Sifat azaliyah Allah sebelum mahluk diciptakan salah satunya adalah sifat laa fii jijah [لا في جهة] yang artinya tidak berada pada satu arah manapun. Jika sekarang meyakini berada pada satu arah, yaitu arah atas, maka sifat laa fii jihah berarti sudah musnah. Sedangkan di sana al Muzani mengatakan sifat sifat dzat Nya kekal, azaliyah dan tidak akan musnah.
Imam Al Muzani berkata:عال على عرشه بائن من خلقه Allah Tinggi diatas ArsyNya, Terpisah dari makhlukNya, Kalimat "Sifat2 Allah Azaliyyah" menunjukkan bahwa Imam Al Muzani meyakini Allah Ta'alaa Ada sebelum Arsy ada, kemudian kalimat "Terpisah dari makhlukNya" menunjukkan bahwa Imam Al Muzani meyakini bahwa mensifati Allah dengan "Tinggi diatas ArsyNya" bukan berarti menentang ke-Azaliyyah an sifatNya, krn itu Ahlus Sunnah meyakini bahwa Sifat2 Allah Azaliyyatul Jinsi, Mutajaddidul Afradi, bahwa sifat Allah itu Azaliyyah alias tidak berawal, dan sifat TinggiNya Allah diatas makhlukNya, dan TerpisahNya Allah dari makhluqNya adalah Azaliyyah, adapun sifat IstiwaNya Allah, maka IA adalah sifat Fi'liyyah yang Allah lakukan sesuai keinginan Allah, sebagaimana yang Allah kabarkan kepada kita, dan didalam kitab tersebut Imam Al Muzani tidak ada menyebut Istiwa sebagai Sifat Dzatiyyah, tp yang beliau sebut adalah Al 'Uluww, dan sifat ini Azaliyyah tanpa ada keraguan, kecuali mereka yang Allah tidak berikan kpd mereka hidayahNya, yang mengatakan Allah tidak diatas tidak dibawah tidak dimana2, oleh krn itu Imam Al Muzani setelah menetapkan sifat Uluww Allah, beliau berkata: موجود وليس بمعدوم, Ada bukan Tidak Ada, krn yang tidak diatas tidak dibawah tidak dimana2 maka dia sama dengan tidak ada. سبحان الله عما يصفون
Sifat azaliyah Allah sebelum mahluk diciptakan salah satunya adalah sifat laa fii jijah [لا في جهة] yang artinya tidak berada pada satu arah manapun. Jika sekarang meyakini berada pada satu arah, yaitu arah atas, maka sifat laa fii jihah berarti sudah musnah. Sedangkan di sana al Muzani mengatakan sifat sifat dzat Nya kekal, azaliyah dan tidak akan musnah.
@yernew642 Terpisah dengan makna tidak menyatu dengan mahluk. Allah tidak di dalam dzat mahluk, mahluk tidak di dalam dzat Allah, bukan terpisah dengan jarak atau bersentuhan sebagaimana yang dijelaskan al Baihaqi di dalam al Asma wa Shifat berdasarkan keyakinan madzhab salaf. Jelas ..Allah tidak di dalam dzat mahluk adalah sifat azaliyah, ada tanpa permulaan. Dan selamanya sifat itu tidak akan musnah. Sesuai perkataan al Muzani دائمات أزليات ... Sifat yang kekal, azaliyah (sifat yang ada sebelum mahluk diciptakan)
@@yernew642 Siapa yg bilang sifat azal Allah laa fi jihah ================= Yang bilang Imam ath Thahawi dengan kalimat لا تحويه الجهات الست Tidak diliputi arah arah yang enam Kitab Matan Aqidah ath Thahawiyah. Jelas laa fii jihah adalah sifat azaliy (sifat yang ada sebelum mahluk diciptakan) sesuai sabda Nabi ﷺ كان الله تعالی ولم يكن شيء غيره Allah ta'ala ada (sebelum mahluk diciptakan) dan tidak ada segala sesuatu selain Nya. Hadits shahih bukhari. Jika tidak ada segala sesuatu, tidak ada alam semesta, maka tidak ada arah, tidak berada di arah manapun [لا في جهة]
Sifat azaliyah Allah sebelum mahluk diciptakan salah satunya adalah sifat laa fii jijah [لا في جهة] yang artinya tidak berada pada satu arah manapun.
