Wae rebo leluhur mereka berasal dari bumi Minangkabau smua tetua adat mengakui dan menceritakan turun temurun kisah leluhur mereka yg berlayar dari bumi minangkabau singgah ke makasar lalu melanjutkan perjalanan ke flores dan menetap di manggarai wae rebo
Taiwan hdr sllu...sia u... Ska deeh klo reporter kk Andesta tamsir... Dia suka bntu2 mask...aplh....mnteep bgt kk....sht n sukses sllu yaa......amiiiiin....
Slam dari papua sebagai anak flores pastinya kami banga dengan wisata wae rebo, trus pertahankan budaya adat manggarai flores, klo bisa tokoh adat wae rebo agar tidak boleh membagun jlan menuju wae rebo agar adatnya masih terjaga & alam sekitarnya supya yg brkunjung ke wae rebo tidak bebas,,, trima ksih untk para toko adat yg ada di wae rebo trus prtahankan adat & budayanya,
Benar sekali leluhur mereka asli orang Minangkabau, yg berlayar dari minang singgah ke makasar lalu melanjutkan perjalanan ke flores dan menetap di manggarai wae rebo, silahkan cek penjelasan lengkap dari smua tetua adat orang wae rebo smua mengaku keturunan minang
Ketua adat mereka mengaku ya, tp dr sejarah yg saya baca jg sama, pertama kali berlabuh di wriloka, di pimpin Karaeng mashur, udah 9 kali pindah, yg akhirnya menetap di waerebo.
Dari keterangan ketua adatnya ya. mereka dah 9 kali pindah, pertama di wriloka, disitu mereka bertemu dgn penduduk asli yg berpostur mungil dan berbulu.
Penelitian Dr. Verhoeven memberikan petunjuk tentang adanya kehidupan zaman purba di daerah Manggarai (Mirsel dan Embu, 2004). Tempat hidup manusia purba antara lain ditemukan di Labuan Bajo, sedangkan alat-alat batu yang umumnya berbentuk mikrolit (flake and blade) ditemukan di Golo Bekkum, Liang Momer dan Liang Panas. Pada tahun 1951, tim yang sama membuat penggalian di beberapa situs antara lain di Liang Momer dan Liang Panas. Pada dua tempat itu, ditemukan tulang belulang manusia purba yang kemudian ditetapkan sebagai manusia protonegrito (Doroteus Hemo, 1990). Penelitian tentang keberadaan manusia purba di Manggarai juga masih dilanjutkan hingga tahun 2004. Pada tanggal 7 November 2004, peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menemukan fosil berupa kerangka manusia yang diidentifikasi sebagai homo floresiensis (manusia dari Flores) di Liang Bua. Selain itu juga ditemukan periuk, beliung persegi dan beberapa benda lain. Temuan-temuan ini seperti menguak masa lalu orang Manggarai yang ternyata nenek moyang mereka telah menginjakkan kaki di tanah Manggarai jauh sebelum suku-suku lain di bumi Nusantara menetap dan bermigrasi ke sana. Jika demikian, bagaimana hal itu dikaitkan dengan sejarah keberadaan setiap suku di Manggarai yang cenderung menyatakan bahwa mereka adalah pendatang? Apakah manusia purba yang ditemukan di Liang Bua pada waktu tertentu punah dan kemudian terjadi missing link (mata rantai terputus) seperti nasib Homo Erectus di Pulau Jawa? R.P. Soerjono (2005) dalam tulisannya di Majalah Tempo mengatakan bahwa sebenarnya masih banyak rahasia manusia kerdil dari Flores yang belum terjawab. Pernyataan ini menyajikan kenyataan bahwa di Manggarai ada penduduk asli yang sudah mendiami wilayah itu jauh sebelum beberapa suku di Nusantara menetap di sana. Bahkan informasi yang disampaikan oleh Marybeth Erb (1997) mengatakan bahwa orang Manggarai berasal dari Vietnam dan Thailand. Pernyataan ini berdasarkan penelitiannya di Warloka yang menjadi salah satu wilayah di Kabupaten Manggarai Barat dan menjadi informasi yang sangat luar biasa. Perdagangan yang dilakukan pada masa lampau membawa serta akibat pertemuan dengan penduduk asli dan adanya keputusan untuk menetap di sana. Apalagi posisi Warloka berdekatan dengan Kerajaan Bima di bagian Barat dan Kerajaan Gowa di bagian Utara. Meskipun demikian, studi-studi kritis yang menelusuri sumber-sumber sejarah berusaha meluruskan sejarah yang disorientasikan. Ada satu kesalahan dalam pelajaran sejarah yang menyatakan seakan-akan orang-orang Manggarai hanya berasal dari satu suku dan satu nenek moyang (Toda, 1992). Penelitian-penelitian ilmiah atas temuan fosil serta kontak dengan