Hari Guru Nasional,adalah ajang untuk memberikan hadiah kecil kepada guru di sekolah,sebagai penghargaan bagi mereka,karna guru sangat berjasa atas pendidikan anak di sekolah.
Hari guru ini perayaan kecil dan hadiah kecil bagi guru. Apresiasi anak2 untuk guru yang mendidik mereka krn hati. Penghargaan bagi guru yang gajinya cuma rp300.000 perbulan. Cair 4 bulan sekali.
Hari guru berlaku untuk guru wali kelas,,kalau guru non wali kelas cuman meratapin nasib,,kayak aku,,2x ngerayain hari guru,,satupun siswa ku gak ada ngucapin selamat hari guru dan hadiah sama ku,,tapi aku ikhlas,,tugasku ngajar bukan hadiah.
kakak aku hanya kasih masukan,, di Indonesia Adah yang namanya Hari Guru Nasional setiap tahun..,, dan di rayakan di seluruh Indonesia... kalo nggak salah setiap 25 November,,..
Terkadang saya merasa sedih melihat banyaknya konten kreator asing yang memanfaatkan keluguan masyarakat Indonesia. Kenapa kita harus menganggap istimewa ketika orang asing tinggal di Indonesia, bisa berbahasa Indonesia, makan makanan Indonesia, atau jalan-jalan di sekitar sini? Mereka manusia biasa, sama seperti kita. Tidak ada yang membuat mereka lebih superior hanya karena mereka berasal dari luar negeri. Jika kita senang karena mereka "memperkenalkan" budaya kita, coba lihat siapa sebenarnya target audiens mereka. Ya, mayoritas penontonnya adalah orang Indonesia sendiri, bukan orang luar. Kalau kita benar-benar ingin mengangkat nama Indonesia di mata dunia, ada banyak konten kreator yang lebih berdampak untuk didukung, seperti diaspora Indonesia yang berkarier di luar negeri. Mereka memperkenalkan Indonesia di panggung global, bukan hanya untuk konsumsi penonton lokal. Coba pikirkan, di negara-negara maju seperti Jerman, Korea, Jepang, atau Amerika, ada tidak kreator konten asal Indonesia yang terkenal hanya karena membuat video "Saya cinta Jerman/Korea/Jepang" atau "Nyobain masakan Jerman/Rusia/Korea/Jepang untuk pertama kalinya"? Hampir tidak ada. Itu karena mereka tidak memandang kita sama. Mereka seringkali melihat negara-negara berkembang seperti Indonesia dengan kesan rendah. Bahkan untuk bekerja di negara mereka, kita dihadapkan dengan banyak syarat dan aturan yang ketat. Mau jadi turis saja kita harus melewati prosedur visa yang rumit. Sementara mereka dengan mudahnya bisa datang ke Indonesia, mencari uang hanya dengan membuat konten-konten ringan seperti "Saya cinta Indonesia", "Cobain nasi padang", "Pergi ke Jogja", atau "Belajar tari Bali". Konten-konten sederhana itu langsung mendapatkan banyak penonton dan menguntungkan mereka. Kalau memang mereka benar-benar mencintai Indonesia, mereka tidak perlu menjadikan itu sekadar konten. Mereka akan dengan tulus hidup di sini, atau bahkan menjadi warga negara Indonesia. Faktanya, meskipun banyak dari mereka sudah tinggal di Indonesia bertahun-tahun, mereka tetap mempertahankan kewarganegaraan asli mereka. Wajar saja, karena mereka tidak ingin melepaskan hak istimewa yang mereka miliki di negara maju hanya untuk menjadi WNI. Saat kita menonton konten-konten seperti ini, penghasilan yang mereka dapatkan dari platform seperti TH-cam akan kembali ke negara asal mereka. Lebih baik jika mereka berkontribusi dengan membayar pajak di sini, membuka usaha legal, menciptakan lapangan kerja, atau bahkan menikah dengan orang Indonesia. Tapi, apakah mayoritas dari mereka melakukan hal itu? Kita perlu berhenti menjadi masyarakat yang bermental inferior, yang mudah merasa bangga hanya karena ada orang asing yang melakukan hal-hal sederhana seperti makan nasi padang atau memuji masakan Indonesia. Bangga itu ketika ada anak Indonesia yang berhasil memenangkan Olimpiade, atau ketika ada seniman Indonesia yang berhasil go internasional. Bukan karena ada bule yang makan nasi padang! Bukan berarti kita tidak boleh mengapresiasi konten kreator asing, tapi setidaknya pilihlah konten yang memang memiliki usaha lebih, bukan hanya sekadar reaksi atau hal-hal dangkal. Di Jepang, misalnya, banyak konten kreator asing yang mempromosikan budaya Jepang ke audiens global. Penonton mereka kebanyakan adalah orang luar, bukan orang Jepang sendiri. Jika ada kreator asing yang seperti itu terhadap budaya kita, barulah layak kita berikan apresiasi. Jadi, mari kita lebih selektif. Memang menonton TH-cam itu gratis, tapi dengan terus mendukung konten-konten reaksi yang tidak memberi nilai tambah, kita sebenarnya sedang memberi panggung dan keuntungan kepada orang-orang yang tidak benar-benar berkontribusi pada kemajuan budaya kita.
