Dokumenter yang luar biasa! Masa antara PB VII-PB IX yang selama ini hanya tertulis singkat menjadi tayangan menarik berkat pendekatan terkait suksesi. Plus kita jadi mengenal ada tokoh lain sekelas Gusti Sekar Kedaton. Memang terkait solusi konflik keraton Mataram (dan dua keraton penerusnya) selain membutuhkan kebesaran hati antar pihak yang berkonflik, juga perlu ada campur tangan / political Will dari pemerintah (kekuatan politik yg LBH besar powernya) Semoga ini bisa jadi rujukan terkait konflik keraton Surakarta selama hampir 20 tahun ini. Serta jadi pelajaran untuk Keraton Yogyakarta, yang sedikit banyak perlu menengok kasus ini, agar perpecahan di Surakarta pasca PB XII tidak sampai terjadi di Yogyakarta. Kepada admin dan seluruh yang terlibat, matur sembah nuwun sanget atas tayangan dokumenter yang selalu bergizi ini. Jika diperkenankan request, apa boleh diangkat terkait PB VIII yang beberapa literatur menyebutkan sebagai raja dari dinasti Mataram yang tidak berpoligami (sebelum saat ini kita ketahui bersama juga ada HB X) atau juga bagaimanakah GKR Hemas, permaisuri PB X, beserta putrinya pasca mangkatnya Sinuwun. Mungkin akan sangat menarik juga. Sekali lagi, matur sembah nuwun sanget untuk dokumentasi dan tayangan yang luar biasa. Selalu ditunggu karya-karyanya. Semoga sukses dan berkah.
@bauwarna ,benar sekali ulasannya,dan benar juga KGPH.Hangabei yang selanjutnya bergelar Sri Sunan PB.VIII bertahtanya hanya 3 tahun kurang,mana mungkin beliau mempunyai kekayaan yang diklaim oleh oknum-oknum tertentu di Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat,dan mengenai isu Sultanah berikut suksesinya,bagaimanapun perempuan di era mataram Senopati (era Islam) saya pastikan tidak akan bisa menjadi raja/sultanah (karena ada wewaler atau perjanjian dengan para wali (jaman Demak) ditambah lagi perjanjian dengan Kangjeng Ratu Kidul (Habiproyo) jadi bisa dipastikan tidak akan mungkin bisa,beda kalau jaman Dyah Gitarja (jaman Majapahit) itu perjanjian dengan para wiku ataupun brahmana era hindhu,buddha,maupun syiwa buddha,salam budaya😂🤦🙏
Seperti yang sudah disebutkan oleh salah satu komentar di sini, kalau memaksakan suksesi untuk ikut garis laki-laki, maka trah Kesultanan Mataram tersebut sudah putus dari lama. Kalau contohnya Nabi Muhammad lebih jelas lagi, karena penerus nasab adalah anak perempuannya Fatimah. Intinya tidak usah terlalu kaku karena hanya akan membinasakan diri. Toh perempuan atau laki-laki sama saja di masa republik demokratis ini, hanya akan menjadi simbol dan penerus tradisi.
pertanyaan yang masih ada di benak saya adalah apa kewenangan Belanda pada saat itu kok berani menangkap PB VI ??? padahal beliau seorang raja Jawa, Apakah kasunanan Surakarta ini bukan kerajaan yang berdaulat???
Saatnya menggugat sejarah kematian Sinuhun Pakubuwono 6, bukan kecelakaan tapi dibunuh ditembak dalam pengasingan. Laskar Santri dan Putra Sultan berjasa melawan Belanda dalam perang Akbar jihad fisabilillah 1800 1947.
Raja raja kita disuruh belanda pewaris tahta itu harus laki laki. Sendirinya raja raja nya ada yg perempuan. Wilhelmina. Yuliana. Beatrix. Sudah raja raja kita jangan lagi meremehkan wanita.
Kan basisnya mataram islam. Karena yg jadi raja juga sebagai kalifatullah dan panatagama, yg artinya harus laki-laki. Alasan lebih lanjut adalah 4 kerajaan itu dibagi berdasar keluarga, hamengkubuwono, pakualam, pqkubuwono, mangkunegoro. Yg artinya akan putus trahnya kalo diteruskan perempuan.
@@tonnymulya6876 Mataram Islam itu tidak kaku-kaku amat soal suksesi kok, ambil contoh Kadipaten Mangkunegaran. Mangkunegara III adalah cucu dari Mangkunegara II. Mangkunegara II memiliki seorang putri yang bernama Bendara Raden Ayu Sayati yang menikah dengan salah satu keturunan Pakubuwana III yang bernama Kanjeng Pangeran Harya Natakusuma dan melahirkan Mangkunegara III. Mangkunegara IV adalah suami dari Raden Ayu Dunuk, putri dari Mangkunegara III. Tongkat estafet pemerintahan tetap dipegang laki-laki meski garis keturunannya lewat jalur perempuan.
