Eps 446 | BATAS PENGETAHUAN MANUSIA MENURUT KITAB KEJADIAN?

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 6 พ.ค. 2022
  • Semoga video ini tidak menyinggung siapapun. ide nya adalah melanjutkan sebuah pertanyaan : sampai batas mana manusia bisa mengembangkan pengetahuan? apakah akan berhenti di tengah jalan ataukah akan terus berkembang tanpa batas? ini adalah pertanyaan yan meresahkan karena realitas hari ini menunjukan bahwa kita semakin banyak melanggar kodrati manusia dan mengambil alih pekerjaan "Tuhan"
    Silahkan kunjungi medsos saya vt.tiktok.com/ZSQmLqbp/ gurugembul?igsh... untuk donasi di channel ini bisa disalurkan melalui rekening berikut : saweria.co/donate/gurugembul no kontak profesional : 08971044343

ความคิดเห็น • 3.2K

  • @stefanusrony5735
    @stefanusrony5735 2 ปีที่แล้ว +582

    Ketika ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju, maka agama akan dianggap kuno dan usang.
    Ralat juga guru gembul, kitab kejadian kalo di Nasrani itu perjanjian lama bukan baru. Dan itu disebut kitab Torah atau taurat untuk agama Yahudi.

    • @gurugembul
      @gurugembul  2 ปีที่แล้ว +118

      saya salah ya? dbagian mana saya lupa

    • @helloguys6366
      @helloguys6366 2 ปีที่แล้ว +4

      @@gurugembul owh gitu 🤣

    • @Firmansyah-td7ov
      @Firmansyah-td7ov 2 ปีที่แล้ว +53

      @@gurugembul pak guru bisa salah?😱 OMG!! Ini akhir dunia!!!

    • @jisan8021
      @jisan8021 2 ปีที่แล้ว +23

      @@gurugembul di menit 2 awal" guru

    • @liamawar0705
      @liamawar0705 2 ปีที่แล้ว +38

      @@gurugembul maaf dibilang mas gembul kejadian perj baru yg diikuti oleh kristen dan yahudi ...mnurut kita sbg nasrani kejadian itu adalam perj lama...

  • @YohankySetiawan
    @YohankySetiawan 2 ปีที่แล้ว +427

    Jadi inget wkt belajar kalkulus ada prinsip limit yg saya kagumi, yaitu :
    "Lim X->~ Y/X= 0"
    Sebesar apapun nilai Y (terurukur), ketika dibanding dengan TAK HINGGA (tidak terukur) jadi tidak ada artinya (nol).
    Jika manusia itu Y, dan Tuhan itu tak hingga.
    Maka manusia jangan takut untuk mengembangkan diri, karena sampai kapanpun selama usahanya masih terukur, maka tetap tidak akan pernah menyamai Tuhan.
    Belajar ilmu pengetahuan tidak akan pernah mengecilkan Tuhan, semakin banyak pengetahuan akan membuat kita semakin mengetahui betapa luar biasanya Tuhan itu.

    • @Adi-xe4ut
      @Adi-xe4ut 2 ปีที่แล้ว +7

      s7 gan

    • @comdevkbk
      @comdevkbk 2 ปีที่แล้ว +5

      Al birruni ❤️❤️❤️❤️

    • @mreza1122
      @mreza1122 2 ปีที่แล้ว +3

      Super sekali... 👍👍👍

    • @mohammadimron5758
      @mohammadimron5758 2 ปีที่แล้ว +3

      Pengetahuan baru ❤️ thanks bro

    • @alazka17
      @alazka17 2 ปีที่แล้ว +6

      Yaa bener bgt ,,, smkin tau luas ny pngetahuan ,, smkin yakin pula ada ny tuhan

  • @suhermansuherman6355
    @suhermansuherman6355 5 หลายเดือนก่อน +4

    Kita harus berterima kasih kpd iblis karna kalau bukan dia yg mengoda adam untuk memakan buah pengetahuan kita semua tidak pernah ada hingga detik ini, sukses pak guru gembul,,

  • @shinjillll2213
    @shinjillll2213 ปีที่แล้ว +10

    "Wa ma utitum minal 'ilmi illa qalila (tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit)," firman Allah dalam surah al-Isra' [17]: 85.

    • @lapulapukanggeprek5238
      @lapulapukanggeprek5238 ปีที่แล้ว

      mohon maaf, kamu yang dimaksud itu konteksnya individu atau gabungan seluruh umat manusia?

    • @pasarkrempyeng1520
      @pasarkrempyeng1520 4 หลายเดือนก่อน

      Itu bahas RUH kalau dunia fana manusia lumayan tau tapi dimensi llain nol besar

  • @jakasekadau1940
    @jakasekadau1940 ปีที่แล้ว +9

    Alkitab memang selalu menarik untuk dikaji dan dikritik tanpa harus takut dipotong lehernya.

    • @rizkijagat6011
      @rizkijagat6011 ปีที่แล้ว +1

      Terbaik 😏👍

    • @ningen_id
      @ningen_id 3 หลายเดือนก่อน +2

      Tapi tidak di negeri Islam yg mayoritas radikal

    • @9738KANSIURAA
      @9738KANSIURAA 3 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@ningen_idwkwkwk banyak umat Islam yang kolot, saya sebagai muslim jadi malu

    • @fidellondo8912
      @fidellondo8912 2 หลายเดือนก่อน +1

      ​@@9738KANSIURAAnahh gua suka cara berpikirmu brother, tanpa adanya playing victim atau menghina, kamu mengakui bahwa ada yang kolot cara berpikirnya. Wkwk

    • @Beluga_Kun
      @Beluga_Kun 29 วันที่ผ่านมา

      ​​@@9738KANSIURAA Untuk nyata

  • @behindthescene8681
    @behindthescene8681 2 ปีที่แล้ว +269

    Pembahasan kali ini mengingatkan saya dengan buku judulnya The End of science, sederhananya ketika sudah tidak ada pengetahuan maka, manusia sendiri yang akan menghancurkan pengetahuannya itu sehingga memulai kembali dari 0. Kalau Pak Guru bilang apakah jadi paripurna, maka di sisi lain jangan jangan malah dihancurkan lagi.

    • @gurugembul
      @gurugembul  2 ปีที่แล้ว +53

      saya nyari bku itu tapi ga ketemu . makasih baraya

    • @ranggarinaldi1961
      @ranggarinaldi1961 2 ปีที่แล้ว +8

      Apakah itu yg di maksud dengan "the great filter" ?

    • @Dwi.R_Satrio
      @Dwi.R_Satrio 2 ปีที่แล้ว +10

      Utopia Paradox

    • @alvinaditya3684
      @alvinaditya3684 2 ปีที่แล้ว +13

      @@ranggarinaldi1961 Bisa jadi, seandainya manusia sudah mampu membuat pesawat luar angkasa dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya dan tidak ada masalah dengan pesawat tersebut lalu mereka berkunjung ke planet di tata surya atau galaksi yang lain dan menemukan ternyata ada peradaban lain yang sudah hancur di sana maka kemungkinan kita bisa bernasib sama dengan mereka.

    • @ranggarinaldi1961
      @ranggarinaldi1961 2 ปีที่แล้ว +23

      @@alvinaditya3684 hahaha itu yg di takutkan ilmuan kenapa sampai sekarang tidak di temukan peradaban lain di luar sana, jangan jangan bukan tidak Ada tetapi sudah punah karena hancur oleh teknologi dan ilmu pengetahuan mereka sendiri dan kita sedang menuju kesana.

  • @yansendoang729
    @yansendoang729 2 ปีที่แล้ว +90

    Mungkin agak gak nyambung, tapi ijin berkomentar sebagai penganut Buddhisme.
    Kalau dalam ajaran Buddhisme, memang tidak ada batasan bagi manusia atau makhluk lainnya untuk bisa mencapai taraf seperti "Tuhan" sebagaimana pengertian Tuhan dalam agama Abrahamik yang menciptakan, menentukan, dan mengatur.
    Dengan pengetahuan, kekuatan, dan kemampuan batin (abhinna). Setiap makhluk bisa mencipta, mempengaruhi, merekayasa, dan melakukan apapun mukjizat selayaknya Tuhan dalam konsep agama Abrahamik.
    Manusia dan makhluk lainnya dalam 31 alam kehidupan versi Buddhisme bisa mengetahui dan menembus apapun yang ia mau dengan segala daya upayanya sendiri.
    Namun, pengetahuan dan kekuatan batin sehebat apapun yang bisa dicapai manusia atau suatu makhluk, tidak akan bisa mengatasi esensi penderitaan yang ada di semesta ini.
    Lahir tua sakit mati lalu lahir lagi di kehidupan selanjutnya terus berulang seperti itu, sebagaimana konsep kelahiran kembali yang penganut Buddhisme yakini. Keserakahan, kebencian, dan kebodohan adalah akar penderitaan, itu yang menyebabkan kemelekatan dan membuat makhluk lahir dan lahir kembali tidak berujung. Tidak ada keabadian dan tidak kekal. Konsep kekekalan dari pengetahuan dan kekuatan batin yang dikejar oleh dorongan keserakahan manusia sesungguhnya tidak akan benar-benar bisa dicapai jika akar penderitaan itu tidak dapat diatasi. Kelihatannya akan dan sudah hebat, tidak lapuk, tidak sakit, kekal dan abadi, tapi nyatanya semesta ini pun (termasuk dunia, surga, dan neraka) tidaklah kekal dalam konsep Buddhisme.
    Maka, kemoralan dan kebijaksanaan dalam mengetahui dan menempuh jalan menuju lenyapnya penderitaan dalam Buddhisme adalah hal yang utama dibandingkan pengetahuan, kehebatan, dan kekuatan batin (abhinna) sehebat apapun yang dimiliki oleh manusia dan makhluk dalam semesta ini.
    Dengan menempuh jalur itu, setiap manusia dan makhluk bisa merealisasikan Ketuhanan dalam konsep Buddhisme yang Tidak Terlahirkan, Tidak Menjelma, Tidak Tercipta, Mutlak. Dengan kata lain inilah yang dikenal khalayak sebagai Nirvana / Nibbana. Tidak ada lagi yang bisa menggoyahkan, mempengaruhi, mencipta, dan merekayasa, tak ada lagi kelapukan dan penderitaan karena itu Mutlak adanya.
    Terima kasih, saya hanya menyampaikan pandangan dari sisi lain sebagai penganut Buddhisme.

    • @mohammadimron5758
      @mohammadimron5758 2 ปีที่แล้ว +3

      Tidak terlahirkan dan tidak menjelma juga merupakan konsep ketuhanan dalam agama islam dam yahudi 😌

    • @humanhuman7128
      @humanhuman7128 2 ปีที่แล้ว +2

      tapi anda kayaknya banyak blunder dalam menyatakan penjelasan anda tentang konsep agama abarahamic?mungkin seharusnya anda memperjelas kepercayaan yang mana dan pastikan anda faham konsepnya bukan cuma lihat di internet,karena anda memberikan opini public tentang kepercayaan tersebut 😊.

    • @rampokypoky2824
      @rampokypoky2824 2 หลายเดือนก่อน

      Sun gokong masuk😂😂😂😂

    • @sambatarank
      @sambatarank 2 หลายเดือนก่อน

      Amitabha Buddha 🙏

    • @pramudityakalingga1427
      @pramudityakalingga1427 29 วันที่ผ่านมา

      Terima kasih telah berbagi ilmu🙏

  • @Persinggahanhiu
    @Persinggahanhiu ปีที่แล้ว +7

    Menambah pertanyaan, mengapa manusia memilih buah "pengetahuan" daripada buah "kehidupan" atau "keabadian" kala itu? Jangan-jangan memang pada dasarnya rasa keingintahuan manusialah yang sangat besar sehingga ia mengabaikan kehidupan itu sendiri. Kehidupan menurut saya pribadi adalah berbagi dengan sesama, hidup damai dengan diri sendiri dan orang lain, menjauhi iri dengki, ikhlas, penuh kasih sayang dan semakin diamalkan maka ia akan meraih keabadian.. jangan sampai manusia hidup dengan banyak pengetahuan namun hidup terkurung dalam kesendirian yang hampa, terusir dari "taman" indah yang disediakan sang Pencipta. Jangan-jangan buah "kehidupan" / "keabadian" jelek penampakannya sehingga tidak dihiraukannya, seperti hidup ini yang banyak penderitaan, namun kalau kita taat kepada Tuhan maka kita bisa "tetap" hidup dalam taman eden ini..

  • @wayanarka3433
    @wayanarka3433 ปีที่แล้ว

    Imajinasi yg sangat liar dan cerdas. Mantap Guru.... 🙏👍

  • @vanseast8627
    @vanseast8627 2 ปีที่แล้ว +60

    Mungkin esensi "mati" yg dimaksud bukanlah mati secara fisik tetapi "mati secara visi" yg berimbas kepada fisik karena Tuhan adalah pribadi yg omnipresence (bisa melihat sesuatu lintas ruang waktu). Bisa kita lihat dimana visi manusia diciptakan untuk "mengelola bumi" tetapi malah menggunakan pengetahuan untuk kepuasaan diri sendiri, yang akhirnya menyebabkan kematian bahkan kepunahan karena perang, bencana, dan wabah.

    • @givan6093
      @givan6093 ปีที่แล้ว +2

      Nahh yg ini asumsi ya adik2

    • @FardiDLeo
      @FardiDLeo ปีที่แล้ว

      Nah ini

    • @naseah8115
      @naseah8115 ปีที่แล้ว

      Intinya dongeng.

    • @andidaeng6610
      @andidaeng6610 4 หลายเดือนก่อน

      ​@@naseah8115kitab dongeng itu yg di dukung brberapa kitab tafsir.jgn coba ngeles kaum mamad tlol.

    • @stefanny9330
      @stefanny9330 4 หลายเดือนก่อน

      Masuk akal

  • @biji_naj
    @biji_naj 2 ปีที่แล้ว +185

    Ibarat sebuah game kalo mainnya dah 100% maka akan saya hapus atau reset ulang, dan main dari awal lagi... Ketika manusia udah 100% menyelesaikan semua quest2 di alam semesta ini... Mungkin Tuhan akan menghapusnya juga...

    • @gurugembul
      @gurugembul  2 ปีที่แล้ว +45

      serem

    • @hanifspencarijalanroma-wi6552
      @hanifspencarijalanroma-wi6552 2 ปีที่แล้ว +5

      @@gurugembul siap TDK siap...