pihak luar melalui perdagangan menunjukkan dengan tegas bahwa orang-orang Manggarai berasal dari suku dan keturunan yang berbeda. Toda (1992) dalam hasil studinya menyebutkan keturunan-keturunan itu berasal dari Sumba, Mandosawu, Pong Welak, Sulawesi Selatan, Bima, Turki, Melayu-Malaka, Melayu-Minangkabau, dan Tanah Dena. Toda (1992) juga menjelaskan bahwa keturunan-keturunan yang beranekaragam ini kemudian tersebar di seluruh Manggarai. Keturunan Wangsa Kuleng (Mandusawu) berasal dari Turki. Dari kepandaian yang mereka miliki pada masa itu, jelas bahwa mereka bukan berasal dari kebudayaan batu melainkan keturunan manusia yang sudah mengenal menyepuh logam. Maka, amat mungkin orang-orang Turki ini adalah pedagang-pedagang yang terdampar dan menetap di Manggarai pada abad ke-16. Wangsa Kuleng inilah yang mengasalkan dalu Cibal dan Dalu Lamba Leda di wilayah Manggarai. Pada bukunya berjudul ”Manggarai Mencari Pencerahan Historiografi” Toda (1992) menjelaskan keturunan Sumba membentuk Adak Bajo yang berpusat di Tangge dan membawahi sejumlah wilayah Selatan dan Barat Manggarai sehingga membentuk gelarang-gelarang adak dan beberapa kedaluan seperti: Dalu Kolang, Lo’ok, Wontong, Munting Welak, Matawae dan Ramut. Selain keturunan Sumba dan Turki, ada pula migran asal Sulawesi Selatan dan Bima yang menetap di Manggarai, baik di bagian Barat maupun di pantai utara dan sedikit di selatan. Diduga kuat, migrasi ini terjadi pada abad ke-16 tatkala Kerajaan Luwu dan Goa berjaya dan memperluas kerajaannya. Pada masa itu gelombang migrasi terjadi selain karena keinginan sukarela, juga karena adanya tekanan politik lalu menjadi pelarian politik ke pulau-pulau lain, termasuk ke Manggarai. Akan tetapi, gelombang pelarian politik terbesar terjadi setelah Perjanjian Bungaya 18 November 1667 antara Belanda dan Kerajaan Goa-Tallo (Sultan Hasanudin). Selain suku-suku yang disebutkan di atas, masih ada suku lain yang menjadi pendatang di Manggarai yaitu suku Melayu Minangkabau. Mereka mendirikan dalu dan mendiami wilayah selatan Manggarai. Suku ini mendapat tempat tersendiri dalam sejarah Manggarai karena mejadi penantang kerajaan Cibal yang terletak di utara. Kelompok yang menjadi keturunan langsung dari Minangkabau adalah keturunan Todo-Pongkor. Dari uraian yang menyelisik usul-asal ini dapat disimpulkan bahwa orang Manggarai tidak berasal dari satu keturunan saja. Mereka datang dari Sumba, Malaka, Minangkabau, Sulawesi Selatan, Bima dan bahkan dari Turki dengan daerah pemukiman serta persebaran utamanya yang berbeda-beda pula. Dewasa ini, dengan adanya mobilitas sosial yang tinggi dan pembauran lewat perkawinan, suku-suku dengan usul-asal yang berbeda ini mulai tercampur baur membentuk identitas baru yang lebih “Manggarai” (Mirsel dan Embu, 2004). Latar belakang yang berbeda itu menjadi alasan beberapa dekade terakhir orang Manggarai mulai menelusuri kembali identitas mereka. Sebenarnya nenek moyang mereka berasal dari mana saja. Apa benar seperti klaim selama ini nenek moyang orang Manggarai hanya berasal dari Minangkabau? Pencarian-pencarian itulah yang mengantar pada beberapa fakta mengejutkan bahwa orang Manggarai berasal dari berbagai daerah di Nusantara bahkan juga negara tetangga. Fakta-fakta yang sebelumnya tersembunyi dan berserakkan kini berhasil dikumpulkan. Dengan berbagai latar belakang yang demikian, semuanya menjadi satu dalam budaya Manggarai. Perpaduan berbagai latar belakang turut memperkaya budaya dan tradisi orang Manggarai. Pandangan terhadap alam, kehiduan sosial, toleransi, keagamaan, tanah, air, rumah dan masih banyak lainnya merupakan efek lanjut dari keberagaman latar belakang orang Manggarai. Semuanya terangkum dalam filosofi hidup orang Manggarai yang masih terus bertahan hingga sekarang
Lu gk capek apa cil menjajakan sejarah orang asing lu itu, takut ya klo wae rebo jdi muslim, tenang bro kmi orang Minangkabau tdk akan mengusik akidah saudara kmi itu walaupun sudah beda keyakinan, bagaimana pun lu komen sana sini smua orang wae rebo tetap mengaku sebagai keturunan orang Minangkabau, sadar bro...
