Lagi berusaha istiqomah juga,, termasuk tidak pacaran ,, pengen berumah tangga yang Allah ridhoi ,, jazakallah ust ilmunya ,, semoga saya mendapat calon imam yg soleh ,, amiiinnnn ,,
8tahun lebih rasa luka dan trauma ku sampai membawa aq dititik susah mencari pasangan.. Rasa takut yg berlebihan. Tapi edukasi disinilah bismillah semuga aq bisa belajar membuka hati dan menghilang kan rasa takutku.
Sungguh klo kalian memahami apa yang saya sampaikan dengan seksama kalian seharusnya khawatir memiliki anak di dunia ini. Jadi masalah menikah dan memiliki anak ini adalah hal yang harus dikhawatirkan. Bukan masalah rejeki. Karena rejeki sudah ditetapkan oleh Allah kpd masing-masing individu. Yang harus dikhawatirkan adalah apakah anak istri kita termasuk orang2 yang akan mampu bertahan pada ujian Allah yang berat. Karena Allah telah berfirman di alquran bahwa kamu ingin masuk ke syurga, padahal belum datang ujian kepada mu seperti orang2 terdahulu, mereka diuji dengan ditimpa kemalangan. Maka saat manusia lahir ke dunia, mereka harus siap menghadapi hal pahit sebagai ujian. Apakah kalian sanggup melihat anak istri kalian, orang2 yg kalian sayangi gagal dalam menghadapi ujian Allah? dan kelak akan melihat mereka di neraka? ada yg bunuh diri karena tidak kuat dgn ujian Allah, ada yang murtad, dsb. Kita bisa dgn gampang mengatakan ada Allah, tugas kita mengajari dan serahkan pada Allah. eh, jgn lupa Allah itu memberikan kehendak bebas kpd manusia dan jin utk memilih jalan yg lurus atau jalan yg bengkok. jd jika anak istri kita memilih jalan yg bengkok, maka Allah akan membiarkan mereka sebagai ketetapan Allah bahwa Allah membebaskan manusia dan jin memilih jalannya. Bukankah banyak keluarga para nabi yang gagal dgn ujian Allah? ada anaknya nabi nuh, istrinya nabi luth, bapaknya nabi ibrahim, bahkan pamannya nabi Muhammad saw. apakah kita bisa lebih baik dari para nabi itu dalam menjamin keluarga kita selamat dari api neraka? Dan ternyata, di syurga kita bisa menikah dan memiliki keturunan. Maka bukankah lebih baik kita menahan diri utk memiliki keturunan di dunia ini? agar kita bisa fokus kpd kesalamatan kita sendiri, lalu kemudian di syurga kita baru memuaskan keinginan kita utk berkeluarga memiliki keturunan. gmn menurut kalian?
Saya udah coba memahami komentar Abang. Tapi maaf Bang, saya 'mutlak' ga setuju, setelah mencoba memahami apa yang abang sampaikan Saya berusaha menghargai hasil dari buah pikiran Abang, tapi maaf.. Yang saya tangkap dari komen abang ini antara adanya sebuah ketakutan pribadi atau "ajakan" yang disampaikan secara halus. (Tolong di bolt, "ha-lus"). Kalaupun kita berusaha menahan biar bisa menyelamatkan diri dan orang lain (yang disebut sebagai istri dan anak) dari api neraka dengan cara "menahan diri dari menikah dan ga memiliki keturunan (di dunia)", se-yakin apa Abang bisa masuk surga? 🙏 Kalau memang Abang memilih jalan seperti ini, silahkan.. Tapi tolong tahan kalimat "klo kalian 'MEMAHAMI' apa yang saya sampaikan dengan 'SEKSAMA', kalian 'SEHARUSNYA KHAWATIR'......." Segala puji bagi Allah atas keluasan ilmu-Nya 🌹 mungkin ada yang mengerti apa maksud saya, dan bisa melengkapi apa yang harus disampaikan, biar kita bisa sama-sama lebih teliti dan lebih semangat belajar. Terimakasih 🙏
@@AssyifaDiwansyah klo kamu punya anak istri, kemudian mereka tidak termasuk yang selamat, begitu juga kamu, maka berlipat gandalah penyesalan dan kesedihan kamu. namun jika kamu sendiri yang masuk neraka, maka tetap menyesal, tapi tidak seberat anak istri mu atau orang tersayang mu yg juga ikut ke neraka. Setiap manusia akan menghadapi ujian yg berat di dunia ini utk mendptkan syurga. Tidak semudah yg dikatakan atau yg dibayangkan. Maka memiliki pasangan atau anak di syurga adalah satu2nya solusi utk mendapatkan kebahagiaan yg sempurna. Karena memastikan seluruh orang yg kita sayang termasuk diri kita sendiri bisa ke syurga adalah sesuatu yg tidak bisa dipastikan kecuali hanya dgn berusaha. Dan ketidak pastian itu sesuatu yg memberatkan. Jadi bagaimana mungkin anda tidak setuju?
Kalo soal ujian hidup, yg memutuskan untuk tidak menikah dan tidak punya anak pun juga tidak luput Dari ujian Allah, Namanya hidup di dunia ya pasti Ada ujian nya, kalo ga mau diuji yaa matı berarti, langsung mempertanggung-jawabkan semua Kehidupan di dunia yg sudah dijalankan dihadapan Allah SWT.
