Mohon maaf pak aku ingin bertanya 1. Untuk perendaman bukan 24 jam ya pk?? 2. Apa kah beda apabilah saya timbang dalam air dulu bru ssd. Kerna sudh terlanjuar direndam lama.?? 3. Kenapa pada saat di cuci tidk menggunkan saringan no 4 pak? 4. Untuk oven cumn berapa jm pak? 5. apa pengaruh suhu untuk timbng dlm air pak ?? Muda2han pertnyaan sy bisa di jwab semua biar sy bisa menambah wawasan sy. Terimakasih.😊😊
Sebelum menjawab, kita tekankan dulu Pedoman pengujian yg kita pegang, pakai SNI AASHTO atau ASTM, kemudian jika pakai SNI kita pakai SNI nomor berapa tahun berapa. Di video ini pengujian agregat kasar merujuk pada SNI 1969: 2016. saya coba jawab pertanyaannya: 1. pada SNI ini sebelum direndam benda uji dioven dahulu sampai berat tetap lalu direndam dg perendaman cukup 15 - 19 jam. 2. sangat berbeda jika ditimbang dalam air dulu karena jenuh air tidak memberi rongga udara. Pada SNI ini, urutannya timbang SSD kemudian timbang dalam air kemudian timbang kering. 3. Karena yg ditimbang dulu SSD maka saat menimbang bisa menentukan berat yg dikehendaki sesuai ketentuan minimum dan pastikan yg lolos saringan No. 4 tidak ikut. Dan setelah tidak boleh ada benda uji yg jatuh. 4. Untuk oven sampai berat tetap, yaitu tidak ada kadar air lagi. 5. sangat berpengaruh, sebaiknya timbang berat jenis dalam ruang khusus stabil, misal 23°C, dan suhu air yg sama. Kalau tidak, maka perlu koreksi. Terima kasih.
@FuadM makasih pak atas jawabannya. 1.Sy juga baca sni 1969:2008 Sni 03-1969:1990 Trus yg kita harus pake yang mana ya bagusnya. 2. Bukanx kita rendam itu bertijuan air menyerap kedalam pori2 material. Jadi kalau ssd dulu apa kah bisa menjamin air di dalam rongga material tidak keluar. Maaf pak pertanyaan yg ini ciman logika sy tolong di luriskan biar saya lebih paham maksudx. 3. Bagai mana kalau pada saat saya cuci material, menggunakan saraingan no 4 untuk mencuci material. Jadi pd sebelum menimbang ssd sy tdk perluh menyaring lagi/ tdk bakalan lolos di keranjang. 5. Maksudnya ini suhu di dlam ruangan harus sama dengan suhu didalam air? Maaf pak saya banyak bertanyak. Kerna ilmu itu mahal. Mkanya sy bertanyak di sini kerna bapak sangt baik membantu sy. Semoga bapak banyak sehat selalu dn banyak rezeki aamiin .
@@NIKZ2309 (1) Mana yg bagus dipakai, saran saya pakai SNI terbaru karena merupakan penyempurnaan dari SNI sebelumnya. Tapi kalau pakai SNI yang lama boleh juga yg penting saat melaporkanpengujian cantumkan rujukan SNI-nya. (2) Secara logika memang begitu, tapi keharusan perendaman selama 24 jam itu berlaku bagi tanah yang mengandung lempung (Berat Jenis Tanah SNI 1964:2008). Untuk agregat batu pecah penyerapannya tebih cepat atau kenyataan di lapangan pengaruh berat jenis agregat dengan kepadatan (berat isi) di lapangan sering tidak singkron, memang banyak faktor yang mempengaruhi, namun terasa sekali bagi kepadatan perkerasan agregat-aspal. (3) Pakai saringan no. 4 dulu utk memastikan tidak ada yg lolos boleh juga. (4) Soal nomor 4 gak ada ya...... (5) Kita kembali ke definisi Berat Jenis dan apa bedanya dengan Berat Isi atau Berat Volume.
