ไม่สามารถเล่นวิดีโอนี้
ขออภัยในความไม่สะดวก
SUDAH SESUAI AWIG-AWIG! JRO ONG TEGASKAN PEMBANGUNAN VILLA DI BUKIT ENJUNG AWIT BUKAN BUKIT GUMANG!
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 15 มี.ค. 2023
- Salah satu tokoh dan Kerama Desa Adat Bugbug I Nengah Yasa Adi Susanto yang akrab disapa Jro Ong menegaskan proses pembangunan Villa di Bukit Enjung Awit (bukan Bukit Gumang) di Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem tersebut sudah sesuai dengan mekanisme dan awig-awig yang berlaku di Desa Adat Bugbug . “Sebelum ditandatangani kontrak, Prajuru telah melakukan sejumlah tahapan,” kata Adi Susanto dalam keterangan tertulisnya Kamis (16/3/2023).
Lebih lanjut Adi Susanto menjelaskan, pertama telah dilakukan sosialisasi ke 12 Banjar Adat yang ada di Desa Bugbug dan kepada masyarakat Bugbug yang ada diperantauan termasuk di Klungkung, Denpasar, Singaraja, Jakarta, Surabaya dan Lombok. Tidak ada aspirasi penolakan dari Kerama yang hadir saat sosialisasi tersebut. Pihak-pihak yang saat ini menolak pembangunan tersebut sebagian besar juga ikut hadir dan hanya pentolan2nya saja tdk mau datang dan mendengar penjelasan dari Prajuru.
“Pada saat sosialisasi masyarakat menyetujui untuk menyewakan tanah desa tersebut yang memang tidak produktif untuk dijadikan Villas oleh Investor dengan pertimbangan bisa meningkatkan PAD di desa dan meningkatkan taraf hidup masyarakat kedepannya,” terang Adi Susanto.
Luas tanah yang disewakan adalah 2 hektar selama 20 tahu dari luas sekitar 23 hektar keseluruhan dan telah bersertifikat atas nama Pelaba Pura milik Desa Adat Bugbug. Di areal yang sama juga sebelumnya telah dibangun Villa yang tanahnya menjadi satu kesatuan dengan Villa yang dibangun sekarang. Villa yang dibangun bersebelahan dengan Villa yang dibangun sekarang tanahnya menjadi satu sertifikat dengan yang dikontrakan dan Villa tersebut dikontrakan pada jaman Kelian Desa Adat sebelumnya I Wayan Mas Suyasa.
Area Villa yang dibangun sebelumnya dan sekarang ini lokasinya sangat jauh dari Pura Gumang sekitar lebih dari 2 kilo meter jadi tidak benar bila Villa dibangun di kawasan Bukit Gumang karena nama bukit tersebut adalah Bukit Enjung Awit dan bukan Bukit Gumang.
“Saya salah satu tim mewakili Desa Adat Bugbug ikut menggodok perjanjian sewa menyewa tersebut dan memasukan beberapa klausul untuk kepentingan masyarakat banyak yakni: Investor wajib mempekerjakan tenaga lokal dari Desa Adat Bugbug minimal 75% dari keseluruhan tenaga kerja yang akan bekerja disana, mewajibkan Investor melalui Pihak Ketiga untuk memberikan pelatihan bahasa Inggris dan pelatihan berbasiskan kompetensi kpd mereka yang belum punya skill atau kemampuan bekerja disana,” beber Adi Susanto.
Lebih lanjut diterangkan bahwa, proses dari awal sampai penerimaan uang sewa dijalankan sangat transfaran dan tidak ada panitia khusus yang dibentuk karena panitianya adalah seluruh Prajuru Dulun Desa dan semua uang sewa yang telah dibayarkan masuk ke rekening milik Desa Adat Bugbug.
“Selama proses sosialisasi, penandatangan kontrak dengan investor sampai mulainya pembangunan tahap awal tidak pernah sekalipun ada penolakan dari masyarakat Bugbug karena hampir semua masyarakat mendukung investasi pembangunan villa ini karena sebagian besar masyarakat kami menggantungkan hidupnya dari pariwisata,” ungkap Adi Susanto.
