Terima kasih banyak atas paparannya yang sangat informatif dan menarik ini. Penjelasan yang jelas dan rinci membuat saya lebih mudah memahami topik ini. Semoga kita bisa melihat lebih banyak konten seperti ini di masa mendatang, sukses selalu untuk rekan-rekan sekalian, Terima kasih
Makalah ini sangat informatif dan tersusun dengan baik. Saya mengapresiasi bagaimana penulis menguraikan sejarah Islamisasi di Cirebon, terutama peran penting tokoh-tokoh seperti Sunan Gunung Jati dan Syekh Nurjati
Assalamualikum wr wb Terimakasih atas informasinnya kelompok 2 menambah wawasan saya tentang kota Cirebon. Pengen ikut peringatan Maulidnya pak penasaran isi berkatnya😂
Izin bertanya saya membaca makalah dari kelompok dua ini.. bahwa peran Islam membumi di Cirebon tidak terlepas dari perjuangan syekh Nurjati, nah saya mau tanya di tv ada sinetron yang berjudul Raden kian Santang dimana disana terdapat tokoh syekh Nurjati yang berperan sebagai guru spiritual, apakah fisik ataupun karakter syekh Nurjati yang ada di sinetron tersebut sama dengan syekh Nurjati yang dimaksud di makalah? Terima kasih
@@ineutdpijin menjawab saya Mohamad Candi dari B24. Meskipun tidak ada deskripsi langsung tentang fisik Syekh Nurjati di Sinetron Raden Kian Santang namun karakter yang berperan sebagai gurunya memiliki atribut-atribut yang sesuai dengan tradisi spiritual dan peran penyebar Islam di era tersebut. Oleh karena itu peran dan moralnya akan mirip seperti Syekh Nurjati sebenarnya.
Sargini_B24 Masyaa allah mantapp Pak... Penyampaian yang interaktif semakin asik buat di dengar. Lewat penjelasan ini menambah wawasan sejarah Islam di Cirebon yang berkembang pada masa tersebut. Yang ingin saya tanyakan, dari penjelasan tersebut kok tidak disebutkan nama-nama istri pendamping tokoh, pengen tahu saja, bagaimana peran istri, sehingga banyak tokoh2 seperti yang disebutan di atas berhasil mencetak sejarah yang luar biasa, sehingga nama-nama beliau kita ingat atau kita ketahui hingga saat ini.
Baik Tante Hannagien🎉... Terimakasih atas respon & tanggapannya... Memang benar, baik dalam makalah maupun pemaparan dalam presentasi kami tidak menyebutkan secara spesifik tentang istri-istri dari tokoh-tokoh seperti Sunan Gunung Jati atau Syekh Nurjati. Namun, dalam sejarah, peran istri atau pendamping tokoh besar sering kali signifikan, meskipun tidak selalu tertulis secara eksplisit. Sebagai contoh, Nyi Mas Rarasantang, yang adalah ibu dari Sunan Gunung Jati dan istri dari Sultan Fatah (raja Demak), sering dianggap sebagai sosok yang penting dalam mendukung pendidikan dan pengaruh spiritual anaknya. Peran istri-istri dari tokoh-tokoh besar biasanya terletak pada dukungan moral, sosial, dan politik, serta dalam membesarkan dan mendidik generasi penerus yang kemudian melanjutkan perjuangan. Pendamping wanita sering kali membantu menyebarkan ajaran Islam melalui jalur pernikahan, memperkuat hubungan kekeluargaan dengan kelompok-kelompok atau kerajaan lain, dan menciptakan ikatan sosial yang memperkuat posisi politik dan agama suaminya. Meskipun peran istri-istri ini tidak selalu mendapatkan sorotan yang sama dengan tokoh utamanya, mereka berperan penting dalam memperkuat landasan sosial dan keluarga yang menopang perjuangan dan misi besar yang dilakukan oleh para suami mereka (tokoh-tokoh berpengaruh tsb). Sekian yang dapat kami sampaikan Tante...ada lagi?🎉
Dalam paparan ini ada peran penting tokoh-tokoh seperti Sunan Gunung Jati dan Syekh Nurjati dalam proses islamisasi Cirebon. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai penyebar agama, tetapi juga sebagai pemimpin politik yang memanfaatkan kekuatan sosial-politik untuk memperkuat pengaruh Islam
Deni Kristinawati_B24 Terimakasih atas penjelannya. saya belum pernah secara langsung melihat kraton kasepuhan, pengen lihat sih. penasarn juga, kalau posisi kraton kasepuhan sekarang seperti apa ya? apakah hanya sebagai cagar budaya saja? atau keturunannya masih tinggal dan menghidupkan tradisi kraton yang dulu ada? apakah ia lebih mirip kraton kasunanan surakarta? atau lebih mendekati kraton kasultanan Yogyakarta yang masih memiliki pengaruh politik dan kepemimpinan daerah secara nyata?
