Saya sangat NGEFANS banget sama Prof.Dokter Ryu Hasan yg membuat Cakra Wala berpikir saya jadi bertambah CERDAS, Semoga Beliau tidak pernah lelah BERKARYA demi MENCERDASKAN masyarakat Rakyat Indonesia 🙏.
dokter ryu hasan: riset, fakta, informatif + ada timeline (keliatan tau esensi dari suatu ilmu). ustad: pendongeng handal, berusaha mencocokan ilmu agama+ science, berusaha mencari pembenaran keyakinannya dari science.
Oh ya? Di menit 35:42 Ryu hasan justru keliru saat menyebut alam semesta adalah sistem terbuka. 50:13 dan dikoreksi oleh Agus Mustofa bahwa jagat raya itu sistem tertutup bukan terbuka. Menjadi sistem terbuka krn Ryu Hasan memandang dari sudut pandang yg sempit. Ryu Hasan memang tidak kompeten jika bicara astrofisika
Teori evolusi kata dokdes.." Adanya agama didahului dng adanya bahasa, munculnyanya bahasa karena ditemukan api... Sehingga sebelum ada bahasa belum ada agama. Jadi sepertinya memang agama adalah hasil dari evolusi itu sendiri.
Ya saya juga akhirnya harus mengakui bahwa ..agama adalah reality intersubyektif ..kesepakatan bersama setelah manusia mengenal bahasa ..dan sejarah membuktikan agama juga. Hasil evolusi dari berbagai iman dan kepercayaan
Agus Mustofa tidak menolak evolusi. Bahkan Agus Mustofa mampu mensinergikan antara teori evolusi dan Qur'an. Termasuk penciptaan Adam. cek saja video video agus Mustofa
SAINS ITU SEDERHANA, OTAKNYA BEDES RYU HASAN YANG TIDAK SEDERHANA DAN KOMPLIKATED, DAN ITU BARU PENDAPAT RYU HASAN YANG PASTI PUNYA KEYAKINAN PULA, APAKAH ITU RELIGIUS ATAU NONRELIGIUS, JADI SELURUH YANG DIKATAKAN RYU LEBIH BANYAK KEYAKINAN ATHEISNYA, BUKAN MURNI STATEMENT SAINS
Klo yg dimaksud dengan hal yg tidak sederhana itu adalah takdir, maka dokdes tidak menjelaskan apa apa di video tsb. Ya memang dokdes ngomongnya sangat sederhana krn tidak ada yg dijelaskan terkait topik takdir.
Pak dr. Ryu kelihatan gemes mendengar paparan pak Agus dengan keilmuan cocokologinya. Pak Agus yang lulusan teknik nuklir yg gak laku disini mencoba mencari cuan dengan melihat pasar di Indonesia yang menjanjikan, yaitu melakukan mix antara agama dan teknik yang dipelajarinya akhirnya memunculkan cocokologi yang dikonsumsi masy. +62 . Memang pak Agus cerdas sekali.
Penjelasan pak Agus sebenarnya masih teori yg perlu dikaji ulang, dan usaha pembuktian.begitupun penjelasan dokter Ryu biarpun sesuai realita dan teruji tetapi belum bisa menjelaskan keseluruhan dari fenomena alam semesta.
@@thescorpyonx baiknya nonton jangan diskip skip. Ryu Hasan sendiri gak membantah Agus. Bahkan di menit 59:29 Ryu Hasan membolehkan cocokologi antara sains dan agama itu boleh, fine, tidak ada masalah, dan tidak keluar dari jalur. selama hasil kesimpulan cocokologinya tidak disebut sebagai sains. Klo hasil cocokologi nya disebut sains maka itu yg keliru. Krn sains itu bebas nilai. Walau memang dalam pemanfaatannya akan selalu terpengaruh oleh nilai-nilai.
Ada hal yg menarik menurut saya, dr. Ryu menyampaikan menurut science, realitas itu ada 3: objektif, subjektif, dan intersubjektif, realitas intersubjektif inilah yg tercipta karena adanya bahasa, dengan bahasa manusia bisa menciptakan berbagai konsep abstrak yg rumit dan juga bisa menciptakan realitas baru yg mungkin sebenarnya belum pernah secara empiris ditangkap oleh indera manusia. Tapi sebenarnya science pun ada karena adanya bahasa, tidak akan ada science kalau tidak ada bahasa, bagaimana kita bisa merekam berbagai ilmu pengetahuan baik rasional maupun empiris kalau tidak ada bahasa. Pengetahuan manusia dikumpulkan, dibuktikan lalu dibuat strukturnya hingga terciptalah sebuah ilmu atau science, alat apa yg bisa merekam proses itu kalau tidak ada bahasa. Bahasa sendiri itu sebenarnya adalah sebuah konsensus, contohnya kita mengatakan bahwa benda keras ini adalah batu ya karena sesuai kesepakatan bersama bahwa benda keras itu kita beri nama batu, tidak ada uji laboratorium yg tujuannya menetapkan bahwa benda seperti itu dinamakan batu. Terus, kalau realitas intersubjektif dilahirkan dari bahasa, maka sebenarnya science juga merupakan realitas intersubjektif dong, karena science ada karena adanya bahasa. Meskipun science ada pembuktiannya melalui penelitian sehingga merupakan sebuah pengetahuan objektif, tapi itu semua adalah sebuah realitas intersubjektif yg diciptakan dari adanya bahasa yg merupakan konsensus atau kesepakatan bersama. Jadi apakah science yg terikat dengan bahasa adalah sebuah representasi yg benar2 objektif dan akurat dari realitas yg ada atau sebenarnya adalah bagian dari realitas intersubjektif yg diciptakan manusia?
Dalam sains ketika saya ngomong air.. Itu artinya sebuah materi yg terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen (H2O), semua orang bisa mengkonfirmasi dan memfalsifikasi itu secara objektif
Penjelasan dr Ryu sederhana dan mudah diterima, penjelasan p Agus susah di pahami bahasa Jawa mbulet, contoh langit itu dmn, sejauh memandang angkasa ,itu ruangan kosong
Mana yang kita pilih, informasi yang lebih akurat atau informasi yang lebih bermanfaat?. Kalau ortu kita lari ke timur karena dikejar tentara Belanda, kemudian kita diinterogasi tentara tsb. Apa jawab kita dan komentar para filosof/scientist kira2 bgmn?. Mana yg lebih tepat antara memberi info yg akurat atau memberi info yg bermanfaat bagi ortu kita?. Kalau info kita yg akurat justru membuat pendengar sakit jantungnya kambuh dan mungkin bisa meninggal, apa yg kita lakukan?.
@@CKHwinwannur Nilai itu sendiri akan lebih akurat dan tepat sasaran/tepat guna bila didasarkan pada hukum science. Misal : Dilarang Membuang Sampah Sembarangan. Kenapa? Daripada dijawab dosa lebih masuk akal menjelaskan akibatnya seperti bisa menyebabkan banjir, kecelakaan, penyakit, dll.
@@christinastella6 Nggak semuanya yang lebih akurat itu lebih efektif. Ada sifat manusia yang seperti kata Dokdes, memilih melakukan yang disukai, bukan diinginkan. Manusia untuk bisa bekerjasama secara luas, perlu mitos untuk menyatukan. Kalau kata Yuval Noah Harari di Sapiens, kalau secara alami, manusia hanya mampu bersatu tak lebih dari 50 orang, untuk menyatukan orang lebih banyak dari itu, manusia memerlukan mitos. Entah itu mitos yang disebut agama, ideologi, suku, ras, negara, klub sepakbola atau apapun yang membuat manusia merasa dirinya secara emosional ada dalam kelompok bersama dengan kepentingan dan tujuan yang sama. Coba dengarkan beberapa penjelasan Dokdes yang lain, yang menyatukan manusia itu emosional, bukan logika saintifik dan sejenisnya.