@@tonnymulya6876seperti yang sudah disebutkan komentar di bawah, kalau benar-benar memaksakan ikut garis laki-laki, maka trah tersebut sudah putus dari lama. Kalau contohnya Nabi Muhammad lebih jelas lagi, karena penerus nasab adalah anak perempuannya Fatimah. Intinya tidak usah terlalu kaku karena hanya akan membinasakan diri. Toh perempuan atau laki-laki sama saja di masa republik demokratis ini, hanya akan menjadi simbol dan penerus tradisi.
@@AloysioWisnu iya. Seharusnya tidak harus kaku. Baik contoh kesultanan aceh. Disana ada ratu sofia dan ratu narisyah yg terkenal. Dalam pemikiran belanda kan kalau negeri perempuannya banyak yg pintar maka akan mjd negeri yg maju. Maka diharapkan hindia belanda tidak ada raja perempuan.
Selamat datang di Bauwarna. Menyertai video ialah ikhtisar yang tertera pada kolom deskripsi. Terima kasih telah berkenan hadir.
Dokumenter yang luar biasa!
Masa antara PB VII-PB IX yang selama ini hanya tertulis singkat menjadi tayangan menarik berkat pendekatan terkait suksesi. Plus kita jadi mengenal ada tokoh lain sekelas Gusti Sekar Kedaton.
Memang terkait solusi konflik keraton Mataram (dan dua keraton penerusnya) selain membutuhkan kebesaran hati antar pihak yang berkonflik, juga perlu ada campur tangan / political Will dari pemerintah (kekuatan politik yg LBH besar powernya)
Semoga ini bisa jadi rujukan terkait konflik keraton Surakarta selama hampir 20 tahun ini. Serta jadi pelajaran untuk Keraton Yogyakarta, yang sedikit banyak perlu menengok kasus ini, agar perpecahan di Surakarta pasca PB XII tidak sampai terjadi di Yogyakarta.
Kepada admin dan seluruh yang terlibat, matur sembah nuwun sanget atas tayangan dokumenter yang selalu bergizi ini.
Jika diperkenankan request, apa boleh diangkat terkait PB VIII yang beberapa literatur menyebutkan sebagai raja dari dinasti Mataram yang tidak berpoligami (sebelum saat ini kita ketahui bersama juga ada HB X) atau juga bagaimanakah GKR Hemas, permaisuri PB X, beserta putrinya pasca mangkatnya Sinuwun. Mungkin akan sangat menarik juga.
Sekali lagi, matur sembah nuwun sanget untuk dokumentasi dan tayangan yang luar biasa. Selalu ditunggu karya-karyanya. Semoga sukses dan berkah.
Amin, inggih terima kasih kembali
Ditarik ke atas Dinasti Mataram Islam dari trah Wangsa Mojopahit Kajoran Ampel sampai ke Turki Utsmani sampai ke Rasulullah.
@bauwarna ,benar sekali ulasannya,dan benar juga KGPH.Hangabei yang selanjutnya bergelar Sri Sunan PB.VIII bertahtanya hanya 3 tahun kurang,mana mungkin beliau mempunyai kekayaan yang diklaim oleh oknum-oknum tertentu di Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat,dan mengenai isu Sultanah berikut suksesinya,bagaimanapun perempuan di era mataram Senopati (era Islam) saya pastikan tidak akan bisa menjadi raja/sultanah (karena ada wewaler atau perjanjian dengan para wali (jaman Demak) ditambah lagi perjanjian dengan Kangjeng Ratu Kidul (Habiproyo) jadi bisa dipastikan tidak akan mungkin bisa,beda kalau jaman Dyah Gitarja (jaman Majapahit) itu perjanjian dengan para wiku ataupun brahmana era hindhu,buddha,maupun syiwa buddha,salam budaya😂🤦🙏
Mantap
Seperti yang sudah disebutkan oleh salah satu komentar di sini, kalau memaksakan suksesi untuk ikut garis laki-laki, maka trah Kesultanan Mataram tersebut sudah putus dari lama. Kalau contohnya Nabi Muhammad lebih jelas lagi, karena penerus nasab adalah anak perempuannya Fatimah.
Intinya tidak usah terlalu kaku karena hanya akan membinasakan diri. Toh perempuan atau laki-laki sama saja di masa republik demokratis ini, hanya akan menjadi simbol dan penerus tradisi.
Terima kasih sudah mengulas sejarah Sri Susuhunan Paku Buwono VII . Pada masa pemerintahan PB VII apakah ada abdi dalem bedhoyo bernama Sridete .
Sangat luar biasa semoga bisa berlanjut ke kisah perjalanan pemerintahan Sri Susuhunan Pakubuwono IX sangat menarik sekali
🙏
Terima kasih Pemerintah Hindia Belanda yang sudah mencegah terjadinya perang saudara.
Video dokumenter yang sangat luar biasa, terima kasih
Min bahas Kesultanan Aceh Darusalam
🙏
hadir min lanjut berkarya
Terima kasih
bang.. tolong bahas... sejarah PAKUALAMAN...
thanks
Selalu ikut campur belanda ini....
