensial memang sangat penting untuk melengkapi kebijakan kebijakan yang lainnya dalam menstabilkan sistem keuangan dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan. Di Indonesia yang memegang mandat makroprudensial adalah bank Indonesia dalam melaksanakan mandat ini bank Indonesia menerapkan 4 langkah strategi yaitu
1. Identifikasi prioritas risiko sistemik
2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
Dengan adanya kebijakan makroprudensial bertujuan untuk mencegah dan mengurangi risiko sistemik, mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas serta meningkatkan efisiensi sistem keuangan dan akses keuangan. Good BI 👍
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kebijkan makroprudensial yang menjadi tugas utama BI adalah seluruh upaya yang dilakukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan
Strategi operasional kebijkan makroprudensial
Dalam pelaksanaan mandat ini BI menerapkan
4 langkah strategi kerangka kebijakan makroprudensial
1. Identifikasi priorotas sistemik
2. Pengawasan & monitoring makroprudensial
3. Perumusan & evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
Alfadilla
Makroprudensial dianggap mampu dalam melengkapi kebijakan yang sudah ada serta dapat mencegah dan mengantisipasiterjadinya krisis keuangan.
Dalam hal ini ada 4 langkah strategi operasional kerangka kebijakan makroprudensial
1. Identifikasi priositas risiko sistematik
2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
~Dessy Widyaningrum (DW)~
Menurut saya, ini saatnya LTV (loan to value) dilonggarkan untuk mendorong kredit sampai 3-4 tahun ke depan untuk mendorong perekonomian nasional.
Hal ini dilakukan (melonggrakan moneter), supaya ada dorongan dalam penyaluran kredit perbankan, sehingga memacu pertumbuhan ekonomi.
Mungkin tidak harus terbit bersamaan, bisa beriringan mana yang siap dulu. Tapi, mungkin yang bisa untuk menyokong pertumbuhan ekonomi tahun ini adalah kebijakan makropudensial terkait dengan green financing. Karena, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sudah menyiapkan itu. BI dan OJK memang berupaya melakukan singkronisasi kebijakan
Setelah itu, pemerintah diharapkan mampu mengetahui apa sesungguhnya indikator utama stabilitas keuangan dari realitas yang dihadapi serta mendapatkan rekomendasi yang tepat untuk ditawarkan dalam kerangka stabilitas sistem keuangan.
Keputusan pengambilan utang dan strategi pelunasannya harus diatur sedemikian rupa agar tidak menggangu stabilitas sistem keuangan di Indonesia.
Dalam kaitannya dengan neraca pembayaran, cadangan devisa biasanya digunakan untuk membiayai impor dan kewajiban luar negeri.
Dengan mengetahui mana indikator atau faktor makroprudensial prioritas yang mempengaruhi stabilitas keuangan Indonesia, diharapkan para pengambil kebijakan mampu menjaga inflasi yang mampu memberikan stabilitas perekonomian.
~Kiesty Amalia (KA)~
Kebijakan Markoprudensial adalah pelengkap dari kebijakan lain nya, semoga dengan ada nya kebijakan ini sistem keuangan di indonesia bisa selalu stabil aminn
~Rusdiana
Bank Indonesia menerapkan 4 langkah strategi operasional kerangka kebijakan makroprudensial
1. Identifikasi prioritas risiko sistemik
2. Pengawasan & monitoring makroprudensial
3. Perumusan & Evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
Sangat penting untuk menerapkan kebijakan makroprudensial agar stabilitas sistem keuangan tetap terjaga (Risna)
Menurut Otoritas Keuangan Dunia, penerapan kebijakan makroprudensial dapat melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan. Adapun di Indonesia, BI selaku otoritas yang memegang mandat makroprudensial memiliki 4 langkah strategi operasional kerangka kebijakan makroprudensial sebagai berikut:
1. Identifikasi Prioritas Risiko Sistemik.
2. Pengawasan dan Monitoring Makroprudensial.
3. Perumusan dan Evaluasi Kebijakan.
4. Protokol Manajemen Krisis.
(CN)
Dengan adanya pembelajaran tentang kebijakan makropurdensial ini, makanya kami sebagai masyarakat serta sebagai mahasiswa lebih tau mengenai perekonomian dunia saat ini, dan ini sangat mendukung sekali untuk kami yang kurang memahami lebih jauh (R06)
Karena kebijakan Mikroprudensial dan kebijakan Moneter dianggap kurang dalam mengahadapi krisis sistem keuangan maka BI kembali mengeluarkan kebijakan Makroprudensial antara lain dengan strategi:
1. Identifikasi prioritas risiko sistemik
2. Monitoring terhadap makroprudensial
3. Perumusan dan Evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
Dengan adanya KSSK yg terdiri dari BI, OJK, MenKeu, dan LKS semoga pertumbuhan ekonomi nasional semakin meningkat karena adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat dalam suatu negara.