Beberapa kelemahan nalar Ryu : 1. Filsafat tdk dilihat memiliki variansi (sains, sosial, etika, dll) sehingga membuat sains (eksakta) lupa diri darimana ia berasal bahwa selain mengetahui ontologi dan epistimologi sains punya misi aksiologi 2. Ilmu tdk bebas nilai krn ilmu (positivistik) sendiri telah memihak sejak awal posisinya pada objektif/empirisme (apa yg nampak/diamati indera) dan mengabaikan yg tidak nampak/diluar jangkauan indera 3. Sains dilihat terpisah padahal ketiganya (agama, filsafat dam sains) saling melengkapi atas keterbatasan yg dimililki utk memperoleh kebenaran sehingga ketiganya cukup dibedakan bukan dipisahkan 4. Realita dilihat bersifat tunggal dan bersifat permukaan padahal realita berlapis-lapis dan tergantung dari sudut mana sesuatu itu dilihat 5. Dst...
ya inilah bentuk kesombongan yg tadi dimaksud. Masyarakat Barat sendiri sbg tempat kelahiran renaisans dan peradaban modern mulai mengkritik dirinya sendiri dan mulai menyadari keterbatasan tsb (anomali, paradoks, dsb). Percakapan dibarat saat ini sdh bukan sekularism tapi post-sekularism. Sekilas apa yg dipaparkan Dr. Ryu nampak seperti memukau ( bagi yg kurang mengikuti diskursus), penuh olokan tp sejatinya sedang memperolok-olok dan mempermalukan diri sendiri. Tetap bijak dgn khasanah keilmuan yg ada. Ketiganya (agama, filsafat, dan sains) cukup hanya utk dibedakan bukan utk dipisahkan krn masing2 ada kelebihan dan keterbatasan jangkauan. Semoga makin faham.
@@muhammadikhwan1759 jare sopo..kena kibul berarti ente positivis itu netral Ben pinter, baca dulu buku Thomas Khun "The Structure of Scientific Revolutions" Setelah itu baca buku Jurgen Habermas " Knowledge Interest..
Saince adalah pengetahuan manusia didasarkan realitas yg dipersepsikan melalui panca indra . Dan panca indra manusia mempunyai keterbatasan. Makanya saince selalu berkembang.
Dlm kaca mata manusia, jika hanya bertumpu pd TAKDIR tersesat. Bertumpu pd IKHTIAR saja juga terjebak. Oleh sebab itu KEDUANYA harus ditempuh bersama sama seimbang sbg satu kesatuan utk hidup dinamis & bermanfaat
Justru sains akan unggul di masa depan karena tanpa sains ,ya kita akan stagnan,dan gak ribet seperti aturan agama yang bikin kita mlempem di Nina bobokan oleh ilusi dari doktrin agama itu sendiri
Alhamdulilllah banyak Ilmuwan yang diakui Dunia seperti Prof. Habibie yang tetap memilih ber Iman kepada Allah SWT. Tuhan pencipta dan pemelihara seluruh jagad raya
58:35 Pak Agus Mustofa ditakdirkan menjadi pembicara diawal diskusi ini dan pembicara diakhir diskusi sedangkan para penyimak menyimpulkan sesuai kapasitas pengetahuan & keyakinan masing2 ... demikian supaya tidak perlu diperdebatkan karena agama utk hal ghoib diperintah Tuhan agar manusia beriman percayai takdir, sedangkan sains diminta memberikan bukti
Takdir akan bisa berubah atau diubah ketika keadaan lingkungan kehidupan memberikan kesempatan yang sama terhadap setiap individu,keyataannya keterbatasan dan kesempatan tidak tidak sama dimiliki ,ini lah yang menjelaskan suatu kondisi yang menjelaskan adannya takdir......ok?
Krg pas klo disebut cucokologi. Kita diberi kebebasan utk memahami "kitab suci" dg science. Science sendiri berkmbang dan bisa membatalkan teori sblumnya. Bahwa bila ada pnjelasan yg cocok dg "kitab suci", mka hal itu mnjdi mnfaat. Bisa jdi "kitab suci" mnjdi sumber inspirasi dlm science, dmkian jga sbaliknya, fenomena atau teori "kbenaran" sblumnya mnjdi inspirasi penemuan teori baru yg lbih kompleks
@@abubobby8176 AM ambil inspirasiny dri Al Quran ttg ayat-ayat kauniah, agar manusia memikirkan ttg bintang2, bgmna alam semesta ini berproses, keteraturan dlm edarnya, dll. Semua itu hnya bisa dijelaskn dg science, yg memiliki dasar teori yg kuat dan selalu berkembang. Apkh ini disebut cucokmologi? Sbagi contoh, dlm Al Quran disebut alam semesta ini mngembang. Apkh hal ini bisa dipahami oleh ummat zaman nabi? Tentu tdk..! Stelah Steven Hawking kemukakan teori Big bang dan alam ini mngembang, mk pertanyaannya, knpa sdh tertulis 1400 thn lalu? Knpa bru skrg bisa dijelaskn? Apkh ini cucokmologi?
Menurut prinsip Occam's Razor, ketika terdapat hipotesis yang bersaing untuk menjelaskan sesuatu, penjelasan yang paling sederhana adalah yang terbaik.
Agama berusaha keras untuk mengejar relevansi dan validasi dari science. Dan para scientist murni menolak memberikan justifikasi claim2 agama. Tapi bitter fact nya adalah, saat anda menjadi scientist murni anda tau betul kalau agama itu 100% tidak scientifik
Kalau saya lebih nyaman sama pengetahuan yg ilmiah daripada ngayal atau ngarang, karena bisa diuji kebenarannya. Lalu kalau yg lain pilih pengetahuan yg lain ya terserah itu hak, yg penting nyaman..
@Roulette Hehehe.. Jika anda tidak percaya tuhan/agama, tidak apa2.. sy pun dapat membuktikan bhw atheis dapat tinggal di Indonesia yg memiliki dasar negara Pancasila.. tapi bukan itu poinnnya.. Sdh jelas, agama bukan sains kan..? Anggaplah agama hny sekedar nasihat.. jika tidak percaya nasihat itu dr tuhan, anggaplah itu nasihat dr orang tua.. jika itu pun tidak anda hiraukan, sains sendiri yg akan menjawab.. Sampai di sini semoga dapat dipahami.. 🤗
Setau sy ada ilmu kedokteran dan tabib, kalau kedokteran mmng penelitian secara ilmiah yg tertangkap oleh pancaindra dahulu analisa dan berpikir sebab akibat. Kalautabib penelitiannya justru dgn cara membaca energi tubuh manusia bisa ,membedakan energi tubuh yg sehat dan sakit itu berbeda kemudian baru tindakan terhadap fisik. Jd mnrt sy spititual & sience itu keduanya perlu dan baik.
