Tambah satu lagi penegak keadilan yang menyampaikan berdasarkan fakta, bp Azmi.....,., MELEDAAAAKKK!!!!! Gas pol bapak, masyarakat yang menantikan keadilan berada bersama bapak, BRAVO buat p Azmi
Hakim yg tidak adil dan Jaksa yg tidak adil bukan hanya di kasus Vina saja, udah banyak hakim dan Jaksa yg memperjual belikan hukum, dan rakyat udah banyak yg jadi korban, saya rasa udah bukan jadi rahasia lgi, mereka memang udah gak tau malu, untk menghadapi Jaksa dan hakim yg gak tau malu satu satunya dengan menggunakan kekerasan.., dulu rakyat menderita karna penjajah sekarang rakyat menderita karna para pejabat, perjuangan rakyat belum selesai hingga saat ini dan bisa di katakan INDONESIA BELUM MERDEKA DENGAN BAIK.
Disinilah masyarakat tdk percaya polisi antara tindakan oknum dgn institusinya sejalan. Terbukti dari hasil pemeriksaan Iptu Rudiana yang dinilai tdk melanggar kode etik profesi kepolisian padahal masyarakat seluruh Indonesia menyaksikannya. Demikian pula dgn jaksa dan hakim
Kerja aparat negara, jaksa dan hakim seperti ini membuat rakyat sipil memderita anehnya mereka di gaji dari uang pajak yg kita bayarkan sebagai rakyat sipil....😢
Kepolisian telah hancur hargadirinya karna perbuatan anggotanya salah satunya seprti rudiana ini, dan sudah seperti it gak ada tindakan dari pihak kepolisian untk memperbaiki kesalahan nya, karna sampai sekarang belum ada penjelasan atao tindakan dari kepolisian dalam kasus Vina ini, sangat mengerikan, APAKAH MASIH PANTAS KEPOLISIAN SEPERTI INI DI GAJI OLEH NEGARA YG DI MANA KE JANGAN NEGARA DI AMBIL DARI PAJAK RAKYAT INDONESIA, SETIAP APA YG DI MAKAN ATAO DI BELI OLEH RAKYAT IT MENGADUNG PAJAK, DAN PAJAK NYA BESAR YA IT SEBELAS PERSEN.
Ada foto 8 terpidana yg babak belur di tgl 4 septrmber 2016 .. itu sudah jadi bukti mereka di hajar oleh para oknum untuk mengaku ... Karena di tgl tersebut mereka belum di bawa ke penjara ... Semoga mereka semua lekas bebas dan diganti kan oleh oknum oknum bengis itu ... Amiiin
Kalo polisi tidak menghormati dan menghargai rakyat maka udah sepantasnya rakyat juga gak perlu menghormati dan menghargai polisi, jumlah polisi lebih sedikit dari jumlah rakyat, kalo polisi gak bisa bersikap adil dan bijak sana maka rakyat udah sepantas nya untk menghancurkan dan membubarkan institusi kepolisian yg ada dan di bangun kembali dengan institusi yg lebih baik dan bisa di pantao oleh rakyat.
Sebetulnya Kepolisian itu buta hukum dan buta kebenaran. Masyarakat lebih mengerti tentang mana yang benar dan salah walaupun tidak mengerti tentang hukum di Indonesia ini . Kepolisian itu tetap harus dijadikan Satpam.
Ak sbagai rakyat kecil jg mrasa miris ma penegakan hukum di negri ini. Ini menyangkut hak asasi manusia 8 org yg di jatuhi hukuman seumur hidup. Klau saja 8 trpidana itu fakta nya gk brsalah, brarti sungguh keji oknum polri dan hakim yg tangani kasus ini. Dan patut di hukum penjara. Tp kyak e gk mgkn di penjara. Kapolri nya kurang tegas. Hukum karma ja yg layak, smoga gk brumur panjang
Awal era jkw gaji hakim sdh dilipat gandakan tapi juga hukum tetap di permainkan. Gaji di naikan berapapun tdk akan berpengaruh pada Ki nerja hakim.sbb yg ingin di vonis ringan/bebas semua nego sama hakim.