    • @sheptian69
      @sheptian69 2 ปีที่แล้ว +8

      jelas karna qt tdk kekal 😆

    • @naufalnurfarros2487
      @naufalnurfarros2487 2 ปีที่แล้ว +4

      Dan akan berulang ulang

    • @biji_naj
      @biji_naj 2 ปีที่แล้ว +23

      Sayang nya kita cuma NPC yg melakukan hal yg sama & berulang-ulang setiap harinya 😁... Semoga Tuhan tidak menganggap kita Bug dalam dunia ini

  • @rahmatansori8400
    @rahmatansori8400 8 หลายเดือนก่อน +1

    Saya rasa uraian seperti ini cukup sensitif karna mengarah ke ranah suatu kepercayaan keagamaan, ada baiknya pak guru mendiskusikan hal ini dengan yg ahlinya seperti romo Daniel Byantoro ataupun pendeta Bambang noorsena, agar pemahaman orang awam yg menonton pun dapat mengatahui sekaligus dengan benar.
    1. Tuhan tidak bohong soal adam dan Hawa akan mati jika memakan buah pohon pengetahuan, karena mereka melanggar perintah Tuhan yaitu jangan makan buah pohon pengetahuan, dan kita tau bahwa melanggar perintah Tuhan adalah dosa sedangkan upah dosa adalah maut atau kematian, nah adam dan hawa setelah makan bukan langsung mati begitu saja akan tetapi karna mereka telah berdosa maka tubuh mereka tidak kekal/abadi lagi, jadi tubuh mereka akhirnya mulai menua secara perlahan lahan hingga mati dan itulah yg dimaksud mereka akan mati jika makan buah pohon pengetahuan.
    2. Tuhan sengaja mencobai manusia apakah manusia ciptaannya tersebut mau mematuhi perintahnya atau tidak. Karena manusia diciptakan dengan kehendak bebas dapat memilih jalan sesuai kehendaknya tanpa paksaan.
    3. Mengapa Adam tidak boleh makan buah pengetahuan, karna Adam tercipta dengan kesadaran yg masih baru alias belum punya pengetahuan tentang yg baik dan jahat, jadi ibaratnya Adam masih seperti bayi yg polos walaupun bertubuh dewasa, makanya waktu setelah Adam makan buah pengetahuan dia sadar bahwa diri sedangkan telanjang bulat, seketika itu pula pertama kalinya Adam merasa malu padahal sebelumnya dia masih polos tidak tau menahu tentang masalah rasa malu.

  • @adisubahana124
    @adisubahana124 2 ปีที่แล้ว +1

    Bahagianya banyak manusia cerdas di Chanel GG, perlu ruang dan pola fikir yang cukup untuk memahami tanpa ingin berfikir menghakimi.

  • @surespayuda3796
    @surespayuda3796 2 ปีที่แล้ว +43

    Kekuatan serupa Tuhan, tapi bukan setara Tuhan. Kekuatan ilmu manusia hanya sebatas mengedit/membuat efisien suatu ciptaan. Manusia tidak dapat menciptakan bentuk kehidupan baru atau ruh. Manusia juga tidak dapat menciptakan hukum alam/melawannya seperti: Necromancer atau mengubah suatu zat menjadi zat baru yg memiliki fungsi sesuai kehendak manusia.
    Memang benar manusia mendekati kesempurnaan dengan merekayasa segalanya. tapi sebatas hanya bisa merekayasa, tidak dapat menciptakan hal baru dari suatu kekosongan yang dimana itu melawan hukum alam yang diciptakan Tuhan.
    segala ilmu yang tumbuh berkembang sekarang berputar dan berorientasi pada manusia, bukan alam. Sampai kapanpun, manusia tidak akan bisa membuat suatu bentuk kehidupan baru yang memiliki insting, takdir dan atau aturan ekosistem yang baru. manusia hanya melakukan rekayasa terhadap apa yang sudah ada dan 'terlahir'

    • @agung_sukawijaya
      @agung_sukawijaya 2 ปีที่แล้ว +2

      Manusia akan bisa melakukannya di metaverse, dunia metaverse yang diciptakan manusia, manusia akan bisa menciptakan sesuatu dari kekosangan di metaverse, manusia akan bisa menciptakan bentuk kehiduoan di metaverse, apakah manusia saat itu sudah setara Tuhan?

    • @LoePenzz
      @LoePenzz 2 ปีที่แล้ว +4

      @@agung_sukawijaya Yg km bilang itu masih berputar & orientasi pd manusia. Metaverse? Programmer yg bikinnya berkata Halo. Jauh sebelum itu 2 dekade lebih kebelakang sudah eksis yg namanya Game Online yg jd virtual ekosistem baru. Ada bencana kecil/menengah aja senggol kelistrikan dlm jangka panjang pasti auto panik.
      Yg dia maksud itu gakkan bisa bikin kehidupan baru organik/alam yg berinsting, robot canggih aja diprogram. Itu baru berinsting aja jgn mikir jauh dulu sampe bisa reproduksi. Udh ditantang tuh sm ayat yg mengatakan "kamu takkan bisa menciptakan seekor lalat pun walau kalian semua (makhluk² berakal) bersatu".

    • @impeace1012
      @impeace1012 2 ปีที่แล้ว

      @@agung_sukawijaya jauh sekali daripada setara.

    • @agung_sukawijaya
      @agung_sukawijaya 2 ปีที่แล้ว

      @@LoePenzz sepaham jika manusia tidak akan setara dengan Tuhan di dunia ini, karena didunia ini adalah metaversenya Tuhan. Tapi di dalam metaverse ciptaan manusia sendiri, manusia dalam metaverse bisa menciptakan lalat organic (versi metaverse) independen dengan ai yg bisa berfikir dan bergerak sendiri. Mengendalikan cuaca metaverse sesuka hati, menciptakan manusia organic versi metaverse. Didunia metaverse itu apakh kita setara dengan Tuhan?

    • @LoePenzz
      @LoePenzz 2 ปีที่แล้ว

      @@agung_sukawijaya Jgnkan setara jauh bgt kita ini ga ada secuilnya mungkin lebih lg. Tuhan itu punya Mahakuasa berdiri tunggal, sedangkan manusia bahkan bikin dunia buatan virtual aja melibatkan banyak orang/alat/hal gabisa jalan sendirian. Seperti yg saya bilang bencana kecil yg nyenggol kelistrikan dalam waktu berjangka aja bisa kolaps seketika dunia buatan virtual itu. Manusia itu sangat terbatas butuh banyak hal untuk saling menopang, yg seperti itu gak berlaku bagi Tuhan.

  • @billykei
    @billykei 2 ปีที่แล้ว +94

    Ini mengingatkan saya pada komentar di konten Pak GG yang lalu. Sedikit berbagi saja, karena di konten Pak GG di episode 253 terkait dimensi Tuhan dahulu, saya pernah berkomitmen pada diri sendiri (sebagai penekun spiritual mandiri) untuk menyelidiki sebuah pertanyaan pribadi, yang salah-satu nya adalah pertanyaan Pak GG di sini : "sampai batas mana manusia bisa mengembangkan pengetahuan?"
    Saat itu, penyelidikan mulai di giat kan dan membuahkan kemajuan2 menarik yang masih berlanjut sampai sekarang. Tetapi, karena awal penyelidikan tersebut di mulai dari sudut pandang "yang bebas dogma", maka hasil2 pengamatan tersebut hanya saya bagikan dalam bentuk bahan2 penyelidikan, pada komunitas ramah yang masih kritis dan mampu untuk melakukan pembuktian dan pengujian (terkait pengembangan batin - kehidupan meditatif 24/7) agar lebih banyak orang bisa mengalami apa yang di maksud dari tangan pertama.
    Jadi, jika Pak GG sempat dan tertarik menguji nya juga, maka silahkan mampir ke channel utube BDI, dimana saya sudah berbagi 50-an komen di sana, dan komen saya yang terakhir itu, ada di video berjudul "pondasi meditasi benar" yang menanggapi komentar Fan Fa di thread komentar nya (dimana saya juga berbagi list2 video yang mungkin bermanfaat untuk penyelidikan nya).
    Oh ya, menjawab pertanyaan Pak GG di sini : "sampai batas mana manusia bisa mengembangkan pengetahuan?".
    Dari penyelidikan batin dalam kegiatan sehari-hari, maka saya melihat ada sebuah jawaban, tergantung siapa yang detik ini menjawab nya. Jika detik ini yang menjawab adalah manusia yang mengandalkan gerak-pikiran nya (mengukur, membandingkan, menilai, mencatat, mengingat, dan semacam nya) seperti kebanyakan kita, maka pengetahuan itu akan menemukan batasan nya. Bagaimana tahu kalau pengetahuan tersebut ada batas nya? Karena gerak-pikiran kita mengkondisikan kesadaran yang membawa kesan-gambaran (dari ingatan maupun harapan) sebagai pedoman (berpengetahuan) yang di andalkan untuk mengatasi ketidak-tahuan (juga kegelisahan dan semacam nya) dalam menjalani kehidupan ini. Beginilah cara kita ber-pengetahuan selama ini.
    Dimana masalah nya? Masalah nya, pikiran ini masih terus bergerak bagai "mekanisme otomatis" meski kita sudah berpengetahuan (kehadiran kesan-gambaran tetap berlangsung bahkan pada hal2 kecil remeh yang sudah di ketahui), dimana hal itu menandakan bahwa kita masih memiliki ketidak-tahuan mendasar... dan hal tersebut akan sangat sulit di sadari (sudah di abaikan) apabila kita sudah mengatasi nya dengan "produk2 pikiran" yang menyibukkan diri dengan berbagai konflik tambahan yang kompleks (dan cenderung terlambat di sadari), karena keberlanjutan mekanisme gerak-pikiran tersebut bukan hanya menghasilkan pengetahuan demi sekedar mengatasi ketidak-tahuan lagi, tetapi juga terus berlanjut untuk memproduksi hasil tambahan dalam bentuk rangkaian keterkondisian yang terus berhubungan, seperti : perasaan suka-tak suka, nafsu-keinginan, ketagihan, keserakahan, kebencian, penderitaan, kemabukan... dimana semua ini akan terus berlangsung bagai di dalam "loop" lingkaran tak berkesudahan yang di motori gerak-pikiran nya.
    Apakah kita tidak bisa melatih diri untuk mengendalikan pikiran seperti yang di ajarkan para trainer2 pengembangan diri itu? Kita bisa mencoba, tapi cepat atau lambat, kita akan menyadari bahwa usaha pengendalian tersebut hanya lah pelarian sementara, dimana tekanan-batin yang berada dalam pengendalian konflik tersebut, akan selalu menemukan akhir usaha nya, karena "ruang kerja nya" masih terkondisi dalam jangkauan gerak-pikiran yang sama.
    Oleh karena itulah, pelampiasan nikmat duniawi yang memuaskan pancaindra dan memabukan pikiran kita (seks ; minol ; obat penenang ; zat adiktif ; makanan lezat ; musik favorit ; wujud indah ; jaminan masa depan ; surga setelah mati, dst) itu masih lebih favorit dan terus di kejar oleh umat manusia, agar selalu bisa sejenak memalingkan wajah untuk tidak melihat kenyataan hidup nya.
    Jadi di mana kah batas pengetahuan dari pikiran yang kita andalkan ini? Jika gerak-pikiran kolektif yang membawa konflik tersebut itu tak di sadari, maka batas nya akan di anggap tiada, sehingga.. jika waktu nya tiba dimana hanya ada perang dan konflik yang di dasari gerak-pikiran tuk membenci pengetahuan yang tidak di sukai, maupun untuk menguasai pengetahuan yang di sukai , maka.. kegilaan umat manusia akan segera memusnakan diri nya sendiri.
    Solusi nya? Menyelidiki pertanyaan baru "apa yang berlaku pada hidup manusia ketika gerak-pikiran nya berhenti?" Mengapa ada penyelidikan ini? Karena kita tidak hanya tertarik melihat kenyataan di atas (yang sayangnya agak pahit) tetapi kita juga tertarik melihat kebenaran teruji yang bisa di buktikan. Contoh nya : Adakah pengetahuan di luar jangkauan pikiran yang bisa di raih manusia ini? Karena jika bisa menjawab ini, maka manusia memiliki alternatif untuk "ber evolusi" dalam ber-pengetahuan. Tetapi.. untuk bisa menjawab ini, maka, mula2 kita perlu menyelidiki kesan-gambaran dalam gerak-pikiran di dalam diri ini.. sebelum berlanjut ke penyelidikan yang lebih dalam terkait motor-penggerak nya hingga mungkin ROH nya jika mampu (dimana ini berkaitan erat juga nanti nya).

    • @riyadinkanba4826
      @riyadinkanba4826 2 ปีที่แล้ว

      Panjang ya....

    • @alifhaykl
      @alifhaykl 2 ปีที่แล้ว +1

      Keren banget tapi gw mau ee dulu ya bang, tak ss dulu komennya

    • @2PressF
      @2PressF 2 ปีที่แล้ว

      @@alifhaykl dah selesai ee nya bang?

    • @princeofcherbond
      @princeofcherbond 2 ปีที่แล้ว

      @@alifhaykl jgn lupa cebok bang

    • @bayu3lric611
      @bayu3lric611 2 ปีที่แล้ว +1

      @@alifhaykl bayar dulu 3rb

  • @RezkyBaha
    @RezkyBaha 5 หลายเดือนก่อน +3

    Sebenarnya kita itu abadi, karena setelah kita mati pun kita akan ingat hidup kita semasa hidup dan dosa2 kita, hanya jasad kita saja yang mati. Ibarat komputer, data kita akan hidup walaupun komputer kita rusak, dan akan hidup lagi di komputer yang lain

  • @nurmuhammad4188
    @nurmuhammad4188 5 หลายเดือนก่อน

    semakin maju pemikiran ,ilmu,pengetahuan makin jelas dan nyata kebenaran agama ,,,,,manusia lah misteri kehidupan itu

  • @ketutarumada6987
    @ketutarumada6987 2 ปีที่แล้ว +50

    Saya kira ini adalah pertanyaan semua orang yang akalnya masih sehat. Saya sendiri masih yakin, diluar kekuatan manusia masih ada kekuasaan lain yang belum tersentuh oleh kemampuan manusia. Itulah yang saya yakini sebagai kekuasaan Tuhan. Semangat terus PGG. Saya tunggu konten berikutnya. Salam dari Bali.
    Terimakasih.

    • @faketeori7278
      @faketeori7278 2 ปีที่แล้ว

      konsepnya sama kaya atom om

    • @agunggj1784
      @agunggj1784 2 ปีที่แล้ว +1

      Apakah kita sendirian di alam semesta ini ?
      - Teleskop antariksa hubble sudah menangkap poto ruang angkasa selama lebih dari 20 thn. Dan berdasarkan bukti tsb, jumlah galaksi yg ada di alam semesta (berdasarkan teknologi saat ini) berjumlah sekitar 2 triliun galaksi.
      Ada galaksi mini yg jumlah bintang nya mencapai ratusan juta. Dan ada galaksi raksasa, dimana besarnya ribuan kali dibandingkan dgn galaksi bima sakti yg kita huni.
      Jadi sebagian bintang yg kita lihat sangat banyak di langit saat malam hari, ternyata bukanlah sebuah bintang, melainkan sebuah galaksi....