Sejarah dari mulut kemulut orang orang tua di wae rebo mungkin lebih meyakinkan. Saya sebagai orang Batak juga ada sejarah dari mulut kemulut atau sejarah yg di ceritakan turun temurun.
Harus di prhatikan jaln yg mnju kampung,klw bsa pemernth setempat hari bsa membuat jalan,yang bersifat cor,agar pejaln kaki mnju sbuah kampung wisata bsa trespos lbh baik,
Aku bangga jadi orang Indonesia yg indah ,kaya akan keindahan alam ,adat tradisi dan budaya,dan kesuburan alam nya sangat beruntung jadi orang Indonesia,semoga keindahan alam dan budaya dan tradisi selalu utuh dan lestari sepanjang masa Amiiin ,aku cinta Indonesia ♥️♥️♥️♥️🇮🇩🇮🇩🇮🇩
God! This is a magical place, so beautiful , is this heaven?? Can't believe my eyes 😍😍 Flores is magnificent , hopefully people in there live in peace and prosperous ❤️
Nenek aku dulu suka banget nyirih ampe gigi coklat tapi yg saya heran dia udah tua bangett giginya masih utuh kumplit walaupun gigi coklat gara2 sirih 😭
Benar saja Indonesia dikatakan surga dunia. Ternyata emang bener. Begitu luas wilayahnya pun begitu indah alamnya. Serasa pengen sujud diri ini kpd Sang Pencipta.
Wae rebo leluhur mereka berasal dari bumi Minangkabau smua tetua adat mengakui dan menceritakan turun temurun kisah leluhur mereka yg berlayar dari bumi minangkabau singgah ke makasar lalu melanjutkan perjalanan ke flores dan menetap di manggarai wae rebo
Kecamatan satarmese barat, kabupaten Manggarai,
Mohon di chek
Indonesiaku...Mana Indonesiamu
hehe
Asyik buat Honey moon
❤❤❤❤❤❤❤😮😮😮😮😮😮
Kampungku, surgaku, tmpt lahirku...semoga selalu utuh dengan keindahannya.😍😍😍
Mb sekrang masih tigal dia
Wae rebo mb
Wih desa nya sangat nyaman
Nenek moyang mu klo boleh tau orang mna kak..?
@@rambutanhijau4195 keturunan Minangkabau min.
Ternyata nenek moyang Wae Rebo orang MINANG. MASYA ALLOH...
Wae rebo keturunan minangkabau d flores. Salam dari saudaramu dari tanah minangkabau.
Salam balik dari kampungku manggarai
Salam balik, dari manggarai bro
Slm balik untuk semua warga minangkabau bang🙏
Itulah keindaha pulau flores. Belum keliling semua klw keliling psti bnyk keindahan lainnya
Siapa yg kesini dr vlog ric.. KIG
Wae rebo bkan manggari barat,, tpi manggari tengah,, ini hrs di pehatikan jngan sapai salah
dari dulu pengen banget ke NTT entah kemana pun itu,karena setiap saya liat liputan di TV alam disana tuh indah indah
-semoga ja kecapaian Aaminn
Amin bang
Jangan takut mas datang ja ke NTT di sana orangnya ramah..
SEMOGA satu waktu bisa ke NTT Flores Barat, Flores timur
Taiwan hdr sllu...sia u...
Ska deeh klo reporter kk Andesta tamsir...
