Terima kasih untuk pemerintah setempat sehingga jl Gedung Sawah menjadi jl F. Silaban dan saya melihat rumah F. Silaban jadi saya terkenang kembali dg rumah tsb krn saya suka main kesana.❤❤
Cakep rumahnya... Makanya awal tahun 2023 ini, orang tua baru saja merenovasi rumah dengan plafon miring mengikuti bentuk genteng karena bocor dan gypsum membusuk. Plafon gypsum dicopot lalu diganti model kayu-kayu panjang karena terinspirasi rumah Pak Silaban, walaupun sudah pakai bahan PVC untuk meminimalisir biaya.
Iklim Indonesia memang sangat rentan dgn atap bocor, ini selalu menjadi persoalan. Perlu dicheck juga atapnya, supaya plafond yg baru diganti tidak rusak karena atap bocor.
sayang sekali knp kebatakan nya dianggap bukan modern padahal arsitektur karya Friedrich Silaban juga berakar dari kultur batak. Nama batak bukan berarti ketinggalan jaman karna nama" Barat pun banyak yg memiliki arti dari masa lalu. Dan akan lebih baik lagi kalo tradisi bataknya tetap dipelihara, opah, oma bukan panggilan khas batak. gitu aja. Terimakasih buat pak Friedrich Silaban yg mengharumkan nama batak didunia arsitek.
Memang di kalangan anak muda, batak itu bukan sesuatu yg modern. Sehingga dicoba dihindari supaya tidak terkait-kait dgn masa dulu, masa sebelum modern. Ketidakpahaman ini juga bisa dipahami, mengingat mungkin para orangtuanya juga tidak getol mengajarkan nilai-nilai ke-batak-an yg juga bisa dimodernisasi. Masih bisa dipelajari, belum terlambat, kalau mau.
@@ferdinandlabatar7135 oh begitu…saya ingat, cucunya yg saat ini tinggal di rumah Bapak F. Silaban yg di Bogor ini pernah info ke saya. Kalau tidak salah, Bapak Tigor Silaban sudah almarhum ya…?
Terima kasih untuk pemerintah setempat sehingga jl Gedung Sawah menjadi jl F. Silaban dan saya melihat rumah F. Silaban jadi saya terkenang kembali dg rumah tsb krn saya suka main kesana.❤❤
@@tsiagian1087 Syukurlah…🙏
Cakep rumahnya...
Makanya awal tahun 2023 ini, orang tua baru saja merenovasi rumah dengan plafon miring mengikuti bentuk genteng karena bocor dan gypsum membusuk. Plafon gypsum dicopot lalu diganti model kayu-kayu panjang karena terinspirasi rumah Pak Silaban, walaupun sudah pakai bahan PVC untuk meminimalisir biaya.
Iklim Indonesia memang sangat rentan dgn atap bocor, ini selalu menjadi persoalan. Perlu dicheck juga atapnya, supaya plafond yg baru diganti tidak rusak karena atap bocor.
Selalu teringat pak Silaban yg humble, tante Letty yg cantik dan baik hati.
Terima kasih atas ingatan hal-hal yg baik dari mereka.
Sukses dan semangat selalu kawan💪💪💪
Terima kasih. Sukses sama-sama ya…!
Damai selalu uda disurga❤
Amin.
sayang sekali knp kebatakan nya dianggap bukan modern padahal arsitektur karya Friedrich Silaban juga berakar dari kultur batak. Nama batak bukan berarti ketinggalan jaman karna nama" Barat pun banyak yg memiliki arti dari masa lalu. Dan akan lebih baik lagi kalo tradisi bataknya tetap dipelihara, opah, oma bukan panggilan khas batak.
gitu aja.
Terimakasih buat pak Friedrich Silaban yg mengharumkan nama batak didunia arsitek.
Memang di kalangan anak muda, batak itu bukan sesuatu yg modern. Sehingga dicoba dihindari supaya tidak terkait-kait dgn masa dulu, masa sebelum modern. Ketidakpahaman ini juga bisa dipahami, mengingat mungkin para orangtuanya juga tidak getol mengajarkan nilai-nilai ke-batak-an yg juga bisa dimodernisasi. Masih bisa dipelajari, belum terlambat, kalau mau.
Oma itu bahasa batak, yang artinya mamak atau ibu..
Bapa Tua Tigor Silaban adalah Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua
@@ferdinandlabatar7135 oh begitu…saya ingat, cucunya yg saat ini tinggal di rumah Bapak F. Silaban yg di Bogor ini pernah info ke saya. Kalau tidak salah, Bapak Tigor Silaban sudah almarhum ya…?
Stay cool in Heaven
Yes indeed!