NGEMARGIANG ILEN ILEN PENYENUKAN, KARYA NGENTEG LINGGIH DESA ADAT KWANJI SEMPIDI, 3 OKT 2024

Upacara Ngenteg Linggih tingkatan utama senantiasa diakhiri dengan upacara Nyenuk. Ritual ini kerap dimaknai sebagai momen mengucapkan terima kasih kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena upacara berjalan lancar
Sebelum acara penyenukan dilakukan, biasanya ada upacara yg lebih bersifat ritual yg harus dilakukan/wajib, seperti yg dilakukan oleh krama desa adat Kwanji, tanggal 3 oktober 2024 dipagi hari di Mandala Utama Pura Dalem Desa Adat Kwanji, seperti Ngaturang Piuning/Pakeling jagi ngemargian Penyenukan mesarana Ayaban Sodan utawi Pejati caru manca sata sane kemargiang / penganteb Pemangku Kahyangan Tiga dan Pemangku Prajapati, disaksikan oleh Bendesa Adat, prawartaka Karya, Serati lan Uperangga dan para pemangku lainnya dan yg dapat tugas untuk acara Nyenuk, kemudian dilakukan pembersihan dan penyucian sarana yg dipakai untuk acara Nyenuk tsb dengan diperciki Tirta pebersihan dan tirta yang lainnya, Upacara ngemargaian Ilen ilen penyenukan niki di akhiri dengan persembahyangan bersama di Mandala Utama Pura Dalem Desa Adat Kwanji Sempidi untuk memohon agar Penyenukan berberjalan dengan lancar dan khidmat.
Nyenuk bermakna sebagai simbol turunnya para dewa untuk melihat kesuksesan upacara yadnya. Upacara ini juga dimaknai sebagai ungkapan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena upacara berjalan lancar.
Upacara nyenuk biasanya dilaksanakan sebagai penutup atau panyineb dalam upacara ngenteg linggih. Upacara ini juga dapat dilakukan sebagai rangkaian menjelang berakhirnya prosesi Karya Mamungkah, Mepedudusan Agung, dan Matawur Balik Sumpah Agung. Seperti terlihat di Pura Desa Puseh Desa Adat Kwanji Sempidi, Kamis (3 okt 2024) pagi
Penasaran ...lihat aksinya
Transkrip