Dia suka bntu2 mask...aplh....mnteep bgt kk....sht n sukses sllu yaa......amiiiiin....
Desa wisata Wae Rebo kec.Satarmese kab. Manggarai Flores NTT (Nyaman Tentram Tenang)
gw juga akhir desember 2015 kesana. capek emang tp pemandanganny g bikin nyesel
keren kan
Indah banget pemandanganya bikin betah di sana, lihat di yutub aja udah sejuk rasanya apa lagi bisa kesana langsung keren banget tentunya 👍👍
manggarai tanah ge 😍😍😍
Hallo, Kak. Kami Putra asli Waerebo menawarkan kopi asli Waerebo.
sedikit ralat, wae rebo terletak di kec. satar mese kab. manggarai tengah. bukan manggarai barat
Slam dari papua sebagai anak flores pastinya kami banga dengan wisata wae rebo, trus pertahankan budaya adat manggarai flores, klo bisa tokoh adat wae rebo agar tidak boleh membagun jlan menuju wae rebo agar adatnya masih terjaga & alam sekitarnya supya yg brkunjung ke wae rebo tidak bebas,,, trima ksih untk para toko adat yg ada di wae rebo trus prtahankan adat & budayanya,
Wae rebo itu masuk kabupaten Manggarai bukan Manggarai barat min
Wae Rebo berasal Dari Suku Minangkabau Sumatera Barat kah ???
Benar sekali leluhur mereka asli orang Minangkabau, yg berlayar dari minang singgah ke makasar lalu melanjutkan perjalanan ke flores dan menetap di manggarai wae rebo, silahkan cek penjelasan lengkap dari smua tetua adat orang wae rebo smua mengaku keturunan minang
Ketua adat mereka mengaku ya, tp dr sejarah yg saya baca jg sama, pertama kali berlabuh di wriloka, di pimpin Karaeng mashur, udah 9 kali pindah, yg akhirnya menetap di waerebo.
Dari keterangan ketua adatnya ya. mereka dah 9 kali pindah, pertama di wriloka, disitu mereka bertemu dgn penduduk asli yg berpostur mungil dan berbulu.
Penelitian Dr. Verhoeven memberikan petunjuk tentang adanya kehidupan zaman purba di daerah Manggarai (Mirsel dan Embu, 2004). Tempat hidup manusia purba antara lain ditemukan di Labuan Bajo, sedangkan alat-alat batu yang umumnya berbentuk mikrolit (flake and blade) ditemukan di Golo Bekkum, Liang Momer dan Liang Panas. Pada tahun 1951, tim yang sama membuat penggalian di beberapa situs antara lain di Liang Momer dan Liang Panas. Pada dua tempat itu, ditemukan tulang belulang manusia purba yang kemudian ditetapkan sebagai manusia protonegrito (Doroteus Hemo, 1990).
Penelitian tentang keberadaan manusia purba di Manggarai juga masih dilanjutkan hingga tahun 2004. Pada tanggal 7 November 2004, peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menemukan fosil berupa kerangka manusia yang diidentifikasi sebagai homo floresiensis (manusia dari Flores) di Liang Bua. Selain itu juga ditemukan periuk, beliung persegi dan beberapa benda lain. Temuan-temuan ini seperti menguak masa lalu orang Manggarai yang ternyata nenek moyang mereka telah menginjakkan kaki di tanah Manggarai jauh sebelum suku-suku lain di bumi Nusantara menetap dan bermigrasi ke sana.
Jika demikian, bagaimana hal itu dikaitkan dengan sejarah keberadaan setiap suku di Manggarai yang cenderung menyatakan bahwa mereka adalah pendatang? Apakah manusia purba yang ditemukan di Liang Bua pada waktu tertentu punah dan kemudian terjadi missing link (mata rantai terputus) seperti nasib Homo Erectus di Pulau Jawa? R.P. Soerjono (2005) dalam tulisannya di Majalah Tempo mengatakan bahwa sebenarnya masih banyak rahasia manusia kerdil dari Flores yang belum terjawab. Pernyataan ini menyajikan kenyataan bahwa di Manggarai ada penduduk asli yang sudah mendiami wilayah itu jauh sebelum beberapa suku di Nusantara menetap di sana.
