Teruskanlah menjelaskan kepada umat sehingga paham tentang syariat dan pelaksanaan ibadah dengan tauhid yg benar sukses selalu pak ustadz semoga Allah memudahkan aamiin
1. memahami posisi dan metode Imam ibnul jauzi memahami dasar pemikiran Ibnul Jauzi: • Beliau menolak penafsiran literal terhadap ayat-ayat mutasyabihat karena khawatir dpt menyerupai Allah dgn makhluk-Nya (tasybih). • Ibnul Jauzi lebih cenderung pd metode ta’wil atau tafwidh dlm menjelaskan sifat-sifat Allah. *BANTAHAN TERHADAP PEMIKIRAN IBNUL JAUZI, YAKNI : KELEMAHAN ATAU KETDKKONSISTENANNYA BERDASARKAN DALIL DARI AL-QUR'AN, HADIS, DAN PENDPT ULAMA LAINNYA* 2. Menggunakan Dalil Al-Qur'an dan Hadis Secara Langsung *Bantahan terhadap pandangan Ibnul Jauzi, SALAFY merujuk pd ayat-ayat yang menegaskan bahwa Allah memiliki sifat-sifat tertentu. Misalnya* : • Ayat-ayat sifat seperti "wajah Allah": "Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya." (QS. Al-Qashash: 88) • Ayat-ayat lain yang menyebutkan sifat Allah secara spesifik: "Dan tangan Allah berada di atas tangan-tangan mereka." (QS. Al-Fath: 10) Pendekatan ini menekankan bahwa sifat-sifat Allah disebutkan dlm Al-Qur'an dgn bhs yang jelas dan harus diterima sebagaimana adanya tanpa menakwilkannya secara jauh dari makna zahir, sebagaimana yang dianut oleh ulama salaf dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. 3. Mengutip Pendpt Salaf tentang Sifat Allah Ulama salaf seperti Imam Malik, Imam Ahmad bin Hanbal, dan lainnya menekankan pentingnya menerima sifat-sifat Allah sebagaimana adanya tanpa menyerupakannya dgn makhluk (bilā kaifa). Misalnya: • Imam Malik ketika ditanya tentang istiwa’ Allah mengatakan: “Istiwa’ itu diketahui, kaifiyahnya tdk diketahui, mengimaninya wajib, dan bertanya tentangnya adalah bid’ah.” Pendpt ini bisa digunakan utk menekankan bahwa memahami sifat Allah secara zahir (itsbat sifat) adalah metode yang lebih dekat dgn manhaj salaf daripd ta’wil. 4. Menunjukkan Konsekuensi dari Pendekatan Ta’wil *PENDEKATAN TA’WIL YANG DIUSUNG IBNUL JAUZI DPT DIANGGAP MEMBUKA RUANG UTK MENAFSIRKAN SIFAT-SIFAT ALLAH DGN CARA YANG SPEKULATIF. INI BISA MENJADI PINTU MASUK KE DLM PENYIMPANGAN YANG LEBIH BESAR. CONTOH ARGUMEN* : • Jika semua sifat Allah ditakwilkan, bagaimana memastikan bahwa maknanya tetap sesuai dgn maksud Al-Qur'an dan Hadis? • Apakah ta’wil terhadap sifat seperti "wajah" atau "tangan" tdk bertentangan dgn prinsip kejelasan bhs Al-Qur'an? 5. Menggunakan Kritik Terhadap Kontradiksi Pendekatan Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis sering mengkritik kelompok tertentu, tetapi pendekatan ta’wil yang beliau usung sendiri bisa dianggap bertentangan dgn prinsip yang beliau pegang, yaitu menjaga kesucian teks syariat. Beberapa poin kritik yang dpt diajukan: • Mengapa sifat Allah tertentu (seperti "wajah") harus ditakwil, tetapi sifat-sifat lain (seperti "mendengar" dan "melihat") diterima secara zahir? • Apakah ta’wil tdk termasuk dlm bentuk lain dari spekulasi yang beliau kritik pd kelompok lain? 6. Menyampaikan Konsistensi Ahlus Sunnah dlm Memahami Sifat Allah Pendekatan yang digunakan oleh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, terutama dari kalangan salaf, adalah konsisten dlm: • Menetapkan sifat Allah sebagaimana disebutkan dlm Al-Qur'an dan Hadis. • Tdk menyerupakan Allah dgn makhluk-Nya (tasybih). • Tdk menolak atau menakwil sifat-sifat Allah secara jauh dari makna zahir. Pendekatan ini dianggap lebih menjaga kejelasan syariat dan menghindari spekulasi yang tdk perlu. Kesimpulan Bantahan kepd Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis : 1. Menegaskan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan Hadis yang menunjukkan bahwa sifat-sifat Allah harus diterima sebagaimana adanya. 2. Mengutip pendpt ulama salaf yang mendukung metode itsbat. 3. Menunjukkan kelemahan atau inkonsistensi pendekatan ta’wil yang dianut Ibnul Jauzi. 4. Menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang konsisten dan sesuai dgn pemahaman salaf dlm memahami sifat Allah. ALLAHUA’LAM
Di Arab Saudi yang Sering Menuduh Ulama2 Mekkah dan Madinah dengan sebutan Wahabi adalah Orang2 Syi'ah.....jangan lupa Imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi itu Bermanhaj Salaf atau kalian sebut Wahabi
Alhamdulillah... ustadz Nuruddin selalu konsisten menyampaikan ilmu² berdasarkan kitab² dan referensi yg jelas!!! Semoga Allah senantiasa menjaga antum ❤❤❤
Alhamdulillah, syukran Ustdz M Nuruddin... Atas penjelasan yg sangat jelas, shg umat Islam tercerahkan, shg tdk tersesat dr pemahaman sekte fitnah akhir jaman wahabi bin Nazed. Lanjutkan ustdz M Nuruddin, abaikan gonggongan hina sekte tsb. iblis pasti kepanasan terhadap sebuah kebenaran.
Wkwkw baru ngaji skrg ya mas? nurudin baru buat video skrg, bantahan dari ustadz salafi videonya 4 tahun lalu.. jd bagi kami ini orng ngaji nya kurang jauh kwkwkw
@@ariefirawan1586 meriang ya😆😆, sdh jls itu kitab murid ibnu taymiah yg dibaca,bagaimana beliau ibnu zauji mnykapi ayat2 sifat yg mutasyabihat dgn methode tafwid dan ta'wil.
tolong dibantah.. 1. memahami posisi dan metode Imam ibnul jauzi memahami dasar pemikiran Ibnul Jauzi: • Beliau menolak penafsiran literal terhadap ayat-ayat mutasyabihat karena khawatir dpt menyerupai Allah dgn makhluk-Nya (tasybih). • Ibnul Jauzi lebih cenderung pd metode ta’wil atau tafwidh dlm menjelaskan sifat-sifat Allah. *BANTAHAN TERHADAP PEMIKIRAN IBNUL JAUZI, YAKNI : KELEMAHAN ATAU KETDKKONSISTENANNYA BERDASARKAN DALIL DARI AL-QUR'AN, HADIS, DAN PENDPT ULAMA LAINNYA* 2. Menggunakan Dalil Al-Qur'an dan Hadis Secara Langsung *Bantahan terhadap pandangan Ibnul Jauzi, SALAFY merujuk pd ayat-ayat yang menegaskan bahwa Allah memiliki sifat-sifat tertentu. Misalnya* : • Ayat-ayat sifat seperti "wajah Allah": "Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya." (QS. Al-Qashash: 88) • Ayat-ayat lain yang menyebutkan sifat Allah secara spesifik: "Dan tangan Allah berada di atas tangan-tangan mereka." (QS. Al-Fath: 10) Pendekatan ini menekankan bahwa sifat-sifat Allah disebutkan dlm Al-Qur'an dgn bhs yang jelas dan harus diterima sebagaimana adanya tanpa menakwilkannya secara jauh dari makna zahir, sebagaimana yang dianut oleh ulama salaf dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. 3. Mengutip Pendpt Salaf tentang Sifat Allah Ulama salaf seperti Imam Malik, Imam Ahmad bin Hanbal, dan lainnya menekankan pentingnya menerima sifat-sifat Allah sebagaimana adanya tanpa menyerupakannya dgn makhluk (bilā kaifa). Misalnya: • Imam Malik ketika ditanya tentang istiwa’ Allah mengatakan: “Istiwa’ itu diketahui, kaifiyahnya tdk diketahui, mengimaninya wajib, dan bertanya tentangnya adalah bid’ah.” Pendpt ini bisa digunakan utk menekankan bahwa memahami sifat Allah secara zahir (itsbat sifat) adalah metode yang lebih dekat dgn manhaj salaf daripd ta’wil. 4. Menunjukkan Konsekuensi dari Pendekatan Ta’wil *PENDEKATAN TA’WIL YANG DIUSUNG IBNUL JAUZI DPT DIANGGAP MEMBUKA RUANG UTK MENAFSIRKAN SIFAT-SIFAT ALLAH DGN CARA YANG SPEKULATIF. INI BISA MENJADI PINTU MASUK KE DLM PENYIMPANGAN YANG LEBIH BESAR. CONTOH ARGUMEN* : • Jika semua sifat Allah ditakwilkan, bagaimana memastikan bahwa maknanya tetap sesuai dgn maksud Al-Qur'an dan Hadis? • Apakah ta’wil terhadap sifat seperti "wajah" atau "tangan" tdk bertentangan dgn prinsip kejelasan bhs Al-Qur'an? 5. Menggunakan Kritik Terhadap Kontradiksi Pendekatan Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis sering mengkritik kelompok tertentu, tetapi pendekatan ta’wil yang beliau usung sendiri bisa dianggap bertentangan dgn prinsip yang beliau pegang, yaitu menjaga kesucian teks syariat. Beberapa poin kritik yang dpt diajukan: • Mengapa sifat Allah tertentu (seperti "wajah") harus ditakwil, tetapi sifat-sifat lain (seperti "mendengar" dan "melihat") diterima secara zahir? • Apakah ta’wil tdk termasuk dlm bentuk lain dari spekulasi yang beliau kritik pd kelompok lain? 6. Menyampaikan Konsistensi Ahlus Sunnah dlm Memahami Sifat Allah Pendekatan yang digunakan oleh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, terutama dari kalangan salaf, adalah konsisten dlm: • Menetapkan sifat Allah sebagaimana disebutkan dlm Al-Qur'an dan Hadis. • Tdk menyerupakan Allah dgn makhluk-Nya (tasybih). • Tdk menolak atau menakwil sifat-sifat Allah secara jauh dari makna zahir. Pendekatan ini dianggap lebih menjaga kejelasan syariat dan menghindari spekulasi yang tdk perlu. Kesimpulan Bantahan kepd Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis : 1. Menegaskan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan Hadis yang menunjukkan bahwa sifat-sifat Allah harus diterima sebagaimana adanya. 2. Mengutip pendpt ulama salaf yang mendukung metode itsbat. 3. Menunjukkan kelemahan atau inkonsistensi pendekatan ta’wil yang dianut Ibnul Jauzi. 4. Menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang konsisten dan sesuai dgn pemahaman salaf dlm memahami sifat Allah. ALLAHUA’LAM
Unik sekali Islam di negri ini.. terutama ulama ustad lokal.ketika mereka berilmu mereka tidak lupa beradab.yaitu adab lokal yg tumbuh subur di negri ini.mereka yg tak bisa bilang "tidak"mengganti dg kata atau kalimat yg di anggap lebih sopan untuk tidak menyinggung orang lain.namun ini di anggap kelemahan oleh pemuda sekarang di anggap bertele tele tidak to the point.. konsekuensi nya bahasa kita sangat kaya dalam karya sastra maupun kitab kitab agama.dan kita juga lebih mampu menyelami makna dalam Alquran dan Sunnah ..ini terbukti dr banyak nya perbedaan pandangan namun tetap dalam kerukunan..coba lihat bangsa Arab..satu bahasa satu agama namun perang dan pertikaian sering di mulai dari hal hal seperti ini..dari jaman dulu sampai sekarang..
Hadist yg sulit bagi kaum wahabi untuk menerimanya... Nabi saw mendoakan ibnu Abbas,"Ya Allah,pahamkanlah ibnu Abbas perkara agama dan ajarilah ia tentang takwil" [HR Bukhari- Muslim]
@ronalhasan584 Ya benar..nabi mendoakan ibnu abas,dan metodenya di ikuti oleh ulama ahlusunnah waljamaah,jadi kitalah yg sebenarnya mengikuti para salaf
@@UkiIkhwan nah ketahuan kan siapa yang paling Indah dalam bertutur dan yang benar dalam penyampaian dan mengklarifikasi segera kalo ada kesalahan bukan malah mempertahankan apalagi sampai memberi pembenaran terhadap argumen yang ngawur
@@JokiKalontong ente mau cari pembenaran gimana bos? Saya mls ladeni wahaboy, percuma...karena kaum kalian tak bisa dinasehati, tak mau dengar pendapat orang lain.
Ibnul Jauzi adalah satu diantara murid-murid Syaikh Abdul Qodir Al Jailani, beliau ahli Hadis, yang lain diantaranya Ibnu Qudamah Al Muqaddasi. Keduanya lebih senior dari Ibnu Taimiyyah
@@ArisMaryantoOfficial betul, dalam kitab itu beliau berkata "Kami tidak menakwilkan sifat-sifat Allah, dan kami tidak menafikan sifat-sifat-Nya, serta tidak menanyakan bagaimana-Nya." Namun, dalam kitab tersebut, Ibnu qudamah tidak menolak takwil secara mutlak. Beliau berkata, "Kami tidak menakwilkan sifat-sifat Allah kecuali jika ada dalil yang jelas yang menunjukkannya, dan kami tidak menafikan sifat-sifat-Nya." Takwil yang ditolak oleh Ibnu Qudamah dan Ulama Ahlussunah yang lain adalah seperti yang beliau paparkan "Kami tidak menerima takwil yang tidak didasari oleh dalil, dan kami mengingkari takwil yang bertentangan dengan makna zahir dari ayat atau hadis yang sahih."
