Terimakasih bang.. Saya menambahkan sedikit. Setau saya untuk Laa An-nahiyah hanya masuk pd domir mukhottob dan Mukhotobah saja. Seperti Anta, Anti, Antuma, Antum, Antunna. Adapun contoh yg tdi manjadi orang ketiga yaitu هو. Dia Ahmad jangan mengerjakan tugas. Bagaimana melarang orang ketiga? Jika abang artikan Ahmad jgn mengerjakan tugas berarti dia dhomir mukhottob orang kedua. Seperti contoh "Ya Ahmad Laa Ta'mal Al-wajiba" Wallahu A'lam.
Sama-sama. Terima kasih atas masukannya. Untuk Laa An-Nahiyah bisa masuk ke Fi'il mudhori' untuk "ghoib" atau "orang ketiga". Contohnya: لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٞ مِّن قَوۡمٍ Nah, kalau fi'il amr, baru itu khusus untuk mukhotob. Adapun jika ingin membuat perintah (amr) untuk ghoib (orang ketiga), maka fi'il mudhori'-nya diberi "laam amr".
Salam ustaz. Saya ada soalan tentang naibul fail. يا أَيُّهَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتابَ 4:47 Ada 2 maf'lul bih. Satu wau dhomir muttasil dan kedua kitab. Wau rafaq menempati tempat naib fail dan maful bih kedua kekal mansub. Penjelasan yang sama untuk أُوتُوا نَصِيباً مِنَ الْكِتابِ 4:51. Tetapi kenapa كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيامُ 2:183 kum(kamu) tidak dianggap maful bih pertama dan siyam maful bih kedua jadi kum jadi naib fail dan siyam mansub. Ataupun kum tidak dianggap maful bih. Maaf soalannya panjang banget. Terima kasih.
"Kum" bukan maf'ul bih. I'rabnya: Dia "Dlomir muttashil mabniyy fi mahalli jarr" oleh karena "غلى" "ash-Shiyam" : "naib fa'il" Supaya lebih jelas, susunan kalimatnya bisa diubah menjadi: كُتِبَ الصِّيَامُ عَلَيْكُمْ
Salam ustaz. Boleh beri penjelasan untuk ayat Al Quran 4:65 kenapa la yang kedua menjazamkan fiil mudhari' la yajidu (mereka tidak mendapati) sedangkan kalau saya tidak silap, ia adalah la nafiah. La yang pertama, la yukminuna itu juga la nafiah (mereka tidak beriman). Yang ini saya faham kerana fiil mudhari'nya tiada perubahan. Minta penjelasan pak ustaz. Syukran jazilan.
Salam ustaz. Dalam ayat 2:84 kenapa jangan kamu menumpahkan darah, fiilnya tak majzum sedangkan ia la nahiyah. La yang kedua jangan kamu usir-mengusir maktuf kepada yang sebelumnya. Betulkan ustaz? Jadi di ikut irab yang sebelumnya. Boleh ustaz bagi penjelasan. Terima kasih.
Sebenarnya, لَا di sana la annafiyah. Namun, di dalam AL-Qur'an, bentuk "larangan (النهي) tidak mesti berbentuk kalimat larangan. Bisa jadi dalam bentuk lain, tapi bermakna sebuah "larangan". Contohnya di ayat 2:84 tadi. Bentuknya النفي, tapi maknanya "larangan".
Ouh, iya. Saya paham. Memang secara makna, menjadi madhi. Maksudnya, "terjadi di masa lampau". Karena لا يعمل dan لم يعمل artinya bisa sama-sama "tidak bekerja/mengerjakan". Bedanya, kalau لا يعمل terjadi di masa sekarang, kalau لم يعمل terjadi di masa lampau.
Bagus perlu ditingkatkan
Iniii yang ku tunggu stadzzz,syukron stadzz🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Alhamdulillah. Afwan....
👍👍👍 matur nuwun
La annahiyah(larangan)
Dan lam annafiyah( belum/tidak?) 🙏
Iya betul
Terimakasih bang.. Saya menambahkan sedikit. Setau saya untuk Laa An-nahiyah hanya masuk pd domir mukhottob dan Mukhotobah saja. Seperti Anta, Anti, Antuma, Antum, Antunna. Adapun contoh yg tdi manjadi orang ketiga yaitu هو. Dia Ahmad jangan mengerjakan tugas. Bagaimana melarang orang ketiga? Jika abang artikan Ahmad jgn mengerjakan tugas berarti dia dhomir mukhottob orang kedua. Seperti contoh "Ya Ahmad Laa Ta'mal Al-wajiba" Wallahu A'lam.
Sama-sama. Terima kasih atas masukannya.
Untuk Laa An-Nahiyah bisa masuk ke Fi'il mudhori' untuk "ghoib" atau "orang ketiga". Contohnya:
لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٞ مِّن قَوۡمٍ
Nah, kalau fi'il amr, baru itu khusus untuk mukhotob. Adapun jika ingin membuat perintah (amr) untuk ghoib (orang ketiga), maka fi'il mudhori'-nya diberi "laam amr".
