Nitip uneg2... Pada Pak Pdt Erastus Sabdono/para pengikut/tim theologist, yg selalu mengusung kesempurnaan, 90% isi kothbahnya, jawab ini: Pak Eras bilang: - kita harus sempurna, kalo ga sempurna ga masuk sorga - tidak ada manusia yg bisa sempurna, Erastus juga ngaku blm sempurna - tidak ada air penyucian, mati dalam keadaan nilai 7 ya segitu permamen di kekekalan Jadi pertanyaannya siapa yg bisa masuk sorga? Itulah padadoks ajaran Erastus Sabdono, saya Tau anda pengikutnya rata2 org kaya pengusaha yg males belajar doktrin, bahkan dilarang belajar doktrin, dan tidak bakal ada pembelaan Dari kalian tapi setidaknya logika dipake lah kalo mau ikut ajaran
Di dalam Yohanes 1:21 dan Matius 17:3-4 jelas diterangkan bahwa Yohanes pembaptis dan nabi Elia adalah dua orang yang berbeda. Tetapi mengapa, di dalam Matius 11:13-14 justru Tuhan Yesus mengatakan bahwa Yohanes pembaptis adalah nabi Elia ??? Kalau Yohanes pembaptis dikatakan reinkarnasi nabi Elia, maka jelas-jelas kita menolaknya. Lalu, apakah karena Yohanes pembaptis memiliki semangat, pekerjaan, fungsi yang sama dengan nabi Elia, maka Tuhan Yesus menyebutnya dengan nabi Elia ??? Jika pemahamannya seperti ini, maka coba kita bandingkan dengan perbandingan berikut ini : Bapak Esra Soru adalah seorang pendeta, gembala, sekaligus apologet. Demikian halnya dengan bapak Muriwali Yanto Matalu. Nah kita lihat, bahwa kedua orang ini ,baik bapak pendeta Esra Soru maupun bapak Muriwali Yanto memiliki jenis pekerjaan, fungsi dan semangat yang sama yaitu sebagai pendeta, gembala, sekaligus seorang apologet. Nah, karena mereka memiliki pekerjaan, fungsi dan semangat yang sama...., maka, bolehkah saya memanggil bapak Esra Soru dengan panggilan bapak Muriwali Yanto ??? Kalau hal ini diperbolehkan, maka lama-kelamaan banyak orang menilai orang kristen sudah kurang waras. Artinya,bukan karena seseorang memiliki pekerjaan, fungsi dan semangat yang sama dengan orang lain, maka serta merta kita kita boleh memanggil mereka secara bolak-baik... A dipanggil B atau sebaliknya B dipanggil A. Kembali kepada pokok permasalahan.... Lalu mengapa Tuhan Yesus menyatakan bahwa Yohanes pembaptis adalah nabi Elia yang datang kembali ??? Jawabannya jelas..., pasti ada sesuatu hal yang lebih dari sekedar kesamaan pekerjaan, fungsi atau semangat yang terjadi diantara Yohanes pembaptis dan nabi Elia Tuhan Yesus yang mengetahui Yang dinubuatkan dan yang diutus dalam Maleakhi 4:5 jelas -jelas nabi Elia bukan orang yang SEPERTI atau MIRIP atau memiliki KESAMAAN pekerjaan,fungsi dan semangat. bandingkan dengan nubuat kedatangan Tuhan Yesus dengan nabi Musa misalnya dikatakan nabi seperti engkau... Ulangan 18:18 (TB) seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Jika Yohanes pembaptis dideskripsikan (bukan Elia),namun datang untuk memenuhi nubuat kedatangan Elia ,maka hal ini sangat terasa aneh. Yang dinubuatkan adalah nabi Elia, maka yang datang harus nabi Elia juga. Karena itu berarti Yohanes Pembaptis adalah nabi Elia itu sendiri. Kalau tidak demikian, berarti Allah dan Firman-Nya bohong atau ngeprank kita. Kesimpulan: Yohanes pembaptis dan nabi Elia,jelas dua orang yang bisa dibedakan satu sama lain. Namun, Tuhan Yesus jelas menyatakan bahwa Yohanes pembaptis adalah nabi Elia itu sendiri. Nubuat maleakhi juga jelas menyatakan bahwa nabi Elia lah yang dinubuatkan dan yang harus datang sendiri sesuai nubuat tersebut. Artinya , Yohanes pembaptis adalah pribadi yang bisa dibedakan dengan nabi Elia ( Yohanes pembaptis adalah Yohanes pembaptis) namun sekaligus nabi Elia itu sendiri. Bagaimana ini bisa terjadi ??????
Bener nih..... yang diutus nabi Elia,maka yang datang seharusnya juga nabi Elia, bukan orang yang cuma mirip doang atau hanya memiliki kesamaan pekerjaan, semangat dll..... kalau tidak demikian,maka sebenarnya kita kena prank. Tapi saya percaya Allah dan Firman Nya tidak akan bohong dan ngeprank kita... masalahnya pasti para pendeta saja yang BELUM PAS menafsirkan masalah Yohanes pembaptis dan nabi Elia.
Terimakasih pak Esra, ibu Sonya dan seluruh team pelayanan GKIN❤
GOD bless
SHALLOM HAPPY SUNDAY UTK SAUDARAKU DI KUPANG ...SALAM DR VENICE ITALY
Puji Tuhan hotbanya sangat memberkati saya 🇮🇱💪
Saya daftarkan di BNI 46 dan Greenland :
Dwi Hany
Ully Manulang
Charles Saputra
Ya Tuhan mampukan saya dan keluarga saya utk melakukan firman Allah
Sayang sekali suaranya gak jelas
Coba cek..hr ini..biasanya ada versi khotbahnya saja
Nitip uneg2...