@@antomadukelulut2728 Ibnu Qudamah Rahimahumullah tidak mengimani Tangan, Wajah sebagai fisik. Sekedar mengimani, tanpa mentakwil tanpa dalil, tanpa menanyakan bagaimana. ومن صفات الله تعالى التي ورد بها الكتاب والسنة : الوجه ، واليد ، والنفس ، قال الله تعالى : (كل شيء هالك إلا وجهه) [القصص : 88] ، وقال : (ما منعك أن تسجد لما خلقت بيدي) [ص : 75] ، وقال : (وتعلم ما في نفسي ولا أعلم ما في نفسك) [المائدة : 116] . فنحن نؤمن بذلك ، ونصدق به ، من غير كيف ولا معنى ، ولا نرد شيئاً منه ، ونعلم أن ما جاء به الرسول حق ، ولا نرده ، ولا نحرفه ، ولا نشبهه بصفات المخلوقين ، ونعلم أن الله سبحانه لا شبيه له ولا نظير له ، قال الله تعالى : (ليس كمثله شيء وهو السميع البصير) [الشورى : 11]
Rasulullah shalallahu alaihi wassallam sdh menetapkan kurun Salaf sbg kurun terbaik. Sunni Ahlussunnah Wal Jamaah memilih utk mengikuti apa yg telah ditetapkan oleh Baginda Nabi shalallahu alaihi wassallam, baik dlm perkara USHUL dan FURU'-nya. Apakah anda ingin menyatakan bahwa PILIHAN mengikuti apa yg telah DITETAPKAN oleh Baginda Nabi shalallahu alaihi wassallam itu berbeda dengan PILIHAN Allah subhanahu wata'ala?!? Para Salaf yg Mulia telah menuliskan di banyak kitabnya, sebagaimana perkataan Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah dlm video ini, metode Tafwidh dan Takwil terkait ayat2 Sifat berkenaan dgn Dzat Allah subhanahu wata'ala. Lalu bgmn mungkin datang segolongan orang belakangan di akhir zaman yg berkeras menolak kedua metode Salaf itu, lalu memaksakan pemahaman Tasybih-Tajsim nya? Padahal aqidah Tasybih-Tajsim tidaklah pernah disebut dlm konsep Aqidah para Salaf kecuali mereka disebut sbg golongan ahlulbid'ah...!!! Semoga anda dan kita semua bisa mendapat Manfaat dari apa2 yg diulas oleh Ust. Nuruddin dlm rangka penguatan Iman dan Aqidah yg lurus. Insya Allah...
Trs suarakan kebenaran ustadz Nurudin agar umat tidak di sesatkan oleh Wahabi . Antum sama sprti kemunculan pesulap merah pada dunia perdukunan . Sngt di takuti
@@Azizparadi-z8e template jawaban org wahabi, selalu seolah-olah apa yg disebutkan ulama kepada mereka hanya fitnah, wahabi itu dimana mana dibntah, karena tdk sesuai ajaran Rasulullah
Dalam kitab Tablis iblis tersebut juga menyebutkan, berkata sufyan berkata: "bid'ah lebih lebih disukai iblis dari pada maksiat, dan maksiat orang bertaubat darinya, sedangkan bid'ah orang tidak akan taubat darinya."
Ibnul jauzi al hambali resah dg az zaghuni dan abu yakla yg mengusung akidah tajsim yg mencoreng madhab hambali karena tdk sesuai imam ahmad.tp yg diikuti mayoritas pengikut madhab hambali adalah az zaghuni dan abu yakla bukan ibnul jauzi.ibnu taimiyah datang belakangan mengukuhkan akidah abu yakla dan azzaghuni sbg aqidah pengikut madhab hambali shg semua pengikut hambali tdk dikatakan kecuali berakidah tajsim .
Lanjut terus ust, upload terus kajian kajian nya, biar semua menyampaikan argumen nya, berbeda tidak apa apa tapi tetap bersaudara seiman sebangsa dan negara…. Bhinneka tunggal ika….
AlhamduliLlaah mumtaz, yaa sidi. Semakin bagus dengan tambahan slide-slide maroji' nya. keren sekali 😁 Semoga semakin berkembang lagi variasi editingnya, supaya lebih detail lagi.
tolong dibantah, berikut ini: 1. memahami posisi dan metode Imam ibnul jauzi memahami dasar pemikiran Ibnul Jauzi: • Beliau menolak penafsiran literal terhadap ayat-ayat mutasyabihat karena khawatir dpt menyerupai Allah dgn makhluk-Nya (tasybih). • Ibnul Jauzi lebih cenderung pd metode ta’wil atau tafwidh dlm menjelaskan sifat-sifat Allah. *BANTAHAN TERHADAP PEMIKIRAN IBNUL JAUZI, YAKNI : KELEMAHAN ATAU KETDKKONSISTENANNYA BERDASARKAN DALIL DARI AL-QUR'AN, HADIS, DAN PENDPT ULAMA LAINNYA* 2. Menggunakan Dalil Al-Qur'an dan Hadis Secara Langsung *Bantahan terhadap pandangan Ibnul Jauzi, SALAFY merujuk pd ayat-ayat yang menegaskan bahwa Allah memiliki sifat-sifat tertentu. Misalnya* : • Ayat-ayat sifat seperti "wajah Allah": "Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya." (QS. Al-Qashash: 88) • Ayat-ayat lain yang menyebutkan sifat Allah secara spesifik: "Dan tangan Allah berada di atas tangan-tangan mereka." (QS. Al-Fath: 10) Pendekatan ini menekankan bahwa sifat-sifat Allah disebutkan dlm Al-Qur'an dgn bhs yang jelas dan harus diterima sebagaimana adanya tanpa menakwilkannya secara jauh dari makna zahir, sebagaimana yang dianut oleh ulama salaf dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. 3. Mengutip Pendpt Salaf tentang Sifat Allah Ulama salaf seperti Imam Malik, Imam Ahmad bin Hanbal, dan lainnya menekankan pentingnya menerima sifat-sifat Allah sebagaimana adanya tanpa menyerupakannya dgn makhluk (bilā kaifa). Misalnya: • Imam Malik ketika ditanya tentang istiwa’ Allah mengatakan: “Istiwa’ itu diketahui, kaifiyahnya tdk diketahui, mengimaninya wajib, dan bertanya tentangnya adalah bid’ah.” Pendpt ini bisa digunakan utk menekankan bahwa memahami sifat Allah secara zahir (itsbat sifat) adalah metode yang lebih dekat dgn manhaj salaf daripd ta’wil. 4. Menunjukkan Konsekuensi dari Pendekatan Ta’wil *PENDEKATAN TA’WIL YANG DIUSUNG IBNUL JAUZI DPT DIANGGAP MEMBUKA RUANG UTK MENAFSIRKAN SIFAT-SIFAT ALLAH DGN CARA YANG SPEKULATIF. INI BISA MENJADI PINTU MASUK KE DLM PENYIMPANGAN YANG LEBIH BESAR. CONTOH ARGUMEN* : • Jika semua sifat Allah ditakwilkan, bagaimana memastikan bahwa maknanya tetap sesuai dgn maksud Al-Qur'an dan Hadis? • Apakah ta’wil terhadap sifat seperti "wajah" atau "tangan" tdk bertentangan dgn prinsip kejelasan bhs Al-Qur'an? 5. Menggunakan Kritik Terhadap Kontradiksi Pendekatan Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis sering mengkritik kelompok tertentu, tetapi pendekatan ta’wil yang beliau usung sendiri bisa dianggap bertentangan dgn prinsip yang beliau pegang, yaitu menjaga kesucian teks syariat. Beberapa poin kritik yang dpt diajukan: • Mengapa sifat Allah tertentu (seperti "wajah") harus ditakwil, tetapi sifat-sifat lain (seperti "mendengar" dan "melihat") diterima secara zahir? • Apakah ta’wil tdk termasuk dlm bentuk lain dari spekulasi yang beliau kritik pd kelompok lain? 6. Menyampaikan Konsistensi Ahlus Sunnah dlm Memahami Sifat Allah Pendekatan yang digunakan oleh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, terutama dari kalangan salaf, adalah konsisten dlm: • Menetapkan sifat Allah sebagaimana disebutkan dlm Al-Qur'an dan Hadis. • Tdk menyerupakan Allah dgn makhluk-Nya (tasybih). • Tdk menolak atau menakwil sifat-sifat Allah secara jauh dari makna zahir. Pendekatan ini dianggap lebih menjaga kejelasan syariat dan menghindari spekulasi yang tdk perlu. Kesimpulan Bantahan kepd Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis : 1. Menegaskan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan Hadis yang menunjukkan bahwa sifat-sifat Allah harus diterima sebagaimana adanya. 2. Mengutip pendpt ulama salaf yang mendukung metode itsbat. 3. Menunjukkan kelemahan atau inkonsistensi pendekatan ta’wil yang dianut Ibnul Jauzi. 4. Menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang konsisten dan sesuai dgn pemahaman salaf dlm memahami sifat Allah. ALLAHUA’LAM
coba bantah tulisan berikut ya .. 1. memahami posisi dan metode Imam ibnul jauzi memahami dasar pemikiran Ibnul Jauzi: • Beliau menolak penafsiran literal terhadap ayat-ayat mutasyabihat karena khawatir dpt menyerupai Allah dgn makhluk-Nya (tasybih). • Ibnul Jauzi lebih cenderung pd metode ta’wil atau tafwidh dlm menjelaskan sifat-sifat Allah. *BANTAHAN TERHADAP PEMIKIRAN IBNUL JAUZI, YAKNI : KELEMAHAN ATAU KETDKKONSISTENANNYA BERDASARKAN DALIL DARI AL-QUR'AN, HADIS, DAN PENDPT ULAMA LAINNYA* 2. Menggunakan Dalil Al-Qur'an dan Hadis Secara Langsung *Bantahan terhadap pandangan Ibnul Jauzi, SALAFY merujuk pd ayat-ayat yang menegaskan bahwa Allah memiliki sifat-sifat tertentu. Misalnya* : • Ayat-ayat sifat seperti "wajah Allah": "Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya." (QS. Al-Qashash: 88) • Ayat-ayat lain yang menyebutkan sifat Allah secara spesifik: "Dan tangan Allah berada di atas tangan-tangan mereka." (QS. Al-Fath: 10) Pendekatan ini menekankan bahwa sifat-sifat Allah disebutkan dlm Al-Qur'an dgn bhs yang jelas dan harus diterima sebagaimana adanya tanpa menakwilkannya secara jauh dari makna zahir, sebagaimana yang dianut oleh ulama salaf dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. 3. Mengutip Pendpt Salaf tentang Sifat Allah Ulama salaf seperti Imam Malik, Imam Ahmad bin Hanbal, dan lainnya menekankan pentingnya menerima sifat-sifat Allah sebagaimana adanya tanpa menyerupakannya dgn makhluk (bilā kaifa). Misalnya: • Imam Malik ketika ditanya tentang istiwa’ Allah mengatakan: “Istiwa’ itu diketahui, kaifiyahnya tdk diketahui, mengimaninya wajib, dan bertanya tentangnya adalah bid’ah.” Pendpt ini bisa digunakan utk menekankan bahwa memahami sifat Allah secara zahir (itsbat sifat) adalah metode yang lebih dekat dgn manhaj salaf daripd ta’wil. 4. Menunjukkan Konsekuensi dari Pendekatan Ta’wil *PENDEKATAN TA’WIL YANG DIUSUNG IBNUL JAUZI DPT DIANGGAP MEMBUKA RUANG UTK MENAFSIRKAN SIFAT-SIFAT ALLAH DGN CARA YANG SPEKULATIF. INI BISA MENJADI PINTU MASUK KE DLM PENYIMPANGAN YANG LEBIH BESAR. CONTOH ARGUMEN* : • Jika semua sifat Allah ditakwilkan, bagaimana memastikan bahwa maknanya tetap sesuai dgn maksud Al-Qur'an dan Hadis? • Apakah ta’wil terhadap sifat seperti "wajah" atau "tangan" tdk bertentangan dgn prinsip kejelasan bhs Al-Qur'an? 5. Menggunakan Kritik Terhadap Kontradiksi Pendekatan Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis sering mengkritik kelompok tertentu, tetapi pendekatan ta’wil yang beliau usung sendiri bisa dianggap bertentangan dgn prinsip yang beliau pegang, yaitu menjaga kesucian teks syariat. Beberapa poin kritik yang dpt diajukan: • Mengapa sifat Allah tertentu (seperti "wajah") harus ditakwil, tetapi sifat-sifat lain (seperti "mendengar" dan "melihat") diterima secara zahir? • Apakah ta’wil tdk termasuk dlm bentuk lain dari spekulasi yang beliau kritik pd kelompok lain? 6. Menyampaikan Konsistensi Ahlus Sunnah dlm Memahami Sifat Allah Pendekatan yang digunakan oleh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, terutama dari kalangan salaf, adalah konsisten dlm: • Menetapkan sifat Allah sebagaimana disebutkan dlm Al-Qur'an dan Hadis. • Tdk menyerupakan Allah dgn makhluk-Nya (tasybih). • Tdk menolak atau menakwil sifat-sifat Allah secara jauh dari makna zahir. Pendekatan ini dianggap lebih menjaga kejelasan syariat dan menghindari spekulasi yang tdk perlu. Kesimpulan Bantahan kepd Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis : 1. Menegaskan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan Hadis yang menunjukkan bahwa sifat-sifat Allah harus diterima sebagaimana adanya. 2. Mengutip pendpt ulama salaf yang mendukung metode itsbat. 3. Menunjukkan kelemahan atau inkonsistensi pendekatan ta’wil yang dianut Ibnul Jauzi. 4. Menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang konsisten dan sesuai dgn pemahaman salaf dlm memahami sifat Allah. ALLAHUA’LAM