@@mohaajertv_eduterimakasih penjelasan ini yang saya cari
Jazaakallaahu khairan
Salam ustaz. Saya ada soalan tentang naibul fail. يا أَيُّهَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتابَ 4:47 Ada 2 maf'lul bih. Satu wau dhomir muttasil dan kedua kitab. Wau rafaq menempati tempat naib fail dan maful bih kedua kekal mansub. Penjelasan yang sama untuk أُوتُوا نَصِيباً مِنَ الْكِتابِ 4:51. Tetapi kenapa كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيامُ 2:183 kum(kamu) tidak dianggap maful bih pertama dan siyam maful bih kedua jadi kum jadi naib fail dan siyam mansub. Ataupun kum tidak dianggap maful bih. Maaf soalannya panjang banget. Terima kasih.
"Kum" bukan maf'ul bih.
I'rabnya: Dia "Dlomir muttashil mabniyy fi mahalli jarr" oleh karena "غلى"
"ash-Shiyam" : "naib fa'il"
Supaya lebih jelas, susunan kalimatnya bisa diubah menjadi:
كُتِبَ الصِّيَامُ عَلَيْكُمْ
@@mohaajertv_edu Terima kasih ustaz.
Besok pas:)
Terimakasih Ustadz 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Mohon maaf boleh minta filenya?
silahkan:
docs.google.com/presentation/d/1kSwcLYV0wLCFZtTEpyvrinFDWbXeLzfv/edit?usp=sharing&ouid=112983774061951152690&rtpof=true&sd=true
Salam ustaz. Boleh beri penjelasan untuk ayat Al Quran 4:65 kenapa la yang kedua menjazamkan fiil mudhari' la yajidu (mereka tidak mendapati) sedangkan kalau saya tidak silap, ia adalah la nafiah. La yang pertama, la yukminuna itu juga la nafiah (mereka tidak beriman). Yang ini saya faham kerana fiil mudhari'nya tiada perubahan. Minta penjelasan pak ustaz. Syukran jazilan.
@@Siti-je2je dia ma'thuf dengan harfu 'athof: حتّى kepada kata sebelumnya yaitu يحكّمو, sehingga i'rabnya mengikuti يحكّموا yaitu manshub.
@@mohaajertv_edu Terima kasih ustaz penjelasannya. Semoga Allah merahmati.
Salam ustaz. Dalam ayat 2:84 kenapa jangan kamu menumpahkan darah, fiilnya tak majzum sedangkan ia la nahiyah. La yang kedua jangan kamu usir-mengusir maktuf kepada yang sebelumnya. Betulkan ustaz? Jadi di ikut irab yang sebelumnya. Boleh ustaz bagi penjelasan. Terima kasih.
Sebenarnya, لَا di sana la annafiyah.
Namun, di dalam AL-Qur'an, bentuk "larangan (النهي) tidak mesti berbentuk kalimat larangan. Bisa jadi dalam bentuk lain, tapi bermakna sebuah "larangan".
Contohnya di ayat 2:84 tadi. Bentuknya النفي, tapi maknanya "larangan".
"Tidak menumpahkan darah" dita'wil menjadi "(hendaklah) tidak menumpahkan darah" atau "janganlah menumpahkan darah"
@@mohaajertv_edu Syukran jazilan ustaz atas penjelasannya.
Nulis lam dan la nya didepan pelaku atau sesudah pelaku??
bebas. yang penting sebelum fi'ilnya pas
Pak kalau kalian perempuan sudah pulang gimana?
أَنْتُنَّ رَجَعْتُنَّ
Ngedit nya pake apa ust
Ini powerpoint, direkam layar pakai OBS. Abis tu dipotong-potong bagian yg ga perlunya. Saya pakai Adobe Premiere.
@@mohaajertv_edu pengen materi power point nya. Boleh minta gak pa?
@@hamsa390 boleh. th-cam.com/video/RacGXXGoDb0/w-d-xo.html
minta filenya ust
Bisa didownload melalui link: drive.google.com/file/d/1Y_6EdHE8O1JKZMRm09BYOafmXm0rMXvZ/view?usp=sharing
Tpi menyampaikan ke siswa susahnya minta ampun
Memang susah. Kadang saya juga ngotak atik lagi ppt-nya supaya metodenya pas sama siswanya.
Ngak nyambung pada saat menjelaskan lam annafiyah... Masa di qiyas kan fi'il madhi padahal ia contoh dri fi'il mudhori'
Ouh, iya. Saya paham. Memang secara makna, menjadi madhi. Maksudnya, "terjadi di masa lampau".
Karena لا يعمل dan لم يعمل artinya bisa sama-sama "tidak bekerja/mengerjakan".
Bedanya, kalau لا يعمل terjadi di masa sekarang, kalau لم يعمل terjadi di masa lampau.