@@FuadM 1. Ia pak cocok. Sy juga sepaham Apa bila kita melakukan pengujian kita cantumkan sni berapa di gukan. Dan kita liat di spek menggunakan sni berap yg di gunkan. 2 di tpi di sni 1969: 2008 tetap 24 +- 4 perendamannya kerna aku baca di 1.2 , 3,6 5.a Kalau mengandung lempung kita kan sudah cuci dulu pak. 3. No 3 dan 4 Fix tidak ada pertanyaan lagi.dan kalau masalh oven. Menurut sy biar lebih bagus 24 jam agar agregat bakal betul2 kerin. Dan kalau tdk tidak ada oven artenatif lain menggunakan kompor + penggorengan dan kalau menggunakan kompor tdk mesti 24 jam si yang penting kering betul agregatx . Karena fungsinya untuk mengeringkan benda uji. Maaf pak ya kalau pendapat ini salah. Kalau salh tolong di luruskan. 5. Tolong di uraikan pak maksudx biar aku lebih paham lagi.
fungsi penimbangan didalam air untuk mengetahui rongga pori (penyerapan) agregat yg terisi air, dan berat agregat jika rongga terisi air. Penimbangan ini satu set dengan penimbangan SSD (agregat jenuh air tapi kering permukaannya), dan berat kering oven. Hasil yg didapatkan: a. Berat jenis curah (bulk) b. Berat jenis semu (apparent) c. Berat jenis SSD ( saturated Surface Dry) d. Penyerapan Air dalam agregat.
kalau untuk berat jenis agregat kemungkinan tidak ada metode lain karena terkait perbandingan dengan volume air dan temperaturnya. Berbeda dgn Berat Isi yg cukup menghitung berat berbanding volume. Kalau utk tanah lolos saringan 200, berat jenis bisa dengan hidrometer.
Pengertian Berat Isi (Unit Weight) yaitu Berat massa dibagi volume. Untuk Batu Split (batu pecah), berat isi nya dalam satu takaran tergantung sumber material (quarry) dan bidang pecah dari pemecah baru (stone crusher) serta gradasi saringannya. Biasanya berat split batu pecah antara 2,0 s/d 2,5 ton/m3.
Sedangkan Berat Jenis (Spesific Gravity) yaitu Perbandingan Air dan material (misal split) pada Volume dan Temperatur yang sama. Jadi Berat Jenis itu tidak ada satuannya karena Perbandingan Berat Isi Air dengan Berat Isi Material pada Volume yg sama dan Suhu yg sama juga. Kalau Split (Batu Pecah) Berat Jenis Keringnya antara 2,3 s/d 2,8. Berat Isi Air (Water) bernilai 1,0 T/m3 pada suhu 16,5 °C
Mohon maaf pak aku ingin bertanya
1. Untuk perendaman bukan 24 jam ya pk??
2. Apa kah beda apabilah saya timbang dalam air dulu bru ssd. Kerna sudh terlanjuar direndam lama.??
3. Kenapa pada saat di cuci tidk menggunkan saringan no 4 pak?
4. Untuk oven cumn berapa jm pak?
5. apa pengaruh suhu untuk timbng dlm air pak ??
Muda2han pertnyaan sy bisa di jwab semua biar sy bisa menambah wawasan sy. Terimakasih.😊😊
Sebelum menjawab, kita tekankan dulu Pedoman pengujian yg kita pegang, pakai SNI AASHTO atau ASTM, kemudian jika pakai SNI kita pakai SNI nomor berapa tahun berapa. Di video ini pengujian agregat kasar merujuk pada SNI 1969: 2016. saya coba jawab pertanyaannya:
1. pada SNI ini sebelum direndam benda uji dioven dahulu sampai berat tetap lalu direndam dg perendaman cukup 15 - 19 jam.
2. sangat berbeda jika ditimbang dalam air dulu karena jenuh air tidak memberi rongga udara. Pada SNI ini, urutannya timbang SSD kemudian timbang dalam air kemudian timbang kering.
3. Karena yg ditimbang dulu SSD maka saat menimbang bisa menentukan berat yg dikehendaki sesuai ketentuan minimum dan pastikan yg lolos saringan No. 4 tidak ikut. Dan setelah tidak boleh ada benda uji yg jatuh.
4. Untuk oven sampai berat tetap, yaitu tidak ada kadar air lagi.
5. sangat berpengaruh, sebaiknya timbang berat jenis dalam ruang khusus stabil, misal 23°C, dan suhu air yg sama. Kalau tidak, maka perlu koreksi.
Terima kasih.
@FuadM makasih pak atas jawabannya.
1.Sy juga baca
sni 1969:2008
Sni 03-1969:1990
Trus yg kita harus pake yang mana ya bagusnya.
2. Bukanx kita rendam itu bertijuan air menyerap kedalam pori2 material. Jadi kalau ssd dulu apa kah bisa menjamin air di dalam rongga material tidak keluar. Maaf pak pertanyaan yg ini ciman logika sy tolong di luriskan biar saya lebih paham maksudx.
3. Bagai mana kalau pada saat saya cuci material, menggunakan saraingan no 4 untuk mencuci material. Jadi pd sebelum menimbang ssd sy tdk perluh menyaring lagi/ tdk bakalan lolos di keranjang.