Jazakumullah khoiron Ustadz Muhammad Nuruddin, sangat mencerahkan, semoga saudara-saudara wahabi diberi hidayah kembali ke ajaran Ahlussunnah wal jama'ah.. Aamiin
Rasulullah shalallahu alaihi wassallam sdh menetapkan kurun Salaf sbg kurun terbaik. Sunni Ahlussunnah Wal Jamaah memilih utk mengikuti apa yg telah ditetapkan oleh Baginda Nabi shalallahu alaihi wassallam, baik dlm perkara USHUL dan FURU'-nya. Para Salaf yg Mulia telah menuliskan di banyak kitabnya, sebagaimana perkataan Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah dlm video ini, metode Tafwidh dan Takwil terkait ayat2 Sifat berkenaan dgn Dzat Allah subhanahu wata'ala. Lalu bgmn mungkin datang segolongan orang belakangan di akhir zaman yg berkeras menolak kedua metode Salaf itu, lalu memaksakan pemahaman Tasybih-Tajsim nya? Padahal aqidah Tasybih-Tajsim tidaklah pernah disebut dlm konsep Aqidah para Salaf kecuali mereka (yg beraqidah Tasybih-Tajsim) disebut sbg golongan ahlulbid'ah...!!! Semoga kita semua bisa mendapat Manfaat dari apa2 yg diulas oleh Ust. Nuruddin dlm rangka penguatan Iman dan Aqidah yg lurus. Insya Allah... Allahu a'lam bishowab
ada channel aswaja lain yg juga ga kalah bagus, yaitu chanel : Sanie Uye , Zaini, dan A.Afandi...mereka jg menjelaskan dg referensi kitab2 ulama dg detil
YAAAH,AKAN BANYAK LAGI YG KELOJOTAN DGN KONTEN INI😂😂 TETAP SEMANGAT USTAD,GAAASSS🔥🔥🔥🔥👍👍👍❤️❤️❤️ HANCURKAN AQIDAH2 TAJSIM YG SANGAT MENODAI KEMAHASUCIAN ALLAH SWT🔥🔥🔥🔥
Umroh haji nya ke iran aja ka, syiqh punya kakbah jg tuh mereka haha. karena mekkah madinah Allah amanahkan ke wahabi...dan akan berkuasa selamanya sampe kiamat. Kok bisa tau akan berkuasa sampe kiamat? Ya kita tau fakta bahwa makin kesini pemerintah mekkah madinah makin kuat, dibantu pemerintah saudi yg mulai berkuasa didunia ini...pemahaman aqidah agama yg murni akan tetap di mekkah madinah
@nazhif.as1738 sayangnya, pemerintahan bani saud dan para kacungnya tdk bisa menjaga kesucian tanah arab khususnya arab saudi dengan menggelar konser musik terbesar d dunia...sungguh amanah para wahabi itu🤣🤣🤣
@@Master-5XMselain bumi ya berarti langit mas, langit gk bertepi dan ber arah, klo di katakn di atas langit berarti itu pernyatan falacy, bahwa langit itu gk berarah
Nurudin itu penguasaan bahasa Arabnya mmg kurang. Tempo hari tentang "nis-yaan", dia taunya nis-yaan itu maknanya cuma "lupa" doang, habis itu lgsg nyalah2in Wahabi. Pdhl kata nis-yaan itu juga bermakna "tark" (membiarkan/meninggalkan). Alih2 merasa menang, malah mempertontonkan kejahilannya dalam bahasa Arab. Fatal bener. Doktor lulusan Al Azhar kok kualitasnya gitu ya?
@@orangbiasa5629 😂😂😂 Oh jadi boleh toh cari padanan kata yg lain... Kalo gitu boleh juga dong kata "istiwa" dicari padanannya😅 Tapi kok ada gerombolan yg berkeras menolak "istiwa", "wajhullah", dll, utk dimaknai selain dari yg mereka pahami? Jika pakai kaidah ente, apakah itu berarti gerombolan tsb juga ga paham bahasa Arab?
@@krisyanharyadi Silakan apa makna kata "istawa" yg terkait dgn huruf "alaa" (على) Karena perhatikan setiap kata "istawa" berkenaan dgn Allah selalu terkait dgn huruf على. Monggo mase, ditunggu.
Doa Rasulullah untuk Ibn Abbas ١٧ - اللَّهمَّ فقِّههُ في الدِّينِ، وعلِّمهُ التَّأويلَ الراوي: عبدالله بن عباس • صحيح • أخرجه البخاري (١٤٣)، ومسلم (٢٤٧٧) مختصراً، وأحمد (٢٣٩٧) واللفظ له.
Assalamu'alaikum ustadz, kalau mau buka donasi untuk keberlangsungan dakwah yang ustadz jalani, bisa pakai website trakteer atau yang lainnya. Siapa tahu membutuhkan, mohon maaf bila ada salah² kata
maasyaAllah sekarang mah udah ada potongan teks nya muncul di layar, berarti komen saya di video sebelumnya di baca sama ustadz Nuruddin barakallah ustadz 🔥
Membahas kesalahan seorang ulama namun tidak langsung merujuk kepada kitab ulama yang bersangkutan. Saran kami: Bawakan kitabnya, kemudian bacakan, lalu datangkan kitab referensi bantahannya.
UST. NURUDDIN VS SALAFY. PILIH MANA? Ya Allooh... Begitu banyak Teman-Teman Salafy yang mengkritik balik video-video dari Ust. Muhammad Nurudin. Bila kita lihat, kedua-duanya sama-sama menggunakan dalil-dalil Al-Qur'an dan As-Sunah. Sehingga kita sebagai orang awam mungkin jadi bingung, mana yang lebih patut untuk diikuti. Tapi ada satu hal yang begitu beda. Yaitu: Kebanyakan video-video Teman-Teman Salafy (walau tidak semuanya) ada narasi tulisan maupun ucapan merendahkan, meremehkan, bahkan hingga menghina-hina Ust. Muhammad Nurudin. Atau setidaknya nampak adanya kebencian pada wajahnya. Ya Allooh... Astaghfirulloohal adzim... Astaghfirulloohal adzim... Sebaliknya, kita bisa melihat bagaimana akhlak dan sopan santun yang sangat dijaga oleh Ust. Muhammad Nurudin. Bahkan beliau ketika akan membuat video kritikan kepada Imām Ibnu Taimiyah Rohmatulloh 'alaih, atau kritikan kepada Seykh Utsaimin Rohmatulloh 'alaih, beliau berkirim fatihah dulu untuk beliau berdua. Masya Allooh... Masya Allooh... Walaupun Ust. Muhammad Nurudin mengkritik pendapat mereka, tapi beliau tetap menjaga adab kepada Ulama'-Ulama' besar tersebut. Masya Allooh... Darisini, kita bisa menyimpulkan, sebaiknya kepada pihak yang mana kita berlabuh?... WAlloohu a'lam bissowab. #Santri_Lirboyo
@@Abdullah-dj7cc Ngebantah atau ngebacot, oom😂 Mosok ngebantah modelnya kayak buzzer, tendensius dgn menyudutkan personality yg mengajukan dalil... Ga bisa bahasa Arab lah, Syiah lah, filsafat lah, dan lah-lah yg lain. Eeehhh Ujung2nya melarang jemaatnya utk mendengar Kajian dari pihak lain 😂😂😂 Itu mah bukan ngebantah tapi ngedoktrin, oom... 😂😂😂
Saya rasa karena ustadz belajar di mesir lebih blend pemahamannya. Jujur ustadz, saya juga awal kuliah di luar, ketemu muslim dari afrika (senegal, morocco, libya) kemudian dari rusia dan sekitarnya, kami semua sholat jumat dengan bacaan sama namun ada gerakan minor yang sedikit berbeda. Saya ikuti trend di Indonesia ini berasa bingung ustadz dengan golongan golongan ini. Mohon pencerahannya ustadz.
PERBEDAAN METODE BERFIKIR DALAM MENSIFATI DZAT ALLAH: bila aswaja dalam mensifati Dzat Allah menggunakan landasan utama dalilnya adalah ayat muhkamat, bila ayat mutasyabihat bertentangan dengan ayat muhkamat, maka ayat mutasyabihat itu di alihkan ke dalil ayat muhkamat atau diserahkan makna tafsirnya ke Allah saja, sedangkan salafi dalam mensifati Dzat Allah menggunakan dalil ayat muhkamat dan ayat mutasyabihat bersama-sama sejajar tanpa membedakan keduanya, maka wajar salafi mengenal sifat tangan Allah berbeda dengan makhluk. Mana yang benar? Anda punya akal maka gunakan akalnya untuk berfikir! Selamat berfikir!
AhlusSunnah WalJamaah (AsWaJa) dalam memahami Ayat-Ayat Mutasyabihat menggunakan metode Tafwid dan Ta'wil, sedangkan Wahhabi memahami Ayat-Ayat Mutasyabihat sok Tafwid tapi ketika menjelaskan justru menTa'wil yang menunjukkan kalo Wahhabi Mujassimah-Musyabbihah.
@@belajarbersama6685 Anda salah memahami salafi! Bgmn mgkin salafi memahami ayat muhkamat & mutasyabihat itu sejajar… Salafi mengakui ada ayat muhkamat & mutasyabihat. Ayat muhkamat itu jelas, jumlahnya mendominasi sangat banyak dan justru ayat muhkamat yang mayoritas. Karena AlQuran adalah kitab petunjuk, Allah turunkan dngan sangat jelas dan mudah dipahami. Dalil2 sifat2 Allah itu muhkam, maknanya sudah jelas. Seluruh org di dunia tau makna tangan, wajah, istiwa, dst dst. Bagi salafi yang ditafwidh adalah "kaifiyah"nya Kaifiyah itu artinya "bagaimana bentuknya". dari kata yad, wajh, istiwa, ain, dhahik, ja'a, dst dst. Benar ayat2 Mutasyabihat butuh takwilan penafsiran ulama, tapi jumlahnya sedikit Salafi tidak menafikan takwil sama sekali. Tapi salafi mentawilkan dng syarat KALAU itu ada dalilnya. Bukan murni dari akal doang. Takwil boleh asal ada dalilnya atau mrupakan kelazimannya
Kalau di Kitab Al-Shawāʿiq al-Mursalah ʿalā al-Jahmiyyah wa al-Muʿaṭṭilah Ibn al-Qayyim menegaskan bahwa sifat-sifat Allah, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis, harus diimani sebagaimana adanya (bi-lā kayf, tanpa bertanya bagaimana). Ia menolak penafsiran metaforis (taʾwīl) terhadap sifat-sifat Allah seperti "wajah" (wajh), "tangan" (yad), dan "bersemayam di atas Arsy" (istiwaʾ ʿalā al-ʿarsh), dengan alasan bahwa metode ini tidak sesuai dengan pemahaman Salaf.