Pada Pak Pdt Erastus Sabdono/para pengikut/tim theologist, yg selalu mengusung kesempurnaan, 90% isi kothbahnya, jawab ini:
Pak Eras bilang:
- kita harus sempurna, kalo ga sempurna ga masuk sorga
- tidak ada manusia yg bisa sempurna, Erastus juga ngaku blm sempurna
- tidak ada air penyucian, mati dalam keadaan nilai 7 ya segitu permamen di kekekalan
Jadi pertanyaannya siapa yg bisa masuk sorga?
Itulah padadoks ajaran Erastus Sabdono, saya Tau anda pengikutnya rata2 org kaya pengusaha yg males belajar doktrin, bahkan dilarang belajar doktrin, dan tidak bakal ada pembelaan Dari kalian tapi setidaknya logika dipake lah kalo mau ikut ajaran
Di dalam Yohanes 1:21 dan Matius 17:3-4 jelas diterangkan bahwa Yohanes pembaptis dan nabi Elia adalah dua orang yang berbeda.
Tetapi mengapa, di dalam Matius 11:13-14 justru Tuhan Yesus mengatakan bahwa Yohanes pembaptis adalah nabi Elia ???
Kalau Yohanes pembaptis dikatakan reinkarnasi nabi Elia, maka jelas-jelas kita menolaknya.
Lalu, apakah karena Yohanes pembaptis memiliki semangat, pekerjaan, fungsi yang sama dengan nabi Elia, maka Tuhan Yesus menyebutnya dengan nabi Elia ???
Jika pemahamannya seperti ini, maka coba kita bandingkan dengan perbandingan berikut ini :
Bapak Esra Soru adalah seorang pendeta, gembala, sekaligus apologet. Demikian halnya dengan bapak Muriwali Yanto Matalu.
Nah kita lihat, bahwa kedua orang ini ,baik bapak pendeta Esra Soru maupun bapak Muriwali Yanto memiliki jenis pekerjaan, fungsi dan semangat yang sama yaitu sebagai pendeta, gembala, sekaligus seorang apologet.
Nah, karena mereka memiliki pekerjaan, fungsi dan semangat yang sama...., maka, bolehkah saya memanggil bapak Esra Soru dengan panggilan bapak Muriwali Yanto ???
Kalau hal ini diperbolehkan, maka lama-kelamaan banyak orang menilai orang kristen sudah kurang waras.
Artinya,bukan karena seseorang memiliki pekerjaan, fungsi dan semangat yang sama dengan orang lain, maka serta merta kita kita boleh memanggil mereka secara bolak-baik... A dipanggil B atau sebaliknya B dipanggil A.
Kembali kepada pokok permasalahan.... Lalu mengapa Tuhan Yesus menyatakan bahwa Yohanes pembaptis adalah nabi Elia yang datang kembali ???
Jawabannya jelas..., pasti ada sesuatu hal yang lebih dari sekedar kesamaan pekerjaan, fungsi atau semangat yang terjadi diantara Yohanes pembaptis dan nabi Elia
Tuhan Yesus yang mengetahui
Yang dinubuatkan dan yang diutus dalam Maleakhi 4:5 jelas -jelas nabi Elia bukan orang yang SEPERTI atau MIRIP atau memiliki KESAMAAN pekerjaan,fungsi dan semangat.
bandingkan dengan nubuat kedatangan Tuhan Yesus dengan nabi Musa misalnya dikatakan nabi seperti engkau...
Ulangan 18:18 (TB) seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.
Jika Yohanes pembaptis dideskripsikan (bukan Elia),namun datang untuk memenuhi nubuat kedatangan Elia ,maka hal ini sangat terasa aneh.
Yang dinubuatkan adalah nabi Elia, maka yang datang harus nabi Elia juga.
Karena itu berarti Yohanes Pembaptis adalah nabi Elia itu sendiri.
Kalau tidak demikian, berarti Allah dan Firman-Nya bohong atau ngeprank kita.
Kesimpulan:
Yohanes pembaptis dan nabi Elia,jelas dua orang yang bisa dibedakan satu sama lain.
Namun,
Tuhan Yesus jelas menyatakan bahwa Yohanes pembaptis adalah nabi Elia itu sendiri.
Nubuat maleakhi juga jelas menyatakan bahwa nabi Elia lah yang dinubuatkan dan yang harus datang sendiri sesuai nubuat tersebut.
Artinya ,
Yohanes pembaptis adalah pribadi yang bisa dibedakan dengan nabi Elia ( Yohanes pembaptis adalah Yohanes pembaptis) namun sekaligus nabi Elia itu sendiri.
Bagaimana ini bisa terjadi ??????
*asal mbacot lutongdrun😢*
Bener nih..... yang diutus nabi Elia,maka yang datang seharusnya juga nabi Elia, bukan orang yang cuma mirip doang atau hanya memiliki kesamaan pekerjaan, semangat dll..... kalau tidak demikian,maka sebenarnya kita kena prank.
Tapi saya percaya Allah dan Firman Nya tidak akan bohong dan ngeprank kita... masalahnya pasti para pendeta saja yang BELUM PAS menafsirkan masalah Yohanes pembaptis dan nabi Elia.