Bahkan informasi yang disampaikan oleh Marybeth Erb (1997) mengatakan bahwa orang Manggarai berasal dari Vietnam dan Thailand. Pernyataan ini berdasarkan penelitiannya di Warloka yang menjadi salah satu wilayah di Kabupaten Manggarai Barat dan menjadi informasi yang sangat luar biasa. Perdagangan yang dilakukan pada masa lampau membawa serta akibat pertemuan dengan penduduk asli dan adanya keputusan untuk menetap di sana. Apalagi posisi Warloka berdekatan dengan Kerajaan Bima di bagian Barat dan Kerajaan Gowa di bagian Utara.
Meskipun demikian, studi-studi kritis yang menelusuri sumber-sumber sejarah berusaha meluruskan sejarah yang disorientasikan. Ada satu kesalahan dalam pelajaran sejarah yang menyatakan seakan-akan orang-orang Manggarai hanya berasal dari satu suku dan satu nenek moyang (Toda, 1992). Penelitian-penelitian ilmiah atas temuan fosil serta kontak dengan pihak luar melalui perdagangan menunjukkan dengan tegas bahwa orang-orang Manggarai berasal dari suku dan keturunan yang berbeda. Toda (1992) dalam hasil studinya menyebutkan keturunan-keturunan itu berasal dari Sumba, Mandosawu, Pong Welak, Sulawesi Selatan, Bima, Turki, Melayu-Malaka, Melayu-Minangkabau, dan Tanah Dena.
Toda (1992) juga menjelaskan bahwa keturunan-keturunan yang beranekaragam ini kemudian tersebar di seluruh Manggarai. Keturunan Wangsa Kuleng (Mandusawu) berasal dari Turki. Dari kepandaian yang mereka miliki pada masa itu, jelas bahwa mereka bukan berasal dari kebudayaan batu melainkan keturunan manusia yang sudah mengenal menyepuh logam. Maka, amat mungkin orang-orang Turki ini adalah pedagang-pedagang yang terdampar dan menetap di Manggarai pada abad ke-16. Wangsa Kuleng inilah yang mengasalkan dalu Cibal dan Dalu Lamba Leda di wilayah Manggarai.
Pada bukunya berjudul ”Manggarai Mencari Pencerahan Historiografi” Toda (1992) menjelaskan keturunan Sumba membentuk Adak Bajo yang berpusat di Tangge dan membawahi sejumlah wilayah Selatan dan Barat Manggarai sehingga membentuk gelarang-gelarang adak dan beberapa kedaluan seperti: Dalu Kolang, Lo’ok, Wontong, Munting Welak, Matawae dan Ramut. Selain keturunan Sumba dan Turki, ada pula migran asal Sulawesi Selatan dan Bima yang menetap di Manggarai, baik di bagian Barat maupun di pantai utara dan sedikit di selatan.
Diduga kuat, migrasi ini terjadi pada abad ke-16 tatkala Kerajaan Luwu dan Goa berjaya dan memperluas kerajaannya. Pada masa itu gelombang migrasi terjadi selain karena keinginan sukarela, juga karena adanya tekanan politik lalu menjadi pelarian politik ke pulau-pulau lain, termasuk ke Manggarai. Akan tetapi, gelombang pelarian politik terbesar terjadi setelah Perjanjian Bungaya 18 November 1667 antara Belanda dan Kerajaan Goa-Tallo (Sultan Hasanudin).
Selain suku-suku yang disebutkan di atas, masih ada suku lain yang menjadi pendatang di Manggarai yaitu suku Melayu Minangkabau. Mereka mendirikan dalu dan mendiami wilayah selatan Manggarai. Suku ini mendapat tempat tersendiri dalam sejarah Manggarai karena mejadi penantang kerajaan Cibal yang terletak di utara. Kelompok yang menjadi keturunan langsung dari Minangkabau adalah keturunan Todo-Pongkor.
Dari uraian yang menyelisik usul-asal ini dapat disimpulkan bahwa orang Manggarai tidak berasal dari satu keturunan saja. Mereka datang dari Sumba, Malaka, Minangkabau, Sulawesi Selatan, Bima dan bahkan dari Turki dengan daerah pemukiman serta persebaran utamanya yang berbeda-beda pula. Dewasa ini, dengan adanya mobilitas sosial yang tinggi dan pembauran lewat perkawinan, suku-suku dengan usul-asal yang berbeda ini mulai tercampur baur membentuk identitas baru yang lebih “Manggarai” (Mirsel dan Embu, 2004).