Gas terus ustadz Nuruddin Bongkar akidah nyLeneh Wahabi ngaku2 salafi Wahabi sejatinya perusak ajaran Islam Wahabi tugasnya mengkafirkan umat islam yang tidak sepaham dengannya
Assalamualaikum ustadz Dengan hormat sya mengajak anda untuk diskusi tentang istiwa nya Allah dan hukum mengucapkan selamat natal sya mohon karan Allah untuk di respon
Bismillah, padahal perkataan beliau (Imam Ibnul Jauzi rahimahullah) yg didalam kitab karya beliau yg berjudul Talbis Iblis nya tsb telah dibantah kekeliruan/ketergelincirannya oleh ulama imam2 Ahlussunnah wal jama'ah dimasa beliau tsb, diantaranya oleh Imam Adz-Dzahabi rahimahullah dlm Siyar A'lam An-Nubala, dan Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah dlm kitab adz-Dzail 'ala Tabaqat al-Hanabilah, juga Imam Ishaq bin Ahmad al-Atsi al-Hanbali rahimahullah. Silahkan anda semua bisa baca dan menelaah kitab2 dari ke 3 sumber tsb yg sy sebutkan tadi diatas, sbg argumen pembanding diantara para imam/ulama. Dan sebenarnya sumber referensi yg dipaparkan oleh ustadz nuruddin ini sdh basi utk dibahas namun dimunculkan kembali skrg2 ini, Allahul musta'an .. rupanya si ustadz nuruddin msh blum puas utk mengeluarkan statemen2 nya dgn sekuat tenaga mencari kitab2 sbg referensinya .. laa ba'sa bihi mudah2an dgn pencariannya tsb ustadz diberikan petunjuk hidayah oleh Allah Tabaroka wa Ta'ala amin ya Rabbal 'alamin ..
wahabi salafy sudah banyak membahas ttg aqidah yang haq dg rujukan yg shoheh, semoga para pengagung akal aka takwil mendapt taufik dan hidayah th-cam.com/video/rAmnfPR4PkA/w-d-xo.htmlsi=wXPP7eck0AYTqJoP
Dalam kajian Al-Qur'an dan Hadis, konsep **ayat samar** merujuk pada **ayat-ayat mutasyabihat**, yaitu ayat-ayat yang maknanya tidak jelas atau membutuhkan penafsiran lebih lanjut. Hal ini berbeda dengan **ayat-ayat muhkam**, yang maknanya jelas, tegas, dan tidak membutuhkan penafsiran tambahan. ### **Dalil Al-Qur'an tentang Ayat Samar (Mutasyabihat)** 1. **Surah Ali 'Imran (3:7):** > _"Dialah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu. Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat (jelas maknanya), itulah pokok-pokok isi Al-Qur'an, dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, 'Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya dari sisi Tuhan kami.' Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal."_ **Makna Ayat:** - Ayat ini menegaskan bahwa dalam Al-Qur'an terdapat dua jenis ayat: - **Muhkamat**: Ayat-ayat yang tegas dan jelas dalam hukum serta maknanya. - **Mutasyabihat**: Ayat-ayat yang membutuhkan penafsiran karena tidak dapat dipahami secara literal. - Orang yang condong kepada fitnah cenderung memanfaatkan ayat mutasyabihat untuk mencari-cari pembenaran bagi pemikiran mereka. 2. **Contoh Ayat Mutasyabihat:** Ayat-ayat yang menyebut sifat-sifat Allah sering dianggap mutasyabihat, seperti: - **Surah Taha (20:5):** > _"(Allah) Yang Maha Pengasih, bersemayam di atas 'Arsy."_ - Ayat ini sering diperdebatkan maknanya, apakah "bersemayam" dipahami secara harfiah atau memiliki makna kiasan. --- ### **Hadis tentang Ayat Samar** 1. **Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim**: Rasulullah ﷺ bersabda: > _"Jika kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutasyabihat, maka mereka adalah orang-orang yang Allah sebut dalam ayat ini (Ali 'Imran 3:7). Maka berhati-hatilah terhadap mereka."_ (**HR. Bukhari, no. 4547; Muslim, no. 2665**) **Makna Hadis:** - Rasulullah mengingatkan umat Islam untuk waspada terhadap orang yang menggunakan ayat mutasyabihat untuk menimbulkan keraguan atau fitnah. - Orang-orang yang ilmunya belum mendalam tidak dianjurkan untuk membahas ayat-ayat ini secara sembarangan, melainkan menyerahkannya kepada Allah. 2. **Hadis tentang Ilmu yang Mendalam:** Rasulullah ﷺ bersabda: > _"Sesungguhnya ilmu itu ada tiga: ayat yang muhkam, sunnah yang shahih, dan hukum yang adil. Selain itu adalah tambahan."_ (**HR. Abu Dawud, no. 2876**) **Makna Hadis:** - Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa ilmu yang utama adalah memahami ayat muhkam, sunnah yang shahih, dan hukum yang jelas. Ayat mutasyabihat perlu diimani tetapi tidak diutak-atik tanpa ilmu mendalam. --- ### **Kesimpulan** 1. **Sikap terhadap Ayat Mutasyabihat:** - Mengimani bahwa ayat-ayat mutasyabihat adalah kebenaran dari Allah. - Tidak menafsirkan ayat-ayat tersebut secara sembarangan tanpa ilmu yang mendalam. - Memahami bahwa makna sebenarnya hanya diketahui oleh Allah, meskipun ulama berusaha mendekati pemahaman yang benar. 2. **Peran Ulama:** - Ulama yang mendalam ilmunya bertugas menjelaskan ayat-ayat mutasyabihat dengan pendekatan tafsir yang sahih, merujuk pada Al-Qur'an, Hadis, dan bahasa Arab yang fasih. ---
Ustadz nuruddin,,menyampaikan Referensi dari kitab kitabnya ulama,,Wahabi pun masiih nggelees teruus,,kauum mujassimah,,memang sulit di kasih ngerti,,(keras kepala)
Nah ..gini dong, jadi seimbang. Tidak memaksa orang supaya percaya pendapatnya seperti salafi wahabi. Pakai referensi yang jelas jadi tambah iman dan ilmu
Di Saudi sendiri, MBS membatasi pengaruh ulama wahabi garis keras yg mendorong pandangan Islam tanpa kompromi di Saudi. Kaum agamawan di Saudi sudah tak relevan di mata MBS. Ia ingin melepaskan diri dari belenggu WAHABISME yang mengganggu reputasi negara dan menimbulkan citra negatif. Sejak beberapa tahun lalu MBS sudah mengatakan bahwa tak boleh ada satu pun pihak yang memaksakan ajaran wahabi yang menjadikannya satu-satunya paham di Saudi. Di mata MBS, Wahabi adalah pengganggu, peninggalan masa lalu, dan pengingat masa kelam yang ingin dilupakan. Saudi diciptakan ulang agar hanya mengingat Al Saud, pendiri Saudi, bukan penceramah atau pengikutnya. Selain itu, MBS menyebut hubungan kerajaan dengan Wahabi bermasalah. Puluhan tokoh agama ternama di Saudi juga sdh banyak yg ditangkap belakangan ini. MBS juga menghapus polisi moral di Saudi yang dianggap merupakan turunan dari ajaran Wahabi. Sepertinya Indonesia juga harus mengikuti komitmen yang dilakukan oleh MBS ini agar Muslim di Indonesia tidak terpecah belah yang bisa menimbulkan citra negatif negara.
Ngoahahahah ngomong opo ndro? Tiap tahun beasiswa di buka untuk seluruh umat muslim muslim di dunia belajar di ummul quro mekah, ibnu suud riyadh, uim madinah😂. Gimana ndro? Kuotanya seluruh dunia ndro? 😂
Menurut asyariah Allah itu: Ada = tidak menyerupai makhluk Hidup = tidak menyerupai makhluk Melihat = tidak menyerupai makhluk Mendengar = tidak menyerupai makhluk Mengasihi = tidak menyerupai makhluk Ridha = menyerupai makhluk Marah = menyerupai makhluk Tertawa = menyerupai makhluk Mempunyai wajah = menyerupai makhluk Mempunyai tangan = menyerupai makhluk Aneh bukan logika asyariah😂
@@Abdullah84-f4q Anda membuat narasi yg isinya kebohongan, menurut Asyairoh, Allah tidak berfisik, Allah tidak memiliki memiliki anggota badan seperti wajah dan tangan. Orang yg mengatakan bahwa Allah memiliki anggota badan seperti wajah, kaki, tangan dll. Walau dikatakan wajah, kaki, dan tangan yg berbeda dg yg dimiliki Makhluk. Mereka disebut MUJASSIMAH. (GOLONGAN YANG MENGIRA ALLAH BERJASMANI) Sedangkan mereka yg mengatakan bahwa wajah, kaki, tangan itu seperti yg dimiliki makhluk, maka mereka disebut MUSYABBIHAT.(GOLONGAN YG MENYERUPAKAN ALLAH DG MAKHLUK) Keduanya oleh para imam madzhab dikatakan sebagai kafir. Dan ada satu video dr KHOLID, bahwa Allah memiliki sifat fisik. Jadi, menurutmu apa kesimpulan ulama untuk seorang Kholid Basalamah?
Pengajian ustadz selalu ilmiah berdasarkan kitab kitab ulama
Terimakasih ustadz mencerahkan
Ilmiah ndasmu.
Teruskanlah menjelaskan kepada umat sehingga paham tentang syariat dan pelaksanaan ibadah dengan tauhid yg benar sukses selalu pak ustadz semoga Allah memudahkan aamiin
1. memahami posisi dan metode Imam ibnul jauzi
memahami dasar pemikiran Ibnul Jauzi:
• Beliau menolak penafsiran literal terhadap ayat-ayat mutasyabihat karena khawatir dpt menyerupai Allah dgn makhluk-Nya (tasybih).
• Ibnul Jauzi lebih cenderung pd metode ta’wil atau tafwidh dlm menjelaskan sifat-sifat Allah.
*BANTAHAN TERHADAP PEMIKIRAN IBNUL JAUZI, YAKNI : KELEMAHAN ATAU KETDKKONSISTENANNYA BERDASARKAN DALIL DARI AL-QUR'AN, HADIS, DAN PENDPT ULAMA LAINNYA*
2. Menggunakan Dalil Al-Qur'an dan Hadis Secara Langsung
*Bantahan terhadap pandangan Ibnul Jauzi, SALAFY merujuk pd ayat-ayat yang menegaskan bahwa Allah memiliki sifat-sifat tertentu. Misalnya* :
• Ayat-ayat sifat seperti "wajah Allah":
"Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya."
(QS. Al-Qashash: 88)
• Ayat-ayat lain yang menyebutkan sifat Allah secara spesifik:
"Dan tangan Allah berada di atas tangan-tangan mereka."
(QS. Al-Fath: 10)
Pendekatan ini menekankan bahwa sifat-sifat Allah disebutkan dlm Al-Qur'an dgn bhs yang jelas dan harus diterima sebagaimana adanya tanpa menakwilkannya secara jauh dari makna zahir, sebagaimana yang dianut oleh ulama salaf dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
3. Mengutip Pendpt Salaf tentang Sifat Allah
Ulama salaf seperti Imam Malik, Imam Ahmad bin Hanbal, dan lainnya menekankan pentingnya menerima sifat-sifat Allah sebagaimana adanya tanpa menyerupakannya dgn makhluk (bilā kaifa). Misalnya:
• Imam Malik ketika ditanya tentang istiwa’ Allah mengatakan:
“Istiwa’ itu diketahui, kaifiyahnya tdk diketahui, mengimaninya wajib, dan bertanya tentangnya adalah bid’ah.”
Pendpt ini bisa digunakan utk menekankan bahwa memahami sifat Allah secara zahir (itsbat sifat) adalah metode yang lebih dekat dgn manhaj salaf daripd ta’wil.
4. Menunjukkan Konsekuensi dari Pendekatan Ta’wil
*PENDEKATAN TA’WIL YANG DIUSUNG IBNUL JAUZI DPT DIANGGAP MEMBUKA RUANG UTK MENAFSIRKAN SIFAT-SIFAT ALLAH DGN CARA YANG SPEKULATIF. INI BISA MENJADI PINTU MASUK KE DLM PENYIMPANGAN YANG LEBIH BESAR. CONTOH ARGUMEN* :
• Jika semua sifat Allah ditakwilkan, bagaimana memastikan bahwa maknanya tetap sesuai dgn maksud Al-Qur'an dan Hadis?
• Apakah ta’wil terhadap sifat seperti "wajah" atau "tangan" tdk bertentangan dgn prinsip kejelasan bhs Al-Qur'an?
5. Menggunakan Kritik Terhadap Kontradiksi Pendekatan
Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis sering mengkritik kelompok tertentu, tetapi pendekatan ta’wil yang beliau usung sendiri bisa dianggap bertentangan dgn prinsip yang beliau pegang, yaitu menjaga kesucian teks syariat. Beberapa poin kritik yang dpt diajukan:
• Mengapa sifat Allah tertentu (seperti "wajah") harus ditakwil, tetapi sifat-sifat lain (seperti "mendengar" dan "melihat") diterima secara zahir?
• Apakah ta’wil tdk termasuk dlm bentuk lain dari spekulasi yang beliau kritik pd kelompok lain?
6. Menyampaikan Konsistensi Ahlus Sunnah dlm Memahami Sifat Allah
Pendekatan yang digunakan oleh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, terutama dari kalangan salaf, adalah konsisten dlm:
• Menetapkan sifat Allah sebagaimana disebutkan dlm Al-Qur'an dan Hadis.
• Tdk menyerupakan Allah dgn makhluk-Nya (tasybih).
• Tdk menolak atau menakwil sifat-sifat Allah secara jauh dari makna zahir.
Pendekatan ini dianggap lebih menjaga kejelasan syariat dan menghindari spekulasi yang tdk perlu.
Kesimpulan
Bantahan kepd Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis :
1. Menegaskan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan Hadis yang menunjukkan bahwa sifat-sifat Allah harus diterima sebagaimana adanya.
2. Mengutip pendpt ulama salaf yang mendukung metode itsbat.
3. Menunjukkan kelemahan atau inkonsistensi pendekatan ta’wil yang dianut Ibnul Jauzi.
4. Menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang konsisten dan sesuai dgn pemahaman salaf dlm memahami sifat Allah.
ALLAHUA’LAM
Ustad nurdin bila baca referensi , wajahnya sungguh sangat sabar , senyum , santun , ustad ayo conter terus pemahaman sesatwahaboi-wahaboi
Memang beda dengan wajah2 ustadz wahabi dan pengukutnya bang???
Nyesal antum bilang sesat bro
muatamu picek
Di Arab Saudi yang Sering Menuduh Ulama2 Mekkah dan Madinah dengan sebutan Wahabi adalah Orang2 Syi'ah.....jangan lupa Imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi itu Bermanhaj Salaf atau kalian sebut Wahabi
@Riady_cs itu sih biasa bos...ndak ada yg luar biasa....kita bilang wow gitu
Alhamdulillah... ustadz Nuruddin selalu konsisten menyampaikan ilmu² berdasarkan kitab² dan referensi yg jelas!!! Semoga Allah senantiasa menjaga antum ❤❤❤
Ust. Nuruddin sangat konsisten dengan "Islam itu kaya dengan referensi, banjir dengan ilmu".
Syukron Ust.
Kok beda ya dgn klompok sebelah?? Jarang pegang dan baca kitab2....apa ndak bisa baca ya???
