1.Ijin Pak bertanya apa tindakan seorang satpam saat pengawalan ke bank dan saat di perjalanan mengalami ban bocor yg mana di dalam mobil ada 1. driver 2.penyetor(yg pegang uang) 3.satpam 2. Apa tindakan satpam jika saat pengawalan tiba2 di berhentikan oleh perampok Terima kasih komandan🙏
Dalam situasi seperti ini, tindakan seorang satpam harus fokus pada keamanan aset dan orang. Berikut adalah langkah-langkah yang seharusnya dilakukan oleh satpam: 1. Mengamankan Area Sekitar Segera turun dari kendaraan untuk mengawasi lingkungan sekitar. Pastikan tidak ada potensi ancaman, seperti orang mencurigakan atau kendaraan yang mendekat secara tidak wajar. 2. Tetap Menjaga Uang dan Penyetor Satpam tidak boleh meninggalkan penyetor dan uang tanpa pengawasan. Jika penyetor tetap di dalam kendaraan, satpam harus berada di posisi yang bisa menjaga kendaraan dan uang dengan baik. 3. Koordinasi dengan Driver Jika memungkinkan, satpam bisa membantu driver mengganti ban dengan tetap waspada. Namun, jika situasi atau lokasi dirasa rawan, lebih baik meminta bantuan pihak ketiga (seperti mekanik) daripada driver meninggalkan kendaraan. 4. Komunikasi dengan Kantor atau Pihak Berwenang Laporkan situasi ke kantor atau pihak keamanan terdekat untuk meminta bantuan tambahan jika diperlukan. Berikan informasi lokasi dan kondisi terkini. 5. Menjaga Kewaspadaan Selama Proses Perbaikan Posisi satpam harus strategis, yaitu dapat mengawasi kendaraan, uang, dan lingkungan sekitar sekaligus. Jika ada tanda-tanda mencurigakan, segera ambil tindakan preventif, seperti meminta bantuan atau mengamankan uang dan orang ke lokasi yang lebih aman. 6. Evakuasi Jika Diperlukan Jika lokasi dirasa terlalu rawan atau sulit dijaga, lebih baik memindahkan aset (uang) dan penyetor ke lokasi aman sambil menunggu bantuan. Catatan Penting: Selalu utamakan keselamatan jiwa daripada aset. Jika membawa senjata, satpam harus menggunakannya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan hanya jika situasi benar-benar darurat. Pahami bahwa komunikasi cepat dengan pihak keamanan adalah kunci untuk mengatasi situasi ini dengan baik. Jika satpam menghadapi situasi di mana kendaraan pengawalan dihentikan oleh perampok, tindakan yang diambil harus sesuai dengan prosedur keamanan, penilaian situasi, dan prioritas keselamatan jiwa. Berikut langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan: 1. Prioritaskan Keselamatan Jiwa Jangan melakukan perlawanan secara gegabah, terutama jika perampok bersenjata dan jumlah mereka lebih banyak. Keselamatan penyetor, driver, dan diri sendiri adalah yang utama. 2. Tetap Tenang dan Amati Situasi Jangan panik, perhatikan jumlah perampok, senjata yang mereka gunakan, dan cara mereka bertindak. Jika memungkinkan, catat ciri-ciri fisik, kendaraan, atau hal lain yang dapat digunakan untuk identifikasi. 3. Ikuti Instruksi Perampok Jika Dipaksa Jika perampok meminta uang atau aset, utamakan kepatuhan untuk menghindari kekerasan. Hindari tindakan yang dapat memprovokasi perampok atau memperburuk situasi. 4. Lindungi Penyetor dan Driver Pastikan driver dan penyetor tidak bertindak sembarangan yang dapat memicu agresi perampok. Jika memungkinkan, posisikan diri Anda di antara perampok dan orang yang Anda lindungi tanpa menimbulkan ancaman. 5. Gunakan Senjata Hanya Jika Situasi Memungkinkan Jika membawa senjata dan yakin bisa melawan tanpa risiko besar terhadap keselamatan jiwa, lakukan tindakan defensif. Namun, jika jumlah perampok lebih banyak atau mereka bersenjata lengkap, lebih baik tidak melakukan perlawanan terbuka. 6. Laporkan Kejadian Secepatnya Setelah perampok pergi, segera hubungi kantor, polisi, atau pihak berwenang terdekat. Laporkan lokasi, waktu kejadian, jumlah perampok, senjata yang digunakan, dan barang yang dirampas. 7. Lindungi Barang Bukti Jangan menyentuh atau memindahkan barang yang mungkin digunakan sebagai bukti (misalnya, barang yang ditinggalkan perampok atau jejak kendaraan mereka). 8. Evaluasi dan Lakukan Koordinasi Setelah situasi aman, satpam harus menyusun laporan kejadian secara rinci untuk membantu proses investigasi. Koordinasikan dengan atasan atau instansi untuk mengkaji ulang prosedur keamanan agar kejadian serupa dapat dicegah. Catatan Penting: Jika pengawalan melibatkan uang dalam jumlah besar, pastikan sebelumnya ada protokol pengawalan ketat, seperti penggunaan kendaraan lapis baja atau pendampingan polisi. Keselamatan nyawa selalu menjadi prioritas utama. Melakukan perlawanan tanpa perhitungan hanya akan memperbesar risiko bagi semua pihak.
