TEGAR DI ATAS SUNNAH

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 4 ต.ค. 2024

ความคิดเห็น • 7

  • @jihadarsitek7761
    @jihadarsitek7761 3 วันที่ผ่านมา +1

    Alhamdulillah semoga bertambah banyak yang mendapat hidayah islam dan as sunnah saw.

  • @dedijulfan7884
    @dedijulfan7884 3 วันที่ผ่านมา +1

    barakallahu fiikum ustadz.
    sekarang semakin berat ujian diatas sunnah

  • @adinastio2222
    @adinastio2222 2 วันที่ผ่านมา

    Barakallahu ya ustadz sofyan .masya allah pernah bersama umroh
    Smoga allah kumpulkan kita di jannah

  • @mujirahayu2087
    @mujirahayu2087 3 วันที่ผ่านมา +2

    Pak ustadz ..semakin saya mengenal sunnah semakin renggang hubungan saya dgn suami dan teman .mereka menjauhi saya .suami berpikir saya terlalu mengekang karena melarang ikut adat budaya dan dia menganggap saya istri durhaka😢😢😢

    • @alimasum6016
      @alimasum6016 2 วันที่ผ่านมา +1

      Orang mana,saya di kebumen di sini terkenal kota santri tapi santri aswaj(asliwarisan jahiliyah]setiap.saat kiyainya cramahnya mewaspadai wahabi,bisa di bayangkan,kalo ada yg mau tegar di atas tauhid bisa di musuhi satu kampung,ato harus keluar dari kampung,kalo cuma renggang sama teman,ato suami masih mudah di atasi....

    • @arlinwesing3901
      @arlinwesing3901 วันที่ผ่านมา

      Makanya jgn aneh" Bu..😁🤭🙏.. belajar lg yg jauuuh
      Baca komen sy diatas,..kl blom dihapus

  • @arlinwesing3901
    @arlinwesing3901 วันที่ผ่านมา

    Hhh😁... tegar diatas SUNNAH itu mengikuti yg disunahkan Rosullullah SAW, bukan yg AHLI BID'AH...
    Apakah Rosullullah SAW MENTAKWIL ayat MUTASYABIHAT??? YA...
    Apakah para sahabat mentakwil ayat mutasyabihat??? TIDAK!!!
    Karena mereka hidup berdampingan dengan Rosullullah SAW...
    Jika Rosullullah SAW, MENTAKWIL ayat MUTASYABIHAT maka menjadi SUNNAH bagi umat Islam..
    Dan HASIL PENTAKWILAN AYAT MUTASYABIHAT adalah HAK PREROGATIF ALLAH unt MENILAINYA ( QS ALI IMRON AYAT 7)
    HUKUM ISLAM, terdapat dalam ayat MUHKAMAT ( jelas).. tidak bisa diambil dari ayat MUTASYABIHAT apalagi dr HADIS atw jumhur ULAMA...
    Karena HUKUM ISLAM adalah HAK PREROGATIF ALLAH...
    Karena itu BERLEBIH LEBIHAN DLM HUKUM ISLAM adalah BID'AH DHOLALAH ( sesaaaaaat)
    MAULIDAN DAN TAHLILAN merujuk pada ayat mutasyabihat dlm Al Qur'an, jd tidak bisa diambil HUKUM nya.. karena ayat mutasyabihat adalah ayat yg perlu penjelasan/ pentakwilan...
    Lalu apakah SALAFI MENTAKWIL ayat MUTASYABIHAT??? TIDAK!!!
    Apakah SALAFI hidup berdampingan dengan Rosullullah SAW??? TIDAK!!!
    Apakah SALAFI sok sok an MENILAI HASIL PENTAKWILAN AYAT MUTASYABIHAT???
    Dengan menganggap MAULIDAN DAN TAHLILAN sbg BID'AH DHOLALAH...??? YA..
    Dengan demikian mereka telah LANCANG melanggar HAK PREROGATIF ALLAH...
    Apakah SALAFI mentakzir UAH hanya dgn HADIS dan ayat mutasyabihat di kasus QS. As syuara ayat 224-226? YA...
    Padahal ayat itu adalah ayat MUHKAMAT ( ranah HUKUM ISLAM)
    Al Qur'an menghukumi pemusik dgn TIDAK MUTLAK HARAM...
    Sedangkan SALAFI menghukumi PEMUSIK dgn MUTLAK HARAM...
    Disini SALAFI berlebih lebihan dlm HUKUM ISLAM, ...
    ini adalah BID'AH DHOLALAH...
    Jadi apakah SALAFI , AHLI SUNNAH atw AHLI BID'AH ???🤭✌️
    Hati hati.. BAHAYA TERBESAR AKHIR ZAMAN ADL FITNAH DAJJAL
    yang berusaha MELENCENGKAN KEBENARAN AL QUR'AN...
    Tidak mentakwil ayat MUTASYABIHAT seperti MELIHAT DGN SEBELAH MATA...
    Wawlahuaklam bissawaab 🙏 🙏 🙏