Pesan saya. Kelak di detik-detik kematianmu coba INGAT-INGAT pertanyaan ini: "bagaimana jika ternyata Tuhan itu ada, bagaimana jika ternyata neraka itu ada" ingat dan JANGAN LUPA. 👍
Panitia salah pilih narasumber diskusinya jadi cenderung mengarah ke perdebatan dengan background yang sangat² jauh berbeda, lama² diskusinya jadi mengedepankan ego masing-masing bahkan tanpa mereka sadari Penonton juga lebih kocak malah debat dan membela idola masing-masing 😂😂😂😂
Lalu kenapa kalo Hafal Alquran ? Faktanya Tidak semua orang yang hafal Quran bisa memahami isi kandungan ayat ayat Al Quran. Pak Agus Mustofa mengidentifikasi dalam bukunya bahwa Orang yang berilmu agama tidak lantas menjadi orang yang beragama.
Saya orang yang tidak percaya Dengan Takdir..Saya Lebih percaya Dengan Kinerja Otak...Mau kaya otak bisa menentukan mau sehat otak bisa bisa pula Dan seterusnya..(orang yang tidak bisa mengendalikan Otak)adalah kegagalan cara mempola berpikir)
Sy percaya ada n tdk adanya reinkarnasi. Garis hidup manusia saat ini ditentukan oleh kehidupan qt dimasa lalu artinya. Semua bersifat persis/sempurna. Proses nya kami sebut sbg proses penggenapan. Bkn salah/benar. Jk semua deviasi garis hidup telah tergenapi baru "reinkarnasi tidak ada lg" baru istilah "dr Tuhan kembali ke Tuhan" dpt di predikatkan kpd orang yg meninggal tsb. Dgn cara sabar tawakal juga ikhlas.n ada praktek penyerahan n pengosongan diri qt utk terjadinya gerakan/getaran khatir Ilham. Apapun agamanya. Takdir manusia cuma 1 dlm paham kami. Yakni SELARAS alias surga. Ini berlaku untuk siapapun tnp membedakan agama atau lainnya
Ryu Hasan memang pinter secara sains, cuman menjadi berlebihan karena dipuja-puja sama bocah atheis. Sehingga dalam diskusi ini pun bukan dilihat pengetahuan secara utuh, yang satu dimaha benarkan yang satu dinegasikan.
Manusia hidup berada di 2 wilayah: transendental dan empiris. Kalau ada hal yg dipertanyakan, di tempatkan dulu di wilayah transendental atau empiris. Science itu ada di wilayah emipiris. Menjelaskan as it is Takdir itu dogma, itu ada di wilayah transendental
dg kata lain wilayah fiksi, sehingga bisa dikembangkan, dibelokan, diberi alasan dsb yg tujuan utamanya ya untuk menjaga keyakinan itu sendiri. Sains tentu saja tidak berada disitu, sains ada di realita objektif yg ber dasar pada bukti empiris. Jd sains melihat realitas sbg mana adanya, tidak ada kepentingan apalagi untuk sebuah keyakinan.
jika sains dicocokkan ke agama, maka ada klaim agama tsb benar. Jika sains bertolak belakang dg agama, maka agama bilang sains tsb ciptaan iblis yg ingin merusak agama, atau orang yg mengikutinya dianggap menghujat tuhan. Kenapa gak agama aja yg mencari tau fenomena alam ini?😅😅😅
@@barailmika0702 kloning?, keseimbangan otak kiri kanan? dimana dalam ajaran nganu semua didominasi kanan..dan banyak lainnya. Coba banyak baca dan belajar sains, kamu akan terkejut.
buat mas Agus, siapa yg boleh menafsirkan agama? krn di dalam agama sendiri banyak sekali aliran2, sudah ditakdirkan, sedang ditakdirkan, akan selalu ditakdirkan. lah kan akhirnya tidak punya makna apa2 takdir ini, menjadi semakin tidak jelas, kan siapapun bisa mengarang bebas. jangan ini maunya sendiri lah, otak atik gathuk (kata orang jawa) jangan menghubung2kan dengan sains, karena sains itu bebas nilai bukan milik aliran tertentu saja. akhirnya tetap saja keimanan itu bukan sains
Di menit ke berapa penjelasan ryu hasan yg mendekati kebenaran? Krn sepanjang video saya gak nemukan penjelasan Ryu Hasan soal topik diskusi yaitu takdir.
Quote tersebut sepintas lalu terlihat keren padahal isinya kosong. Sangat disayangkan itu keluar dr mulut seorang intelektual seperti Ryu Hasan. Jelas2 manusia itu pada dasarnya mempertanyakan eksistensi tuhan. Dan agama menjawab itu.
@@williamleonhart177 kok di indonesia? Sejarah ketuhanan itu sudah ribuan tahun. Ritual kepercayaan itu sudah muncul sejak jaman kuno. Itu sudah fitrah, bahwa manusia mempertanyakan eksistensi Tuhan.
Gak punya duit, anak sakit , hutang sana sini tdk ada, dan itu pengalaman pertama rumah tangga. Se ateis2nya kita pasti ujung2nya ngayal (berdoa,ingat tuhan,berharap keajaiban dll). Kalau masih lajang atau belum pernah mengalami kesialan yg amat memilukan pasti PEDE banget cocot kita ngejek2 org yg percaya tuhan.
Tafsir akan terus berubah mengikuti isi pikiran si penafsir dan kebutuhan zamannya. ( karena mereka ahli retorika bahasa / apologetika , di percaya dari dulu sampai sekarang),. Orang yg kontra menyebutnya " cocologika". 😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Moderatornya krg bermutu dan sgt terbatas ilmunya. Jdi tdk seimbang dg kdua pembicara yg sgt kaya dg ilmu... Lain kali cari moderator yg berkualitas..!