Menurut Adi Susanto, Prajuru di era kepemimpinan Kelian Desa Adat Bugbug Jero Nyoman Purwa Arsana saat ini yang mulai menjabat sejak akhir tahun 2020 sangat gencar melakukan pembangunan dan memperbaiki tata kelola desa pasca kepemimpinan I Wayan Mas Suyasa yang telah menjabat selama hampir 30 tahun.
“Sebagai masyarakat Bugbug kami sangat menghormati, mencintai dan mensakralkan keberadaan Pura Gumang dan bahkan karena kecintaan kami, Prajuru baru telah melakukan renovasi dan penataan sangat masif dengan memperbaiki pelinggih, menata pura hinga kelihatan lebih agung dan bagus seperti sekarang ini. Kami Prajuru baru juga telah melakukan proses upacara ngenteg linggih setahun yang lalu karena menurut cerita tetua kami di Bugbug belum pernah desa adat melakukan upacara Ngenteg Linggih di Pura Gumang ini,” papar Adi Susanto.
Menurutnya kelompok yang kontra terhadap segala pembangunan yang saat ini sangat masif dilakukan oleh Prajuru baru baik pembangunan Pawongan, Palemahan maupun Parahyangan sama sekali mereka tidak pernah menggunakan haknya selalu Kerama maupun selaku masyarakat karena mereka tidak pernah membuat laporan ke Kertadesa terkait dengan dugaan penyimpangan yang mereka terus hembuskan juga tidak pernah melalukan upaya hukum positif baik hukum perdata maupun pidana.
Semestinya selaku Kerama, kata Adi Susanto, mereka seharusnya bisa melakukan upaya hukum adat melalui Kertadesa bila memang diduga ada pelanggaran Awig-awig terkait segala pembangunan yang dilakukan saat ini dan juga bila mereka memandang ada pelanggaran hukum baik perdata maupun pidana seharusnya mereka menempuh upaya hukum tersebut. Namun faktanya kelompok ini hanya melakukan upaya provokasi kepada masyarakat yang sebelumnya tidak pernah menolak kedatangan Investor yang membangun Villa di Bukit Enjung Awit.
“Jadi stop memprovokasi Kerama dan memutarbalikkan fakta,” tutup Adi Susanto.
Selamat KDA dan jajaranya semua ,,semoga generasi baru semakin cepat tangap dan cerdas demi desa bugbug maju,
Saya warga bugbug sangat mendukung setiap investasi yg masuk demi kesejahteraan warga desa bugbug itu sendiri❤
Pikiran yang cerdas mengelola aset desa akan sangat berdampak pada kesejahteraan warga desanya, lanjutkan perjuangan pak semoga karma baik membuahkan manfaat kedepan.
Sangat cerdas pokoknya the best👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Suksma Jro Ong, smoga semakin dilancarkan pembangunan Desa Adat Bugbug🙏, Rahayu Desaku🙏 Suksma Prajuru Desa Adat Bugbug🙏
Eling....,petek pawongan sayan nguredang...!!!!! Ajahan warsa jagi rauh WONG BALI DWIPA RAH HINDUNE kantun ja nggih??? Rempang ngelahlah napi nenten??? Ngiring jagra lan yatna, RAHAYU❤❤❤
Lanjut persembahkan utk yg terbaik buat Desa dan Warga
Pantang mundur.....