Nadia Puji Madina🔥
Sangat penting untuk menerapkan kebijakan makroprudensial untuk memelihara stabilitas sistem keuangan.
Ada 4 langkah strategis operasional dalam rangka kebijakan makroprudensial.
1. Identifikasi prioritas risiko sistematik
2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial
3. Rumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
(Nisa)
Adanya kebijakan makroprudensial untuk menjaga stabilitas keuangan negara
(MAT)
Penerapan kebijakan makroprudensial dari BI ini bertujuan untuk menyeimbangkan sistem keuangan dan akses keuangan. BI menerapkan 4 langkah starategi operasional kebijakan makroprudensial yang terdiri dari:
1. Identifikasi sumber risiko sistemik
2. Melakukan pengawasan secara tidak langsung maupun secara langsung pada institusi keuangan terkait,
3. Respons kebijakan melalui desain dan implementasi instrumen, kebijakan makroprudensial diterapkan untuk mencegah terjadinya risiko sistemik.
4. Protokol manajemen krisis (PMK) Bila hasil asesmen menunjukkan peningkatan risiko yang menuju ke krisis, BI akan segera mengaktifkan PMK.
Otoritas keuangan menerapkan kebijakan makroprudensial yang dapat mencegah terjadinya krisis sistem keuangan, maka dari itu BI telah menerapkan 4 langkah strategi kebijakan makroprudensial, yaitu
1. Identifikasi prioritas risiko sistemik
2.pengawasan dan Monitoring makroprudensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
- Friska Mulinda Anggraini
Ini sangat bagus untuk mahasiswa masyarakat untuk mengedukasi, dan ini sangat bermanfaat sekali
(NA)
4 langakah strategis operasional kerangka kebijakan Makroprudensial
1. Identifikasi prioritas risiko sistematik
2. Pengawasan dan monitorinh makroprudensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
Nida khairyyah(NK)
Kebijakan makroprudensial ini sebenarnya sudah ada sejak beberapa puluh tahun lalu, namun kebijakan ini kembaki aktif setelah adanya krisis moneter pada tahun 2008. Itu yang menyadari otoritas keuangan dunia menerapkan pentingnya kebijakan makroprudensial ini yang dapat melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah terjadinya krisis sistem keuangan.
Makroprudensial adalah kebijakan yang ditetapkan oleh BIyang memiliki tujuan untuk mengurangi risiko sistemik di Indonesia yang diakibatkan oleh perilaku sistem perbankan melalui penyaluran kredit yang berlebihan dan mengakibatkan terjadinya prosiklikalitas.
(NA)
4 langkah strategis operasional kerangka dalam kebijakan makroprudensial
1.identifikasi prioritas sistematik
2.pengawasan dan monitoring kebjikan makroprudensial
3.perumusan dan evaluasi kebijakan
4.protokol manajemen krisis
mauladi juliansyah
Akibat krisis ekonomi yang terjadi di dunia pada tahun 2008. Hal ini menyadarkan bahwa kebijakan makroprudensial mampu untuk mengatasinya. Hal ini membuat Bank Indonesia melakukan empat langkah strategis operasional kerangka kebijakan makroprudensial yaitu:
1. identifikasi prioritas risiko sistematik
2. pengawasan dan monitoring makroprudensial
3.perumusan dan evaluasi kebijakan
4. protokol manajemen krisis
(Rika Nurdiani Pratiwi)
Makroprudensial adalah kebijakan yang memiliki tujuan utama untuk memelihara stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan melalui pembatasan peningkatan risiko sistemik, oleh karna itu
Otoritas jasa keuangn dunia menyadari Pentingya penerapan Kebijakan makroprudensial untuk melengkapi kebijakan lainnya dan mencegah kerisis sistem keuangan.
(NR)
Ketika sinyal risiko yg dihasilkan mengarah pada keadaan krisis, BI akan langsung mngaktifkan protokol manajemen krisis (terdpat dlm UUD pncegahan dan penganan krisis sistem keuangan) -mh
Yang belum tau apa yang terjadi di 2008 silahkan tonton channel lainnya... ada kok yang jelasin kenapa rupiah terus melemah....
kalau gk salah saya liat video nya astronacchi dia jelasin... di 2008 waktu itu pemerintah udah salah langkah ngambil kebijakan... kenapa di saat Dollar menurun dan rupiah di perkuat tajam... sedangkan kita negara berkembang butuh ekspor banyak.... akibat rupiah di perkuat.. alhasil banyak impor masuk sana sini... karena memang banyak masyarakatnya yang beli barang barang dari luar...