Science tergantung si Pengamat ,, Seperti Kucing Schrodinger ,, Kita sebagai Subjek atau malah justru Kita adalah Objek ,, Dasar Science adalah keyakinan terhadap apa yang kita telah tau ,,
Penomena alam semesta / science keberadaannya seharusnya dikaji bukan hanya sesuatu yg tiba2 ada , tapi ada yg memulainya. Alam semesta adalah Teleologis yg mengantarkan kepada ada yg memulainya. Science tidak bebas nilai tapi terikat dengan nilai lainnya. Saya haqul yakin bahwa ilmuwan tanpa tafakur dan taddabur ya berhenti sampai di aqal saja. Sedangkan dalam diri manusia ada yg lebih , yaitu kesadaran. Saya ingat hadist Nabi Muhammad Saw. Bahwa ilmu yg tidak mengantarkan kedekatannya atau marifatullah maka ilmu itu tidak ada manfaatnya./ sesat.😅
Yg emosi sama dr ryu hasan seharusnya bisa di maklumin karena iya mengakui kecerdasan emosi nya rendah, jadi kalo penjelasan dr ryu hasan isinya sentimen seharusnya tidak di Terima serius, karena beliu sudah mendeklarasikan dirinya rendah dalam kecerdasan emosional
Mohon maaf .. Comment ini hanya sekedar berbagi Pengetahuan ... Diskusi yang sangat Menarik .. Antara Science dan Agama ... Singkat Saja bahwa Science berpijak pada Rasionalitas .. Sementsra Agama [Samawi/Langit/Wahyu] berpijak para Wahyu Tuhan ... Terlihat bahwa Agama dengan Konsep dan Ayatnya akan Mencoba masuk kedalam Rasionalitas ... Penjelasan dari sudut pandang Agama .. Terlihat bahwa penjelasan mengenai Taqdir .. adalah berdasarkan "Tafsir" ... Untuk itu sebaiknya mencari Second Opinion agar lebih "Acurat" Kebenaran nya .. Misalnya Tafsir DR.Syaiful Karim ... Soal Teori Big-Bang sebenamya belum merupakan "Aksioma" ... Konsep Ruang dan Waktu juga belum merupakan suatu "Aksioma" ... Artinya Hai tersebut masih bisa berubah menjadi Hypothesa baru senelum nantinya menjadi Aksioma ... . Gaya Elegtromagnetic Berasal dari "Muatan Listrik" Electron yg bermuatan "Nehatif" yang tarik menarik dengan muatan Positif pada Proton ... Konsep Ruang dan.Waktu juga belum merupakan "Aksioma" .. Karena Belum bisa menjawab Pertanyaan apa batas Alam Semesta [Konsep Ruang] .. Artinya suatu saat juga bisa Berubah ... Untuk Jagad Semesta .. Konsep yg lebih tepat adalah : Jagad Cilik [Partikel] dan Jagad Gede [Cosmos] .. Dimana ada "Kaitan" antara Particle dan Cosmos ... Hypothesa terbaru Mengenai Cosmos oleh "SABRINA" .. Perempuan berusia 30 tahun sekaligus Manusia terpandai [Super Genius] di Dunia yaitu .. "Tidak ada Ruang Kosong di Jagad Semesta ini" ... "Kebenaran" hanya ada pada Ranah Science .. Jadi harus ada bukti Empiris ... Diffinisi Kebenaran : ..."Kebenaran adalah Apabila "Pengetahuan sesuai dengan Obyeknya" .. Makanya Kebenaran sering juga disebut Obyectifitas ... Terimakasih
Saya sangat NGEFANS banget sama Prof.Dokter Ryu Hasan yg membuat Cakra Wala berpikir saya jadi bertambah CERDAS, Semoga Beliau tidak pernah lelah BERKARYA demi MENCERDASKAN masyarakat Rakyat Indonesia 🙏.
dokter ryu hasan: riset, fakta, informatif + ada timeline (keliatan tau esensi dari suatu ilmu).
ustad: pendongeng handal, berusaha mencocokan ilmu agama+ science, berusaha mencari pembenaran keyakinannya dari science.
iya bang, gue aja pengen skip dia ngomong wkwkkwwk
Oh ya? Di menit 35:42 Ryu hasan justru keliru saat menyebut alam semesta adalah sistem terbuka.
50:13 dan dikoreksi oleh Agus Mustofa bahwa jagat raya itu sistem tertutup bukan terbuka. Menjadi sistem terbuka krn Ryu Hasan memandang dari sudut pandang yg sempit. Ryu Hasan memang tidak kompeten jika bicara astrofisika
@@hilmanasli setuju
Goblog,
wong jelas sang ustad yg lulusan teknik nuklir UGM sdh sdh sngt ilmiah .
Tapi nabi dogdes cuma nalar asumsi dokdes
@@rendo666dr ryu aja mhrgai lwan bicara, lu yang msih umbelen belagu.
Prof Ryu luar biasa penjelasan Anda....mencerahkan
Teori evolusi kata dokdes.." Adanya agama didahului dng adanya bahasa, munculnyanya bahasa karena ditemukan api... Sehingga sebelum ada bahasa belum ada agama.
Jadi sepertinya memang agama adalah hasil dari evolusi itu sendiri.
Ya saya juga akhirnya harus mengakui bahwa ..agama adalah reality intersubyektif ..kesepakatan bersama setelah manusia mengenal bahasa ..dan sejarah membuktikan agama juga. Hasil evolusi dari berbagai iman dan kepercayaan
Bukan intersubyektif menurut saya. Malah kebenaran subyektif. Coba tanya temen2 anda yang satu agama, pandangan trhadp tuhan mereka aj berbeda.
Agus Mustofa tidak menolak evolusi. Bahkan Agus Mustofa mampu mensinergikan antara teori evolusi dan Qur'an. Termasuk penciptaan Adam. cek saja video video agus Mustofa
@@hilmanaslibetul, lbh pintar berakrobat dg kata-kata / cocokologi
@@hilmanasli "mengsinergikan teori evolusi dn kitab suci" kalimat lucu sih ini 😅
Selesai mas agus iki 😂😂 ko mau mau nya mas agus di undang duel sama Dr ryu hasan😊
Suwetuju
Pendakwah orientasinya berdakwah, sedang saintis orientasinya menyampaikan kebenaran tanpa muatan Teisne
Agus nya otanyaknya kadal gurun .. minumnya kencing onta
Semoga semakin banyak penggemar acara ini, sehingga semakin banyak pula Bedes Indonesia yg semakin cerdas.
Dokdes ngomong sangat sederhana untuk menjelaskan hal yg tidak sederhana 👍👍👍👍👍
SAINS ITU SEDERHANA, OTAKNYA BEDES RYU HASAN YANG TIDAK SEDERHANA DAN KOMPLIKATED, DAN ITU BARU PENDAPAT RYU HASAN YANG PASTI PUNYA KEYAKINAN PULA, APAKAH ITU RELIGIUS ATAU NONRELIGIUS, JADI SELURUH YANG DIKATAKAN RYU LEBIH BANYAK KEYAKINAN ATHEISNYA, BUKAN MURNI STATEMENT SAINS
Klo yg dimaksud dengan hal yg tidak sederhana itu adalah takdir, maka dokdes tidak menjelaskan apa apa di video tsb. Ya memang dokdes ngomongnya sangat sederhana krn tidak ada yg dijelaskan terkait topik takdir.
...mantaap...ini yg dimaksud...ikut mencerdaskan Bangsa Dokter Ryu Hasan , Agus Mustofa....dua putra terbaik Bangsa Indonesia.....👍👍👍
gc termasuk agus mustofa
@@putuagusmuliartha6875 nt atheis makanya bilang begitu
@@amarwakhid2968codottt 2kliatan banget kl lu ini gk suka baca2 buku
@@nunu7694 lu baca buku gitu, gara2 dukung Ryu? wkwk
Pak dr. Ryu kelihatan gemes mendengar paparan pak Agus dengan keilmuan cocokologinya. Pak Agus yang lulusan teknik nuklir yg gak laku disini mencoba mencari cuan dengan melihat pasar di Indonesia yang menjanjikan, yaitu melakukan mix antara agama dan teknik yang dipelajarinya akhirnya memunculkan cocokologi yang dikonsumsi masy. +62 . Memang pak Agus cerdas sekali.
Setuju
Penjelasan pak Agus sebenarnya masih teori yg perlu dikaji ulang, dan usaha pembuktian.begitupun penjelasan dokter Ryu biarpun sesuai realita dan teruji tetapi belum bisa menjelaskan keseluruhan dari fenomena alam semesta.
Begitupun dengan diriku yang bingung, kenapa ada disini, kenapa harus ada saat ini😇😇😇
@@makmurjayadynamo2936kenapa harus ada alasan untuk keberadaan anda disitu?
@@thescorpyonx baiknya nonton jangan diskip skip. Ryu Hasan sendiri gak membantah Agus. Bahkan di menit 59:29 Ryu Hasan membolehkan cocokologi antara sains dan agama itu boleh, fine, tidak ada masalah, dan tidak keluar dari jalur. selama hasil kesimpulan cocokologinya tidak disebut sebagai sains. Klo hasil cocokologi nya disebut sains maka itu yg keliru. Krn sains itu bebas nilai. Walau memang dalam pemanfaatannya akan selalu terpengaruh oleh nilai-nilai.