Saya yakin krn beliau krama Bugbug tdk akan mungkin berpihak kearah negatif, dan sbg seorang pengacara dan berfikir positif, tdk mungkin beliau melanggar awig-awig desa adat, jg aturan yg berlaku di Kabupaten Karangasem, bagi krama yg menolak, marilah kita belajar terbuka utk menerima keputusan paruman desa adat, semoga semua memiliki pikayun yg baik utk memajukan desa adat Bugbug, rahayu, selamat Jero Ong, sukses
lanjutkann.. mantap bpk jro ong.. pemaparannya sangat bagus dan masuk akal.. villa yg akan di bangun memang jauh dri pura bukit gumang.. trus apalagi yg di permasalahkan pihak sebelah? hmm
Semoga bisa diketahui oleh Krama Bugbug. Dan gerakan2 selanjutnya tidak ada lagi gerakan2 untuk menolak pembangunan
Jangan berfikir sekarang berfikirlah kedepan.. bagaimana nantinya daerah tersebut menjadi destinasi wisata..dan warganya akan di untungkan kedepannya.!
Penjelasan yg singkat padat dan jelas,, memang inilah keadaan yg sebenarnya terjadi di desa kami yaitu desa bugbug,,kebetulan sy juga ikut didalamnya sbgai staf pimpinan prajuru dulun desa adat bugbug, jadi kami yg paling tau bagaimana keadaan desa kami,, tpi belakangan ini ada beberapa oknum yg sok tau dan malah berkomentar negatif tanpa melihat keadaan yg sebenarnya,,dan lebih parahnya lagi oknum tsb merupakan politikus pendatang baru yg mungkin saja mencari panggung untuk mendapat dukungan saat pemilu nanti,,ckckck... seharusnya cross check dulu jika mau buat statement biar gak grasa grusu, dan malah merugikan kami sbgai msyarakat bugbug, dimana followersnya jadi ikut2an menghujat prajuru kami yg sdh ngayah dgn tulus untuk desa bugbug,,, jika oknum tsb punya jiwa nasionalis dan sportif maka alangkah bijaknya jika ybs meminta maaf kpda msyarakat bugbug dan memgklarifikasi statement nya dan bila perlu dtng ke bugbug untuk berdiskusi dgn kami prajuru desa bugbug 🙏 suksma
salut dengan semua penjelasanya pak adi (jro ong).. 👍🙏🙏..
Kalau mendengar penjelasan dari jro ong saya sangat salut dan transparan.. Beliauberpikiran maju dan benar2 ngayah demi desa bugbug.. Ayuk bangunlah desa bugbug demi kemajuan bersama dan gunakan semua SDM yang ada di Desa bugbug baik yg pro maupun kontra.. Sudah biasa klau mau bikin bagus pasti ada rintangan.. Ygpenting berdamailah.. Supayajangan ditertawakan sama tetangga.. Rahayu
Penjelasan jro sangat jelas.mantap.
Jika di desa sudah di bangun villas membuka lapangan pekerjaan ,jadi warga desa gak perlu merantau ke kota ,disamping itu warga pekraman punya pekerjaan juga menyama braya di kampung contoh gotong royong , acara me ala - ayu ,metetulung nyama ,semeton ,tetangga ngelah upacara .enak kan di desa ( kampung ) jika sudah ada pekerjaan perekonomian jalan ,jadi gak usah merantau ke kota . Di kota serba beli belum lagi bayar kos atau kontrak rumah , hitung2 antara gaji per bulan dan biaya hidup per bulan sangat tipis terkadang gak bisa nabung,apalagi punya anak2 sekolah bisa minus gajinya , belum sebulan sudah habis . maaf hanya sekedar gambaran kenyataan .
Astungkara memargi semua program dgn damai demi memajukan desa tercinta
Gas pol pak jro mengabdi pd masrakat dan desa kelahiran masalah yg muncul mrp pembelajaran .
