Indahnya Doa Syukur Agung Pertama

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 8 ก.ย. 2024
  • DOA SYUKUR AGUNG I Kanon Romawi ini menjadi satu-satunya DSA dalam Perayaan Ekaristi pada Gereja Barat atau Latin selama kurang lebih 15 abad sendiri. Doa Syukur Agung I disebut juga Kanon Romawi.
    DSA I ini mulai digunakan sejak pertengahan kedua abad IV dan hampir sejak awal abad VII Kanon Romawi ini tidak mengalami perubahan yang mendasar lagi hingga abad XX.
    Kanon Romawi ini tetap dipertahankan dari bentuknya yang semula hingga sekarang ini karena memiliki nilai yang luar biasa tinggi sebagai dokumen teologis, liturgis dan spiritual Gereja Latin. Kekhasan sastra Kanon Romawi tampak pada kesemarakan, kemewahan, kepadatan dan singkat-terpadunya.
    Dari gagasan tematisnya, Kanon Romawi mempunyai motif khas pada desakannya yang konstan pada persembahan kurban dan permohonan agar Allah menerimanya demi kepentingan kita.
    Kanon Romawi juga memiliki kekhasan pada penempatan permohonan agar Bapa mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus (Quam Oblationem) tanpa menyebut Roh Kudus. Hal ini berbeda sekali dari DSA II sampai dengan X pada TPE kita yang menyebut nama Roh Kudus pada eplikese konsekratoris sebelum Kisah dan kata-kata Institusi.
    Dibandingkan DSA lainnya, DSA I juga memiliki kekhasan dengan menempatkan doa permohonan untuk orang yang masih hidup dan yang sudah mati pada sebelum dan juga sesudah kisah dan kata-kata Institusi.
    Demikian pula doa peringatan untuk para kudus dibagi dua, yakni sebagian disebut sebelum kisah dan kata-kata Institusi dan sebagian sesudahnya.
    #katolik #katoliki donesia #doasyukuragung #misa

ความคิดเห็น • 4