Terimakasih Bu Deni...🎉 Respon sekaligus tanggapan yang sangat menarik😊 Sepengetahuan kami, untuk saat ini, Keraton Kasepuhan di Cirebon masih tetap menjadi pusat budaya dan tradisi, namun peran politiknya tidak sekuat Kraton Yogyakarta. Meskipun keraton ini tetap dijaga oleh keturunan keluarga kerajaan, karena fungsinya lebih berfokus pada pelestarian tradisi, sejarah, dan pariwisata. Keraton Kasepuhan sering menjadi tuan rumah berbagai upacara adat, seperti Panjang Jimat, yang kembali diselenggarakan setelah pandemi covid-19 bu, kirab peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang khidmat dan meriah yang menarik banyak perhatian masyarakat sekitar. Namun, ini antara harus atau tidak perlu kami sampaikan sebenarnya, memang dalam beberapa tahun terakhir, keraton ini terlibat dalam konflik internal terkait suksesi kepemimpinan. Ada beberapa klaim pewaris takhta yang bersaing, menyebabkan ketegangan yang berkepanjangan. Hal ini mungkin berbeda dengan situasi Kraton-kraton lain, khusunya kraton Yogyakarta mungkin nggeh bu, yang lebih terstruktur dan memiliki peran politik nyata sebagai bagian dari pemerintahan daerah setempat, di mana, kalau tidak salah, Sultan Yogyakarta juga menjabat sebagai gubernur. Demikian respon lebih lanjut yang dapat kami sampaikan Bu Deni... Semoga bermanfaat...🙏😊
Izin menanggapi Pak...sepertinya penyebaran agama di tanah jawa dari sisi kesamaan rerata sama yaitu menggunakan pendekatan sinkretisme, yang mana pendekatan ini menggabungkan budaya lokal atau tradisi setempat dengan ajaran agama Islam, untuk memudahkan masyarakat lokal menerima ajaran Islam tanpa harus menghilangkan adat setempat. Seperti yang telah disebutkan dalam makalah tadi,
Terima kasih banyak atas paparannya yang sangat informatif dan menarik ini. Penjelasan yang jelas dan rinci membuat saya lebih mudah memahami topik ini. Semoga kita bisa melihat lebih banyak konten seperti ini di masa mendatang, sukses selalu untuk rekan-rekan sekalian, Terima kasih
Mantap Jiwa... Lanjutkan.
Assalamualaikum wr wb
Alkhmdllah tambah wawasan tentang sejarah cirebon, trima kasih kelompok 2,
Wa'alaikum salam wr. wb...
Terimakasih Pak santoso atas responnya🎉
Terima kasih bapak Abdul Malik atas pemaparan materi nya, pemaparan materi sangat bermanfaat dan menambah wawasan dan pengetahuan kami😊
Sama-sama mba' nana...🎉
Waalaikum Salam Wr Wb....
Penjelasannya enak, simpel dan jelas, terimakasih pada kelompok 2...
Sami-sami Pak Yai Risman Hadi...
Matur nuwun atas komentarnya🎉🎉
Sejarah yang humanis. luar biasa. makasih kelompok 2👍
Sejarah Banten lebih luar biasa lagi tentunya Pak Ade...😊
Terimakasih atas responnya🎉
masya Allah penjelasan yang ringan dan mudah dimengerti..
😂
Alhamdulillaaah....🎉🎉
Terimakasih kepada kelompok 2 .... Penjelasannya jelas dan mudah difahami....