Latar belakang yang berbeda itu menjadi alasan beberapa dekade terakhir orang Manggarai mulai menelusuri kembali identitas mereka. Sebenarnya nenek moyang mereka berasal dari mana saja. Apa benar seperti klaim selama ini nenek moyang orang Manggarai hanya berasal dari Minangkabau? Pencarian-pencarian itulah yang mengantar pada beberapa fakta mengejutkan bahwa orang Manggarai berasal dari berbagai daerah di Nusantara bahkan juga negara tetangga. Fakta-fakta yang sebelumnya tersembunyi dan berserakkan kini berhasil dikumpulkan.
Dengan berbagai latar belakang yang demikian, semuanya menjadi satu dalam budaya Manggarai. Perpaduan berbagai latar belakang turut memperkaya budaya dan tradisi orang Manggarai. Pandangan terhadap alam, kehiduan sosial, toleransi, keagamaan, tanah, air, rumah dan masih banyak lainnya merupakan efek lanjut dari keberagaman latar belakang orang Manggarai. Semuanya terangkum dalam filosofi hidup orang Manggarai yang masih terus bertahan hingga sekarang
Lu gk capek apa cil menjajakan sejarah orang asing lu itu, takut ya klo wae rebo jdi muslim, tenang bro kmi orang Minangkabau tdk akan mengusik akidah saudara kmi itu walaupun sudah beda keyakinan, bagaimana pun lu komen sana sini smua orang wae rebo tetap mengaku sebagai keturunan orang Minangkabau, sadar bro...
Sejarah dari mulut kemulut orang orang tua di wae rebo mungkin lebih meyakinkan. Saya sebagai orang Batak juga ada sejarah dari mulut kemulut atau sejarah yg di ceritakan turun temurun.
Mohon maaf Kak...
Wae Rebo, Kec. Satarmese Barat, Kab. Manggarai Tengah.. Bukan Manggarai Barat🙏🙏
Yg ada iab. Manggarai...tdak ada manggarai tengah
Baru tau Indonesia memiliki tempat sekeren ini.
Begitu indah alamnya pun begitu luas wilayahnya. Benar2 sempurna nya negri kita ini.
bukan manggarai barat bosku☺️
tapi Manggarai tengah👍👍👍
neka hemong kuni agu kalo😊😊
Harus di prhatikan jaln yg mnju kampung,klw bsa pemernth setempat hari bsa membuat jalan,yang bersifat cor,agar pejaln kaki mnju sbuah kampung wisata bsa trespos lbh baik,
Coba juga ke Atambua pasti terkagum kagum..!!!
Ooo, ini acaranya ya.. Syuting nya pas gw ksn nih 😀
Wae Rebo Kabupaten Manggaro tengah Bang
Aku bangga jadi orang Indonesia yg indah ,kaya akan keindahan alam ,adat tradisi dan budaya,dan kesuburan alam nya sangat beruntung jadi orang Indonesia,semoga keindahan alam dan budaya dan tradisi selalu utuh dan lestari sepanjang masa Amiiin ,aku cinta Indonesia ♥️♥️♥️♥️🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Dan satu lagi bukan Manggarai Barat, tapi Manggarai
Desa terindah di dunia
th-cam.com/video/reEcpdw1PTs/w-d-xo.html
627 hadir sahabat LaporaN
saya Lengkapi kompLit sob
wow amazing...sy org maumere tp blm pnh ke sana
God! This is a magical place, so beautiful , is this heaven?? Can't believe my eyes 😍😍 Flores is magnificent , hopefully people in there live in peace and prosperous ❤️
WOW HIJAUNYA KAMPUNG WAE REBU CERITA INDAHNYA INDONESIA
Reporternya temen SMP ku...🎉🎉
Apa tak mungkin dibuat jalan motor
NTT Pusat keindahan alam di Indonesia
Wae rebo bukan mnggarai barat..tpi mnggarai tengah..
EVERY OTHER WORD IS KOFY SO ANNOYING
Nenek aku dulu suka banget nyirih ampe gigi coklat tapi yg saya heran dia udah tua bangett giginya masih utuh kumplit walaupun gigi coklat gara2 sirih 😭
Indonesia sangatlah indah..masyaallah...luarbiasa sangat cerdas teknik pengambilan gambarnya.