Itulah taktik pecah- bela dan adu domba Belanda untuk menguasai Kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Mohon, setelah ini diulas Pakubuwana IX
Inin share.
Tolong angkat keraton Sumenep Madura. Masa pemerintahan R.AY TIRTONEGORO.
Kudanya bagus2 tinggi besar..... Skrg kq ga ada lagi kuda2 unggulan ky gitu lagi di keraton
kudanya dibawa pulang ke belanda 😂😂😂
Apakah ini mengingatkan akan terjadinya kejadian yang beberapa waktu terjadi juga?
Pemenangnya tetep Pemerintah Kolonial Belanda .... semua tunduk pada aturan Belanda
Min bahas PB VI yg Pro diponegoro dn diasingkan di ambon dibunuh dsna
Ya ini yang tidak ada pelajaran di waktu sekolah
Hayo . . . mantan kolonial , balèkno rojo brono perampasan . . .
👍
pertanyaan yang masih ada di benak saya adalah apa kewenangan Belanda pada saat itu kok berani menangkap PB VI ??? padahal beliau seorang raja Jawa, Apakah kasunanan Surakarta ini bukan kerajaan yang berdaulat???
Karena ikut andil dalam perlawanan pangeran Diponegoro melawan kolonial
Karena banyak Londo Ireng. Sinuhun PB 6, sudah banyak berjasa untuk Jawa dan warga keraton Surakarta Hadiningrat.
Kalo gak salah dulu kraton menandatangani kontrak dengan belanda dan Belanda memiliki bhak untuk menentukan braja
kalo ga salah ngangkat raja pun harus di acc oleh belanda dulu
Di dalam kerqton saja bersebrqngan pro belanda dan anti belanda
akhirnya GKR Sekar Kedaton nikah ama siapa ya?
kalau boleh tahu, apa nama gendhing mulai menit ke 12.29 ?
Gendhing Srimpi Ludiramadu
Saatnya menggugat sejarah kematian Sinuhun Pakubuwono 6, bukan kecelakaan tapi dibunuh ditembak dalam pengasingan. Laskar Santri dan Putra Sultan berjasa melawan Belanda dalam perang Akbar jihad fisabilillah 1800 1947.
Raja raja kita disuruh belanda pewaris tahta itu harus laki laki. Sendirinya raja raja nya ada yg perempuan. Wilhelmina. Yuliana. Beatrix. Sudah raja raja kita jangan lagi meremehkan wanita.
Kan basisnya mataram islam. Karena yg jadi raja juga sebagai kalifatullah dan panatagama, yg artinya harus laki-laki. Alasan lebih lanjut adalah 4 kerajaan itu dibagi berdasar keluarga, hamengkubuwono, pakualam, pqkubuwono, mangkunegoro. Yg artinya akan putus trahnya kalo diteruskan perempuan.
@@tonnymulya6876 Mataram Islam itu tidak kaku-kaku amat soal suksesi kok, ambil contoh Kadipaten Mangkunegaran.
Mangkunegara III adalah cucu dari Mangkunegara II. Mangkunegara II memiliki seorang putri yang bernama Bendara Raden Ayu Sayati yang menikah dengan salah satu keturunan Pakubuwana III yang bernama Kanjeng Pangeran Harya Natakusuma dan melahirkan Mangkunegara III.
Mangkunegara IV adalah suami dari Raden Ayu Dunuk, putri dari Mangkunegara III.
Tongkat estafet pemerintahan tetap dipegang laki-laki meski garis keturunannya lewat jalur perempuan.
@@tonnymulya6876seperti yang sudah disebutkan komentar di bawah, kalau benar-benar memaksakan ikut garis laki-laki, maka trah tersebut sudah putus dari lama. Kalau contohnya Nabi Muhammad lebih jelas lagi, karena penerus nasab adalah anak perempuannya Fatimah.
Intinya tidak usah terlalu kaku karena hanya akan membinasakan diri. Toh perempuan atau laki-laki sama saja di masa republik demokratis ini, hanya akan menjadi simbol dan penerus tradisi.
@@tonnymulya6876 khaliftullah penatagama / amirulmukminin bila dihubungkan dengan pemerintahan islam waktu bukan kerajaan pemimpinnya turun temurun.
@@AloysioWisnu iya. Seharusnya tidak harus kaku. Baik contoh kesultanan aceh. Disana ada ratu sofia dan ratu narisyah yg terkenal. Dalam pemikiran belanda kan kalau negeri perempuannya banyak yg pintar maka akan mjd negeri yg maju. Maka diharapkan hindia belanda tidak ada raja perempuan.
Akhirnya GKR. Sekar kedhaton menikah dg siapa mas
Setahu saya, melajang seumur hidup
Bagaimana nasib Puteri Sekar Kedhaton setelah PB VIII naik tahta?
Beliau melajang seumur hidup
Karena menerima mengakui kekuasaan Belanda berarti kerajaan termasuk dijajah Belanda
Yang melawan ditangkap diasingkan walaupun Itu raja
Kesimpulan tidak ada raja putri atau ratu di kerajaan mataram Islam. Semua harus laki2.