Ilmu Keblinger
Alhamdulillah, syukran Ustdz M Nuruddin... Atas penjelasan yg sangat jelas, shg umat Islam tercerahkan, shg tdk tersesat dr pemahaman sekte fitnah akhir jaman wahabi bin Nazed. Lanjutkan ustdz M Nuruddin, abaikan gonggongan hina sekte tsb. iblis pasti kepanasan terhadap sebuah kebenaran.
Demen banget saya ada referensi begini sangat2 mencerdaskan ummat🙏
Semoga semakin banyak Ustad Muda ,cerdas dan ilmiah
Semoga ustadz panjang umur serta sehat selalu...agar bisa terus membimbing ummat agar terhindar dari faham" yg menyimpang...
Akhirnya bisa subscribe channel ustadz dari kemarin kemarin gk tau channel nya
Tetap istiqamah dalam dakwahnya Ust. Semoga banyak mencerahkan banyak orang.
Meriang lagi nih kaum wahabi mujssimah wal musyabbihah dgn konten ustd nuruddin😂😂, laris manis nih obat meriang
Wkwkw baru ngaji skrg ya mas? nurudin baru buat video skrg, bantahan dari ustadz salafi videonya 4 tahun lalu.. jd bagi kami ini orng ngaji nya kurang jauh kwkwkw
@@ariefirawan1586, anda ngajinya di mana ? Lebih jauh dari Mesir ya ?
@@ariefirawan1586 meriang ya😆😆, sdh jls itu kitab murid ibnu taymiah yg dibaca,bagaimana beliau ibnu zauji mnykapi ayat2 sifat yg mutasyabihat dgn methode tafwid dan ta'wil.
@@laskarpelangi6094ini murid nya said faoda yg ngibul dlm takut diajak diskusi sama ustad nidhol
@@ariefirawan1586bantah pakai kitab dan referensi! Dasar beo wahabi
Teruskan pencerahannya ustadz... Kajian2 ilmiah spt ini harus selalu digencarkan
tolong dibantah..
1. memahami posisi dan metode Imam ibnul jauzi
memahami dasar pemikiran Ibnul Jauzi:
• Beliau menolak penafsiran literal terhadap ayat-ayat mutasyabihat karena khawatir dpt menyerupai Allah dgn makhluk-Nya (tasybih).
• Ibnul Jauzi lebih cenderung pd metode ta’wil atau tafwidh dlm menjelaskan sifat-sifat Allah.
*BANTAHAN TERHADAP PEMIKIRAN IBNUL JAUZI, YAKNI : KELEMAHAN ATAU KETDKKONSISTENANNYA BERDASARKAN DALIL DARI AL-QUR'AN, HADIS, DAN PENDPT ULAMA LAINNYA*
2. Menggunakan Dalil Al-Qur'an dan Hadis Secara Langsung
*Bantahan terhadap pandangan Ibnul Jauzi, SALAFY merujuk pd ayat-ayat yang menegaskan bahwa Allah memiliki sifat-sifat tertentu. Misalnya* :
• Ayat-ayat sifat seperti "wajah Allah":
"Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya."
(QS. Al-Qashash: 88)
• Ayat-ayat lain yang menyebutkan sifat Allah secara spesifik:
"Dan tangan Allah berada di atas tangan-tangan mereka."
(QS. Al-Fath: 10)
Pendekatan ini menekankan bahwa sifat-sifat Allah disebutkan dlm Al-Qur'an dgn bhs yang jelas dan harus diterima sebagaimana adanya tanpa menakwilkannya secara jauh dari makna zahir, sebagaimana yang dianut oleh ulama salaf dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
3. Mengutip Pendpt Salaf tentang Sifat Allah
Ulama salaf seperti Imam Malik, Imam Ahmad bin Hanbal, dan lainnya menekankan pentingnya menerima sifat-sifat Allah sebagaimana adanya tanpa menyerupakannya dgn makhluk (bilā kaifa). Misalnya:
• Imam Malik ketika ditanya tentang istiwa’ Allah mengatakan:
“Istiwa’ itu diketahui, kaifiyahnya tdk diketahui, mengimaninya wajib, dan bertanya tentangnya adalah bid’ah.”
Pendpt ini bisa digunakan utk menekankan bahwa memahami sifat Allah secara zahir (itsbat sifat) adalah metode yang lebih dekat dgn manhaj salaf daripd ta’wil.
4. Menunjukkan Konsekuensi dari Pendekatan Ta’wil
*PENDEKATAN TA’WIL YANG DIUSUNG IBNUL JAUZI DPT DIANGGAP MEMBUKA RUANG UTK MENAFSIRKAN SIFAT-SIFAT ALLAH DGN CARA YANG SPEKULATIF. INI BISA MENJADI PINTU MASUK KE DLM PENYIMPANGAN YANG LEBIH BESAR. CONTOH ARGUMEN* :
• Jika semua sifat Allah ditakwilkan, bagaimana memastikan bahwa maknanya tetap sesuai dgn maksud Al-Qur'an dan Hadis?
• Apakah ta’wil terhadap sifat seperti "wajah" atau "tangan" tdk bertentangan dgn prinsip kejelasan bhs Al-Qur'an?
5. Menggunakan Kritik Terhadap Kontradiksi Pendekatan
Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis sering mengkritik kelompok tertentu, tetapi pendekatan ta’wil yang beliau usung sendiri bisa dianggap bertentangan dgn prinsip yang beliau pegang, yaitu menjaga kesucian teks syariat. Beberapa poin kritik yang dpt diajukan:
• Mengapa sifat Allah tertentu (seperti "wajah") harus ditakwil, tetapi sifat-sifat lain (seperti "mendengar" dan "melihat") diterima secara zahir?
• Apakah ta’wil tdk termasuk dlm bentuk lain dari spekulasi yang beliau kritik pd kelompok lain?
6. Menyampaikan Konsistensi Ahlus Sunnah dlm Memahami Sifat Allah
Pendekatan yang digunakan oleh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, terutama dari kalangan salaf, adalah konsisten dlm:
• Menetapkan sifat Allah sebagaimana disebutkan dlm Al-Qur'an dan Hadis.
• Tdk menyerupakan Allah dgn makhluk-Nya (tasybih).
• Tdk menolak atau menakwil sifat-sifat Allah secara jauh dari makna zahir.
Pendekatan ini dianggap lebih menjaga kejelasan syariat dan menghindari spekulasi yang tdk perlu.
Kesimpulan
Bantahan kepd Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis :
1. Menegaskan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan Hadis yang menunjukkan bahwa sifat-sifat Allah harus diterima sebagaimana adanya.
2. Mengutip pendpt ulama salaf yang mendukung metode itsbat.
3. Menunjukkan kelemahan atau inkonsistensi pendekatan ta’wil yang dianut Ibnul Jauzi.
4. Menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang konsisten dan sesuai dgn pemahaman salaf dlm memahami sifat Allah.
ALLAHUA’LAM
Semangat terus pak ustadz , untuk mencerahkan umat !!..
Unik sekali Islam di negri ini.. terutama ulama ustad lokal.ketika mereka berilmu mereka tidak lupa beradab.yaitu adab lokal yg tumbuh subur di negri ini.mereka yg tak bisa bilang "tidak"mengganti dg kata atau kalimat yg di anggap lebih sopan untuk tidak menyinggung orang lain.namun ini di anggap kelemahan oleh pemuda sekarang di anggap bertele tele tidak to the point.. konsekuensi nya bahasa kita sangat kaya dalam karya sastra maupun kitab kitab agama.dan kita juga lebih mampu menyelami makna dalam Alquran dan Sunnah ..ini terbukti dr banyak nya perbedaan pandangan namun tetap dalam kerukunan..coba lihat bangsa Arab..satu bahasa satu agama namun perang dan pertikaian sering di mulai dari hal hal seperti ini..dari jaman dulu sampai sekarang..
Hadist yg sulit bagi kaum wahabi untuk menerimanya...
Nabi saw mendoakan ibnu Abbas,"Ya Allah,pahamkanlah ibnu Abbas perkara agama dan ajarilah ia tentang takwil"
[HR Bukhari- Muslim]
Itu doa untuk Ibnu Abbas...
Bukan untuk antum...😅
@@ronalhasan584Astaghfirullah cetek amat ini wahabi😅😅😅
@@ronalhasan584Serius kamu komen begitu
@ronalhasan584
Ya benar..nabi mendoakan ibnu abas,dan metodenya di ikuti oleh ulama ahlusunnah waljamaah,jadi kitalah yg sebenarnya mengikuti para salaf
@@ronalhasan584berarti lu gak dapat berkah doa nabi.... karena kaum lu gak mau mentakwil 😂😂😂
Sampaikan terus ilmu Ulama Aswaja, tadz. Agar umat semakin cerdas dan selamat Aqidahnya. Aamiin yra.
Geram banget sama wahaboy, mereka rata² kurang literasi
Siapa aja tuh saudara bisa d sebutkan sekalian dari mana dia belajar supaya bisa d filter mohon balasannya
@JokiKalontong seperti antum☺️ wahaboy yah
@@UkiIkhwan nah ketahuan kan siapa yang paling Indah dalam bertutur dan yang benar dalam penyampaian dan mengklarifikasi segera kalo ada kesalahan bukan malah mempertahankan apalagi sampai memberi pembenaran terhadap argumen yang ngawur
@@JokiKalontong ente mau cari pembenaran gimana bos? Saya mls ladeni wahaboy, percuma...karena kaum kalian tak bisa dinasehati, tak mau dengar pendapat orang lain.
@@UkiIkhwan baca baik baik lagi lagi ya balasan saya ☺☺
Alhamdulillah pertama menyimak
Barakallah ustad, tapi kelompok wahabi ber watak keras, merasa paling benar sendiri, selalu membuat ujaran kebencian pada ulama ndan habaib
Ibnul Jauzi adalah satu diantara murid-murid Syaikh Abdul Qodir Al Jailani, beliau ahli Hadis, yang lain diantaranya Ibnu Qudamah Al Muqaddasi. Keduanya lebih senior dari Ibnu Taimiyyah
Buka kitab karya Ibnu Qudamah Al Maqdisi berjudul: Lum'atul I'tiqad.
Ya lum'atul i'tiqod ibnu qudamah ulama besar madzab hambali di dalam nya beliau tidak memaknai ayat mutasyabihat@@ArisMaryantoOfficial
@@ArisMaryantoOfficial betul, dalam kitab itu beliau berkata "Kami tidak menakwilkan sifat-sifat Allah, dan kami tidak menafikan sifat-sifat-Nya, serta tidak menanyakan bagaimana-Nya."
Namun, dalam kitab tersebut, Ibnu qudamah tidak menolak takwil secara mutlak. Beliau berkata, "Kami tidak menakwilkan sifat-sifat Allah kecuali jika ada dalil yang jelas yang menunjukkannya, dan kami tidak menafikan sifat-sifat-Nya."
Takwil yang ditolak oleh Ibnu Qudamah dan Ulama Ahlussunah yang lain adalah seperti yang beliau paparkan "Kami tidak menerima takwil yang tidak didasari oleh dalil, dan kami mengingkari takwil yang bertentangan dengan makna zahir dari ayat atau hadis yang sahih."
Apakah Ibnu Qudamah memaknai Tangan,Kaki,Wajah Allah sebagai Fisik ???
@@antomadukelulut2728 Ibnu Qudamah Rahimahumullah tidak mengimani Tangan, Wajah sebagai fisik. Sekedar mengimani, tanpa mentakwil tanpa dalil, tanpa menanyakan bagaimana.
ومن صفات الله تعالى التي ورد بها الكتاب والسنة : الوجه ، واليد ، والنفس ، قال الله تعالى : (كل شيء هالك إلا وجهه) [القصص : 88] ، وقال : (ما منعك أن تسجد لما خلقت بيدي) [ص : 75] ، وقال : (وتعلم ما في نفسي ولا أعلم ما في نفسك) [المائدة : 116] . فنحن نؤمن بذلك ، ونصدق به ، من غير كيف ولا معنى ، ولا نرد شيئاً منه ، ونعلم أن ما جاء به الرسول حق ، ولا نرده ، ولا نحرفه ، ولا نشبهه بصفات المخلوقين ، ونعلم أن الله سبحانه لا شبيه له ولا نظير له ، قال الله تعالى : (ليس كمثله شيء وهو السميع البصير) [الشورى : 11]
Alhamdulillah semakin tau, Dan semakin bersyukur di besarkan di lingkungan aswaja.❤ Terika kasih ustadz 🎉
Barokallah Ustadz, jalan manhaj ini adalah jalan-jalan yang sudah terbukti Allah pilih dari para auliya dalam memuliakan agama-Nya
terbukti pilihan anda, jangan samakan dengan pilihan allah
Kapan Allah memilihnya ??
Rasulullah shalallahu alaihi wassallam sdh menetapkan kurun Salaf sbg kurun terbaik.
Sunni Ahlussunnah Wal Jamaah memilih utk mengikuti apa yg telah ditetapkan oleh Baginda Nabi shalallahu alaihi wassallam, baik dlm perkara USHUL dan FURU'-nya.
Apakah anda ingin menyatakan bahwa PILIHAN mengikuti apa yg telah DITETAPKAN oleh Baginda Nabi shalallahu alaihi wassallam itu berbeda dengan PILIHAN Allah subhanahu wata'ala?!?
Para Salaf yg Mulia telah menuliskan di banyak kitabnya, sebagaimana perkataan Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah dlm video ini, metode Tafwidh dan Takwil terkait ayat2 Sifat berkenaan dgn Dzat Allah subhanahu wata'ala.