Alhamdulillaaah....😂
Apakah benar adanya Bu Ita😅
Terimakasih🎉
Terimakasih atas penjelasannya, sangat bermanfaat 😊
Terimakasih Bu a'yun...
Makalah ini sangat informatif dan tersusun dengan baik. Saya mengapresiasi bagaimana penulis menguraikan sejarah Islamisasi di Cirebon, terutama peran penting tokoh-tokoh seperti Sunan Gunung Jati dan Syekh Nurjati
Benarkah Bu Isti?🤣🤣
Baik Ibu... Terimakasih atas responnya🎉🎉
Terimakasih atas penjelasannya bapak
Sami-sami Bu Ai Fuadah... Terimakasih kembali🎉
Ade surya ramadhon B24
Alhamdulilah sangat singkat padat dan jelas pak baim 😁
Benarkah itu pak?😂
Terimakasih atas responnya Pak Ade🎉🎉🎉
@@Baim_91 betul sekali pak😁sami2 pak baimm , 😁😁
Assalamualikum wr wb
Terimakasih atas informasinnya kelompok 2 menambah wawasan saya tentang kota Cirebon. Pengen ikut peringatan Maulidnya pak penasaran isi berkatnya😂
Wa'alaikum salam wr. wb ...
Monggo Bu erlin, sambil tour ke Cirebon😂 nanti pas bulan rabi'ul awal ya bu...ditunggu😅
Hadir pak😊
Ineu Tianingsih Dwiyana Putri _ B24
Terima kasih atas presentasinya yang mana menambah wawasan khususnya mengenai sejarah Islam membumi di Cirebon. 😊
Izin bertanya saya membaca makalah dari kelompok dua ini.. bahwa peran Islam membumi di Cirebon tidak terlepas dari perjuangan syekh Nurjati, nah saya mau tanya di tv ada sinetron yang berjudul Raden kian Santang dimana disana terdapat tokoh syekh Nurjati yang berperan sebagai guru spiritual, apakah fisik ataupun karakter syekh Nurjati yang ada di sinetron tersebut sama dengan syekh Nurjati yang dimaksud di makalah? Terima kasih
Wah saya juga suka lihat serial ini😂😂..pemeranya ganteng 😂
@@ineutdpijin menjawab saya Mohamad Candi dari B24. Meskipun tidak ada deskripsi langsung tentang fisik Syekh Nurjati di Sinetron Raden Kian Santang namun karakter yang berperan sebagai gurunya memiliki atribut-atribut yang sesuai dengan tradisi spiritual dan peran penyebar Islam di era tersebut. Oleh karena itu peran dan moralnya akan mirip seperti Syekh Nurjati sebenarnya.
Hehehe @@Sargini_oke
@candiae3141 baik pak terimakasih atas infonya 😊
Sargini_B24
Masyaa allah mantapp Pak...
Penyampaian yang interaktif semakin asik buat di dengar. Lewat penjelasan ini menambah wawasan sejarah Islam di Cirebon yang berkembang pada masa tersebut.
Yang ingin saya tanyakan, dari penjelasan tersebut kok tidak disebutkan nama-nama istri pendamping tokoh, pengen tahu saja, bagaimana peran istri, sehingga banyak tokoh2 seperti yang disebutan di atas berhasil mencetak sejarah yang luar biasa, sehingga nama-nama beliau kita ingat atau kita ketahui hingga saat ini.
Baik Tante Hannagien🎉... Terimakasih atas respon & tanggapannya...
Memang benar, baik dalam makalah maupun pemaparan dalam presentasi kami tidak menyebutkan secara spesifik tentang istri-istri dari tokoh-tokoh seperti Sunan Gunung Jati atau Syekh Nurjati. Namun, dalam sejarah, peran istri atau pendamping tokoh besar sering kali signifikan, meskipun tidak selalu tertulis secara eksplisit.
Sebagai contoh, Nyi Mas Rarasantang, yang adalah ibu dari Sunan Gunung Jati dan istri dari Sultan Fatah (raja Demak), sering dianggap sebagai sosok yang penting dalam mendukung pendidikan dan pengaruh spiritual anaknya. Peran istri-istri dari tokoh-tokoh besar biasanya terletak pada dukungan moral, sosial, dan politik, serta dalam membesarkan dan mendidik generasi penerus yang kemudian melanjutkan perjuangan.