TIMSUS dibentuk untuk melindungi "nama polri" Apabila kelak PK dimenangkan oleh para terhukum... Maka pihak POLRI dapat " beralasan" Oh ya kami sudah mendapatkan bukti kinerja anggota yg melenceng !!!😅 Begitu Liciknya kinerja Polri yg TIDAK PEDULI akan apa yg dirasakan oleh mereka yg sedang menjalani HUKUMAN YG TIDAK SEHARUSNYA MEREKA TERIMA !!! Semoga ALLAH akan memberikan balasan yg sangat-sangat berat untuk mereka ! Amin... 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Asslmkm.... Ya Alloh... Manusia yng berani jujur dn brbuat BAIK untk orng lain, Sesungguhnya BAIK untk DIRI Sndiri, dan Alloh SwT juga mmbri prngatan, Bgi Manusia" Yng tdk Jujur dn Brbuat Kjahatan itupun Sbnarnya untk DIRI Sndiri, maka sblm Trlambat Brbuatlah Jujur dn Baik, krna Sesungguhnya itu untk Manusia itu Sndiri, Slm Jemput HIDAYAH, Amiin.
Tidak tau malu para hakim minta gajih nya minta di naik dan lebih parah nya di wakili para DPR RI. Yang seharusnya DPR Ri nya ngawur bukan nya membantu masyarakat nya yang terdolimi 7 terpidana seumur hidup di kasusu vina cirebon malah sibuk tlp ke prabowo minta gajih hakim di naikan aduh gimana ini wakil Rakyat di Indonesia 🇮🇩
Gak. Heran Rudiana seorang ladusing di periksa oleh ladusing sudah pasti hasilnya ladushong. Keadilan dunia untuk rakyat miskin itu hanyalah Kiamat. Baru keadilan sejati akan dirasakan untuk rakyat miskin yg jujur dan tidak berdosa. Para pendosa itu harus mempertanggung jawabkan perbuatanya di hadapan Tuhan Allah SWT.
Sudah jelas c aep yg jdi dalang pitnah..jdi 8 anak orang yg tidak bersangkutan harus menanggung akibat nya setutup umur di bui di siksa sampai bonyok..
Ngelsa Syaraf terlalu parah botolnya karena menuduh ahli tdk netral dan melarang ahli masuk ke perkara atau melarang ahli mempelajari kasus dan BAP. MUSTAHIL seorang ahli bisa berpendapat jika dia tdk mempelajari dan memahami kasusnya. Maka sdh SEHARUSNYA seorang ahli mempelajari semua aspek suatu kasus, termasuk BAP, agar dia paham sehingga bisa memberikan pendapatnya/penilaiannya. Yg dimaksud BERPENDAPAT pada hakekatnya adalah MENILAI, yaitu BERPENDAPAT setelah melakukan PENILAIAN. Jika seorang ahli tdk tahu apa2 ttg suatu kasus, maka bagaimana caranya dia bisa berpendapat (menilai sesuatu). ********* Sebagian hakim itu level logika dan kecerdasannya JAUH DIBAWAH para ahli di bidang sains dan teknologi, ahli matematika, ekonomi, akuntansi, teknik sipil, dan keahlian lainnya. Maka kemampuan hakim dlm menganalisis suatu masalah tentu jauh dibawah para ahli lainnya. Oleh karena itulah, wajar jika keputusan hakim banyak yg keliru. Diperparah lagi dgn para hakim yg mayoritas malas membaca berkas yg ratusan atau ribuan halaman secara detil, cermat, dan teliti karena kecerdasan mereka yg rendah. Dalam kasus vina, kita bisa saksikan para jaksa ketika bertanya atau membantah di sidang PK para terpidana dan sidang praperadikan Pegi