Jika sekarang meyakini berada pada satu arah, yaitu arah atas, maka sifat laa fii jihah berarti sudah musnah. Sedangkan di sana al Muzani mengatakan sifat sifat dzat Nya kekal, azaliyah dan tidak akan musnah.
Baraqallahufiqum Ustadz
Imam Al Muzani berkata:عال على عرشه بائن من خلقه
Allah Tinggi diatas ArsyNya, Terpisah dari makhlukNya, Kalimat "Sifat2 Allah Azaliyyah" menunjukkan bahwa Imam Al Muzani meyakini Allah Ta'alaa Ada sebelum Arsy ada, kemudian kalimat "Terpisah dari makhlukNya" menunjukkan bahwa Imam Al Muzani meyakini bahwa mensifati Allah dengan "Tinggi diatas ArsyNya" bukan berarti menentang ke-Azaliyyah an sifatNya, krn itu Ahlus Sunnah meyakini bahwa Sifat2 Allah Azaliyyatul Jinsi, Mutajaddidul Afradi, bahwa sifat Allah itu Azaliyyah alias tidak berawal, dan sifat TinggiNya Allah diatas makhlukNya, dan TerpisahNya Allah dari makhluqNya adalah Azaliyyah, adapun sifat IstiwaNya Allah, maka IA adalah sifat Fi'liyyah yang Allah lakukan sesuai keinginan Allah, sebagaimana yang Allah kabarkan kepada kita, dan didalam kitab tersebut Imam Al Muzani tidak ada menyebut Istiwa sebagai Sifat Dzatiyyah, tp yang beliau sebut adalah Al 'Uluww, dan sifat ini Azaliyyah tanpa ada keraguan, kecuali mereka yang Allah tidak berikan kpd mereka hidayahNya, yang mengatakan Allah tidak diatas tidak dibawah tidak dimana2, oleh krn itu Imam Al Muzani setelah menetapkan sifat Uluww Allah, beliau berkata: موجود وليس بمعدوم, Ada bukan Tidak Ada, krn yang tidak diatas tidak dibawah tidak dimana2 maka dia sama dengan tidak ada.
سبحان الله عما يصفون
Sifat azaliyah Allah sebelum mahluk diciptakan salah satunya adalah sifat laa fii jijah [لا في جهة] yang artinya tidak berada pada satu arah manapun.
Jika sekarang meyakini berada pada satu arah, yaitu arah atas, maka sifat laa fii jihah berarti sudah musnah. Sedangkan di sana al Muzani mengatakan sifat sifat dzat Nya kekal, azaliyah dan tidak akan musnah.
@abdurrachman_asySyafiiy Siapa yang bilang sifat azal Allah la fi jihah?
@@abdurrachman_asySyafiiy lalu apakah sifat "Terpisah dari makhluqNya" adalah sifat azaliyyah?
@yernew642
Terpisah dengan makna tidak menyatu dengan mahluk.
Allah tidak di dalam dzat mahluk, mahluk tidak di dalam dzat Allah, bukan terpisah dengan jarak atau bersentuhan sebagaimana yang dijelaskan al Baihaqi di dalam al Asma wa Shifat berdasarkan keyakinan madzhab salaf.
Jelas ..Allah tidak di dalam dzat mahluk adalah sifat azaliyah, ada tanpa permulaan. Dan selamanya sifat itu tidak akan musnah. Sesuai perkataan al Muzani
دائمات أزليات ...
Sifat yang kekal, azaliyah (sifat yang ada sebelum mahluk diciptakan)
@@yernew642
Siapa yg bilang sifat azal Allah laa fi jihah
=================
Yang bilang Imam ath Thahawi dengan kalimat
لا تحويه الجهات الست
Tidak diliputi arah arah yang enam
Kitab Matan Aqidah ath Thahawiyah.
Jelas laa fii jihah adalah sifat azaliy (sifat yang ada sebelum mahluk diciptakan) sesuai sabda Nabi ﷺ
كان الله تعالی ولم يكن شيء غيره
Allah ta'ala ada (sebelum mahluk diciptakan) dan tidak ada segala sesuatu selain Nya.
Hadits shahih bukhari.
Jika tidak ada segala sesuatu, tidak ada alam semesta, maka tidak ada arah, tidak berada di arah manapun [لا في جهة]
Apakah kitab siyar alamin nubala itu termasuk kitab aswaja ?
Kasihan kalian