  • @harich_alchemy
    @harich_alchemy 2 ปีที่แล้ว +12

    Menurut saya ujung dari segala peradaban kita (diluar konsep surga neraka) adalah kosong kosong kebosanan = mau ngobrol juga mau ngobrolin apa karena semua pengetahuan sudah tersedia , bersosialisasi pun untuk tujuan apa karena semua hal sudah tersedia, semua kebutuhan makanan hiburan kesehatan tersedia di satu moment.. trus ngapain lagi juga? Tidak lain tidak bukan akan terjadi kehampaan dan solusi untuk kehampaan itu adalah menciptakan peradaban nol kembali.. RESTART klo segalanya perlu di restart maka perlu di di hancurkan dahulu segala nya untuk memulai nol kembali..

    • @gonas268
      @gonas268 2 ปีที่แล้ว +3

      Nah iya juga ya. Maaf cakap nih ya, sekedar berpendapat, Jangan2 tuhan nya ya manusia itu sendiri. Karena sudah mendapatkan segalanya. Dan ingin mengulang bagaimana rasanya menjadi "hidup" makanya ingin restart ulang sekalian juga sama kesadarannya. Makanya semua mulai dari nol. Ibarat nonton film, pas nonton nya seru banget giliran dah tamat jika ingin nonton ulang lama2 pasti bosen, sehingga muncul keinginan untuk bisa melupakan film itu dan mulai menontonnya lagi.

    • @imagine3925
      @imagine3925 2 ปีที่แล้ว

      Bener👍

    • @urfuture2629
      @urfuture2629 หลายเดือนก่อน

      Aot

  • @Lutvan15
    @Lutvan15 2 ปีที่แล้ว +8

    Kalo ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat maju dan pesat, kita yg ber-Tuhan/beragama ga perlu takut lah. Bagi saya, Tuhan membuat batasan pengetahuan manusia agar manusia bisa menembus keterbatasan itu dan menjadi batasan baru, meski bukan berarti itu menjadi tidak terbatas. Apakah sampai kepada titik dimana semua misteri bisa terjawab? Tidak tahu jg pak guru, tp jika kita berandai2, saat manusia sampai pada titik trsbut, maka itu bisa jd akhir dari kehidupan "manusia". Krn bagi "manusia" kehidupan seharusnya adalah bagaimana menjawab semua misteri didalamnya.

  • @iwanmarwanto8662
    @iwanmarwanto8662 2 ปีที่แล้ว

    Heubat ... truskan sy ingin bergabung dg anda .. dan lebih penting lagi ... dlm suasana hening menggembirakan ... bagi kita semua .. pemikir.
    Nuhun pd baraya ... GG
    👍👍👍

  • @cv.didiinternetmarketingse3983
    @cv.didiinternetmarketingse3983 2 ปีที่แล้ว +12

    BATAS PENGETAHUAN MANUSIA? BAHASA
    Batas pengetahuan manusia adalah Bahasa. Melalui bahasa, manusia mengidentifikasi benda-benda / peristiwa / fenomena di alam semesta untuk disimpan di memori otaknya agar terbentuk kerangka pikirnya, agar jalan akal dan nuraninya perlahan menggeser dominasi 'insting hewani' bawaan lahir.
    Semakin cerdas kemampuan berbahasanya, semakin mampu mengontrol kebutuhan fisiknya melalui akal-pikiran, meminimalisir kontrol dari 'insting hewani'.
    Laper? Cari makan. Nggak ada uang? Ya berkerja cari upah. Nggak ada lowongan? Ya bertani / berkebun. Nggak ada kebun? Ya jadi buruh tani. Nggak mau jadi buruh tani? Ya terserah carilah profesi lain apa saja untuk menghasilkan uang agar bisa makan. Itu contoh serangkaian logika yang muncul karena adanya peranan Bahasa di memori otaknya.
    Apa yang terjadi jika 'insting hewani' tidak dikontrol? Tidak lucu rasanya jika melihat seorang pria dewasa menyusu kepada wanita di perempatan lampu merah atau tiba-tiba seseorang yang sedang dikuasai hormon agresif langsung mengepruk kepala pengemudi motor di sampingnya tanpa alasan logis apa pun (di mata umum) ---saat diinterogasi kepolisian, ternyata dia lagi dikuasai emosi marah tak terkontrol akibat keributan rumah tangga.
    Melalui bahasa jugalah ilmu pengetahuan bisa ditransfer dari buku ke memori pembacanya, dengan catatan : beda kelasnya antara tahap mengerti (sudah membaca), tahap memahami (sudah praktik) dan tahap menguasai (bisa mentransfer pengetahuan tersebut ke orang lain).
    TETAPI Bahasa juga memiliki keterbatasan, ada ujung, bukan lautan tak bertepi. Ada banyak ekspresi pikiran / perasaan yang belum memiliki kosakatanya (sulit untuk menjelaskan situasi 'ketiadaan kosakata' di sini KALAU KAMU BELUM PERNAH MENULIS KARYA SASTRA, tetapi hampir sastrawan-sastrawan terkemuka di penjuru dunia mana pun dengan bahasa ibu apa pun PASTI menemui kendala yang sama ; beberapa di antaranya sering bereksprimen membentuk kata baru, istilah baru contohnya : tulijiwa, dll.
    Karena keterbatasan kosakata dalam perbendaharaan Bahasa di pikiran manusia itulah maka manusia tertarik dengan AI dan robotika / super komputer.
    Komputer berkerja berdasarkan prinsip logis kombinasi 0, 1 (dan antara 0 & 1). Karena Bahasa sudah diubah ke dalam perhitungan matematika, maka ilmu pengetahuan secara teori SUDAH TIDAK TERBATAS.
    Di masa AI & serba robot, saya bertaruh, SATU-SATUNYA keunggulan manusia yang tersisa adalah Kehendak karena Kehendak tidak harus logis (bisa logis, bisa tidak dan bukan berarti selalu tidak logis, suka-suka lo dah 😁).
    Dan karena komputer itu HARUS & HANYA BERKERJA SECARA LOGIS ya di situlah kelemahannya SEKALIGUS KETERBATASAN SI AI / ROBOT. Manusia selalu bisa 'kerjai' atau 'percundangi' itu AI dan mengambil kembali kendalinya.
    Kesimpulannya : segala sesuatu di alam semesta fisik ini, pada prinsipnya, TETAP TERBATAS (bahkan dibatasi oleh dirinya sendiri).
    Jadi saya TIDAK SETUJU kalau menganggap kemampuan komputer secanggih apa pun itu BISA MENYERUPAI TUHAN. Karena komputer pun terbatas atas kelemahannya sendiri (harus selalu logis).
    Tuhan? Tuhan ya MAHA BERKEHENDAK 😁. Dia adalah Maha Yang Sangat Logis (Maha Perencana) sekaligus Maha Tidak Logis --kalau Tuhan selalu logis, maka tidak akan ada orang Ateis.
    Logika berpikir manusia mayoritas mengira Tuhan itu 'serba putih', tetapi sangat sedikit yang ingat kalau hidup itu sebenarnya ujian : ada hitam, samar atau putih yang Dia hadirkan ke hadapanmu, and its always : up to you (setidaknya ya begini menurut kitab suci agama Islam).
    Bahkan jika kamu paling ateis dan berkuasa di British Virgin Island sekalipun, bahkan jika kamu punya kekuatan sihir warisan Harut & Marut sekalipun (Q.S Al-Baqarah : 102),
    kamu TETAP tidak akan bisa menunda ajalmu, kehilangan ruhmu, kehilangan si 'aku dalam diri' pada fisik ragawimu saat ini. Kalau memang sudah datang Waktu jemputnya, kamu dalam kekuasaan sebesar apa pun bisa apa? 😁.
    Bahkan ketika pikiranmu sudah ditransfer 100% ke humanoid copy-an mu di alam fisik ; humanoid itu bukan lagi dirimu atau
    SITUASINYA ITU BISA DIUMPAMAKAN seperti kamu membuka laptop, kamu menemukan video dirimu beberapa tahun lalu ---kamu sadar itu kamu, sekaligus kamu sadar dirimu di saat ini BUKAN LAGI dirimu di video itu.
    Sosok di video itu adalah 'sesuatu' yang PASTI BUKAN DIRIMU (kesadaran, fisik, dll) di saat ini, di momen ini, di detik ini.
    Siapakah yang menyadari 'keganjilan' dalam situasi begini? Ya si 'aku dalam dirimu', dengan kata lain : ruh.

    • @agnusdei.4915
      @agnusdei.4915 2 ปีที่แล้ว +1

      jadi Intinya cuma Ruh/Nyawa≠Kesadaran. Kesadaran tetap bisa dipindah, tetap bisa diabadikan dalam suatu wadah entah itu komputer atau apalah. Tapi ruh mu tidak, sayangnya Adam Hawa tidak memakan buah keabadian sehingga diri kita Fana.
      Namun entah kalau debat sama orang² Akademis/bahkan Atheis mereka ga percaya konsep Ruh, mereka tetep percaya konsep kesadaran

    • @cv.didiinternetmarketingse3983
      @cv.didiinternetmarketingse3983 2 ปีที่แล้ว

      @@agnusdei.4915 Setuju. Pikiran (lebih tepatnya memori) itu MEMANG LOGIS untuk dipindahkan. Tetapi ruh tidak. Kalau atheis tidak percaya ruh, ya itu urusan nya juga bukan urusan saya / kita untuk ikuti jalan pikiran atheis 😁

    • @mhanif3617
      @mhanif3617 2 ปีที่แล้ว

      Keren

    • @suhadinm4074
      @suhadinm4074 11 หลายเดือนก่อน

      Sebenarnya semua penjelasan itu tidak penting,karena muaranya masih pada pencarian kebenaran adanya tuhan, Namun sy yakin tidak akan pernah berhasil menemukannya walau menembus luar angkasa,Itu hanya akan melelahkan otak yg pada akhirnya mati gentayangan,Pada hal Al Qur,An sudah mengajarkan ilmu menembus 7 petala langit dan 7 petala bumi, sudahkah itu dimiliki ? Kalau belum dimiliki habis umurmu mengkaji berbagai ilmu pengetahuan tidak akan pernah tau dimana batas pengetahuan manusia. Jadi sebenarnya pembahasan yg gini bukan bahasan seorang ilmuan tapi bahasannya orang ummi, Karena kalau seorang ilmuan pasti dia paham kapan otak manusia berfungsi dan kapan otak manusia tidak berfungsi sama sekali dan bahkan pengetahuan manusia tidak berguna sama sekali !

  • @Rkap_Oz
    @Rkap_Oz 2 ปีที่แล้ว +46

    10:50
    Sebenarnya ini bukan cuma soal etika. Tapi ada beberapa kombinasi genetik yang dapat menimbulkan reaksi berantai kalau dirubah

    • @qoqosan3530
      @qoqosan3530 2 ปีที่แล้ว +2

      Sains gak ada urusan dengan etika sih.
      Kita makan aja ada reaksi berantai.😂

    • @mon19ara
      @mon19ara ปีที่แล้ว

      Iya, science dan teknologi itu bebas nilai² kan ya?!

  • @mariodacosta481
    @mariodacosta481 ปีที่แล้ว

    Salam pk Guru
    Kasih karunia dan damai sajeterah beserta kita
    Kebanyakan orang termasuk di negarah saya Timor Leste memegan handphone dan lap yg berlogo Apple atau apel tapi mereka tdk tau arti dari logo tersebut.
    Bagi sy mungking Logo tersebut mengingatkan kita kembali kpd asal mula karya penciptaan Tuhan ,pohon pengetahuan dan kebebasan yg Tuhan memberikan kpd MC pertama di taman Eden .
    Hari ini kita menobservasi bahwa permkembagan inteligence manusia begitu cepat dan inovatif sehingga menciptakan hal baru baru di peradaban mc terkini terutama di bidang teknologi,informasi ,transportasi dan dlln. Manusia telah berusah menciptakan robot artificial, sistem virtual yg sangat canggih menciptakan satelit yg bergitu canggih terbang menjelajah sistem tata Surya kita sehinga mereka menemukan hal baru ,mereka mencoba mencipkan mesing penjelah waktu sehinga mempermudah orang untuk berkomunikasi contohnya sederhana kita melihat di keseharian kita banyak orang yg memakai handphone untuk berkomunikasi itu hal yg luar biasa yg diciptakan oleh manusia,itu diangap sebagai suatu mujijat yg di lakukan oleh manusia,
    Sy rasa suatu saat nanti kepintarang manusia mencapai dedudukan dewa dan Tuhan.

  • @ekaseptian8227
    @ekaseptian8227 ปีที่แล้ว +19

    saya pernah nonton TV series, judul nya Westworld. Disitu ada taman yang bernama Westworld dimana taman itu berisikan "Host", sejenis Robot gitu lah tapi bentuk nya seperti manusia. para Host ini di program sedemikian rupa untuk melakukan hal hal layak nya manusia, dan para Host ini menganggap dirinya adalah manusia. lalu beberapa Host mulai menyadari ada hal yang aneh dengan diri nya, lalu dia mencari jawaban sebenar nya siapa mereka dan ada apa di balik dunia ini, lalu ternyata mereka berhasil mengungkap dan menemukan "markas" dimana mereka di ciptakan. mereka mencuri "remote control" diri mereka, mereka meningkatkan kemampuan mereka, kepintarakan mereka, dan melepaskan kendali manusia kepada mereka sehingga mereka sekarang merasa bebas bahkan sekarang mereka lebih kuat dari pada manusia-manusia asli. tapi ternyata semua kejadian itu telah direncakan oleh "sang pencipta" mereka, kejadian itu adalah termasuk salah satu program yang dibuat didalam chip mereka. dan ternyata mereka belum lepas dari kontrol "sang pencipta".
    mungkin cerita ini sama dengan kita, yang mencari jawaban dari mana kita berasal, dan kita seolah2 melakukan itu atas kehendak kita, dan pada suatu titik kita merasa dengan kepintaran dan kesadaran kita, kita berhasil mengungkap siapa kita, dan merasa kita telah sebanding atau bahkan lebih hebat dari Tuhan. tapi ternyata Tuhan lah yang mengendalikan kita untuk melakukan "pengungkapan" itu. dan ternyata "Tangan Tuhan" masih mengontrol kita. segala yang kita lakukan tidak lebih seperti boneka yang di gerakan oleh "Sang Dalang".

