MANYANYI KAM SAMUA Banyak sudah yang buang muka, saat aku tak lagi Pandai tuk menyayangi dengan cara sendiri Kadang mataku buta, kadang telingaku tuli Kadan suaraku enggan keluar kata dan bunyi Pernah ku diabai para pawang pustaka Umpatan ku telan tanpa doa penolak bala Kala semua rima paling pusaka Membunag diriku yang menjelma serupa gulma Yang berpular tanpa mimbar, tumbuh tanpa akar Hujan tanpa mendung, pula pandai tanpa belajar Perjalanan mungkin ajariku cara berujar Tapi atas nama waktu tak bermaksud kurang ajar Tak satupun mengerti apa yang ku lalui Tak satupun di sini ketika ku dalam depresi Konsumsi alkohol dan lain tak ku lewati Semakin dalam ku tenggelam diri ku cermati [Chorus] Dadaku berputar gila dalam rotasi Aku tetap begini, tak mau ubah lagi Jalanku, jalanmu kan tak harus menyatu Apa yang kau percaya, jalani saja itu [Verse 2] Yang pudar di pelupuk mata, ada rasa cinta Ada harapan yang dulu pernah aku percaya Menyulam banyak rima, aku giat kala itu Terpaku selama terik tak ubah jadi kelabu Apa kita, apa aku, apalah sebuah nirmana? Jika indah hanya manipulasi akal dunia Adakah kita di dalam sekumpulan penderita Jika benar kita ditanya sebelum hayat di cipta Kawan, ijinkan ku bertutur tanpa didengar Bernyayi tanpa lagu dan bergumam nafas gelegar Riuh yang angkuh bertanya siapa paling benar Biar aku salah, biar kulum segala ikhtiar Jika aku mampu rangkai rindu Kan ku redam segala keluh kesah tanpa ragu Sebab saat ku coba tuk lebih jauh ku tau Semakin ku sadar, ku tak beranjak dari hulu [Chorus] Dadaku berputar gila dalam rotasi Aku tetap begini, tak mau ubah lagi Jalanku, jalanmu kan tak harus menyatu Apa yang kau percaya, jalani saja itu
banyak sudah yang buang muka saat aku tak lagi, pandai tuk menyayangi dengan cara sendiri kadang mataku buta, kadang telingaku tuli kadang suaraku enggan keluar kata dan bunyi, pernah kudiabai para pawang pustaka umpatan kutelan tanpa doa penolak bala kala semua rima paling pusaka membuang diriku yang menjelma serupa gulma yang berpular tanpa mimbar, tumbuh tanpa akar, hujan tanpa mendung pula pandai tanpa belajar perjalanan mungkin ajari ku cara berhujat tapi atas nama waktu tak bermaksud kurang ajar tak satupun mengerti apa yang kulalui tak satupun disini ketika ku dalam depresi konsumsi alkohol dan lain telah kulewati semakin dalam kutenggelam diri kucermati ~ dadaku berputar gila dalam rotasi aku tetap begini, tak mau ubah lagi jalanku jalanmu kan tak harus menyatu apa yang kau percaya jalani saja itu ~ yang pudar dipelupuk mata ada rasa cinta, ada harapan yang dulu pernah aku percaya menyulam banyak rima kugiat kala itu terpaku selama terik tak ubah jadi kelabu apa kita apa aku apalah sebuah nirwana jika indah hanya manipulasi akal dunia adakah kita didalam sekumpulan penderita jika benar kita ditanya sebelum hayat dicipta, kawan izinkan ku bertutur tanpa didengar bernyanyi tanpa lagu dan bergumam nafas gelegar riuh yang angkuh bertanya siapa paling benar biar aku salah biar kulum segala ikhtiar jika aku mampu rangkai rindu kan kuredam segala keluh kesah tanpa ragu sebab saat kucoba tuk lebih jauh ku tau semakin ku sadar ku tak beranjak dari hulu
Alihan wahana dari sastra ke hiphop. Muria sama Keilandboi paling indah di dengar. KB banyak terinspirasi dari Jalaluddin Rumi hingga sentuhan Sufi selalu ada pada tiap liriknya. Tabik 🙏
MANYANYI KAM SAMUA
Banyak sudah yang buang muka, saat aku tak lagi
Pandai tuk menyayangi dengan cara sendiri
Kadang mataku buta, kadang telingaku tuli
Kadan suaraku enggan keluar kata dan bunyi
Pernah ku diabai para pawang pustaka
Umpatan ku telan tanpa doa penolak bala
Kala semua rima paling pusaka
Membunag diriku yang menjelma serupa gulma
Yang berpular tanpa mimbar, tumbuh tanpa akar
Hujan tanpa mendung, pula pandai tanpa belajar
Perjalanan mungkin ajariku cara berujar
Tapi atas nama waktu tak bermaksud kurang ajar
Tak satupun mengerti apa yang ku lalui
Tak satupun di sini ketika ku dalam depresi
Konsumsi alkohol dan lain tak ku lewati
Semakin dalam ku tenggelam diri ku cermati
[Chorus]
Dadaku berputar gila dalam rotasi
Aku tetap begini, tak mau ubah lagi
Jalanku, jalanmu kan tak harus menyatu
Apa yang kau percaya, jalani saja itu
[Verse 2]
Yang pudar di pelupuk mata, ada rasa cinta
Ada harapan yang dulu pernah aku percaya
Menyulam banyak rima, aku giat kala itu
Terpaku selama terik tak ubah jadi kelabu
Apa kita, apa aku, apalah sebuah nirmana?