Lalu bgmn mungkin datang segolongan orang belakangan di akhir zaman yg berkeras menolak kedua metode Salaf itu, lalu memaksakan pemahaman Tasybih-Tajsim nya?
Padahal aqidah Tasybih-Tajsim tidaklah pernah disebut dlm konsep Aqidah para Salaf kecuali mereka disebut sbg golongan ahlulbid'ah...!!!
Semoga anda dan kita semua bisa mendapat Manfaat dari apa2 yg diulas oleh Ust. Nuruddin dlm rangka penguatan Iman dan Aqidah yg lurus.
Insya Allah...
@javar_laza91
Emang Allah pernah bilang memilih???? Dimana dalilnya?
@@krisyanharyadiPIKIRAN NAKAL DAN LIARMU LAH YANG BERMUJASSIMAH
Semoga Allah selalu melindungi ustadz Nuruddin dan senantiasa memberi kita semua hidayah aamiiin
Wahabi memang sempit
Joget serlewat
Cabol perdator
Semua baik 😂😂😂gitu ya
Jumud keras dan ngga sedikit yang suka neror sesama muslim sendiri😢😢@@Hndr_dnp2
@@Hndr_dnp2kok bandinginnya dgn yg jelek2? Knp ga bandingin dgn jamaah UAS, UAH, Ustad Nuruddin, Buya Yahya?
Trs suarakan kebenaran ustadz Nurudin agar umat tidak di sesatkan oleh Wahabi . Antum sama sprti kemunculan pesulap merah pada dunia perdukunan . Sngt di takuti
Bisa sebutkan siapa wahabi itu yang di Indonesia aja la sekalian dari mana dia belajar supaya saya bisa memfilter mohon balasannya
wahabi memang sangat meresahkan, alhamdulillah ustadz selalu maju dlm menjelaskan ajaran rusak wahabi
@@JokiKalontongPengikut Wahabi kok gak tau apa itu Wahabi
Suka menghujat orang Wahabi tapi tidak tau apa itu Wahabi.
@@Azizparadi-z8e template jawaban org wahabi, selalu seolah-olah apa yg disebutkan ulama kepada mereka hanya fitnah, wahabi itu dimana mana dibntah, karena tdk sesuai ajaran Rasulullah
LANJUTKAN USTAD... ❤❤❤❤
JANGAN SAMPE ASWAJA DIAM ATAS WAHABI...
SUDAH SAATNYA ORANG ORANG ASWAJA YG BERILMU MENAMPAKKAN KEPERMUKAAN
Dalam kitab Tablis iblis tersebut juga menyebutkan, berkata sufyan berkata: "bid'ah lebih lebih disukai iblis dari pada maksiat, dan maksiat orang bertaubat darinya, sedangkan bid'ah orang tidak akan taubat darinya."
Sangat mencerdaskannn ustat sukron kasiron❤
Ibnul jauzi al hambali resah dg az zaghuni dan abu yakla yg mengusung akidah tajsim yg mencoreng madhab hambali karena tdk sesuai imam ahmad.tp yg diikuti mayoritas pengikut madhab hambali adalah az zaghuni dan abu yakla bukan ibnul jauzi.ibnu taimiyah datang belakangan mengukuhkan akidah abu yakla dan azzaghuni sbg aqidah pengikut madhab hambali shg semua pengikut hambali tdk dikatakan kecuali berakidah tajsim .
Salam santun gus, saya santrimu
Lanjut terus ust, upload terus kajian kajian nya, biar semua menyampaikan argumen nya, berbeda tidak apa apa tapi tetap bersaudara seiman sebangsa dan negara…. Bhinneka tunggal ika….
Alhamdulillah ,,
AlhamduliLlaah mumtaz, yaa sidi.
Semakin bagus dengan tambahan slide-slide maroji' nya. keren sekali 😁
Semoga semakin berkembang lagi variasi editingnya, supaya lebih detail lagi.
tolong dibantah, berikut ini:
1. memahami posisi dan metode Imam ibnul jauzi
memahami dasar pemikiran Ibnul Jauzi:
• Beliau menolak penafsiran literal terhadap ayat-ayat mutasyabihat karena khawatir dpt menyerupai Allah dgn makhluk-Nya (tasybih).
• Ibnul Jauzi lebih cenderung pd metode ta’wil atau tafwidh dlm menjelaskan sifat-sifat Allah.
*BANTAHAN TERHADAP PEMIKIRAN IBNUL JAUZI, YAKNI : KELEMAHAN ATAU KETDKKONSISTENANNYA BERDASARKAN DALIL DARI AL-QUR'AN, HADIS, DAN PENDPT ULAMA LAINNYA*
2. Menggunakan Dalil Al-Qur'an dan Hadis Secara Langsung
*Bantahan terhadap pandangan Ibnul Jauzi, SALAFY merujuk pd ayat-ayat yang menegaskan bahwa Allah memiliki sifat-sifat tertentu. Misalnya* :
• Ayat-ayat sifat seperti "wajah Allah":
"Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya."
(QS. Al-Qashash: 88)
• Ayat-ayat lain yang menyebutkan sifat Allah secara spesifik:
"Dan tangan Allah berada di atas tangan-tangan mereka."
(QS. Al-Fath: 10)
Pendekatan ini menekankan bahwa sifat-sifat Allah disebutkan dlm Al-Qur'an dgn bhs yang jelas dan harus diterima sebagaimana adanya tanpa menakwilkannya secara jauh dari makna zahir, sebagaimana yang dianut oleh ulama salaf dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
3. Mengutip Pendpt Salaf tentang Sifat Allah
Ulama salaf seperti Imam Malik, Imam Ahmad bin Hanbal, dan lainnya menekankan pentingnya menerima sifat-sifat Allah sebagaimana adanya tanpa menyerupakannya dgn makhluk (bilā kaifa). Misalnya:
• Imam Malik ketika ditanya tentang istiwa’ Allah mengatakan:
“Istiwa’ itu diketahui, kaifiyahnya tdk diketahui, mengimaninya wajib, dan bertanya tentangnya adalah bid’ah.”
Pendpt ini bisa digunakan utk menekankan bahwa memahami sifat Allah secara zahir (itsbat sifat) adalah metode yang lebih dekat dgn manhaj salaf daripd ta’wil.
4. Menunjukkan Konsekuensi dari Pendekatan Ta’wil
*PENDEKATAN TA’WIL YANG DIUSUNG IBNUL JAUZI DPT DIANGGAP MEMBUKA RUANG UTK MENAFSIRKAN SIFAT-SIFAT ALLAH DGN CARA YANG SPEKULATIF. INI BISA MENJADI PINTU MASUK KE DLM PENYIMPANGAN YANG LEBIH BESAR. CONTOH ARGUMEN* :
• Jika semua sifat Allah ditakwilkan, bagaimana memastikan bahwa maknanya tetap sesuai dgn maksud Al-Qur'an dan Hadis?
• Apakah ta’wil terhadap sifat seperti "wajah" atau "tangan" tdk bertentangan dgn prinsip kejelasan bhs Al-Qur'an?
5. Menggunakan Kritik Terhadap Kontradiksi Pendekatan
Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis sering mengkritik kelompok tertentu, tetapi pendekatan ta’wil yang beliau usung sendiri bisa dianggap bertentangan dgn prinsip yang beliau pegang, yaitu menjaga kesucian teks syariat. Beberapa poin kritik yang dpt diajukan:
• Mengapa sifat Allah tertentu (seperti "wajah") harus ditakwil, tetapi sifat-sifat lain (seperti "mendengar" dan "melihat") diterima secara zahir?
• Apakah ta’wil tdk termasuk dlm bentuk lain dari spekulasi yang beliau kritik pd kelompok lain?
6. Menyampaikan Konsistensi Ahlus Sunnah dlm Memahami Sifat Allah
Pendekatan yang digunakan oleh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, terutama dari kalangan salaf, adalah konsisten dlm:
• Menetapkan sifat Allah sebagaimana disebutkan dlm Al-Qur'an dan Hadis.
• Tdk menyerupakan Allah dgn makhluk-Nya (tasybih).
• Tdk menolak atau menakwil sifat-sifat Allah secara jauh dari makna zahir.
Pendekatan ini dianggap lebih menjaga kejelasan syariat dan menghindari spekulasi yang tdk perlu.
Kesimpulan
Bantahan kepd Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis :
1. Menegaskan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan Hadis yang menunjukkan bahwa sifat-sifat Allah harus diterima sebagaimana adanya.
2. Mengutip pendpt ulama salaf yang mendukung metode itsbat.
3. Menunjukkan kelemahan atau inkonsistensi pendekatan ta’wil yang dianut Ibnul Jauzi.
4. Menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang konsisten dan sesuai dgn pemahaman salaf dlm memahami sifat Allah.
ALLAHUA’LAM
Mencerahkah Ustad. Terima kasih ilmunya.
coba bantah tulisan berikut ya ..
1. memahami posisi dan metode Imam ibnul jauzi
memahami dasar pemikiran Ibnul Jauzi:
• Beliau menolak penafsiran literal terhadap ayat-ayat mutasyabihat karena khawatir dpt menyerupai Allah dgn makhluk-Nya (tasybih).
• Ibnul Jauzi lebih cenderung pd metode ta’wil atau tafwidh dlm menjelaskan sifat-sifat Allah.
*BANTAHAN TERHADAP PEMIKIRAN IBNUL JAUZI, YAKNI : KELEMAHAN ATAU KETDKKONSISTENANNYA BERDASARKAN DALIL DARI AL-QUR'AN, HADIS, DAN PENDPT ULAMA LAINNYA*
2. Menggunakan Dalil Al-Qur'an dan Hadis Secara Langsung
*Bantahan terhadap pandangan Ibnul Jauzi, SALAFY merujuk pd ayat-ayat yang menegaskan bahwa Allah memiliki sifat-sifat tertentu. Misalnya* :
• Ayat-ayat sifat seperti "wajah Allah":
"Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya."
(QS. Al-Qashash: 88)
• Ayat-ayat lain yang menyebutkan sifat Allah secara spesifik:
"Dan tangan Allah berada di atas tangan-tangan mereka."
(QS. Al-Fath: 10)
Pendekatan ini menekankan bahwa sifat-sifat Allah disebutkan dlm Al-Qur'an dgn bhs yang jelas dan harus diterima sebagaimana adanya tanpa menakwilkannya secara jauh dari makna zahir, sebagaimana yang dianut oleh ulama salaf dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
3. Mengutip Pendpt Salaf tentang Sifat Allah
Ulama salaf seperti Imam Malik, Imam Ahmad bin Hanbal, dan lainnya menekankan pentingnya menerima sifat-sifat Allah sebagaimana adanya tanpa menyerupakannya dgn makhluk (bilā kaifa). Misalnya:
• Imam Malik ketika ditanya tentang istiwa’ Allah mengatakan:
“Istiwa’ itu diketahui, kaifiyahnya tdk diketahui, mengimaninya wajib, dan bertanya tentangnya adalah bid’ah.”
Pendpt ini bisa digunakan utk menekankan bahwa memahami sifat Allah secara zahir (itsbat sifat) adalah metode yang lebih dekat dgn manhaj salaf daripd ta’wil.
4. Menunjukkan Konsekuensi dari Pendekatan Ta’wil
*PENDEKATAN TA’WIL YANG DIUSUNG IBNUL JAUZI DPT DIANGGAP MEMBUKA RUANG UTK MENAFSIRKAN SIFAT-SIFAT ALLAH DGN CARA YANG SPEKULATIF. INI BISA MENJADI PINTU MASUK KE DLM PENYIMPANGAN YANG LEBIH BESAR. CONTOH ARGUMEN* :
• Jika semua sifat Allah ditakwilkan, bagaimana memastikan bahwa maknanya tetap sesuai dgn maksud Al-Qur'an dan Hadis?
• Apakah ta’wil terhadap sifat seperti "wajah" atau "tangan" tdk bertentangan dgn prinsip kejelasan bhs Al-Qur'an?
5. Menggunakan Kritik Terhadap Kontradiksi Pendekatan
Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis sering mengkritik kelompok tertentu, tetapi pendekatan ta’wil yang beliau usung sendiri bisa dianggap bertentangan dgn prinsip yang beliau pegang, yaitu menjaga kesucian teks syariat. Beberapa poin kritik yang dpt diajukan:
• Mengapa sifat Allah tertentu (seperti "wajah") harus ditakwil, tetapi sifat-sifat lain (seperti "mendengar" dan "melihat") diterima secara zahir?
• Apakah ta’wil tdk termasuk dlm bentuk lain dari spekulasi yang beliau kritik pd kelompok lain?
6. Menyampaikan Konsistensi Ahlus Sunnah dlm Memahami Sifat Allah
Pendekatan yang digunakan oleh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, terutama dari kalangan salaf, adalah konsisten dlm:
• Menetapkan sifat Allah sebagaimana disebutkan dlm Al-Qur'an dan Hadis.
• Tdk menyerupakan Allah dgn makhluk-Nya (tasybih).
• Tdk menolak atau menakwil sifat-sifat Allah secara jauh dari makna zahir.
Pendekatan ini dianggap lebih menjaga kejelasan syariat dan menghindari spekulasi yang tdk perlu.
Kesimpulan
Bantahan kepd Ibnul Jauzi dlm Talbis Iblis :
1. Menegaskan dalil-dalil dari Al-Qur'an dan Hadis yang menunjukkan bahwa sifat-sifat Allah harus diterima sebagaimana adanya.