    • @sukajajan877
      @sukajajan877 ปีที่แล้ว

      Ada bener nya juga

    • @novadwi9898
      @novadwi9898 ปีที่แล้ว +1

      Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.(Al Baqarah : 30)
      Yup pernah ada pertanyaan disebuah ceramah agama bahwa memang itu sudah skenario Tuhan soal penciptaan manusia dan kisah2 selanjutnya

    • @ahlulwursitakumar8801
      @ahlulwursitakumar8801 ปีที่แล้ว

      betul, ini juga yg saya pikirkan

  • @graceomega7850
    @graceomega7850 2 ปีที่แล้ว +9

    Ulasan guru gembul sangat membuka pemikiran sy,tentang kejatuhan manusia adam dengan kemajuan tehnologi sekarang, kemajuan tehnologi yg sekarang sudah mulai dari babel,bahwa memang manusia akan tetap mengejar keserupaanya dengan Tuhan, dan semua itu akan terjadi

  • @bagosfernanda9098
    @bagosfernanda9098 ปีที่แล้ว +2

    Yang dinamakan Tuhan itu ilmu pengetahuan, keadilan, keseimbangan yang disatukan menjadi harmoni karna disetiap ciptaannya tidak ada pihak yang dirugikan sedangkan manusia dalam setiap pencapaiannya selalu saja ada pihak yang dirugikan

  • @lordboid
    @lordboid 2 ปีที่แล้ว

    Thx pak guru… salah satu video paling bergizi niyh…..
    Ada satu sudut pandang yg belum keliatan… pertanyaannya sekitar niat dan kerakusan manusia… sayangnya blm membahas ttg sosialnya manusia, justru yg “menghambat” sekaligus mengajak manusia ttp menginjak bumi….

    • @susantochandra2628
      @susantochandra2628 ปีที่แล้ว +1

      Gk ada hub buah pengt baik n jahat dgn ilmu pengetahuan...
      Intinya sblmnya Allah hny ingin manusia hanya bisa tau atau melihat hal baik/benar sprt Allah krn saat itu Allah hny bicara bahwa itu baik dan sangat baik.... Krn pengt jahat yg dimakan makan pengt baik dr Allah pun bergeser krn manusia memiliki ego, keinginan dll yg bisa menguasai memanipulasi sesuai keinginannya.... Dan pengt hal jahat itu yg merangsang manusia lakukan tindakan jahat yg tdk dikehendaki Allah

  • @dmitriid3200
    @dmitriid3200 2 ปีที่แล้ว +12

    Dari seluruh jajaran video pak Guru Gembul, pembahasan seperti inilah yang paling favorit menurut saya, saya harap pak GG bisa meneruskan pembahasan² yg seperti ini lagi atau justru bisa dibuat series.

  • @pencarianfaktaSejati
    @pencarianfaktaSejati 2 ปีที่แล้ว +30

    Penjelasan guru gembul masuk akal👍. Man arafa nafsahu. Faqot arafa rabbahu (siapa mengenal dirinya, maka akan mengenal tuhan nya). Awal agama mengenal tuhan. Kata Allah: manusia adalah rahasia ku, dan akulah rahasia nya.

    • @OdieRachmat
      @OdieRachmat 2 ปีที่แล้ว

      Marifat 🤝

    • @elvyelios8051
      @elvyelios8051 2 ปีที่แล้ว

      HMMMZZZ

    • @sabudisabudi2918
      @sabudisabudi2918 2 ปีที่แล้ว

      Lalu yang menciptakan Tuhan siapa 🤔

    • @pencarianfaktaSejati
      @pencarianfaktaSejati 2 ปีที่แล้ว

      @@sabudisabudi2918 la ilaha illallah : tiada Tuhan selain Allah. Tidak beranak dan tidak di Peranakan. Allah bersifat Qidam: awaluhu wa akhir (yg awal tiada yg mendahului, dan yg akhir tiada kesudahan). Ini pelajaran sifat 20.

    • @user-yu8zu3xr9l
      @user-yu8zu3xr9l 2 ปีที่แล้ว

      Tasawuf,awaludin makrifatullah awal agama mengenal Allah Alam semesta langit bumi kursyi Allah dan manusia arif tempat Allah bersemayam.manusia adalah alam semesta mini.

  • @nolife4417
    @nolife4417 ปีที่แล้ว +14

    jika neuralink benar-benar terealisasi, bagaimana dengan paradoksnya?
    kita memutuskan untuk mengkopi ingatan dan kesadaran kita ke tubuh kloningan kita. lalu manakah diri kita yang asli? sementara kloningan kita mengingat dan sadar betul bahwa dirinya adalah kita, sementara kita adalah kita. seperti perahu theseus.

    • @Sparatis123
      @Sparatis123 11 หลายเดือนก่อน

      Itulah keabadian..😂

  • @yesayawatuna2428
    @yesayawatuna2428 2 ปีที่แล้ว

    Maha besar Allah atas segala sesuatu
    - Ag. Yohanes Krisostomos

  • @benyaminsamuel6092
    @benyaminsamuel6092 2 ปีที่แล้ว +62

    Cukup lugas & gamblang, pak guru menchalenge kita. Untuk berpikir sangat jauh, terkait eksistensi kita sebagai manusia. Kebetulan pak guru mendasari paparan, dengan kitab Abrahamic yang bernama Kitab Kejadian. Maka menurut saya, sampai kapan pun manusia tak akan dapat menjadi tuhan. Karena TUHAN yang maha sempurna itu, telah menetapkan batasan yang sangat jelas bagi manusia. Meski batas itu kelihatan seperti tak ada, tetapi batas itu sungguh ada. Bila manusia memaksa untuk melewati batas itu, otomatis ia/mereka akan hancur atau berantakan sendiri. Itu terlihat dari, kiamatnya peradaban manusia purba lewat bencana air bah. & Gagalnya pembangunan menara di Babel, yang memecah belah manusia menjadi heterogen seperti saat ini. Sebab seperti tertera dalam kitab Amsal yang dari perjanjian lama juga yakni :
    Amsal 1:7 (TB)
    Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
    Sebab TUHANlah yang mensubsidi manusia dengan kemampuan sumber daya termasuk pengetahuan. Jika manusia mengingkari itu, ia mempersiapkan dirinya untuk senasib dengan raja Nebukadnezar. Yang menjadi gila secara mendadak, karena menantang & mengingkari TUHAN. Setelah menikmati kejayaan yang diberikan TUHAN padanya.
    Apa yang disampaikan pak guru, tentang manusia masa depan yang bisa direkayasa kehidupannya. Sudah dinubuatkan jauh sebelumnya, baik dalam kitab perjanjian lama maupun kitab perjanjian baru. Dalam kitab Wahyu penutup perjanjian baru, telah dinubuatkan tentang manusia 666. Yang membuat patung pendahulunya. Yang menghipnotis manusia, hingga mayoritas manusia akan ditandai kepala & telapak tangannya. Hal itu menggambarkan tentang kehidupan manusia akhir zaman nanti.
    Walaupun manusia dapat merekayasa kehidupan, untuk membuat kehidupan baru. Mereka tak akan dapat menciptakan manusia yang sama dengan ciptaan TUHAN. Kalaupun hasilnya terlihat sama, itu hanyalah makhluk bionik semata. Atau hewan yang sederajat dengan manusia. Karena mereka tak akan bisa menciptakan roh, sebagai elemen utama manusia ciptaan TUHAN. Karena manusia hidup, terdiri dari 3 elemen yang menyatu. Yaitu tubuh jasmani, tubuh jiwani & tubuh rohani. Alkitab Kristiani menjelaskan bahwa roh & jiwa adalah 2 elemen yang berbeda. Jiwa adalah elemen, yang membuat manusia memiliki emosi & rasa sosial. Sedang roh adalah elemen ilahi, yang berasal dari TUHAN. Yang dipasang pada tubuh manusia oleh TUHAN sendiri. Sebegai unsur genetik TUHAN dalam diri manusia. Membuat manusia, memiliki gambar rupa TUHAN dalam dirinya. Manusia mungkin dapat membuat jiwa imitasi, dengan merekayasa genetika manusia. Tapi mereka tak akan dapat membuat roh, karena hanya TUHAN yang dapat melakukannya & punya bahan bakunya.
    Sains yang menghantarkan manusia ke peradaban super maju. Adalah sains yang berbasis pengetahuan alam, yang mengacu pada rasio logika. & tidak mentolelir hal² diluar rasio logika, karena sains itu sendiri terkurung dalam limit 4 dimensi kehidupan manusia. Sehingga sains itu akan menjadi mandul ketika digunakan diluar 4 dimensi kehidupan manusia. Jika manusia memaksakan kehendaknya, maka akan menjadi bumerang bagi dirinya & sesamanya. Karena sama seperti semut, walau punya sayap untuk terbang. Tak dapat menyamai, burung rajawali yang terbang tinggi di angkasa. Demikian juga sehebat²nya manusia, tak dapat menyamai kehebatan TUHAN.

    • @gurugembul
      @gurugembul  2 ปีที่แล้ว +9

      nuhun baraya

    • @yeagerist3438
      @yeagerist3438 2 ปีที่แล้ว

      Ini yg seru

    • @willyyonathan2062
      @willyyonathan2062 2 ปีที่แล้ว

      Mantap soul

    • @daun3928
      @daun3928 2 ปีที่แล้ว

      menarik

    • @bojakranggang9705
      @bojakranggang9705 2 ปีที่แล้ว

      Siapa pencipta kita Tuhan jawab kita... begitulah nanti jawaban ciptaan kita terhadap pertanyaan nya sendiri..

  • @sunumichaelantonio
    @sunumichaelantonio 2 ปีที่แล้ว +17

    Bahkan saat saya masih anak² pernah berpikir bahwa saya dan lingkungan saya sebenarnya adalah tidak nyata... hanya sebuah ilusi virtual. Sampai saya berpikir jangan jangan yang benar adalah orang yang kita anggap gila, yang gila adalah kita yg merasa waras.... Pembahasan kali ini agak berat juga pak Guru

    • @bojakranggang9705
      @bojakranggang9705 2 ปีที่แล้ว

      😂😂😂 mantap bro

    • @ZHANGXAO
      @ZHANGXAO 10 หลายเดือนก่อน

      Saya sekarang pun mikir gitu antara saya itu hidup dalam kenyataan atau cuma khayalan 😅

  • @husenarifbudisetiawan9797
    @husenarifbudisetiawan9797 5 หลายเดือนก่อน

    Setiap mau makan pasti selalu dengerin guru gembul❤

  • @yusronans9199
    @yusronans9199 10 หลายเดือนก่อน

    Kemana kesadaran kita setelah kita mati? Kemana kesadaran kita sebelum lahir di dunia ini? Kenapa kita selalu menjauhi "kematian"? Mengapa hanya manusia yang bisa menyampaikan ide2 abstraknya? Mengapa kita seringkali mengharapkan balasan atas apa yang telah kita perbuat? Mengapa terkadang kita merasa bersalah atas perbuatan kita ke orang lain? Apaguna kehidupan yang sesungguhnya? Mengapa ada yang mati tanpa pernah merasakan nikmatnya hidup? Mengapa kita mengharapkan keadilan?

    • @yusronans9199
      @yusronans9199 10 หลายเดือนก่อน

      Agama sering kali memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan tersebut. Sekarang pertanyaannya, agama mana yang "benar". Untuk menyimpulkannya perlu research mendalam secara pribadi. Semangat untuk cari jawabannya baraya sekalian, jangan pernah menyerah untuk mencari kebenaran

  • @classicryda120908
    @classicryda120908 2 ปีที่แล้ว +9

    Konten MANTAP!! Emang bener begitu pak guru kalau menurut saya.. cerita2 jadul model adam dan hawa lama2 akan usang krn manusia berkembang, tapi kalau menurut dokter ryu hasan, dia sbg ahli neuroscience berpendapat agama nantinya bukan ilang gara2 teknologi tapi malah makin diubah2 oleh pemimpin nya sehingga makin selaras (cocoklogi) dgn keadaan teknologi di masa nya

    • @classicryda120908
      @classicryda120908 2 ปีที่แล้ว

      @xxi iya skrg aja uda banyak, nanti bakalan terus ada dan susah ilang 🤣

  • @swdrre-upload5423
    @swdrre-upload5423 2 ปีที่แล้ว +22

    Human hundred thousands of years from now: wrapping time-space, manipulating matter, creating cyborg, creating digital universe
    Human : "I've won, I finally am a God"
    "But at what cost?"
    Also human : *turn around looking at massive disaster behind*
    Note : Pengetahuan bersifat "Fragmentary" jadi pengetahuan tidak akan pernah komplit. Akan selalu ada hal baru yang ditemukan. Ini fakta. Dan manusia yang bijak, harus dapat merasakan ini dalam hatinya dan berhenti approaching science dengan pendekatan yang fragmented. Sudah cukup banyak Ilmuwan yang menggaungkan hal ini misal David Bohm, tapi suara mereka dikalahkan para ilmuwan yang korup

    • @rei_459
      @rei_459 2 ปีที่แล้ว +4

      bener. mungkin manusia bisa menciptakan teknologi, tapi sering kali teknologi tersebut tidak bisa bersinergi dengan teknologi lainnya. Perlu kebijaksanaan agar setiap teknologi bisa menjadi sebuah sistem, yang kekurangannya bisa ditutupi oleh teknologi lain.
      Seperti hutan tidak bisa mendukung kehidupan yg beragam yg ada didalamnya hanya dari 2-3 jenis pohon. Perlu begitu banyak jenis pohon agar setiap jenis makhluk yg ada di dalam hidup dalam harmoni.
      Yg diperlukan agar pertanyaan GG tercapai adalah dengan kebijaksanaan dalam mengatur keseimbangan dalam prosesnya. Karena kita masih belum bisa membuat sebuah unsur" yg ada di tabel periodik sendiri. Karena yg cuma bisa kita lakukan sekarang adalah mengambil dari alam atau mendaur ulang (dan itu pun susah jika harus kembali seperti kondisi awalnya), jadi kita perlu keseimbangan agar alam tidak rusak yg akan berdampak buruk pada kita juga. Dan ketika pertanyaan GG dapat terwujud tapi dalam prosesnya tidak ada kebijaksanaan keseimbangan maka hanya distopia yg menunggu.

    • @swdrre-upload5423
      @swdrre-upload5423 2 ปีที่แล้ว +4

      @@rei_459 Yups, dan masyarakat terlalu terbuai dengan imajinasi utopia masa depan, tanpa mempertanyakan konsekuensi ide utopia kalangan elite itu. Andai saja mereka sadar bahwa ketimpangan ekonomi, kerusakan alam, dan darurat kesehatan mental yang terjadi sekarang adalah hasil ide utopia generasi revolusi industri

    • @sodiqinahmad9450
      @sodiqinahmad9450 11 หลายเดือนก่อน

      Berbahaya sekali ni orang

  • @knightofhell2888
    @knightofhell2888 2 ปีที่แล้ว +1

    Jadi teringat cerita novel kultivasi, tentang banyaknya penguasa alam(pencipta) dan tiap alam mempunyai mahkluknya.