Dr ryu Hasan bukan main penjelasanya....
Dokdes sungguh2 super spektakuler....
Luar biasaaa... Sehat, sejahtera dan berumur panjang dokdes...
Dokdes emang keren.. jelas padat dan singkat 👍🏻👍🏻👏🏻👏🏻👏🏻
Ada hal yg menarik menurut saya, dr. Ryu menyampaikan menurut science, realitas itu ada 3: objektif, subjektif, dan intersubjektif, realitas intersubjektif inilah yg tercipta karena adanya bahasa, dengan bahasa manusia bisa menciptakan berbagai konsep abstrak yg rumit dan juga bisa menciptakan realitas baru yg mungkin sebenarnya belum pernah secara empiris ditangkap oleh indera manusia. Tapi sebenarnya science pun ada karena adanya bahasa, tidak akan ada science kalau tidak ada bahasa, bagaimana kita bisa merekam berbagai ilmu pengetahuan baik rasional maupun empiris kalau tidak ada bahasa. Pengetahuan manusia dikumpulkan, dibuktikan lalu dibuat strukturnya hingga terciptalah sebuah ilmu atau science, alat apa yg bisa merekam proses itu kalau tidak ada bahasa. Bahasa sendiri itu sebenarnya adalah sebuah konsensus, contohnya kita mengatakan bahwa benda keras ini adalah batu ya karena sesuai kesepakatan bersama bahwa benda keras itu kita beri nama batu, tidak ada uji laboratorium yg tujuannya menetapkan bahwa benda seperti itu dinamakan batu. Terus, kalau realitas intersubjektif dilahirkan dari bahasa, maka sebenarnya science juga merupakan realitas intersubjektif dong, karena science ada karena adanya bahasa. Meskipun science ada pembuktiannya melalui penelitian sehingga merupakan sebuah pengetahuan objektif, tapi itu semua adalah sebuah realitas intersubjektif yg diciptakan dari adanya bahasa yg merupakan konsensus atau kesepakatan bersama. Jadi apakah science yg terikat dengan bahasa adalah sebuah representasi yg benar2 objektif dan akurat dari realitas yg ada atau sebenarnya adalah bagian dari realitas intersubjektif yg diciptakan manusia?
Menarik
Dalam sains ketika saya ngomong air.. Itu artinya sebuah materi yg terdiri dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen (H2O), semua orang bisa mengkonfirmasi dan memfalsifikasi itu secara objektif
@@reyzalmysterio tetap saja itu dinamakan bahasa hehe
@@imranisme hidrogen oksigen itu bahasa, tapi barangnya realita objektif. Sedangkan takdir, barangnya adalah realita intersubjektif.
@Roulette bukan kebenaran sains tetapi keterbatasan sains, apa yang belum dicapai sains lebih banyak ketimbang yang sudah dicapai sains
Luar biasa pak agus mmbrikn pncerahan dua arah skaligus scara ilmia, lahir batin .trima kasih pak Agus pncerahanx smoga panjang umur....
Agus pekok !!
Yg memerintah lewat ayat apapun kayak nya kerja otak manusia ❤
Bergroundnya Dr. Dokter Ryu Hasan , kerennn bgtt.
Penjelasan dr Ryu sederhana dan mudah diterima, penjelasan p Agus susah di pahami bahasa Jawa mbulet, contoh langit itu dmn, sejauh memandang angkasa ,itu ruangan kosong
ketika pak agus bicara,,,banyak pertanyaan muncul...tapi ketika dr ryu hasan bicara,,,sya hanya menyimak
Cocokologinya lumayan Pak Agus, bagaimana penjelasan yg cocok tentang reproduksi dari sumber keyakinannya dengan realita sains yg sdh bisa dijabarkan.
Memang lebih jelas science. Alih2 mempelajari dosa dan pahala, lebih akurat kalau mempelajari hukum sebab akibat.
Mana yang kita pilih, informasi yang lebih akurat atau informasi yang lebih bermanfaat?.
Kalau ortu kita lari ke timur karena dikejar tentara Belanda, kemudian kita diinterogasi tentara tsb. Apa jawab kita dan komentar para filosof/scientist kira2 bgmn?.
Mana yg lebih tepat antara memberi info yg akurat atau memberi info yg bermanfaat bagi ortu kita?.
Kalau info kita yg akurat justru membuat pendengar sakit jantungnya kambuh dan mungkin bisa meninggal, apa yg kita lakukan?.
Betul, science itu alat, dia bebas nilai. Kita tak bisa hidup hanya dengan alat saja tanpa dilengkapi nilai-nilai
@@CKHwinwannur Nilai itu sendiri akan lebih akurat dan tepat sasaran/tepat guna bila didasarkan pada hukum science. Misal : Dilarang Membuang Sampah Sembarangan. Kenapa? Daripada dijawab dosa lebih masuk akal menjelaskan akibatnya seperti bisa menyebabkan banjir, kecelakaan, penyakit, dll.
@@christinastella6 Nggak semuanya yang lebih akurat itu lebih efektif. Ada sifat manusia yang seperti kata Dokdes, memilih melakukan yang disukai, bukan diinginkan. Manusia untuk bisa bekerjasama secara luas, perlu mitos untuk menyatukan.
Kalau kata Yuval Noah Harari di Sapiens, kalau secara alami, manusia hanya mampu bersatu tak lebih dari 50 orang, untuk menyatukan orang lebih banyak dari itu, manusia memerlukan mitos.
Entah itu mitos yang disebut agama, ideologi, suku, ras, negara, klub sepakbola atau apapun yang membuat manusia merasa dirinya secara emosional ada dalam kelompok bersama dengan kepentingan dan tujuan yang sama.
Coba dengarkan beberapa penjelasan Dokdes yang lain, yang menyatukan manusia itu emosional, bukan logika saintifik dan sejenisnya.
Sains lebih jelas dan lebih mau dikoreksi, dan tidak bersembunyi atau menyembunyikan yang tidak sesuai.
Beberapa kelemahan nalar Ryu :
1. Filsafat tdk dilihat memiliki variansi (sains, sosial, etika, dll) sehingga membuat sains (eksakta) lupa diri darimana ia berasal bahwa selain mengetahui ontologi dan epistimologi sains punya misi aksiologi
2. Ilmu tdk bebas nilai krn ilmu (positivistik) sendiri telah memihak sejak awal posisinya pada objektif/empirisme (apa yg nampak/diamati indera) dan mengabaikan yg tidak nampak/diluar jangkauan indera
3. Sains dilihat terpisah padahal ketiganya (agama, filsafat dam sains) saling melengkapi atas keterbatasan yg dimililki utk memperoleh kebenaran sehingga ketiganya cukup dibedakan bukan dipisahkan
4. Realita dilihat bersifat tunggal dan bersifat permukaan padahal realita berlapis-lapis dan tergantung dari sudut mana sesuatu itu dilihat
5. Dst...
sains itu versi advance dari filsafat, semakin hari semakin banyak pnegetahuan berdasar sains dan semakin tidak berguna filsafat dan agama
ya inilah bentuk kesombongan yg tadi dimaksud. Masyarakat Barat sendiri sbg tempat kelahiran renaisans dan peradaban modern mulai mengkritik dirinya sendiri dan mulai menyadari keterbatasan tsb (anomali, paradoks, dsb). Percakapan dibarat saat ini sdh bukan sekularism tapi post-sekularism. Sekilas apa yg dipaparkan Dr. Ryu nampak seperti memukau ( bagi yg kurang mengikuti diskursus), penuh olokan tp sejatinya sedang memperolok-olok dan mempermalukan diri sendiri. Tetap bijak dgn khasanah keilmuan yg ada. Ketiganya (agama, filsafat, dan sains) cukup hanya utk dibedakan bukan utk dipisahkan krn masing2 ada kelebihan dan keterbatasan jangkauan. Semoga makin faham.