Tambahan : Tinggi badan untuk satpam di Indonesia biasanya bervariasi, namun sering kali ada standar minimum yang ditetapkan oleh perusahaan atau lembaga yang mempekerjakan mereka. Secara umum, beberapa kriteria yang sering digunakan adalah: Pria: minimal 165 cm hingga 170 cm Wanita: minimal 160 cm Namun, persyaratan ini bisa berbeda tergantung kebijakan perusahaan atau jenis pekerjaan yang dilakukan. Beberapa perusahaan atau instansi pemerintah mungkin memiliki kriteria khusus, terutama untuk tugas keamanan di lokasi yang lebih sensitif atau penting.
1.Ijin Pak bertanya apa tindakan seorang satpam saat pengawalan ke bank dan saat di perjalanan mengalami ban bocor yg mana di dalam mobil ada 1. driver 2.penyetor(yg pegang uang) 3.satpam
2. Apa tindakan satpam jika saat pengawalan tiba2 di berhentikan oleh perampok
Terima kasih komandan🙏
Dalam situasi seperti ini, tindakan seorang satpam harus fokus pada keamanan aset dan orang. Berikut adalah langkah-langkah yang seharusnya dilakukan oleh satpam:
1. Mengamankan Area Sekitar
Segera turun dari kendaraan untuk mengawasi lingkungan sekitar.
Pastikan tidak ada potensi ancaman, seperti orang mencurigakan atau kendaraan yang mendekat secara tidak wajar.
2. Tetap Menjaga Uang dan Penyetor
Satpam tidak boleh meninggalkan penyetor dan uang tanpa pengawasan.
Jika penyetor tetap di dalam kendaraan, satpam harus berada di posisi yang bisa menjaga kendaraan dan uang dengan baik.
3. Koordinasi dengan Driver
Jika memungkinkan, satpam bisa membantu driver mengganti ban dengan tetap waspada.
Namun, jika situasi atau lokasi dirasa rawan, lebih baik meminta bantuan pihak ketiga (seperti mekanik) daripada driver meninggalkan kendaraan.
4. Komunikasi dengan Kantor atau Pihak Berwenang
Laporkan situasi ke kantor atau pihak keamanan terdekat untuk meminta bantuan tambahan jika diperlukan.
Berikan informasi lokasi dan kondisi terkini.
5. Menjaga Kewaspadaan Selama Proses Perbaikan
Posisi satpam harus strategis, yaitu dapat mengawasi kendaraan, uang, dan lingkungan sekitar sekaligus.
Jika ada tanda-tanda mencurigakan, segera ambil tindakan preventif, seperti meminta bantuan atau mengamankan uang dan orang ke lokasi yang lebih aman.
6. Evakuasi Jika Diperlukan
Jika lokasi dirasa terlalu rawan atau sulit dijaga, lebih baik memindahkan aset (uang) dan penyetor ke lokasi aman sambil menunggu bantuan.
Catatan Penting:
Selalu utamakan keselamatan jiwa daripada aset.