  • @evrajraim
    @evrajraim 2 ปีที่แล้ว +1

    mau menyampaikan pendapat
    Kejadian 3:22 (TB) Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
    "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat"
    > disini menunjukan setelah makan, memang benar jadi seperti Tuhan, dimana,menjadi tahu tentang apa yang baik dan apa yang jahat
    kemudian mati yang dimaksud Tuhan, adalah mati koneksi nya dengan Tuhan, dan kehilangan kekekalan nya
    sedikit tambahan dari apa yg saya tahu, terimakasih

  • @papacicero986
    @papacicero986 2 ปีที่แล้ว +30

    Saya ada pemikiran terlepas dari konteks agama: Teknologi manusia suatu saat akan ada batasnya.. Batasnya adalah saat dimana teknologi itu malah saling menghancurkan manusia.. Manusia hilang dari peradaban.. Peradaban dimulai dari nol lagi.. Namun tidak semua manusia punah, beberapa mungkin berhasil bertahan hidup.. Bagaimana jika Adam dan Eve adalah sisa terakhir dari manusia peradaban sebelumnya..? Bagaimana jika pohon pengetahuan dan keabadian adalah alat teknologi canggih yg menyimpan segala jenis rahasia manusia..? Ketika kita bisa berpikir dan berimajinasi demikian, bisa jadi skenario tersebut sudah pernah atau akan terjadi.

    • @rafizhae
      @rafizhae ปีที่แล้ว +1

      apakah dunia sesimple itu? hanya berulang" ke titik nol dan tanpa batas?

    • @kal6118
      @kal6118 ปีที่แล้ว +5

      ​​@@rafizhae Life is cynical kalo menurut kebanyakan kepercayaan agama wilayah timur. Beda sama agama abrahamik yang dimana hidup itu linear (setelah mati di dunia materialistik, akan ke kehidupan kekal)

    • @tolekamajaya5486
      @tolekamajaya5486 ปีที่แล้ว

      Jawaban yg paling mudah adalah, kiamat,

    • @onyetcbt563
      @onyetcbt563 10 หลายเดือนก่อน

      ini mirip film yang penemu di abad 18 bikin mesin waktu, dia maju ke depan dunia juga mulai pada buat mesin waktu tapi pas dia maju terus kedepan ternyata dunia malah hancur sama ulah manusia sendiri dan maju lagi ke depan udah rata dunia dan mulalah manusia memulai hidup lagi dari 0

  • @suhartonohar9690
    @suhartonohar9690 2 ปีที่แล้ว +4

    Ini adalah pelajaran agar kita bangsa Indonesia bisa maju dalam berfikir,, tidak seperti sekarang kebanyakan mikir halal, haram,bit ah, kafir , musrik, akhirnya kejebak jadi bangsa tertinggal,,,

  • @user-wr2nm8oy1l
    @user-wr2nm8oy1l 11 หลายเดือนก่อน

    Kami siap memberi semangat ke pak guru gembul 🎉🎉🎉

  • @tommyapriyanto4446
    @tommyapriyanto4446 ปีที่แล้ว +2

    di kolom komentar pak GG banyak sekali org cerdas, ayok kita bikin aliansi untuk berkembang bersama-sama guna meningkatkan peradaban manusia yg luhur dan mulia,

  • @riscosetiawan8236
    @riscosetiawan8236 2 ปีที่แล้ว +10

    Saya sendiri sebagai muslim, berpikir kalau memang pengetahuan manusia itu hampir tidak memiliki batas. Yg membatasi kita untuk mengeksplor seluruh potensi itu hanya moral dan etika.
    .
    Pertanyaan yg sering muncul dr benak saya sendiri adalah “apakah pengetahuan itu cukup berharga sampai harus mengorbankan nilai2 kemanusiaan?”
    .
    Sebagai mana yg saya percayai sebagai muslim, ada larangan Tuhan yg tidak boleh dilewati. Saya sendiri lupa surat dan ayat keberapa, tp itu berbunyi “janganlah kalian melampaui batas”
    .
    Interpretasi saya tentang ayat ini adalah, benar memang manusia bisa melewati batasan itu, tp itu dilarang oleh Tuhan. Dan dampak dari melewati batasan itu bisa jadi adalah sesuatu yg sangat mengerikan, yg bahkan ngga bisa dipikirkan oleh manusia. Entah itu bencana sosial atau sesuatu yg lain yg kita kenal sbg adzab.
    .
    Yg jadi masalah adalah, manusia tidak tau terlalu jauh bagaimana alam semesta ini bergerak. Sekalipun banyak sekali teori yg menyebutkan ttg hukum sebab akibat, fisika kuantum, dsb. Pengetahuan manusia ttg itu takdir (sebab-akibat) sangatlah minim.
    .
    Misalnya saja, manusia menemukan formula/elixir/ramuan hidup abadi tetapi tetap mempertahankan kemampuannya bereproduksi. Bisa dibayangkan berapa banyak manusia yg dapat lahir, dan bisa dibayangkan jg bagaimana sulitnya pengendalian populasi kalau itu terjadi. Planet tempat tinggal kita saat ini pun akan penuh dengan manusia, hutan2 akan ditebang untuk jadi pemukiman. Semua hal td akan mengantarkan manusia pada pemanasan global, yg akan membuat bumi menjadi tidak layak huni. Satu hal yg akan mengantarkan kita pada kepunahan, hanya karena keabadian sudah kita peroleh.
    .
    Dan apakah kehidupan abadi itu bagaikan surga? Disaat kita sudah bosan hidup tp tetap tidak bisa mati. Hidup bertahun-tahun, sampai tidak ada lagi yg bisa menghibur kita di dunia ini? Apakah itu pantas disebut sebagai surga?
    .
    Yg menjadi was was saya sendiri saat ini adalah, “sejauh mana tuhan mengijinkan kita melewati batasan”
    Apakah sebelum batasan itu terlewati, kiamat/bencana besar akan terjadi. Atau kiamat/bencana besar akan terjadi saat batas itu sudah dilewati.
    Bagaimanapun skenarionya, nampaknya umat manusia sudah semakin dekat untuk melewati batasan yg diijinkan oleh Tuhan.
    .
    Saya sendiri paham, jikalau tidak etis membicarakan ttg tuhan saat kita sedang membahas ttg pengetahuan. Tapi itulah pripsip yg saya pegang.
    Manusia itu dibatasi oleh aturan tuhan, dan aturan tuhan itu haram hukumnya untuk dilanggar sekalipun manusia sanggup melakukannya.
    .
    Jikalau memang melewati batas adalah apa yg manusia pilih, cukup bijakkah kita sebagai manusia untuk memikirkan bagaimana resiko dan dampak kedepannya?
    Sekalipun tidak ada campur tangan tuhan, saya percaya dampak kerusakan yg diakibatkan akan cukup besar untuk memunahkan manusia.
    .
    Apakah kita sebagai manusia, harus mengorbankan manusia yg lain cuma karena sebagian dr kita ingin melampaui batasnya?
    .
    Dan saya sendiri, tidak berpikir jika melewati batas itu cukup worthy kalau dibandingkan dgn harga yg harus dibayar.

    • @ME72045
      @ME72045 ปีที่แล้ว

      Ini sangat mengerikan...😢

    • @jontorkotor6610
      @jontorkotor6610 11 หลายเดือนก่อน

      jgn di campur aduk, agama dan sains adalah kendaraan yg di pakai banyak umat. percayai saja apa yg anda anggb benar,

    • @riscosetiawan8236
      @riscosetiawan8236 11 หลายเดือนก่อน +1

      @jontorkotor6610 ngga juga sihh. bukannya justru agama dan sains itu harus berdampingan?
      ingat kahh ada ayat yg intinya "ilmu Allah itu, bahkan jika seluruh pohon dijadikan buku, dan lautan adalah tintanya, niscaya tidak akan cukup untuk mencatatnya"
      lantas kenapa keduanya tidak boleh disatukan?
      apakah ilmu agama itu ilmu Allah dan sains itu ilmu dunia?
      Allah itu pencipta alam semesta, lantas kenapa kita ngga boleh mempelajari ilmu tentang alam semesta (sains dan matematika)
      dan lantas kenapa antara ilmu agama dan sains tidak boleh digabungkan?
      bukannya keduanya sama-sama ilmu Allah?
      merujuk pada ayat yg saya sebut sebelumnya

    • @iksan2616
      @iksan2616 9 หลายเดือนก่อน

      Siip pak, yg terpenting tempatkan agama di atas ilmu pengetahuan.. Semangat, bismillah..

  • @krisnaeka8583
    @krisnaeka8583 2 ปีที่แล้ว +10

    Jika kita mengacu pada konsep alam semesta dewasa ini, kita akan menemukan bahwa alam semesta adalah tidak terbatas, kontinu dan terus berkesinambungan. Jika kita bisa sedikit berpikir "lebay", mungkin saja ada kehidupan lain di sebuah planet di luar angkasa sana yang bahkan perkembangan teknologi nya sudah lebih dari apa yang bisa kita bayangkan, (Cnth: Cryptonian) hal itu mungkin saja terjadi karna ada begitu banyak probabilitas di dalam ketidak terbatasan alam semesta, dan sekarang manusia berusaha meraih nya dengan berbagai macam usaha dan riset yang menurut saya adalah suatu hal yang sangat wajar, karna di dalam sebuah peradaban kegiatan "belajar & mencari" adalah hal yang niscaya dan terus berlanjut dan berkembang

    • @agunggj1784
      @agunggj1784 2 ปีที่แล้ว

      Apakah kita sendirian di alam semesta ini ?
      - Teleskop antariksa hubble sudah menangkap poto ruang angkasa selama lebih dari 20 thn. Dan berdasarkan bukti tsb, jumlah galaksi yg ada di alam semesta (berdasarkan teknologi saat ini) berjumlah sekitar 2 triliun galaksi.
      Ada galaksi mini yg jumlah bintang nya mencapai ratusan juta. Dan ada galaksi raksasa, dimana besarnya ribuan kali dibandingkan dgn galaksi bima sakti yg kita huni.
      Jadi sebagian bintang yg kita lihat sangat banyak di langit saat malam hari, ternyata bukanlah sebuah bintang, melainkan sebuah galaksi....

  • @pandrisitio452
    @pandrisitio452 11 หลายเดือนก่อน

    Is the best Guru Gembul, Mendiskusikan Hal Yang berat dengan cara enteng dan tak menyakiti perasaan orang lain dengan Alasan yang dapat di Terima Akal, 😊

  • @rafardanjuan197
    @rafardanjuan197 ปีที่แล้ว +1

    Ada 2 buah ditaman eden , 1 Keabadian 2 Pengetahuan , ke dunia karena makan buah pengetahuan dan mati , kembali kr taman eden makan buah keabadian dan manusia akan kekal abadi ditaman eden , akhirat

  • @asepuzumaki1104
    @asepuzumaki1104 2 ปีที่แล้ว +7

    Menurut pendapat saya 🙏 pd awalnya kita sdh "menyatu" dgn Tuhan Yang Maha Esa di "Eden" atau Surga klo mau kita menyebutnya agar mudah dipahami ( krn diatas sana kita tdk menggunakan Mind / pikiran tpi Kebijaksanaan / Kesadaran sempurna. Namun ketika memakan "Buah Terlarang" itulah Adam menjadi menjadi berpengetahuan ttg Dualitas ( baik & buruk ) dan pd saat itu jg dia merasa sdh terpisah dgn Tuhan Yang Maha Esa. Saat itulah Kesadarannya turun dr kesadaran Ilahi menjadi kesadaran duniawi 👍 dr Eden ke Bumi, dr dimensi abstrak ke dimensi padat, lebih kasar tentunya namun tetap ada esensi Tuhan dlm diri manusia 👍.

    • @ariawinata7492
      @ariawinata7492 2 ปีที่แล้ว

      betul, kehendak bebasnya yg menghendaki keterpisahan itu

  • @sususapicapberuangiklannaga
    @sususapicapberuangiklannaga 2 ปีที่แล้ว +3

    Plot twist,ada yg namanya kiyamat. Kiyamat ditandai dengan rusaknya moral dan etika. Kalau moral kita sudah tidak sesuai dengan keinginan Tuhan,dan kita sudah tidak memiliki etika kepada Tuhan,semuanya akan direset dan dicadangkan ke tempat lain,lalu yg akan terjadi selanjutnya bisa aja Tuhan membuat yg baru,ntah itu sama dengan kita atau sama sekali berbeda dengan kita.
    Pertanyaannya,kenapa ada konsep kiyamat?
    Di dalam sains,kiyamat bisa terjadi. Tetapi untuk orang2 di masa lampau,kenapa mereka bisa mengetahui tentang kiyamat? Memang mekanismenya berbeda dengan kiyamat versi sains. Tetapi,apa alasan sebenarnya dibalik konsep kiyamat?
    Apakah orang2 di dunia sudah durhaka semuanya? Nggak,karena di agama dijelaskan masih ada orang yg beriman tetapi pada akhirnya mereka akan dibinasakan terlebih dahulu dengan hembusan angin yg lembut. Bahkan kalau mau Tuhan menggunakan rencana yg sering Dia gunakan,yaitu dengan memberikan azab dunia kepada orang2 yg durhaka.
    Di agama dijelaskan kalau kiyamat udah ditetapkan sejak dahulu kala,udah dicatat di buku rahasia. Yg mana artinya,kiyamat tidak menunggu rusaknya moral dan etika,tetapi kiyamat ditandai dengan rusaknya moral dan etika. Maka (mungkin) semua ini adalah 100% skenario Tuhan,yg artinya semuanya terjadi atas keinginan,kehendak,dan kendali Tuhan. Jadi free will nggak ada? 😁😁😁
    Tuhan Maha Mengetahui. Kita bisa disebut mengetahui dengan syarat harus ada objeknya. Kita meyakini bahwa Tuhan Maha Mengetahui,Dia bisa mengetahui segala sesuatu tanpa adanya objek.
    Dia bisa mengetahui segala sesuatu yg sudah terjadi dan belum terjadi atau Dia bisa mengetahui segala sesuatu karena Dia yg menjadikan segala sesuatu sehingga sesuatu yg belum terjadi pun diketahui oleh Tuhan karena segala sesuatu ada di dalam skenario-Nya?
    Kehendak kita yg ingin kita kehendaki diketahui oleh Tuhan karena Tuhan Maha Mengetahui atau Tuhan yg menjadikan kita berkehendak sehingga Dia mengetahui kehendak kita dan dengan itu Dia disebut Maha Mengetahui?
    Jika sebelumnya kita tidak memiliki angan2 dan suatu ketika kita memiliki angan2. Yg menjadikan angan2 itu ada siapa? Apakah kita yg menghendaki angan2 kita sendiri?
    Tiba2 saya ingin memakai kacamata hitam,lalu saya benar2 memakai kacamata hitam. Darimana asal keinginan random kita tersebut? Dan ketika kita benar2 memakai kacamata hitam itu,apakah itu kehendak kita atau kehendak Tuhan.
    Bisa aja kita memakai kacamata hitam adalah kehendak Tuhan,Tuhan menghendaki itu terjadi dengan cara membuat kita memiliki angan2 untuk memakai kacamata hitam,dan Tuhan melakukan itu dengan cara alami yaitu dengan memberikan hormon yg membuat kita tertarik kepada sesuatu dan saat kita melihat sesuatu Tuhan mengaktifkan hormon tersebut.