@@gunawan1063 pantesan Indon gak maju... owwwhh gini to cara pandangnya... 😂
Ilmu bebas nilai kalau teknologi.tidak bebas nilai
@@muhammadikhwan1759 jare sopo..kena kibul berarti ente
positivis itu netral
Ben pinter, baca dulu buku Thomas Khun "The Structure of Scientific Revolutions"
Setelah itu baca buku Jurgen Habermas " Knowledge Interest..
penyampaian Ryu Hasan sangat menarik.Logic...
Saince adalah pengetahuan manusia didasarkan realitas yg dipersepsikan melalui panca indra . Dan panca indra manusia mempunyai keterbatasan. Makanya saince selalu berkembang.
Salut buat dokdes ..
Nahan ketawa itu sulit lho ....😂😂😂
Dlm kaca mata manusia, jika hanya bertumpu pd TAKDIR tersesat. Bertumpu pd IKHTIAR saja juga terjebak. Oleh sebab itu KEDUANYA harus ditempuh bersama sama seimbang sbg satu kesatuan utk hidup dinamis & bermanfaat
Perlu diingat...kebenaran yg difahami..bs jadi..merupakan kesalahan yg belum difahami...
Fans nya dokdes hadir 😊
Yg menetapkan diri sendiri ❤
Justru sains akan unggul di masa depan karena tanpa sains ,ya kita akan stagnan,dan gak ribet seperti aturan agama yang bikin kita mlempem di Nina bobokan oleh ilusi dari doktrin agama itu sendiri
Jawaban cerdas p.agus sesuai judul yg dibahas ditambah penjelasan yg akurat...
Alhamdulilllah banyak Ilmuwan yang diakui Dunia seperti Prof. Habibie yang tetap memilih ber Iman kepada Allah SWT. Tuhan pencipta dan pemelihara seluruh jagad raya
sejak kapan Pak Habibie jadi ilmuwan?
beliau itu Engineer, bukan scientist
Banyak juga profesor yang salah menyimpulkan sesuatu.
@@makmurjayadynamo2936kalau dalam Science, salah itu wajar dan tidak ada dosa
@@didikimawan4489 blio sedang melawak
@@didikimawan4489 sama seperti dokter..dokter bukan saintis ,tukang terapan teknologi 😂😂😂😂 by dokdes
Agus ini orang yg mempunyai dasar Ilmu gathuk beda dg dasar sain dan teknologi klu orang yg halusinasi pst percaya dg ocehan agus mustofa
Pengetahuan yg sangat luas ..........👍👍👍
Science is the most important in our life ❤
Sains yg paling masuk akal!!bebas nilai tak ada doktrin!!🙏🙏
58:35 Pak Agus Mustofa ditakdirkan menjadi pembicara diawal diskusi ini dan pembicara diakhir diskusi sedangkan para penyimak menyimpulkan sesuai kapasitas pengetahuan & keyakinan masing2 ... demikian supaya tidak perlu diperdebatkan karena agama utk hal ghoib diperintah Tuhan agar manusia beriman percayai takdir, sedangkan sains diminta memberikan bukti
Luar biasa pak agus dan pak ryu..
Mantab. Saya sepakat.
Terimah kasih
Ini baru adu domba yang sehat 😊👍
Takdir akan bisa berubah atau diubah ketika keadaan lingkungan kehidupan memberikan kesempatan yang sama terhadap setiap individu,keyataannya keterbatasan dan kesempatan tidak tidak sama dimiliki ,ini lah yang menjelaskan suatu kondisi yang menjelaskan adannya takdir......ok?
Ryu hasan memang top,
Agus mustofa ilmu cocologi
Krg pas klo disebut cucokologi. Kita diberi kebebasan utk memahami "kitab suci" dg science. Science sendiri berkmbang dan bisa membatalkan teori sblumnya. Bahwa bila ada pnjelasan yg cocok dg "kitab suci", mka hal itu mnjdi mnfaat. Bisa jdi "kitab suci" mnjdi sumber inspirasi dlm science, dmkian jga sbaliknya, fenomena atau teori "kbenaran" sblumnya mnjdi inspirasi penemuan teori baru yg lbih kompleks
@@agussutjahyo6887 gak ada bukti apa-apa, jadi Anda menyebutnya apa? NGARANG. Dari dulu Mustofa ini suka ngarang kok.
@@abubobby8176 AM ambil inspirasiny dri Al Quran ttg ayat-ayat kauniah, agar manusia memikirkan ttg bintang2, bgmna alam semesta ini berproses, keteraturan dlm edarnya, dll. Semua itu hnya bisa dijelaskn dg science, yg memiliki dasar teori yg kuat dan selalu berkembang. Apkh ini disebut cucokmologi?
Sbagi contoh, dlm Al Quran disebut alam semesta ini mngembang. Apkh hal ini bisa dipahami oleh ummat zaman nabi? Tentu tdk..! Stelah Steven Hawking kemukakan teori Big bang dan alam ini mngembang, mk pertanyaannya, knpa sdh tertulis 1400 thn lalu? Knpa bru skrg bisa dijelaskn? Apkh ini cucokmologi?
Betul sekali.
Ryu Hasan Top Banget ! 😍👌
Agus Mustofa Ilmuwan dan Agamawan ( Cocologi ) .
Atheis dan iman tidak akan nyambung,.....
Atheis berlindung dibalik science, padahal cuma teori dan Halu.
Atheis menuhankan science
Mederator belum bisa menjembatani dan menyatukan/meringkaskan pendapat kedua pembicara tentang topik ini.
Menurut prinsip Occam's Razor, ketika terdapat hipotesis yang bersaing untuk menjelaskan sesuatu, penjelasan yang paling sederhana adalah yang terbaik.
Agama berusaha keras untuk mengejar relevansi dan validasi dari science. Dan para scientist murni menolak memberikan justifikasi claim2 agama. Tapi bitter fact nya adalah, saat anda menjadi scientist murni anda tau betul kalau agama itu 100% tidak scientifik
Bravo dokdes.. 👍
sip dokter, hitam putih putar balik pelintir bingung sendiri sama yang suka jawaban seadanya, gak perlu sebenarnya
Kalau saya lebih nyaman sama pengetahuan yg ilmiah daripada ngayal atau ngarang, karena bisa diuji kebenarannya. Lalu kalau yg lain pilih pengetahuan yg lain ya terserah itu hak, yg penting nyaman..
@Roulette salam sok tau, dikit2 ateis 😂
@Roulette hanya melihat satu sisi lalu menyimpulkan keseluruhan, sungguh kedunguan..
Ilmu Pengetahuan hanyalah ORGAN dari bagian TUBUH KEHIDUPAN..
Tp RH sepertinya menganggap bhw saintisme adalah TUBUH KEHIDUPAN..
🤗🙏🙏🙏
@Roulette
Hehehe..
Jika anda tidak percaya tuhan/agama, tidak apa2.. sy pun dapat membuktikan bhw atheis dapat tinggal di Indonesia yg memiliki dasar negara Pancasila.. tapi bukan itu poinnnya..