Setiawan. Mereka bicara tanpa dasar dan tanpa bukti SCIENTIFIC. Mereka mati-matian membela putusan hakim 2016/2017 dan meyakini cerita FIKTIF pembunuhan dan perkosaan yg para pelaku utamanya adalah tokoh2 FIKTIF (Andika, Andi, Dani, dan Pegi Perong). Begitupula para pengacara dan pembela Rudiana Cs yg asal bicara tanpa menunjukkan satupun bukti yg valid. Sama juga dgn para hakim 2016/2017 yg tdk mampu menemukan hal2 yg saling kontradiktif antara BAP yg satu dgn BAP lainnya, padahal banyak sekali kontradiktifnya dan sangat mudah menemukannya bagi org2 yg terbiasa melakukan analisis data. Bukankah ini contoh nyata bentuk kebotolan yg parah dari sebagian org2 hukum?!!. Masuk fakultas hukum jauh lebih mudah daripada fakultas lainnya karena mayoritas org2 yg mengambil jurusan hukum bukanlah org2 berprestasi saat di sekolahnya. Rendahnya kualitas org2 di bidang hukum bisa dilihat dlm forum2 diskusi dimana mereka saling berdebat ttg suatu hal yg sebenarnya cuma hal sederhana. Terhadap hal2 yg mudah dan sederhana bisa muncul banyak pendapat karena masing2 ahli hukum berpikir seenak jidatnya sendiri. Contohnya adalah menurut aturan bhw hak mengajukan PK hanya terpidana atau ahli warisnya/keluarganya, namun ada ahli hukum dan penegak hukum yg berpendapat bhw Jaksa bisa mengajukan PK dgn alasan tdk ada aturan yg melarangnya. Inilah contoh bentuk kebotolan yg luar biasa parah dari sebagian ahli hukum karena rendahnya kecerdasan dan logika mereka. Jadi sedikit sekali org2 hukum yg memiliki logika, kecerdasan, dan daya analisis yg memadai. Lebih sedikit lagi para penegak hukum yg memiliki integritas dan kejujuran sehingga hukum bisa diperjualbelikan. Yg paling menonjol dari mayoritas hakim adalah AROGANSI mereka karena mereka biasa dipanggil "YANG MULIA" serta merasa hanya bertanggung jawab kpd Tuhan Yang Maha Esa dan tdk ada satupun manusia yg bisa mendikte mereka. Padahal sebagian hakim tdk pantas disebut sbg org2 yg mulia.
Mau.jujur jujuran banyak hakim".yg gak ada kualitasnya,tp bisa masuk di institusi ini...,dan di negri ini memang begitu adanya...makanya protes..,tidak puas .!???..berarti hukum gak kuat...,tetap aja ada ko men" yg tak bisa membuat perubahan...,cuma sebatas bacoot ajaaa..rakyat muak deh...!!@
Gagal indobesia punya pegak hukum yg bodoh atau bodohi bodohi sendiri. Yangaju saha salah. Nasiborang kecil seperti pengamen di tuduh membunuh . Sengkondan karta . Atupolisi meriksa polisi itu mah jeruk maksn jeruk
Greget gw sm polri...emng sehebat sepengaruh apa sih s rudiana ampe2 lebih2 si sambo...sekelas iptu j para pejabat bintang2 meleleh smua..mana hasil timsusny ga dpublikasikan hasilnya tuh...
pd wkt itu unit serse narkoba bs bahkan sekelap iptu bs percaya dgn bacotan si aef dan lgsg d tndak tmpa melalui prosedur sy mu brtanya di sini siapa yg botol itu sja
SEHAT SELALU JENDRAL SUSNO.....
Siapa setuju Rudiana telah merekayasa kasus Vina?
