Berguru Tasawuf Pada Setan

แชร์
ฝัง
  • เผยแพร่เมื่อ 1 ต.ค. 2022
  • Berguru Tasawuf Pada Setan
    Begitulah istilah pada orang-orang yang mempelajari ilmu tasawuf tanpa didasari dengan talqin dzikir yang didapat dari seorang guru mursyid.
    #tasawuf #tarekat #tqnsuryalaya #talqindzikir #suryalaya

ความคิดเห็น • 4

  • @mczein6694
    @mczein6694 ปีที่แล้ว +1

    barokallah..

  • @srihabibah4389
    @srihabibah4389 ปีที่แล้ว +2

    Ustad ali Sehat terus enggeh sekeluarga... Semoga Abah Ali sekeluarga dan Jamaah pondok Suryalaya selalu ada dalam lindungan Allah.. 🙏🙏🙏Amin

  • @yudiantobinsoedjoko1969
    @yudiantobinsoedjoko1969 ปีที่แล้ว

    Antara SETAN, TUHAN, CAHAYA dan BAYANG-BAYANG I
    Hubungan antara manusia dan Tuhannya ibarat hubungan antara bayang-bayang orang dan orangnya. Bahasa Arabnya: zhilaalullaah fil-ardhi ظلال الله في الارض (bayangan Allah di bumi). Bayang-bayang itu tidak mungkin melarikan diri atau berbuat sesuatu yang berbeda dari orangnya. Setiap ada cahaya, pasti menghasilkan bayang-bayang.
    Oh tapi, jika matahari tepat di atas kepala dalam satu garis lurus*, maka orang itu jadi tak memiliki bayang-bayang.
    Ya, memang begitu, dengan demikian orang itu tanpa bayang-bayang dan menjadi Tuhan itu sendiri.
    Atau bisakah sebaliknya?. Menjadi Setan??.
    Tentu saja itu tergantung perbuatannya. Malam gelap gulita tanpa cahaya sedikitpun menjadikan orang tanpa bayangan. Jika orang itu melakukan pencurian, maka tentu saja ia jadi Setan.
    Lantas, bagaimana ia dapat menjadi Tuhan?.
    Lho, orang itu kan menjadi satu dengan bayangan Nya sendiri...
    ______
    *Dalam Islam, dilarang melakukan sholat ketika matahari tepat di atas kepala dalam satu garis lurus. Karena itu, waktu sholat zhuhur (salah satu sholat wajib lima waktu per hari yang dilakukan di tengah hari) dilakukan setelah matahari sedikit condong menuju terbenamnya matahari.
    Antara SETAN, TUHAN, CAHAYA dan BAYANG-BAYANG II
    Sebagaimana diketahui, hubungan antara Tuhan dan manusia ibarat manusia dengan bayangannya sendiri. Selama ada Cahaya pasti ada bayang-bayang. Dan bayangan itu tak mungkin melarikan diri dari orangnya serta tak mungkin pula melakukan perbuatan yang berbeda dari orangnya.
    Kalau begitu, segala perbuatan yang kita lakukan adalah perbuatan Tuhan juga?. Lantas bagaimana jika kita melakukan perbuatan jahat dan melawan aturan Tuhan? Bukankah itu berarti Tuhan juga yang melakukannya?. Mengapa kita disalahkan bila Tuhan juga yang melakukan perbuatan tersebut?.
    Ya memang begitu, kalau melakukan perbuatan jahat dan melawan aturan Tuhan, ya itu berarti, orangnya adalah Setan.... Bukankah Tuhan selalu berlawanan dengan Setan??...