Jika indah hanya manipulasi akal dunia
Adakah kita di dalam sekumpulan penderita
Jika benar kita ditanya sebelum hayat di cipta
Kawan, ijinkan ku bertutur tanpa didengar
Bernyayi tanpa lagu dan bergumam nafas gelegar
Riuh yang angkuh bertanya siapa paling benar
Biar aku salah, biar kulum segala ikhtiar
Jika aku mampu rangkai rindu
Kan ku redam segala keluh kesah tanpa ragu
Sebab saat ku coba tuk lebih jauh ku tau
Semakin ku sadar, ku tak beranjak dari hulu
[Chorus]
Dadaku berputar gila dalam rotasi
Aku tetap begini, tak mau ubah lagi
Jalanku, jalanmu kan tak harus menyatu
Apa yang kau percaya, jalani saja itu
banyak sudah yang buang muka
saat aku tak lagi, pandai tuk menyayangi dengan cara sendiri
kadang mataku buta, kadang telingaku tuli
kadang suaraku enggan keluar kata dan bunyi, pernah
kudiabai para pawang pustaka
umpatan kutelan tanpa doa penolak bala
kala semua rima paling pusaka
membuang diriku yang menjelma serupa gulma
yang berpular tanpa mimbar, tumbuh tanpa akar,
hujan tanpa mendung pula pandai tanpa belajar
perjalanan mungkin ajari ku cara berhujat
tapi atas nama waktu tak bermaksud kurang ajar
tak satupun mengerti apa yang kulalui
tak satupun disini ketika ku dalam depresi
konsumsi alkohol dan lain telah kulewati
semakin dalam kutenggelam diri kucermati
~
dadaku berputar
gila dalam rotasi
aku tetap begini, tak mau ubah lagi
jalanku jalanmu kan tak harus menyatu
apa yang kau percaya jalani saja itu
~
yang pudar dipelupuk mata
ada rasa cinta, ada harapan yang dulu pernah aku percaya
menyulam banyak rima
kugiat kala itu terpaku selama terik tak ubah jadi kelabu
apa kita apa aku apalah sebuah nirwana
jika indah hanya manipulasi akal dunia
adakah kita didalam sekumpulan penderita
jika benar kita ditanya sebelum hayat dicipta, kawan
izinkan ku bertutur tanpa didengar
bernyanyi tanpa lagu dan bergumam nafas gelegar
riuh yang angkuh bertanya siapa paling benar
biar aku salah biar kulum segala ikhtiar
jika aku mampu rangkai rindu
kan kuredam segala keluh kesah tanpa ragu
sebab saat kucoba tuk lebih jauh ku tau
semakin ku sadar ku tak beranjak dari hulu
💚
🖤
♥️
🤎
🤎
Alihan wahana dari sastra ke hiphop. Muria sama Keilandboi paling indah di dengar. KB banyak terinspirasi dari Jalaluddin Rumi hingga sentuhan Sufi selalu ada pada tiap liriknya. Tabik 🙏
semua pasti ada jalan yang indah
hidup untuk kita yang ingin tetap hidup
Salam santun dan Salam kenal Ya Sahabatku, hadir menonton dengan paket lengkap dan amanah ya 👍👍👍
Jangan sampai kehilangan dirimu sendiri Ariken ❤️
(Gila) dong kalo kehilangan diri sendiri
Sehat selalu bang 🌻
Gasskeun terus pokoknya! NGENGENG 🔥
Asikkk bgt gila beat + rima nya 🖤
Panjang umur bung 🌻
Tetap manyala ariken 🔥🔥🔥 same jumpa di bakudapa 🤗
ntap soul
MENA MURIA ✊💚
karas🔥🔥🔥
Tenang banget rasanya dengerin lagu anda bang
Fotonya nenek ku🔥🔥🔥
Sadappp 🏆
B blazt is back
Sadap kakz, Kas panas taruss 😎
Gasss terusss
Tetap lawan dengan apapun🌻
❤🔥
Sukses selalu
Mantul
Chill ✌🏼
🔥🔥🔥🔥🔥
Maju terus
Kasih paham
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
bahagia selalu cintaku
Senyap berontak🔥
🔥🔥
💐💐
Mena muria
🙌
Seng ada lawan
🎉
Kk asal mana den tingal di mana btw
dia asli geser kaka
Bang collab sama julham boleh
Panglima Rima