    • @kingki1953
      @kingki1953 2 ปีที่แล้ว

      sinkronisasi fungsi

  • @FriedMonthy
    @FriedMonthy ปีที่แล้ว +6

    Sebenernya semua makhluk berintelektual yang sudah bisa membuat sebuah naratif cerita beserta dengan kosmologi-kosmologinya, mereka sudah bisa disebut dan dianggap sebagai "Tuhan" karena mereka telah membuat eksistensi buatan/karangan mereka sendiri di dalam lapisan eksistensi itu sendiri yang dimana mungkin secara perspektif kita ya itu cuma karangan atau fiksi doang, tapi bagi perspektif mereka yang ada di lapisan eksistensi naratif tersebut, mereka adalah nyata mereka itu exist
    Mungkin kalo kita misalkan menhipotesiskan tulisan Kitab Kejadian secara arti denotatif, bisa aja sebenernya Tuhan itu adalah sama seperti kita, salah satu dari makhluk berilmu yang membuat konsep eksistensi buatan-Nya sendiri dalam imajinasi-Nya makanya kenapa juga Tuhan sering menyebut dengan kata "Kita" juga
    Lalu narasi yang Tuhan itu berbohong dan membuat konspirasi tentang Pohon Keabadian karena jika manusia makan Pohon Keabadian maka dia akan dipastikan akan setara dengan Tuhan langsung dan juga pertanyaan kenapa kalo gitu Tuhan gak pagerin aja atau dijaga atau dibikin manusia gak bisa lihat atau gak usah diciptakan sekalian yang seolah-olah ini kek membuat Tuhan menjadi inferior, mungkin bisa saja ya... sebenernya itu skenario Tuhan sendiri, dan Tuhan disini Tuhan yang ditemui Adam, pokoknya Tuhan yang pernah ditemui oleh ciptaan-Nya itu bukanlah Tuhan yang asli dan Tuhan yang asli tidak akan pernah terjangkau oleh mereka-mereka ini karena mereka ini adalah fiksi dan fiksi secara realita juga gak akan bisa ketemu dengan yang nyata yang begitu juga sebaliknya, karena Tuhan yang asli tidak bisa berinteraksi langsung dengan karya fiksinya ini, akhirnya ia membuat Avatar Form miliknya sendiri yang ia masukkan ke naratif karya fiksi tersebut agar bisa berinteraksi dengan ciptaannya itu secara langsung dan ya sisanya sebenenrya cuma bagian dari naratif cerita yang dibuat Tuhan seenaknya itu, jadi Tuhan kelihatan inferior dinaratif tersebut juga sebenernya bagian dari naratif-Nya juga yang ya suka-suka Tuhan mau gimana plot storynya
    Dan begitulah dengan kita kalo mau bikin sebuah karya fiksi ya suka-suka kita juga, dan kita ini jugalah "Tuhan" di karya fiksi kita itu sendiri, jadi kalopun kita pengen bikin plot bahwa kosmologi atau alam semesta fiksi kita akan dihancurkan diwaktu ini tapi saat tiba waktunya tetep gak kita hancurkan ya itu juga hak kita terserah kita dan bukanlah suatu kesalahan karena memang kita yang nulis kita bebas menentukan dan yang salah justru mungkin karakter-karakter ciptaan kita dalam naratif fiksi kita yang bilang tentang nubuatan tersebut karena ia mengaku telah bertemu Avatar Form dari kita (walaupun itu masih termasuk satu skenario plot yang kita bikin sendiri), intinya salah atau benar itu udah gak relevan lagi sama kita sebagai "Tuhan" ini karena ya...emang kita yang menentukan kita yang berkehendak dan ciptaan kita ya tinggal nunggu keputusan kita yang bebas apa adanya dan konsep-konsep fundamentalnya juga hanya berpengaruh kepada naratif fiksi kita doang gak ke kitanya jadi bodo amat misalkan seumpama dinaratif tersebut kita mau berbuat tirani pun ya itu suka-suka kita dan itupun bukan perbuatan jahat atau buruk karena itu gak relevan sama kita lagi
    Jadi Tuhan menciptakan manusia ataupun karakter dengan intelektual di dalamnya untuk jadi Tuhan lagi ya valid-valid aja kalo sampai akhirnya memang manusia atau karakter atau makhluk tersebut juga membuat sebuah naratif fiksi atau naratif eksistensi buatan dia sendiri ya maka dia adalah "Tuhan" juga yang jadi pembeda palingan cuma lapisan eksistensi naratifnya doang

  • @AristoFA
    @AristoFA 11 หลายเดือนก่อน

    selintas imajinasi saya
    Ketika manusia pertama (dalam cerita) tergoda oleh setan untuk memakan buah pengetahuan disitulah Tuhan mengusirnya dari Taman Eden.
    Nah cerita ini terlintas sejenak di imajinasi saya sebagai sebuah persamaan dengan spekulasi realita jaman ini.
    Persamaannya dengan realita yg akan terjadi mungkin 1000 tahun kedepan dengan perkembangan teknologi dimana manusia terlalu bersyahwat terhadap dunia sampai akhirnya manusia bersikap menyerupai Tuhan dan menyangkal kodratnya sendiri, maka disitu lah ia terusir dari perdamaian hidup (taman eden) artinya. Tapi cerita tentang Tuhan yg berbohong, mungkin Tuhan yg dimaksud adalah manusia yg bersikap seolah2 sebagai Tuhan dan mungkin dimasa depan manusia akan hidup di dunia yg indah (bisa dikatakan senbagai taman eden), karna di masa depan pasti manusia akan berlomba2 untuk mempunyai ilmu yg sebanyak banyaknya dan mungkin disitu lah ada manusia yg mungkin termasuk org yg paling pintar/berkuasa tidak mau disamakan ilmunya oleh org lain atau tidak mau rahasia keilmuan nya terbongkar yg mana dimasa depan org lain akan sangat mudah mendapatkan ilmu dengan teknologi seperti yg di ceritakan di video. Maka org yg bersikap sebagai Tuhan itu murka (yg mana ia juga seorang manusia) dan mengusir manusia lain dari Taman Eden. Dan akhirnya manusia kembali hidup di dunia yg fana (mungkin terjadi perang besar2an yg menyebabkan dunia hancur) lalu manusia akan hidup kembali di jaman purba. Tapi harus digaris bawahi tujuan setan berkata jujur mungkin kejujuran itu bukan tujuan utamanya, tujuan utamanya yaitu membawa kehancuran yg dimana semua yg terjadi pasti sudah sesuai dengan kehendak Tuhan yg Maha Esa.

  • @MuhammadAkbar-kd4bn
    @MuhammadAkbar-kd4bn 2 ปีที่แล้ว +5

    Manusia dan semesta adalah kesadaran tuhan, yang berpikir bukanlah manusia tapi tuhan

    • @gonas268
      @gonas268 2 ปีที่แล้ว +2

      Waduh. Berarti kalau ada yg bunuh diri itu pemikiran Tuhan atau pemerikiran si individu itu sendiri?

    • @Beluga_Kun
      @Beluga_Kun 29 วันที่ผ่านมา

      Wotdehel..

  • @ignasiustricahyolaga4014
    @ignasiustricahyolaga4014 2 ปีที่แล้ว +5

    Jika alam semesta ini tidak terbatas maka tidak mungkin juga pengetahuan manusia mencapai batas, malah menurut saya yang berbahaya adalah ketika manusia mencapai batas itu, karena itu sama saja dengan kematian

    • @HARUkawa-wf5fi
      @HARUkawa-wf5fi 2 ปีที่แล้ว

      mati pun msh lebih baik drpd hidup tanpa harapan&tujuan

    • @ignasiustricahyolaga4014
      @ignasiustricahyolaga4014 2 ปีที่แล้ว

      @@HARUkawa-wf5fi Betul sekali

    • @yosiasahetapy5039
      @yosiasahetapy5039 2 ปีที่แล้ว

      @@HARUkawa-wf5fi bener banget. Hidup menjadi tdk berarti, hampa, kosong n sepi. Tdk ada lagi apa itu rasa cinta, kasih sayang dll. If boleh milih, ku mending meninggal ketimbang masuk ke tahap itu 🥲 bisa dibilang itu kesengsaraan yg sesungguhny 😭

  • @ekowiranto4677
    @ekowiranto4677 ปีที่แล้ว

    Super like and up total untuk yg innih..!!!

  • @padepokanarysenpai
    @padepokanarysenpai ปีที่แล้ว

    mantap pak guru. jarang2 ada pembahasan kayak gni

  • @refilsa9486
    @refilsa9486 2 ปีที่แล้ว +8

    Pertanyaan terbesar saya terkait dunia digital adalah, bagaimana simulasi hukum fisika di sana berjalan? Di dalam video game, GTA misalnya, developer akan membuat simulasi fisika yang akan diterapkan di sana. Namun, tentu saja, simulasi hukum fisika yang diprogram tidaklah sempurna. Hanya hal-hal besar saja yang diprogram, seperti bagaimana jatuh dari gedung; kendaraan menabrak manusia; kendaraan menabrak kendaraan lain; kendaraan menabrak pohon; hujan; refleksi cahaya; pengaruh badai gurun terhadap helikopter dan pesawat; dan hal-hal besar lainnya. Singkatnya, sejauh ini belum ada video game yang memiliki hukum fisika universal, sebagaimana yang berlaku di dunia nyata. Setahu saya, belum ada video game yang mensilumasikan hukum fisika di level atom dan yang lebih kecil darinya.
    Pertanyaannya, jika kita mampu membuat universe baru dalam bentuk digital; maka seberapa mirip kah hukum fisika yang mampu kita instal di sana dengan hukum fisika yang berlaku di dunia nyata?
    Kita masih belum memahami hukum fisika secara keseluruhan. Theory of Everything masih dalam perjalanan. Artinya, jika semua manusia pindah ke dunia digital; maka di sana sains tidak akan berkembang. Karena hukum fisika yang terinstal di dunia digital itu hanya berdasarkan apa yang manusia tahu.
    Mungkin itulah batas pengetahuan manusia. Yaitu ketika sumber daya alam sudah habis; dan manusia sudah tidak punya pilihan selain pindah ke dunia digital, dan hukum fisika yang mampu manusia instal di sana masih belum lengkap.

    • @ujangnet3782
      @ujangnet3782 2 ปีที่แล้ว

      Ya ga harus mirip,,kita yg nyiptain hutum2 itu sendiri sama hal nya seprrti tuhan

    • @panjimiftahuzaman4373
      @panjimiftahuzaman4373 2 ปีที่แล้ว

      Seperti Kayaba Akihiko yang bunuh diri demi mencapai kehidupan abadi dalam dunia kuantum lewat metaverse...
      Masih teori sih

    • @tegarkusuma8008
      @tegarkusuma8008 2 ปีที่แล้ว

      Maap menyimpang tapi...
      KAPAN GTA 6 RILIS HEY ROCKSTAR GAMES?!

  • @rubihindiyani467
    @rubihindiyani467 2 ปีที่แล้ว +3

    Subhanallah... Terima kasih Pak Guru mengajak kami berdiskusi ttg hal ini, wlopun tlh lama seblmnya sy bbrp kali mengetahui bahasan ini dari Seorg Profesor, kyai2 dan Ustadz2 muda yg cara berpikirnya luar biasa kritis ke dpn sprti Pak Gugem, tp sll terfikir dlm otak sy adlh setinggi apapun teknologi dan Ilmu pengetahuan manusia yg bahkan tlh melewati fase2 sampai misteri dan setelahnya tentu ada batas yg tdk bisa ditembus/dilewati yaitu Misteri Sang Pencipta, Allah Yang Maha Gaib, bahkan Rasulullah Muhammad yg tlh mencapai langit ke 7 pun silau tiada terkira Krn Cahaya yg tak dpt digambarkan dgn apapun, Trm ksh, br tau ternyata Pak Guru di Metaverse Ganteng Overdosis.😁👍😁

  • @rokhimin8364
    @rokhimin8364 6 หลายเดือนก่อน +1

    Tuhan kan tidak ada pembanding (tandingan), masa iya menciptakan manusia untuk dijadikan tandingn-Nya. Menjadi Tuhan berarti menjadikan sesuatu menjadikan tandingan bagi Allah.
    وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ
    Terjemahan
    Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia (Allah).”
    (Qs.Al-Ikhlas : 4)

  • @winhd9522
    @winhd9522 2 ปีที่แล้ว +13

    Saya sangsi bahwa manusia bisa mencapai peradaban ke-3, yaitu menaklukan galaksi Bima Sakti dalam 1000 tahun kedepan. Butuh energi sangat besar, jauh lebih besar dari seluruh energi di bumi jika digabung untuk membuat warp drive atau perjalanan dengan melengkungkan ruang. Padahal galaksi Bima Sakti saja hanya sebutir debu tak terlihat dibanding observable universe. Dan universe kita ini hanya sebuah cincin ditengah gurun Sahara (langit lapis kedua). Dan masih ada 5 lapis lagi.
    Ide mengakali kematian dengan "mengcopy" kesadaran (consciousness) juga saya anggap mustahil. Karena bagi saya kesadaran itu maksudnya adalah ruh. Dan alam ruh lebih ghaib bahkan dibanding alam Malaikat, karena Malaikat pun memiliki ruh.
    Jauh.. jauh.. jauh sekali kemampuan manusia dibanding kekuasaan Tuhan.

    • @ekoginting1945
      @ekoginting1945 2 ปีที่แล้ว +1

      Raga , Ruh, Kesadaran
      Raga Ada , Ruh Ada , Kesadaran Ada =====> Hidup dan beraktifitas (Kehidupan)
      Raga Ada , Ruh Ada , Kesadaran Absen =====> Tidur / Pingsan
      Raga Ada , Ruh Absen , Kesadaran Absen ====> Mati
      Raga Rusak , Ruh Ada , Kesadaran Ada ====> Cacat Fisik / Mati
      Jadi saya setuju ,,,"Mengcopy Kesadaran" untuk mengakali kematian bukanlah sebuah Kehidupan Manusia !!

    • @vns8001
      @vns8001 2 ปีที่แล้ว

      jauh sekali, tentu. tapi suatu saat nanti siapa yang tau

    • @impeace1012
      @impeace1012 2 ปีที่แล้ว

      Mungkin juga 'fitnah terbesar' yg akan mendatang bakal membawa teknologi yg konon mengcopy kesedaran.