2. Mengutip pendpt ulama salaf yang mendukung metode itsbat.
3. Menunjukkan kelemahan atau inkonsistensi pendekatan ta’wil yang dianut Ibnul Jauzi.
4. Menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang konsisten dan sesuai dgn pemahaman salaf dlm memahami sifat Allah.
ALLAHUA’LAM
Jazakumullah khoiron Ustadz Muhammad Nuruddin, sangat mencerahkan, semoga saudara-saudara wahabi diberi hidayah kembali ke ajaran Ahlussunnah wal jama'ah.. Aamiin
Rasulullah shalallahu alaihi wassallam sdh menetapkan kurun Salaf sbg kurun terbaik.
Sunni Ahlussunnah Wal Jamaah memilih utk mengikuti apa yg telah ditetapkan oleh Baginda Nabi shalallahu alaihi wassallam, baik dlm perkara USHUL dan FURU'-nya.
Para Salaf yg Mulia telah menuliskan di banyak kitabnya, sebagaimana perkataan Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah dlm video ini, metode Tafwidh dan Takwil terkait ayat2 Sifat berkenaan dgn Dzat Allah subhanahu wata'ala.
Lalu bgmn mungkin datang segolongan orang belakangan di akhir zaman yg berkeras menolak kedua metode Salaf itu, lalu memaksakan pemahaman Tasybih-Tajsim nya?
Padahal aqidah Tasybih-Tajsim tidaklah pernah disebut dlm konsep Aqidah para Salaf kecuali mereka (yg beraqidah Tasybih-Tajsim) disebut sbg golongan ahlulbid'ah...!!!
Semoga kita semua bisa mendapat Manfaat dari apa2 yg diulas oleh Ust. Nuruddin dlm rangka penguatan Iman dan Aqidah yg lurus.
Insya Allah...
Allahu a'lam bishowab
Hanya disini ngaji yg bner2 jelas tegas detil refrensinya.❤
ada channel aswaja lain yg juga ga kalah bagus, yaitu chanel : Sanie Uye , Zaini, dan A.Afandi...mereka jg menjelaskan dg referensi kitab2 ulama dg detil
@@ariefpresley8554 ditambah juga ustadz muda temannya Ustadz Nurudin. Podcast : Aatigarut
@@ariefpresley8554Tambahan: AaGurutiGarut.
Alhamdulilah mendapatkan pencerahan yang dalam
Alhamdulillah semoga yg blum faham segera difahamkan oleh Allah melalui keterangan ustd Nurudin.. semoga beliau diberikan kesehatan.. aamiin
Barakallah
YAAAH,AKAN BANYAK LAGI YG KELOJOTAN DGN KONTEN INI😂😂
TETAP SEMANGAT USTAD,GAAASSS🔥🔥🔥🔥👍👍👍❤️❤️❤️
HANCURKAN AQIDAH2 TAJSIM YG SANGAT MENODAI KEMAHASUCIAN ALLAH SWT🔥🔥🔥🔥
Tadz,bahas tentang muhammad bin abdul wahhab dan penyimpangan" di saudi,biar wahabi darah tinggi😅😅😅
Ya jangan umroh atau haji di sana. Bisa sesat soalnya
Umroh haji nya ke iran aja ka, syiqh punya kakbah jg tuh mereka haha. karena mekkah madinah Allah amanahkan ke wahabi...dan akan berkuasa selamanya sampe kiamat. Kok bisa tau akan berkuasa sampe kiamat? Ya kita tau fakta bahwa makin kesini pemerintah mekkah madinah makin kuat, dibantu pemerintah saudi yg mulai berkuasa didunia ini...pemahaman aqidah agama yg murni akan tetap di mekkah madinah
@@nazhif.as1738
Wahabi baru berkuasa sebentar, suatu saat akan kembali ketangan ummat muslim yang sesungguhnya
@nazhif.as1738 sayangnya, pemerintahan bani saud dan para kacungnya tdk bisa menjaga kesucian tanah arab khususnya arab saudi dengan menggelar konser musik terbesar d dunia...sungguh amanah para wahabi itu🤣🤣🤣
@faizalmakhrus8645 ente pikir makkah punya wahabi😅😅😅
Semoga Allah memberikan umur panjang dan kesehatan untuk ustadz
Masya allah tabarokallah
Seoga sehat selalu ustadz SUNNAH sebenarnya ❤
ciri khas wajah ahlussunah wal jama'ah selalu berseri-seri dan gak muram. coba deh bandingkan antara ulama Wahabi dan ulama Aswaja pasti beda jauh
Ini persesi umum...kurang enak dipandang
Alhamdulillah, syukran tadz atas penjelasan yang clear disertai dengan bukti literasi, tidak hanya sekedar ngomong tanpa dasar ..
Gerombolan wahabung silahkan komen yg pedes 😅
Gerombolan ahlul bid,ah waljama,ah lagi ngibul..dan halu..
Gus Baha membenarkan Allah di atas langit 👍👍👍 th-cam.com/video/EHczubTTKR4/w-d-xo.htmlsi=hDGBVw4i3h6esNnM
@@Master-5XMselain bumi ya berarti langit mas, langit gk bertepi dan ber arah, klo di katakn di atas langit berarti itu pernyatan falacy, bahwa langit itu gk berarah
@@Master-5XM emang Gus Baha Ulama Salaf..Ulama Kholaf Kok di Ikuti Fatwanya 😂
@@dunia_dakwah2 berarti gus baha ngawur ya?😁😁😁
trimakasih ustadz...
Alhamdulillah
Beri kesempatan seluas dan selapangnya kepada GANK Wahaboys utk nyimak dan semoga otak jumudnya lebih encerrrrrrr
Saya tebak kelompok sebelah membantah Ustadz Nuruddin tidak jauh dari serang secara personal atau mengatakan Ustadz Nuruddin tidak bisa bahasa arab.
Nurudin itu penguasaan bahasa Arabnya mmg kurang. Tempo hari tentang "nis-yaan", dia taunya nis-yaan itu maknanya cuma "lupa" doang, habis itu lgsg nyalah2in Wahabi. Pdhl kata nis-yaan itu juga bermakna "tark" (membiarkan/meninggalkan).
Alih2 merasa menang, malah mempertontonkan kejahilannya dalam bahasa Arab. Fatal bener.
Doktor lulusan Al Azhar kok kualitasnya gitu ya?
@@orangbiasa5629
😂😂😂
Oh jadi boleh toh cari padanan kata yg lain...
Kalo gitu boleh juga dong kata "istiwa" dicari padanannya😅
Tapi kok ada gerombolan yg berkeras menolak "istiwa", "wajhullah", dll, utk dimaknai selain dari yg mereka pahami?
Jika pakai kaidah ente, apakah itu berarti gerombolan tsb juga ga paham bahasa Arab?
@@krisyanharyadi
Waduh jangan diulti gitu mas brooo...
Lgsg mingkem 😂😂😂
@@krisyanharyadi
Silakan apa makna kata "istawa" yg terkait dgn huruf "alaa" (على)
Karena perhatikan setiap kata "istawa" berkenaan dgn Allah selalu terkait dgn huruf على.
Monggo mase, ditunggu.
Hala nisyan itu makna nya memang lupa @@orangbiasa5629
Doa Rasulullah untuk Ibn Abbas
١٧ - اللَّهمَّ فقِّههُ في الدِّينِ، وعلِّمهُ التَّأويلَ
الراوي: عبدالله بن عباس • صحيح • أخرجه البخاري (١٤٣)، ومسلم (٢٤٧٧) مختصراً، وأحمد (٢٣٩٧) واللفظ له.
Sukron ust...👍🏻🙏🏻
Alhamdulillah ikut nyimak ustad
Alfatihah...❤❤❤
Assalamu'alaikum ustadz, kalau mau buka donasi untuk keberlangsungan dakwah yang ustadz jalani, bisa pakai website trakteer atau yang lainnya. Siapa tahu membutuhkan, mohon maaf bila ada salah² kata
Subhanallah
alhamdulillah ustadz tetap konsisten membuka kerusakan ajaran-ajaran wahabi yg menyelisihi ajaran nabi
dari awal aku nyimak , ust nur selalu bwa referensi , lh si wahaboy jrng pkw refe , mlh pke otak sndiri untuk mmhami dalil 😂
Siapa yg situ maksud boy?
Siapa yg situ maksud boy?
herry
maasyaAllah sekarang mah udah ada potongan teks nya muncul di layar, berarti komen saya di video sebelumnya di baca sama ustadz Nuruddin
barakallah ustadz 🔥
jadi makin susah golongan yang onoh kalo mau motong² video ustad😂
❤ terus cerahkan umat dari penyimpangan dan kebodohan..
Membahas kesalahan seorang ulama namun tidak langsung merujuk kepada kitab ulama yang bersangkutan.
Saran kami:
Bawakan kitabnya, kemudian bacakan, lalu datangkan kitab referensi bantahannya.
Nyimak
UST. NURUDDIN VS SALAFY. PILIH MANA?
Ya Allooh...
Begitu banyak Teman-Teman Salafy yang mengkritik balik video-video dari Ust. Muhammad Nurudin.
Bila kita lihat, kedua-duanya sama-sama menggunakan dalil-dalil Al-Qur'an dan As-Sunah. Sehingga kita sebagai orang awam mungkin jadi bingung, mana yang lebih patut untuk diikuti.
Tapi ada satu hal yang begitu beda. Yaitu:
Kebanyakan video-video Teman-Teman Salafy (walau tidak semuanya) ada narasi tulisan maupun ucapan merendahkan, meremehkan, bahkan hingga menghina-hina Ust. Muhammad Nurudin. Atau setidaknya nampak adanya kebencian pada wajahnya.
Ya Allooh...
Astaghfirulloohal adzim...
Astaghfirulloohal adzim...
Sebaliknya, kita bisa melihat bagaimana akhlak dan sopan santun yang sangat dijaga oleh Ust. Muhammad Nurudin. Bahkan beliau ketika akan membuat video kritikan kepada Imām Ibnu Taimiyah Rohmatulloh 'alaih, atau kritikan kepada Seykh Utsaimin Rohmatulloh 'alaih, beliau berkirim fatihah dulu untuk beliau berdua.
Masya Allooh... Masya Allooh...
Walaupun Ust. Muhammad Nurudin mengkritik pendapat mereka, tapi beliau tetap menjaga adab kepada Ulama'-Ulama' besar tersebut. Masya Allooh...
Darisini, kita bisa menyimpulkan, sebaiknya kepada pihak yang mana kita berlabuh?...
WAlloohu a'lam bissowab.
#Santri_Lirboyo
Auto kena gempur lagi dr kelompok sebelah lagi bg.
Ayo obok-obok lagi😂😂😂
Kebongkar lagi nanti, kemaren udah dibantah, ini mulai lagi😅
@@Abdullah-dj7cc
Ngebantah atau ngebacot, oom😂
Mosok ngebantah modelnya kayak buzzer, tendensius dgn menyudutkan personality yg mengajukan dalil...
Ga bisa bahasa Arab lah, Syiah lah, filsafat lah, dan lah-lah yg lain.
Eeehhh Ujung2nya melarang jemaatnya utk mendengar Kajian dari pihak lain
😂😂😂
Itu mah bukan ngebantah tapi ngedoktrin, oom...
😂😂😂
@@Abdullah-dj7ccapanya yg dibongkar??? Memang hrus terus diluruskan paham² WAHABI yg menyimpang 😂😂😂
Mantabbbbb ustad .wahaboi salafong sudah mencret.
Ini kenapa sih di postingan ustad lain nuruddin pro syiah dll, bikin bingung
Framing..😂😂
Subhanallah.....
Barokallohu fiik ustadzuna
Alhamdulillah saya punya kitab daf'u sybah
Saya rasa karena ustadz belajar di mesir lebih blend pemahamannya. Jujur ustadz, saya juga awal kuliah di luar, ketemu muslim dari afrika (senegal, morocco, libya) kemudian dari rusia dan sekitarnya, kami semua sholat jumat dengan bacaan sama namun ada gerakan minor yang sedikit berbeda. Saya ikuti trend di Indonesia ini berasa bingung ustadz dengan golongan golongan ini. Mohon pencerahannya ustadz.
Wahabi....ayo keluarkan kitabmu
Buka karya Ibnu Qudamah Al Maqdisi.
Berjudul: Lum'atul I'tiqad
Al-Shawāʿiq al-Mursalah
Memang seharusnya jangan diikuti kelompok sesat SALAfikir itu. Jauhi agar kita selamat
th-cam.com/video/EUSofFrY8Zg/w-d-xo.htmlsi=kegzPvEZVjEVJJt8
❤
Alhamdulillah jazakhallah UMN hafidzahullah 🙏🏻🙏🏻
PERBEDAAN METODE BERFIKIR DALAM MENSIFATI DZAT ALLAH:
bila aswaja dalam mensifati Dzat Allah menggunakan landasan utama dalilnya adalah ayat muhkamat, bila ayat mutasyabihat bertentangan dengan ayat muhkamat, maka ayat mutasyabihat itu di alihkan ke dalil ayat muhkamat atau diserahkan makna tafsirnya ke Allah saja,
sedangkan salafi dalam mensifati Dzat Allah menggunakan dalil ayat muhkamat dan ayat mutasyabihat bersama-sama sejajar tanpa membedakan keduanya, maka wajar salafi mengenal sifat tangan Allah berbeda dengan makhluk.
Mana yang benar?
Anda punya akal maka gunakan akalnya untuk berfikir!
Selamat berfikir!