Sdh jelas, agama bukan sains kan..? Anggaplah agama hny sekedar nasihat.. jika tidak percaya nasihat itu dr tuhan, anggaplah itu nasihat dr orang tua.. jika itu pun tidak anda hiraukan, sains sendiri yg akan menjawab..
Sampai di sini semoga dapat dipahami..
🤗
@@asepsoda wah kamu pinter, aku malah ga tau..
Dari akal sehat. Tetap semangat P.Agus.
Minum kencing onta ya pak agusss.. 😂
Setau sy ada ilmu kedokteran dan tabib, kalau kedokteran mmng penelitian secara ilmiah yg tertangkap oleh pancaindra dahulu analisa dan berpikir sebab akibat. Kalautabib penelitiannya justru dgn cara membaca energi tubuh manusia bisa ,membedakan energi tubuh yg sehat dan sakit itu berbeda kemudian baru tindakan terhadap fisik.
Jd mnrt sy spititual & sience itu keduanya perlu dan baik.
Luar biasa pak Agus Mustofa sangat mencerahkan
Dokdes menang telakk❤
dr Ryu yg bener 👍
suka banget kereeeenn
Pak agus luar biasa sangat mncerahkan semoga ilmu pak agus selalu bertambah memang kalok org beragama seperti pak agus sungguh mncerahkan
smnjak sya lepas dri agama dan mnjalani hidup ecara logis berkonsekuensi dan brrtantgung jwab jadi lbih mudah aja
nggk ad byang" apapun
Tos dulu, sama
merdeka😁
SAMA
Pesan saya. Kelak di detik-detik kematianmu coba INGAT-INGAT pertanyaan ini: "bagaimana jika ternyata Tuhan itu ada, bagaimana jika ternyata neraka itu ada" ingat dan JANGAN LUPA. 👍
Padaha dokter Ryu Hasan, ada yg tidal rasional juga.
Panitia salah pilih narasumber diskusinya jadi cenderung mengarah ke perdebatan dengan background yang sangat² jauh berbeda, lama² diskusinya jadi mengedepankan ego masing-masing bahkan tanpa mereka sadari
Penonton juga lebih kocak malah debat dan membela idola masing-masing 😂😂😂😂
Iya ini kocak, malah bikin moderator panas dingin wkwkwk susah ambil kesimpulan
Disinilah fungsi Dr. Ryu relevan😁
Pak Agus Mustofa gak tau aja kalau Dokdes Ryu Hasan sudah hafal Al-Quran sejak SD.
Lalu kenapa kalo Hafal Alquran ? Faktanya Tidak semua orang yang hafal Quran bisa memahami isi kandungan ayat ayat Al Quran.
Pak Agus Mustofa mengidentifikasi dalam bukunya bahwa Orang yang berilmu agama tidak lantas menjadi orang yang beragama.
@@kyu-yara2188 apa lagi yg g hafal
Saya orang yang tidak percaya Dengan Takdir..Saya Lebih percaya Dengan Kinerja Otak...Mau kaya otak bisa menentukan mau sehat otak bisa bisa pula Dan seterusnya..(orang yang tidak bisa mengendalikan Otak)adalah kegagalan cara mempola berpikir)
Kmungkinan anda tidk menyimak pnjelasan ustad agus musthofa dr awal
Terima kasih dr. Ryu hasan.
Sy percaya ada n tdk adanya reinkarnasi. Garis hidup manusia saat ini ditentukan oleh kehidupan qt dimasa lalu artinya. Semua bersifat persis/sempurna. Proses nya kami sebut sbg proses penggenapan. Bkn salah/benar. Jk semua deviasi garis hidup telah tergenapi baru "reinkarnasi tidak ada lg" baru istilah "dr Tuhan kembali ke Tuhan" dpt di predikatkan kpd orang yg meninggal tsb. Dgn cara sabar tawakal juga ikhlas.n ada praktek penyerahan n pengosongan diri qt utk terjadinya gerakan/getaran khatir Ilham. Apapun agamanya. Takdir manusia cuma 1 dlm paham kami. Yakni SELARAS alias surga. Ini berlaku untuk siapapun tnp membedakan agama atau lainnya
Dari Tidak Ada menjadi Ada.
Dari Ada menjadi Tidak Ada.
itu pasti ADA yang membuat/menjadikan ADA.
Sebaiknya disamakan dulu pemahaman pengertian takdir agar satu pemahaman
Ryu Hasan memang pinter secara sains, cuman menjadi berlebihan karena dipuja-puja sama bocah atheis. Sehingga dalam diskusi ini pun bukan dilihat pengetahuan secara utuh, yang satu dimaha benarkan yang satu dinegasikan.
Sains tidak peduli
ya lebih percaya Science lah ada tolak ukurnya yg jelas, kalo masalah cocok logi apa aja bisa aja di cocok2kin tinggal cari2 narasi aja yg bagus..
Ini Philofest satu apa dua ya?
Dua kayaknya ya?
sudahlah gus
Manusia hidup berada di 2 wilayah: transendental dan empiris.
Kalau ada hal yg dipertanyakan, di tempatkan dulu di wilayah transendental atau empiris.
Science itu ada di wilayah emipiris. Menjelaskan as it is
Takdir itu dogma, itu ada di wilayah transendental
dg kata lain wilayah fiksi, sehingga bisa dikembangkan, dibelokan, diberi alasan dsb yg tujuan utamanya ya untuk menjaga keyakinan itu sendiri.
Sains tentu saja tidak berada disitu, sains ada di realita objektif yg ber dasar pada bukti empiris. Jd sains melihat realitas sbg mana adanya, tidak ada kepentingan apalagi untuk sebuah keyakinan.
jika sains dicocokkan ke agama, maka ada klaim agama tsb benar. Jika sains bertolak belakang dg agama, maka agama bilang sains tsb ciptaan iblis yg ingin merusak agama, atau orang yg mengikutinya dianggap menghujat tuhan.
Kenapa gak agama aja yg mencari tau fenomena alam ini?😅😅😅
masalahnya, adakah fakta sains saat ini yang bertentangan dengan kitab suci Islam?
@@barailmika0702 kloning?, keseimbangan otak kiri kanan? dimana dalam ajaran nganu semua didominasi kanan..dan banyak lainnya. Coba banyak baca dan belajar sains, kamu akan terkejut.
Banyak baget @@barailmika0702
kelak dimasa depan Agama agama ditinggalkan dan Tuhan tidak dibutuhkan
Dokdes ❤
buat mas Agus, siapa yg boleh menafsirkan agama?
krn di dalam agama sendiri banyak sekali aliran2,
sudah ditakdirkan, sedang ditakdirkan, akan selalu ditakdirkan.
lah kan akhirnya tidak punya makna apa2 takdir ini,
menjadi semakin tidak jelas,
kan siapapun bisa mengarang bebas.
jangan ini maunya sendiri lah,
otak atik gathuk (kata orang jawa)
jangan menghubung2kan dengan sains,
karena sains itu bebas nilai bukan milik aliran tertentu saja.
akhirnya tetap saja keimanan itu bukan sains
Tolong dibantu menjawab. Apa yang dimaksud(definisi) dengan Gaya disini?
Agus mustofa jauh lebih kompherhensif dan mudah dipahami.