Wowwwwww
😍😍😍😍😍😍
RAGAM INDONESIA MEMPESONA DUNIA INTERNASIONAL SALAM BUDAYA NUSANTARA DAMAI BHINNEKA TUNGGAL IKA NKRI GOD BLESS YOU MANTAP KEREN 🤝👍👍👍👍😗😗💖💖💪💪🇮🇩🌏
Kabupaten Manggarai pak...
Keren sekali
Keidahan alam feloress NTT
Wae rebo,Manggarai tengah bukan manggarai barat.
manggarai barat
Ups
@@emanuelnahas6559 😁kec.satarmese itu manggarai tengahh bukan manggarai barat woy
Lagunya akb48 give me five
Neka hemong kuni agu kalo
R A G A M I N D O N E S I A
Mantap tanah Flores ku
inilahh keindahan pesona alam di daerahh q flores NTT...😘😘😘
Mantap jiwa daerahmu kawan. Asri,indah,elok permai. Sempurna. Salam sejahtera dari Jawa Timur
hhhh,,,masa beda mas...
wae rebo kecamatan satarmese kabupaten manggarai, bukan manggarai barat
Magor Razio iya
Benar saja Indonesia dikatakan surga dunia. Ternyata emang bener. Begitu luas wilayahnya pun begitu indah alamnya. Serasa pengen sujud diri ini kpd Sang Pencipta.
Saya kagum sekali pada keindahan kampung Wae Rebo ini🥰🥰
unik x rumahnya, bentuknya kaya tumpeng,
Tumpeng yg dipakai orang Jawa untuk masak nasi secara adat itu,Yach?!
Floresku🤗🤗
Wae rebo kab. Manggarai Tengah..
Mantap..mantap..
Mantap bangattt...n mudah2han bisa sampe ke wae rebo
Amin
Bagus ya
Ayo dtng k wae rebo.....
Di flores ntt...
Aku dri flores ntt.....
bg.. kira2 brp biaya kesana ya.. durasi 3 hari 2 mlm...
Amel Gano , wah ini betul2 indah...
NTT Flores mantul sangat pemandangan alam nya.
Btw, bukan Manggarai Barat om, tapi kabupaten Manggarai. 🌷
Manggarai tengah.harus lengkap
@@rianpados2935 tidak ada kabupaten Manggarai Tengah om
yg benar adalh manggarai raya
Alhamdulillah aku juga habis dari sana. Luar biasa memang waerebo.. 😍
Ralat kk Bukan Manggarai Barat
Steven luruk smoga suatu saat bisa kesini kita 😍
Amin..amin.. kawan
Satarmese barat, kabupaten Manggarai tengah Bang 🙏
Indonesia timur alammnya yang aduhai, tunggu aku dsana... aku ingin sekali kesana
yang pnting ngopi.. siip
Semoga akses menuju wae rebo tetap jalan kaki keliatan alaminya
Lengkap indo nye..tahniah
Maaf...maksud saya INFO
Pengen bgt ke waerebo,,,, 😀 😀aku mantan mantune wong manggarai
Ayo check video ini jga th-cam.com/video/htoradRou1Y/w-d-xo.html
Kren
😆😆😆😆😆😆😆😆😆 flores nusa bunga
aaassssyyykkk coyy...
Nma bumbu kering tu pa?
Kami jalan kaki sampai 7 jam juga biasa aja bang😁😁 apalagi 4 jam😁
Indonesiaku benar2 indah
eh ini kan yg di kunjungi ko ric pas Kig
Jd Pengen berkunjung ke kampung wairebo
ko manggarai barat?
Manggarai o tana ge
Manggarai flores
mnggarai tana g
Indonesia memang keren 👍👍👍👍
INDONESIA👍👍👍
NTT 👍👍👍
Satarmese barat.Kab.Manggarai
Mantapp
Sedih banget kemaren g bs kesana
Napa tak boleh
ini flores gue men
Flores NTT mantap jiwa..
Flores🤘🤘
NTT salam dari kalimantan
Anak Minang nyimak 😊😊😊
Manggarai tengah
Manggarai tanah momang
Ntt ku memang indah
kereeeenn dimana tuh
aura rara.
Aura rara"
Di propinsi NTT flores kabupaten manggari desa wae rebo.
aura rara Flores NTT
Kalau mau belanja2 di mana tempatnya
Kalau anda mau belanja2 lebih baik tidak usah datang, karena ini tempat bukan untuk belanja2.
Ini Wae Rebo, tempat Wisata Adat Kab. Manggarai...
Kalo belanja di mall ama di pasar kawan...