Klw para terdakwa emang bener bersalah mengapa Tuhan memberi jalan dgn viralnya kasus ini sehingga bs di ungkap kebenaran sesungguhnya...
Dan sekarang hakimnya minta naik Gaji.. ..😂😂
malah hakim nuntut mintak gaji dinaikkan,pendapat saya tidak setimpal dengan kinerjanya
Berapapun gaji seseorang dinaikkan tak akan pernah cukup klau gaya hidup seseorang super mewah
Tambah satu lagi penegak keadilan yang menyampaikan berdasarkan fakta, bp Azmi.....,., MELEDAAAAKKK!!!!! Gas pol bapak, masyarakat yang menantikan keadilan berada bersama bapak, BRAVO buat p Azmi
Hakim yg tidak adil dan Jaksa yg tidak adil bukan hanya di kasus Vina saja, udah banyak hakim dan Jaksa yg memperjual belikan hukum, dan rakyat udah banyak yg jadi korban, saya rasa udah bukan jadi rahasia lgi, mereka memang udah gak tau malu, untk menghadapi Jaksa dan hakim yg gak tau malu satu satunya dengan menggunakan kekerasan.., dulu rakyat menderita karna penjajah sekarang rakyat menderita karna para pejabat, perjuangan rakyat belum selesai hingga saat ini dan bisa di katakan INDONESIA BELUM MERDEKA DENGAN BAIK.
Ya ALLAH berikan lah keadilan untuk 8 tersangka.
Semoga presiden kedepan (Prabowo) tak ada lagi kasus rekayasa,tak ada lagi oknum penegak hukum yg nakal
Disinilah masyarakat tdk percaya polisi antara tindakan oknum dgn institusinya sejalan. Terbukti dari hasil pemeriksaan Iptu Rudiana yang dinilai tdk melanggar kode etik profesi kepolisian padahal masyarakat seluruh Indonesia menyaksikannya. Demikian pula dgn jaksa dan hakim
Pak azmi ,Susno,Reza,,dan tim peradi smua idola netizen,,meledak bravoo👏🏾👍🏾
Pak Azmi terang dalam menjelaskan
Kerja aparat negara, jaksa dan hakim seperti ini membuat rakyat sipil memderita anehnya mereka di gaji dari uang pajak yg kita bayarkan sebagai rakyat sipil....😢
Kepolisian telah hancur hargadirinya karna perbuatan anggotanya salah satunya seprti rudiana ini, dan sudah seperti it gak ada tindakan dari pihak kepolisian untk memperbaiki kesalahan nya, karna sampai sekarang belum ada penjelasan atao tindakan dari kepolisian dalam kasus Vina ini, sangat mengerikan, APAKAH MASIH PANTAS KEPOLISIAN SEPERTI INI DI GAJI OLEH NEGARA YG DI MANA KE JANGAN NEGARA DI AMBIL DARI PAJAK RAKYAT INDONESIA, SETIAP APA YG DI MAKAN ATAO DI BELI OLEH RAKYAT IT MENGADUNG PAJAK, DAN PAJAK NYA BESAR YA IT SEBELAS PERSEN.
Ada foto 8 terpidana yg babak belur di tgl 4 septrmber 2016 .. itu sudah jadi bukti mereka di hajar oleh para oknum untuk mengaku ... Karena di tgl tersebut mereka belum di bawa ke penjara ... Semoga mereka semua lekas bebas dan diganti kan oleh oknum oknum bengis itu ... Amiiin
Seandainya Rudiana tidak bersalah...terus kita rakyat mencari keadilan kemana...
