sangat paham, tapi boleh tidak, kalau penyajian kritikannya, disandingkan antara contoh yang dihindari dengan contoh yang sebenaenya, agar lebih mudah lg untuk dipahami 🙏
@@nulisjurnal6292 Pembahasan mengenai penelitian kualitatif Min, bedah bab 1 -3 karena kalau kuanti udah banyakkan mulai dari karakteristik yg dinyatakan valid dan reliable seperti apa. Nah mungkin bisa bedah mengenai penelitian Kualitatif apalagi mix metode keren.
SINGKAT, PADAT DAN JELAS Saya waktu S1 kemarin juga menggunakan latar belakang demikian karena saya menggunakan metode KUALITATIF jadi semua berdasar atas kejadian yang saya amati, namun rupanya dosen penguji menginginkan adanya penambahan" Yg sbnarnya menurut saya tidak perlu karena sudah banyak mahasiswa bahkan di masalalu yg menggunakannya jd menurut sya monoton. Namun ya kembali lagi memang beda dosen suka beda pendapat 😌 walhasil sya terpaksa harus menambahkan materi" Dan paragraf yg sebenarnya tdk berguna hanya agar lembaran skripsinya menjadi banyak 🤣
memang pada akhirnya mahasiswa cenderung mengikuti preferensi dari dosen pembimbingnya. Tapi harus diakui bahwa ada kebiasaan orang Indonesia yang suka bertele-tele, baik dalam tulisan atau perkataan. Jadinya ini merambat ke penulisan yang panjang-panjang. Jadi kalau skripsi/tesis ya sebisa mungkin tebal. hehe.. tapi ya semoga penulisan ilmiah kita semakin lebih baik ke depannya
@@nulisjurnal6292 aamiin, iyaabenar sekali memang semakin sedikit yang kita tulis pada akhirnya pada dosen penguji sidang akan semakin banyak pertanyaan, namun menurut saya justru penulisan yg sedikit tapi menggunakan kalimat berdadarkan hasil pemikiran sendiri akan jauh lebih baik daripada menggunakan kalimat yang panjang kali lebar namun hasil dari copy paste google 🥲
maaf, kami lagi cukup sibuk dengan agenda masing-masing di kampus kami. Akan coba upload lagi jika ada waktu. Apakah ada usulan topik yang bisa dibahas?
@nulisjurnal6292 saya S1 Hukum Keluarga Islam, dan S2 Ilmu Hukum. Saya rencana mau ngambil judul terkait psikologi hakim dalam proses mediasi perceraian. Itu kira-kira cara saya koneksikan konsep psikologi ke dalam latar belakang seperti apa ya.
penyampaiannya keren.. hehehe izin menyimak
semoga mencerahkan :)
makasih bang simple anti ribet
semoga membantu. hehe.. :)
sangat paham, tapi boleh tidak, kalau penyajian kritikannya, disandingkan antara contoh yang dihindari dengan contoh yang sebenaenya, agar lebih mudah lg untuk dipahami 🙏
makasih sarannya. nanti coba dicari/dibuatkan contoh yang sebenarnya
P😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊
😊😊
😊😊
Terima kasih
semoga membantu :)
Alhamdulillaah
Sangat membantu.
Jazaakalloohu khoiron katsiiroo
terimakasih sangat bermanfaat
terima kasih, semoga bermanfaat
terima kasih, mencerahkan materinya
sama-sama, semoga membantu :)
mantap pencerhannya saya terap kan bank
siapppp
sayangnya ngga update lagi yt nya
iya kak, kami lagi sibuk. hehe.. apakah ada usulan topik menarik untuk dibahas?
@@nulisjurnal6292 Pembahasan mengenai penelitian kualitatif Min, bedah bab 1 -3 karena kalau kuanti udah banyakkan mulai dari karakteristik yg dinyatakan valid dan reliable seperti apa. Nah mungkin bisa bedah mengenai penelitian Kualitatif apalagi mix metode keren.
mungkin itu contoh penelitian kuantitatif (deduktif).
Benar, setiap penelitian kuanti/kuali pasti memiliki ke-khas-an masing-masing
Mantap bang,, semoga menambah pengetahuan bagi saya yg sedang menempuh S 2. Ditunggu video selanjutnya
makasih, semoga bermanfaat
Terima kasih Penjelasannya Pak Daniel
sama-sama, sukses selalu
Kak bahas judul dalam buat tesis dong kak
ok, nanti semoga ada kesempatan bisa buat video itu ya ☺
SINGKAT, PADAT DAN JELAS
Saya waktu S1 kemarin juga menggunakan latar belakang demikian karena saya menggunakan metode KUALITATIF jadi semua berdasar atas kejadian yang saya amati, namun rupanya dosen penguji menginginkan adanya penambahan" Yg sbnarnya menurut saya tidak perlu karena sudah banyak mahasiswa bahkan di masalalu yg menggunakannya jd menurut sya monoton. Namun ya kembali lagi memang beda dosen suka beda pendapat 😌 walhasil sya terpaksa harus menambahkan materi" Dan paragraf yg sebenarnya tdk berguna hanya agar lembaran skripsinya menjadi banyak 🤣
memang pada akhirnya mahasiswa cenderung mengikuti preferensi dari dosen pembimbingnya. Tapi harus diakui bahwa ada kebiasaan orang Indonesia yang suka bertele-tele, baik dalam tulisan atau perkataan. Jadinya ini merambat ke penulisan yang panjang-panjang. Jadi kalau skripsi/tesis ya sebisa mungkin tebal. hehe.. tapi ya semoga penulisan ilmiah kita semakin lebih baik ke depannya
@@nulisjurnal6292 aamiin, iyaabenar sekali memang semakin sedikit yang kita tulis pada akhirnya pada dosen penguji sidang akan semakin banyak pertanyaan, namun menurut saya justru penulisan yg sedikit tapi menggunakan kalimat berdadarkan hasil pemikiran sendiri akan jauh lebih baik daripada menggunakan kalimat yang panjang kali lebar namun hasil dari copy paste google 🥲
Koq gak posting video terbaru lg??
maaf, kami lagi cukup sibuk dengan agenda masing-masing di kampus kami. Akan coba upload lagi jika ada waktu. Apakah ada usulan topik yang bisa dibahas?
mantap bank
makasih, sukses selalu
Terimakasih
sama-sama, sukses selalu
Adakah konsultasi gratis Kak buat proposal tesis
Maaf belum bisa karena agenda cukup padat. hehe.. tapi kalau ada yang ingin ditanyakan secara umum, bisa sampaikan disini
@nulisjurnal6292 saya S1 Hukum Keluarga Islam, dan S2 Ilmu Hukum. Saya rencana mau ngambil judul terkait psikologi hakim dalam proses mediasi perceraian. Itu kira-kira cara saya koneksikan konsep psikologi ke dalam latar belakang seperti apa ya.
Izin share utk mhs ya pak?..
Silakan mbak
@@nulisjurnal6292 terima kasih pak.
bang boleh minta file proposal tesis🙏
Halo, maksudnya apa ya?