DIA TIDAK TAU GAJI GURU HONORER INDONESIA AAHHH SAYANG SEKALI YANG DI PERLIHATKAN YANG BAGUS". YG JELEK DIKASI TAU JUGA DONG FAKTANYA, BIAR VIRAL DAN AHIRNYA GAJI GURU MENJADI LEBIH BAGUS.
Kaya penjilat ga sih jatohnya wkwk, gitu ada yang ngomong ga butuh netizen Indonesia, lah mereka selama ini dapet adsanse yt jilat nama 'indonesia' penonton jutaan lebih dri kalo mereka ga jilat 'indonesia' aja msh enak² nya rasis, ga malu apa? Wkwk
Hari Guru Nasional,adalah ajang untuk memberikan hadiah kecil kepada guru di sekolah,sebagai penghargaan bagi mereka,karna guru sangat berjasa atas pendidikan anak di sekolah.
Suka bgt sama reaction sekolah Indonesia gini 😻
Terima kasih sudah reaction semoga bisa banyak reaction tentang Indonesia 😊
Reaction..... Uang🤣🤣
Di Indonesia murid skolah nya banyak satu kelas bisa 40 muridx dan kelas satu aja bisa sampai 3 kelas adavyg lebih ....buanyak skali😊
jadi inget waktu sekolah.. saya dan teman2 juga membuat acara untuk wali kelas..
Mantap Jiwa ❤ Selamat hari Guru Nasional Indonesia , semangat .
lhooh kok ada sekolahku juga 👏🏼😂...sarangeo, I❤korea❤❤😊
Sama bjirr😂❤
swiez guaa emangg kerenn👏🏻
Hari guru ini perayaan kecil dan hadiah kecil bagi guru. Apresiasi anak2 untuk guru yang mendidik mereka krn hati. Penghargaan bagi guru yang gajinya cuma rp300.000 perbulan. Cair 4 bulan sekali.
Hari guru berlaku untuk guru wali kelas,,kalau guru non wali kelas cuman meratapin nasib,,kayak aku,,2x ngerayain hari guru,,satupun siswa ku gak ada ngucapin selamat hari guru dan hadiah sama ku,,tapi aku ikhlas,,tugasku ngajar bukan hadiah.
When I was school, sometimes there are 60 students in one class
kakak aku hanya kasih masukan,, di Indonesia Adah yang namanya Hari Guru Nasional setiap tahun..,, dan di rayakan di seluruh Indonesia... kalo nggak salah setiap 25 November,,..
Oya satu lagi kalo mau liat acara puncak Hari Guru Nasional di TH-cam sekretaris presiden,, itu lengkap,,
PLEASE REACTION TO LESTI SING BANGBUNG HIDEUNG🙏🙏🙏
Most schools in Indonesia look small when viewed from the outside, even though if you enter the school area it is quite large😅
Coba juga react hari ibu di indonesia dong
Your reactions are fun 🤩
ahhh im so emosional, i cry hha😢
1:01 eh demi apa ini sekolah aku dong😭🫶🏻
hoki dong🎉🎉
@@jstacyl asliii🥹🥹
@@jstacyl iya kakk itu smansa anggana kaltim🥹🥹 luckyy bgtt omgg
@@noeywww hebatt bangett sekolahmu♡♡
*I LIKE YOU EYES😊*
We celebrate teachers day from kindergarten age
wihh ada sekolah aku🙆🏻♀️🙆🏻♀️🙆🏻♀️
Murid generasi tiktok 😅 sungguh memprihatinkan
swiez gue ora sepelee👏
Mata mana mata mana mata😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
❤❤❤❤
Videonpertama kek kenal seragam sm gurunyaa
Walawee, ada swiss
Terkadang saya merasa sedih melihat banyaknya konten kreator asing yang memanfaatkan keluguan masyarakat Indonesia. Kenapa kita harus menganggap istimewa ketika orang asing tinggal di Indonesia, bisa berbahasa Indonesia, makan makanan Indonesia, atau jalan-jalan di sekitar sini? Mereka manusia biasa, sama seperti kita. Tidak ada yang membuat mereka lebih superior hanya karena mereka berasal dari luar negeri.
Jika kita senang karena mereka "memperkenalkan" budaya kita, coba lihat siapa sebenarnya target audiens mereka. Ya, mayoritas penontonnya adalah orang Indonesia sendiri, bukan orang luar.
Kalau kita benar-benar ingin mengangkat nama Indonesia di mata dunia, ada banyak konten kreator yang lebih berdampak untuk didukung, seperti diaspora Indonesia yang berkarier di luar negeri. Mereka memperkenalkan Indonesia di panggung global, bukan hanya untuk konsumsi penonton lokal.