AhlusSunnah WalJamaah (AsWaJa) dalam memahami Ayat-Ayat Mutasyabihat menggunakan metode Tafwid dan Ta'wil, sedangkan Wahhabi memahami Ayat-Ayat Mutasyabihat sok Tafwid tapi ketika menjelaskan justru menTa'wil yang menunjukkan kalo Wahhabi Mujassimah-Musyabbihah.
@KomatKamit_Official betul
Terus... Mana Dalil yang menyebutkan Allah adalah Fisik ???
Biar jelas ,Sekalian aja kamu bilang Allah ada badannya .
Mosok tangan,kaki,wajah Allah melayang layang...😅
@@belajarbersama6685
Anda salah memahami salafi!
Bgmn mgkin salafi memahami ayat muhkamat & mutasyabihat itu sejajar…
Salafi mengakui ada ayat muhkamat & mutasyabihat.
Ayat muhkamat itu jelas, jumlahnya mendominasi sangat banyak dan justru ayat muhkamat yang mayoritas.
Karena AlQuran adalah kitab petunjuk, Allah turunkan dngan sangat jelas dan mudah dipahami.
Dalil2 sifat2 Allah itu muhkam, maknanya sudah jelas. Seluruh org di dunia tau makna tangan, wajah, istiwa, dst dst.
Bagi salafi yang ditafwidh adalah "kaifiyah"nya
Kaifiyah itu artinya "bagaimana bentuknya". dari kata yad, wajh, istiwa, ain, dhahik, ja'a, dst dst.
Benar ayat2 Mutasyabihat butuh takwilan penafsiran ulama, tapi jumlahnya sedikit
Salafi tidak menafikan takwil sama sekali.
Tapi salafi mentawilkan dng syarat KALAU itu ada dalilnya. Bukan murni dari akal doang. Takwil boleh asal ada dalilnya atau mrupakan kelazimannya
Alhamdulillah. Jazakumullah khoiron atas penjelasannya, ustadz ❤
👍
Kalau di Kitab Al-Shawāʿiq al-Mursalah ʿalā al-Jahmiyyah wa al-Muʿaṭṭilah
Ibn al-Qayyim menegaskan bahwa sifat-sifat Allah, seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis, harus diimani sebagaimana adanya (bi-lā kayf, tanpa bertanya bagaimana).
Ia menolak penafsiran metaforis (taʾwīl) terhadap sifat-sifat Allah seperti "wajah" (wajh), "tangan" (yad), dan "bersemayam di atas Arsy" (istiwaʾ ʿalā al-ʿarsh), dengan alasan bahwa metode ini tidak sesuai dengan pemahaman Salaf.
Gas terus ustadz Nuruddin
Bongkar akidah nyLeneh Wahabi ngaku2 salafi
Wahabi sejatinya perusak ajaran Islam
Wahabi tugasnya mengkafirkan umat islam yang tidak sepaham dengannya
Boong ah
Sehat selalu buat ustad budi ashari. Karna kajian nya bagus gk pernah nyindir2 orang..
Assalamualaikum ustadz Dengan hormat sya mengajak anda untuk diskusi tentang istiwa nya Allah dan hukum mengucapkan selamat natal sya mohon karan Allah untuk di respon
bAcot lho
Ga nyambung dan beda topik,,😂😂
Bismillah, padahal perkataan beliau (Imam Ibnul Jauzi rahimahullah) yg didalam kitab karya beliau yg berjudul Talbis Iblis nya tsb telah dibantah kekeliruan/ketergelincirannya oleh ulama imam2 Ahlussunnah wal jama'ah dimasa beliau tsb, diantaranya oleh Imam Adz-Dzahabi rahimahullah dlm Siyar A'lam An-Nubala, dan Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah dlm kitab adz-Dzail 'ala Tabaqat al-Hanabilah, juga Imam Ishaq bin Ahmad al-Atsi al-Hanbali rahimahullah. Silahkan anda semua bisa baca dan menelaah kitab2 dari ke 3 sumber tsb yg sy sebutkan tadi diatas, sbg argumen pembanding diantara para imam/ulama. Dan sebenarnya sumber referensi yg dipaparkan oleh ustadz nuruddin ini sdh basi utk dibahas namun dimunculkan kembali skrg2 ini, Allahul musta'an .. rupanya si ustadz nuruddin msh blum puas utk mengeluarkan statemen2 nya dgn sekuat tenaga mencari kitab2 sbg referensinya .. laa ba'sa bihi mudah2an dgn pencariannya tsb ustadz diberikan petunjuk hidayah oleh Allah Tabaroka wa Ta'ala amin ya Rabbal 'alamin ..
si ustadz, 😂
oh jadi begini yaa akhlaknya "salafi"
wahabi salafy sudah banyak membahas ttg aqidah yang haq dg rujukan yg shoheh, semoga para pengagung akal aka takwil mendapt taufik dan hidayah th-cam.com/video/rAmnfPR4PkA/w-d-xo.htmlsi=wXPP7eck0AYTqJoP
Dalam kajian Al-Qur'an dan Hadis, konsep **ayat samar** merujuk pada **ayat-ayat mutasyabihat**, yaitu ayat-ayat yang maknanya tidak jelas atau membutuhkan penafsiran lebih lanjut. Hal ini berbeda dengan **ayat-ayat muhkam**, yang maknanya jelas, tegas, dan tidak membutuhkan penafsiran tambahan.
### **Dalil Al-Qur'an tentang Ayat Samar (Mutasyabihat)**
1. **Surah Ali 'Imran (3:7):**
> _"Dialah yang menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu. Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat (jelas maknanya), itulah pokok-pokok isi Al-Qur'an, dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, 'Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya dari sisi Tuhan kami.' Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal."_
**Makna Ayat:**
- Ayat ini menegaskan bahwa dalam Al-Qur'an terdapat dua jenis ayat:
- **Muhkamat**: Ayat-ayat yang tegas dan jelas dalam hukum serta maknanya.
- **Mutasyabihat**: Ayat-ayat yang membutuhkan penafsiran karena tidak dapat dipahami secara literal.
- Orang yang condong kepada fitnah cenderung memanfaatkan ayat mutasyabihat untuk mencari-cari pembenaran bagi pemikiran mereka.
2. **Contoh Ayat Mutasyabihat:**
Ayat-ayat yang menyebut sifat-sifat Allah sering dianggap mutasyabihat, seperti:
- **Surah Taha (20:5):**
> _"(Allah) Yang Maha Pengasih, bersemayam di atas 'Arsy."_
- Ayat ini sering diperdebatkan maknanya, apakah "bersemayam" dipahami secara harfiah atau memiliki makna kiasan.
---
### **Hadis tentang Ayat Samar**
1. **Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim**:
Rasulullah ﷺ bersabda:
> _"Jika kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutasyabihat, maka mereka adalah orang-orang yang Allah sebut dalam ayat ini (Ali 'Imran 3:7). Maka berhati-hatilah terhadap mereka."_
(**HR. Bukhari, no. 4547; Muslim, no. 2665**)
**Makna Hadis:**
- Rasulullah mengingatkan umat Islam untuk waspada terhadap orang yang menggunakan ayat mutasyabihat untuk menimbulkan keraguan atau fitnah.
- Orang-orang yang ilmunya belum mendalam tidak dianjurkan untuk membahas ayat-ayat ini secara sembarangan, melainkan menyerahkannya kepada Allah.
2. **Hadis tentang Ilmu yang Mendalam:**
Rasulullah ﷺ bersabda:
> _"Sesungguhnya ilmu itu ada tiga: ayat yang muhkam, sunnah yang shahih, dan hukum yang adil. Selain itu adalah tambahan."_
(**HR. Abu Dawud, no. 2876**)
**Makna Hadis:**
- Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa ilmu yang utama adalah memahami ayat muhkam, sunnah yang shahih, dan hukum yang jelas. Ayat mutasyabihat perlu diimani tetapi tidak diutak-atik tanpa ilmu mendalam.
---
### **Kesimpulan**
1. **Sikap terhadap Ayat Mutasyabihat:**
- Mengimani bahwa ayat-ayat mutasyabihat adalah kebenaran dari Allah.
- Tidak menafsirkan ayat-ayat tersebut secara sembarangan tanpa ilmu yang mendalam.
- Memahami bahwa makna sebenarnya hanya diketahui oleh Allah, meskipun ulama berusaha mendekati pemahaman yang benar.
2. **Peran Ulama:**
- Ulama yang mendalam ilmunya bertugas menjelaskan ayat-ayat mutasyabihat dengan pendekatan tafsir yang sahih, merujuk pada Al-Qur'an, Hadis, dan bahasa Arab yang fasih.
---
Adem ilmiah
Barokallahu fiikum.. cerah secerah-cerahnya 😊
Terimakasih Ustadz atas penjelasannya yang jelas dan gamblang dengan meruju' pada kitab-kitab
Ustadz nuruddin,,menyampaikan Referensi dari kitab kitabnya ulama,,Wahabi pun masiih nggelees teruus,,kauum mujassimah,,memang sulit di kasih ngerti,,(keras kepala)
th-cam.com/video/EUSofFrY8Zg/w-d-xo.htmlsi=kegzPvEZVjEVJJt8
Syukron JazakAllah khair Ustadz izin ikut kajiannya
Nah ..gini dong, jadi seimbang. Tidak memaksa orang supaya percaya pendapatnya seperti salafi wahabi. Pakai referensi yang jelas jadi tambah iman dan ilmu
Terima kasih ustadz sudah di tampilkan refrensinya. 🙏🙏 Apabila ada buku yg TDK ada pdfnya bisa scan foto menggunakan camscaner. 😊
Saya ikut nonton Aja, silahkan pada Ribut. Perpecahan Kelompok Nuruddin dan salafi ini bikin orang2 kuffar pada senyum2 kegirangan😃
Di Saudi sendiri, MBS membatasi pengaruh ulama wahabi garis keras yg mendorong pandangan Islam tanpa kompromi di Saudi. Kaum agamawan di Saudi sudah tak relevan di mata MBS. Ia ingin melepaskan diri dari belenggu WAHABISME yang mengganggu reputasi negara dan menimbulkan citra negatif. Sejak beberapa tahun lalu MBS sudah mengatakan bahwa tak boleh ada satu pun pihak yang memaksakan ajaran wahabi yang menjadikannya satu-satunya paham di Saudi. Di mata MBS, Wahabi adalah pengganggu, peninggalan masa lalu, dan pengingat masa kelam yang ingin dilupakan. Saudi diciptakan ulang agar hanya mengingat Al Saud, pendiri Saudi, bukan penceramah atau pengikutnya. Selain itu, MBS menyebut hubungan kerajaan dengan Wahabi bermasalah. Puluhan tokoh agama ternama di Saudi juga sdh banyak yg ditangkap belakangan ini. MBS juga menghapus polisi moral di Saudi yang dianggap merupakan turunan dari ajaran Wahabi. Sepertinya Indonesia juga harus mengikuti komitmen yang dilakukan oleh MBS ini agar Muslim di Indonesia tidak terpecah belah yang bisa menimbulkan citra negatif negara.
Ngoahahahah ngomong opo ndro? Tiap tahun beasiswa di buka untuk seluruh umat muslim muslim di dunia belajar di ummul quro mekah, ibnu suud riyadh, uim madinah😂. Gimana ndro? Kuotanya seluruh dunia ndro? 😂
Semoga bermanfaat bagi Sahabat-sahabat salafi wahaby di manapun berada..
Nyimak ustadz.❤❤❤❤
Menurut asyariah
Allah itu:
Ada = tidak menyerupai makhluk
Hidup = tidak menyerupai makhluk
Melihat = tidak menyerupai makhluk
Mendengar = tidak menyerupai makhluk
Mengasihi = tidak menyerupai makhluk
Ridha = menyerupai makhluk
Marah = menyerupai makhluk
Tertawa = menyerupai makhluk
Mempunyai wajah = menyerupai makhluk
Mempunyai tangan = menyerupai makhluk
Aneh bukan logika asyariah😂
Asyairoh tidak mengatakan Allah punya tangan, yg ngomong begitu itu wahabi
@ pahami dulu maksud saya
@@Abdullah84-f4q
Anda membuat narasi yg isinya kebohongan,
menurut Asyairoh, Allah tidak berfisik, Allah tidak memiliki memiliki anggota badan seperti wajah dan tangan.
Orang yg mengatakan bahwa Allah memiliki anggota badan seperti wajah, kaki, tangan dll.
Walau dikatakan wajah, kaki, dan tangan yg berbeda dg yg dimiliki Makhluk.
Mereka disebut MUJASSIMAH. (GOLONGAN YANG MENGIRA ALLAH BERJASMANI)
Sedangkan mereka yg mengatakan bahwa wajah, kaki, tangan itu seperti yg dimiliki makhluk, maka mereka disebut MUSYABBIHAT.(GOLONGAN YG MENYERUPAKAN ALLAH DG MAKHLUK)
Keduanya oleh para imam madzhab dikatakan sebagai kafir.
Dan ada satu video dr KHOLID, bahwa Allah memiliki sifat fisik.
Jadi, menurutmu apa kesimpulan ulama untuk seorang Kholid Basalamah?
@@staycafe5978 anda belum paham maksud saya diatas hehe
@@Abdullah84-f4q
Ya silahkan diperjelas
Dr Bdg nyimak , uraian n penjesalan kang ustadz daging hungkul, lanjutkan n mg sehat sll Aamiin yra,
Emng gtu ustadz si paling sunnah apalagi si pesilat 😂 keras otak nya eh pikirannya 😂