Lebih ke ngehayalmy
wkwkwk
Ya jelas yang lebih mendekati kebenaran adalah dr Ryu Hasan dong😂. Bagai bumi dan langit hahaha
Di menit ke berapa penjelasan ryu hasan yg mendekati kebenaran? Krn sepanjang video saya gak nemukan penjelasan Ryu Hasan soal topik diskusi yaitu takdir.
Mas Agus,,,, Mr Agus,,,,, come on, wake up from your dream
Filosofi : memertanyakan hal yang tidak ada jawabannya
Agama : menjawab sesuatu yang ga ada pertanyaanya
-R.h
😂😂😂😂
Moderatornya kurang ideal
Quote tersebut sepintas lalu terlihat keren padahal isinya kosong. Sangat disayangkan itu keluar dr mulut seorang intelektual seperti Ryu Hasan.
Jelas2 manusia itu pada dasarnya mempertanyakan eksistensi tuhan. Dan agama menjawab itu.
@@barailmika0702 ya krn dr kecil di tanamkan skenario begitu di indonesia.
@@williamleonhart177 kok di indonesia?
Sejarah ketuhanan itu sudah ribuan tahun. Ritual kepercayaan itu sudah muncul sejak jaman kuno. Itu sudah fitrah, bahwa manusia mempertanyakan eksistensi Tuhan.
@@barailmika0702 bebas deh bang. yg penting anda puas. toh mmg bebas anda percaya apa yg anda ingin percayai.
Oh awalnya dari sini toh, tapi di channel satunya lebih banyak komentar nya dibanding video aslinya yak
Gak punya duit, anak sakit , hutang sana sini tdk ada, dan itu pengalaman pertama rumah tangga.
Se ateis2nya kita pasti ujung2nya ngayal (berdoa,ingat tuhan,berharap keajaiban dll).
Kalau masih lajang atau belum pernah mengalami kesialan yg amat memilukan pasti PEDE banget cocot kita ngejek2 org yg percaya tuhan.
lah gunanya ngayal apa dong?? hihihi...
Mantap , bung agus membuat ilmu dokter bedes jadi jembret 😂
Dialog menarik. Lebih menarik lagi kalau ditambah narasumbernya Rocky Gerung
Tafsir akan terus berubah mengikuti isi pikiran si penafsir dan kebutuhan zamannya.
( karena mereka ahli retorika bahasa / apologetika , di percaya dari dulu sampai sekarang),. Orang yg kontra menyebutnya " cocologika". 😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Moderatornya krg bermutu dan sgt terbatas ilmunya. Jdi tdk seimbang dg kdua pembicara yg sgt kaya dg ilmu... Lain kali cari moderator yg berkualitas..!
Kata mas agus mas agus jg bicara dr yg lain gak ngarang
Science tergantung si Pengamat ,,
Seperti Kucing Schrodinger ,,
Kita sebagai Subjek atau malah justru Kita adalah Objek ,,
Dasar Science adalah keyakinan terhadap apa yang kita telah tau ,,
Kebalik bro saince bukan berdasarkan keyakinan..tetapi fakta ilmiah....mungkin yg anda maksutkan adalah " teori" dlm saince...
Kocak bnget science koq berdasarkan 'keyakinan'. Emang agama?😅🤣🤣🤣
apakah pencarian akan fakta supranatural adalah bagian dari sains?
sepertinya iya
Jelas mutlak tidak.
Dulu saya pernah kagum sama Agus Mustofa
Tapi itu dulu
Tidak segalanya
Saince ga butuh agama, tp agama butuh saince. Aku ga ngerti klau ngomongi quran ga masuk aja dikepala😂
agus maksa banget doooooong....
😅😂😅😂😅😂
Cocokologi
Penomena alam semesta / science keberadaannya seharusnya dikaji bukan hanya sesuatu yg tiba2 ada , tapi ada yg memulainya.
Alam semesta adalah Teleologis yg mengantarkan kepada ada yg memulainya.
Science tidak bebas nilai tapi terikat dengan nilai lainnya.
Saya haqul yakin bahwa ilmuwan tanpa tafakur dan taddabur ya berhenti sampai di aqal saja.
Sedangkan dalam diri manusia ada yg lebih , yaitu kesadaran.
Saya ingat hadist Nabi Muhammad Saw.
Bahwa ilmu yg tidak mengantarkan kedekatannya atau marifatullah maka ilmu itu tidak ada manfaatnya./ sesat.😅
iron dome
ada manfaatnya
Yg emosi sama dr ryu hasan seharusnya bisa di maklumin karena iya mengakui kecerdasan emosi nya rendah, jadi kalo penjelasan dr ryu hasan isinya sentimen seharusnya tidak di Terima serius, karena beliu sudah mendeklarasikan dirinya rendah dalam kecerdasan emosional
Coba deh,penutup kepalanya dr ryu sma p agus,tukeran,biar mecing😂
Menurutku closinf stetmennya bergantian 3x, 3x atau berapa supaya diskusinya kebih mendalam .........🤓🤓🤓
takdir itu sebab akibat?
Mohon maaf .. Comment ini hanya sekedar berbagi Pengetahuan ...
Diskusi yang sangat Menarik .. Antara Science dan Agama ... Singkat Saja bahwa Science berpijak pada Rasionalitas .. Sementsra Agama [Samawi/Langit/Wahyu] berpijak para Wahyu Tuhan ...
Terlihat bahwa Agama dengan Konsep dan Ayatnya akan Mencoba masuk kedalam Rasionalitas ...
Penjelasan dari sudut pandang Agama .. Terlihat bahwa penjelasan mengenai Taqdir .. adalah berdasarkan "Tafsir" ... Untuk itu sebaiknya mencari Second Opinion agar lebih "Acurat" Kebenaran nya .. Misalnya Tafsir DR.Syaiful Karim ...
Soal Teori Big-Bang sebenamya belum merupakan "Aksioma" ... Konsep Ruang dan Waktu juga belum merupakan suatu "Aksioma" ... Artinya Hai tersebut masih bisa berubah menjadi Hypothesa baru senelum nantinya menjadi Aksioma ... .
Gaya Elegtromagnetic Berasal dari "Muatan Listrik" Electron yg bermuatan "Nehatif" yang tarik menarik dengan muatan Positif pada Proton ...
Konsep Ruang dan.Waktu juga belum merupakan "Aksioma" .. Karena Belum bisa menjawab Pertanyaan apa batas Alam Semesta [Konsep Ruang] .. Artinya suatu saat juga bisa Berubah ...
Untuk Jagad Semesta .. Konsep yg lebih tepat adalah : Jagad Cilik [Partikel] dan Jagad Gede [Cosmos] .. Dimana ada "Kaitan" antara Particle dan Cosmos ...
Hypothesa terbaru Mengenai Cosmos oleh "SABRINA" .. Perempuan berusia 30 tahun sekaligus Manusia terpandai [Super Genius] di Dunia yaitu .. "Tidak ada Ruang Kosong di Jagad Semesta ini" ...
"Kebenaran" hanya ada pada Ranah Science .. Jadi harus ada bukti Empiris ...
Diffinisi Kebenaran : ..."Kebenaran adalah Apabila "Pengetahuan sesuai dengan Obyeknya" .. Makanya Kebenaran sering juga disebut Obyectifitas ...
Terimakasih
Takdir Lbh nyambung sama Bante
Dr budism
Sesuai karma dan damma
Dan hukum alam...
Dr Ryu ngacak acak filsafat 😂
Berteori dari hasil teori orang lain tanpa pembuktian...itu mas agus