CANDI SIMPING BLITAR : MAKAM RADEN WIJAYA YANG TINGGAL PUING-PUING
ฝัง
- เผยแพร่เมื่อ 18 ต.ค. 2024
- Candi Simping merupakan candi yang terletak di Desa Sumberjati, Kec. Kademangan, Kab. Blitar. Penelusuran sejarah menyebutkan bahwa candi ini dipakai sebagai tempat menyimpan abu jenazah Raden Wijaya. Sayang sekali candi ini sudah tidak berwujud candi, rusak berat.
Assalamu alaikum...
Lumajang hadir nyimak dulur🙏🙏
Sallam satu hoby
Banyak sejarah di blitar lur....
Waalaikumsalam
Terimakasih supportnya
Banyak : antara lain candi penataran, yang paling besar di Jatim.
Mantap lur. Ikut hadir menyimak 👍
Terimakasih
Mantap mas bro info yg disajikan bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan buat generasi sekarang.
Terimakasih
lestari
Trims
Semangatttt kak... Jalan jalan nya..
Terimakasih
Mantap informasinya bang
Terimakasih
Terimakasih informasinya
Sukses selalu mas
Sama-sama
Terimakasih atas informasinya bang
Sama sama
Trimakasih atas info nya yg bermanfaat dan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Ya, sama-sama
Kontem yang bermanfaat, bisa menambah wawasan pengetahuan.
Betul sekali
sangat disayangkan padahal ini sebagai bukti situs peninggalan jaman dahulu yg perlu dilestariin.
Betul sekali, terimakasih
Meskipun tinggal puing puing, situs candi Simping harus tetap dijaga agar puing puing itu tdk hilang.
Dari pemerintah daerah atau dana desa digunakan renovasi yang nantinya bisa untuk wisata. Sehingga masyarakat sekitarnya bisa muncul lahan kerja baru
Betul sekali, Candi Simping seharusnya diutuhkan lagi, meskipun hanya duplikat.
Penting sekali dibuat Candi Simping duplikat di bekas pondasi Candi Simping asli, agar generasi mendatang tahu bentul asli candi Simping.
Setuju
Kalau yg di Jogja dlm radius puluhan km rumah penduduk dsb direlokasi kmudian diadakan penggalian candi ...
Kendalanya biaya dan SDM
Yg jadi pertanyaan: kemana skrg abu Raden Wijaya yg konon disimpan di dlm candi tsb?
Karena usia Candi Simping sudah ratusan tahun (700 tahun lebih) dan candi sudah rusak berat, tantu saja abu R. Wijaya sudah lenyap tanpa bekas.