Kepentingan seseorang atau kelompok yang hilang peluang cari makannya " rakus ego" tapi tidak memikirkan kemajuan daerah dan warganya makanya mereka melakukan segala hal walaupun merugikan masyarakat banyak, kasihan orang yang tidak paham terprovokasi dan akhirnya rugi sendiri, kalau hal yang positif mari dukung untuk ke majuan daerah dan peluang kerja untuk warga lokal, rahayu semeton bali
Neano Resort.....lanjutkan. Krn sangat berdampak positif terhadap masyarakat Desa Bugbug.
pemaparan yg sangat jelas suksma jro ong🙏🙏
thumbs up utk jro ong👍
Perkaraksn provokator biar jera hidup di bui tidak. Enak bro pelajaran pahit bagi mrk
Semoga dilancarkan ,,Rahayu 👍🏻
past ada jln lain.... suhu ku semua..... malu klo kita bersitegang.... jln keluarnya ada... spy tdk mengorbankan investor dan kesejahteraan lokal....
suksema Subi-tabanan
Knp bgini ,apa tdk senang daerahnya maju,apa tdk kasihan lht warganya jauh2 kerja kluar desa bugbug,ada resort berarti prekonomian desanya trangkat,🙏
Suksma Jero Ong....penjelasanya..dumogi rahayu.
Luar biasa sangat di sayangkan sebenarnya Wang sewa tanah di bukit asah akan bawa kemana ? Sebenarnya itu yang dikejar baru mantap horeeee horeeee
Penjelasan lengkap dan mendasar, salut, lanjut jelaskan ke semua orang
Rahayu pak jro,
Dilema ya....maunya pemerataan pariwisata....tapi ternyata rentan konflik
Memang benar apa yang telah disampaikan oleh Jro Ong, semuanya berdasarkan fakta di kapangan . Rahayu
Mantap..tetap jaga adat Bali !
Mohon diselesaikan dgn damai...kalau ada yg perlu di bantu, bantulah dlm bentuk apa saja,mungkin warga perlu kerja,dana utk pembangunan desa jika memungkinkan.yok kalau ada yg kurang kurang kita perbaiki atau benahi.
Patut pisan pitaken pak Wayan, tyang sangat apresiasi saran SEKADI Niki. Sebenarnya Yg BLI Yan Mas SUYASA yg mimpin demo tgl 27 Nike masih berstatus prajuru dulun desa membidangi penasehat. Namun setiap kali diadakan rapat Prajuru Dulun Desa ragane nenten pisan Kayun rauh, justru dia memprovokasi warga agar menolak pembangunan yg sedang berlangsung di njung Awit, disebelah hotel neano resort sudah ada villa yg DIKONTRAKKAN oleh mantan KDA I WAYAN MAS SUYASA. Dan anehnya kenapa kok mau menggagalkan pembangunan hotel neano yg sudah banyak berkontribusi untuk desa adat dan masyarakat. Semoga bisa difahami, salam waras Rahayu 🙏🙏🙏
Adalah prilaku yg tidak terpuji jika sentimen pribadi dijadikan issue publik yg berakibat terpecah belahnya masyarakat. Tuntutan sekelompok masyarakat itu tidak ada landasan hukummya yg jelas. Semestinya kalau ada yg dianggap melanggar hukum tuntutlah secara hukum. Sedangkan kalau dianggap melanggar ketentuan adat buka awig awig. Jangan memprovokasi masyarakat untuk saling membenci dan terpecah belah dan mengesampingkan keperluan membangun desa. Sangat berdosa dan ditunggu Hukum Karma Phala jika melakukan hal hal yg tidak berdasarkan fakta. Semoga cepat sadar.
intinya pasti ada masalah di desa itu,makanya ribut,cb men sing Ade masalah,pasti erjln LAN ar😂😂😂😂
Salut sama pak Jro Ong, semangat 45 membangun tanah kelahiran agar menjadi lebih baik.👏🏻👏🏻👏🏻 memang benar sebagian kecil warga kita msh berfikir primitive, ini terjadi juga di daerah2 lain di Bali.
Satu sisi kita oerlu investor namun disisi lain pikiran kita masih terbelenggu dgn istilah “siap Bali” dimana saat ada makanan malah berantem, akhirnya makanannya diambil oleh “siap Bangkok”😢😢😢
Semoga kebaikan datang dari segala arah…. Sekali lagi sy angkat topi untuk Pak Jro Ong👍👍👍
Salam sejahtera
Patut niki
Lebih percaya ini daripada podcast sebelah
Kude maan bati??
Ane menolak sok religius