CMIIW.... :) ini hanya sebagian yang saya ketahui... jika memang salah harap di benarkan... TANPA EMOSI :)
kebijakan makroprudensial yang menjadi tugas utama BI adalah seluruh upaya yang dilakukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Apapun bentuknya.
Pada intinya kebijakan makroprudensial ialah segala upaya yg di lakukan oleh BI untuk menjaga stabilitas keuangan negara (I)
BI telah menerapkan 4 langkah Strategi Operasional penerapan kebijakan Makroprudensial di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi prioritas risiko sistemik
2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
-Miranda Saputri (MS)
Otoritas Indonesia yang memegang mandat makroprudensial adalah Bank Indonesia. Dalam melaksanakan mandatnya Bank Indonesia menerapkan 4 langkah strategi operasional kerangka kebijakan makroprudensial yakni
1. Identifikasi prioritas risiko sistemik
2. Pengawasan monitoring makroprudensial.
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
(R A)
Pentingnya menerapkan kebijakan makroprudensial untuk memelihara stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan untuk peningkatan sistemik.
BI menerapkan 4 strategi operasional makroprudensial :
1. Identifikasi prioritas risiko sistemik
2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
Kebijakan moneter dan mikroprudensial sat itu, memang belum mampu menangkap sinyal akan terjadinya krisis dan risiko sistemik sebagai dampak negatif. Dalam hal itu, otoritas keuangan dunia menemukan fakta bahwa dibutuhkan sistem baru untuk menangkap sinyal tersebut.
Bank Indonesia telah menerapkan 4 Iangkah Strategi Operasional Kerangka Kebijakan Makroprudensial, yaitu:
1. Identiflkasi prioritas risiko sistemik
2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
4 langkah strategis operasional kerangka kebijakan makroprudensial :
1. Indentifikasi prioritas risiko sistematik
2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
NUR FADILAH
Rp 500000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000990000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 uang digital elitronik
Otomatis pemegang mandat makroprudensial di Indonesia adalah BI.
Ada 4 langkah operasional kerangka kebijakan makroprudensial:
1. Identifikasi prioritas risiko sistemik
2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis.
(A.Y)
Kami bangsa Indonesia percaya penuh dengan Bank Indonesia ♥️, kebijakan selalu untuk kepentingan bangsa dan negara. #peace (FAP)
4 langkah strategi operasional kerangka kebijakan makroprudensial yang telah diterapkan oleh BI, antara lain:
1. Identifikasi prioritas risiko sistemik
2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
indriyani
Makroprudensial.
Min, boleh minta ringkasannya?
Hai #SobatRupiah, informasi mengenai seputar makroprudensial sudah di publish baik melalui website www.bi.go.id maupun sosial media seperti Channel TH-cam Bank Indonesia.
Kebijakan Makroprudensial, seperti sebuah kombinasi, kebijakan ini sangat fleksibel.
`Faqih`
Buku Kebijakan Makroprudensial di Indonesia
www.tokopedia.com/librari/buku-kebijakan-makroprudensial-di-indonesia
Stabilitas sistem keuangan memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Berbagai episode krisis di masa lalu menunjukkan bahwa instabilitas sistem keuangan sangat berdampak pada terganggunya aktivitas perekonomian yang berakibat pada perlambatan dan bahkan kontraksi ekonomi. Pasca Krisis Keuangan Global, kebijakan makroprudensial menjadi salah satu instrumen kebijakan penting yang secara aktif digunakan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan telah menjadi bagian dari bauran kebijakan Bank Indonesia bersama dengan kebijakan moneter dan sistem pembayaran dalam mencapai stabilitas harga, nilai tukar, dan sistem keuangan.
Kebijakan moneter dan mikroprudensial memang belum mampu menangkap sinyal akan terjadinya krisis dan risiko sistemik sebagai dampak negatif. Seolah tak ingin terkesima yang terlalu lama, otoritas keuangan dunia menemukan fakta bahwa dibutuhkan sistem baru untuk menangkap sinyal tersebut.
Bank Indonesia telah menerapkan 4 langkah Strategi Operasional Kerangka Kebijakan Makroprudensial, yaitu:
1. Identifikasi prioritas risiko sistemik
2. Pengawasan dan monitoring makroprudensial
3. Perumusan dan evaluasi kebijakan
4. Protokol manajemen krisis
(adovan)