Minta tolong host nya banyak kasih kesempatan bicara tamu juga. Ok lah memang host nya juga paham masalah industri nikel, tapi alur pembicaraannya jadi aneh, maju mundur gak jelas. Pembicaraannya gak mengalir. Untungnya kita masih dapat lumayan insight2 industri nikel
Dg ROE 20 persenan dan PER 10 paling dlm waktu 7 th sdh BEP. Yield juga lumayan 3 persenan. Padahal harga nikel lagi biasa² aja belum booming. Gimana kalo lagi nanjak. Layak watchlist sih ini. Hanya saja tantanganny menurut saya masih lemahny permintaan akan baterei listrik berbahan NCM. Produsen china banyakan make LFP karena dianggap lebih murah dan aman. Semoga dittemukan tehnologi yg semakin bagus pada baterai NCM agar aman dipake dan hrg yg semakin kompetitif. Jika ini terjadi maka bisa terjadi booming nikel
Nikel di indonesia kebanyakan feronikel, sebagian nikel matte. Yang menguasai nikel di indonesia ya china. dan perbudakan banyak disini dilakukan perusahaan china buruh di bayar murah. Gaji Umr disini morosi 2.8 juta dan pengeluaran rata rata hidup nyaman 5.5. Perusakan alam sangat masif, lah itu kenapa amerika dan eropa salah satu alasannya tidak mau beli produk nikel indonesia.
Yang mau saya soroti banyak deal2 yg merugikan indonesia terkait nikel: 1. Harga nikel indonesia ditentukan perusahaan2 smelter tiongkok (jauh dibawah harga nikel dunia), karena pemerintah blm punya standar simulasi harga feronikel berapa, nikel matter berapa, pig iron berapa, bahkan turunan nikel lainnya. artinya kita di drive tiongkok 2. Setelah nikel mentah diproses menjadi feronikel, matte, 85% di ekspor ke tiongkok untuk di filter jadi nikel murni, karena smelter di tiongkok 3. Beberapa perusahaan smelter tiongkok ada yg meminjam modal dari bank di china untuk bangun smelter di indonesia, let say mendapatkan bunga 3% tapi begitu join dgn perusahaan indonesia mereka bilang bunganya 5% 4. Mempekerjakan buruh tiongkok sbg paket yg diajukan mereka Yang dilakukan smelter nikel tiongkok sekarang sama seperti yg dilakukan freeport di tahun 98, bangun smelter tembaga di gresik tapi smelter setengah jadi, sementara untuk filter tembaga murni harus di eskpor ke jepang/ singapura bahkan mereka bisa dapet emasnya klo lg beruntung dan pemerintah kita ga charge nilai emasnya karena sudah di ekspor tembaga setengah jadinya ke singapura/ jepang. Tapi untungnya freeport diambil pemerintah indonesia dan dipaksa buat smelter ke 2 di gresik yang canggih dan sudah beroperasi tahun ini, bahkan bisa filter tembaga murni bahkan sampe dapet emasnya tanpa menggunakan buruh asing di freeport
Mantab, saya suka program ChatTHINK ini. Lebih mempertajam atau meringkas, materi yg lebih panjang di THINKCASE
Terima kasih apresiasinya, Pak. Terima kasih sudah menonton, semoga terinspirasi.
saya suka sekali🎉🎉
Minta tolong host nya banyak kasih kesempatan bicara tamu juga. Ok lah memang host nya juga paham masalah industri nikel, tapi alur pembicaraannya jadi aneh, maju mundur gak jelas. Pembicaraannya gak mengalir. Untungnya kita masih dapat lumayan insight2 industri nikel
Iya host-nya sayang bngt nyerobot terus
Bagaimana dari sisi ESG perusahaan tersebut?
Sy pekerja di Pabrik Baterai listrik di IMIP Sulawesi Tengah
Dg ROE 20 persenan dan PER 10 paling dlm waktu 7 th sdh BEP. Yield juga lumayan 3 persenan. Padahal harga nikel lagi biasa² aja belum booming. Gimana kalo lagi nanjak. Layak watchlist sih ini. Hanya saja tantanganny menurut saya masih lemahny permintaan akan baterei listrik berbahan NCM. Produsen china banyakan make LFP karena dianggap lebih murah dan aman. Semoga dittemukan tehnologi yg semakin bagus pada baterai NCM agar aman dipake dan hrg yg semakin kompetitif. Jika ini terjadi maka bisa terjadi booming nikel
2024 ini dari semua penjualan mobil listrik di indo, berapa % LFP dibanding NMC?
Nikel di indonesia kebanyakan feronikel, sebagian nikel matte. Yang menguasai nikel di indonesia ya china. dan perbudakan banyak disini dilakukan perusahaan china buruh di bayar murah. Gaji Umr disini morosi 2.8 juta dan pengeluaran rata rata hidup nyaman 5.5. Perusakan alam sangat masif, lah itu kenapa amerika dan eropa salah satu alasannya tidak mau beli produk nikel indonesia.
Yang mau saya soroti banyak deal2 yg merugikan indonesia terkait nikel:
1. Harga nikel indonesia ditentukan perusahaan2 smelter tiongkok (jauh dibawah harga nikel dunia), karena pemerintah blm punya standar simulasi harga feronikel berapa, nikel matter berapa, pig iron berapa, bahkan turunan nikel lainnya. artinya kita di drive tiongkok
2. Setelah nikel mentah diproses menjadi feronikel, matte, 85% di ekspor ke tiongkok untuk di filter jadi nikel murni, karena smelter di tiongkok
3. Beberapa perusahaan smelter tiongkok ada yg meminjam modal dari bank di china untuk bangun smelter di indonesia, let say mendapatkan bunga 3% tapi begitu join dgn perusahaan indonesia mereka bilang bunganya 5%
4. Mempekerjakan buruh tiongkok sbg paket yg diajukan mereka
Yang dilakukan smelter nikel tiongkok sekarang sama seperti yg dilakukan freeport di tahun 98, bangun smelter tembaga di gresik tapi smelter setengah jadi, sementara untuk filter tembaga murni harus di eskpor ke jepang/ singapura bahkan mereka bisa dapet emasnya klo lg beruntung dan pemerintah kita ga charge nilai emasnya karena sudah di ekspor tembaga setengah jadinya ke singapura/ jepang. Tapi untungnya freeport diambil pemerintah indonesia dan dipaksa buat smelter ke 2 di gresik yang canggih dan sudah beroperasi tahun ini, bahkan bisa filter tembaga murni bahkan sampe dapet emasnya tanpa menggunakan buruh asing di freeport
Masih kencur bicaranya nglantur