Jika membawa senjata, satpam harus menggunakannya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dan hanya jika situasi benar-benar darurat.
Pahami bahwa komunikasi cepat dengan pihak keamanan adalah kunci untuk mengatasi situasi ini dengan baik.
Jika satpam menghadapi situasi di mana kendaraan pengawalan dihentikan oleh perampok, tindakan yang diambil harus sesuai dengan prosedur keamanan, penilaian situasi, dan prioritas keselamatan jiwa. Berikut langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan:
1. Prioritaskan Keselamatan Jiwa
Jangan melakukan perlawanan secara gegabah, terutama jika perampok bersenjata dan jumlah mereka lebih banyak.
Keselamatan penyetor, driver, dan diri sendiri adalah yang utama.
2. Tetap Tenang dan Amati Situasi
Jangan panik, perhatikan jumlah perampok, senjata yang mereka gunakan, dan cara mereka bertindak.
Jika memungkinkan, catat ciri-ciri fisik, kendaraan, atau hal lain yang dapat digunakan untuk identifikasi.
3. Ikuti Instruksi Perampok Jika Dipaksa
Jika perampok meminta uang atau aset, utamakan kepatuhan untuk menghindari kekerasan.
Hindari tindakan yang dapat memprovokasi perampok atau memperburuk situasi.
4. Lindungi Penyetor dan Driver
Pastikan driver dan penyetor tidak bertindak sembarangan yang dapat memicu agresi perampok.
Jika memungkinkan, posisikan diri Anda di antara perampok dan orang yang Anda lindungi tanpa menimbulkan ancaman.
5. Gunakan Senjata Hanya Jika Situasi Memungkinkan
Jika membawa senjata dan yakin bisa melawan tanpa risiko besar terhadap keselamatan jiwa, lakukan tindakan defensif.
Namun, jika jumlah perampok lebih banyak atau mereka bersenjata lengkap, lebih baik tidak melakukan perlawanan terbuka.
6. Laporkan Kejadian Secepatnya
Setelah perampok pergi, segera hubungi kantor, polisi, atau pihak berwenang terdekat.
Laporkan lokasi, waktu kejadian, jumlah perampok, senjata yang digunakan, dan barang yang dirampas.
7. Lindungi Barang Bukti
Jangan menyentuh atau memindahkan barang yang mungkin digunakan sebagai bukti (misalnya, barang yang ditinggalkan perampok atau jejak kendaraan mereka).
8. Evaluasi dan Lakukan Koordinasi
Setelah situasi aman, satpam harus menyusun laporan kejadian secara rinci untuk membantu proses investigasi.
Koordinasikan dengan atasan atau instansi untuk mengkaji ulang prosedur keamanan agar kejadian serupa dapat dicegah.
Catatan Penting:
Jika pengawalan melibatkan uang dalam jumlah besar, pastikan sebelumnya ada protokol pengawalan ketat, seperti penggunaan kendaraan lapis baja atau pendampingan polisi.
Keselamatan nyawa selalu menjadi prioritas utama. Melakukan perlawanan tanpa perhitungan hanya akan memperbesar risiko bagi semua pihak.
Musiknya sangat menggangu ndan.
Siap, terimakasih kritik dan saran nya ndan.
Pak Yudi lokasi mana kerjanya
Siap, di perkantoran dinas ndan. Kalimantan Selatan.
Berapa Tinggi satpam
165 cm untuk laki laki
160cm untuk perempuan.
Tapi kembali lagi setiap perusahaan memiliki aturan berbeda tentang syarat rekrutmen satpam.
Tambahan :
Tinggi badan untuk satpam di Indonesia biasanya bervariasi, namun sering kali ada standar minimum yang ditetapkan oleh perusahaan atau lembaga yang mempekerjakan mereka. Secara umum, beberapa kriteria yang sering digunakan adalah:
Pria: minimal 165 cm hingga 170 cm
Wanita: minimal 160 cm
Namun, persyaratan ini bisa berbeda tergantung kebijakan perusahaan atau jenis pekerjaan yang dilakukan. Beberapa perusahaan atau instansi pemerintah mungkin memiliki kriteria khusus, terutama untuk tugas keamanan di lokasi yang lebih sensitif atau penting.