Semoga Allah memberi kemudahan dan kelancaran serta keberkahan di dalam rumah tangga kita semua ❤
Lagi berusaha istiqomah juga,, termasuk tidak pacaran ,, pengen berumah tangga yang Allah ridhoi ,, jazakallah ust ilmunya ,, semoga saya mendapat calon imam yg soleh ,, amiiinnnn ,,
Yg penting yakin, cukup Allah yg mengatur
MasyaAllah Semoga niat baik kita dipermudah oleh Allah Subhanahu wa ta'ala 🤲🤲
STANDAR TIKTOK MERUSAK KAUM MUSLIMIN
MashaaAllah ilmunya sgt bermanfaat
Nyimak ustadz
8tahun lebih rasa luka dan trauma ku sampai membawa aq dititik susah mencari pasangan.. Rasa takut yg berlebihan. Tapi edukasi disinilah bismillah semuga aq bisa belajar membuka hati dan menghilang kan rasa takutku.
MasyaAllah terima kasih ustadz ilmunya 🙏
Hadir Makassar
❤
Calon nya yg ga ada Ustadz 😂
💡💡💡
Sungguh klo kalian memahami apa yang saya sampaikan dengan seksama kalian seharusnya khawatir memiliki anak di dunia ini. Jadi masalah menikah dan memiliki anak ini adalah hal yang harus dikhawatirkan. Bukan masalah rejeki. Karena rejeki sudah ditetapkan oleh Allah kpd masing-masing individu.
Yang harus dikhawatirkan adalah apakah anak istri kita termasuk orang2 yang akan mampu bertahan pada ujian Allah yang berat. Karena Allah telah berfirman di alquran bahwa kamu ingin masuk ke syurga, padahal belum datang ujian kepada mu seperti orang2 terdahulu, mereka diuji dengan ditimpa kemalangan. Maka saat manusia lahir ke dunia, mereka harus siap menghadapi hal pahit sebagai ujian.
Apakah kalian sanggup melihat anak istri kalian, orang2 yg kalian sayangi gagal dalam menghadapi ujian Allah? dan kelak akan melihat mereka di neraka? ada yg bunuh diri karena tidak kuat dgn ujian Allah, ada yang murtad, dsb. Kita bisa dgn gampang mengatakan ada Allah, tugas kita mengajari dan serahkan pada Allah. eh, jgn lupa Allah itu memberikan kehendak bebas kpd manusia dan jin utk memilih jalan yg lurus atau jalan yg bengkok. jd jika anak istri kita memilih jalan yg bengkok, maka Allah akan membiarkan mereka sebagai ketetapan Allah bahwa Allah membebaskan manusia dan jin memilih jalannya.
Bukankah banyak keluarga para nabi yang gagal dgn ujian Allah? ada anaknya nabi nuh, istrinya nabi luth, bapaknya nabi ibrahim, bahkan pamannya nabi Muhammad saw. apakah kita bisa lebih baik dari para nabi itu dalam menjamin keluarga kita selamat dari api neraka?
Dan ternyata, di syurga kita bisa menikah dan memiliki keturunan. Maka bukankah lebih baik kita menahan diri utk memiliki keturunan di dunia ini? agar kita bisa fokus kpd kesalamatan kita sendiri, lalu kemudian di syurga kita baru memuaskan keinginan kita utk berkeluarga memiliki keturunan. gmn menurut kalian?
Saya udah coba memahami komentar Abang. Tapi maaf Bang, saya 'mutlak' ga setuju, setelah mencoba memahami apa yang abang sampaikan
Saya berusaha menghargai hasil dari buah pikiran Abang, tapi maaf.. Yang saya tangkap dari komen abang ini antara adanya sebuah ketakutan pribadi atau "ajakan" yang disampaikan secara halus. (Tolong di bolt, "ha-lus").
Kalaupun kita berusaha menahan biar bisa menyelamatkan diri dan orang lain (yang disebut sebagai istri dan anak) dari api neraka dengan cara "menahan diri dari menikah dan ga memiliki keturunan (di dunia)", se-yakin apa Abang bisa masuk surga? 🙏
Kalau memang Abang memilih jalan seperti ini, silahkan.. Tapi tolong tahan kalimat "klo kalian 'MEMAHAMI' apa yang saya sampaikan dengan 'SEKSAMA', kalian 'SEHARUSNYA KHAWATIR'......."
Segala puji bagi Allah atas keluasan ilmu-Nya 🌹 mungkin ada yang mengerti apa maksud saya, dan bisa melengkapi apa yang harus disampaikan, biar kita bisa sama-sama lebih teliti dan lebih semangat belajar. Terimakasih 🙏
@@AssyifaDiwansyah klo kamu punya anak istri, kemudian mereka tidak termasuk yang selamat, begitu juga kamu, maka berlipat gandalah penyesalan dan kesedihan kamu. namun jika kamu sendiri yang masuk neraka, maka tetap menyesal, tapi tidak seberat anak istri mu atau orang tersayang mu yg juga ikut ke neraka.
Setiap manusia akan menghadapi ujian yg berat di dunia ini utk mendptkan syurga. Tidak semudah yg dikatakan atau yg dibayangkan.
Maka memiliki pasangan atau anak di syurga adalah satu2nya solusi utk mendapatkan kebahagiaan yg sempurna. Karena memastikan seluruh orang yg kita sayang termasuk diri kita sendiri bisa ke syurga adalah sesuatu yg tidak bisa dipastikan kecuali hanya dgn berusaha. Dan ketidak pastian itu sesuatu yg memberatkan.
Jadi bagaimana mungkin anda tidak setuju?
Kalo soal ujian hidup, yg memutuskan untuk tidak menikah dan tidak punya anak pun juga tidak luput Dari ujian Allah, Namanya hidup di dunia ya pasti Ada ujian nya, kalo ga mau diuji yaa matı berarti, langsung mempertanggung-jawabkan semua Kehidupan di dunia yg sudah dijalankan dihadapan Allah SWT.