5. Maksudnya ini suhu di dlam ruangan harus sama dengan suhu didalam air?
Maaf pak saya banyak bertanyak. Kerna ilmu itu mahal. Mkanya sy bertanyak di sini kerna bapak sangt baik membantu sy. Semoga bapak banyak sehat selalu dn banyak rezeki aamiin .
@@NIKZ2309 (1) Mana yg bagus dipakai, saran saya pakai SNI terbaru karena merupakan penyempurnaan dari SNI sebelumnya. Tapi kalau pakai SNI yang lama boleh juga yg penting saat melaporkanpengujian cantumkan rujukan SNI-nya. (2) Secara logika memang begitu, tapi keharusan perendaman selama 24 jam itu berlaku bagi tanah yang mengandung lempung (Berat Jenis Tanah SNI 1964:2008). Untuk agregat batu pecah penyerapannya tebih cepat atau kenyataan di lapangan pengaruh berat jenis agregat dengan kepadatan (berat isi) di lapangan sering tidak singkron, memang banyak faktor yang mempengaruhi, namun terasa sekali bagi kepadatan perkerasan agregat-aspal. (3) Pakai saringan no. 4 dulu utk memastikan tidak ada yg lolos boleh juga. (4) Soal nomor 4 gak ada ya...... (5) Kita kembali ke definisi Berat Jenis dan apa bedanya dengan Berat Isi atau Berat Volume.
@@FuadM
1. Ia pak cocok. Sy juga sepaham
Apa bila kita melakukan pengujian kita cantumkan sni berapa di gukan. Dan kita liat di spek menggunakan sni berap yg di gunkan.
2 di tpi di sni 1969: 2008 tetap 24 +- 4 perendamannya kerna aku baca di 1.2 , 3,6 5.a
Kalau mengandung lempung kita kan sudah cuci dulu pak.
3. No 3 dan 4 Fix tidak ada pertanyaan lagi.dan kalau masalh oven. Menurut sy biar lebih bagus 24 jam agar agregat bakal betul2 kerin. Dan kalau tdk tidak ada oven artenatif lain menggunakan kompor + penggorengan dan kalau menggunakan kompor tdk mesti 24 jam si yang penting kering betul agregatx . Karena fungsinya untuk mengeringkan benda uji. Maaf pak ya kalau pendapat ini salah. Kalau salh tolong di luruskan.
5. Tolong di uraikan pak maksudx biar aku lebih paham lagi.
Untuk mendapatkan Kering SSD selain melakukan pengelapan dengan handuk bisa menggunakan apa lagi pak?
bisa juga pakai kanebo (lap mobil) atau dikipas angin atau dihampar saja sampai permukaannya saja yg kering.
Apa fungsi penimbangan didalam air pak?
fungsi penimbangan didalam air untuk mengetahui rongga pori (penyerapan) agregat yg terisi air, dan berat agregat jika rongga terisi air.
Penimbangan ini satu set dengan penimbangan SSD (agregat jenuh air tapi kering permukaannya), dan berat kering oven.
Hasil yg didapatkan:
a. Berat jenis curah (bulk)
b. Berat jenis semu (apparent)
c. Berat jenis SSD ( saturated Surface Dry)
d. Penyerapan Air dalam agregat.
Apakah ada metode lain selain ditimbang didalam air Pak..?
kalau untuk berat jenis agregat kemungkinan tidak ada metode lain karena terkait perbandingan dengan volume air dan temperaturnya. Berbeda dgn Berat Isi yg cukup menghitung berat berbanding volume. Kalau utk tanah lolos saringan 200, berat jenis bisa dengan hidrometer.
berapa berat nya batu split dalam 1m3
Pengertian Berat Isi (Unit Weight) yaitu Berat massa dibagi volume. Untuk Batu Split (batu pecah), berat isi nya dalam satu takaran tergantung sumber material (quarry) dan bidang pecah dari pemecah baru (stone crusher) serta gradasi saringannya. Biasanya berat split batu pecah antara 2,0 s/d 2,5 ton/m3.
Pak apa perbedaan berat jenis dan density agreegat?
Pak metode apakah yang digunakan
SNI 1969:2016
berapa berat jenis batu split dalam 1M3
Sedangkan Berat Jenis (Spesific Gravity) yaitu Perbandingan Air dan material (misal split) pada Volume dan Temperatur yang sama. Jadi Berat Jenis itu tidak ada satuannya karena Perbandingan Berat Isi Air dengan Berat Isi Material pada Volume yg sama dan Suhu yg sama juga. Kalau Split (Batu Pecah) Berat Jenis Keringnya antara 2,3 s/d 2,8.
Berat Isi Air (Water) bernilai 1,0 T/m3 pada suhu 16,5 °C