Kalau pak rudiana selalu benar berarti kita cari keadilan sulit dong, hukum hanyalah untuk rakyat kecil saja, enak yah jadi pak rudiana selalu benar
Para pejabat minta naik gaji tp kerjanya gak becus, sangat menyedihkan bagi rakyat 😂😂
Kalo polisi tidak menghormati dan menghargai rakyat maka udah sepantasnya rakyat juga gak perlu menghormati dan menghargai polisi, jumlah polisi lebih sedikit dari jumlah rakyat, kalo polisi gak bisa bersikap adil dan bijak sana maka rakyat udah sepantas nya untk menghancurkan dan membubarkan institusi kepolisian yg ada dan di bangun kembali dengan institusi yg lebih baik dan bisa di pantao oleh rakyat.
Oknum hakim cirebon thn 2016 jgn diksih kenaikan gaji
Sebetulnya Kepolisian itu buta hukum dan buta kebenaran. Masyarakat lebih mengerti tentang mana yang benar dan salah walaupun tidak mengerti tentang hukum di Indonesia ini . Kepolisian itu tetap harus dijadikan Satpam.
Penyidik,jaksa,hakim 2016/17 dan 2024 harus diperiksa
Ak sbagai rakyat kecil jg mrasa miris ma penegakan hukum di negri ini. Ini menyangkut hak asasi manusia 8 org yg di jatuhi hukuman seumur hidup. Klau saja 8 trpidana itu fakta nya gk brsalah, brarti sungguh keji oknum polri dan hakim yg tangani kasus ini. Dan patut di hukum penjara. Tp kyak e gk mgkn di penjara. Kapolri nya kurang tegas. Hukum karma ja yg layak, smoga gk brumur panjang
Awal era jkw gaji hakim sdh dilipat gandakan tapi juga hukum tetap di permainkan. Gaji di naikan berapapun tdk akan berpengaruh pada Ki nerja hakim.sbb yg ingin di vonis ringan/bebas semua nego sama hakim.
Ia Polisi akan selalu membela dan melindungi sesama Polisi 🤣🤣
jangankn polisi,pasti saling bela, lah wong si nini Elsa aja bukan polisi dia kan mati matian membela si rudiana, 😅😅
TIMSUS dibentuk untuk melindungi "nama polri"
Apabila kelak PK dimenangkan oleh para terhukum...
Maka pihak POLRI dapat " beralasan"
Oh ya kami sudah mendapatkan bukti kinerja anggota yg melenceng !!!😅
Begitu Liciknya kinerja Polri yg TIDAK PEDULI akan apa yg dirasakan oleh mereka yg sedang menjalani HUKUMAN YG TIDAK SEHARUSNYA MEREKA TERIMA !!!
Semoga ALLAH akan memberikan balasan yg sangat-sangat berat untuk mereka !
Amin...
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Kasus vina eky bisa selese tergantung siapa kaplorinya
jahat bener APH menghukum seseorang yang gak bersalah, naudzubillahi min dzalik. wallahu a'lam.
Asslmkm.... Ya Alloh... Manusia yng berani jujur dn brbuat BAIK untk orng lain, Sesungguhnya BAIK untk DIRI Sndiri, dan Alloh SwT juga mmbri prngatan, Bgi Manusia" Yng tdk Jujur dn Brbuat Kjahatan itupun Sbnarnya untk DIRI Sndiri, maka sblm Trlambat Brbuatlah Jujur dn Baik, krna Sesungguhnya itu untk Manusia itu Sndiri, Slm Jemput HIDAYAH, Amiin.
Bpk Azmi klo diwawancara dgn pembawa acara tv,
Tegas lugas...
Tapi saat dipersidangan dgn sopan nya... Tutur bahasanya....
Putusan hakim cirebon berdasarkan dakwaan kejaksaan Bekasi 😅
hakimnya lagi sibuk lihat olshop pas etalase seller dari bekasi 😅
Tidak tau malu para hakim minta gajih nya minta di naik dan lebih parah nya di wakili para DPR RI. Yang seharusnya DPR Ri nya ngawur bukan nya membantu masyarakat nya yang terdolimi 7 terpidana seumur hidup di kasusu vina cirebon malah sibuk tlp ke prabowo minta gajih hakim di naikan aduh gimana ini wakil Rakyat di Indonesia 🇮🇩
hakim yg memponis orang seumur hidup orang tak bersalah ,gmana
Kalau saya yang salah apa jadinya.