Coba pikirkan, di negara-negara maju seperti Jerman, Korea, Jepang, atau Amerika, ada tidak kreator konten asal Indonesia yang terkenal hanya karena membuat video "Saya cinta Jerman/Korea/Jepang" atau "Nyobain masakan Jerman/Rusia/Korea/Jepang untuk pertama kalinya"? Hampir tidak ada. Itu karena mereka tidak memandang kita sama. Mereka seringkali melihat negara-negara berkembang seperti Indonesia dengan kesan rendah.
Bahkan untuk bekerja di negara mereka, kita dihadapkan dengan banyak syarat dan aturan yang ketat. Mau jadi turis saja kita harus melewati prosedur visa yang rumit. Sementara mereka dengan mudahnya bisa datang ke Indonesia, mencari uang hanya dengan membuat konten-konten ringan seperti "Saya cinta Indonesia", "Cobain nasi padang", "Pergi ke Jogja", atau "Belajar tari Bali". Konten-konten sederhana itu langsung mendapatkan banyak penonton dan menguntungkan mereka.
Kalau memang mereka benar-benar mencintai Indonesia, mereka tidak perlu menjadikan itu sekadar konten. Mereka akan dengan tulus hidup di sini, atau bahkan menjadi warga negara Indonesia. Faktanya, meskipun banyak dari mereka sudah tinggal di Indonesia bertahun-tahun, mereka tetap mempertahankan kewarganegaraan asli mereka. Wajar saja, karena mereka tidak ingin melepaskan hak istimewa yang mereka miliki di negara maju hanya untuk menjadi WNI.
Saat kita menonton konten-konten seperti ini, penghasilan yang mereka dapatkan dari platform seperti TH-cam akan kembali ke negara asal mereka. Lebih baik jika mereka berkontribusi dengan membayar pajak di sini, membuka usaha legal, menciptakan lapangan kerja, atau bahkan menikah dengan orang Indonesia. Tapi, apakah mayoritas dari mereka melakukan hal itu?
Kita perlu berhenti menjadi masyarakat yang bermental inferior, yang mudah merasa bangga hanya karena ada orang asing yang melakukan hal-hal sederhana seperti makan nasi padang atau memuji masakan Indonesia.
Bangga itu ketika ada anak Indonesia yang berhasil memenangkan Olimpiade, atau ketika ada seniman Indonesia yang berhasil go internasional. Bukan karena ada bule yang makan nasi padang!
Bukan berarti kita tidak boleh mengapresiasi konten kreator asing, tapi setidaknya pilihlah konten yang memang memiliki usaha lebih, bukan hanya sekadar reaksi atau hal-hal dangkal. Di Jepang, misalnya, banyak konten kreator asing yang mempromosikan budaya Jepang ke audiens global. Penonton mereka kebanyakan adalah orang luar, bukan orang Jepang sendiri. Jika ada kreator asing yang seperti itu terhadap budaya kita, barulah layak kita berikan apresiasi.
Jadi, mari kita lebih selektif. Memang menonton TH-cam itu gratis, tapi dengan terus mendukung konten-konten reaksi yang tidak memberi nilai tambah, kita sebenarnya sedang memberi panggung dan keuntungan kepada orang-orang yang tidak benar-benar berkontribusi pada kemajuan budaya kita.
Reaction Awdella tertawan hati versi Korea pliss
Lho,ada video yang dari sekolahku
weird genius catalyst keren kak di reaction Dong ❤❤
PLEASE REACT VVUP - LOCKED ON, DEBUT MV
THEY ALSO HAVE INDONESIAN MEMBER, EX TRAINEE OF YG, AND THAILAND MEMBER 😃😃
Next reaction MEGAWATI in redspark channel...🎉🎉🎉 Korean VOLLYBALL lague..
Hangyoel 👍
DIA TIDAK TAU GAJI GURU HONORER INDONESIA AAHHH SAYANG SEKALI YANG DI PERLIHATKAN YANG BAGUS". YG JELEK DIKASI TAU JUGA DONG FAKTANYA, BIAR VIRAL DAN AHIRNYA GAJI GURU MENJADI LEBIH BAGUS.
Tp 25 November aku ulangtahun + ujian😅
org luar belum tau aja gmn gaji guru di indonesia, klo tau yakin bakal sedih
Reaction Concert jkt48 please
JANGAN MENJADI PENJILAT YANG MENJIJIKKAN
Please react to Agnez Mo in her latest MV, Get Loose and Overdose
Saya kira hari guru di afghanistan ....😊
Emang disana GK ada hari guru
Ada, tapi mungkin ga se effort murid-murid di negara kita
👩❤️💋👩🐊
Halah masih cari uang lewat youtube lewat penonton indo aja masih Sempet-smepet nya ya lo Korean people ngehina Rasis ke Indonesia
Kaya penjilat ga sih jatohnya wkwk, gitu ada yang ngomong ga butuh netizen Indonesia, lah mereka selama ini dapet adsanse yt jilat nama 'indonesia' penonton jutaan lebih dri kalo mereka ga jilat 'indonesia' aja msh enak² nya rasis, ga malu apa? Wkwk
Emang di korea ngk hari guru
👎👎
#SMKSRIWIJAYAJAKARTA
#SWIEZ58
❤❤❤❤