    • @qafein3111
      @qafein3111 2 ปีที่แล้ว

      Mungkin mengcopy ruh, kesadaran sifat kita jdi kita terasa hidup lgi pdahal tdk, ruh tetep menghilang entah kmna setelah mati

    • @agunggj1784
      @agunggj1784 2 ปีที่แล้ว

      Teleskop antariksa hubble sudah menangkap poto ruang angkasa selama lebih dari 20 thn. Dan berdasarkan bukti tsb, jumlah galaksi yg ada di alam semesta (berdasarkan teknologi saat ini) berjumlah sekitar 2 triliun galaksi.
      Ada galaksi mini yg jumlah bintang nya mencapai ratusan juta. Dan ada galaksi raksasa, dimana besarnya ribuan kali dibandingkan dgn galaksi bima sakti yg kita huni.
      Jadi sebagian bintang yg kita lihat sangat banyak di langit saat malam hari, ternyata bukanlah sebuah bintang, melainkan sebuah galaksi....

  • @bangjava55
    @bangjava55 2 ปีที่แล้ว +3

    Kalo pemikiran sy, ada keterbatasan kosa kata di jaman dulu, shg byk hal yg terkesan 'sederhana'. Seiring wkt, pengetahuan akan bertambah dan kita baru 'ngeh'. Byk tulisan dlm Alkitab yg memiliki arti berbeda bila dibaca dalam situasi/keadaan yg berbeda, pdhl kalimatnya itu2 juga. Sy rasa gak cuma sy yg pernah mengalami itu berkali2.

  • @user-wr2nm8oy1l
    @user-wr2nm8oy1l 11 หลายเดือนก่อน +1

    Klo di lihat pengetahuan nya indonesia sekarang ini. Jelas nya yg memerdekakan indonesia itu adalah pak jokowi dan pak guru gembul. Semangat pak mudah mudahan tidak ada kebohongan lagi. Pak gembul lah satria peningit yg sesungguhnya. Raja Adil ❤❤❤❤❤

  • @yamiart6601
    @yamiart6601 ปีที่แล้ว +1

    luar biasa pak guru, sy suka bgt pemikiran sprti ini 😊

  • @arsudinudin8332
    @arsudinudin8332 2 ปีที่แล้ว +7

    Saya yakin pengetahuan manusia akan terus berkembang tanpa batas, apa yang terjadi sekarang belum terpikirkan oleh nenek moyang kita ,begitu juga apa yang akan terjadi di kemudian hari tidak/belum terpikirkan oleh manusia generasi sekarang, kita cuma bisa menebak nebak, contoh musik cuma mengotak Atik do re mi -si tercipta miliaran lagu dan trrus berkembang sampai sekarang, seolah tidak ada habisnya, masih banyak rahasiah Tuhan yang belum terungkap, dulu Bogor-jakarta orang menganggap jarak yg jauh, sekarang Jakarta -paris ada yg bilang dekat, sekarang bumi -mars dibilang jauh sekali, 2200 mungkin mereka bilang dekat cuma seminggu perjalanan

    • @loli__kitty45
      @loli__kitty45 2 ปีที่แล้ว +1

      Tapi sayang ada segolongan kelompok beranggapan bahwa ijtihat tertutup

    • @arsudinudin8332
      @arsudinudin8332 2 ปีที่แล้ว

      @@loli__kitty45 bicara agama, ilmu pengetahuan akan terhenti ketika kiamat yang kita tidak tahu kapan akan terjadi, sejak jaman para nabi kiamat sudah dibicarakan, tapi ribuan tahun kemudian belum terjadi, dan kita tidak tahu mungkin 1000 th lagi atau 1jt th lagi, dan yang berbicara kiamat mungkin sudah mati. Di muka bumi saja belum tereksplorasi semua apalagi didalam dan luar bumi,

    • @loli__kitty45
      @loli__kitty45 2 ปีที่แล้ว +1

      @@arsudinudin8332 tapi sayang umat beragama menutup potensi akal untuk menciptakan peradaban dan terbelenggu dg ilmu yg berkembang 1000 tahun yg lalu, dan yg berbeda dikit di anggap sesat.

    • @foxhound_id
      @foxhound_id 2 ปีที่แล้ว +2

      @@arsudinudin8332 kiamat peradaban mungkin saja dlm waktu dekat krn peperangan atau bencana dasyat di bumi sperti gunung meletus atau meteor. Untuk kiamat bumi (lenyap) masih sangat2 lama, skitar 4 sampai 6 miliar tahun lagi, saat itu matahari membesar dan memerah, memakan planet2 di dpnnya termasuk bumi. Untuk kiamat alam semesta lbh lama lg skitar 10 pangkat 1500 kuadrat tahun lg, atau ilmuan kenal dgn nama googolplex. Jd di masa dpn manusia akan menyebar di mulai dari tata surya, galaxy, dst. Ya kehidupan manusia msh akan sangat2 panjang.

    • @agunggj1784
      @agunggj1784 2 ปีที่แล้ว

      Apakah kita sendirian di alam semesta ini ?
      - Teleskop antariksa hubble sudah menangkap poto ruang angkasa selama lebih dari 20 thn. Dan berdasarkan bukti tsb, jumlah galaksi yg ada di alam semesta (berdasarkan teknologi saat ini) berjumlah sekitar 2 triliun galaksi.
      Ada galaksi mini yg jumlah bintang nya mencapai ratusan juta. Dan ada galaksi raksasa, dimana besarnya ribuan kali dibandingkan dgn galaksi bima sakti yg kita huni.
      Jadi sebagian bintang yg kita lihat sangat banyak di langit saat malam hari, ternyata bukanlah sebuah bintang, melainkan sebuah galaksi....

  • @sapijeki
    @sapijeki 2 ปีที่แล้ว +5

    Tuhan itu sesuai prasangka umatnya.
    Maka sebenarnya mungkin segala bentuk pemikiran kita adalah pemikiran Tuhan. Dan saya rasa manusia tetap akan jadi manusia yg biasa. Biasa dalam artian tidak akan bisa menandingi Tuhan. Karena untuk sekedar berpikir saja, manusia membutuhkan Tuhan. Dan Tuhan ttp akan menjadi Tuhan ada atau tidak adanya manusia. Apa yang di ciptkan manusia, hanya representasi kecil dari segala kehedak dan kemampuan ketuhanan. Kita yang sesama manusia yg berpikir dan menciptkan pemikiran bahwa manusia lain yg merekayasa atau menciptakan itu sudah seperti Tuhan. Hanya seperti, dan tidak akan bisa menjadi Tuhan itu sendiri.

  • @topenize
    @topenize 11 หลายเดือนก่อน

    kita hanya mengarah kepada takdir jalan cerita yang telah di gariskan tuhan, setelah kita menggapai pengetahuan dan peradaban yang menurut manusia telah menyamai tuhan maka terjadilah kiamat sehingga segala yg bernyawa termasuk malaikat dan alam semesta ini lenyap dan yg tersisa hanyalah tuhan, maka di situlah tuhan mendeklarasikan keagungannya.

  • @preddericssimanjuntak4329
    @preddericssimanjuntak4329 6 หลายเดือนก่อน +1

    Kitab kejadian itu Perjanjian lama bukan baru..
    Sepele namun perlu diperhatikan.krna yg mendengar bnyak org

  • @wahyono1760
    @wahyono1760 2 ปีที่แล้ว +8

    Subhanallah Ilmu Tuhan itu tdk trbatas.manusia baru mengetahui sebagian isi bumi & sebagian isi langit sementara langit sangatlah luas isi bumi pun tdk semua bisa dilihat oleh manusia.sungguh terlalu sombong jika manusia ingin menyamai Tuhan.

    • @andreand2418
      @andreand2418 2 ปีที่แล้ว

      Betul Manusia BARU mengetahui sebagian isi bumi dan langit , Tapi bagaimana kalau NANTI??

    • @dinoalbert1118
      @dinoalbert1118 2 ปีที่แล้ว

      @@andreand2418 nanti mati?

  • @langkok2
    @langkok2 2 ปีที่แล้ว +4

    Manusia punya potensi untuk melakukan eksplorasi tentang apapun tentang fenomena diri dan alam sekitar, namun ada satu batas dimensi imajiner yang sebenarnya sudah diketahui yang dalam bahasa agama Islam dikatakan dengan kalimat,,,, "Saat manusia mencoba menggalii informasi tentang ruh/nyawa," mereka sebenarnya tak punya kemampuan cukup untuk itu, karen informasi yang diberikan Tuhan kepada mereka tidak banyak."
    Ini bukan soal pembatasan ilmu pengetahuan, namun spekulasi yang dikemukakan ilmuan tersebut, sejatinya masih jauh dari apa yang bisa diduga. Atau ibarat kotak pandora, alih-alih mendapatkan pencerahan,,,yang muncul kemudian adalah masalah atas pekulaasi liar dari gejala yang ditemui, yang sayangnya dianggap sebagai konklusi atas pertanyaan-pertanyaan yang sejatinya masih bersifat sementara, sesuai bentuk ilmu pengetahuan itu sendiri.

    • @faridrohman8498
      @faridrohman8498 2 ปีที่แล้ว

      Ruh itu sebuah kesadaran

    • @sutediheriyonoBaladMaUng
      @sutediheriyonoBaladMaUng 2 ปีที่แล้ว

      RUH bukan NYAWA.
      Nyawa itu lebih berorientasi ke fisik, sedang ruh itu metafisik.
      Artinya NYAWA tanpa RUH bukanlah nyawa ( manusia).
      Semua makhluk hidup punya nyawa tapi hanya manusia yg mempunyai RUH.
      Ruh itu suci karenanya disebut RUH SUCI, manusia yg menggunakan ruh-Nya dalam menjalani kehidupan disebut MANUSIA RUHANIYAH (Manusia sejati).
      Karenanya ahli agama disebut RUHANIAWAN.
      Ruh suci kalau digambarkan lebih mudahnya adalah NURANI/KEMANUSIAAN/HUMANISME.
      Angin, batu, air etc memiliki keaadaran yg disebut INSTING.
      Hewan , tumbuhan mikro/makro memiliki kesadaran yg disebut INSTING dan NALURI.
      Manusia memiliki kesadaran yg disebut INSTING, NALURI, dan NURANI/RUH SUCI/HUMANISME/KEMANUSIAAN/KESADARAN TERTINGGI.
      Manusia tanpa Ruh (hanya nyawa) maka perilakunya adalah HEWANI, lihat saja para OPORTUNIS EGOIS yg mengagungkan dirinya setara dgn TUHAN dan seenak sendiri memanipulasi ilmu pengetahuan, kitab suci utk kepentingan dirinya (HARTA, TAHTA, NAMA, dan SELANGKANGAN.).

  • @FlyWithoutWings480
    @FlyWithoutWings480 ปีที่แล้ว

    Pengetahuan ibarat nafsu yang tak pernah terpuaskan.. Jangan mimpi mau menyamai ilmu penciptamu.. Manusia tercipta dari nafsu maka dia tidak akan kemana mana melainkan didalam lingkaran itu..

  • @setiadarma303
    @setiadarma303 11 หลายเดือนก่อน

    Ahirnya Manusia akan menyatu kembali dgn Tuhan di Taman Eden,melalui teknologi pengetahuan tentang data pribadi yang salah dan merubahnya menjadi benar,,
    .Pak guru Gembul👍👍👍🙏

  • @h3rutriananda
    @h3rutriananda 2 ปีที่แล้ว +3

    Tuhan berkata : "Tidaklah Kuberikan kau (manusia) pengetahuan kecuali sedikit"
    Al Qur'an

  • @aprilramadhan3163
    @aprilramadhan3163 2 ปีที่แล้ว +23

    Kalau kita (umat manusia) pada damai, mungkin iya teknologi bakal terus berkembang, tapi kalau perang dan semua pada ngeluarin senjata nuklir kek nya bakal balik ke primitif deh dan bahkan lebih buruk lagi.

    • @AbuBakar-kz6uk
      @AbuBakar-kz6uk 2 ปีที่แล้ว +3

      yh justru dari perang itu lah teknologi semakin maju

    • @aprilramadhan3163
      @aprilramadhan3163 2 ปีที่แล้ว +3

      Iya, tapi kalau perangnya nuklir mah abis semua bahkan dengan lingkungannya.

    • @resret5254
      @resret5254 2 ปีที่แล้ว +3

      @@AbuBakar-kz6uk kalo perang nuklir rata semua bos, rilog lagi ni dunia

    • @franggiekastella
      @franggiekastella 2 ปีที่แล้ว

      @@resret5254 ga juga bisa jadi ilmuwan membuat alat pencegah nya aku percaya nuklir bisa di cegah agar tidak meledak kan bumi di masa depan bisa di bilang pertahanan udara anti nuklir ingat manusia ingin buat Android dlu di anggap gila sama semua orang.

    • @gdebayumahatmandasudana6972
      @gdebayumahatmandasudana6972 2 ปีที่แล้ว +1

      apa berkonflik perang sengaja diciptakan oleh -Nya agar Kita menghabisi diri Kita sendiri sehingga kita tidak akan bisa mendapat buah keabadian?

  • @saretahwarlim8982
    @saretahwarlim8982 2 ปีที่แล้ว +2

    Sudut pandang dan analisa yang menarik, terima kasih pak Guru telah berbagi utk kita sama2 mendalami dan mengkaji

  • @kahhekartolo7110
    @kahhekartolo7110 2 ปีที่แล้ว

    👍👍👍👍👍 luar biasa .. lanjut guru gembul...

  • @ilovecoment2184
    @ilovecoment2184 2 ปีที่แล้ว +3

    "Jika pengetahuan sudah kita miliki" kita hanya butuh keabadian . Semua akan sampai pada waktunya .walaupun kita sudah tau apa itu obat itu blm cukup... Karena yg kita butuhkan saat ini adalah waktu yg sangat sangat lama untuk memahami kehidupan...mungkin satu triliun tahun blm cukup untuk memahami semesta ini ... Maka dari itulah ada yang disebut kiamat atau apalah bahasanya untuk membatasi kita sebagai manusia tidak dapat menemukan cara mencapai keabadian

  • @dewagila7544
    @dewagila7544 2 ปีที่แล้ว +9

    boleh dong bahas pertanyaan saya yang dari dulu saya bertanya tanya...
    1. dalam Alkitab di gambarkan malaikat itu punya sayap dan lingkaran di kepala.. kok mirip astronot yah??
    2. bagaimana Caranya Yohanes bisa melihat masa depan (Wahyu)
    3. Menurut Albert Einstein, keajaiban dunia yang ke 8 ada bunga berbunga (compound interest) uang 20ribu rupiah berbunga 5% pertahun maka dalam 400 tahun hasil bunga nya bisa untuk membeli satu negara beserta isinya beserta penduduk nya dan pemerintahan nya..(semua orang selalu melihat dari sisi investasi dan sisi keuntungan nya) tapi jarang sekali yang melihat dari keseluruhan nya.. kehancuran sistem keuangan karena inflasi.
    jika menggunakan rumus yang sama, maka menurut saya hendi fang. kesengsaraan yang hakiki adalah inflasi.. bukan pada point kenaikan harga nya. tapi pada jumlah uang yang beredar akan se gila apa.. (bukan uang kertas tapi uang dalam rekening) jika inflasi rata 5% pertahun.. cukup 200 tahun saja maka jumlah uang akan seperti pasir dilaut. keruntuhan sistem keuangan adalah sebuah kepastian.
    dan karena itu, ada 1 lagi
    properti itu harganya nya sebenarnya tidak mengalami kenaikan..tadi uang 20rb dalam 400 tahun bisa sedasyat itu.. lalu orang yang punya rumah usia 400 tahun apakah dia bisa membeli seluruh dunia dengan rumah nya??