Pendamping wanita sering kali membantu menyebarkan ajaran Islam melalui jalur pernikahan, memperkuat hubungan kekeluargaan dengan kelompok-kelompok atau kerajaan lain, dan menciptakan ikatan sosial yang memperkuat posisi politik dan agama suaminya.
Meskipun peran istri-istri ini tidak selalu mendapatkan sorotan yang sama dengan tokoh utamanya, mereka berperan penting dalam memperkuat landasan sosial dan keluarga yang menopang perjuangan dan misi besar yang dilakukan oleh para suami mereka (tokoh-tokoh berpengaruh tsb).
Sekian yang dapat kami sampaikan Tante...ada lagi?🎉
Dalam paparan ini ada peran penting tokoh-tokoh seperti Sunan Gunung Jati dan Syekh Nurjati dalam proses islamisasi Cirebon. Mereka tidak hanya berfungsi sebagai penyebar agama, tetapi juga sebagai pemimpin politik yang memanfaatkan kekuatan sosial-politik untuk memperkuat pengaruh Islam
Betul sekali Pak...
Terimakasih atas penegasannya Pak🎉🎉
Deni Kristinawati_B24
Terimakasih atas penjelannya. saya belum pernah secara langsung melihat kraton kasepuhan, pengen lihat sih. penasarn juga, kalau posisi kraton kasepuhan sekarang seperti apa ya? apakah hanya sebagai cagar budaya saja? atau keturunannya masih tinggal dan menghidupkan tradisi kraton yang dulu ada? apakah ia lebih mirip kraton kasunanan surakarta? atau lebih mendekati kraton kasultanan Yogyakarta yang masih memiliki pengaruh politik dan kepemimpinan daerah secara nyata?
Terimakasih Bu Deni...🎉
Respon sekaligus tanggapan yang sangat menarik😊
Sepengetahuan kami, untuk saat ini, Keraton Kasepuhan di Cirebon masih tetap menjadi pusat budaya dan tradisi, namun peran politiknya tidak sekuat Kraton Yogyakarta. Meskipun keraton ini tetap dijaga oleh keturunan keluarga kerajaan, karena fungsinya lebih berfokus pada pelestarian tradisi, sejarah, dan pariwisata.
Keraton Kasepuhan sering menjadi tuan rumah berbagai upacara adat, seperti Panjang Jimat, yang kembali diselenggarakan setelah pandemi covid-19 bu, kirab peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang khidmat dan meriah yang menarik banyak perhatian masyarakat sekitar.
Namun, ini antara harus atau tidak perlu kami sampaikan sebenarnya, memang dalam beberapa tahun terakhir, keraton ini terlibat dalam konflik internal terkait suksesi kepemimpinan. Ada beberapa klaim pewaris takhta yang bersaing, menyebabkan ketegangan yang berkepanjangan. Hal ini mungkin berbeda dengan situasi Kraton-kraton lain, khusunya kraton Yogyakarta mungkin nggeh bu, yang lebih terstruktur dan memiliki peran politik nyata sebagai bagian dari pemerintahan daerah setempat, di mana, kalau tidak salah, Sultan Yogyakarta juga menjabat sebagai gubernur.
Demikian respon lebih lanjut yang dapat kami sampaikan Bu Deni... Semoga bermanfaat...🙏😊
Apakah ada perbedaan dan kesamaan yang dominan terkait dengan penyebaran agama Islam di tanah jawa, baik dari segi budaya, kultur dan sejenisnya
Izin menanggapi Pak...sepertinya penyebaran agama di tanah jawa dari sisi kesamaan rerata sama yaitu menggunakan pendekatan sinkretisme, yang mana pendekatan ini menggabungkan budaya lokal atau tradisi setempat dengan ajaran agama Islam, untuk memudahkan masyarakat lokal menerima ajaran Islam tanpa harus menghilangkan adat setempat. Seperti yang telah disebutkan dalam makalah tadi,
Terimakasih Bu @@Sargini_oke