Gak. Heran Rudiana seorang ladusing di periksa oleh ladusing sudah pasti hasilnya ladushong. Keadilan dunia untuk rakyat miskin itu hanyalah Kiamat. Baru keadilan sejati akan dirasakan untuk rakyat miskin yg jujur dan tidak berdosa. Para pendosa itu harus mempertanggung jawabkan perbuatanya di hadapan Tuhan Allah SWT.
Hakim & Rakyat sama
Sengaja dibikin miskin oleh Rezim
Agar bisa di suap
Sesuai keinginan & Kebutuhan Rezim ujung-nya Hakim & Rakyat bawah kalah
pak ahli ini cocok klw brhadapan sma si elsa sma si fitra.
bismilllah trpidana bebas.
Telak x ..hakim minta naik gaji 😂
KESEBENARAN NYA, Hakim bisa gak jadi naik gaji kalau Gang Kuli Bangunan gak dibebaskan.....Masih kuat gaji segitu Pak Hakim?
😊
Kalau rumit dan buntu minta bantu PBB😅😅😅😅
Menit 11 kayaknya nyontek itu, tp lupa Bekasi nya ikut ketulis
Rudiana DKK di copot dulu dari jabatannya, jaksa dan hakim jg
Gajih pgn naik liat tuhhakim yng d kasus vina😅😅😅😅
Org tidak bersalah malah di hukum😢
GK punya otak karma kalian
Sudah jelas c aep yg jdi dalang pitnah..jdi 8 anak orang yg tidak bersangkutan harus menanggung akibat nya setutup umur di bui di siksa sampai bonyok..
Karna ditahun 2016 ada 2 peristiwa besar yg cacat hukum
AQ GK percaya pak GK mungkin jeruk makanjeruk
Ngurusi kasus Vina Egi saja bulet kayak benang mintak gaji naik payah
Ngelsa Syaraf terlalu parah botolnya karena menuduh ahli tdk netral dan melarang ahli masuk ke perkara atau melarang ahli mempelajari kasus dan BAP. MUSTAHIL seorang ahli bisa berpendapat jika dia tdk mempelajari dan memahami kasusnya. Maka sdh SEHARUSNYA seorang ahli mempelajari semua aspek suatu kasus, termasuk BAP, agar dia paham sehingga bisa memberikan pendapatnya/penilaiannya.
Yg dimaksud BERPENDAPAT pada hakekatnya adalah MENILAI, yaitu BERPENDAPAT setelah melakukan PENILAIAN. Jika seorang ahli tdk tahu apa2 ttg suatu kasus, maka bagaimana caranya dia bisa berpendapat (menilai sesuatu).
*********
Sebagian hakim itu level logika dan kecerdasannya JAUH DIBAWAH para ahli di bidang sains dan teknologi, ahli matematika, ekonomi, akuntansi, teknik sipil, dan keahlian lainnya. Maka kemampuan hakim dlm menganalisis suatu masalah tentu jauh dibawah para ahli lainnya. Oleh karena itulah, wajar jika keputusan hakim banyak yg keliru. Diperparah lagi dgn para hakim yg mayoritas malas membaca berkas yg ratusan atau ribuan halaman secara detil, cermat, dan teliti karena kecerdasan mereka yg rendah.