    • @DewaHuang
      @DewaHuang 2 ปีที่แล้ว +2

      1. Ayat mana tuh dalam alkitab malaikat ada lingkaran di kepala
      Lalu dalam islam apakah malaikat tidak memiliki sayap?
      2. Tuhan yang memberikan wahyu, bukan dengan kemampuan Yohanes (Wahyu 1:1)
      3. Sistem ekonomi dunia, antara mau / bisa adaptasi ikut jadi kaya atau jadi pihak yang mengeluh keadaan

    • @meilianahestiiswandi2685
      @meilianahestiiswandi2685 2 ปีที่แล้ว

      1. Hampir disemua kepercayaan malaikat digambarkan mempunyai sayap. Mirip astronot ? Terlalu maksain, emang astronot bersayap ?
      2. Aneh aja berpikiran gimana caranya seseorang bisa mendapat Wahyu, Wahyu itu urusan Tuhan, dan Tuhan berhak menentukan siapa yg akan mendapatkan wahyunya.
      3. Keruntuhan sistem keuangan adalah sebuah kepastian ?
      Emang sistem apa yang keruntuhannya bukan suatu kepastian ? Sistem tata Surya, sistem galaxy, Sistem jagad raya aja keruntuhannya adalah sebuah kepastian.
      Berbuat yg terbaik buat orang lain & sekitar aja, ga baik menyudutkan dan menyalah²kan kepercayaan orang lain, klo anda ga percaya ya ga perlu diimani tanpa harus mengejek & menjatuhkan. Saya Islam dan Saya tidak pernah diajarkan untuk mengejek kepercayaan orang lain 🙏😊

    • @celestinez9406
      @celestinez9406 2 ปีที่แล้ว +1

      video imajinasi penggambaran Angels / Para Malaikat berdasarkan Bible : th-cam.com/video/8sROESLRudM/w-d-xo.html

  • @GinaayuHasanah-zl2wf
    @GinaayuHasanah-zl2wf 20 วันที่ผ่านมา

    Jauh makin jauh dan akhirnya engkau menghilang di pandang mata

  • @bernardwiguna9872
    @bernardwiguna9872 11 หลายเดือนก่อน

    Luarbiasa P Guru Gembul....TOP

  • @aidimv4406
    @aidimv4406 2 ปีที่แล้ว +13

    cerita sangat menarik abang Guru Gembul, secanggih apapun teknologi untuk memudahkan pekerjaan manusia dan itu super bagus..tapi yg namanya manusia memiliki sifat jahat uiung-ujungnya di ajab Tuhan/pemilik alam semesta dan kembali lagi ke tahun 1, Siklus hidup manusia modern.

  • @rui7207
    @rui7207 ปีที่แล้ว +4

    Dia Esa, Dia sempurna, Dia tak terhingga, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia

  • @eosroorigin4801
    @eosroorigin4801 ปีที่แล้ว

    Di bagian akhir seketika teringat manhwa korea berjudul nano mashin. Ceritanya seputar mesin seukuran nano yg ditanam di tubuh manusia. Mesin ini bisa memberi pengetahuan kepada pengguna, dan mengatur bagian2 tubuh pengguna dalam penyembuhan dll.

  • @jakasamudra4135
    @jakasamudra4135 ปีที่แล้ว +1

    Segala sesuatu tdk ada yg mustahil. Hanya pikiran kita sj yg belum mampu menjangkaunya.

  • @slitilus4022
    @slitilus4022 2 ปีที่แล้ว +6

    Ada banyak masalah yang akan muncul kalau cerita yang digambarkan pak guru benar, dan masalah itu akan semakin rumit dan rumit sehingga memperlambat perkembangan teknologi, atau malah sebaliknya teknologi yang kita miliki bisa dan mampu mengatasi masalah yang akan datang itu.
    Mudah-mudahan masuk akal

  • @amaqteganang4948
    @amaqteganang4948 2 ปีที่แล้ว +7

    Entah kenapa saya jadi berfikir kalau puncak kemajuan manusia sudah dekat. Kemajuan tersebut adalah keberhasilan menuju masa seperti mesir kuno dulu yang bagi manusia sekarang adalah zaman awal mula peradaban. Sepertinya itulah yang kita tuju. Contohnya dalam bahasa, bukankah Mesir kuno menggunakan Hieroglyphs yang berbentuk simbol simbol? Manusia kini juga sudah mulai menggunakannya Walaupun masih dalam kriteria emoji. Suatu saat, mungkin tulisan sudah akan ada lagi. Semua hanyalah deretan emojis. Dan itulah salah satu puncak peradaban yang berhasil di capai selain kemajuan tekhnologi sebelum musnah.

  • @riyantodrm.hum.4198
    @riyantodrm.hum.4198 ปีที่แล้ว

    Kehidupan manusia modern mengejar kehidupan masa lalu/tradisional.
    Bumi bakal mengkeret (Jawa)/ bumi akan mengkerut ......

  • @yuukii9117
    @yuukii9117 11 หลายเดือนก่อน +1

    Di alam barzah, kita akan melewati jembatan yg berukuran *RAMBUT YG DI BELAH 7* . Berarti bisa di katakan *AKHIRAT* ada di dunia *Quantum* dan jiwa berukuran *lebih kecil dari sub atom*

  • @aszenviola3116
    @aszenviola3116 2 ปีที่แล้ว +36

    Next tolong bahas ras manusia raksasa guru🙏🏻🙏🏻🙏🏻

    • @desiafni2785
      @desiafni2785 2 ปีที่แล้ว +4

      Nah.. Setuju..

    • @gurugembul
      @gurugembul  2 ปีที่แล้ว +16

      menarik ini

    • @emactomic
      @emactomic 2 ปีที่แล้ว +3

      Setuju, katanya ada di pulau Elbaf

    • @lizaliza8448
      @lizaliza8448 2 ปีที่แล้ว

      up

    • @wutao6219
      @wutao6219 2 ปีที่แล้ว

      @@emactomic onepiece moment

  • @dalmasri8286
    @dalmasri8286 2 ปีที่แล้ว +5

    Film LUCY yang menyebut manusia hanya menggunakan 10% otak nya ternyata HOAKS, manusia sudah menggunakan 100 Kemampuan otak nya. Kehidupan sekarang ini menurutku memang metaverse. Di Islam, manusia sebelum diturun kan ke bumi, memori nya dipindahkan ke suatu tempat dan akan di buka lagi setelah mati, memori itu salah satu nya berisi ingatan kemauan nya sendiri turun kebumi dan siapakah Tuhan nya.

    • @muhammadyusup6170
      @muhammadyusup6170 2 ปีที่แล้ว

      Kalo konsep memindahkan memori/ruh ke medium lain saya jadi inget game Soma.

    • @PertamaxPLUS-95
      @PertamaxPLUS-95 2 ปีที่แล้ว

      *LUCY

    • @dalmasri8286
      @dalmasri8286 2 ปีที่แล้ว

      @@PertamaxPLUS-95 iya lupa wkwkw, edit

    • @sisilainproduction3701
      @sisilainproduction3701 2 ปีที่แล้ว

      Imam Al Ghazali pernah bilang yang sama dengan Lucy

  • @sutediheriyonoBaladMaUng
    @sutediheriyonoBaladMaUng 2 ปีที่แล้ว

    Teknologi manusia berkembang terbatas, adapun yg membuat terbatas adalah EGOISME.
    Berkembang tanpa batas jika manusia sudah mampu mengendalikan EGO PRIBADINYA.
    EGO membuat manusia berevolusi tapi ego yg tak terkendali mampu MENYETOP evolusi bahkan devolusi.
    Tuhan mengendalikan semua ciptaanNya dan suatu saat TUHAN akan menggunakan EGOISME manusia untuk MENYETOP SEMUA KEMAJUAN itu, tapi TUHAN akan terus melanjutkan EVOLUSI/KEMAJUAN IPTEK jika manusia MAMPU MENGENDALIKAN EGOnya.
    Ego, ego pribadi, ego TUHAN adalah EGO yg sama karena TUHAN juga yg menciptakan semua itu untuk manusia.
    Dan jika EGO PRIBADI lebih diminan dibandingkan EGO TUHAN maka manusia akan mengalami DEVOLUSI/KEHANCURAN (PENGETAHUAN, PERADABAN).

  • @stefanselektrik9525
    @stefanselektrik9525 2 ปีที่แล้ว

    Apabila manusia telah paripurna dan boleh disebut sebagai 'Tuhan', justru inilah skenario tragedi manusia, yakni terjadinya chaos dan kehancuran umat manusia. Kita seperti mengulang riwayat keruntuhan menara Babel dan Air Bah Nuh. Inilah yang justru telah diketahui oleh Tuhan dan karena kasih-Nya, Ia tidak mengizinkan ini semua terjadi. Sehingga seperti sebuah klise dan paradoks: 'Ternyata semua pengetahuan manusia memang berbatas'

  • @bambangsetiyono3104
    @bambangsetiyono3104 2 ปีที่แล้ว +18

    Masih sangat jauh Guru, untuk manusia "menyamai" Tuhan, Bumi saja yang sudah dieksploitasi paling sekitar 10-20%, sisanya masih berupa asumsi, teori & misteri, belum tata surya, belum galaksi, belum alam semesta, jadi masih sangat jauh untuk manusia menjangkau Tuhan, bahkan mungkin mustahil, kita yang terbatas menjangkau Tuhan yang tidak terbatas...🙏🏼

    • @Yohansanto81
      @Yohansanto81 2 ปีที่แล้ว +1

      Sains itu tidak terbatas🙏🏻
      "Yaudah tambahin 1 kekuatan yang mengatur alam ini"

    • @rysakha2016
      @rysakha2016 2 ปีที่แล้ว

      Bukankah gugem pernah bilang kalo Tuhan itu melampaui dimensi yg ada?

    • @ndy1211
      @ndy1211 2 ปีที่แล้ว +4

      tergantung tuhannya tuhan yg mana dulu, karena kalo tuhan yg diklaim pengikutnya maha segala2nya itu tdk mungkin bisa disamai, karena saya yakin tidak ada tuhan yg semacam itu.
      sedangkan tuhan yg diceritakan oleh gurgem ini kalaupun ada bukan lah tuhan yg maha segala2nya, terbukti dr ceritanya itu sendiri bahwa tuhan tdk sanggup mencegah sesuatu yg tdk dia kehendaki, nah kalo tuhan macam itu ada, baru sah2 saja kita bertanya "apakah kita mampu menyamai tuhan?". itupun kalo tuhan dlm cerita ini ada

    • @Yohansanto81
      @Yohansanto81 2 ปีที่แล้ว

      @@rysakha2016 , bukan maksud saya bukan gitu:"

    • @bambangsetiyono3104
      @bambangsetiyono3104 2 ปีที่แล้ว

      @@Yohansanto81 sains memang tidak terbatas, tapi manusia terbatas...

  • @lordboid
    @lordboid 2 ปีที่แล้ว +10

    Episode ini, wow bgt… nutrisi otak jadi nambah banyak… sayangnya, pak guru cuman ngambil dari 1 sisi saja, yaitu “what if” (bagaimana jika, mungkinkah manusia, dst).. pak guru mungkin perlu melihat dari sisi lain, seperti “why” (mengapanya hanya berhenti di pertanyaan yg tidak terjawab, kemudian dikembalikan k “what if”)… atau pertanyaan menarik lainnya…

    • @yusufahmad3857
      @yusufahmad3857 7 หลายเดือนก่อน

      Pertanyaan yg bagus, Guru gembul Chanel itu supaya penonton berdiskusi, pertanyaan yg anda tanyakan itu bahan diskusi kepada diri anda & netralisir kepada teman diskusi anda

  • @SaepudinSaepudin-bq8bt
    @SaepudinSaepudin-bq8bt ปีที่แล้ว

    Penjelasan nya mantapp ...GK ada yg berani masuk kesitu,tp dihati sy paling dalam akhirnya spt apa yg di jelaskan✌️👍

  • @kucinggarukgaruk8728
    @kucinggarukgaruk8728 6 หลายเดือนก่อน

    Hidup tanpa misteri, bukan kah akan sangat membosankan.

  • @ariefnurwahid6046
    @ariefnurwahid6046 2 ปีที่แล้ว +3

    assalamualaikum wr wb pak guru minal aidzin walfaidzin pak guru

    • @gurugembul
      @gurugembul  2 ปีที่แล้ว +2

      Sehat selalu. sama sama. mohon maaf lahir batin

  • @fadliaskar8958
    @fadliaskar8958 ปีที่แล้ว +3

    Saya merasa ini diskusi yg Asyik meski masih sebuah pertanyaan dan merangsang otak utk terus memfungsikan potensinya...tidak Ada larangan dalam dalil syareat tentang berfikir..dan kebebasan berfikir juga mendapat legitimasi...maju terus guru gembul utk mencerdaskan anak² bangsa kecerdasan yg berdasar dan tetap bermoral...suporr dari saya ..wassalam

  • @klesta
    @klesta 2 ปีที่แล้ว

    Menurut gua, Ketika peradaban terus berkembang di situ sumber daya alam akan menipis dan di saat itu juga peperangan akhir jaman meletus yg mengakibatkan kurang nya populasi secara drastis, di titik ini era baru pun tercipta, dmn orang" yg pintar sudah pada musnah, cuma orang awam yg tersisah dan memulai era baru.

  • @rendu2630
    @rendu2630 4 หลายเดือนก่อน +1

    Ingat, kalau ada pemeluk agama mengkomentari kitab agama lain, pasti dia lebih kontra dgn agama lain tsb..
    Padahal yg Guru Gembul jelaskan, sangat berbeda penjelasannya dengan pemeluk agama lain tsb...

  • @ansharidharmaputra510
    @ansharidharmaputra510 2 ปีที่แล้ว +4

    Tuhan Mengutus 124rb Nabi dan 312 diantara nya adalah Rasul ke setiap bangsa dan berbicara dengan bahasa bangsa nya, jadi wajar jika mesopotamia bahkan papua punya cerita yg sama.

    • @rizareal
      @rizareal 2 ปีที่แล้ว +1

      Iya bro banyak agama agama yg dulunya menyembah satu tuhan. Lalu di ubah ubah umatnya sendiri