Nembe dugi saking mergawe Njur midangetaken si Darwoko sing mlebet alaming Lelembut Nudis..... Hhhhiiiiii..... Saking kilen e lepen Brantas Kitho Suroboyo
Ini sebuah paradoks, di ceritakan di sini kalo dunia nya para lelembut sangat bahagia,ada yg main kartu,minum alkohol,pesta sex & menikmati pagelaran wayang, jadi mikir kita di dunia nyata ini serba sulit,hrs kerja keras utk memenuhi kebutihan ekonomi, kalo begitu knp kita tdk ikut ke dunia mereka saja(?), buat apa hidup kalo serba kesulitan & menderita(?)
Karena mereka makan seperti hewan, daging mentah, darah. Itu semua tersedia di alam tidak usah memasak, tidak butuh ekonomi, dan dagingnya tidak pilih pilih, semua halal, bahkan daging tikus sekalipun. Rumahnya dari energi pohon, tidak dibangun satu persatu melainkan dengan cipta tirakat, itu tidak butuh tukang tidak butuh ekonomi. Mereka berumur panjang sekali, tidak butuh mengejar waktu sekolah, belajar nya pelan pelan mengikuti manusia. Itulah tidak butuh biaya sekolah. Mereka bisa bergerak cepat ke tempat yang dituju, tanpa butuh transportasi, itu tidak butuh ekonomi. Berbeda dengan dunia manusia, dunia kita itu bergerak sangat cepat serba cepat makanya butuh ekonomi. Makanan kita pilih pilih yang halal dan baik itu perintah Allah, untuk makanan saja kita butuh ekonomi karena kita tidak asal ambil dari alam. Kita memang beda dengan mereka karena Sukma kita adalah anak turun para Dewata sehingga kehidupan kita memang berbeda.
Nembe dugi saking mergawe
Njur midangetaken si Darwoko sing mlebet alaming Lelembut Nudis.....
Hhhhiiiiii.....
Saking kilen e lepen Brantas
Kitho Suroboyo
Lelembut gen baby boomers..
Kepareng matur Mas Admin, nyuwun palilah nderek nyimak Jagading Lelembut. Mugi tansah Rahayu, pinayungan kawidadan ugi Karaharjan. Kasembadan sedoyo pangajab lan pamundutipun. 🤲
Sugeng enjang nderek midangetaken waosanipun...mugi2 ki sanak tansah pinarengan rahayu gangsar anggenipun makaryo
Dari Yogyakarta hadir ikut menyimak ...
Siap
Prambanan hadir..
Salam saking mediun
Batam ikut nyimak,apik tenan critane
kemalang nderek nyimak bos
Halo masse ,nderek nyimak njih
Tulungagung nderek midangetaken.. 💖💖💖💖
Sami kulo ugi tulung agung
Sami kulo panjerejo tulungagung, jenengan pundi?
Blitar nderek nyimak Mase 🙏
Laaa daalaah 😅😅
Purwokerto hadir ndherek nyimak 🙏
Tansah mirengaken
Jombang hadir kang.
Mugi sehat" mawon njih kang
Padangan Bojonegoro hadir
malang selalu hadir..
Nderek nyimak cariosipun PS
Cimahi nyimak
Rahayu 🙏
Critane menarik
Malang 👆
Ok musik pembuka nya tksh team
OK .Matur Nuwun
Monggo jempole
Ningali
Ini sebuah paradoks, di ceritakan di sini kalo dunia nya para lelembut sangat bahagia,ada yg main kartu,minum alkohol,pesta sex & menikmati pagelaran wayang, jadi mikir kita di dunia nyata ini serba sulit,hrs kerja keras utk memenuhi kebutihan ekonomi, kalo begitu knp kita tdk ikut ke dunia mereka saja(?), buat apa hidup kalo serba kesulitan & menderita(?)
itu bukan kita..kamu saja..
saya msh mau ikut hidup yg sulit sulit 😄😄😄😄
Saya super kaya raya dan selalu bahagia Bang....
Karena mereka makan seperti hewan, daging mentah, darah. Itu semua tersedia di alam tidak usah memasak, tidak butuh ekonomi, dan dagingnya tidak pilih pilih, semua halal, bahkan daging tikus sekalipun. Rumahnya dari energi pohon, tidak dibangun satu persatu melainkan dengan cipta tirakat, itu tidak butuh tukang tidak butuh ekonomi. Mereka berumur panjang sekali, tidak butuh mengejar waktu sekolah, belajar nya pelan pelan mengikuti manusia. Itulah tidak butuh biaya sekolah. Mereka bisa bergerak cepat ke tempat yang dituju, tanpa butuh transportasi, itu tidak butuh ekonomi. Berbeda dengan dunia manusia, dunia kita itu bergerak sangat cepat serba cepat makanya butuh ekonomi. Makanan kita pilih pilih yang halal dan baik itu perintah Allah, untuk makanan saja kita butuh ekonomi karena kita tidak asal ambil dari alam. Kita memang beda dengan mereka karena Sukma kita adalah anak turun para Dewata sehingga kehidupan kita memang berbeda.
@@RonyWibowo-f6o ada yg kurang , kurang panjaaang....