Dalam kasus vina, kita bisa saksikan para jaksa ketika bertanya atau membantah di sidang PK para terpidana dan sidang praperadikan Pegi Setiawan. Mereka bicara tanpa dasar dan tanpa bukti SCIENTIFIC. Mereka mati-matian membela putusan hakim 2016/2017 dan meyakini cerita FIKTIF pembunuhan dan perkosaan yg para pelaku utamanya adalah tokoh2 FIKTIF (Andika, Andi, Dani, dan Pegi Perong). Begitupula para pengacara dan pembela Rudiana Cs yg asal bicara tanpa menunjukkan satupun bukti yg valid. Sama juga dgn para hakim 2016/2017 yg tdk mampu menemukan hal2 yg saling kontradiktif antara BAP yg satu dgn BAP lainnya, padahal banyak sekali kontradiktifnya dan sangat mudah menemukannya bagi org2 yg terbiasa melakukan analisis data. Bukankah ini contoh nyata bentuk kebotolan yg parah dari sebagian org2 hukum?!!.
Masuk fakultas hukum jauh lebih mudah daripada fakultas lainnya karena mayoritas org2 yg mengambil jurusan hukum bukanlah org2 berprestasi saat di sekolahnya. Rendahnya kualitas org2 di bidang hukum bisa dilihat dlm forum2 diskusi dimana mereka saling berdebat ttg suatu hal yg sebenarnya cuma hal sederhana. Terhadap hal2 yg mudah dan sederhana bisa muncul banyak pendapat karena masing2 ahli hukum berpikir seenak jidatnya sendiri. Contohnya adalah menurut aturan bhw hak mengajukan PK hanya terpidana atau ahli warisnya/keluarganya, namun ada ahli hukum dan penegak hukum yg berpendapat bhw Jaksa bisa mengajukan PK dgn alasan tdk ada aturan yg melarangnya. Inilah contoh bentuk kebotolan yg luar biasa parah dari sebagian ahli hukum karena rendahnya kecerdasan dan logika mereka.
Jadi sedikit sekali org2 hukum yg memiliki logika, kecerdasan, dan daya analisis yg memadai. Lebih sedikit lagi para penegak hukum yg memiliki integritas dan kejujuran sehingga hukum bisa diperjualbelikan.
Yg paling menonjol dari mayoritas hakim adalah AROGANSI mereka karena mereka biasa dipanggil "YANG MULIA" serta merasa hanya bertanggung jawab kpd Tuhan Yang Maha Esa dan tdk ada satupun manusia yg bisa mendikte mereka. Padahal sebagian hakim tdk pantas disebut sbg org2 yg mulia.
Memang sebagian para penegak hukum kita berada di lingkaran setan!!!
Mau.jujur jujuran banyak hakim".yg gak ada kualitasnya,tp bisa masuk di institusi ini...,dan di negri ini memang begitu adanya...makanya protes..,tidak puas .!???..berarti hukum gak kuat...,tetap aja ada ko men" yg tak bisa membuat perubahan...,cuma sebatas bacoot ajaaa..rakyat muak deh...!!@
INSTITUSI POLRI UDAH LAZIM DG BUDAYA HIRARKI ETIKA YG ARTINYA KLO ADA PANGKAT LEBIH TINGGI-SENIOR PASTI GAK ADA YG BRANI SALAHKAN GITU LOH. OK YA ?
😮
Karna timnya kapolri adalah orngyg ikut melakukan atau yg melindungi sedangkan kapolri dijadikan boneka hiduuup gitu sayaaang
Gagal indobesia punya pegak hukum yg bodoh atau bodohi bodohi sendiri. Yangaju saha salah. Nasiborang kecil seperti pengamen di tuduh membunuh . Sengkondan karta . Atupolisi meriksa polisi itu mah jeruk maksn jeruk
Greget gw sm polri...emng sehebat sepengaruh apa sih s rudiana ampe2 lebih2 si sambo...sekelas iptu j para pejabat bintang2 meleleh smua..mana hasil timsusny ga dpublikasikan hasilnya tuh...
pd wkt itu unit serse narkoba bs bahkan sekelap iptu bs percaya dgn bacotan si aef dan lgsg d tndak tmpa melalui prosedur sy mu brtanya di sini siapa yg botol itu sja